tentang mengukur kekuatan interaksi dua wilayah atau lebih, untuk dibandingkan dan untuk menemukan tempat yang cocok untuk pusat perkembangan antara 2 wilayah
3. Pengertian Interaksi
◦
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa Interaksi adalah suatu jenis tindakan yang terjadi ketika
dua atau lebih suatu mempengaruhi atau mempunyai efek satu sama lain.
◦ Ide efek dua arah ini penting di dalam sebuah konsep interaksi, sebagai lawan dari hubungan
satu arah pada sebab-akibat. Kombinasi dari interaksi – interaksi sederhana ini dapat menuntun
kita pada suatu fenomena baru yang dapat mengejutkan.
4. Menurut rumus pada teori ini, kekuatan hubungan ekonomis antara dua tempat:
berbanding lurus dengan besarnya penduduk
dan berbanding terbalik dengan suatu jarak antaranya.
Maka, semakin banyak jumlah penduduk di dua tempat, semakin besar pula interaksi ekonominya, namun
semakin jauh jarak antaranya maka semakin kecillah interaksinya.
CARROTHERS
5. Contoh Soal :
Ada tiga daerah kota, yang A berpenduduk terhitung sekitar15.000 jiwa, yang B
(10.000 jiwa), dan yang C (20.000 jiwa) . Di lokasi B ada di tengah, jaraknya dari A
30 km dan dari C adalah50 km.
Maka, bagaimana menghitung besarnya interaksi ekonomi antara A dan B
dibandingkan B dan C tersebut?
6. ◦ Berdasarkan perhitungan di atas, terlihat bahwa interaksi antara A dan B lebih besar dari
pada interaksi antara B dengan C. Untuk membuktikan interaksi AB lebih kuat daripada C,
kita juga dapat melihatnya dari jumlah penumpang kendaraan, angkutan barang, arus
transportasi, dan jenis interaksi yang lainnya.
7. GRAVITASI
◦ Dasar interaksi desa-kota yaitu aturan gravitasi dari Issac Newton, spesialis ilmu fisika. Sir Issac Newton (1687) menyampaikan
bahwa dua buah benda atau bahan mempunyai gaya tarik-menarikdanunik yang kekuatannya berbanding lurus dengan hasil kali
kedua massa tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak benda tersebut. Diperluas penggunaannya dalam geografi
oleh W. J Reilly.
◦ Hukum gravitasi Newton sanggup diterapkan dalam studi geografi pemamasukan dan studi transportasi. Selain itu, juga dipakai
dalam studi perpindahan penduduk, duduk kasus menentukan lokasi, dan duduk kasus interaksi.
8. ◦ Jawab:
◦ I¹-² = k . P1 . P2
◦ (J 1-2)²
◦ = 1. 50.000 . 40.000
◦ (1000) ²
◦ = 1. 200.0000.000
◦ 1.000.000
◦ = 2.000
◦ Jadi nilai interaksi kota Kuningan dengan kota Majalengka adalah 2.000.
Contoh Soal:
Diketahui jumlah penduduk kota Kuningan adalah 50.000 jiwa dan kota Sumedang adalah 40.000 jiwa.
Jarak antara kota Kuningan dengan kota Sumedeang adalah 1.000 km.
Berapakah kekuatan interaksi antara kedua kota tersebut?
9. TITIK HENTI
(BREAKING POINT THEORY)
◦ Menurut teori ini jarak titik henti (titik pisah) dari lokasi pusat perdagangan (atau pelayanan sosial lainnya) yang lebih
kecil ukurannya adalah berbanding lurus dengan jarak antara kedua pusat perdagangan. Namun, berbanding terbalik
dengan satu ditambah akar kuadrat jumlah penduduk dari kota atau wilayah yang penduduknya lebih besar dibagi
jumlah penduduk kota yang lebih sedikit penduduknya. Formulasi Teori Titik Henti adalah sebagai berikut.
10. jika kota A berpenduduk 400.000 jiwa, kota B berpenduduk 100.000, jarak
antara kota A ke B yaitu 18 km. Tentukan lokasi yang cocok untuk pembangunan
pom bensin antar kota tersebut?
◦ Hasil perhitungannya 18 km : (1+ akar 400.000:100.000) =
◦ 18 km : (1+ akar 4) =
◦ 18 km : 3 = 6 km dari kota B.
Lokasi 6 km dari kota B (kota berpenduduk kecil) dan 12 km dari kota A (kota berpenduduk
besar).
Mengapa 12 km, 18 km - 6 km = 12 km.
Pada lokasi 6 km tersebut adalah lokasi yang strategis untuk pembangunan suatu pom bensin.