SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Download to read offline
UJIAN AKHIR SEMESTER ( UAS )
”PENERBITAN GRAFIS & ELEKTRONIK”
Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah
“Penerbitan Grafis & Elektronik”
Oleh:
BELLA FEBRIANTI
F0271141027
PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Tugas ini berjudul “Penerbitan
Grafis & Elektronik”. Maksud dan tujuan dari tugas ini tidaklah lain sebagai salah satu
syarat untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah “Penerbitan Grafis & Elektronik”.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penulisan tugas individu ini. Baik dalam perumusan, penyusunan, penulisan sampai
terselesainya tugas ini. Maka dalam kesempatan ini penulis ucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Enda Esyudha Pratama. ST, MT. selaku Dosen yang memberikan tugas dan
bimbingan pada penulis hingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada
waktunya.
Demikian kata pengantar yang dapat penulis sampaikan di mana penulis hanyalah
seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan
hanya milik Tuhan Azza Wa’jala hingga dalam penulisan dan penyusunannya masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa membantu
penulis dalam upaya evaluasi diri.
Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidak sempurnaan penulisan
dan penyusunan tugas ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau
bahkan hikmah bagi penulis, pembaca, dan bagi seluruh kalangan yang membutuhkan.
Penulis,18 januari 2017
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENERBITAN BUKU...................................................................................................1
PENGERTIAN PENERBITAN BUKU ................................................................................1
UNSUR-UNSUR PENERBITAN .........................................................................................2
PROSES PENERBITAN .......................................................................................................4
JENIS-JENIS PENERBITAN................................................................................................4
BAB II PENYUNTINGAN NASKAH .....................................................................................5
A. PENGERTIAN PENYUNTINGAN NASKAH.............................................................7
B. TUJUAN PENYUNTINGAN NASKAH ......................................................................7
C. TAHAP PENYUNTINGAN NASKAH.........................................................................7
D. TIPE-TIPE PENYUNTINGAN NASKAH ....................................................................9
E. HAL – HAL YANG DILAKUKAN DALAM PENYUNTINGAN NASKAH............12
BAB III INDEKS DAN ISBN.................................................................................................14
A. INDEKS BUKU..............................................................................................................14
B. ISBN................................................................................................................................16
BAB IV PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI PENERBIT ...........................................19
A. PENGERTIAN PEMASARAN ......................................................................................19
B. BIAYA PENERBITAN BUKU ......................................................................................21
C. PENGERTIAN KALKULASI HARGA BUKU.............................................................23
D. PRINSIP-PRISNSIP KALKULASI HARGA BUKU ....................................................23
E. PENTINGNYA METHODE KALKULASI HARGA BUKU........................................24
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………....……….27
ii
BAB I
PENERBITAN BUKU
A. PENGERTIAN PENERBITAN BUKU
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994: 91), kata penerbit diberikan dibawah
kata terbit. Terbit antara lain mengandung arti keluar untuk diedarkan (tentang surat
kabar, buku, dan sebagainya) kata penerbit sebagai bentukan kata terbit mengandung arti
orang atau perusahaan yang menerbitkan buku, majalah, dan sebagainya.
Pada mulanya, penerbitan adalah percetakan, yaitu sebagai kegiatan pembuatan
(manufacturing), dan belum berfungsi sebagai penyebarluasan. Lalu pada abad ke-19,
penerbit berfungsi sebagaimana fungsinya yang sekarang, yakni sebagai promotor dari
kata-kata tercetak. Dunia penerbitan dan percetakan berkembang terus, baik cakupan
pekerjaannya maupun peralatan pendukungnya.
Mengutip dari buku “Taktis Menyunting Buku” karangan Bambang Trim, penerbit
buku adalah lembaga atau institusi yang mengolah naskah mentah dari penulis/pengarang
hingga menjadi bahan siap cetak dalam bentuk dummy (prototype buku). Penerbit berbeda
dengan percetakan karena modal utamanya adalah gagasan yang kemudian diolah
menjadi buku siap terbit. Sedangkan percetakan, modal utamanya adalah mesin-mesin
yang digunakan untuk menerima order cetak, termasuk buku. Tidak semua penerbit
memiliki percetakan dan memang tidak harus pula memiliki percetakan.
Menurut Pambudi (1981: 1) penerbitan adalah pencetakan, yaitu sebagai kegiatan
pembuatan (manufacturing), dan belum berfungsi sebagai penyebarluasan. Pada abad
kesembilan belas, penerbit berfungsi sepertti fungsinya yang sekarang., yaitu sebagai
promotor sari kata-kata tercetak. Mempublikasikan kepada umum, mengetengahkan
kekhalayak ramai, kata dan gambar yang telah diciptakan oleh jiwa-jiwa kreatif,
kemudian disunting oleh para penyunting unutk selanjutnya digandakan oleh para
pencetak.
Altbach (2000: 45) mengemukakan pendapat bahwa penerbit buku merupakan
seorang investor dalam perbukuan. Penerbit adalah seorang yang mengeluarkan uang
untuk pengarang, penerjemah, penyunting, pencetak, pabrik kertas, dan yang lain-lain
untuk memproduksikan buku, dan untuk para penjual, pemasang iklan, dan mereka yang
membantu dalam pemasarannya, dan menerima uang dari penjual buku dan yang lain-lain
1
2
yang membeli buku tersebut atau yang membeli hak untuk menggunakan isi buku itu
dalam berbagai cara. Penerbit berharap, menerima uang lebih banyak daripada yang
dikeluarkan.
Informasi dari salah satu media elektronik Wikipedia menyebutkan bahwa penerbit
atau penerbitan adalah industri yang berkonsentrasi memproduksi dan memperbanyak
sebuah literatur dan informasi- atau sebuah aktivitas membuat informasi yang dapat
dinikmati publik.
Di Indonesia, penerbit-penerbit yang sekaligus memiliki percetakan adalah para
penerbit besar seperti Gramedia, Erlangga, Yudhistira, Bumi Aksara, Penebar Swadaya,
Grafindo Media Pratama, Kanisius, Intan Pariwara, dan Tiga Serangkai. Biasanya
percetakan itu menjadi pendukung untuk pencetakan buku secara massal dan cepat. Ada
juga penerbit-penerbit lain semacam Sygma, Mizan, Salamadani, dan lain-lain yang juga
memiliki percetakan, namun masih dalam skala kecil sehingga tak jarang mereka juga
meng-order pencetakan pada percetakan lain.
Selfpublishing, dikenal juga sebagai Penerbitan Mandiri, adalah salah satu cara
menerbitkan buku oleh penulis tanpa bantuan penerbit mayor (Major Publisher), artinya
penulis juga merangkap tugas sebagai penerbit yang bertanggung jawab penuh atas
keseluruhan proses penerbitan bukunya, dari mulai menulis naskah, desain sampul buku
dan lay-out naskah, menentukan harga buku, distribusi sampai dengan memasarkan buku.
Jika penulis tidak dapat membuat desain sendiri untuk cover dan lay-out isi naskahnya,
kebanyakan mereka menggunakan jasa desain dari orang lain.
B. UNSUR-UNSUR PENERBITAN
Dalam penerbitan ada unsur-unsur yang harus dipenuhi, unsur tersebut antara lain :
1. Man yang merupakan penulis naskah, redaksi, penyunting, ilustrator/desainer,
petugas percetakan, petugas distribusi.
2. Methods yang merupakan mekanisme kerja proses pracetak, cetak dan distrubusi.
3. Materials yang merupakan kertas, tinta, naskah, perangkat penyimpanan digital.
4. Machines yang merupakan mesin cetak, komputer, mesin penjilidan,
5. Money merupakan dana penerbitan.
6. Market merupakan target pasaran.
3
C. PROSES PENERBITAN
Ada beberapa proses dalam penerbitan, yaitu sebagai berikut :
1. PROSES PRACETAK
a. Penerimaan naskah, baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy. Naskah
yang telah diserahkan akan dinilai kelayakannya terlebih dahulu.
b. Penyuntingan naskah, penyuntingan naskah dilakukan untuk pengecekan
kesalahan dalam penulisan kata.
Kegiatan dasar penyuntingan menurut Trim (2009:34-35) meliputi :
 Pemakluman yaitu memaklumi kebenaran naskah sehingga tetap sesuai dengan
keaslian.
 Perbaikan , yaitu memperbaiki naskah sesuai dengan EYD atau KBBI.
 Pengubahan, yaitu mengubah naskah untuk lebih mudah dipahami.
 Pengurangan, yaitu pengurangan bagian-bagian naskah yang dianggap tidak perlu
ataupun tidak relevan.
 Penambahan, yaitu menambah bagian-bagian naskah yang dianggap perlu.
c. Desain sampul dan isi, keduanya dibuah semenarik mungkin.
d. Cetak coba, yaitu hasil percetakan yang mirip dengan terbitan aslinya namun
belum digandakan.
2. PROSES PENCETAKKAN
a. Pembuatan film, Naskah yang sudah diperiksa dan dikoreksi penyuntingan
kemudian diolah dengan memadukan nomor halaman, ilustrasi dan tata letak
buku. Setelah selesai dibuat, kemudian dibuat printout. Naskah ini kemudian
dibuat menjadi film menggunakan pita seluloid.
b. Pencetakan, Setelah pembuatan film naskah, barulah naskah tersebut dicetak.
c. Penjilidan, Seperti halnya penjilidan biasa, pekerjaan di sini pun sama.
4
3. PROSES DISTRIBUSI
1. Dalam proses distribusi perlu menerapkan unsur manajemen terlebih dahulu,yaitu
perencanaan, pelaksanaan, dan evalusi. Gunanya untuk mengetahui target dari buku
yang telah diterbitkan. Hal – hal yang dilakukan dalam distribusi ini sendiri yaitu :
a. Pemasaran
Kegiatan komunikasi pemasaran itu, diantaranya adalah :
 Menentukan segmen pasar.
 Menentukan segmentasi dengan produk yang spesifik atau promosi tertentu.
 Menentukan posisi produk yang dapat memenuhi kebutuhan kostumer dengan
cara yang berbeda dari produk sejenis lainnya.
b. Tipe distribusi
Tindakan yang dilakukan untuk mendistribusikan terbitan yang kita buat, yaitu :
 Penjualan
 Pertukaran
 Diberikan Cuma-cuma
D. JENIS-JENIS PENERBITAN
1. Jenis Penerbit Menurut Buku Terbitannya
Secara lebih luas, penerbit dapat kita golongkan antara lain menurut jenis terbitannya.
Dari sudut ini kita mengenal tiga kelompok besar penerbit, yaitu penerbit buku umum,
penerbit buku anak-anak, dan penerbit khusus. Kelompok yang terakhir ini dapat dibagi
lagi menjadi penerbit buku pelqjqran sekolah dasar dan menengah, penerbit buku
universitas, dan penerbit buku ilmiah.
a. Penerbit Buku Umum
Pembaca sasaran penerbit ini adalah khalayak ramai yang sudah tentu sangat
beragam, sukar dikenali, dan sukar diperkirakan. Porsi terbesar karya penerbit jenis
ini adalah buku fiksi. Dalam hal ini, pengarang yang sudah sukses dan terkenal
merupakan kekayaan penerbit yang tak ternilai. Puncak penjualan buku umum
biasanya dicapai pada setahun pertama penerbitan, yaitu pada saat penerbit
mempromosikan buku-buku terbitan terbarunya.
5
b. Penerbit Buku Anak-Anak
Pada penerbit jenis ini, judul-judul lama merupakan modal utama karena pada
umumnya buku anak-anak yang klasik selalu dicetak ulang. Agar menarik buat
pembaca yang masih kecil-kecil, buku anak-anak biasanya sarat warna, sehingga
biaya produksinya besar. Untuk mengatasi biaya besar itu, penerbit sering bekerja
sama dengan penerbit lain. Khusunya penerbit luar negri untuk menerbitkan judul
yang sama.
c. Penerbit Buku Khusus
Dalam kelompok ini terdapat penerbit buku pelajaran sekolah dasar dan menengah
(selanjutnya disebut penerbit buku sekolah), penerbit buku universitas, dan penerbit
buku ilmiah. Diperkirakan 65% penerbit di Indonesia bergerak dalam penerbitan buku
sekolah (termasuk buku anak-anak), dan sekitar 15% menerbitkan buku universitas.
Penerbit buku ilmiah jumlahnya sangat sedikit, diperkirakan tidak sampai 5%
(ceramah ketua IKAPI, Juli 1990).
2. Jenis Penerbit Menurut Statusnya
Penerbit dapat juga dikelompokkan menurut statusnya, yaitu penerbit swasta dan
penerbit pemerintah. Penerbit swasta dikelola oleh badan swasta, biasanya
mengutamakan keuntungan. Sebaliknya, penerbit pemerintah dikelola oleh lembaga
pemerintah, dan biasanya tidak terlalu menggutamakan keuntungan, melainkan lebih
menitikberatkan pemenuhan kebutuhan pemerintah.
3. Jenis Terbitan seperti juga penerbit.
Terbitan dapaat dikelompokkan. Pengelompokkan pertama adalah menurut jenis
barang yang diterbitkan, yaitu majalah, koran, dan buku. Majalah dan jurnal ilmiah
biasanya terbit dalam bentuk seperti buku, yaitu mempunyai sampul dan isi. Keduanya
terbit secara berkala, dapat mingguan, bulanan, tribulanan, dan sebagainya. Berbeda
dengan koran dan majalah, buku tidak terbit secara berkala. Sebuah buku dapat dicetak
beberapa kali dengan isi yang tetap sama. Buku yang dicetak pertama kali disebut cetakan
pertama, yang kedua kali cetakan kedua, dan seterusnya.
BAB II
PENYUNTINGAN NASKAH
A. PENGERTIAN PENYUNTINGAN NASKAH
Menurut KBBI (2007:1106) definisi penyuntingan adalah proses, cara, perbuatan
menyunting atau sunting-menyunting. Sedangkan definisi menyunting adalah :
1. menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan segi sistematika
penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat).
2. Merencanakan dan mengarahkan penerbitan (surat kabar, majalah).
3. Menyusun atau merakit (film, pita rekaman) dengan cara memotong-motong dan
memasang kembali.
Untuk menjadi penyunting naskah ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh
seseorang. Persyaratan itu meliputi penguasaan ejaan bahasa Indonesia, penguasaan tata
bahasa Indonesia, ketelitian dan kesabaran, kemampuan menulis, keluwesan, penguasaan
salah satu bidang keilmuan, pengetahuan yang luas dan kepekaan bahasa.
Salah satu tugas pokok penerbit adalah menerbitkan naskah pengarang/penulis menjadi
buku. Definisi naskah sendiri menurut KBBI (2007:776) adalah
1. Karangan yang masih ditulis dengan tangan
2. Karangan seseorang yang belum diterbitkan
3. Bahan -bahan berita yang siap untuk diset
Perlu ditekankan sekali lagi bahwa tugas penyunting karya terbatas pada pengolahan
naskah menjadi suatu bahan yang siap, dan menawasi pelaksaan segi teknis sampai
naskah tadi. Penyunting bukan penerbit, jadi mereka tidak bertanggung jawab atas
masalah keuangan, penyebarluasan serta pengelolaan suatu penerbitan. Para penyunting
bertanggung jawab atas isi dan bukan atas produksi bahan yang diterbitkan.
B. TUJUAN PENYUNTINGAN NASKAH
Tujuan Penyuntingan yang dilakukan oleh para penyunting adalah sebagai berikut :
1. Untuk menjadikan taipskrip sebagai karya yang sempurna yang dapat dibaca dan
dihayati dengan mudah oleh pembaca apabila diterbitkan kelak.
6
7
2. Untuk memastikan pengaliran atau penyebaran idea daripada penulis kepada pembaca
dapat disampaikan dalam bahasa yang gramatis, jelas, indah dan menarik.
3. Untuk menjadikan persembahan e-buku yang akan diterbitkan itu dapat
menggambarkan nilai dan identiti karya itu sendiri sehingga dapat menarik. minat
pembaca.
4. Untuk memastikan pengaliran dan fakta berkenaan disampaikan dengan jelas, tepat,
dan tidak menyalahi agama, undang-undang, dan norma masyarakat.
C. TAHAP – TAHAP PENYUNTINGAN NASKAH
Dalam penyuntingan, kita mengenal dua tahap penyuntingan, yaitu penyuntingan
substansif dan penyuntingan kopi.
1. Penyuntingan Substantif
Tujuan penyuntingan subtantif dilakukan adalah untuk memastikan hasrat atau idea
penulis dapat disampaikan setepat, sepadat, dan sejelas yang mungkin. Semasa membuat
penyuntingan subtantif, editor akan membaca taipskrip sepintas lalu dengan memberikan
tumpuan kepada kandungan, pendekatan secara menyeluruh, bahasa, susunan atau konsep
taipskrip berkenaan.
Berdasarkan hal diatas, editor akan membuat teguran dan cadangan kepada penulis
untuk sama ada melengkapkan taipskrip, menulis semula, menyusun semula,
menggugurkan atau memotong bahagian teks atau ilustrasi yang tidak perlu, dan
membuat tambahan. Berikut ialah perkara yang perlu diteliti semasa penyuntingan
substantif:
- Tajuk tepat dan jelas
- Pembahagian bab dan tajuk kecil jelas
- Adanya kesinambungan antara bahagian, bab dan paragraf.
- Keseimbangan antara setiap bab dan paragraf.
- Taipskrip tidak bertentangan dengan undang-undang, moral dan agama.
- Penguasaan bahasa, keselarasan istilah dan ejaan.
- Bahan awalan, teks dan akhir hendaklah lengkap mengikut halamankandungan.
- Petikan bahan daripada karya lain telah mendapat keizinan.
8
2. Penyuntingan Copy
Tujuan penyuntingan kopi adalah untuk menghapuskan semua halangan yang wujud
antara pembaca dengan apa yang hendak disampaikan oleh penulis. Penyuntingan kopi
memerlukan perhatian yang teliti terhadap setiap butiran di dalam taipskrip.
Editor perlu berpengetahuan tentang apa yang patut disunting dan gaya yang patut diikuti
di samping mempunyai kebolehan untuk membuat keputusan dengan cepat, lojik, dan
yang boleh dipertahankan.
Semasa membuat suntingan kopi, editor akan membaca taipskrip berkenaan dengan
teliti, iaitu membaca perkataan demi perkataan, ayat demi ayat, baris demi baris dan
kadang-kadang melihat huruf demi huruf. Kebanyakan daripada masa penyuntingan itu,
editor akan berurusan dengan hal penyusunan, bahasa dan keboleh bacaan taipskrip
itu.Tahapan dalam penyuntingan kopi:
- Membuat penyuntingan baris demi baris.
- Memberi tumpuan khusus kepada fakta dan bahasa.
- Memastikan keselarasan ejaan, istilah dan gaya bahasa.
- Memastikan ketepatan dan keselarasan ilustrasi dan bahan lain dalam teks tersebut.
Berikut ialah hal-hal yang perlu diteliti semasa penyuntingan kopi:
a) Fakta
Pastikan semua butiran dalam teks betul. Editor perlu menyemak dengan teliti untuk
memastikan ketepatan. Kadang-kadang kesilapan fakta boleh berlaku semasa teks
ditaip.Contohnya, papan lapis menjadi papan lapik dan tidak mahal harganya menjadi
mahal harganya.Selain itu ada sesetengah pernyataaan yang tidak tepat dan berunsur
negatif sehingga boleh membawa kepada tindakan undang-undang.
b) Bahasa
Bahasa yang dimaksud mencakup :
- Diksi ialah pemilihan penggunaan kata-kata. Dalam hal ini editor kopi perlu
memastikan
- Kata -kata yang dipilih berkesan dari segi maksud dan
- Kata -kata yang dipilih sesuai dengan laras bahasa yang digunakan.
- Kode Etik Penyuntingan Naskah
9
Dalam penyuntingan naskah, ada rambu-rambu yang perlu diperhatikan penyunting
naskah sebelum mulai menyunting.Dengan demikian, tidak terjadi persoalan/masalah di
kemudian hari, terutama dalam kaitannya dengan penulis/pengarang.Rambu-rambu ini
merupakan pedoman/pegangan bagi penyunting dalam menyunting naskah.Rambu-rambu
inilah yang kita sebut “Kode Etik Penyuntingan Naskah”.Adapun kode etik dalam
penyuntingan naskah adalah:
a. Penyunting naskah wajib mencari informasi mengenai penulis naskah sebelum
mulai menyunting naskah.
b. Penyunting naskah bukanlah penulis naskah.
c. Penyunting naskah wajib menghormati gaya penulis naskah.
d. Penyunting naskah wajib merahasiakan informasi yang terdapat dalam naskah
yang disuntingnya.
e. Penyunting naskah wajib mengonsultasikan hal-hal yang mungkin akan diubahnya
dalam naskah.
f. Penyunting naskah tidak boleh menghilangkan naskah yang akan, sedang, atau
telah disuntingnya.
D. TIPE-TIPE/JENIS-JENIS PENYUNTINGAN (TYPE OF EDITING)
1. Developmental Editing, dilakukan dengan beberapa cara berikut:
 Mengikuti keinginan klien dan, biasanya, penulis buku atau dokumen lain
mengembangkan naskah dimulai dari konsep permulaan, garis besar (outline), atau
draft (atau kombinasi ketiga komponen tersebut) melalui sejumlah draft selanjutnya
 Memberikan pertimbangan/pernyataan tentang isi, organisasi, dan presentasi,
berdasarkan analisis karya perbandingan, komentar dari para ahli peninjau/reviewer,
analisis perdagangan klien, dan ketepatan referensi lain.
 Penulisan kembali dan penelitian, sangat dibutuhkan, dan terkadang menyarankan
topik atau menyediakan informasi tentang topik sebagai pertimbangan pengarang dan
klien.
2. Substantive Editing, mengembangkan sebuah naskah dengan beberapa cara:
 Mengidentifikasi dan menyelesaikan seluruh masalah supaya jelas atau akurat
10
 Merumuskan paragraf, golongan, atau bab untuk mengatur susunan dalam sebuah
teks.
 Penulisan atau menuliskan kembali bagian teks untuk memperjelas keterbacaan dan
penyampaian pesan/informasi.
 Peninjauan beberapa atau keseluruhan aspek teks untuk memperindah penyajian
bahasanya.
 Mengkonsultasikan dengan pihak lain tentang beberapa permasalahan pokok.
 Penggabungan saran dan kritik dalam merumuskan draf dokumen baru.
3. Copy editing adalah sebuah proses untuk memastikan bahwa dokumen dan publikasi
yang dikerjakan dalam keadaan jelas dan akurat tidak adanya kesalahan fakta,
grammatical, tanda baca, atau gaya bahasa yang ditujukkann pada makna. Selama
copy editing, editor yang melakukan pekerjaan harus memastikan bahwa salinannya
jelas, betul, ringkas, dapat dipahami dan berkesesuaian. Fungsinya ialah :
 Mengecek ejaan, tata bahasa, tanda baca, sintaksis dan pemakaian bahasa dengan
mempertahankan makna dan bunyi teks asli
 Memeriksa atau menentukan ketepatan gaya dan format bahasa.
 Mempersiapkan ketepatan bagian untuk gaya dan format sebuah dokumen.
 Membaca keseluruhan teks supaya jelas dan sebagian maknanya dapat ditangkap
oleh calon audience
 Menggali ketepatan bagian dari kesalahan dan ketidaktepatan yang nampak.
 Meminta ijin yang diperlukan untuk mempublikasikan hak cipta material
 Mempersiapkan naskah untuk tahap selanjutnya dari proses publikasi.
 Memeriksa di balik referensi, seni, gambar, tabel, persamaan, dan kerangka lain
untuk menjelaskan pesan/informasi teks.
4. Proofreading. memeriksa permasalahan dengan susunan/makeup, rancangan/layout,
pemisahan warna/color separation, atau tipe. Proofreading mencakup beberapa cara:
 Mengecek bukti yang berlawanan dengan spesifikasi type setting
 Menggali atau mengkoreksi kesalahan atau ketidaktepatan yang berada di luar
perhatian editor atau penulis.
11
 Membaca tipografi kesalahan makna tanpa membaca hasil copian yang berlawanan
dengan teks asli.
 Memeriksa percakapan, kesalahan cetak, pemberian tanda baca, tata bahasa, yang
berhubungan dengan percetakan, style kesalahan akan bisa dikoreksi
 Memeriksa akronim. Apakah mereka didefinisikan pada sebutan pertama. Jika ada
sebuah daftar akronim, apakah semua daftar pantas. Apakah daftar yang masuk cocok
dengan apa yang ada dalam teks.
 Memeriksa page breaks, bentuk tabel, dan catatan kaki teks.
5. Substantial Edit, meliputi proofreading ditambah yang lainnya berfungsi:
 Mengklarifikasi dan mengorganisasi ulang sebuah naskah untuk isi, struktur, arti,
menghapuskan jargon, menghaluskan bahasa dan editing lainnya non-mechanical
line-by-line.
 Memeriksa atau memperbaiki level membaca
 Menciptakan atau pemilihan ulang tabel dan bentuk
 Memenuhi syarat khusus pada setiap pekerjaan yang mungkin berubah-ubah.
6. Page Check/Review adalah hasil akhir sebelum dipublikasikan untuk menerima
beberapa kesalahan kecil mencetak dan kesalahan kecil pemberian tanda baca.
7. Complete Rewrite, meliputi:
 Menciptakan sebuah naskah baru atau bagian pada sebuah naskah dalam dasar isi dan
penelitian yang disediakan oleh penulis.
 Memasukkan beberapa penelitian dan penulisan pada bahan yang original.
 Menurut kebutuhan penulis dokumen akan ditulis ulang sama sekali membuat
perubahan dalam struktur, organisasi, tata bahasa, penggunaan kata dan lainnya yang
editor rasakan perlu untuk membuat dokumen secara profesional diterima.
 Penelitian dan memeriksa yang sebenarnya akan juga dimasukkan jika membutuhkan
tujuan original dan maksud penulis akan melekat atau mempertinggi.
12
8. Indexing
Memproduksi sebuah alfabet daftar nama-nama dan tempat, subyek, konsep, lainnya,
yang kelihatan dalam sebuah kerja dan mereferensikan mereka untuk jumlah halaman
yang mereka lihat dalam naskah.
9. Grammar Proofreading
Proofreading tata bahasa adalah bagian yang penting dalam melengkapi suatu dokumen.
E. HAL – HAL YANG DILAKUKAN DALAM PENYUNTINGAN NASKAH
Bagian penyuntingan merupakan inti sebuah penerbitan, karena fungsinya yang utama
mengembangkan naskah, dibagian inilah bahan baku penerbitan yang berupa naskah
diolah dan dipersiapkan sehingga naskah yang tadinya masih mentah menjadi siap dan
layak terbit. Yang paling bertanggung jawab atas isi sebuah buku tentu pengarang, namun
penerbit yang baik akan menerbitkan naskah yang seharusnya memerlukan penyuntingan
atau belum layak terbit. Pekerjaan penyuntingan naskah disebuah penerbitan yang besar
terdiri dari:
1. Kontrak Penerbitan
Penerimaan naskah oleh penerbitan harus benar-benar hasil karya pengarang yang
bersangkutan, bukan hasil jiplikan. Jaminan pengarang dalam hal ini sangat penting
dan harus tertuang dalam kontrak penerbitan naskahnya. Kontrak atau surat perjanjian
penerbitan itu harus ditanda tangani oleh pengrang dan pihak penerbit sebelum naskah
tersebut diolah lebih lanjut.
2. Penyerahan Naskah
Naskah biasanya diserahkan oleh pengarang pada pihak penerbit dalam bentuk
tertulis, ketikan maupun disket. Naskah diserahkan rangkap satu dan untuk pengarang
biasanya memiliki arsipnya.
3. Ketaat Asasan
Naskah disebut taat asas bila penyajiannya mengikuti pola tertentu dengan tetap.
Di indonesia belum ada pedoman yang mantap mengenai asasan sebuah
naskah,namun sebagai patokan penerbit dapat berpedoma Ejaan Yang Disempurnakan
terbitan pusat pengembangan dan pembinaan bahasa.
13
4. Tata Bahasa
Penggunaan bahasa yang baik dan benar merupakan syarat yang harus di penuhi
oleh sebuah naskah. Kalimat yang mengungkapkan pesan pengarang harus dapat
dipahami pembaca. Penyuntingan memberikan saran kepada penulis. sehingga naskah
yang ada tidak hanya berbobot isinya namun baik bahasanya.
5. Kelengkapan Naskah
Naskah yang telah selesai, diserahkan oleh penyuntingan kegiatan prodiksi untuk di
persiapkan percetakannya menjadi buku.kelengkapan naskah terdiri dari:
a. Cover
b. Halaman Judul Utama
c. Halaman Persembahan
d. Kata Pengantar
e. Daftar Isi
f. Tabel
g. Ilustrasi
h. Singkatan
i. Lambang
j. Catatan Kaki
k. Daftar Pustaka
l. Lampiran
m. Indeks
n. Biografi singkat
BAB III
INDEKS BUKU DAN ISBN
A. INDEKS BUKU
1. Pengertian Dan Tujuan Indeks Buku
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Indeks berarti daftar kata atau istilah
penting yang terdapat dalam buku cetakan (biasanya berada pada bagian akhir buku)
tersusun menurut abjad yang memberikan informasi mengenai halaman tempat kata
atau istilah itu ditemukan. Informasi atau penjelasan kata tertentu dalam buku yang
relatif tebal dapat ditemukan dengan cepat dengan teknik membaca memindai melalui
indeks.
Indeks buku bertujuan untuk memberikan informasi letak halaman suatu kata
atau istilah tertentu. Selain itu, indeks buku juga dapat berfungsi sebagai alat
membaca memindai. Lasa (1998: 59) menguraikan beberapa fungsi indeks, sebagai
berikut:
a) mencapai efisiensi dalam penelusuran literature;
b) memberikan informasi yang lebih lengkap,
c) pemanfaatan informasi seoptimal mungkin; dan
d) menganalisa, memerinci dan meringkas isi naskah menjadi unitunit yang lebih
kecil.
2. Kelompok Indeks
Indeks dibedakan berdasarkan kelompoknya, kelompok-kelompok indeks antara
lain :
 Indeks Buku, berisi daftar kata-kata penting disertai nomor yang mengacu ke bagian
koleksi dokumen. Indeks jenis ini biasanya terletak pada bagian akhir sebuah buku.
 Buku Indeks , merupakan sebuah buku yang berdiri sendiri bisa terdiri dari satu jilid
atau lebih berisi daftar kata-kata diserta dengan nomor yang mengacu kepada bagian
atau halaman sebuah buku atau sekumpulan buku.
 Majalah Indeks, merupakan terbitan berseri dengan kala terbit teratur yang berisi
senarai artikel yang dimuat dalam majalah primer.
14
15
3. Bagian-Bagian Indeks Buku
Sebuah indeks buku dibangun oleh beberapa bagian, yang diantaranya yaitu indeks
nama, indeks topik, perincian indeks topik, dan juga nomor halaman yang dimana
nama atau rincian topik tersebut berada. Itu semua adalah bagian-bagian yang
membangun indeks buku. Untuk lebih jelasnya lagi marilah simak penjelasan yang
ada dibawah berikut ini :
 Indeks nama (pengarang), adalah suatu susunan atau kumpulan nama-nama orang
dalam sebuah indeks.
 Indeks topik (subjek/istilah), ialah suatu kumpulan subjek atau sebuah istilah yang
disusun yang berdasarkan abjad yang istilah tersebut berada dalam buku atau
bersangkutan dengan isi buku tersebut. Dalam sebuah buku geografi, indeks topik
yang ada biasanya yaitu istilah-istilah yang berkaitan dengan ilmu geografi.
 Perincian indeks topik, ialah suatu istilah-istilah atau subjek yang ada kaitannya
dengan sebuah subjek yang ada di dalam sebuah indeks topik.
 Nomor halaman, ialah suatu bagian indeks buku yang bertuliskan nomor-nomor
halaman dimana kata-kata istilah itu berada.
4. Macam-Macam Indeks Buku
Indeks dibedakan menjadi 2 macam, yakni indeks subjek dan indeks pengarang.
Kedua indeks ini mempunyai pengertian atau perbedaan yang bisa kita bedakan
dengan sangat mudah.
 Indeks Subjek, yaitu berisi daftar istilah-istilah dalam sebuah buku.
 Indeks Pengarang, yaitu yang berisi daftar nama pengarang atau tokoh yang
pendapat atau teorinya dikutip dalam sebuah buku yang bersangkutan.
Jadi kesimpulannya, Indeks subjek ialah indeks yang berisi daftar istilah yang
terdapat dalam sebuah buku, sedangkan ada indeks pengarang ialah indeks yang berisi
daftar nama pengarang (tokoh) yang teori maupun pendapatnya terdapat dalam sebuah
buku tersebut.
16
Contoh Indeks Buku adalah sebagai berikut :
Abadi Husnu, 111
Abeba, A. Aris, 5
Achmad, Sri Wintala, 145
Bachri, Sutardji Calzoum, 244
Chudori, Leila S., 153
Donggo, A.D., 42
Gantang, I Gusti Putu Bawa Samar, 96
Diantara sebuah istilah atau nama pengarang dan nomor halaman harus disisi dengan
tanda koma (,) seperti pada contoh indeks pengarang diatas.
B. ISBN
1. Pengertian ISBN
ISBN (International Standard Book Number) adalah deretan angka 13 digit sebagai
pemberi identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku maupun produk seperti
buku yang diterbitkan oleh penerbit. Setiap nomor memberikan identifikasi unik untuk
setiap terbitan buku dari setiap penerbit, sehingga keunikan tersebut memungkinkan
pemasaran produk yang lebih efisien bagi toko buku, perpustakaan, universitas maupun
distributor.
ISBN diberikan oleh Badan Internasional ISBN yang berkedudukan di London.
Perpustakaan Nasional RI merupakan Badan Nasional ISBN yang berhak memberikan
ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah Indonesia dan KDT (Katalog Dalam
Terbitan). KDT merupakan deskripsi bibliografis yang dihasilkan dari pengolahan data
yang diberikan penerbit untuk dicantumkan di halaman balik judul sebagai kelengkapan
penerbit.
Barcode/kode ISBN diletakkan pada cover/kulit buku bagian belakang, sehingga dapat
memudahkan dalam pengecekan dengan alat scanner. Nomor ISBN terdiri dari 13 digit
dan dibubuhi huruf ISBN didepannya. Nomor tersebut terdiri atas 5 (lima) bagian.
Masing-masing bagian dicetak dengan dipisahkan dengan tanda hyphen (-). Kelompok
pembagian nomor ISBN ditentukan dengan struktur sebagai berikut:
17
Contoh : ISBN 978-602-8519-93-9
Angka pengenal produk terbitan buku dari EAN (Prefix identifier) = 978
Kode kelompok (group identifier) = 602 (Default)
Kode penerbit (publisher prefix) = 8519
Kode Judul (title identifier) = 93
Angka pemeriksa (check digit) = 9
2. Fungsi ISBN
Fungsi dari ISBN anatara lain:
 Memberikan identitas terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit.
 Membantu memperlancar arus distribusi buku karena dapat mencegah terjadinya
kekeliruan dalam pemesanan buku.
 Promosi bagi penerbit karena informasi pencantuman ISBN disebarkan oleh Badan
Nasional ISBN Indonesia di Jakarta, maupun Badan Internasional yang berkedudukan
di London
- Terbitan yang dapat diberikan nomor ISBN anatara lain :
 Buku tercetak (monografi) dan pamphlet
 Terbitan Braille
 Buku peta
 Film, video, dan transparansi yang bersifat edukatif
 Audiobooks pada kaset, CD, atau DVD
Terbitan elektronik (misalnya machine-readable tapes, disket, CD-ROM dan publikasi
di Internet)
 Salinan digital dari cetakan monograf
 Terbitan microform
 Software edukatif
 Mixed-media publications yang mengandung teks
18
- Sedangkan terbitan yang tidak dapat diberikan nomor ISBN anatara lain :
 Terbitan yang terbit secara tetap (majalah, bulletin, dsb.)
 Iklan
 Printed music
 Dokumen pribadi (seperti biodata atau profil personal elektronik)
 Kartu ucapan
 Rekaman music
 Software selain untuk edukasi termasuk game
 Buletin elektronik
 Surat elektronik
 Permainan
BAB IV
PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI PENERBITAN
A. PENGERTIAN PEMASARAN
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan
baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan
hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan
perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan
pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya
dengan pasar. Kotler (2001) mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar
sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan
dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan
kunci kesuksesan dari suatu perusahaan. Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah
suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan
kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Dari definisi tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan
usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha
pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan
melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari
konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk yang
ditawarkan tersebut. Dengan demikian, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan
untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba.
Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan
mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah baru ini
disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan
menggunakan tiga faktor dasar yaitu:
1. Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen/
pasar.
2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan
bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri.
19
20
3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan
diintegrasikan secara organisasi.
Menurut Swastha dan Irawan, (2005 : 10) mendefinisikan konsep pemasaran sebuah
falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat
ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Bagian pemasaran pada suatu
perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai besarnya volume
penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah volume penjualan yang diinginkan berarti
kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar.
Penjualan dan pemasaran sering dianggap sama tetapi sebenarnya berbeda. Tujuan utama
konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba, atau dapat
diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya yang layak. Ini berbeda
dengan konsep penjualan yang menitikberatkan pada keinginan perusahaan. Falsafah dalam
pendekatan penjualan adalah memproduksi sebuah pabrik, kemudian meyakinkan konsumen
agar bersedia membelinya. Sedangkan pendekatan konsep pemasaran menghendaki agar
manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan
bagaimana caranya memuaskan.
Penerbitan buku adalah suatu kegiatan yang dimulai dari mencari naskah hingga
diproduksi menjadi barang cetakan dalam bentuk buku. Dalam proses penerbitan buku pada
umumnya melibatkan 3 komponen pokok: penulis, penerbit dan percetakan. Ketiga
komponen tersebut memiliki fungsi, tugas dan tanggung jawab masing-masing, diterapkan
secara terencana sehingga proses penerbitan dapat terlaksana dengan baik.
Penulis bertanggung jawab untuk menulis naskah, penerbit bertanggung jawab untuk
mengolah naskah (mengedit, melengkapi ilustrasi, mengoreksi,dan memperbaiki) sampai
clean copy, dan percetakan bertanggung jawab untuk memproses naskah clean copy sampai
menjadi buku jadi. Penerbit dalam hal penerbitan buku selain bertugas untuk mengolah
naskah sampai clean copy, pada umumnya bertanggung jawab pula untuk mendanai seluruh
kegiatan penerbitan mulai dari mencari naskah, menulis naskah, mengolah naskah sampai
memproduksinya hingga menjadi buku. Penulis dalam melaksanakan tugas menyiapkan
naskah, memerlukan dana yang tidak kecil, karena dia harus mencari ide, mencari bahan
rujukan untuk naskah yang ditulis,mencari ilutrator bilamana perlu, menulis untuk
menuangkan idenya ke atas kertas atau mengetik dengan komputer, selanjutnya adalah
mencetak coba melalui komputer. Percetakan dalam pelaksanaan tugasnya,memerlukan dana
untuk membeli bahan baku kertas untuk buku, membayar gaji pegawai, membayar listrik,
21
membayar telepon, membayar gedung dan pengadaan tanah, membayar pajak, dan pengadaan
mesin produksinya. Secara cepat atau lambat seluruh biaya yang telah dikeluarkan oleh
perusahhaan dalam menerbitkan buku tersebut secara ekonomis harus dapat dikembalikan.
Sehingga kehidupan usaha penerbitan yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik
dan berkelanjutan.
B. BIAYA PENERBITAN BUKU
Kegiatan penerbitan merupakan kegiatan komersial yang bertujuan untuk menjual
produk media komunikasi tercetak dalam bentuk buku. Untuk meperoleh suatu bentuk buku
yang telah siap di pakai/dibaca dan dijual ke masyarakat,penerbit harus mencari naskah yang
harus berkualitas, memproses naskah agar layak terbit, mendesain naskah menajdi sebuah
buku yang secara fisik menarik, memproduksi massal buku, memasarkan buku, selanjutnya
mendistribusikan buku ke pembaca. Seluruh kegiatan penerbitan mulai dari mencari naskah,
memproses naskah hingga layak terbit, mendistribusikannya ke pembaca diperlukan suatu
pengeluaran biaya. Seluruh biaya penerbitan buku sebagaimana diuraikan di atas menurut
Datus C.Smith Jr.(1992) secara garis besar dapat diterapkan mejandi tiga jenis yaitu biaya
editorial, produksi, pemasaran dan distribusi. Dari ketiga jenis biaya dia atas apabila dirinci
dapat diartikan sebagai berikut
* biaya editorial adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk memproses naskah
hingga clean copy.Naskah clean copy adalah naskah yang telah bebas dari editorial pada
umumnya naskah tersebut telah dilengkapi dengan ilustrasinya.
*Biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk memproses naskah
menjadi barang cetakan/buku. Buku adalah suatu bentuk media komunikasi masa tercetak
yang memiliki ukuran tertentu,terdiri dari bebrapa halaman isi berisikan teks dana tau gambar
dan diberi sampul/kulit dengan menggunakan desain yang apik.
*Biaya pemasaran dan distribusi adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk
memasarkan dan mendistribusikan buku kepada konsumen. Buku yang diterbitkan gara bisa
sampai ke konsumen harus dipasarkan (dilempar ke pasar) apakah melalui agen,toko
buku,koperasi sekolah.Untuk meyampaikan buku dari penerbit ke agen, toko buku atau
koperasi sekolah harus didistribusikan dengan baik. Rangkaian kerja proses penerbitan buku
merupakan gambaran nilai biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan penerbitan dalam
22
rangka mewujudkan suatu ide dalam bentuk naskah sampai kepada pembacanya. Sedangkan
untuk mewujudkan ide menjadi suatu bahan bacaan dalam bentuk buku tentunya penerbit
membtuhkan beberapa komponen pendukung antara lain: tenaga kerja, fasilitas mesin dan
peralatan,fasilitas mesin dan peralatan,fasilitas tempat usaha, sumber daya/energi,dan fasilitas
lain yang tidak dapat dihindarkan hingga proses penerbitan berjalan dengan baik.
Agar proses penerbitan berjalan dengan lancar, maka fasilitas-fasilitas pendukung itu
harus diadakan dengan resiko harus dikeluarkan biaya yang tidak kecil oleh perusahaan. Dan
itulah secara ekonomis merupakan pengorbanan yang harus dipertanggungjawabkan dalam
menetapkan harga buku jual yang dipasarkan.Biaya merupakan satuan nilai rupiah yang
dikeluarkan/dikorbankan oleh perusahhan penerbitan dalam rangka memproses nsakah
menjadi buku untuk selanjutnya dapat dijual di pasar. Tidak banyak berbeda dengan
perusahaan-perusahaan non penerbitan, bahwa biaya yang dikeluarkan dalam rangka
menerbitkan buku memiliki klasifikasi dan pos-pos biaya sesuai dengan kegiatan utamanya.
Didalam usaha penerbitan pada umumnya menggunakan isitilah penggolongan biaya ada
dua,yaitu biaya tetap dan biaya variable.
Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan secara tidak tetap jumlahnya seiring
dengan tinggi rendahnya volume prosduksi, misalnya biaya produksi, biaya listrik, biaya
bahan buku, dan biaya lainnya yang setiap saat dapat berubah seiring dengan tingkat
perubahan volume produksi. Lebih spesifik lagi dalam suatu perusahaan penerbitan
buku,biaya pada umumnya telah diklasifikasikan sebagai berikut;
1) Biaya umum, yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan penerbitan secara
priodik karena adanya kegiatan penerbitan buku. Yang dimaksud dalam biaya umum
adalah gaji pegawai, biaya penyusutan mesin / peralatan, biaya penyusutan gedung,
biaya penyusutan fasilitas transportasi, biaya penyusutan fasilitas kantor, asuransi,
biaya listrik, biaya telepon, biaya konsumsi pegawai, biaya pemasaran (biaya promosi
dan biaya entertainment); biaya distribusi, biaya perawatan gedung, dan fasilitas lain:
bunga atas modal, pajak perusahaan, biaya pencarian naskah, biaya penulisan naskah
,dan biaya pengadaan alat tulis kantor.
2) Royalti penulis, yaitu kompensasi yang dikeluarkan oleh perusahaan penerbit untuk
penulis setiap periode tertentu karena jumlah buku yang secara berkelanjutan laku
dijual.
23
3) Pajak, adalah pajak yang harus dibebankan terhadap harga jual buku yang memang
kena pajak.
4) Rabat, adalah kompensasi yang dikeluarkan oleh perusahaan penerbitan untuk penjual
buku seperti agen distributor dan toko buku.
C.PENGERTIAN KALKULASI HARGA BUKU
Kalkulasi dari istilah dalam bahasa Inggris calculation artinya adalah perhitungan.
Kalkulasi harga buku adalah proses yang menyangkut pengumpulan,pemilahan, analisis dan
perhitungan biaya proses penrbitan yang ahrus dibebankan kedalam harga buku sehingga
harga buku merupakan nilai kuantitatif pengorbanan yang telah dilakukan oleh perusahaan
ditambah dengan biaya pengembangan perusahaan, keuntungan dan pajak.
D. PRINSIP-PRISNSIP KALKULASI HARGA BUKU
Dalam menghitung harga jual buku maka beberapa hal yang harus diperhatikan
adalah:
 Jenis buku yang akan diterbitkan
 Nilai pasar buku
 Oplah cetak yang diterapkan
 Jenis bahan baku isi dan kulit buku
 Jenis cetakan, jumlah warna cetakan
 Jumlah halaman isi buku
 Jenis penjilidan bukunya (lux/biasa)
 Ukuran buku yang diproduksi
 Masa laku buku yang akan diterbitkan
 Trend pasar harga jual buku sejenis
 Kualitas materi buku
 Kualitas penulis buku
 Tingkat persaingan rabat penjualan buku di pasar
 Persentase kompensasi royalty
 Besar/kecilnya harga produksi di pasar
 Tingkat produktifitas karyawan
24
 Tingkat efisiensi kinerja perusahaan
 Jumlah dan judul buku yang diterbitkan dalam periode tertentu.
E. PENTINGNYA METHODE KALKULASI HARGA BUKU
Salah satu faktor yang dapat menentukan tingkat penjualan buku adalah harga
jualnya. Harga jual mengandung dua aspek penting yang dapat menggambarkan nilai
pengorbanan biaya perusahaan yang harus dikembalikan yaitu: harga jual dan sekaligus harga
pokok. Apabila dari harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan dapat mempelancar proses
penjualan, maka modal perusahaan untuk menribitkan buku yang dijual untuk dapat kembali
dan juga ditambah dengan keuntungan yang diperoleh. Oleh karena itu diperlukan metoda
perhitungan yang tepat, artinya metoda perhitungan yang dapat mengakomodir seluruh biaya
peenrbitan secara teliti dan rasional. Sehingga metoda perhitungan dapat digunakan sebagai:
Acuan untuk menghitung biaya produksi yang akan dibebankan kepada harga jual buku
Acuan untuk menghitung biaya umum yang harus dibebankan kedalam harga pokok Acuan
untuk menetapkan harga jual buku yang diterbitkan
Untuk mendirikan penerbitan buku, terlebih dahulu dilihat seberapa besar modal yang
dimiliki. Jika modalnya kurang dari 50 juta, berarti yang diterbitkan adalah buku-buku yang
tidak terlalu tebal (kisaran 100 – 200 halaman), dengan asumsi menerbitkan satu buku secara
rutin. Selain itu, tidak perlu mengalokasikan dana untuk kantor ataupun mengangkat pegawai
tetap, cukup di out sourching, yaitu mempekerjakan karyawan free lance. Sebab, jika modal
segitu digunakan untuk sewa gedung dan mengangkat karyawan tetap, maka akan
menghabiskan modal itu sendiri sehingga keberlangsungan usaha akan terancam.
Sebagai simulasi, jika menerbitkan buku setebal 100 halaman, maka biaya yang
dibutuhkan adalah royalti penulis / fee penerjemah sebesar 1.000.000, editor 400.000, setter
250.000, dan cover 250.000, sehingga totalnya adalah 1.900.000. Jika buku dicetak sebanyak
1500 eksemplar, ongkos cetaknya sekitar 6.000.000. Kemudian ongkos kirim ke toko buku
dan distributor sekitar 1.000.000. Total biaya seluruhnya adalah 8.900.000. Kita juga perlu
mengaggarkan lain-lain sekitar 1.100.000 sehingga biaya untuk satu buku dengan ketebalan
100 halaman dan dicetak 1500 eksemplar adalah 10 juta rupiah.
25
Dengan demikian, dengan modal yang ada dapat dibuat 5 judul buku, masing-masing
satu buku per bulan. Kenapa harus seperti itu? Karena ketika menerbitkan pertama kali,
modal tidak langsung balik begitu saja. Jika buku itu dititipkan di Gramedia atau Gunung
Agung, maka pembayarannya adalah 4 bulan setelahnya. Jadi, selama 4 bulan itu penerbit
harus “berpuasa”. Jika modal hanya satu buku, maka penerbit akan sulit bertahan jika
ternyata bukunya tidak langsung best-seller.
Adapun jika modalnya besar, maka penerbit bisa menggunakannya untuk sewa
kantor, biaya promosi, merekrut karyawan, dll. Biaya sewa kantor tergantung lokasi penerbit
berada. Jika di daerah terpencil pasti lebih murah, tapi jika di Jakarta tentu mahal. Sedangkan
untuk promosi bisa lewat majalah, koran, selebaran, mengadakan bedah buku, dll. Bahkan
jika modalnya lumayan, maka penerbit bisa menerbitkan dua judul atau lebih per bulan.
Lalu bagaimana dengan perhitungan bisnisnya?
Umumnya penerbit memberlakukan harga jual buku sebesar empat kali atau lima kali dari
ongkos cetak. Kalau biaya cetaknya nya adalah 4.000. per buku maka harga jualnya 16 ribu
atau 20.000 perbuku. Sedangkan perhitungannya adalah sebagai berikut:
20 % untuk ongkos cetak
10 % untuk royalti penulis/fee penerjemah, setting, edit, dan cover
5 % untuk transportasi
5 % untuk promosi/lain-lain
10 % untuk keuntungan penerbit
50 % untuk rabat distributor/toko buku.
26
Perhitungan ini tidak mesti kaku seperti di atas, semuanya tergantung dari penerbit.
Misalnya jika buku diterbitkan secara self publishing, yaitu ditulis sendiri, disetting sendiri,
dan dibuatkan cover sendiri, maka uang yang ada bisa dialokasikan ke promosi.
Begitu pula dengan rabat yang diberikan kepada distributor tergantung dari daya
tawar penerbit. Bagi penerbit baru, biasanya diminta oleh distributor tunggal sebesar 55 %,
ada juga yang 45 % atau 50 %. Sedangkan penerbit yang mapan, biasaya “pelit” dalam
memberi rabat ke toko buku, angkanya sekitar 30 % sampai 40 % yang diberikan ke toko
buku. Dengan demikian, semakin besar nama penerbit, maka semakin bagus daya tawarnya
sehingga semakin besar pula keuntungan yang didapatkan.
DAFTAR PUSTAKA
[anonym]. Indeks Buku [online]
http://www.gurupendidikan.com/pengertian-bagian-dan-macam-indeks-buku-beserta-
contohnya-lengkap diakses 16 januari 2017
[anoiym]. Penyuntingan Naskah. [online]
http://abasawatawalla01.blogspot.co.id/2012/12/penyuntingan-naskah.htm diakses 16
Januari 2017
Iriantara Yosal. Manajemen Penerbitan. Jakarta : Universitas Terbuka
27

More Related Content

What's hot

penerbit grafis dan elektronik
penerbit grafis dan elektronikpenerbit grafis dan elektronik
penerbit grafis dan elektronik
hari bastian
 
Kata pengntar, daftar isi
Kata pengntar, daftar isiKata pengntar, daftar isi
Kata pengntar, daftar isi
Hikuya Moini
 
IPS kls 4 SD(Indrastuti)
IPS kls 4 SD(Indrastuti)IPS kls 4 SD(Indrastuti)
IPS kls 4 SD(Indrastuti)
MOH. SHOFI'I
 
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
magdalena mery
 

What's hot (16)

Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia
 
penerbit grafis dan elektronik
penerbit grafis dan elektronikpenerbit grafis dan elektronik
penerbit grafis dan elektronik
 
Laporan landasan keguruan 1 (Magang)
Laporan landasan keguruan 1 (Magang)Laporan landasan keguruan 1 (Magang)
Laporan landasan keguruan 1 (Magang)
 
Laporan Magang (Landasan Keguruan 2)
Laporan Magang (Landasan Keguruan 2)Laporan Magang (Landasan Keguruan 2)
Laporan Magang (Landasan Keguruan 2)
 
Kata pengntar, daftar isi
Kata pengntar, daftar isiKata pengntar, daftar isi
Kata pengntar, daftar isi
 
Ilmu hukum
Ilmu hukumIlmu hukum
Ilmu hukum
 
Penerbitan buku
Penerbitan bukuPenerbitan buku
Penerbitan buku
 
IPS kls 4 SD(Indrastuti)
IPS kls 4 SD(Indrastuti)IPS kls 4 SD(Indrastuti)
IPS kls 4 SD(Indrastuti)
 
Penerbitan Grafis dan Elektronik Bahan Pustaka
Penerbitan Grafis dan Elektronik Bahan PustakaPenerbitan Grafis dan Elektronik Bahan Pustaka
Penerbitan Grafis dan Elektronik Bahan Pustaka
 
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
 
Tugas makalah penerbitan grafis dan elektronik
Tugas makalah penerbitan grafis dan elektronikTugas makalah penerbitan grafis dan elektronik
Tugas makalah penerbitan grafis dan elektronik
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
 
Tugas mandiri rbb
Tugas mandiri rbbTugas mandiri rbb
Tugas mandiri rbb
 
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
 
Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...
Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...
Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...
 

Viewers also liked

Kuliah umum (perdana) dkv
Kuliah umum  (perdana)  dkvKuliah umum  (perdana)  dkv
Kuliah umum (perdana) dkv
puguh tjahjono
 
Pelatihan Desain Grafis (Photoshop)
Pelatihan Desain Grafis (Photoshop)Pelatihan Desain Grafis (Photoshop)
Pelatihan Desain Grafis (Photoshop)
Nurdin Al-Azies
 
Presentasi desain grafis
Presentasi desain grafisPresentasi desain grafis
Presentasi desain grafis
emuh
 

Viewers also liked (16)

Merawat peralatan multimedia
Merawat peralatan multimediaMerawat peralatan multimedia
Merawat peralatan multimedia
 
Kuliah umum (perdana) dkv
Kuliah umum  (perdana)  dkvKuliah umum  (perdana)  dkv
Kuliah umum (perdana) dkv
 
Pelatihan Desain Grafis (Photoshop)
Pelatihan Desain Grafis (Photoshop)Pelatihan Desain Grafis (Photoshop)
Pelatihan Desain Grafis (Photoshop)
 
Graphic design 01
Graphic design 01Graphic design 01
Graphic design 01
 
Desainer Grafis Indonesia
Desainer Grafis IndonesiaDesainer Grafis Indonesia
Desainer Grafis Indonesia
 
Apa itu branding
Apa itu brandingApa itu branding
Apa itu branding
 
Desain grafis batam 2016
Desain grafis batam 2016Desain grafis batam 2016
Desain grafis batam 2016
 
Presentasi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)
Presentasi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)Presentasi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)
Presentasi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)
 
Materi Proposal
Materi Proposal Materi Proposal
Materi Proposal
 
Presentasi desain grafis tugas simdig
Presentasi desain grafis   tugas simdigPresentasi desain grafis   tugas simdig
Presentasi desain grafis tugas simdig
 
Konsep Dalam Desain Grafis
Konsep Dalam Desain GrafisKonsep Dalam Desain Grafis
Konsep Dalam Desain Grafis
 
Desain grafis
Desain grafisDesain grafis
Desain grafis
 
Powerpoint
PowerpointPowerpoint
Powerpoint
 
Presentase tentang corel draw
Presentase tentang corel drawPresentase tentang corel draw
Presentase tentang corel draw
 
Presentasi desain grafis
Presentasi desain grafisPresentasi desain grafis
Presentasi desain grafis
 
134819243 tugasan-ulasan-kritikal-jurnal-dan-artikel
134819243 tugasan-ulasan-kritikal-jurnal-dan-artikel134819243 tugasan-ulasan-kritikal-jurnal-dan-artikel
134819243 tugasan-ulasan-kritikal-jurnal-dan-artikel
 

Similar to kumpulan materi desain grafis

penerbitan grafis & elektronik
penerbitan grafis & elektronikpenerbitan grafis & elektronik
penerbitan grafis & elektronik
srii wahyunii
 
penerbitan grafis & elektronik
penerbitan grafis & elektronikpenerbitan grafis & elektronik
penerbitan grafis & elektronik
srii wahyunii
 
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
sri wahyuni
 

Similar to kumpulan materi desain grafis (20)

penerbitan grafis & elektronik
penerbitan grafis & elektronikpenerbitan grafis & elektronik
penerbitan grafis & elektronik
 
penerbitan grafis & elektronik
penerbitan grafis & elektronikpenerbitan grafis & elektronik
penerbitan grafis & elektronik
 
Makalah penerbitan grafis dan elektronik
Makalah penerbitan grafis dan elektronikMakalah penerbitan grafis dan elektronik
Makalah penerbitan grafis dan elektronik
 
Makalah Penerbitan Grafis Dan Elektronik
Makalah Penerbitan Grafis Dan ElektronikMakalah Penerbitan Grafis Dan Elektronik
Makalah Penerbitan Grafis Dan Elektronik
 
Makalah printer
Makalah printerMakalah printer
Makalah printer
 
Lap aplikom windy lusia_1107111954
Lap aplikom windy lusia_1107111954Lap aplikom windy lusia_1107111954
Lap aplikom windy lusia_1107111954
 
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
 
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
 
Penerbitan grafis dan elektronik
Penerbitan grafis dan elektronikPenerbitan grafis dan elektronik
Penerbitan grafis dan elektronik
 
Seminar pltp bagus
Seminar pltp bagusSeminar pltp bagus
Seminar pltp bagus
 
Laporan PKL Kerusakan Pada Printer
Laporan PKL Kerusakan Pada PrinterLaporan PKL Kerusakan Pada Printer
Laporan PKL Kerusakan Pada Printer
 
Pembelajaran komputer
Pembelajaran komputerPembelajaran komputer
Pembelajaran komputer
 
Laporan kerja praktek "Perawatan Printer"
Laporan kerja praktek "Perawatan Printer"Laporan kerja praktek "Perawatan Printer"
Laporan kerja praktek "Perawatan Printer"
 
Modul 1 desain grafis
Modul 1 desain grafisModul 1 desain grafis
Modul 1 desain grafis
 
Tugas karya ilmiaih jaringan dan komunikasi data
Tugas karya ilmiaih jaringan dan komunikasi dataTugas karya ilmiaih jaringan dan komunikasi data
Tugas karya ilmiaih jaringan dan komunikasi data
 
Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur ...
Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur ...Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur ...
Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur ...
 
Aga
AgaAga
Aga
 
Laporan program basis data
Laporan program basis dataLaporan program basis data
Laporan program basis data
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 

kumpulan materi desain grafis

  • 1. UJIAN AKHIR SEMESTER ( UAS ) ”PENERBITAN GRAFIS & ELEKTRONIK” Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah “Penerbitan Grafis & Elektronik” Oleh: BELLA FEBRIANTI F0271141027 PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAAN JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2017
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami haturkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Tugas ini berjudul “Penerbitan Grafis & Elektronik”. Maksud dan tujuan dari tugas ini tidaklah lain sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah “Penerbitan Grafis & Elektronik”. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan tugas individu ini. Baik dalam perumusan, penyusunan, penulisan sampai terselesainya tugas ini. Maka dalam kesempatan ini penulis ucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Enda Esyudha Pratama. ST, MT. selaku Dosen yang memberikan tugas dan bimbingan pada penulis hingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Demikian kata pengantar yang dapat penulis sampaikan di mana penulis hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Tuhan Azza Wa’jala hingga dalam penulisan dan penyusunannya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa membantu penulis dalam upaya evaluasi diri. Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidak sempurnaan penulisan dan penyusunan tugas ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi penulis, pembaca, dan bagi seluruh kalangan yang membutuhkan. Penulis,18 januari 2017 Penyusun i
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................i DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii BAB I PENERBITAN BUKU...................................................................................................1 PENGERTIAN PENERBITAN BUKU ................................................................................1 UNSUR-UNSUR PENERBITAN .........................................................................................2 PROSES PENERBITAN .......................................................................................................4 JENIS-JENIS PENERBITAN................................................................................................4 BAB II PENYUNTINGAN NASKAH .....................................................................................5 A. PENGERTIAN PENYUNTINGAN NASKAH.............................................................7 B. TUJUAN PENYUNTINGAN NASKAH ......................................................................7 C. TAHAP PENYUNTINGAN NASKAH.........................................................................7 D. TIPE-TIPE PENYUNTINGAN NASKAH ....................................................................9 E. HAL – HAL YANG DILAKUKAN DALAM PENYUNTINGAN NASKAH............12 BAB III INDEKS DAN ISBN.................................................................................................14 A. INDEKS BUKU..............................................................................................................14 B. ISBN................................................................................................................................16 BAB IV PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI PENERBIT ...........................................19 A. PENGERTIAN PEMASARAN ......................................................................................19 B. BIAYA PENERBITAN BUKU ......................................................................................21 C. PENGERTIAN KALKULASI HARGA BUKU.............................................................23 D. PRINSIP-PRISNSIP KALKULASI HARGA BUKU ....................................................23 E. PENTINGNYA METHODE KALKULASI HARGA BUKU........................................24 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………....……….27 ii
  • 4.
  • 5. BAB I PENERBITAN BUKU A. PENGERTIAN PENERBITAN BUKU Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994: 91), kata penerbit diberikan dibawah kata terbit. Terbit antara lain mengandung arti keluar untuk diedarkan (tentang surat kabar, buku, dan sebagainya) kata penerbit sebagai bentukan kata terbit mengandung arti orang atau perusahaan yang menerbitkan buku, majalah, dan sebagainya. Pada mulanya, penerbitan adalah percetakan, yaitu sebagai kegiatan pembuatan (manufacturing), dan belum berfungsi sebagai penyebarluasan. Lalu pada abad ke-19, penerbit berfungsi sebagaimana fungsinya yang sekarang, yakni sebagai promotor dari kata-kata tercetak. Dunia penerbitan dan percetakan berkembang terus, baik cakupan pekerjaannya maupun peralatan pendukungnya. Mengutip dari buku “Taktis Menyunting Buku” karangan Bambang Trim, penerbit buku adalah lembaga atau institusi yang mengolah naskah mentah dari penulis/pengarang hingga menjadi bahan siap cetak dalam bentuk dummy (prototype buku). Penerbit berbeda dengan percetakan karena modal utamanya adalah gagasan yang kemudian diolah menjadi buku siap terbit. Sedangkan percetakan, modal utamanya adalah mesin-mesin yang digunakan untuk menerima order cetak, termasuk buku. Tidak semua penerbit memiliki percetakan dan memang tidak harus pula memiliki percetakan. Menurut Pambudi (1981: 1) penerbitan adalah pencetakan, yaitu sebagai kegiatan pembuatan (manufacturing), dan belum berfungsi sebagai penyebarluasan. Pada abad kesembilan belas, penerbit berfungsi sepertti fungsinya yang sekarang., yaitu sebagai promotor sari kata-kata tercetak. Mempublikasikan kepada umum, mengetengahkan kekhalayak ramai, kata dan gambar yang telah diciptakan oleh jiwa-jiwa kreatif, kemudian disunting oleh para penyunting unutk selanjutnya digandakan oleh para pencetak. Altbach (2000: 45) mengemukakan pendapat bahwa penerbit buku merupakan seorang investor dalam perbukuan. Penerbit adalah seorang yang mengeluarkan uang untuk pengarang, penerjemah, penyunting, pencetak, pabrik kertas, dan yang lain-lain untuk memproduksikan buku, dan untuk para penjual, pemasang iklan, dan mereka yang membantu dalam pemasarannya, dan menerima uang dari penjual buku dan yang lain-lain 1
  • 6. 2 yang membeli buku tersebut atau yang membeli hak untuk menggunakan isi buku itu dalam berbagai cara. Penerbit berharap, menerima uang lebih banyak daripada yang dikeluarkan. Informasi dari salah satu media elektronik Wikipedia menyebutkan bahwa penerbit atau penerbitan adalah industri yang berkonsentrasi memproduksi dan memperbanyak sebuah literatur dan informasi- atau sebuah aktivitas membuat informasi yang dapat dinikmati publik. Di Indonesia, penerbit-penerbit yang sekaligus memiliki percetakan adalah para penerbit besar seperti Gramedia, Erlangga, Yudhistira, Bumi Aksara, Penebar Swadaya, Grafindo Media Pratama, Kanisius, Intan Pariwara, dan Tiga Serangkai. Biasanya percetakan itu menjadi pendukung untuk pencetakan buku secara massal dan cepat. Ada juga penerbit-penerbit lain semacam Sygma, Mizan, Salamadani, dan lain-lain yang juga memiliki percetakan, namun masih dalam skala kecil sehingga tak jarang mereka juga meng-order pencetakan pada percetakan lain. Selfpublishing, dikenal juga sebagai Penerbitan Mandiri, adalah salah satu cara menerbitkan buku oleh penulis tanpa bantuan penerbit mayor (Major Publisher), artinya penulis juga merangkap tugas sebagai penerbit yang bertanggung jawab penuh atas keseluruhan proses penerbitan bukunya, dari mulai menulis naskah, desain sampul buku dan lay-out naskah, menentukan harga buku, distribusi sampai dengan memasarkan buku. Jika penulis tidak dapat membuat desain sendiri untuk cover dan lay-out isi naskahnya, kebanyakan mereka menggunakan jasa desain dari orang lain. B. UNSUR-UNSUR PENERBITAN Dalam penerbitan ada unsur-unsur yang harus dipenuhi, unsur tersebut antara lain : 1. Man yang merupakan penulis naskah, redaksi, penyunting, ilustrator/desainer, petugas percetakan, petugas distribusi. 2. Methods yang merupakan mekanisme kerja proses pracetak, cetak dan distrubusi. 3. Materials yang merupakan kertas, tinta, naskah, perangkat penyimpanan digital. 4. Machines yang merupakan mesin cetak, komputer, mesin penjilidan, 5. Money merupakan dana penerbitan. 6. Market merupakan target pasaran.
  • 7. 3 C. PROSES PENERBITAN Ada beberapa proses dalam penerbitan, yaitu sebagai berikut : 1. PROSES PRACETAK a. Penerimaan naskah, baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy. Naskah yang telah diserahkan akan dinilai kelayakannya terlebih dahulu. b. Penyuntingan naskah, penyuntingan naskah dilakukan untuk pengecekan kesalahan dalam penulisan kata. Kegiatan dasar penyuntingan menurut Trim (2009:34-35) meliputi :  Pemakluman yaitu memaklumi kebenaran naskah sehingga tetap sesuai dengan keaslian.  Perbaikan , yaitu memperbaiki naskah sesuai dengan EYD atau KBBI.  Pengubahan, yaitu mengubah naskah untuk lebih mudah dipahami.  Pengurangan, yaitu pengurangan bagian-bagian naskah yang dianggap tidak perlu ataupun tidak relevan.  Penambahan, yaitu menambah bagian-bagian naskah yang dianggap perlu. c. Desain sampul dan isi, keduanya dibuah semenarik mungkin. d. Cetak coba, yaitu hasil percetakan yang mirip dengan terbitan aslinya namun belum digandakan. 2. PROSES PENCETAKKAN a. Pembuatan film, Naskah yang sudah diperiksa dan dikoreksi penyuntingan kemudian diolah dengan memadukan nomor halaman, ilustrasi dan tata letak buku. Setelah selesai dibuat, kemudian dibuat printout. Naskah ini kemudian dibuat menjadi film menggunakan pita seluloid. b. Pencetakan, Setelah pembuatan film naskah, barulah naskah tersebut dicetak. c. Penjilidan, Seperti halnya penjilidan biasa, pekerjaan di sini pun sama.
  • 8. 4 3. PROSES DISTRIBUSI 1. Dalam proses distribusi perlu menerapkan unsur manajemen terlebih dahulu,yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evalusi. Gunanya untuk mengetahui target dari buku yang telah diterbitkan. Hal – hal yang dilakukan dalam distribusi ini sendiri yaitu : a. Pemasaran Kegiatan komunikasi pemasaran itu, diantaranya adalah :  Menentukan segmen pasar.  Menentukan segmentasi dengan produk yang spesifik atau promosi tertentu.  Menentukan posisi produk yang dapat memenuhi kebutuhan kostumer dengan cara yang berbeda dari produk sejenis lainnya. b. Tipe distribusi Tindakan yang dilakukan untuk mendistribusikan terbitan yang kita buat, yaitu :  Penjualan  Pertukaran  Diberikan Cuma-cuma D. JENIS-JENIS PENERBITAN 1. Jenis Penerbit Menurut Buku Terbitannya Secara lebih luas, penerbit dapat kita golongkan antara lain menurut jenis terbitannya. Dari sudut ini kita mengenal tiga kelompok besar penerbit, yaitu penerbit buku umum, penerbit buku anak-anak, dan penerbit khusus. Kelompok yang terakhir ini dapat dibagi lagi menjadi penerbit buku pelqjqran sekolah dasar dan menengah, penerbit buku universitas, dan penerbit buku ilmiah. a. Penerbit Buku Umum Pembaca sasaran penerbit ini adalah khalayak ramai yang sudah tentu sangat beragam, sukar dikenali, dan sukar diperkirakan. Porsi terbesar karya penerbit jenis ini adalah buku fiksi. Dalam hal ini, pengarang yang sudah sukses dan terkenal merupakan kekayaan penerbit yang tak ternilai. Puncak penjualan buku umum biasanya dicapai pada setahun pertama penerbitan, yaitu pada saat penerbit mempromosikan buku-buku terbitan terbarunya.
  • 9. 5 b. Penerbit Buku Anak-Anak Pada penerbit jenis ini, judul-judul lama merupakan modal utama karena pada umumnya buku anak-anak yang klasik selalu dicetak ulang. Agar menarik buat pembaca yang masih kecil-kecil, buku anak-anak biasanya sarat warna, sehingga biaya produksinya besar. Untuk mengatasi biaya besar itu, penerbit sering bekerja sama dengan penerbit lain. Khusunya penerbit luar negri untuk menerbitkan judul yang sama. c. Penerbit Buku Khusus Dalam kelompok ini terdapat penerbit buku pelajaran sekolah dasar dan menengah (selanjutnya disebut penerbit buku sekolah), penerbit buku universitas, dan penerbit buku ilmiah. Diperkirakan 65% penerbit di Indonesia bergerak dalam penerbitan buku sekolah (termasuk buku anak-anak), dan sekitar 15% menerbitkan buku universitas. Penerbit buku ilmiah jumlahnya sangat sedikit, diperkirakan tidak sampai 5% (ceramah ketua IKAPI, Juli 1990). 2. Jenis Penerbit Menurut Statusnya Penerbit dapat juga dikelompokkan menurut statusnya, yaitu penerbit swasta dan penerbit pemerintah. Penerbit swasta dikelola oleh badan swasta, biasanya mengutamakan keuntungan. Sebaliknya, penerbit pemerintah dikelola oleh lembaga pemerintah, dan biasanya tidak terlalu menggutamakan keuntungan, melainkan lebih menitikberatkan pemenuhan kebutuhan pemerintah. 3. Jenis Terbitan seperti juga penerbit. Terbitan dapaat dikelompokkan. Pengelompokkan pertama adalah menurut jenis barang yang diterbitkan, yaitu majalah, koran, dan buku. Majalah dan jurnal ilmiah biasanya terbit dalam bentuk seperti buku, yaitu mempunyai sampul dan isi. Keduanya terbit secara berkala, dapat mingguan, bulanan, tribulanan, dan sebagainya. Berbeda dengan koran dan majalah, buku tidak terbit secara berkala. Sebuah buku dapat dicetak beberapa kali dengan isi yang tetap sama. Buku yang dicetak pertama kali disebut cetakan pertama, yang kedua kali cetakan kedua, dan seterusnya.
  • 10. BAB II PENYUNTINGAN NASKAH A. PENGERTIAN PENYUNTINGAN NASKAH Menurut KBBI (2007:1106) definisi penyuntingan adalah proses, cara, perbuatan menyunting atau sunting-menyunting. Sedangkan definisi menyunting adalah : 1. menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat). 2. Merencanakan dan mengarahkan penerbitan (surat kabar, majalah). 3. Menyusun atau merakit (film, pita rekaman) dengan cara memotong-motong dan memasang kembali. Untuk menjadi penyunting naskah ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh seseorang. Persyaratan itu meliputi penguasaan ejaan bahasa Indonesia, penguasaan tata bahasa Indonesia, ketelitian dan kesabaran, kemampuan menulis, keluwesan, penguasaan salah satu bidang keilmuan, pengetahuan yang luas dan kepekaan bahasa. Salah satu tugas pokok penerbit adalah menerbitkan naskah pengarang/penulis menjadi buku. Definisi naskah sendiri menurut KBBI (2007:776) adalah 1. Karangan yang masih ditulis dengan tangan 2. Karangan seseorang yang belum diterbitkan 3. Bahan -bahan berita yang siap untuk diset Perlu ditekankan sekali lagi bahwa tugas penyunting karya terbatas pada pengolahan naskah menjadi suatu bahan yang siap, dan menawasi pelaksaan segi teknis sampai naskah tadi. Penyunting bukan penerbit, jadi mereka tidak bertanggung jawab atas masalah keuangan, penyebarluasan serta pengelolaan suatu penerbitan. Para penyunting bertanggung jawab atas isi dan bukan atas produksi bahan yang diterbitkan. B. TUJUAN PENYUNTINGAN NASKAH Tujuan Penyuntingan yang dilakukan oleh para penyunting adalah sebagai berikut : 1. Untuk menjadikan taipskrip sebagai karya yang sempurna yang dapat dibaca dan dihayati dengan mudah oleh pembaca apabila diterbitkan kelak. 6
  • 11. 7 2. Untuk memastikan pengaliran atau penyebaran idea daripada penulis kepada pembaca dapat disampaikan dalam bahasa yang gramatis, jelas, indah dan menarik. 3. Untuk menjadikan persembahan e-buku yang akan diterbitkan itu dapat menggambarkan nilai dan identiti karya itu sendiri sehingga dapat menarik. minat pembaca. 4. Untuk memastikan pengaliran dan fakta berkenaan disampaikan dengan jelas, tepat, dan tidak menyalahi agama, undang-undang, dan norma masyarakat. C. TAHAP – TAHAP PENYUNTINGAN NASKAH Dalam penyuntingan, kita mengenal dua tahap penyuntingan, yaitu penyuntingan substansif dan penyuntingan kopi. 1. Penyuntingan Substantif Tujuan penyuntingan subtantif dilakukan adalah untuk memastikan hasrat atau idea penulis dapat disampaikan setepat, sepadat, dan sejelas yang mungkin. Semasa membuat penyuntingan subtantif, editor akan membaca taipskrip sepintas lalu dengan memberikan tumpuan kepada kandungan, pendekatan secara menyeluruh, bahasa, susunan atau konsep taipskrip berkenaan. Berdasarkan hal diatas, editor akan membuat teguran dan cadangan kepada penulis untuk sama ada melengkapkan taipskrip, menulis semula, menyusun semula, menggugurkan atau memotong bahagian teks atau ilustrasi yang tidak perlu, dan membuat tambahan. Berikut ialah perkara yang perlu diteliti semasa penyuntingan substantif: - Tajuk tepat dan jelas - Pembahagian bab dan tajuk kecil jelas - Adanya kesinambungan antara bahagian, bab dan paragraf. - Keseimbangan antara setiap bab dan paragraf. - Taipskrip tidak bertentangan dengan undang-undang, moral dan agama. - Penguasaan bahasa, keselarasan istilah dan ejaan. - Bahan awalan, teks dan akhir hendaklah lengkap mengikut halamankandungan. - Petikan bahan daripada karya lain telah mendapat keizinan.
  • 12. 8 2. Penyuntingan Copy Tujuan penyuntingan kopi adalah untuk menghapuskan semua halangan yang wujud antara pembaca dengan apa yang hendak disampaikan oleh penulis. Penyuntingan kopi memerlukan perhatian yang teliti terhadap setiap butiran di dalam taipskrip. Editor perlu berpengetahuan tentang apa yang patut disunting dan gaya yang patut diikuti di samping mempunyai kebolehan untuk membuat keputusan dengan cepat, lojik, dan yang boleh dipertahankan. Semasa membuat suntingan kopi, editor akan membaca taipskrip berkenaan dengan teliti, iaitu membaca perkataan demi perkataan, ayat demi ayat, baris demi baris dan kadang-kadang melihat huruf demi huruf. Kebanyakan daripada masa penyuntingan itu, editor akan berurusan dengan hal penyusunan, bahasa dan keboleh bacaan taipskrip itu.Tahapan dalam penyuntingan kopi: - Membuat penyuntingan baris demi baris. - Memberi tumpuan khusus kepada fakta dan bahasa. - Memastikan keselarasan ejaan, istilah dan gaya bahasa. - Memastikan ketepatan dan keselarasan ilustrasi dan bahan lain dalam teks tersebut. Berikut ialah hal-hal yang perlu diteliti semasa penyuntingan kopi: a) Fakta Pastikan semua butiran dalam teks betul. Editor perlu menyemak dengan teliti untuk memastikan ketepatan. Kadang-kadang kesilapan fakta boleh berlaku semasa teks ditaip.Contohnya, papan lapis menjadi papan lapik dan tidak mahal harganya menjadi mahal harganya.Selain itu ada sesetengah pernyataaan yang tidak tepat dan berunsur negatif sehingga boleh membawa kepada tindakan undang-undang. b) Bahasa Bahasa yang dimaksud mencakup : - Diksi ialah pemilihan penggunaan kata-kata. Dalam hal ini editor kopi perlu memastikan - Kata -kata yang dipilih berkesan dari segi maksud dan - Kata -kata yang dipilih sesuai dengan laras bahasa yang digunakan. - Kode Etik Penyuntingan Naskah
  • 13. 9 Dalam penyuntingan naskah, ada rambu-rambu yang perlu diperhatikan penyunting naskah sebelum mulai menyunting.Dengan demikian, tidak terjadi persoalan/masalah di kemudian hari, terutama dalam kaitannya dengan penulis/pengarang.Rambu-rambu ini merupakan pedoman/pegangan bagi penyunting dalam menyunting naskah.Rambu-rambu inilah yang kita sebut “Kode Etik Penyuntingan Naskah”.Adapun kode etik dalam penyuntingan naskah adalah: a. Penyunting naskah wajib mencari informasi mengenai penulis naskah sebelum mulai menyunting naskah. b. Penyunting naskah bukanlah penulis naskah. c. Penyunting naskah wajib menghormati gaya penulis naskah. d. Penyunting naskah wajib merahasiakan informasi yang terdapat dalam naskah yang disuntingnya. e. Penyunting naskah wajib mengonsultasikan hal-hal yang mungkin akan diubahnya dalam naskah. f. Penyunting naskah tidak boleh menghilangkan naskah yang akan, sedang, atau telah disuntingnya. D. TIPE-TIPE/JENIS-JENIS PENYUNTINGAN (TYPE OF EDITING) 1. Developmental Editing, dilakukan dengan beberapa cara berikut:  Mengikuti keinginan klien dan, biasanya, penulis buku atau dokumen lain mengembangkan naskah dimulai dari konsep permulaan, garis besar (outline), atau draft (atau kombinasi ketiga komponen tersebut) melalui sejumlah draft selanjutnya  Memberikan pertimbangan/pernyataan tentang isi, organisasi, dan presentasi, berdasarkan analisis karya perbandingan, komentar dari para ahli peninjau/reviewer, analisis perdagangan klien, dan ketepatan referensi lain.  Penulisan kembali dan penelitian, sangat dibutuhkan, dan terkadang menyarankan topik atau menyediakan informasi tentang topik sebagai pertimbangan pengarang dan klien. 2. Substantive Editing, mengembangkan sebuah naskah dengan beberapa cara:  Mengidentifikasi dan menyelesaikan seluruh masalah supaya jelas atau akurat
  • 14. 10  Merumuskan paragraf, golongan, atau bab untuk mengatur susunan dalam sebuah teks.  Penulisan atau menuliskan kembali bagian teks untuk memperjelas keterbacaan dan penyampaian pesan/informasi.  Peninjauan beberapa atau keseluruhan aspek teks untuk memperindah penyajian bahasanya.  Mengkonsultasikan dengan pihak lain tentang beberapa permasalahan pokok.  Penggabungan saran dan kritik dalam merumuskan draf dokumen baru. 3. Copy editing adalah sebuah proses untuk memastikan bahwa dokumen dan publikasi yang dikerjakan dalam keadaan jelas dan akurat tidak adanya kesalahan fakta, grammatical, tanda baca, atau gaya bahasa yang ditujukkann pada makna. Selama copy editing, editor yang melakukan pekerjaan harus memastikan bahwa salinannya jelas, betul, ringkas, dapat dipahami dan berkesesuaian. Fungsinya ialah :  Mengecek ejaan, tata bahasa, tanda baca, sintaksis dan pemakaian bahasa dengan mempertahankan makna dan bunyi teks asli  Memeriksa atau menentukan ketepatan gaya dan format bahasa.  Mempersiapkan ketepatan bagian untuk gaya dan format sebuah dokumen.  Membaca keseluruhan teks supaya jelas dan sebagian maknanya dapat ditangkap oleh calon audience  Menggali ketepatan bagian dari kesalahan dan ketidaktepatan yang nampak.  Meminta ijin yang diperlukan untuk mempublikasikan hak cipta material  Mempersiapkan naskah untuk tahap selanjutnya dari proses publikasi.  Memeriksa di balik referensi, seni, gambar, tabel, persamaan, dan kerangka lain untuk menjelaskan pesan/informasi teks. 4. Proofreading. memeriksa permasalahan dengan susunan/makeup, rancangan/layout, pemisahan warna/color separation, atau tipe. Proofreading mencakup beberapa cara:  Mengecek bukti yang berlawanan dengan spesifikasi type setting  Menggali atau mengkoreksi kesalahan atau ketidaktepatan yang berada di luar perhatian editor atau penulis.
  • 15. 11  Membaca tipografi kesalahan makna tanpa membaca hasil copian yang berlawanan dengan teks asli.  Memeriksa percakapan, kesalahan cetak, pemberian tanda baca, tata bahasa, yang berhubungan dengan percetakan, style kesalahan akan bisa dikoreksi  Memeriksa akronim. Apakah mereka didefinisikan pada sebutan pertama. Jika ada sebuah daftar akronim, apakah semua daftar pantas. Apakah daftar yang masuk cocok dengan apa yang ada dalam teks.  Memeriksa page breaks, bentuk tabel, dan catatan kaki teks. 5. Substantial Edit, meliputi proofreading ditambah yang lainnya berfungsi:  Mengklarifikasi dan mengorganisasi ulang sebuah naskah untuk isi, struktur, arti, menghapuskan jargon, menghaluskan bahasa dan editing lainnya non-mechanical line-by-line.  Memeriksa atau memperbaiki level membaca  Menciptakan atau pemilihan ulang tabel dan bentuk  Memenuhi syarat khusus pada setiap pekerjaan yang mungkin berubah-ubah. 6. Page Check/Review adalah hasil akhir sebelum dipublikasikan untuk menerima beberapa kesalahan kecil mencetak dan kesalahan kecil pemberian tanda baca. 7. Complete Rewrite, meliputi:  Menciptakan sebuah naskah baru atau bagian pada sebuah naskah dalam dasar isi dan penelitian yang disediakan oleh penulis.  Memasukkan beberapa penelitian dan penulisan pada bahan yang original.  Menurut kebutuhan penulis dokumen akan ditulis ulang sama sekali membuat perubahan dalam struktur, organisasi, tata bahasa, penggunaan kata dan lainnya yang editor rasakan perlu untuk membuat dokumen secara profesional diterima.  Penelitian dan memeriksa yang sebenarnya akan juga dimasukkan jika membutuhkan tujuan original dan maksud penulis akan melekat atau mempertinggi.
  • 16. 12 8. Indexing Memproduksi sebuah alfabet daftar nama-nama dan tempat, subyek, konsep, lainnya, yang kelihatan dalam sebuah kerja dan mereferensikan mereka untuk jumlah halaman yang mereka lihat dalam naskah. 9. Grammar Proofreading Proofreading tata bahasa adalah bagian yang penting dalam melengkapi suatu dokumen. E. HAL – HAL YANG DILAKUKAN DALAM PENYUNTINGAN NASKAH Bagian penyuntingan merupakan inti sebuah penerbitan, karena fungsinya yang utama mengembangkan naskah, dibagian inilah bahan baku penerbitan yang berupa naskah diolah dan dipersiapkan sehingga naskah yang tadinya masih mentah menjadi siap dan layak terbit. Yang paling bertanggung jawab atas isi sebuah buku tentu pengarang, namun penerbit yang baik akan menerbitkan naskah yang seharusnya memerlukan penyuntingan atau belum layak terbit. Pekerjaan penyuntingan naskah disebuah penerbitan yang besar terdiri dari: 1. Kontrak Penerbitan Penerimaan naskah oleh penerbitan harus benar-benar hasil karya pengarang yang bersangkutan, bukan hasil jiplikan. Jaminan pengarang dalam hal ini sangat penting dan harus tertuang dalam kontrak penerbitan naskahnya. Kontrak atau surat perjanjian penerbitan itu harus ditanda tangani oleh pengrang dan pihak penerbit sebelum naskah tersebut diolah lebih lanjut. 2. Penyerahan Naskah Naskah biasanya diserahkan oleh pengarang pada pihak penerbit dalam bentuk tertulis, ketikan maupun disket. Naskah diserahkan rangkap satu dan untuk pengarang biasanya memiliki arsipnya. 3. Ketaat Asasan Naskah disebut taat asas bila penyajiannya mengikuti pola tertentu dengan tetap. Di indonesia belum ada pedoman yang mantap mengenai asasan sebuah naskah,namun sebagai patokan penerbit dapat berpedoma Ejaan Yang Disempurnakan terbitan pusat pengembangan dan pembinaan bahasa.
  • 17. 13 4. Tata Bahasa Penggunaan bahasa yang baik dan benar merupakan syarat yang harus di penuhi oleh sebuah naskah. Kalimat yang mengungkapkan pesan pengarang harus dapat dipahami pembaca. Penyuntingan memberikan saran kepada penulis. sehingga naskah yang ada tidak hanya berbobot isinya namun baik bahasanya. 5. Kelengkapan Naskah Naskah yang telah selesai, diserahkan oleh penyuntingan kegiatan prodiksi untuk di persiapkan percetakannya menjadi buku.kelengkapan naskah terdiri dari: a. Cover b. Halaman Judul Utama c. Halaman Persembahan d. Kata Pengantar e. Daftar Isi f. Tabel g. Ilustrasi h. Singkatan i. Lambang j. Catatan Kaki k. Daftar Pustaka l. Lampiran m. Indeks n. Biografi singkat
  • 18. BAB III INDEKS BUKU DAN ISBN A. INDEKS BUKU 1. Pengertian Dan Tujuan Indeks Buku Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Indeks berarti daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku cetakan (biasanya berada pada bagian akhir buku) tersusun menurut abjad yang memberikan informasi mengenai halaman tempat kata atau istilah itu ditemukan. Informasi atau penjelasan kata tertentu dalam buku yang relatif tebal dapat ditemukan dengan cepat dengan teknik membaca memindai melalui indeks. Indeks buku bertujuan untuk memberikan informasi letak halaman suatu kata atau istilah tertentu. Selain itu, indeks buku juga dapat berfungsi sebagai alat membaca memindai. Lasa (1998: 59) menguraikan beberapa fungsi indeks, sebagai berikut: a) mencapai efisiensi dalam penelusuran literature; b) memberikan informasi yang lebih lengkap, c) pemanfaatan informasi seoptimal mungkin; dan d) menganalisa, memerinci dan meringkas isi naskah menjadi unitunit yang lebih kecil. 2. Kelompok Indeks Indeks dibedakan berdasarkan kelompoknya, kelompok-kelompok indeks antara lain :  Indeks Buku, berisi daftar kata-kata penting disertai nomor yang mengacu ke bagian koleksi dokumen. Indeks jenis ini biasanya terletak pada bagian akhir sebuah buku.  Buku Indeks , merupakan sebuah buku yang berdiri sendiri bisa terdiri dari satu jilid atau lebih berisi daftar kata-kata diserta dengan nomor yang mengacu kepada bagian atau halaman sebuah buku atau sekumpulan buku.  Majalah Indeks, merupakan terbitan berseri dengan kala terbit teratur yang berisi senarai artikel yang dimuat dalam majalah primer. 14
  • 19. 15 3. Bagian-Bagian Indeks Buku Sebuah indeks buku dibangun oleh beberapa bagian, yang diantaranya yaitu indeks nama, indeks topik, perincian indeks topik, dan juga nomor halaman yang dimana nama atau rincian topik tersebut berada. Itu semua adalah bagian-bagian yang membangun indeks buku. Untuk lebih jelasnya lagi marilah simak penjelasan yang ada dibawah berikut ini :  Indeks nama (pengarang), adalah suatu susunan atau kumpulan nama-nama orang dalam sebuah indeks.  Indeks topik (subjek/istilah), ialah suatu kumpulan subjek atau sebuah istilah yang disusun yang berdasarkan abjad yang istilah tersebut berada dalam buku atau bersangkutan dengan isi buku tersebut. Dalam sebuah buku geografi, indeks topik yang ada biasanya yaitu istilah-istilah yang berkaitan dengan ilmu geografi.  Perincian indeks topik, ialah suatu istilah-istilah atau subjek yang ada kaitannya dengan sebuah subjek yang ada di dalam sebuah indeks topik.  Nomor halaman, ialah suatu bagian indeks buku yang bertuliskan nomor-nomor halaman dimana kata-kata istilah itu berada. 4. Macam-Macam Indeks Buku Indeks dibedakan menjadi 2 macam, yakni indeks subjek dan indeks pengarang. Kedua indeks ini mempunyai pengertian atau perbedaan yang bisa kita bedakan dengan sangat mudah.  Indeks Subjek, yaitu berisi daftar istilah-istilah dalam sebuah buku.  Indeks Pengarang, yaitu yang berisi daftar nama pengarang atau tokoh yang pendapat atau teorinya dikutip dalam sebuah buku yang bersangkutan. Jadi kesimpulannya, Indeks subjek ialah indeks yang berisi daftar istilah yang terdapat dalam sebuah buku, sedangkan ada indeks pengarang ialah indeks yang berisi daftar nama pengarang (tokoh) yang teori maupun pendapatnya terdapat dalam sebuah buku tersebut.
  • 20. 16 Contoh Indeks Buku adalah sebagai berikut : Abadi Husnu, 111 Abeba, A. Aris, 5 Achmad, Sri Wintala, 145 Bachri, Sutardji Calzoum, 244 Chudori, Leila S., 153 Donggo, A.D., 42 Gantang, I Gusti Putu Bawa Samar, 96 Diantara sebuah istilah atau nama pengarang dan nomor halaman harus disisi dengan tanda koma (,) seperti pada contoh indeks pengarang diatas. B. ISBN 1. Pengertian ISBN ISBN (International Standard Book Number) adalah deretan angka 13 digit sebagai pemberi identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku maupun produk seperti buku yang diterbitkan oleh penerbit. Setiap nomor memberikan identifikasi unik untuk setiap terbitan buku dari setiap penerbit, sehingga keunikan tersebut memungkinkan pemasaran produk yang lebih efisien bagi toko buku, perpustakaan, universitas maupun distributor. ISBN diberikan oleh Badan Internasional ISBN yang berkedudukan di London. Perpustakaan Nasional RI merupakan Badan Nasional ISBN yang berhak memberikan ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah Indonesia dan KDT (Katalog Dalam Terbitan). KDT merupakan deskripsi bibliografis yang dihasilkan dari pengolahan data yang diberikan penerbit untuk dicantumkan di halaman balik judul sebagai kelengkapan penerbit. Barcode/kode ISBN diletakkan pada cover/kulit buku bagian belakang, sehingga dapat memudahkan dalam pengecekan dengan alat scanner. Nomor ISBN terdiri dari 13 digit dan dibubuhi huruf ISBN didepannya. Nomor tersebut terdiri atas 5 (lima) bagian. Masing-masing bagian dicetak dengan dipisahkan dengan tanda hyphen (-). Kelompok pembagian nomor ISBN ditentukan dengan struktur sebagai berikut:
  • 21. 17 Contoh : ISBN 978-602-8519-93-9 Angka pengenal produk terbitan buku dari EAN (Prefix identifier) = 978 Kode kelompok (group identifier) = 602 (Default) Kode penerbit (publisher prefix) = 8519 Kode Judul (title identifier) = 93 Angka pemeriksa (check digit) = 9 2. Fungsi ISBN Fungsi dari ISBN anatara lain:  Memberikan identitas terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit.  Membantu memperlancar arus distribusi buku karena dapat mencegah terjadinya kekeliruan dalam pemesanan buku.  Promosi bagi penerbit karena informasi pencantuman ISBN disebarkan oleh Badan Nasional ISBN Indonesia di Jakarta, maupun Badan Internasional yang berkedudukan di London - Terbitan yang dapat diberikan nomor ISBN anatara lain :  Buku tercetak (monografi) dan pamphlet  Terbitan Braille  Buku peta  Film, video, dan transparansi yang bersifat edukatif  Audiobooks pada kaset, CD, atau DVD Terbitan elektronik (misalnya machine-readable tapes, disket, CD-ROM dan publikasi di Internet)  Salinan digital dari cetakan monograf  Terbitan microform  Software edukatif  Mixed-media publications yang mengandung teks
  • 22. 18 - Sedangkan terbitan yang tidak dapat diberikan nomor ISBN anatara lain :  Terbitan yang terbit secara tetap (majalah, bulletin, dsb.)  Iklan  Printed music  Dokumen pribadi (seperti biodata atau profil personal elektronik)  Kartu ucapan  Rekaman music  Software selain untuk edukasi termasuk game  Buletin elektronik  Surat elektronik  Permainan
  • 23. BAB IV PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI PENERBITAN A. PENGERTIAN PEMASARAN Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Kotler (2001) mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan. Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Dari definisi tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut. Dengan demikian, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba. Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan menggunakan tiga faktor dasar yaitu: 1. Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen/ pasar. 2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri. 19
  • 24. 20 3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan secara organisasi. Menurut Swastha dan Irawan, (2005 : 10) mendefinisikan konsep pemasaran sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Bagian pemasaran pada suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar. Penjualan dan pemasaran sering dianggap sama tetapi sebenarnya berbeda. Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba, atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya yang layak. Ini berbeda dengan konsep penjualan yang menitikberatkan pada keinginan perusahaan. Falsafah dalam pendekatan penjualan adalah memproduksi sebuah pabrik, kemudian meyakinkan konsumen agar bersedia membelinya. Sedangkan pendekatan konsep pemasaran menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan bagaimana caranya memuaskan. Penerbitan buku adalah suatu kegiatan yang dimulai dari mencari naskah hingga diproduksi menjadi barang cetakan dalam bentuk buku. Dalam proses penerbitan buku pada umumnya melibatkan 3 komponen pokok: penulis, penerbit dan percetakan. Ketiga komponen tersebut memiliki fungsi, tugas dan tanggung jawab masing-masing, diterapkan secara terencana sehingga proses penerbitan dapat terlaksana dengan baik. Penulis bertanggung jawab untuk menulis naskah, penerbit bertanggung jawab untuk mengolah naskah (mengedit, melengkapi ilustrasi, mengoreksi,dan memperbaiki) sampai clean copy, dan percetakan bertanggung jawab untuk memproses naskah clean copy sampai menjadi buku jadi. Penerbit dalam hal penerbitan buku selain bertugas untuk mengolah naskah sampai clean copy, pada umumnya bertanggung jawab pula untuk mendanai seluruh kegiatan penerbitan mulai dari mencari naskah, menulis naskah, mengolah naskah sampai memproduksinya hingga menjadi buku. Penulis dalam melaksanakan tugas menyiapkan naskah, memerlukan dana yang tidak kecil, karena dia harus mencari ide, mencari bahan rujukan untuk naskah yang ditulis,mencari ilutrator bilamana perlu, menulis untuk menuangkan idenya ke atas kertas atau mengetik dengan komputer, selanjutnya adalah mencetak coba melalui komputer. Percetakan dalam pelaksanaan tugasnya,memerlukan dana untuk membeli bahan baku kertas untuk buku, membayar gaji pegawai, membayar listrik,
  • 25. 21 membayar telepon, membayar gedung dan pengadaan tanah, membayar pajak, dan pengadaan mesin produksinya. Secara cepat atau lambat seluruh biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahhaan dalam menerbitkan buku tersebut secara ekonomis harus dapat dikembalikan. Sehingga kehidupan usaha penerbitan yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan. B. BIAYA PENERBITAN BUKU Kegiatan penerbitan merupakan kegiatan komersial yang bertujuan untuk menjual produk media komunikasi tercetak dalam bentuk buku. Untuk meperoleh suatu bentuk buku yang telah siap di pakai/dibaca dan dijual ke masyarakat,penerbit harus mencari naskah yang harus berkualitas, memproses naskah agar layak terbit, mendesain naskah menajdi sebuah buku yang secara fisik menarik, memproduksi massal buku, memasarkan buku, selanjutnya mendistribusikan buku ke pembaca. Seluruh kegiatan penerbitan mulai dari mencari naskah, memproses naskah hingga layak terbit, mendistribusikannya ke pembaca diperlukan suatu pengeluaran biaya. Seluruh biaya penerbitan buku sebagaimana diuraikan di atas menurut Datus C.Smith Jr.(1992) secara garis besar dapat diterapkan mejandi tiga jenis yaitu biaya editorial, produksi, pemasaran dan distribusi. Dari ketiga jenis biaya dia atas apabila dirinci dapat diartikan sebagai berikut * biaya editorial adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk memproses naskah hingga clean copy.Naskah clean copy adalah naskah yang telah bebas dari editorial pada umumnya naskah tersebut telah dilengkapi dengan ilustrasinya. *Biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk memproses naskah menjadi barang cetakan/buku. Buku adalah suatu bentuk media komunikasi masa tercetak yang memiliki ukuran tertentu,terdiri dari bebrapa halaman isi berisikan teks dana tau gambar dan diberi sampul/kulit dengan menggunakan desain yang apik. *Biaya pemasaran dan distribusi adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk memasarkan dan mendistribusikan buku kepada konsumen. Buku yang diterbitkan gara bisa sampai ke konsumen harus dipasarkan (dilempar ke pasar) apakah melalui agen,toko buku,koperasi sekolah.Untuk meyampaikan buku dari penerbit ke agen, toko buku atau koperasi sekolah harus didistribusikan dengan baik. Rangkaian kerja proses penerbitan buku merupakan gambaran nilai biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan penerbitan dalam
  • 26. 22 rangka mewujudkan suatu ide dalam bentuk naskah sampai kepada pembacanya. Sedangkan untuk mewujudkan ide menjadi suatu bahan bacaan dalam bentuk buku tentunya penerbit membtuhkan beberapa komponen pendukung antara lain: tenaga kerja, fasilitas mesin dan peralatan,fasilitas mesin dan peralatan,fasilitas tempat usaha, sumber daya/energi,dan fasilitas lain yang tidak dapat dihindarkan hingga proses penerbitan berjalan dengan baik. Agar proses penerbitan berjalan dengan lancar, maka fasilitas-fasilitas pendukung itu harus diadakan dengan resiko harus dikeluarkan biaya yang tidak kecil oleh perusahaan. Dan itulah secara ekonomis merupakan pengorbanan yang harus dipertanggungjawabkan dalam menetapkan harga buku jual yang dipasarkan.Biaya merupakan satuan nilai rupiah yang dikeluarkan/dikorbankan oleh perusahhan penerbitan dalam rangka memproses nsakah menjadi buku untuk selanjutnya dapat dijual di pasar. Tidak banyak berbeda dengan perusahaan-perusahaan non penerbitan, bahwa biaya yang dikeluarkan dalam rangka menerbitkan buku memiliki klasifikasi dan pos-pos biaya sesuai dengan kegiatan utamanya. Didalam usaha penerbitan pada umumnya menggunakan isitilah penggolongan biaya ada dua,yaitu biaya tetap dan biaya variable. Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan secara tidak tetap jumlahnya seiring dengan tinggi rendahnya volume prosduksi, misalnya biaya produksi, biaya listrik, biaya bahan buku, dan biaya lainnya yang setiap saat dapat berubah seiring dengan tingkat perubahan volume produksi. Lebih spesifik lagi dalam suatu perusahaan penerbitan buku,biaya pada umumnya telah diklasifikasikan sebagai berikut; 1) Biaya umum, yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan penerbitan secara priodik karena adanya kegiatan penerbitan buku. Yang dimaksud dalam biaya umum adalah gaji pegawai, biaya penyusutan mesin / peralatan, biaya penyusutan gedung, biaya penyusutan fasilitas transportasi, biaya penyusutan fasilitas kantor, asuransi, biaya listrik, biaya telepon, biaya konsumsi pegawai, biaya pemasaran (biaya promosi dan biaya entertainment); biaya distribusi, biaya perawatan gedung, dan fasilitas lain: bunga atas modal, pajak perusahaan, biaya pencarian naskah, biaya penulisan naskah ,dan biaya pengadaan alat tulis kantor. 2) Royalti penulis, yaitu kompensasi yang dikeluarkan oleh perusahaan penerbit untuk penulis setiap periode tertentu karena jumlah buku yang secara berkelanjutan laku dijual.
  • 27. 23 3) Pajak, adalah pajak yang harus dibebankan terhadap harga jual buku yang memang kena pajak. 4) Rabat, adalah kompensasi yang dikeluarkan oleh perusahaan penerbitan untuk penjual buku seperti agen distributor dan toko buku. C.PENGERTIAN KALKULASI HARGA BUKU Kalkulasi dari istilah dalam bahasa Inggris calculation artinya adalah perhitungan. Kalkulasi harga buku adalah proses yang menyangkut pengumpulan,pemilahan, analisis dan perhitungan biaya proses penrbitan yang ahrus dibebankan kedalam harga buku sehingga harga buku merupakan nilai kuantitatif pengorbanan yang telah dilakukan oleh perusahaan ditambah dengan biaya pengembangan perusahaan, keuntungan dan pajak. D. PRINSIP-PRISNSIP KALKULASI HARGA BUKU Dalam menghitung harga jual buku maka beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:  Jenis buku yang akan diterbitkan  Nilai pasar buku  Oplah cetak yang diterapkan  Jenis bahan baku isi dan kulit buku  Jenis cetakan, jumlah warna cetakan  Jumlah halaman isi buku  Jenis penjilidan bukunya (lux/biasa)  Ukuran buku yang diproduksi  Masa laku buku yang akan diterbitkan  Trend pasar harga jual buku sejenis  Kualitas materi buku  Kualitas penulis buku  Tingkat persaingan rabat penjualan buku di pasar  Persentase kompensasi royalty  Besar/kecilnya harga produksi di pasar  Tingkat produktifitas karyawan
  • 28. 24  Tingkat efisiensi kinerja perusahaan  Jumlah dan judul buku yang diterbitkan dalam periode tertentu. E. PENTINGNYA METHODE KALKULASI HARGA BUKU Salah satu faktor yang dapat menentukan tingkat penjualan buku adalah harga jualnya. Harga jual mengandung dua aspek penting yang dapat menggambarkan nilai pengorbanan biaya perusahaan yang harus dikembalikan yaitu: harga jual dan sekaligus harga pokok. Apabila dari harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan dapat mempelancar proses penjualan, maka modal perusahaan untuk menribitkan buku yang dijual untuk dapat kembali dan juga ditambah dengan keuntungan yang diperoleh. Oleh karena itu diperlukan metoda perhitungan yang tepat, artinya metoda perhitungan yang dapat mengakomodir seluruh biaya peenrbitan secara teliti dan rasional. Sehingga metoda perhitungan dapat digunakan sebagai: Acuan untuk menghitung biaya produksi yang akan dibebankan kepada harga jual buku Acuan untuk menghitung biaya umum yang harus dibebankan kedalam harga pokok Acuan untuk menetapkan harga jual buku yang diterbitkan Untuk mendirikan penerbitan buku, terlebih dahulu dilihat seberapa besar modal yang dimiliki. Jika modalnya kurang dari 50 juta, berarti yang diterbitkan adalah buku-buku yang tidak terlalu tebal (kisaran 100 – 200 halaman), dengan asumsi menerbitkan satu buku secara rutin. Selain itu, tidak perlu mengalokasikan dana untuk kantor ataupun mengangkat pegawai tetap, cukup di out sourching, yaitu mempekerjakan karyawan free lance. Sebab, jika modal segitu digunakan untuk sewa gedung dan mengangkat karyawan tetap, maka akan menghabiskan modal itu sendiri sehingga keberlangsungan usaha akan terancam. Sebagai simulasi, jika menerbitkan buku setebal 100 halaman, maka biaya yang dibutuhkan adalah royalti penulis / fee penerjemah sebesar 1.000.000, editor 400.000, setter 250.000, dan cover 250.000, sehingga totalnya adalah 1.900.000. Jika buku dicetak sebanyak 1500 eksemplar, ongkos cetaknya sekitar 6.000.000. Kemudian ongkos kirim ke toko buku dan distributor sekitar 1.000.000. Total biaya seluruhnya adalah 8.900.000. Kita juga perlu mengaggarkan lain-lain sekitar 1.100.000 sehingga biaya untuk satu buku dengan ketebalan 100 halaman dan dicetak 1500 eksemplar adalah 10 juta rupiah.
  • 29. 25 Dengan demikian, dengan modal yang ada dapat dibuat 5 judul buku, masing-masing satu buku per bulan. Kenapa harus seperti itu? Karena ketika menerbitkan pertama kali, modal tidak langsung balik begitu saja. Jika buku itu dititipkan di Gramedia atau Gunung Agung, maka pembayarannya adalah 4 bulan setelahnya. Jadi, selama 4 bulan itu penerbit harus “berpuasa”. Jika modal hanya satu buku, maka penerbit akan sulit bertahan jika ternyata bukunya tidak langsung best-seller. Adapun jika modalnya besar, maka penerbit bisa menggunakannya untuk sewa kantor, biaya promosi, merekrut karyawan, dll. Biaya sewa kantor tergantung lokasi penerbit berada. Jika di daerah terpencil pasti lebih murah, tapi jika di Jakarta tentu mahal. Sedangkan untuk promosi bisa lewat majalah, koran, selebaran, mengadakan bedah buku, dll. Bahkan jika modalnya lumayan, maka penerbit bisa menerbitkan dua judul atau lebih per bulan. Lalu bagaimana dengan perhitungan bisnisnya? Umumnya penerbit memberlakukan harga jual buku sebesar empat kali atau lima kali dari ongkos cetak. Kalau biaya cetaknya nya adalah 4.000. per buku maka harga jualnya 16 ribu atau 20.000 perbuku. Sedangkan perhitungannya adalah sebagai berikut: 20 % untuk ongkos cetak 10 % untuk royalti penulis/fee penerjemah, setting, edit, dan cover 5 % untuk transportasi 5 % untuk promosi/lain-lain 10 % untuk keuntungan penerbit 50 % untuk rabat distributor/toko buku.
  • 30. 26 Perhitungan ini tidak mesti kaku seperti di atas, semuanya tergantung dari penerbit. Misalnya jika buku diterbitkan secara self publishing, yaitu ditulis sendiri, disetting sendiri, dan dibuatkan cover sendiri, maka uang yang ada bisa dialokasikan ke promosi. Begitu pula dengan rabat yang diberikan kepada distributor tergantung dari daya tawar penerbit. Bagi penerbit baru, biasanya diminta oleh distributor tunggal sebesar 55 %, ada juga yang 45 % atau 50 %. Sedangkan penerbit yang mapan, biasaya “pelit” dalam memberi rabat ke toko buku, angkanya sekitar 30 % sampai 40 % yang diberikan ke toko buku. Dengan demikian, semakin besar nama penerbit, maka semakin bagus daya tawarnya sehingga semakin besar pula keuntungan yang didapatkan.
  • 31. DAFTAR PUSTAKA [anonym]. Indeks Buku [online] http://www.gurupendidikan.com/pengertian-bagian-dan-macam-indeks-buku-beserta- contohnya-lengkap diakses 16 januari 2017 [anoiym]. Penyuntingan Naskah. [online] http://abasawatawalla01.blogspot.co.id/2012/12/penyuntingan-naskah.htm diakses 16 Januari 2017 Iriantara Yosal. Manajemen Penerbitan. Jakarta : Universitas Terbuka 27