SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR
PERIODE 9
LATAR BELAKANG
Masa remaja merupakan peralihan dari masa anak dengan
masa dewasa yang mengalami perkembangan semua
aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa yang berlangsung
antara usia 11-22 tahun. Fase remaja merupakan fase
perkembangan yang berada pada masa amat potensial, baik
dilihat dari aspek kognitif, emosi maupun fisik. tercatat
populasi remaja usia 11-20 tahun di Kota Bitung telah
mencapai sebanyak 35.919 jiwa (Bitung dalam Angka 2018).
Antusiasme remaja di Kota Bitung terhadap perkembangan dunia seni,
hiburan, olahraga, edukasi, dan rekreasi cukup besar. Hal ini dipengaruhi
oleh keinginan mereka untuk berkreasi dan beraktifitas dibidang-bidang
tersebut guna melepas stress dan menyegarkan kembali pikiran mereka
setelah beraktifitas. Pola interaksi sosial menuntut remaja melakukan
penyesuaian diri dengan lingkungan dan sekitarnya, dengan perlahan
remaja akan berteman dengan sebayanya kemudian membentuk
kelompok sosial yang seringkali disebut dengan “komunitas”.
Remaja pada umumnya berkelompok membentuk komunitas
yang tersebar di ruang publik. Namun sayangnya potensi dan
prestasi remaja dalam komunitas tidak ditunjang dengan
ketersediaan ruang dan massa yang sesuai dengan kebutuhan
aktivitas. Remaja mempunyai potensi-potensi dan peranan
penting dalam dinamika sosial suatu masyarakat secara
keseluruhan. Untuk itu perlu adanya pembinaan dan
pengembangan diri remaja yang terarah, dan berkelanjutan.
Minimnya fasilitas yang spesifik diperuntukan bagi kegiatan remaja, membuat para
remaja memanfaat tempat lain yang sebenarnya tempat tersebut tidak diperuntukkan
bagi mereka. Ketidaktersediaan wadah kegiatan yang jelas akan menyebabkan proses
aktualisasi dan pencarian identitas diri remaja tidak terwadahi dengan baik dan
beresiko terjerumus dalam perilaku menyimpang atau kenakalan remaja.
LATAR BELAKANG
Berdasarkan latar belakang diatas dibutuhkan fasilitas yang mampu
mewadahi kreativitas, aktivitas, dan bisa menjadi sarana remaja di Bitung
untuk mengembangkan minat dan bakat mereka agar remaja dapat
mengekspresikan diri dan mampu menggali potensi diri secara positif yaitu
dengan menghasilkan rancangan Youth Center di Bitung
Youth Center dengan fasilitas-fasilitasnya,
memiliki potensi sebagai wadah yang berfungsi
sebagai sarana pengembangan remaja, untuk bisa
mengembangkan bakat dan minatnya agar dapat
berprestasi dalam bidangnya. Sehingga minat dan
bakat yang mereka miliki dapat berkembang menjadi
kegiatan yang lebih positif dan terarah.
LATAR BELAKANG
Rancangan Bitung Youth Center menerapan tema Arsitektur
Futuristik yang mengekspresikan ide atau gagasan ke dalam
suatu bentuk tampilan yang tidak biasa, kreatif dan inovatif.
Penerapan futuristik ini hanya terlihat pada penampilan atau
tampaknya dengan tetap memperhatikan dan
memperhitungkan fungsi dari objeknya.
Pemikiran akan futuristik itu sendiri jauh lebih kreatif
dan inovatif ke depannya dan jauh lebih maju dari
masanya. Penerapan Arsitektur Futuristik dianggap tepat
di dalam rancangan ini karena pemikiran masa depan
diterapkan ke dalam desain bangunan yang Secara tak
langsung bangunan yang nantinya menjadi lingkungan
tempat mereka beraktivitas, tentunya akan memilih
tempat dan fasilitas yang lebih modern.
LATAR BELAKANG
• Merencanakan dan merancang wadah aktivitas dengan sarana dan fasilitas sesuai kebutuhan
aktivitas remaja dan komunitas remaja Bitung yang dapat mewadahi minat, bakat, serta potensi
remaja yang bersifat rekreatif guna merespon proses aktualisasi diri dan mengarahkan remaja
agar meminimalisir perilaku menyimpang.
• Menghasilkan rancangan Bitung Youth Center berupa kesatuan ruang dan massa dengan
pendekatan Arsitektur Futuristik yang diimplementasikan melalui tata ruang dalam, ruang luar
dan sirkulasi yang berdekatan sehingga membentuk ruang komunal yang terintegrasi dan
multifungsi berdasarkan aspek-aspek panduan perancangan.
IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang didapat dari latar belakang yang ada yaitu :
• Bagaimana merancang Bitung Youth Center sebagai wadah aktivitas
remaja yang bersifat rekreatif dan multifungsionalis dimana sebuah ruang
dapat mengikat beberapa fungsi dengan karakteristiknya dan berpengaruh
terhadap kegiatan pengguna didalamnya dengan teori dan pendekatan
Arsitektur Futuristik?
MAKSUD & TUJUAN
MAKSUD & TUJUAN
• Merencanakan dan merancang wadah aktivitas dengan sarana dan
fasilitas sesuai kebutuhan aktivitas remaja dan komunitas remaja Bitung
yang dapat mewadahi minat, bakat, serta potensi remaja yang bersifat
rekreatif guna merespon proses aktualisasi diri dan mengarahkan
remaja agar meminimalisir perilaku menyimpang.
• Menghasilkan rancangan Bitung Youth Center berupa kesatuan ruang
dan massa dengan pendekatan Arsitektur Futuristik yang
diimplementasikan melalui tata ruang dalam, ruang luar dan sirkulasi
yang berdekatan sehingga membentuk ruang komunal yang
terintegrasi dan multifungsi berdasarkan aspek-aspek panduan
perancangan.
PENGERTIAN DAN PEMAHAMAN OBJEK RANCANGAN
Bitung Youth Center adalah suatu wadah aktivitas berupa kesatuan ruang dan
massa untuk remaja baik secara individual maupun komunitas dengan fungsi
edukatif dan rekreatif yang berlokasi di Kota Bitung guna mengarahkan remaja
dalam proses pencarian identitas diri dan merespon aktualisasi diri dalam
mengembangkan minat dan bakat remaja agar dapat mengekspresikan diri dan
mampu menggali potensi diri secara positif serta meminimalisir kenakalan remaja.
Dalam kamus Inggris-Indonesia Youth Center adalah balai pemuda atau gelanggang
remaja. Secara umum pengertian Gelanggang Remaja adalah suatu fasilitas
kemasyarakatan (community center) dengan penekanan aktifitas pengguna dibawah 22
tahun yang berfungsi sebagai tempat menyalurkan seni, hobi, olah raga, dan edukasi
dengan tujuan melayani anak muda dengan fasilitas sosial dan rekreasi.
Secara umum fungsi dan tujuan Youth Center adalah Sebagai wadah pembinaan
sumber daya manusia melalui pengembangan peningkatan dan penyaluran bakat,
minat, kreasi, serta aktivitas remaja Kota Bitung baik secara individual maupun
komunitas, Bitung Youth Center memiliki 3 fungsi utama, yaitu :
PENGERTIAN DAN PEMAHAMAN OBJEK RANCANGAN
1. Fungsi Utama / User
Olahraga, kesenian, edukasi non-formal dan pelatihan merupakan aktivitas remaja
yang sudah menjadi rutinitas bahkan sebagian besar dari remaja Kota Bitung
menjadikan rutinitas tersebut sebagai gaya hidup.
2. Fungsi Penunjang
Administrasi dan pengelolaan merupakan fungsi penunjang yang mengatur dan
mengelola aktivitas Youth Center.
3. Fungsi Pelayanan / Servis
Kegiatan pelayanan merupakan kegiatan yang bersifat sementara atau tidak
berkelanjutan dalam pelaksanaannya. Waktu dan kegiatan pelayanan relatif lebih
singkat dibandingkan dengan kegiatan lainnya.
Remaja dalam arti adolescence (Inggris), berasal dari kata adolescere (Latin)
yang berarti tumbuh menuju kematangan (Hurlock, 1994). Pertumbuhan ini dilihat
dari dua hal, yaitu pertumbuhan fisik dan mental/psikis sehingga tercapai
kedewasaan. Dari sudut kedewasaan mental, sulit mendewasakan remaja secara
universal karena hal ini sangat berkaitan dengan kondisi sosial budaya masyarakat
dimana masa remaja tersebut dijalani. Beberapa pakar melihat remaja sebagai :
1. Kelompok individu yang sedang dalam masa transisi, yaitu peralihan dari masa
anak-anak menuju kehidupan dewasa (Gunarsa, 1994).
2. Individu yang secara biologis sedang mengalami masa puber hingga mampu
memikul tanggung jawab, baik segi fisik, sosial maupun financial (Soerdjono,
1989).
3. Periode remaja adalah masa transisi dari periode anak-anak ke periode dewasa.
Periode ini dianggap sebagai masa-masa yang amat penting dalam kehidupan
seseorang khususnya dalam pembentukan kepribadian individu.
TINJAUAN TENTANG REMAJA
PERKEMBANGAN REMAJA
Perkembangan pada remaja merupakan proses untuk mencapai kematangan dalam
berbagai aspek sampai tercapainya tingkat kedewasaan. Proses ini merupakan sebuah
proses yang memperlihatkan hubungan erat antara perkembangan aspek fisik dengan psikis
pada remaja.
1. Perkembangan fisik remaja
2. Perkembangan Kognitif (Intelektual)
3. Perkembangan Sosial
4. Perkembangan Psikis Remaja
Beberapa pakar merumuskan kebutuhan sebagai suatu kegiatan atau dorongan untuk menimbulkan
tingkah laku. Menurut Mapiarie (1982) adanya kebutuhan yang khas bagi remaja, mendorong remaja
untuk bertingkah laku yang khas pula, kebutuhan tersebut diantaranya:
a) Rasa nyaman, perasaan bebas dan situasi santai.
b) Mengekspresikan emosi dan memelihara kesegaran fisik.
c) Apresiasi terhadap seni, olah raga dan keindahan alam.
d) Kesempatan menggunakan waktu luang dan memperluas pergaulan.
e) Pengembangan krativitas dan ketrampilan.
KEBUTUHAN REMAJA
Bitung Youth Center merupakan wadah aktivitas remaja baik secara individual maupun komunitas
yang berupa kesatuan ruang dan massa. Terdapat beberapa pelaku kegiatan pada bangunan Youth Center
ini seperti pengguna / user (remaja/komunitas), pengelola, dan pengunjung.
Secara garis besar hubungan antar kegiatan dalam Bitung Youth Center sebagai berikut:
 Kegiatan Administrasi dan Pengelolaan
 Kegiatan Remaja dan Komunitas
 Kegiatan penunjang
STUDI AKTIVITAS
Menurut Menpora dalam Pedoman Penyelenggaraan Gelanggang Remaja fasilitas
yang harus ada pada Bitung Youth Center diantaranya sarana dan prasarana operasional
(seni, olahraga, edukasi atau ilmiah, dan kerohanian), fasilitas pengelolaan, fasilitas non-
fisik berupa jasa (keterampilan, keahlian, konsultasi, dan psikologi).
Dengan tiga kategori yang difasilitasi :
1. Aktivitas Remaja
2. Aktivitas Pengelolaan
3. Aktivitas Komersial
PROGRAM KEGITAN YOUTH CENTER
PELAKU KEGIATAN
1. Pengguna Youth Center
Pengguna utama Bitung Youth Center didominasi oleh remaja baik individu maupun
komunitas yang tediri dari beberapa kategori yaitu :
Kategori Pelaku
Olahraga dan Ekstreme
Game
Komunitas Basket
Komunitas Futsal
Komunitas Volly
Komunitas Badminton
Komunitas Tenis Meja
Komunitas Taekwondo
Komunitas Pencak Silat
Komunitas Skateboard
Komunitas BMX
Kesenian dan Hobi Komunitas Seni Musik
Komunitas Seni Peran
Komunitas Seni Tari
Komunitas Seni Rupa
Komunitas Seni Kriya
Komunitas Photografi
Komunitas Sinematografi
Komunitas Robotic
Edukasi Non-Formal Komunitas Sasta Indonesia
Komunitas Bahasa Asing
Komunitas Keagamaan
Komunitas Sains
Menurut Menpora pada Pedoman Penyelenggaraan Gelanggang Remaja, bangunan
diklarifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu :
1. Tipe A / Pemula
Tipe A merupakan tipe yang paling sederhana, terdiri dari :
a. Ruang serbaguna sebagai ruang tempat berolahraga dan pementasan kesenian.
b. Ruang belajar sebagai ruang yang digunakan untuk tempat pelatihan (kursus)
c. Kamar ganti pakaian atau toilet
d. Ruang ibadah
e. Ruang pengelola
f. Tempat tinggal petugas jasa dan gudang
g. Lapangan terbuka serbaguna
1. Tipe B / Madya
Pada hakekatnya sama dengan tipe A. Dengan perluasan pada ruang serbaguna menjadi
gedung serbaguna yang menampung kegiatan olahraga seperti voli, tenis meja dan
lainnya serta perluasan ruang belajar menjadi ruang diklat.
1. Tipe C / Utama
Sama dengan tipe B dengan penambahan fasilitas gedung olahraga yang menampung
kegiatan kesenian maupun pertunjukan.
KLARIFIKASI BANGUNAN
PROSPEK
Dengan adanya perancangan Bitung Youth Center :
 Dapat memberikan fasilitas yang mampu mewadahi kreativitas, aktivitas dan bisa menjadi sarana
remaja untuk mengembangkan minat dan bakat remaja agar bisa mengekspresikan dir dan mampu
menggali potensi diri secara positif.
 Bitung Youth Center dengan tema Arsitektur Futuristik yang berciri menggambarkan masa depan
dengan bentukan yang mengejutkan dan pemakaian material maju dapat memberikan icon baru
pada era modern di kota Bitung.
 Fasilitas Bitung Youth Center akan memberi ruang sosial baru bagi masyarakat kota sehingga secara
tak langsung akan membentuk interaksi sosial baru yang berpengaruh pada perilaku masyarakat kota
Bitung.
PROSPEK & FISIBILITAS
FISIBILITAS
 Dengan rancangan Youth Center di kota Bitung akan mampu meningkatkan pembinaan sumber
daya manusia (SDM) melalui pengembangan peningkatan dan penyaluran bakat, minat, kreasi dan
menghasilkan generasi muda yang kompetitif dalam berbagai bidang.
 Dapat menjadi solusi alternatif untuk mengurangi kasus kenakalan remaja sehingga remaja di
Bitung bisa lebih produktif, kreatif, dan interaktif dalam masa pertumbuhannya.
LOKASI & TAPAK
Lokasi yang dipilih adalah Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara yang
sesuai dengan judul objek rancangan yaitu Bitung Youth Center.
Kota Bitung terdiri dari 8 Kecamatan dan 69 kelurahan, 6 Kecamatan
terletak di pulau Sulawesi yaitu Kecamatan Madidir, Matuari, Girian,
Aertembaga, Maesa dan Ranowulu dan 2 Kecamatan terletak di Pulau
Lembeh yaitu Lembeh Selatan dan Lembeh Utara.
Pemilihan lokasi perancangan berdasarkan peraturan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bitung dan Rencana
Detail Tata Ruang Kota Bitung yang mencangkup kawasan
strategis pusat pelayanan kota kategori edukasi, rekreasi
dan komersil. Terdapat 2 alternatif tapak yang dipilih,
berlokasi di kawasan Bitung Tengah Kecamatan Maesa dan
kawasan Girian Weru satu Kecamatan Girian dengan
peruntukan lahan kawasan edukasi, rekreasi dan komersil.
TINJAUAN LOKASI SECARA MIKRO
Dalam pemilihan tapak yang tepat untuk bangunan Youth Center perlu mempertimbangkan
beberapa kriteria berikut ini :
1. Berada dimana para remaja sering berkumpul
2. Aksebilitas dilewati angkutan umum
3. Dekat dengan sarana prasarana pendidikan dan olahraga
4. Sesuai dengan peruntukan lahan pada RTRW Kota Bitung
5. Memiliki ukuran tapak yang memadai dan meminimalisir pembebasan lahan.
KRITERIA PEMILIHAN TAPAK
ASOSIASI LOGIS TEMA & KASUS
Bitung Youth Center ini memiliki latar belakang utama yaitu menyediakan
fasilitas baru bagi para remaja untuk menyalurkan minat dan bakat mereka di
berbagai bidang yang sekarang kian bertambah seiring dengan pesatnya
teknologi informasi di era modern ini. rancangan Bitung Youth Center
menerapan tema Arsitektur Futuristik yang merupakan suatu paham
kebebasan dalam mengungkapkan atau mengekspresikan ide atau gagasan ke
dalam suatu bentuk tampilan yang tidak biasa, kreatif dan inovatif.
Hasil dari futuristik ini adalah sesuatu yang dinamis, selalu
berubah-ubah sesuai keinginan dan zamannya. futuristik ini
merupakan upaya untuk menciptakan suatu masa depan yang lebih
baik. Pemikiran akan futuristik itu sendiri jauh lebih kreatif dan
inovatif ke depannya dan jauh lebih maju dari masanya.
KAJIAN TEMA SECARA TEORITIS
Arsitektur Futuristik adalah seni/gaya bangunan atau suatu lingkungan
binaan yang di dalam perencanaan dan perancangannya tidak berdasarkan
oleh sesuatu yang terkait dengan masa lalu akan tetapi mencoba untuk
menggambarkan masa depan dengan bentukan yang mengejutkan dan
pemakaian material yang maju.
Arsitektur Futuristik atau futurisme dimulai pada awal abad ke 20
dengan bentuk bangunan yang ditandai oleh anti -historicism dan
garis panjang mendatar, kecepatan, emosi dan urgensi yang artistik
dan gaya ini dimulai pada Italia dan berlangsung pada tahun 1909
sampai 1944.
Arsitektur futuristik merupakan arsitektur yang di desain dengan
bentuk yang aneh dan berorientasi masa depan dan juga tidak lazim.
Bentuk desain yang arsitektur futuristik ini bisa berbentuk kotak, bulat,
atau tidak beraturan sekali atau berbentuk seperti badan hewan.
Beberapa desain futuristik dari arsitektur modern ini ada yang
sebenarnya dalam proses sedang dibangun atau akan dibangun serta
ada yang sudah berdiri tegak dan digunakan.
PRINSIP DASAR ARSITEKTUR FUTURISTIK
Citra futuristic pada bangunan berarti citra yang mengesankan bahwa bagunan
itu berorientasi ke masa depan atau citra bahwa bangunan itu selalu mengikuti
perkembangan jaman yang ditunjukkan melalui ekspresi bangunan. Fleksibilitas
dan kapabilitas bangunan adalah salah satu aspek futuristic bangunan.
Fleksibilitas dan kapabilitas sendiri adalah kemampuan bangunan untuk
melayani dan mengikuti perkembangan tuntutan dan persyaratan pada
bangunan itu sendiri.
CIRI ARSITEKTUR FUTURISTIK
Dengan melihat pengertian futuristic yang ada, maka diambil kesimpulan
pedoman dalam perencanaan berdasarkan ungkapan futuristic, yaitu :
 Mempunyai konsep masa depan terutama sesuai dengan paradigma
perkembangan arsitektur. Bentuk yang didapat bukan bentuk-bentuk tertentu
saja, tetapi bentuk bebas yang dekonstruksi.
 Memanfaatkan kemajuan di era teknologi melalui struktur dan konstruksi
menggunakan strutur yang dekonstruksi.
 Memakai bahan-bahan pre-fabrikasi dan bahan-bahan baru, seperti kaca baja
aluminium, dll.
 Memunculkan bentuk-bentuk baru dari arsitektur yang analog dengan musim,
maksudnya adalah bentuk yang tidak bisa diduga sebelumnya, dinamis
sebagai konsekuensi dari perubahan.
STUDI KASUS
Harbin Opera House, China
 Bentuk arsitektur Harbin Opera House dirancang
menyatu dengan alam dan disesuaikan dengan
topografi lingkungan sekitar dengan
memperhatikan budaya dan identitas lokal.
 Fasade berliku-lku dan lengkung dibentuk dari
panel aluminium putih.
 dinding kaca transparan besar yang membentang
di lobi besar, secara visual menghubungkan interior
lengkung dengan façade menukik dan eksterior
plaza.
 Menghadirkan elemen yang hangat dan
mengundang, penggunaan bahan-bahan
sederhana dan konfigurasi tata ruang grand
theater memberikan akustik kelas dunia.
 Gedung Opera Harbin menekankan interaksi publik
dan partisipasi dengan bangunan. Baik pemilik
tiket maupun publik umum dapat menjelajahi jalur
ukiran façade dan naik ke atas seolah-olah
melintasi topografi lokal.
ANALISA PERANCANGAN
Analisa Fungsional
Bitung Youth Center merupakan sebuah wadah aktivitas remaja Kota Bitung baik
secara individual maupun komunitas yang berupa kesatuan ruang dan massa dengan
fungsi edukatif dan rekreatif guna mengarahkan remaja dalam proses pencarian
identitas diri dan merespon aktualisasi diri dalam mengembangkan minat dan bakat
remaja. Terdapat beberapa pelaku kegiatan di bangunan Bitung Youth Center ini seperti
pengguna (remaja/komunitas), pengunjung, pengelola, dan penyewa.
Analisa Jenis Kegiatan
Analisa kegiatan adalah sebuah alur kegiatan dengan rangkaian kegiatan yang
dikelompokan berdasarkan pelaku kegiatan. Secara garis besar hubungan antar
kegiatan dalam Bitung Youth Center ini adalah :
1. Kegiatan Administrasi dan Pengelolaan
2. Kegiatan Remaja dan Komunitas
3. Kegiatan penunjang
ANALISA POLA ORGANISASI RUANG
 Kegiatan Olahraga
Kegiatan olahraga memiliki pola organisasi ruang
Linear dimana serangkaian zona olahraga di susun
secara berurutan dalam baris.
AREA PENONTON
AREA PENONTON
 Kegiatan Kesenian dan Hobi
Kegiatan kesenian dan hobi memiliki pola
organisasi ruang terpusat dimana area
pagelaran menjadi induk pusatnya
BACKSTAGE
AREA PENONTON
AREA
PENONTON
AREA
PENONTON
AREA
PAGELARAN
•Kegiatan Edukasi Non-Formal
Kegiatan edukasi non-formal memiliki pola organisasi ruang
grid
Keterangan Kelompok Bangunan Luas Lantai Dasar
Ruang Dalam Luas Lantai Dasar 3.291 m²
Ruang Luar
Plaza Dan Lapangan 3.026 m²
Parkir 3.220 m²
Luas Lahan Tanpa Penghijauan 9.537 m²
ANALISA BESARAN RUANG
• Luas Lahan Penghijauan
( 40% x LHTP ) + LHTP =
( 40% x 9537 m² = 3815 m²) + 9537 m² = 13.352 m²
• Luas Keseluruhan
Luas Lahan Tanpa Penghijauan + Luas Lahan Penghijauan
9.537 m² + 13.352 m² = 22.889 m² = ± 2,3 Ha
Berdasarkan hasil analisa kebutuhan ruang luar dan ruang dalam,
bangunan Bitung Youth Center membutuhkan lahan sekitar ±2,3 Ha.
ORGANISASI RUANG
Berdasarkan analisa pengelompokan kebutuhan ruang diatas terdapat ruang dalam dan
ruang luar yang dikelompokan menjadi zona makro dan zona mikro.
a. Skema Organisasi Makro
Hubungan antar massa bangunan dan ruang luar Bitung Youth Center menerapkan
pola memusat dimana massa utama memusat pada ruang komunal atau meeting
point.
ORGANISASI RUANG
b. Skema Organisasi Mikro
Hubungan antar ruang dalam massa bangunan Bitung Youth
Center adalah sebagai berikut :
Dalam pemilihan tapak atau lokasi yang tepat perlu
mempertimbangkan beberapa kriteria berikut :
1. Berada di dekat pusat kota : bertujuan agar lokasi mudah
dijangkau oleh pengguna maupun pengunjung.
2. Aksesibilitas dilewati angkutan umum
3. Dekat dengan sarana dan prasarana pendidikan dan olahraga :
bertujuan agar remaja mudah mengakses Bitung Youth Center
sepulang dari sekolah serta dapat membuat bangunan terpadu
degan lingkungan sekitar.
4. Sesuai dengan peruntukan lahan berdasarkan RTRW Kota Bitung
dan RDTR Kota Bitung : bangunan Bitung Youth Center termasuk
dalam kategori bangunan pendidikan, rekreasi, dan komersil.
5. Luas lahan yang memadai : Berdasarkan hasil analisa kebutuhan
ruang luar dan ruang dalam, bangunan Bitung Youth Center
membutuhkan lahan sekitar ±2,3 Ha.
ANALISA PENENTUAN LOKASI
KRITERIA PEMLIHAN TAPAK
Berdasarkan analisis dan pengamatan di atas, maka lokasi yang sesuai
untuk Perencanaan Bitung Youth Center adalah lokasi pada alternatif 1,
yaitu sesuai dengan kriteria sebagai kawasan strategis pusat pelayan kota
yang mencangkup kategori edukasi, rekreasi dan komersil.
Luas Tapak 28.751 m²
±2,8 Ha
Lebar Jalan :
Jl. Aa Maramis = 14m
Jl. Parigi Dolong = 6m
ANALISA TAPAK
Lokasi tapak berada di kawasan Bitung Tengah tepatnya di jalan Aa. Maramis. Lokasi
terbilang strategis di pinggir jalan dan dapat di akses ±10 menit dari pusat-pusat
pendidikan di tengah kota seperti sekolah. Kemudahan aksebilitas juga didapat bagi
pengguna maupun pengunjung yang menggunakan transportasi umum karena pada
lokasi dan tapak sering dilewati angkutan umum, begitu pula bagi pengguna dan
pengunjung yang berjalan kaki. Selain itu tapak berdekatan dengan sarana pendidikan
seperti : SMA Katholik Don Bosco, SMK Negeri 2 Bitung, SMK Negeri 1 Bitung dan SMA
Kristen Bitung.
SMA Katholik
Don Bosko
SMK N 2
Bitung
SMA Kristen
Bitung
SMK N 1 Bitung
ANALISA TAPAK
View ke luar tapak harus sesuai dengan jenis kegiatan yang berlangsung di dalam tapak
karena ada beberapa pelaku yang memang memerlukan view yang dapat memberikan
rasa nyaman. Sehingga pemilihan ruang-ruang sesuai jenis kegiatan akan sangat
berpengaruh.
ANALISA TAPAK
• View dari luar kedalam tapak
Bangunan harus terlihat jelas dan menarik dari sekitar lingkungan
tapak agar orang-orang sekitar mudah mencari dan mengenali
Bitung Youth Center.
Jalur sirkulasi 2 arah (luar tapak)
ANALISA TAPAK
Tanggapan Rancangan :
 Penempatan pintu masuk utama dari sisi selatan site ini merupakan akses terbesar bagi
para pengunjung. Selain karena jalan utama berada disisi selatan, pengelolaan fasade
juga memungkinkan arah selatan menjadi pintu masuk primer.
 Antara jalan masuk dan keluar site dibedakan untuk mengindari kemacetan pada satu
sisi.
 Pada jalur pejalan kaki diberi trotoar dan pemanfaatan vegetasi berupa penanaman
pohon guna kenyamanan pejalan kaki.
ANALISA SIRKULASI TAPAK
ANALISA KLIMATOLOGI
U
Tanggapan Rancangan :
Angin
Untuk meminimalisir terpaan angin tehadap bangunan maka alternatif yang
digunakan yaitu penanaman vegetasi berupa pohon sebagai barier tiupan angin
terhadap objek.
Matahari
memanfaatkan sinar matahari sebagai pencahayaan alami, namun pada bagian
terentu matahari dapat mengganggu aktivitas di dalam objek, untuk itu
penambahan oversteak pada bangunan disamping dapat meminimalisir sinar
matahari yang mengganggu juga sebagai estetika pada fasad bangunan.
Hujan
- untuk mengurangi dampak negatif terhadap objek yakni dengan penggunaan sloof pada konstruksi
dinding. Hal ini dilakukan guna mencegah resapan air yang menyebabkan kelembapan yang terjadi
pada dinding sehingga membuat dinding menjadi rusak.
- Penggunaan oversteak pada bukaan misalnya jendela guna mengurangi dampak biasan air hujan
secara langsung terhadap objek.
- Penggunaan talang guna mengalirkan air dari atap melalui pipa kemudian kesaluran pembuangan agar
air tidak langsung mengenai objek.
ANALISA KEBISINGAN
U
Konsep Perencanaan :
 Kebisingan didepan tapak harus diminimalisir agar tidak masuk
kedalam bangunan Bitung Youth Center dengan memberikan
jarak yang cukup dari bangunan gedung ke jalan utama.
 Vegetasi harus dapat berperan secara maksimal agar dapat
menunjang aktivitas yang ada, yaitu dengan menjadikan
pembatas bangunan Bitung Youth Center dan dengan
lingkungan sekitar. Serta vegetasi dapat berperan sebagai
pengarah sirkulasi kendaraan.
ANALISA STRUKTUR
Sama seperti bangunan pada umumnya, bangunan Bitung Youth Center ini juga
ditopang oleh sebuah sistem struktur yang terdiri dari 3 bagian yaitu struktur bawah
(lower structure), struktur tengah (middle structure) dan struktur atas (upper structure).
Namun untuk mendapkan jenis struktur apa saja yang tepat untuk digunakan maka
dilakukan analisis.
Struktur Bawah (Lower Structure)
Struktur ini adalah pondasi. Pondasi menerima beban yang berasal dari struktur atas
(atap) serta struktur tengah kemudian menyalurkan ketanah. Berdasarkan hasil analisa
pondasi, maka bangunan ini menggunakan pondasi Telapak karena merupakan
bangunan tidak lebih dari empat lantai.
Struktur Atas (Upper Structure)
berfungsi sebagai penutup bangunan, pelindung terhadap kondisi alam, serta
pendukung penampilan bangunan secara keseluruhan.
Struktur Tengah (middle Structure)
Untuk struktur tengah Bitung Youth Center akan menggunakan sistem struktur
rangka kaku. Pada sistem rangka ini terdapat kolom sebagai penopang beban
vertikal dan balok sebagai penyalur beban secara horizontal
KONFIGURASI MASSA
1 2
Terlihat dari gambar diatas tapak menghadap 3 jalan
utama yaitu pada jalan Aa. Maramis, jalan Raya
Pateten dan jalan Parigi Dolong. melalui
pengamatan tersebut maka perletakan bangunan
ditempatkan berdasarkan orientasi view dan
aksesibilitas dimana nantinya pengunjung dapat
melihat bangunan dari segala arah.
3 4
Pemilihan bentuk massa berdasarkan perletakan
modul grid pada tapak yang merespon keadaan
iklim disekitar tapak.
SLICE
Pengurangan massa pada bagian tengah bangunan
sebagai ruang komunal bertujuan untk melacarkan
akses pencapaian antara fasilitas satu ke fasilitas
lainnya. Dan sebagai central atau meeting point bagi
pengguna bangunan
Penambahan Massa 1 Penambahan Massa 2
ZONASI TAPAK
Zonasi pada tapak dibagi menjadi 4 kategori, yaitu publik, semi publik, privat, dan servis.
Area Plaza
Area Skate Park
Area Parkir
Area Parkir
Kantor Pengelola
Massa Utama
Area Olahraga
Keterangan :
Publik Semi Publik Privat Servis
Amphiteater
KONSEP TATA MASSA
Konsep tata massa bangunan ini berdasarkan pertimbangan dari
analisa iklim,suhu, matahari dan angin.
Keterangan :
Zona lantai 1 Zona lantai 2 Zona lanai 3
KONSEP RUANG LUAR
Konsep Entrance tapak terdapat dua entrance yang pertama
di sisi utara site yang merupakan jalur masuk ke area
parkiran, di area ini dikhususkan untuk drop off tepatnya ke
area gedung office dan lapangan olahraga outdoor. Dan
entrance di sisi selatan khusus untuk drop off pengunjung
khusus area teater dan hall agar dapat mempermudah akses
ke gedung utama.
KONSEP RUANG LUAR
KONSEP GUBAHAN MASSA BANGUNAN
Berdasarkan kajian terhadap tema Arsitektur Fturistik dan juga
terhadap studi komparasi objek, maka perancangan terhadap
gubahan massa bangunan didasari dari teknik push and Pull.
GAGASAN AWAL PERANCANGAN
PROPOSAL TA.pptx

More Related Content

Similar to PROPOSAL TA.pptx

Manajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbm
Manajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbmManajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbm
Manajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbm
Cool Herdi
 
Proses_pemberdayaan__pemuda.pdf
Proses_pemberdayaan__pemuda.pdfProses_pemberdayaan__pemuda.pdf
Proses_pemberdayaan__pemuda.pdf
ssuserec5a7f
 
buletin IFL Maret-April'13
buletin IFL Maret-April'13buletin IFL Maret-April'13
buletin IFL Maret-April'13
ifutureleaders
 
Proposal Pencalonan Filman Ferdian sebagai Presiden KM ITB
Proposal Pencalonan Filman Ferdian sebagai Presiden KM ITBProposal Pencalonan Filman Ferdian sebagai Presiden KM ITB
Proposal Pencalonan Filman Ferdian sebagai Presiden KM ITB
Nayasari Aissa
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Salma Van Licht
 
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
Oyon08
 

Similar to PROPOSAL TA.pptx (20)

Filosofi kkn
Filosofi kknFilosofi kkn
Filosofi kkn
 
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docxKewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
 
Manajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbm
Manajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbmManajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbm
Manajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbm
 
Grand Desain HIMADIKTAR 2020
Grand Desain HIMADIKTAR 2020Grand Desain HIMADIKTAR 2020
Grand Desain HIMADIKTAR 2020
 
Prinsip P5 holistik.docx
Prinsip P5 holistik.docxPrinsip P5 holistik.docx
Prinsip P5 holistik.docx
 
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasi
 
Profil lsmi kota bogor
Profil lsmi kota bogorProfil lsmi kota bogor
Profil lsmi kota bogor
 
Proses_pemberdayaan__pemuda.pdf
Proses_pemberdayaan__pemuda.pdfProses_pemberdayaan__pemuda.pdf
Proses_pemberdayaan__pemuda.pdf
 
Artikel ina sintya
Artikel ina sintyaArtikel ina sintya
Artikel ina sintya
 
Rev roadmap gnrm 2015 2019 20 juli 2016 (1) final (1)
Rev roadmap gnrm 2015 2019 20 juli 2016 (1) final (1)Rev roadmap gnrm 2015 2019 20 juli 2016 (1) final (1)
Rev roadmap gnrm 2015 2019 20 juli 2016 (1) final (1)
 
buletin IFL Maret-April'13
buletin IFL Maret-April'13buletin IFL Maret-April'13
buletin IFL Maret-April'13
 
Aksi Nyata PMM Modul P5 SMAN 16 Makassar.pdf
Aksi Nyata PMM Modul P5 SMAN 16 Makassar.pdfAksi Nyata PMM Modul P5 SMAN 16 Makassar.pdf
Aksi Nyata PMM Modul P5 SMAN 16 Makassar.pdf
 
Proposal Pencalonan Filman Ferdian sebagai Presiden KM ITB
Proposal Pencalonan Filman Ferdian sebagai Presiden KM ITBProposal Pencalonan Filman Ferdian sebagai Presiden KM ITB
Proposal Pencalonan Filman Ferdian sebagai Presiden KM ITB
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
 
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
 
Ilmu sosial dasar 1
Ilmu sosial dasar 1Ilmu sosial dasar 1
Ilmu sosial dasar 1
 
Ilmupengetahuansosialsebagaihakekatpendidikan 131202053141-phpapp02
Ilmupengetahuansosialsebagaihakekatpendidikan 131202053141-phpapp02Ilmupengetahuansosialsebagaihakekatpendidikan 131202053141-phpapp02
Ilmupengetahuansosialsebagaihakekatpendidikan 131202053141-phpapp02
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
 
Laporan Bakti Sosial
Laporan Bakti SosialLaporan Bakti Sosial
Laporan Bakti Sosial
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
 

Recently uploaded

Jual Obat Aborsi Bandar Lampung ( Asli Ampuh No.1 ) 0822 2310 9953 Tempat Kli...
Jual Obat Aborsi Bandar Lampung ( Asli Ampuh No.1 ) 0822 2310 9953 Tempat Kli...Jual Obat Aborsi Bandar Lampung ( Asli Ampuh No.1 ) 0822 2310 9953 Tempat Kli...
Jual Obat Aborsi Bandar Lampung ( Asli Ampuh No.1 ) 0822 2310 9953 Tempat Kli...
Obat Cytotec Aborsi Jual Obat Aborsi 082223109953
 
REHABILITASI RUJAB BENDUNGAN LEUWIKERIS LAPORAN KULIAH LAPANGAN.pptx
REHABILITASI RUJAB BENDUNGAN LEUWIKERIS LAPORAN KULIAH LAPANGAN.pptxREHABILITASI RUJAB BENDUNGAN LEUWIKERIS LAPORAN KULIAH LAPANGAN.pptx
REHABILITASI RUJAB BENDUNGAN LEUWIKERIS LAPORAN KULIAH LAPANGAN.pptx
LvndrYi
 
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
arisvanrush
 
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) Samarinda
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Obat Aborsi Jakarta ( Ampuh _ No. 1 ) Kandungan Jakarta
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Obat Aborsi Jakarta ( Ampuh _ No. 1 ) Kandungan Jakarta
 
082111126033 Jual Obat Cytotec Asli Di Cianjur Agen Cytotec Original COD
082111126033 Jual Obat Cytotec Asli Di Cianjur Agen Cytotec Original COD082111126033 Jual Obat Cytotec Asli Di Cianjur Agen Cytotec Original COD
082111126033 Jual Obat Cytotec Asli Di Cianjur Agen Cytotec Original COD
ssupi412
 

Recently uploaded (10)

PPT Presentasi Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung
PPT Presentasi Ahli Muda Teknik Bangunan GedungPPT Presentasi Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung
PPT Presentasi Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung
 
Jual Obat Aborsi Bandar Lampung ( Asli Ampuh No.1 ) 0822 2310 9953 Tempat Kli...
Jual Obat Aborsi Bandar Lampung ( Asli Ampuh No.1 ) 0822 2310 9953 Tempat Kli...Jual Obat Aborsi Bandar Lampung ( Asli Ampuh No.1 ) 0822 2310 9953 Tempat Kli...
Jual Obat Aborsi Bandar Lampung ( Asli Ampuh No.1 ) 0822 2310 9953 Tempat Kli...
 
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptxSTRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
 
REHABILITASI RUJAB BENDUNGAN LEUWIKERIS LAPORAN KULIAH LAPANGAN.pptx
REHABILITASI RUJAB BENDUNGAN LEUWIKERIS LAPORAN KULIAH LAPANGAN.pptxREHABILITASI RUJAB BENDUNGAN LEUWIKERIS LAPORAN KULIAH LAPANGAN.pptx
REHABILITASI RUJAB BENDUNGAN LEUWIKERIS LAPORAN KULIAH LAPANGAN.pptx
 
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
 
medium.com-Mengenal Ikatan Supervisi Nasional ISPI Nasional.pdf
medium.com-Mengenal Ikatan Supervisi Nasional ISPI Nasional.pdfmedium.com-Mengenal Ikatan Supervisi Nasional ISPI Nasional.pdf
medium.com-Mengenal Ikatan Supervisi Nasional ISPI Nasional.pdf
 
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
 
082111126033 Jual Obat Cytotec Asli Di Cianjur Agen Cytotec Original COD
082111126033 Jual Obat Cytotec Asli Di Cianjur Agen Cytotec Original COD082111126033 Jual Obat Cytotec Asli Di Cianjur Agen Cytotec Original COD
082111126033 Jual Obat Cytotec Asli Di Cianjur Agen Cytotec Original COD
 

PROPOSAL TA.pptx

  • 1. SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR PERIODE 9
  • 2. LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa yang berlangsung antara usia 11-22 tahun. Fase remaja merupakan fase perkembangan yang berada pada masa amat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi maupun fisik. tercatat populasi remaja usia 11-20 tahun di Kota Bitung telah mencapai sebanyak 35.919 jiwa (Bitung dalam Angka 2018). Antusiasme remaja di Kota Bitung terhadap perkembangan dunia seni, hiburan, olahraga, edukasi, dan rekreasi cukup besar. Hal ini dipengaruhi oleh keinginan mereka untuk berkreasi dan beraktifitas dibidang-bidang tersebut guna melepas stress dan menyegarkan kembali pikiran mereka setelah beraktifitas. Pola interaksi sosial menuntut remaja melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan dan sekitarnya, dengan perlahan remaja akan berteman dengan sebayanya kemudian membentuk kelompok sosial yang seringkali disebut dengan “komunitas”.
  • 3. Remaja pada umumnya berkelompok membentuk komunitas yang tersebar di ruang publik. Namun sayangnya potensi dan prestasi remaja dalam komunitas tidak ditunjang dengan ketersediaan ruang dan massa yang sesuai dengan kebutuhan aktivitas. Remaja mempunyai potensi-potensi dan peranan penting dalam dinamika sosial suatu masyarakat secara keseluruhan. Untuk itu perlu adanya pembinaan dan pengembangan diri remaja yang terarah, dan berkelanjutan. Minimnya fasilitas yang spesifik diperuntukan bagi kegiatan remaja, membuat para remaja memanfaat tempat lain yang sebenarnya tempat tersebut tidak diperuntukkan bagi mereka. Ketidaktersediaan wadah kegiatan yang jelas akan menyebabkan proses aktualisasi dan pencarian identitas diri remaja tidak terwadahi dengan baik dan beresiko terjerumus dalam perilaku menyimpang atau kenakalan remaja. LATAR BELAKANG
  • 4. Berdasarkan latar belakang diatas dibutuhkan fasilitas yang mampu mewadahi kreativitas, aktivitas, dan bisa menjadi sarana remaja di Bitung untuk mengembangkan minat dan bakat mereka agar remaja dapat mengekspresikan diri dan mampu menggali potensi diri secara positif yaitu dengan menghasilkan rancangan Youth Center di Bitung Youth Center dengan fasilitas-fasilitasnya, memiliki potensi sebagai wadah yang berfungsi sebagai sarana pengembangan remaja, untuk bisa mengembangkan bakat dan minatnya agar dapat berprestasi dalam bidangnya. Sehingga minat dan bakat yang mereka miliki dapat berkembang menjadi kegiatan yang lebih positif dan terarah. LATAR BELAKANG
  • 5. Rancangan Bitung Youth Center menerapan tema Arsitektur Futuristik yang mengekspresikan ide atau gagasan ke dalam suatu bentuk tampilan yang tidak biasa, kreatif dan inovatif. Penerapan futuristik ini hanya terlihat pada penampilan atau tampaknya dengan tetap memperhatikan dan memperhitungkan fungsi dari objeknya. Pemikiran akan futuristik itu sendiri jauh lebih kreatif dan inovatif ke depannya dan jauh lebih maju dari masanya. Penerapan Arsitektur Futuristik dianggap tepat di dalam rancangan ini karena pemikiran masa depan diterapkan ke dalam desain bangunan yang Secara tak langsung bangunan yang nantinya menjadi lingkungan tempat mereka beraktivitas, tentunya akan memilih tempat dan fasilitas yang lebih modern. LATAR BELAKANG
  • 6. • Merencanakan dan merancang wadah aktivitas dengan sarana dan fasilitas sesuai kebutuhan aktivitas remaja dan komunitas remaja Bitung yang dapat mewadahi minat, bakat, serta potensi remaja yang bersifat rekreatif guna merespon proses aktualisasi diri dan mengarahkan remaja agar meminimalisir perilaku menyimpang. • Menghasilkan rancangan Bitung Youth Center berupa kesatuan ruang dan massa dengan pendekatan Arsitektur Futuristik yang diimplementasikan melalui tata ruang dalam, ruang luar dan sirkulasi yang berdekatan sehingga membentuk ruang komunal yang terintegrasi dan multifungsi berdasarkan aspek-aspek panduan perancangan. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH Rumusan masalah yang didapat dari latar belakang yang ada yaitu : • Bagaimana merancang Bitung Youth Center sebagai wadah aktivitas remaja yang bersifat rekreatif dan multifungsionalis dimana sebuah ruang dapat mengikat beberapa fungsi dengan karakteristiknya dan berpengaruh terhadap kegiatan pengguna didalamnya dengan teori dan pendekatan Arsitektur Futuristik? MAKSUD & TUJUAN
  • 7. MAKSUD & TUJUAN • Merencanakan dan merancang wadah aktivitas dengan sarana dan fasilitas sesuai kebutuhan aktivitas remaja dan komunitas remaja Bitung yang dapat mewadahi minat, bakat, serta potensi remaja yang bersifat rekreatif guna merespon proses aktualisasi diri dan mengarahkan remaja agar meminimalisir perilaku menyimpang. • Menghasilkan rancangan Bitung Youth Center berupa kesatuan ruang dan massa dengan pendekatan Arsitektur Futuristik yang diimplementasikan melalui tata ruang dalam, ruang luar dan sirkulasi yang berdekatan sehingga membentuk ruang komunal yang terintegrasi dan multifungsi berdasarkan aspek-aspek panduan perancangan.
  • 8. PENGERTIAN DAN PEMAHAMAN OBJEK RANCANGAN Bitung Youth Center adalah suatu wadah aktivitas berupa kesatuan ruang dan massa untuk remaja baik secara individual maupun komunitas dengan fungsi edukatif dan rekreatif yang berlokasi di Kota Bitung guna mengarahkan remaja dalam proses pencarian identitas diri dan merespon aktualisasi diri dalam mengembangkan minat dan bakat remaja agar dapat mengekspresikan diri dan mampu menggali potensi diri secara positif serta meminimalisir kenakalan remaja. Dalam kamus Inggris-Indonesia Youth Center adalah balai pemuda atau gelanggang remaja. Secara umum pengertian Gelanggang Remaja adalah suatu fasilitas kemasyarakatan (community center) dengan penekanan aktifitas pengguna dibawah 22 tahun yang berfungsi sebagai tempat menyalurkan seni, hobi, olah raga, dan edukasi dengan tujuan melayani anak muda dengan fasilitas sosial dan rekreasi.
  • 9. Secara umum fungsi dan tujuan Youth Center adalah Sebagai wadah pembinaan sumber daya manusia melalui pengembangan peningkatan dan penyaluran bakat, minat, kreasi, serta aktivitas remaja Kota Bitung baik secara individual maupun komunitas, Bitung Youth Center memiliki 3 fungsi utama, yaitu : PENGERTIAN DAN PEMAHAMAN OBJEK RANCANGAN 1. Fungsi Utama / User Olahraga, kesenian, edukasi non-formal dan pelatihan merupakan aktivitas remaja yang sudah menjadi rutinitas bahkan sebagian besar dari remaja Kota Bitung menjadikan rutinitas tersebut sebagai gaya hidup. 2. Fungsi Penunjang Administrasi dan pengelolaan merupakan fungsi penunjang yang mengatur dan mengelola aktivitas Youth Center. 3. Fungsi Pelayanan / Servis Kegiatan pelayanan merupakan kegiatan yang bersifat sementara atau tidak berkelanjutan dalam pelaksanaannya. Waktu dan kegiatan pelayanan relatif lebih singkat dibandingkan dengan kegiatan lainnya.
  • 10. Remaja dalam arti adolescence (Inggris), berasal dari kata adolescere (Latin) yang berarti tumbuh menuju kematangan (Hurlock, 1994). Pertumbuhan ini dilihat dari dua hal, yaitu pertumbuhan fisik dan mental/psikis sehingga tercapai kedewasaan. Dari sudut kedewasaan mental, sulit mendewasakan remaja secara universal karena hal ini sangat berkaitan dengan kondisi sosial budaya masyarakat dimana masa remaja tersebut dijalani. Beberapa pakar melihat remaja sebagai : 1. Kelompok individu yang sedang dalam masa transisi, yaitu peralihan dari masa anak-anak menuju kehidupan dewasa (Gunarsa, 1994). 2. Individu yang secara biologis sedang mengalami masa puber hingga mampu memikul tanggung jawab, baik segi fisik, sosial maupun financial (Soerdjono, 1989). 3. Periode remaja adalah masa transisi dari periode anak-anak ke periode dewasa. Periode ini dianggap sebagai masa-masa yang amat penting dalam kehidupan seseorang khususnya dalam pembentukan kepribadian individu. TINJAUAN TENTANG REMAJA
  • 11. PERKEMBANGAN REMAJA Perkembangan pada remaja merupakan proses untuk mencapai kematangan dalam berbagai aspek sampai tercapainya tingkat kedewasaan. Proses ini merupakan sebuah proses yang memperlihatkan hubungan erat antara perkembangan aspek fisik dengan psikis pada remaja. 1. Perkembangan fisik remaja 2. Perkembangan Kognitif (Intelektual) 3. Perkembangan Sosial 4. Perkembangan Psikis Remaja Beberapa pakar merumuskan kebutuhan sebagai suatu kegiatan atau dorongan untuk menimbulkan tingkah laku. Menurut Mapiarie (1982) adanya kebutuhan yang khas bagi remaja, mendorong remaja untuk bertingkah laku yang khas pula, kebutuhan tersebut diantaranya: a) Rasa nyaman, perasaan bebas dan situasi santai. b) Mengekspresikan emosi dan memelihara kesegaran fisik. c) Apresiasi terhadap seni, olah raga dan keindahan alam. d) Kesempatan menggunakan waktu luang dan memperluas pergaulan. e) Pengembangan krativitas dan ketrampilan. KEBUTUHAN REMAJA
  • 12. Bitung Youth Center merupakan wadah aktivitas remaja baik secara individual maupun komunitas yang berupa kesatuan ruang dan massa. Terdapat beberapa pelaku kegiatan pada bangunan Youth Center ini seperti pengguna / user (remaja/komunitas), pengelola, dan pengunjung. Secara garis besar hubungan antar kegiatan dalam Bitung Youth Center sebagai berikut:  Kegiatan Administrasi dan Pengelolaan  Kegiatan Remaja dan Komunitas  Kegiatan penunjang STUDI AKTIVITAS Menurut Menpora dalam Pedoman Penyelenggaraan Gelanggang Remaja fasilitas yang harus ada pada Bitung Youth Center diantaranya sarana dan prasarana operasional (seni, olahraga, edukasi atau ilmiah, dan kerohanian), fasilitas pengelolaan, fasilitas non- fisik berupa jasa (keterampilan, keahlian, konsultasi, dan psikologi). Dengan tiga kategori yang difasilitasi : 1. Aktivitas Remaja 2. Aktivitas Pengelolaan 3. Aktivitas Komersial PROGRAM KEGITAN YOUTH CENTER
  • 13. PELAKU KEGIATAN 1. Pengguna Youth Center Pengguna utama Bitung Youth Center didominasi oleh remaja baik individu maupun komunitas yang tediri dari beberapa kategori yaitu : Kategori Pelaku Olahraga dan Ekstreme Game Komunitas Basket Komunitas Futsal Komunitas Volly Komunitas Badminton Komunitas Tenis Meja Komunitas Taekwondo Komunitas Pencak Silat Komunitas Skateboard Komunitas BMX Kesenian dan Hobi Komunitas Seni Musik Komunitas Seni Peran Komunitas Seni Tari Komunitas Seni Rupa Komunitas Seni Kriya Komunitas Photografi Komunitas Sinematografi Komunitas Robotic Edukasi Non-Formal Komunitas Sasta Indonesia Komunitas Bahasa Asing Komunitas Keagamaan Komunitas Sains
  • 14. Menurut Menpora pada Pedoman Penyelenggaraan Gelanggang Remaja, bangunan diklarifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu : 1. Tipe A / Pemula Tipe A merupakan tipe yang paling sederhana, terdiri dari : a. Ruang serbaguna sebagai ruang tempat berolahraga dan pementasan kesenian. b. Ruang belajar sebagai ruang yang digunakan untuk tempat pelatihan (kursus) c. Kamar ganti pakaian atau toilet d. Ruang ibadah e. Ruang pengelola f. Tempat tinggal petugas jasa dan gudang g. Lapangan terbuka serbaguna 1. Tipe B / Madya Pada hakekatnya sama dengan tipe A. Dengan perluasan pada ruang serbaguna menjadi gedung serbaguna yang menampung kegiatan olahraga seperti voli, tenis meja dan lainnya serta perluasan ruang belajar menjadi ruang diklat. 1. Tipe C / Utama Sama dengan tipe B dengan penambahan fasilitas gedung olahraga yang menampung kegiatan kesenian maupun pertunjukan. KLARIFIKASI BANGUNAN
  • 15. PROSPEK Dengan adanya perancangan Bitung Youth Center :  Dapat memberikan fasilitas yang mampu mewadahi kreativitas, aktivitas dan bisa menjadi sarana remaja untuk mengembangkan minat dan bakat remaja agar bisa mengekspresikan dir dan mampu menggali potensi diri secara positif.  Bitung Youth Center dengan tema Arsitektur Futuristik yang berciri menggambarkan masa depan dengan bentukan yang mengejutkan dan pemakaian material maju dapat memberikan icon baru pada era modern di kota Bitung.  Fasilitas Bitung Youth Center akan memberi ruang sosial baru bagi masyarakat kota sehingga secara tak langsung akan membentuk interaksi sosial baru yang berpengaruh pada perilaku masyarakat kota Bitung. PROSPEK & FISIBILITAS FISIBILITAS  Dengan rancangan Youth Center di kota Bitung akan mampu meningkatkan pembinaan sumber daya manusia (SDM) melalui pengembangan peningkatan dan penyaluran bakat, minat, kreasi dan menghasilkan generasi muda yang kompetitif dalam berbagai bidang.  Dapat menjadi solusi alternatif untuk mengurangi kasus kenakalan remaja sehingga remaja di Bitung bisa lebih produktif, kreatif, dan interaktif dalam masa pertumbuhannya.
  • 16. LOKASI & TAPAK Lokasi yang dipilih adalah Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara yang sesuai dengan judul objek rancangan yaitu Bitung Youth Center. Kota Bitung terdiri dari 8 Kecamatan dan 69 kelurahan, 6 Kecamatan terletak di pulau Sulawesi yaitu Kecamatan Madidir, Matuari, Girian, Aertembaga, Maesa dan Ranowulu dan 2 Kecamatan terletak di Pulau Lembeh yaitu Lembeh Selatan dan Lembeh Utara.
  • 17. Pemilihan lokasi perancangan berdasarkan peraturan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bitung dan Rencana Detail Tata Ruang Kota Bitung yang mencangkup kawasan strategis pusat pelayanan kota kategori edukasi, rekreasi dan komersil. Terdapat 2 alternatif tapak yang dipilih, berlokasi di kawasan Bitung Tengah Kecamatan Maesa dan kawasan Girian Weru satu Kecamatan Girian dengan peruntukan lahan kawasan edukasi, rekreasi dan komersil. TINJAUAN LOKASI SECARA MIKRO Dalam pemilihan tapak yang tepat untuk bangunan Youth Center perlu mempertimbangkan beberapa kriteria berikut ini : 1. Berada dimana para remaja sering berkumpul 2. Aksebilitas dilewati angkutan umum 3. Dekat dengan sarana prasarana pendidikan dan olahraga 4. Sesuai dengan peruntukan lahan pada RTRW Kota Bitung 5. Memiliki ukuran tapak yang memadai dan meminimalisir pembebasan lahan. KRITERIA PEMILIHAN TAPAK
  • 18. ASOSIASI LOGIS TEMA & KASUS Bitung Youth Center ini memiliki latar belakang utama yaitu menyediakan fasilitas baru bagi para remaja untuk menyalurkan minat dan bakat mereka di berbagai bidang yang sekarang kian bertambah seiring dengan pesatnya teknologi informasi di era modern ini. rancangan Bitung Youth Center menerapan tema Arsitektur Futuristik yang merupakan suatu paham kebebasan dalam mengungkapkan atau mengekspresikan ide atau gagasan ke dalam suatu bentuk tampilan yang tidak biasa, kreatif dan inovatif. Hasil dari futuristik ini adalah sesuatu yang dinamis, selalu berubah-ubah sesuai keinginan dan zamannya. futuristik ini merupakan upaya untuk menciptakan suatu masa depan yang lebih baik. Pemikiran akan futuristik itu sendiri jauh lebih kreatif dan inovatif ke depannya dan jauh lebih maju dari masanya.
  • 19. KAJIAN TEMA SECARA TEORITIS Arsitektur Futuristik adalah seni/gaya bangunan atau suatu lingkungan binaan yang di dalam perencanaan dan perancangannya tidak berdasarkan oleh sesuatu yang terkait dengan masa lalu akan tetapi mencoba untuk menggambarkan masa depan dengan bentukan yang mengejutkan dan pemakaian material yang maju. Arsitektur Futuristik atau futurisme dimulai pada awal abad ke 20 dengan bentuk bangunan yang ditandai oleh anti -historicism dan garis panjang mendatar, kecepatan, emosi dan urgensi yang artistik dan gaya ini dimulai pada Italia dan berlangsung pada tahun 1909 sampai 1944.
  • 20. Arsitektur futuristik merupakan arsitektur yang di desain dengan bentuk yang aneh dan berorientasi masa depan dan juga tidak lazim. Bentuk desain yang arsitektur futuristik ini bisa berbentuk kotak, bulat, atau tidak beraturan sekali atau berbentuk seperti badan hewan. Beberapa desain futuristik dari arsitektur modern ini ada yang sebenarnya dalam proses sedang dibangun atau akan dibangun serta ada yang sudah berdiri tegak dan digunakan. PRINSIP DASAR ARSITEKTUR FUTURISTIK Citra futuristic pada bangunan berarti citra yang mengesankan bahwa bagunan itu berorientasi ke masa depan atau citra bahwa bangunan itu selalu mengikuti perkembangan jaman yang ditunjukkan melalui ekspresi bangunan. Fleksibilitas dan kapabilitas bangunan adalah salah satu aspek futuristic bangunan. Fleksibilitas dan kapabilitas sendiri adalah kemampuan bangunan untuk melayani dan mengikuti perkembangan tuntutan dan persyaratan pada bangunan itu sendiri.
  • 21. CIRI ARSITEKTUR FUTURISTIK Dengan melihat pengertian futuristic yang ada, maka diambil kesimpulan pedoman dalam perencanaan berdasarkan ungkapan futuristic, yaitu :  Mempunyai konsep masa depan terutama sesuai dengan paradigma perkembangan arsitektur. Bentuk yang didapat bukan bentuk-bentuk tertentu saja, tetapi bentuk bebas yang dekonstruksi.  Memanfaatkan kemajuan di era teknologi melalui struktur dan konstruksi menggunakan strutur yang dekonstruksi.  Memakai bahan-bahan pre-fabrikasi dan bahan-bahan baru, seperti kaca baja aluminium, dll.  Memunculkan bentuk-bentuk baru dari arsitektur yang analog dengan musim, maksudnya adalah bentuk yang tidak bisa diduga sebelumnya, dinamis sebagai konsekuensi dari perubahan.
  • 22. STUDI KASUS Harbin Opera House, China  Bentuk arsitektur Harbin Opera House dirancang menyatu dengan alam dan disesuaikan dengan topografi lingkungan sekitar dengan memperhatikan budaya dan identitas lokal.  Fasade berliku-lku dan lengkung dibentuk dari panel aluminium putih.  dinding kaca transparan besar yang membentang di lobi besar, secara visual menghubungkan interior lengkung dengan façade menukik dan eksterior plaza.  Menghadirkan elemen yang hangat dan mengundang, penggunaan bahan-bahan sederhana dan konfigurasi tata ruang grand theater memberikan akustik kelas dunia.  Gedung Opera Harbin menekankan interaksi publik dan partisipasi dengan bangunan. Baik pemilik tiket maupun publik umum dapat menjelajahi jalur ukiran façade dan naik ke atas seolah-olah melintasi topografi lokal.
  • 23. ANALISA PERANCANGAN Analisa Fungsional Bitung Youth Center merupakan sebuah wadah aktivitas remaja Kota Bitung baik secara individual maupun komunitas yang berupa kesatuan ruang dan massa dengan fungsi edukatif dan rekreatif guna mengarahkan remaja dalam proses pencarian identitas diri dan merespon aktualisasi diri dalam mengembangkan minat dan bakat remaja. Terdapat beberapa pelaku kegiatan di bangunan Bitung Youth Center ini seperti pengguna (remaja/komunitas), pengunjung, pengelola, dan penyewa. Analisa Jenis Kegiatan Analisa kegiatan adalah sebuah alur kegiatan dengan rangkaian kegiatan yang dikelompokan berdasarkan pelaku kegiatan. Secara garis besar hubungan antar kegiatan dalam Bitung Youth Center ini adalah : 1. Kegiatan Administrasi dan Pengelolaan 2. Kegiatan Remaja dan Komunitas 3. Kegiatan penunjang
  • 24. ANALISA POLA ORGANISASI RUANG  Kegiatan Olahraga Kegiatan olahraga memiliki pola organisasi ruang Linear dimana serangkaian zona olahraga di susun secara berurutan dalam baris. AREA PENONTON AREA PENONTON  Kegiatan Kesenian dan Hobi Kegiatan kesenian dan hobi memiliki pola organisasi ruang terpusat dimana area pagelaran menjadi induk pusatnya BACKSTAGE AREA PENONTON AREA PENONTON AREA PENONTON AREA PAGELARAN •Kegiatan Edukasi Non-Formal Kegiatan edukasi non-formal memiliki pola organisasi ruang grid
  • 25. Keterangan Kelompok Bangunan Luas Lantai Dasar Ruang Dalam Luas Lantai Dasar 3.291 m² Ruang Luar Plaza Dan Lapangan 3.026 m² Parkir 3.220 m² Luas Lahan Tanpa Penghijauan 9.537 m² ANALISA BESARAN RUANG • Luas Lahan Penghijauan ( 40% x LHTP ) + LHTP = ( 40% x 9537 m² = 3815 m²) + 9537 m² = 13.352 m² • Luas Keseluruhan Luas Lahan Tanpa Penghijauan + Luas Lahan Penghijauan 9.537 m² + 13.352 m² = 22.889 m² = ± 2,3 Ha Berdasarkan hasil analisa kebutuhan ruang luar dan ruang dalam, bangunan Bitung Youth Center membutuhkan lahan sekitar ±2,3 Ha.
  • 26. ORGANISASI RUANG Berdasarkan analisa pengelompokan kebutuhan ruang diatas terdapat ruang dalam dan ruang luar yang dikelompokan menjadi zona makro dan zona mikro. a. Skema Organisasi Makro Hubungan antar massa bangunan dan ruang luar Bitung Youth Center menerapkan pola memusat dimana massa utama memusat pada ruang komunal atau meeting point.
  • 27. ORGANISASI RUANG b. Skema Organisasi Mikro Hubungan antar ruang dalam massa bangunan Bitung Youth Center adalah sebagai berikut :
  • 28. Dalam pemilihan tapak atau lokasi yang tepat perlu mempertimbangkan beberapa kriteria berikut : 1. Berada di dekat pusat kota : bertujuan agar lokasi mudah dijangkau oleh pengguna maupun pengunjung. 2. Aksesibilitas dilewati angkutan umum 3. Dekat dengan sarana dan prasarana pendidikan dan olahraga : bertujuan agar remaja mudah mengakses Bitung Youth Center sepulang dari sekolah serta dapat membuat bangunan terpadu degan lingkungan sekitar. 4. Sesuai dengan peruntukan lahan berdasarkan RTRW Kota Bitung dan RDTR Kota Bitung : bangunan Bitung Youth Center termasuk dalam kategori bangunan pendidikan, rekreasi, dan komersil. 5. Luas lahan yang memadai : Berdasarkan hasil analisa kebutuhan ruang luar dan ruang dalam, bangunan Bitung Youth Center membutuhkan lahan sekitar ±2,3 Ha. ANALISA PENENTUAN LOKASI
  • 29. KRITERIA PEMLIHAN TAPAK Berdasarkan analisis dan pengamatan di atas, maka lokasi yang sesuai untuk Perencanaan Bitung Youth Center adalah lokasi pada alternatif 1, yaitu sesuai dengan kriteria sebagai kawasan strategis pusat pelayan kota yang mencangkup kategori edukasi, rekreasi dan komersil.
  • 30. Luas Tapak 28.751 m² ±2,8 Ha Lebar Jalan : Jl. Aa Maramis = 14m Jl. Parigi Dolong = 6m ANALISA TAPAK Lokasi tapak berada di kawasan Bitung Tengah tepatnya di jalan Aa. Maramis. Lokasi terbilang strategis di pinggir jalan dan dapat di akses ±10 menit dari pusat-pusat pendidikan di tengah kota seperti sekolah. Kemudahan aksebilitas juga didapat bagi pengguna maupun pengunjung yang menggunakan transportasi umum karena pada lokasi dan tapak sering dilewati angkutan umum, begitu pula bagi pengguna dan pengunjung yang berjalan kaki. Selain itu tapak berdekatan dengan sarana pendidikan seperti : SMA Katholik Don Bosco, SMK Negeri 2 Bitung, SMK Negeri 1 Bitung dan SMA Kristen Bitung. SMA Katholik Don Bosko SMK N 2 Bitung SMA Kristen Bitung SMK N 1 Bitung
  • 31. ANALISA TAPAK View ke luar tapak harus sesuai dengan jenis kegiatan yang berlangsung di dalam tapak karena ada beberapa pelaku yang memang memerlukan view yang dapat memberikan rasa nyaman. Sehingga pemilihan ruang-ruang sesuai jenis kegiatan akan sangat berpengaruh.
  • 32. ANALISA TAPAK • View dari luar kedalam tapak Bangunan harus terlihat jelas dan menarik dari sekitar lingkungan tapak agar orang-orang sekitar mudah mencari dan mengenali Bitung Youth Center.
  • 33. Jalur sirkulasi 2 arah (luar tapak) ANALISA TAPAK Tanggapan Rancangan :  Penempatan pintu masuk utama dari sisi selatan site ini merupakan akses terbesar bagi para pengunjung. Selain karena jalan utama berada disisi selatan, pengelolaan fasade juga memungkinkan arah selatan menjadi pintu masuk primer.  Antara jalan masuk dan keluar site dibedakan untuk mengindari kemacetan pada satu sisi.  Pada jalur pejalan kaki diberi trotoar dan pemanfaatan vegetasi berupa penanaman pohon guna kenyamanan pejalan kaki. ANALISA SIRKULASI TAPAK
  • 34. ANALISA KLIMATOLOGI U Tanggapan Rancangan : Angin Untuk meminimalisir terpaan angin tehadap bangunan maka alternatif yang digunakan yaitu penanaman vegetasi berupa pohon sebagai barier tiupan angin terhadap objek. Matahari memanfaatkan sinar matahari sebagai pencahayaan alami, namun pada bagian terentu matahari dapat mengganggu aktivitas di dalam objek, untuk itu penambahan oversteak pada bangunan disamping dapat meminimalisir sinar matahari yang mengganggu juga sebagai estetika pada fasad bangunan. Hujan - untuk mengurangi dampak negatif terhadap objek yakni dengan penggunaan sloof pada konstruksi dinding. Hal ini dilakukan guna mencegah resapan air yang menyebabkan kelembapan yang terjadi pada dinding sehingga membuat dinding menjadi rusak. - Penggunaan oversteak pada bukaan misalnya jendela guna mengurangi dampak biasan air hujan secara langsung terhadap objek. - Penggunaan talang guna mengalirkan air dari atap melalui pipa kemudian kesaluran pembuangan agar air tidak langsung mengenai objek.
  • 35. ANALISA KEBISINGAN U Konsep Perencanaan :  Kebisingan didepan tapak harus diminimalisir agar tidak masuk kedalam bangunan Bitung Youth Center dengan memberikan jarak yang cukup dari bangunan gedung ke jalan utama.  Vegetasi harus dapat berperan secara maksimal agar dapat menunjang aktivitas yang ada, yaitu dengan menjadikan pembatas bangunan Bitung Youth Center dan dengan lingkungan sekitar. Serta vegetasi dapat berperan sebagai pengarah sirkulasi kendaraan.
  • 36. ANALISA STRUKTUR Sama seperti bangunan pada umumnya, bangunan Bitung Youth Center ini juga ditopang oleh sebuah sistem struktur yang terdiri dari 3 bagian yaitu struktur bawah (lower structure), struktur tengah (middle structure) dan struktur atas (upper structure). Namun untuk mendapkan jenis struktur apa saja yang tepat untuk digunakan maka dilakukan analisis. Struktur Bawah (Lower Structure) Struktur ini adalah pondasi. Pondasi menerima beban yang berasal dari struktur atas (atap) serta struktur tengah kemudian menyalurkan ketanah. Berdasarkan hasil analisa pondasi, maka bangunan ini menggunakan pondasi Telapak karena merupakan bangunan tidak lebih dari empat lantai. Struktur Atas (Upper Structure) berfungsi sebagai penutup bangunan, pelindung terhadap kondisi alam, serta pendukung penampilan bangunan secara keseluruhan. Struktur Tengah (middle Structure) Untuk struktur tengah Bitung Youth Center akan menggunakan sistem struktur rangka kaku. Pada sistem rangka ini terdapat kolom sebagai penopang beban vertikal dan balok sebagai penyalur beban secara horizontal
  • 37. KONFIGURASI MASSA 1 2 Terlihat dari gambar diatas tapak menghadap 3 jalan utama yaitu pada jalan Aa. Maramis, jalan Raya Pateten dan jalan Parigi Dolong. melalui pengamatan tersebut maka perletakan bangunan ditempatkan berdasarkan orientasi view dan aksesibilitas dimana nantinya pengunjung dapat melihat bangunan dari segala arah. 3 4 Pemilihan bentuk massa berdasarkan perletakan modul grid pada tapak yang merespon keadaan iklim disekitar tapak. SLICE Pengurangan massa pada bagian tengah bangunan sebagai ruang komunal bertujuan untk melacarkan akses pencapaian antara fasilitas satu ke fasilitas lainnya. Dan sebagai central atau meeting point bagi pengguna bangunan Penambahan Massa 1 Penambahan Massa 2
  • 38. ZONASI TAPAK Zonasi pada tapak dibagi menjadi 4 kategori, yaitu publik, semi publik, privat, dan servis. Area Plaza Area Skate Park Area Parkir Area Parkir Kantor Pengelola Massa Utama Area Olahraga Keterangan : Publik Semi Publik Privat Servis Amphiteater
  • 39. KONSEP TATA MASSA Konsep tata massa bangunan ini berdasarkan pertimbangan dari analisa iklim,suhu, matahari dan angin. Keterangan : Zona lantai 1 Zona lantai 2 Zona lanai 3
  • 40. KONSEP RUANG LUAR Konsep Entrance tapak terdapat dua entrance yang pertama di sisi utara site yang merupakan jalur masuk ke area parkiran, di area ini dikhususkan untuk drop off tepatnya ke area gedung office dan lapangan olahraga outdoor. Dan entrance di sisi selatan khusus untuk drop off pengunjung khusus area teater dan hall agar dapat mempermudah akses ke gedung utama.
  • 42. KONSEP GUBAHAN MASSA BANGUNAN Berdasarkan kajian terhadap tema Arsitektur Fturistik dan juga terhadap studi komparasi objek, maka perancangan terhadap gubahan massa bangunan didasari dari teknik push and Pull.