1. Salat jenazah
Salat Jenazah adalah jenis salat yang dilakukan
untuk jenazah muslim. Setiap muslim yang meninggal baik
laki-laki maupun perempuan wajib disalati oleh muslim yang
masih hidup dengan status hukum fardhu kifayah.
Adapun syarat yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan
salat ini adalah:
Yang melakukan salat harus memenuhi syarat sah salat secara
umum (menutup aurat, suci dari hadas, menghadap kiblat dst)
Jenazah/Mayit harus sudah dimandikan dan dikafani.
Jenazah diletakkan disebelah mereka yang menyalati, kecuali
dilakukan di atas kubur atau salat ghaib
2. Syarat penyelanggaran
• Salat jenazah tidak dilakukan dengan ruku', sujud maupun iqamah,
melainkan dalam posisi berdiri sejak takbiratul ihram hingga salam.
Berikut adalah urutannya:
• Berniat, niat salat ini, sebagaimana juga salat-salat yang lain cukup
diucapkan di dalam hati dan tidak perlu dilafalkan, tidak
terdapat riwayat yang menyatakan keharusan untuk melafalkan
niat. Niat salat jenazah
• Untuk jenazah laki-laki : " Ushalli 'alaa haadzal mayyiti arba 'a
takbiiraatin fardhal kifaayati ma'muumam/imaaman lillahi ta'aalaa,
Allahu akbar "
• > Untuk jenazah perempuan : " Ushalli 'alaa haadzihil mayyiti arba
'a takbiiraatiin fardhal kifaayati ma'muuman/imaaman lillahi ta
'aalaa, Allaahu akbar "
•
3. Rukun shalat jenazah
• Takbiratul Ihram pertama kemudian membaca surat Al Fatihah
• Takbiratul Ihram kedua kemudian membaca shalawat atas Rasulullah SAW minimal :"Allahumma
Shalli 'alaa Muhammadin" artinya : "Yaa Allah berilah salawat atas nabi Muhammad"
• Takbiratul Ihram ketiga kemudian membaca do'a untuk jenazah minimal:"Allahhummaghfir lahu
warhamhu wa'aafihi wa'fu anhu" yang artinya : "Yaa Allah ampunilah dia, berilah rahmat,
kesejahteraan dan ma'afkanlah dia".Apabila jenazah yang disalati itu perempuan, maka
bacaan Lahuu diganti dengan Lahaa. Jadi untuk jenazah wanita bacaannya
menjadi: "Allahhummaghfir laha warhamha wa'aafiha wa'fu anha". Jika mayatnya banyak maka
bacaan Lahuu diganti dengan Lahum. Jadi untuk jenazah banyak bacaannya
menjadi: "Allahhummaghfir lahum warhamhum wa'aafihim wa'fu anhum"
• Takbir keempat kemudian membaca do'a minimal:"Allahumma laa tahrimnaa ajrahu walaa
taftinna ba'dahu waghfirlanaa walahu."yang artinya : "Yaa Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak
sampai kepadanya atau janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya, dan janganlah Engkau
memberi kami fitnah sepeninggalnya, serta ampunilah kami dan dia." Jika jenazahnya adalah
wanita, bacaannya menjadi: "Allahumma laa tahrimnaa ajraha walaa taftinna ba'daha
waghfirlanaa walaha."
• Mengucapkan salam
4. Shalat ghaib
• Bila terdapat keluarga atau muslim lain yang meninggal
di tempat yang jauh sehingga jenazahnya tidak bisa
dihadirkan maka dapat dilakukan salat ghaib atas
jenazah tersebut. Pelaksanaannya serupa dengan salat
jenazah, perbedaan hanya pada niat salatnya.
Niat salat ghaib :"Ushalli 'alaa mayyiti (Fulanin) al
ghaaibi arba'a takbiraatin fardlal kifaayati lillahi
ta'alaa" Artinya : "aku niat salat gaib atas mayat
(fulanin) empat takbir fardu kifayah sebagai
(makmum/imam) karena Allah""
kata fulanin diganti dengan nama mayat yang disalati