Penetapan jumlah interval dan lebar interval dalam penyusunan distribusi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti jumlah data, jarak pengukuran, dan tujuan analisis. Distribusi frekuensi meningkat menambahkan kolom yang menampilkan total frekuensi dari interval terendah. Ini memungkinkan untuk mengetahui jumlah data di bawah atau di atas suatu nilai.
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Statistik
1. Penetapan jumlah interval dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor-faktor jumlah
frekuensi (N), jarak pengukuran (R), lebar interval yang hendak digunakan (i), dan tujuan
penyusunan distribusi itu. Pada prinsipnya jumlah interval kelas janganlah terlalu sedikit,
sehingga pola-pola kelompok menjadi kabur. Akan tetapi jumlah interval itu juga jangan terlalu
besar, sehingga kita tidak mendapat gambaran tentang pola kelompok.
Menentukan Lebar Interval (i).
Bila R sudah diketahui dan jumlah interval kelas sudah ditentukan, pada dasarnya i sudah
diketemukan. Rumus dari i adalah sebagai berikut:
Jadi kalau misalnya hasil pengukuran kita tentang tinggi orang yang tertinggi adalah 180 cm dan
terendah adalah 145 cm dan kita telah menetapkan jumlah interval sebanyak 9 buah, maka:
Dalam tabel kemudian kita cantumkan dalam kolom pertama interval-interval kelas berturut-
turut dari atas kebawah sebagai berikut:
Interval Tinggi Badan
177-180
173-176
169-172
165-168
161-164
157-160
2. 153-156
149-152
145-148
Distribusi Frekuensi Meningkat ( Cumulative Frequency Distribution)
Penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi meningkat ini pada dasarnya sama saja dengan
penyusunan distribusi frekuensi tunggal maupun distribusi frekuensi bergolong. Bedanya dengan
penyusunan kedua distribusi itu ialah bahwa di sini kita menambahkan satu kolom lagi yang
memuat frekuensi meningkat. Contoh:
Tabel 4
Nilai Ulangan Matematika SMU X
Nilai (X)+ Frekuensi (f)+
Frekuensi Meningkat dari
bawah
8 4 72
7 23 68
6 28 45
5 16 17
4 1 1
Jumlah 72
Dari tabel tersebut kita mengetahui bahwa sebanyak jumlah siswa yang tidak lulus ulangan
matematika (nilai 5 kebawah) sebanyak 17 siswa. Dan jumlah siswa yang lulus sebanyak 55
siswa.
Frekuensi meningkat biasa disebut dengan huruf cf, singkatan dari bahasa asing “cumulative
frequencyâ€, yang artinya “frekuensi meningkatâ€. Frekuensi ini diperoleh dari
menjumlahkan secara meningkat frekuensi-frekuensi yang ada di dalam kolom kedua. Perlu
3. dicatat bahwa bila kita mengisi kolom frekuensi meningkat dari bawah, maka jumlah frekuensi
meningkat paling atas harus sama dengan N.
Contoh tabel distribusi frekuensi meningkat dari distribusi bergolong adalah sebagai berikut:
Tabel 5
NILAI HASIL TES STATISTIKA TERHADAP 48 ORANG
Interval Nilai Frekuensi (f)
Frekuensi Meningkat
dari bawah
Frekuensi Meningkat
dari atas
70-74 1 48 1
65-69 3 47 4
60-64 4 44 8
55-59 9 40 17
50-54 9 31 26
45-49 11 22 37
40-44 5 11 42
35-39 4 6 46
30-34 2 2 48
Jumlah 48 – –
Dari tabel diatas terlihat sebanyak 8 siswa lulus tes statistika sedangkan yang tidak lulus tes
sebanyak 40 siswa.
Dari contoh diatas kelihatan dengan jelas bahwa pada hakekatnya tidak ada perbedaan antara
penyusunan tabel frekuensi meningkat dari distribusi bergolong. Dalam contoh tersebut
dicantumkan kolom untuk menyebutkan frekuensi meningkat dari atas, disamping frekuensi
meningkat dari bawah.