MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
Mbs sd
1. Prof. Dr. Ali Imron, M.Pd, M.Si
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR
DITJEN DIKDAS
2012
2. Gilbert Austin: Perbedaan antara
Lembaga pendidikan yang
berpretasi tinggi dan yang rendah,
terletak pada pengaruh manajernya.
James B. Conant: The difference
between a good school and poor
school is often the difference between
a good and poor principal
management.
POSISI STRATEGIS KEPALA SEKOLAH SEBAGAI
MANAJER PENDIDIKAN DI SEKOLAH
3. Ruth Love: I’have never seen a good school
without a good principal management.
6. KANDUNGAN MANAGEMENT:
MIND DAN ACTION.
SECARA TERMINOLOGIS:
1. BEKERJA BERSAMA DENGAN
ORANG LAIN.
2. BEKERJA MELALUI USAHA
ORANG LAIN.
3. BEKERJA DENGAN MEMAKAI
TANGAN ORANG LAIN.
8. • School Based Management
• School Level Management
• School-site Management
• Local School Development
• School-building Management
• School Grass-roots Management
• School Shared Decision Making
9. MBS adalah bentuk otonomi manajemen pendidikan
pada satuan pendidikan, yang dalam hal ini kepala
sekolah dan guru dibantu oleh komite sekolah dalam
mengelola kegiatan pendidikan [Penjelasan Pasal 51
Ayat (1) UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional].
MBS dapat didefinisikan sebagai pengelolaan
sumberdaya yang dilakukan secara mandiri oleh
sekolah, dengan mengikutsertakan semua kelompok
kepentingan yang terkait dengan sekolah dalam
pengambilan keputusan, untuk mencapai tujuan
peningkatan mutu sekolah.
11. KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
PESERTA DIDIK
TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
SARANA PRASARANA
PEMBIAYAAN
HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN
MASYARAKAT
BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH
13. Peran serta orang tua dan masyarakat
Pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan berbasis TI, dan membentuk karakter
Budaya sekolah yang kondusif untuk pembentukan karakter
SARANADANPRASARANAPENDIDIKAN
PERANSERTAMSAYARAKAT
PENDIDIKDANTENAGAKEPENDIDIKAN
PEMBIAYAAN
PESERTADIDIK
LULUSAN SD:
Beriman dan bertaqwa
Cinta tanah air
Memiliki wawasan luas dan terampil
Sehat dan Sehat
Tanggung jawab, tangguh , jujur,
disiplin dan peduli
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
KURIKULUMDANPEMBELAJARAN
BUDAYADANLINGKUNGANSEKOLAH
14.
15. Manajemen Pembelajaran (Perspektif Behavioristik):
Lingkungan Pembelajaran diorkestrasi semenarik
mungkin sehinga menimbulkan hasrat belajar anak.
28. KEMAMPUAN GURU CPNS KITA (2004)
Salah Satu
Bukti
Guru
Belum
Layak dan
Kompeten
2924.4318.3840PLB20
3124.5018.4440Pendidikan Seni19
3434.8819.4340Geografi18
3014.9319.0940Sosiologi17
3314.1412.6340Ekonomi16
3884.9122.3340Kimia15
3954.5819.0040Biologi14
3815.8613.2440Fisika13
3624.6614.3440Matematika12
2925.8613.9040Penjaskes SMP/SMA/SMK11
3917.1323.3740Bahasa Inggris10
3625.1820.5640Bahasa Indonesia9.
3034.3916.6940Sejarah8.
3934.8223.3840PPKn7.
3685.5621.8840Penjaskes SD6.
7758.0137.82100Guru Kelas SD5.
6688.6241.9580Guru Kelas TK4.
5837.4030.2060Tes Bakat Skolastik3.
6767.2940.1590Tes Umum Guru Lainnya2.
6756.5634.2690Tes Umum Guru TK/SD1.
TinggiRendah
Standar
Deviasi
Rerata
Jumlah
Soal
Mata UjiNo
(SumberData:DirektoratTenagaKependidikan,2004)
30. REALITAS: TENAGA ADMINISTRASI
DAN PENJAGA SEKOLAH DI SD
GRAFIK JUMLAH PENJAGA SEKOLAH
DAN TENAGA ADMINISTRASI
135,644
100,486
7,687
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
160,000
Total SD
Penjaga sekolah
Tenaga
Administrasi
34. Semua potensi yang ada
bergerak untuk mencapai
tujuan bersama
Konflik yang terjadi bukan
pertentangan, melainkan
pengujian untuk
mendapatkan pemantapan
Setiap anggota berusaha
saling mengisi guna
tercapainya sinergi.
35. Potensi yang ada
bergerak mencapai
tujuan yang tidak
serasi bahkan saling
bertentangan
Ada anggota yang
malah mengundurkan
diri demi mencapai
tujuan pribadinya
Anggota menyimpan
potensinya sendiri
untuk kepentingannya
sendiri
36. Ciptakan saling percaya antar anggota.
Dorong agar anggota tim saling membantu.
Ciptakan komunikasi terbuka.
Selesaikan konflik secara terbuka.
Manfaatkan potensi sumber daya manusia
secara optimal.
Lakukan pengawasan bersama.
Ciptakan iklim organisasi terbuka, sportif
dan bebas dari intrik.
49. a. Perencanaan pembiayaan (penyusunan RKS,
RKT);
b. Penyusunan Rencana Kerja Sekolah
(RKS)/Rencana Kerja Jangka Menengah
(RKJM) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT);
c. Penggalian sumber-sumber;
d. Pembukuan;
e. Penggunaan;
f. Pengawasan (pemantauan); dan
g. Pertanggungjawaban (pelaporan).
51. Makin tinggi partisipasi, makin
besar rasa memilikinya.
Makin besar rasa memilikinya,
makin besar tanggungjawabnya.
Makin besar rasa
tanggungjawabnya, makin besar
dedikasinya.
54. Komite sekolah
lemah
Komite sekolah
kuat
Kepala Sekolah Kuat
Kepala Sekolah lemah
Lembaga
terbajak
Lembaga
berkembang
Lembaga tak
berpatner
Lembaga tak
berpeduli (tak peduli
dan tak dipedulikan)
57. Budaya sekolah berkaitan dengan asumsi-asumsi,
nilai-nilai, norma, perilaku, dan kebiasaan-
kebiasaan (positif) di sekolah.
Iklim sekolah mengacu kepada suasana
lingkungan internal sekolah, baik dari segi fisik
maupun sosial (yang kondusif)
Budaya dan iklim sekolah mempengaruhi prestasi
belajar siswa dan kualitas sekolah
57
58. Budaya yang positif ditandai dengan
munculnya perilaku dan kebiasaan positif di
kalangan warga sekolah
Iklim yang kondusif ditandai dengan
terciptanya lingkungan belajar yang aman,
tertib, dan nyaman sehingga proses belajar
mengajar dapat berlangsung dengan baik.
58
59. Pihak sekolah, termasuk siswa,
menjadi religius;
Budaya bersih dan sehat;
Berdisiplin;
Lingkungan sekolah menjadi bersih
dan sehat;
Budaya baca berkembang.