1. SAMPAH DIGITAL, SIKAP MUBADZIR YANG AKAN DIHISAB
Era digital yang berimbas kepada sistem informasi dan Telekomunikasi ternyata telah
mempunyai membawa imbas yang sangat besar bagi perilaku dan alokasi waktu dari manusia.
Ketika pesan disampaikan lewat surat maka dibutuhkan paling tidak satu kali 24 jam untuk
menerima pesan tersebut dan kemungkinan 24 jam kemudian kita bisa menerima tanggapan atas
pesan tersebut. Dengan berkembangnya telepon maka pesan akan bisa saling memberi dan
menerima pada saat yang sama.Suara tapi gambar dan film pun termasuk hal yang dapat
dinikmati secara langsung ketik teknologi sesungguhnya dikatakan bebas nilai atau free value.
Efek negatif dan positifnya tergantung kepada para pengguna. Tetapi sebenarnya bisa saja
teknologi yang sebetulnya bebas nilai pada kondisi tertentu dimanfaatkan sebagai komoditas
ekonomi yang velg-nya kecil tetapi mempunyai volume yang sangat besar detik.
Seluruh dunia mencatat pengiriman data mencapai 104.000 jam video di Youtube per hari, 45
miliar email terkirim per hari, 540 juta SMS terkirim per hari, 400 juta twitter terkirim per hari,
360 juta foto diunggah di Facebook per hari, 9.000 artikel diunggah di Wikipedia per hari,
140.000 website/lama baru per hari, dan seterusnya.
Ternyata hanya 12 % orang yang menyadari dan menyikapi dengan bijak bahwa setiap email
posting di media sosial SMS apalagi mengirimkan gambar bahkan video telah berkontribusi
terhadap penjualan Bandwidth dan data dengan omset triliunan rupiah per hari. Sekali lagi per
hari. Angka yang sangat fantastis dan sangat sedikit orang menyadarinya. Lalu siapakah
pengguna media sosial terbanyak? Tercatat adalah China disusul India kemudian Amerika dan
keempat adalah Indonesia. Secara ekonomi Indonesia bukanlah negara yang kaya tetapi telah
banyak berkontribusi terhadap perusahaan-perusahaan digital secara signifikan. paling tidak
ratusan juta rupiah per hari penduduk Indonesia berkontribusi terhadap perusahaan-perusahaan
penyedia layanan digital.
Mirisnya lagi ternyata penduduk Indonesia mempunyai data yang kurang baik dari segi
penyebaran dan pemanfaatan teknologi informasi ini. Khusus untuk media social, didapat data
38% yang dikirim adalah konten candaan, 18% konten pendidikan, 13% konten keagamaan,
12% konten komunikasi serius, dan sisanya sangat beragam. Yang lebih memprihatinkan
adalah pengiriman gambar ternyata lebih dari 43% adalah gambar-gambar yang 'lucu' yang
sebenarnya sangat kecil kontribusinya terhadap pendidikan dan akhlak. Lebih parahnya lagi
ternyata video yang diunggah dan disebar pun tidak jauh berbeda. Padahal rupiah yang
dikeluarkan untuk mengirim foto dan video tersebut adalah 31% sumbangsihnya terhadap
pendapatan para pengelola dan penjual data.
Lalu Kemanakah Gambar Dan Video itu? Ternyata akan tersimpan di dalam device berupa
handphone laptop tablet dan device lainnya yang justru menyebabkan cepatnya penuhnya data
dan paling berkontribusi terhadap beban prosesor yang ada di dalamnya.
“Berikanlah kerabat dekat, orang miskin dan ibnu sabil hak mereka. dan jangan sekali-
sekali bersikap tabdzir, sesungguhnya orang yang suka bersikap tabdzir adalah teman
2. setan.” (QS. al-Isra’: 26 – 27)
Akankah kita masih melakukan hal yang memebratkan hisab di yaumul hisab?
Jadikan media social sebagai lading amal ! Bukan lading uang bagi kapitalis