1. Kualitas yang Harus Dimiliki Seorang Sales
Person
Keberadaan sales person merupakan sesuatu yang vital bagi perusahaan. Keberhasilan dan besarnya
margin yang dihasilkan perusahaan salah satunya ditentukan dari keberhasilan tenaga penjualnya. Sales
Team merupakan ujung tombak atau frontliner perusahaan. Bersama dengan Customer Service, Sales
Team berinteraksi langsung dengan para pelanggan. Sales person yang handal terbentuk dari
pengalaman dan juga training yang didapatkan dalam usaha meningkatkan kompetensinya. Nah, apakah
anda berminat menjadi sales person handal bagi perusahaan anda? Apa saja sih kualitas yang harus
dimiliki seorang sales person? Berdasarkan pengalaman dan juga dari berbagai referensi, berikut adalah
beberapa qualifications yang wajib dimiliki seorang salesman versi saya.
1. Self Confident
Yang ini tentu saja wajib dimiliki oleh semua professional yang ingin maju. Demikian halnya dengan
seorang salesman, kepercayaan diri mutlak diperlukan. Kepercayaan diri akan menjadi salah satu
penilaian pertama seseorang dalam berinteraksi dengan kita. Bagaimana kita bisa meyakinkan
konsumen atau atasan jika kita tidak percaya terhadap kemampuan diri kita sendiri?
Kepercayaan diri dapat dilatih dengan berbagai cara. Salah satu cara paling ampuh berdasarkan
pengalaman saya sendiri yaitu membiasakan diri bertanya atau sekedar memberikan pendapat dalam
meeting dengan rekan kerja atau customers. Ini bermanfaat untuk membiasakan diri kita berani
menyampaikan pendapat, It’s important for a sales person to be able to speak up your mind.
Untuk latihan di rumah, anda juga bisa berlatih di depan cermin setiap pagi atau malam hari. Anggap
anda sedang berhadapan dengan klien penting atau direksi dan anda harus menjelaskan kualitas dan
keunggulan produk (atau diri anda sendiri untuk mendapatkan promosi) di depan mereka. Untuk
menunjukkan kesan confidence pada saat bertemu dengan klien, anda dapat melakukan hal mudah
berikut: jabat tangan klien dengan mantap (tidak terlalu erat dan tidak terlalu lemah), tersenyumlah dan
pastikan anda memandang mata dari klien pada saat berjabat tangan. Yuk, mulai dipraktekkan.
2. Kecerdasan Emosional
Dalam melaksanakan fungsinya, sales person akan banyak berhadapan dengan customer, klien, dan
juga rekan kerja. Oleh karena itu, kecerdasan emosional atau EQ juga memegang peranan penting.
Dalam beberapa situasi tertentu, misalnya pada saat menghadapi keluhan dan kritik pelanggan seorang
sales person harus bisa mengendalikan emosi, menunjukkan empati dan juga toleransi untuk
memenangkan hati pelanggannya.
3. Ambisi
Tidak melulu ambisi itu bersifat negatif. Ambisi yang saya maksudkan disini adalah kemauan kuat dalam
mencapai target, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Ambisi menjadi penting bagi tenaga
penjual atau sales person karena ambisilah yang menjadi bahan bakar mereka dalam melakukan
aktivitas penjualan agar mencapai hasil yang diinginkan, bahkan menciptakan rekor-rekor penjualan baru.
Kuncinya, tetap bersemangat dan optimis dan tetap memperhatikan etika–etika profesionalitas serta
menghormati rekan kerja. Jangan sampai karena saking bernafsunya kita malah menghalalkan segala
cara.
4. Kemauan belajar
2. Belajarlah sampai negeri Cina. Ini adalah pepatah lama yang mengingatkan kita tentang pentingnya
belajar. Semakin majunya teknologi mendorong terciptanya arus informasi yang tidak terbatas. Semakin
banyak hal baru, informasi baru dan juga pengalaman baru mengharuskan kita untuk terus belajar dan
belajar, tak terkecuali bagi Sales Person. Sales Person harus mengupdate dirinya informasi dan
perkembangan terkini untuk menjaga relevansi dalam berkomunikasi dengan pelanggan.
5. Passion dan ketulusan bekerja
Last but not the least adalah passion atau lentera jiwa yang menuntun kita untuk bekerja dengan hati.
Apapun pekerjaan anda haruslah yang sesuai dengan kata hati agar anda bisa bekerja dengan
maksimal, tulus, dan penuh keasyikan. Hal ini juga berlaku bagi sales person. Kita harus bisa
memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan dan membantu setulus hati. Inti dari semua profesi adalah
yang memberikan solusi terbaik bagi pelanggannya, bagaimana bisa kita melayani sebaik mungkin jika
kita bekerja tidak sesuai passion?