1. Perancangan Arsitektural
Arfianti (092904019)
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
2011
2. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Proses perancangan awal untuk
mengidentifikasi subsistem ini dan menetapkan
kerangka kerja untuk control dan
komunikasinya.
Proses perancangan arsitektur
berhubungan dengan penetapan kerangka kerja
strukturdasar untuk suatu sistem. Proses ini
melibatkan identifikasi komponen-komponn
utamadan komunikasi antar komponen-
komponen tersebut.
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
3. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Keuntungan Perancangan
Arsitektur Perangkat Lunak
• Komunikasi stakeholder.
Arsitektur merupakan presentasi tingkat tinggi dari sistem yang
dapat digunakan sebagai fokus pembahasan oleh stakeholder.
• Analisa Sistem.
Analisa sistem dilakukan untuk membuat keputusan perancangan
arsitektural yang memiliki efek sangat besar mengenai
kinerja, keandalan, dan kemampuan dapat dipelihara.
• Pemakaian ulang berskala besar.
Arsitektur dapat ditransfer melintasi sistem dengan persyaratan
yang sama dan dengan demikian dapat mendukung pemakaian
ulang perangkat lunak berskala besar.
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
4. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Proses Umum Perancangan
Arsitektural
• Penstrukturan sistem.
Sistem distruktur menjadi sejumlah subsistem utama
dimana suatu subsistem merupakan unit perangkat
lunak yang indepnden. Komunikasi antar subsistem
juga dimodelkan.
• Pemodelan control.
Menetapkan hubungan control antar bagian-bagian
sistem.
• Dekomposisi modular.
Setiap subsistem diuraikan menjadi modul-modul
selain itu harus ditentukan tip emodul dan
interkoneksinya.
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
5. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Model Arsitektur yang dapat
Dikembangkan
• Model struktur taktis, yang menunjukkan subsistem-
subsistem yang dikembangkan sebagai unit yang
terpisah.
• Model proses dinamis, yang menunjukkan bagaimana
sistem diorganisasi menjadiproses-proses pada saat
run-time. Organisasi ini bisa berbeda dari mode statis.
• Model interface, yang mendefinisikan layanan yang
disediakan oleh setiap subsistemmelalui interface
umum.
• Model hubungan, yang menunjukkan hubungan aluran
data diantara subsistem-subsistem.
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
6. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Yang dipengaruhi oleh Sistem
Arsitektur
• Kinerja, merupakan persyaratan kritis yang berarti arsitektur
harus dirancang untuk melokalisasi operasi-operasi kritis
dalam subsistem.
• Kemanan harus dibuat untuk melindungi aset-aset yang
penting dan validasi keamanan juga harus dibuat.
• Keselamatan ini berhubungan dengan pengurangan biaya
dan masalah validasi keamanan dan disediaknnya sistem
proteksi yang berhubungan
• Kemampuan dipelihara
Jika kemampuan dipelihara merupakan persyaratan
kritis, maka arsitektur sistem harus dirancang dengan
menggunakan komponen kecil dan berdiri sendiri, yang dapat
diganti dengan segera.
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
7. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
PERANCANGAN ARSITEKTURAL
• Penstrukturan Sistem
• Model Kontrol
• Dekomposisi Modular
• Arsitektur Spesifik-Domain
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
8. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Penstrukturan Sistem
• Model Repositori
• Model Client-Server
• Model Mesin Abstrak
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
9. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Model Repositori (Media Penyimpanan)
Semua data bersama disimpan pada database pusat sehingga dapat
diakses oleh semua subsistem
Contoh :
Generator
Editor desain
Kode
Penerjemah Editor
Repositori proyek
desain program
Generator
Analis desain
laporan
Toolset yang ter integrasi
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
10. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Keuntungan & Kerugian Repositori
• Repositori yang dipakai bersama merupakan cara yang lebih efesien
sebab dengancara ini tidak perlu ada transmisi data secara eksplisit
antar sitem.
• Subsistem harus menyetujuai model data repository.Karena akan
sulit jikamengintegrasikan subsistem baru jika model datanya tidak
sesuai dengan sistem yang ada.
• Subsistem yang menghasilkan data tidak perlu mempermaslahkan
bagaimana data dipakai oleh sub sistem lain.
• Evolusi mungkin sulit karena informasi dengan volume besar
dibangkitkan dari model data yang disetujui.
• Tersentralisasinya kegiatan seperti backup, keamanan, control
akses, dan pemulihan error.
• Subsistem yang berbeda bisa memiliki persyartan yang berbeda
untuk keamanan,recovery, dan backup. Model repository
memaksakan kebjakan yang sama untuksemua subsistem.
• Tidak mudah untuk mendistribusikan repository ke sejumlah
mesin, karena mungkin ada redudansi data dan ketidakkonsistenan.
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
11. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Model Client-Server
model sistem terdistribusi yang menunjukkan bagaimana data dan
pemrosesan didistribusikan pada sejumlah prosessor
Contoh :
Klien 1 Klien 2 Klien 3 Klien 4
Jaringan dengan bandwidth lebar
Server Server Server Server
katalog video gambar hiperteks
Katalog File klip video Foto terdigitasi Web hiperteks
Sistem perpustakaan film & gambar
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
12. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Komponen dan Keuntungan Model
Client-Server
Komponen Utama :
• Satu set server stand alone yang memberikan layanan ke
subsistem yang lain.
• Satu atau lebih set klient yang meminta layanan yang
diberikan oleh server. Klien-klien ini biasanya adalah
subsistem. Teradapat beberapa instance program klien
yangdieksekusi secara bersama
Keuntungan :
• Arsitektur sistem yang terdistribusi
• Tidak sukar untuk menambahkan server baru dan
mengintegrasikan dengansistem atau mengaupgrade server
tanpa mempengaruhi bagian lain dari sistem
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
13. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Model Mesin Abstrak
Model mesin abstrak dari arsitektur atau biasa disebut model berlapis memodelkan
interfacing subsistem . Pendekatan lapisan mendukung pengembangan sistem
inkremental. Sementara satu lapisan dikembangkan , beberapa layanan yang diberikan
oleh lapisan tersebut dapat disediakan oleh user.
Manajemen
versi
Manajemen
objek
Sistem
database
Sistem
operasi
Model mesin abstrak dari manajemen vesi
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
14. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Model Kontrol
Model untuk penstrukturan system membahas bagaimana
system diuraikan menjadi subsistem-subsistem. Model control
pada tingkatarsitektural berkenaan dengan aliran control antara
subsistem.
1. Kontrol tersentralisasi. Satu subsistem memiliki tanggung
jawab menyeluruh kontrol, dan memulai serta menghentikan
subsistem-subsistem lain.Mode control tersentralisasi
digolongkan dalam 2 kelas yaitu : Model call-return dan
Model manajer
2. Control berbasis-event. Bukan informasi control yang
disatukan dengan subsistem, melainkan setiap subsistem
dapat menanggapi event yang dibangkitkan secara
eksternal.
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
15. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Kontrol tersentralisasi
1. Model call-return. 2. Model manajer
Proses
sensor
Program
utama
Proses Proses
komputasi akulator
Rutin 1 Rutin 2 Rutin 3 Kontroler
sistem
Rutin 1.1 Rutin 1.2 Rutin 3.1 Rutin 3.2 Interface Penanganan
user kesalahan
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
16. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Sistem Event-Driven (dikendalikan event)
Model control Event-Driven dikendalikan oleh event yang dibangkitkan
secaraeksternal. Event tidak hanya berarti sinyal biner. Event bisa
merupakan sinyal yang dapatmengambil nilai berapapun Ada dua
model Event-Driven yaitu:
• Model Broadcast
Pada model ini suatu event melakukan penyiaran (broadcast) event
ke semuasubsistem. Setiap subsistem akan meneriam event
tersebut.
• Model interrupt-driven
Model ini digunakan pada sistem real time dimana interrupt
eksternal dideteksi olehsebuah interrupt handler. Interup-interupt ini
akan diteruskan ke komponen lainuntuk diolah.
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
17. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
1. Model broadcast
Subsistem 1 Subsistem 2 Subsistem 3 Subsistem 4
Penanganan (handler) event dan message
2. Model interrupt-driven
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
18. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Dekomposisi Modular
Setelah arsitektur selesai dibuat dilanjutkan dengan proses
perancangan arsitekturalyaitu menguraikan (dekomposisi)
subsistem menjadi modul-modul. Ada dua model yangdapat
digunakan untuk dekomposisi modul yaitu:
1. Model Berorientasi Objek, dimana sistem diuraikan menjadi
serangkaian objekyang berkomunikasi.
2. Model Aliran Data, sistem diuraikan menjadi modul-modul
fungsional yang menerima input dan mentransformasikan
menjadi data output. Ini disebut jugapendekatan
pipeline.Pada model berorientasi objek, modul adalah objek
dengan status privat dan operasiyang didefinisikan pada
stataus tersebut. Pada model aliran data, modul merupakan
transformasi fungsional
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
19. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Model Objek
Model berorientasi objek menstruktur sistem menjadi serangkaian
objek yangterhubung dengan interface. Objek memanggil layanan yang
diberikan oleh objek lain.
Sistem pemrosesan faktur
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
20. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Kelebihan & Kelemahan Model Objek
Keuntungan :
• Karena objek-objek terkopel (coupled) secara
longgar, maka implementasi objekdapat dimodifikasi
tanpa mempengaruhi objek lainnya.
• Objek merupakan gambaran dari dunia nyata sehingga
sistem lebih mudahdimengerti.
• Objek dapat digunakan ulang (reusable).
Kelemahan :
• Dalam memakai layanan, objek harus mengacu nama
dan interface ke objek lainsecara eksplisit.
• Jika ada perubahan maka akan mengakibatkan
dampak bagi user objek yang lain.
• Kadang-kadangentitas yang kompleks susah
direpresentasikan sebagai objek.
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
21. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Model Aliran Data
Pada model aliran data (Data Flow Diagram) transformasi memproses
input menjadi output
Sistem pemrosesan faktur
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
22. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Kelebihan & Kelemahan Model
Aliran Data
Kelebihan :
• Mudah dimengerti karena sistem dilihat dari
sudut input dan output sistem.
• Mendukung pemakaian ulang
• Urutan proses sistem lebih mudah dipahami
Kelemahan:
• Butuh format secara umum
• Lebih sulit menggabungkan dengan format
GUI
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
23. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Arsitektur Spesifik Domain
Model-model arsitektural di atas adalah model umum. Model-
model tersebut dapat diterapkan pada banyak kelas aplikasi.
Selain model umum, model-model arsitektural yang spesifik
bagi suatu domain aplikasi juga dapat digunakan.
Ada dua tipe model arsitektural spesifik model:
• Model generik, yang merupakan abstraksi dari sejumlah
sistem riil. Model ini meng-kapsulasi karakteristik utama dari
sistem-sistem ini.
• Model referensi, yang lebih abstrak dan mendeskpsikan
kelas sistem yang lebih besar. model-model ini merupakan
cara menginformasikan kepada perancang mengenai
struktur umum kelas sistem tersebut.
Tidak ada perbedaan yang jelas antara tipe-tipe model ini, dan
model generic kadang-kadang juga dapat berfungsisebagai
model referensi.
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
24. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Model Generic
Yang mungkin merupakan contoh yang paling terkenal dari model arsitektural
generik adalah model compiler. Saat ini telah diakui secara umum bahwa
compiler harus mencakup modul-modul berikut ini:
• Penganalisaan leksikal, yang mengambil token bahasa input dan
merubahnya mebjadi bentuk internal tertentu.
• Table symbol, dibuat oleh penganalisa leksikal, yang menyimpan informasi
mengenai nama dan tipe yang dipakai pada program.
• Penganalisaan sintaks, yang memeriksa sintaks bahasa yang di komplikasi.
Penganalisa ini menggunakan grammar yang terdefenisi dari bahasa
tersebutdan membuat phon sintaks.
• Pohon sintaks, merupakan struktur internal yang merepresentasikan program
yang dikomplikasi.
• Penganalisa sematik yang memakai informasi dari pohon sintaks dan tab
symbol untuk memeriksa kebenaran sematik program input.
• Generator kode yang menjalani pohon sintaks dan membangkitkan kode
mes.
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
25. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Arsitektur Referensi
Model arsitektural generic merefleksikan arsitektur system yang ada.
Sebaliknya, model referensi biasanya diturunkan dari studi domain
aplikasi. Model ini mempresentasikan arsitektur yang ideal yang
mencakup semua fitur yang dapat dimiliki sistem.
Fungsi utamanya adalah untuk berperan sebagai cara membandingkan
sistem yang berbeda pada domain. Model referensi ini menyediakan
vocabulary (kosakata) untuk perbandingan. Model ini juga berfungsi
sebagai standar terhadap apa saja yang dievaluasi sistem.
Arsitektur referensi menggunakan tujuh lapisan OSI untuk interkoneksi
sistem terbuka
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar