STRATEGI PENANGANAN KAMPUNG KUMUH DI KOTA TANGERANG
1. STRATEGI PENATAAN KAMPUNG KUMUH KOTA TANGERANG
I. LATAR BELAKANG
Kampung kumuh merupakan salah satu permasalahan yang di hadapi berbagai kota di
Indonesia. Berbagai upaya penanganan telah banyak dilakukan, namun hasil yang diharapkan
masih kurang optimal. Salah satu faktor yang mempengaruhi kekurangoptimalan kinerja
penanganan kampung kumuh adalah tidak adanya rencana penanganan kampung kumuh,
sehingga kegiatan berjalan parsial dan tidak terinterasi sehingga berdampak pada
ketidakfokusan arah kegiatan, baik dari sisi output kegiatan maupun kelompok sasaran
penerima manfaat kegiatan.
Hakekatnya permasalahan kampung kumuh terkait erat dengan permasalahan kondisi fisik,
social dan ekonomi masyarakat, sehingga upaya penanganan tidak dapat dilakukan secara
parsial, namun harus secara sistematik dan komprehensif.
Bertolak dari hal tersebut, maka laporan strategi penataan kampung kumuh ini dimaksudkan
sebagai pedoman / acuan dasar bagi SKPD terkait, untuk diimplementasikan dalam rencana
tindak yang lebih detail
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Kegiatan dilakukan dengan maksud menyusun strategi penanganan kawasan permukiman
kumuh dalam rangka mewujudkan kawasan permukiman di Kota Tangerang yang layak huni,
sehat, aman, serasi, dan teratur, Adapun tujuannnya adalah untuk:
1. Mengidentifikasi lokasi sebaran kampung kumuh.
2. Mengidentifikasi kondisi lingkungan dan karakteristik penduduk kampung kumuh.
3. Menetapkan tipologi kampung kumuh.
4. Merumuskan strategi penataan kampung kumuh berdasarkan tipologinya.
5. Merumuskan tahapan program dan kegiatan penataan kampung kumuh.
III. METODA ANALISA
Metoda yang digunakan pada studi ini mengacu pada beberapa pedoman , yaitu :
1. Konsep Panduan Identifikasi Lokasi Kawasan Perumahan dan Permukiman Kumuh
disiapkan oleh Direktorat Jenderal Perumahan dan Permukiman, Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah (2002).
2. Pedoman Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh Penyangga Kota Metropolitan yang
diterbitkan oleh Direktorat Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya
Departemen Pekerjaan Umum (2006).
3. Metode klasifikasi tingkat kekumuhan dalam Studi Penyusunan Rencana Strategis
(Renstra) Peningkatan Kualitas Lingkungan (PKL) Permukiman Kumuh 2002-2010 yang
diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah (2002)
Bertolak dari pedoman tersebut, maka pada studi ini kampung kumuh didefinisikan sebagai
kelompok rumah ataupun menyerupai suatu perkampungan (minimal 20 rumah) dengan
criteria fisik, ekonomi dan social yang buruk. Metode klasifikasi tingkat kekumuhan, dilakukan
melalui pembobotan dan skoring terhadap criteria dan variable dari aspek fisik, social dan
ekonomi.
2. METODE KLASIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN
Bobot Nilai Bobot
No Kriteria Variabel Parameter
Kriteria Parameter
1. Fisik 40% Tingkat kesesuaian Kesesuaian <25% 50
dengan rencana Kesesuaian 25-50% 30
tata ruang Kesesuaian >50% 20
Tingkat kepadatan >100 unit/ha 50
bangunan 50-100 unit/ha 30
<50 unit/ha 20
Tingkat kualitas Jumlah bangunan temporer >50% 50
fisik bangunan Jumlah bangunan temporer 25-50% 30
Jumlah bangunan temporer <25% 20
Jarak antar Jarak <1,5 m 50
bangunan Jarak 1,5-3 m 30
Jarak >3 m 20
Keteraturan tata Tidak teratur 50
letak bangunan Kurang teratur 30
Sangat teratur 20
Kondisi pelayanan Jumlah rumah yang terlayani <25% 50
air bersih Jumlah rumah yang terlayani 25-50% 30
Jumlah rumah yang terlayani >50% 20
Kondisi sanitasi Jumlah rumah dengan jamban <25% 50
lingkungan Jumlah rumah dengan jamban 25-50% 30
Jumlah rumah dengan jamban >50% 20
Kondisi pelayanan Jumlah rumah yang terlayani <25% 50
persampahan Jumlah rumah yang terlayani 25-50% 30
Jumlah rumah yang terlayani >50% 20
Kondisi drainase Genangan ketika hujan >50% 50
Genangan ketika hujan 25-50% 30
Genangan ketika hujan <25% 20
Kondisi Jalan Jalan rusak >70% 50
Jalan rusak 50-70% 30
Jalan rusak <50% 20
2. Ekonomi 30% Pendapatan <Rp 500.000 per bulan 50
penduduk Rp 500.000 – 1.000.000 per bulan 30
>Rp 1.000.000 per bulan 20
Pekerjaan utama Tidak tetap 50
penduduk Sektor informal 30
Karyawan/pegawai 20
Jarak ke tempat <1 km 50
kerja 1-10 km 30
>10 km 20
Tingkat Sangat strategis 50
kestrategisan letak Kurang strategis 30
kampung kumuh Tidak strategis 20
Fungsi kawasan Pusat bisnis dan perdagangan 50
sekitar Pusat pemerintahan dan perkantoran 30
Permukiman dan lainnya 20
3. Nilai
Bobot
No Kriteria Variabel Parameter Bobot
Kriteria
Parameter
3. Sosial 30% Kepadatan >500 jiwa/ha 50
penduduk 400-500 jiwa/ha 30
<400 jiwa/ha 20
Pertumbuhan >2% 50
penduduk 1,7-2% 30
<1,7% 20
Tingkat pendidikan Jumlah penduduk yang tamat wajib 50
belajar 9 tahun <25%
Jumlah penduduk yang tamat wajib 30
belajar 9 tahun 25-50%
Jumlah penduduk yang tamat wajib 20
belajar 9 tahun >50%
Tingkat Jumlah Pengangguran >50% 50
pengangguran Jumlah Pengangguran 25-50% 30
Jumlah Pengangguran <25% 20
Status gizi balita Gizi balita buruk dan kurang >10% 50
Gizi balita buruk dan kurang 5-10% 30
Gizi balita buruk dan kurang <5% 20
Angka kesakitan >15% 50
DBD 5-15% 30
<5% 20
Angka kesakitan >15% 50
diare 5-15% 30
<5% 20
Angka kesakitan >15% 50
ISPA 5-15% 30
<5% 20
IV. HASIL KAJIAN
1. IDENTIFIKASI LOKASI SEBARAN KAMPUNG KUMUH
Hasil identifikasi, menunjukan adanya 1087 rumah pada 37 lokasi kampung kumuh yang
tersebar di 29 kelurahan pada 8 kecamatan.
LOKASI SEBARAN KAMPUNG KUMUH KOTA TANGERANG TAHUN 2010
No. Kecamatan Kelurahan RW RT Jumlah Rumah
1. Batuceper Poris Gaga Baru RW02 RT04 40
Poris Gaga RW02 RT02 30
Batuceper RW01 RT03 20
2. Benda Pajang RW02 RT01 20
3. Ciledug Parung Serab RW05 RT01 22
4. Cipondoh Poris Plawad Indah RW01 RT03 40
RW02 RT02 60
Cipondoh RW03 RT03 20
Kenanga RW01 RT03 20
Cipondoh Indah RW03 RT04 25
Poris Plawad Utara RW04 RT04 40
Poris Plawad RW02 RT02 20
RT03 26
RW04 RT01 26
RW05 RT02 30
RT03 22
RW06 RT02 21
4. No. Kecamatan Kelurahan RW RT Jumlah Rumah
5 Jatiuwung Jatake RW05 RT04 30
Gandasari RW06 RT02 40
Keroncong RW05 RT01 25
Alam Jaya RW04 RT05 27
6. Karawaci Karawaci Baru RW04 RT06 >50
Nusa Jaya RW04 RT03 30
Bojong Jaya RW01 RT03 30
Karawaci RW01 RT01 32
Cimone RW03 RT03 25
Bugel RW01 RT02 25
Koang Jaya RW05 RT03 40
7. Neglasari Karang Sari RW10 RT02 40
RW14 RT02 21
Neglasari RW08 RT02 21
Kedaung Baru RW01 RT04 28
Selapajang Jaya RW02 RT04 20
8. Periuk Gembor RW01 RT02 25
RT04 25
Sangiang Jaya RW02 RT02 25
Periuk RW03 RT02 40
37 lokasi 1081 Rumah
(RT)
2. ANALISA KESESUAIAN TATA RUANG DAN PENENTUAN TIPOLOGI KAMPUNG KUMUH
Analisa ini bertujuan untuk menentukan 2 katagori yaitu tingkat kekumuhan (tipologi)
suatu kampung dan kesesuaian pemanfaatan ruang,
a) Analisa kesesuaian tata ruang
Hasil analisa kesesuaian tata ruang menunjukan bahwa kampung kumuh di Kota
Tangerang dikasifikasikan menjadi 2 (dua)katagori, yaitu:
kampung kumuh dengan klasifikasi tidak sesuai dengan rencana tata ruang
sebanyak 6 lokasi
kampung kumuh dengan klasifikasi sesuai dengan rencana tata ruang, sebanyak
31 lokasi
Klasifikasi Kampung Kumuh
Berdasarkan Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang
Klasifikasi Arahan
Kampung Kecamatan Kelurahan RW RT Peruntukan
Kumuh Lahan
Benda Pajang RW02 RT01
Neglasari Karang Sari RW10 RT02
Tidak Sesuai RW14 RT02 RTH (Buffer Zone
RTR Neglasari RW08 RT02 Bandara)
Kedaung Baru RW01 RT04
Selapajang Jaya RW02 RT04
5. Klasifikasi Arahan
Kampung Kecamatan Kelurahan RW RT Peruntukan
Kumuh Lahan
Batuceper Poris Gaga Baru RW02 RT04 Industri
Poris Gaga RW02 RT02 Permukiman
Batuceper RW01 RT03 Perdagangan dan
Jasa
Ciledug Parung Serab RW05 RT01 Permukiman
Cipondoh Poris Plawad RW01 RT03
Permukiman
Indah RW02 RT02
Cipondoh RW03 RT03 Permukiman
Kenanga RW01 RT03 Permukiman
Cipondoh Indah RW03 RT04 Permukiman
Poris Plawad RW04 RT04
Permukiman
Utara
Poris Plawad RW02 RT02
RT03
RW04 RT01
Permukiman
RW05 RT02
Sesuai RTR RT03
RW06 RT02
Jatiuwung Jatake RW05 RT04 Industri
Gandasari RW06 RT02 Industri
Keroncong RW05 RT01 Industri
Alam Jaya RW04 RT05 Industri
Karawaci Karawaci Baru RW04 RT06 Permukiman
Nusa Jaya RW04 RT03 Permukiman
Bojong Jaya RW01 RT03 Industri
Karawaci RW01 RT01 Industri
Cimone RW03 RT03 Permukiman
Bugel RW01 RT02 Permukiman
Koang Jaya RW05 RT03 Permukiman
Periuk Gembor RW01 RT02 Permukiman
RT04
Sangiang Jaya RW02 RT02 Permukiman
Periuk RW03 RT02 Permukiman
b) Analisa Tipologi Kampung Kumuh
Hasil analisa tingkat kekumuhan baik dari aspek fisik, sosial dan ekonomi,
menunjukan kampung kumuh di Kota Tangerang dibagi atas 3 tipologi yaitu:
Tipologi kumuh berat; 2 (dua) lokasi pada 2 kelurahan dan 2 kecamatan,
Tipologi kumuh sedang; 12 (dua belas) lokasi pada 10 kelurahan dan 5
kecamatan,
Tipologi kumuh ringan; 17 (tujuh belas) lokasi pada 12 kelurahan dan 5
kecamatan.
6. Tipologi Kampung Kumuh Klasifikasi Sesuai RTR di Kota Tangerang
Tipologi Kampung
Kecamatan Kelurahan RW RT
Kumuh
Batuceper Poris Gaga Baru RW02 RT04
Kumuh Berat
Karawaci Koang Jaya RW05 RT03
Batu Ceper Poris Gaga RW02 RT02
Batuceper RW01 RT03
Cipondoh Poris Plawad Indah RW01 RT03
RW02 RT02
Cipondoh Indah RW03 RT04
Jatiuwung Gandasari RW06 RT02
Kumuh Sedang Karawaci Karawaci Baru RW04 RT06
Bojong Jaya RW01 RT03
Cimone RW03 RT03
Bugel RW01 RT02
Periuk Gembor RW01 RT02,
RT04
Ciledug Parung Serab RW05 RT01
Cipondoh Cipondoh RW03 RT03
Kenanga RW01 RT03
Poris Plawad Utara RW04 RT04
Poris Plawad RW02 RT02,
RT03
RW04 RT01
RW05 RT02 ,
Kumuh Ringan RT03
RW06 RT02
Jatiuwung Jatake RW05 RT04
Keroncong RW05 RT01
Alam Jaya RW04 RT05
Karawaci Nusa Jaya RW04 RT03
Karawaci RW01 RT01
Periuk Sangiang Jaya RW02 RT02
Periuk RW03 RT02
3. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KAMPUNG KUMUH KOTA TANGERANG
Identifikasi permasalahan, bertujuan untuk mengetahui karakteristik permasalahan
pokok baik dari aspek fisik, social dan ekonomi yang terdapat pada setiap klasifikasi
kampung kumuh. Identifikasi permasalahan ini akan menjadi salah satu bahan
pertimbangan dalam merumuskan strategi penanganan kampung kumuh
Hasil identifikasi permasalahan untuk setiap katagori kampung kumuh adalah sebagai
berikut:
a) Permasalahan kampung kumuh klasifikasi tidak sesuai rencana tata ruang
Merupakan kampung kumuh yang lokasinya di dalam rencana tata ruang diarahkan
untuk ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai buffer zone Bandara Soekarno-
Hatta.
Kampung kumuh ini terletak di 5 (lima) kelurahan pada 2 (dua) kecamatan, yaitu di
Kecamatan Benda, meliputi: Kelurahan Pajang (RT01 RW02); serta di Kecamatan
Neglasari, meliputi: Kelurahan Karang Sari (RT02 RW10, RT02 RW14), Kelurahan
Neglasari (RT02 RW08), Kelurahan Kedaung Baru (RT04 RW01), dan Kelurahan
Selapajang Jaya (RT04 RW02).
7. kondisi Kondisi
Kec Kelurahan Kondisi Fisik
Ekonomi Sosial
Benda Pajang Lokasi kampung Pendapatan Kepadatan
Neglasar Karang kumuh berada di penduduk penduduk
i Sari Kawasan rendah sedang
Neglasari Keselamatan Operasi Pekerjaan Pertumbuhan
Kedaung Penerbangan penduduk tidak penduduk tinggi
Baru (KKOP) Bandara tetap, Tingkat
Selapajan Soekarno-Hatta mayoritas pendidikan
g Jaya Merupakan kawasan sebagai buruh penduduk
yang peruntukannya tani dan buruh rendah hingga
diarahkan sebagai di pergudangan sedang
Ruang Terbuka Hijau bandara Tingkat
(RTH) atau buffer Lokasi tempat pengangguran
zone Bandara kerja berada di tinggi
Soekarno-Hatta sekitar Status gizi balita
Kondisi fisik kampung relatif baik
bangunan dan kumuh Angka kesakitan
lingkungan tidak Lokasi penyakit
layak kampung menular
Pelayanan dan kumuh tidak berbasis
ketersediaan strategis secara lingkungan
prasarana dan ekonomi rendah
sarana
buruk/terbatas
b) Permasalahan Kampung Kumuh Klasifikasi Sesuai Rencana Tata Ruang
Merupakan kampung kumuh yang lokasinya sesuai dengan peruntukan lahan di
dalam rencana tata ruang yaitu diperuntukkan sebagai kawasan permukiman, dan
atau kawasan budidaya. Berdasarkan tingkat kekumuhannya, kampung kumuh ini
dibedakan menjadi kampung kumuh tipologi kumuh berat, tipologi kumuh sedang,
dan tipologi kumuh ringan.
Permasalahan untuk setiap tipologi kampung kumuh adalah sebagai berikut:
KAMPUNG KUMUH TIPOLOGI KUMUH BERAT
Kondisi Kondisi
Keca Kelurahan Kondisi Fisik
Ekonomi Sosial
Batuceper Poris Gaga Lokasi kampung kumuh Pendapatan Kepadatan penduduk
Baru di Kelurahan Poris penduduk sangat tinggi
Karawaci Koang Jaya Gaga Baru berada di rendah Pertumbuhan
kawasan industri Pekerjaan penduduk tinggi
Lokasi kampung kumuh penduduk tidak Tingkat pendidikan
di Kelurahan Koang tetap, mayoritas penduduk rendah
Jaya berada di kawasan sebagai buruh Tingkat
permukiman dan bekerja di pengangguran tinggi
Kondisi fisik bangunan sektor informal Status gizi balita
dan lingkungan sangat Lokasi tempat relatif baik
tidak layak kerja berada di Angka kesakitan
Pelayanan dan sekitar kampung penyakit menular
ketersediaan kumuh berbasis lingkungan
prasarana dan sarana Lokasi kampung rendah
sangat buruk/ sangat kumuh sangat
terbatas strategis secara
ekonomi
8. KAMPUNG KUMUH TIPOLOGI KUMUH SEDANG
Kondisi Kondisi
Kec Kelurahan Kondisi Fisik
Ekonomi Sosial
Batuceper Poris Gaga Lokasi kampung kumuh Pendapatan Kepadatan
Batuceper di Kelurahan Batuceper penduduk rendah penduduk sedang
Cipondoh Poris berada di kawasan Pekerjaan penduduk Pertumbuhan
Plawad perdagangan dan jasa tidak tetap penduduk sedang
Indah Lokasi kampung kumuh Lokasi tempat kerja Tingkat pendidikan
Cipondoh di Kelurahan Gandasari berada di sekitar penduduk sedang
Indah dan Bojong Jaya berada kampung kumuh Tingkat
Jatiuwung Gandasari di kawasan industri Lokasi kampung pengangguran
Karawaci Karawaci Lokasi kampung kumuh kumuh di Kelurahan tinggi
Baru( di kelurahan lainnya Jatake, Gandasari, Status gizi balita
Bojong Jaya berada di kawasan dan Bojong Jaya relatif baik
Cimone permukiman sangat strategis Angka kesakitan
Bugel Kondisi fisik bangunan secara ekonomi penyakit menular
Periuk Gembor dan lingkungan tidak Lokasi kampung berbasis
layak kumuh di kelurahan lingkungan rendah
Pelayanan dan lainnya tidak
ketersediaan prasarana strategis secara
dan sarana buruk/ ekonomi
terbatas
KAMPUNG KUMUH TIPOLOGI KUMUH RINGAN
Permasalahan Permasalahan Permasalahan
Kec Kelurahan
Fisik Ekonomi Sosial
Ciledug Parung Lokasi kampung Pendapatan Kepadatan penduduk
Serab kumuh di Kelurahan penduduk sedang relatif rendah
Cipondoh Cipondoh Jatake, Keroncong, Pekerjaan penduduk Pertumbuhan
Kenanga Alam Jaya, dan relatif tetap penduduk sedang
Poris Karawaci berada di Lokasi tempat kerja Tingkat pendidikan
Plawad kawasan industri berada di kawasan penduduk sedang
Utara Lokasi kampung sekitar kampung Tingkat
Poris kumuh di kelurahan kumuh pengangguran sedang
Plawad lainnya berada di Lokasi kampung Status gizi balita
Jatiuwung Jatake kawasan permukiman kumuh di Kelurahan relatif baik
Keroncong Kondisi fisik Keroncong, Alam Angka kesakitan
Alam Jaya bangunan dan Jaya, dan Karawaci penyakit menular
Karawaci Nusa Jaya lingkungan kurang sangat strategis berbasis lingkungan
Karawaci layak secara ekonomi rendah
Periuk Sangiang Pelayanan dan Lokasi kampung
Jaya ketersediaan kumuh di kelurahan
Periuk prasarana dan sarana lainnya tidak
kurang strategis secara
memadai/terbatas ekonomi
9. 4. KONSEP PENANGANAN KAMPUNG KUMUH
Bertolak dari tipologi dan permasalahan kampung kumuh maka konsep penanganan
kampung kumuh dilakukan mengacu pada Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman, yaitu melalui kegiatan peremajaan, pemugaran, dan
pemeliharaan (pasal 27 ayat 2)
SKEMA KONSEP PENANGANAN
5. PROGRAM KEGIATAN PENANGANAN KAMPUNG KUMUH
Merujuk pada hasil analisa permasalahan dr aspek fisik, ekonomi, sosial dan tipologi
kamung kumuh, maka upaya penanganan dilakukan dengan mengembangkan 21
indikator sasaran dan 20 kebijakan dengan program/kegiatan sebagai berikut:
ASPEK FISIK
a) Indikator Sasaran 1; Terlaksananya relokasi kampung kumuh klasifikasi tidak sesuai
rencana tata ruang di 6 lokasi
Kebijakan; Melaksanakan relokasi kampung kumuh yang tidak sesuai dengan arahan
rencana tata ruang secara partisipatif dan bertahap
Program relokasi kampung kumuh secara partisipatif
(Program pengembangan perumahan), dengan kegiatan:
Penetapan rencana relokasi kampung kumuh (Penetapan kebijakan, strategi,
dan program perumahan)
Sosialisasi relokasi kampung kumuh kepada masyarakat (Sosialisasi peraturan
perundang-undangan di bidang perumahan)
Pembangunan rumah susun untuk masyarakat kampung kumuh yang
direlokasi (Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat
kurang mampu)
Koordinasi penyelenggaraan relokasi kampung kumuh dengan masyarakat
dan lembaga terkait (Koordinasi penyelenggaraan pengembangan perumahan)
10. b) Indikator Sasaran 2; Terlaksananya pengembangan RTH di 6 lokasi kampung kumuh
klasifikasi tidak sesuai rencana tata ruang
Kebijakan ; Mengembangkan RTH di lokasi kampung kumuh yang tidak sesuai
dengan arahan rencana tata ruang pasca relokasi
Program pengembangan RTH (Program pengelolaan RTH), dengan kegiatan:
Penyusunan rencana pengembangan RTH
Pengembangan RTH (Penataan RTH)
c) Indikator Sasaran 3; Menurunnya jumlah kampung kumuh tipologi kumuh berat dari
2 lokasi menjadi tidak ada
Kebijakan; Melaksanakan peremajaan kampung kumuh tipologi kumuh berat secara
partisipatif
Program peremajaan kampung kumuh secara partisipatif (Program
pengembangan perumahan), dengan kegiatan:
Penetapan rencana peremajaan kampung kumuh (Penetapan kebijakan,
strategi, dan program perumahan)
Perombakan menyeluruh sarana dan prasarana rumah sederhana sehat di
kampung kumuh (Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana
sehat)
Koordinasi penyelenggaraan peremajaan kampung kumuh dengan asyarakat
dan lembaga terkait (Koordinasi penyelenggaraan pengembangan perumahan)
Sosialisasi peremajaan kampung kumuh kepada masyarakat (Sosialisasi
peraturan perundang-undangan di bidang perumahan)
d) Indikator sasaran 4; Menurunnya jumlah kampung kumuh tipologi kumuh sedang
dari 12 lokasi menjadi tidak ada
Kebijakan; Melaksanakan pemugaran kampung kumuh tipologi kumuh sedang secara
partisipatif
Program pemugaran rumah dan lingkungan kampung kumuh yang tidak
memenuhi standar hidup sehat secara partisipatif (Program pengembangan
perumahan), dengan kegiatan:
Penetapan rencana pemugaran rumah dan lingkungan kampung kumuh
(Penetapan kebijakan, strategi, dan program perumahan)
Sosialisasi pemugaran rumah dan lingkungan kampung kumuh kepada
masyarakat
(Sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang perumahan)
Pemugaran sarana dan prasarana rumah sederhana sehat di kampung kumuh
(Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat)
Koordinasi penyelenggaraan pemugaran rumah dan lingkungan kampung
kumuh dengan masyarakat dan lembaga terkait
(Koordinasi penyelenggaraan pengembangan perumahan)
e) Indikator sasaran 5; Menurunnya jumlah kampung kumuh tipologi kumuh ringan
dari 17 lokasi menjadi tidak ada
Kebijakan; Melaksanakan pemeliharaan kampung kumuh tipologi kumuh ringan
secara partisipatif
Program pemeliharaan rumah dan lingkungan kampung kumuh yang tidak
memenuhi standar hidup sehat secara partisipatif (Program pengembangan
perumahan), dengan kegiatan:
Pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat di kampung
kumuh (Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat)
11. Sosialisasi pemeliharaan rumah dan lingkungan kampung kumuh kepada
masyarakat (Sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang perumahan)
Koordinasi penyelenggaraan pemeliharaan rumah dan lingkungan kampung
kumuh dengan masyarakat dan lembaga terkait (Koordinasi penyelenggaraan
pengembangan perumahan)
Penetapan rencana pemeliharaan rumah dan lingkungan kampung kumuh
(Penetapan kebijakan, strategi, dan program perumahan)
f) Indikator sasaran 6; Meningkatnya pelayanan dan ketersediaan prasarana air bersih
di 31 lokasi kampung kumuh menjadi 100%
Kebijakan; Menyediakan sumber air bersih baik PDAM ataupun non PDAM di
kampung kumuh
Program penyediaan sarana dan prasarana air bersih di kampung kumuh
(Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah), dengan
kegiatan:
Penyediaan sarana dan prasarana air bersih bagi masyarakat miskin di
kampung kumuh (Penyediaan sarana dan prasarana air minum bagi
masyarakat berpenghasilan rendah)
g) Indikator sasaran 7; Meningkatnya pelayanan dan ketersediaan sarana sanitasi
lingkungan di 31 lokasi kampung kumuh menjadi 100%
Kebijakan; Menyediakan bantuan perbaikan ataupun pengadaan jamban di kampung
kumuh
Program penyediaan sarana sanitasi atau jamban di kampung kumuh
(Program lingkungan sehat perumahan), dengan kegiatan:
Penyediaan sarana sanitasi atau jamban bagi masyarakat miskin di kampung
kumuh (Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi
masyarakat miskin)
h) Indikator sasaran 8; Meningkatnya pelayanan dan ketersediaan prasarana dan
pengelolaan persampahan di 31 lokasi kampung kumuh menjadi 100%
Kebijakan; Mengembangkan pengelolaan sampah secara mandiri oleh masyarakat
kampung kumuh
Program pengembangan pengelolaan sampah oleh masyarakat kampung kumuh
(Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan), dengan kegiatan:
Sosialisasi kebijakan pengelolaan sampah kepada masyarakat kampung
kumuh (Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan)
Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan di kampung
kumuh (Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan)
Bimbingan teknis pengelolaan persampahan kepada masyarakat kampung
kumuh (Bimbingan teknis pengelolaan persampahan)
Peningkatan peran serta masyarakat kampung kumuh dalam pengelolaan
persampahan (Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
persampahan)
i) Indikator sasaran 9; Meningkatnya pelayanan dan ketersediaan prasarana jalan
lingkungan di 31 lokasi kampung kumuh menjadi 100%
Kebijakan; Melaksanakan perbaikan kondisi jalan lingkungan di kampung kumuh
Program Pemeliharaan dan perbaikan jalan lingkungan di kampung kumuh
(Program rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan jembatan), dengan kegiatan:
12. Perencanaan perbaikan/ pemeliharaan jalan lingkungan kampung kumuh
(Perencanaan rehabilitasi/ pemeliharaan jalan)
Perbaikan/pemeliharaan jalan lingkungan di kampung kumuh (Rehabilitasi/
pemeliharaan jalan)
j) Indikator sasaran 10; Meningkatnya pelayanan dan ketersediaan prasarana drainase
di 31 lokasi kampung kumuh menjadi 100%
Kebijakan; Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan drainase di kampung kumuh
Pembangunan dan pemeliharaan saluran drainase di kampung kumuh (Program
pembangunan saluran drainase/gorong-gorong), dengan kegiatan:
Perencanaan pembangunan drainase dengan melibatkan masyarakat
kampung kumuh
(Perencanaan pembangunan saluran drainase/gorong-gorong)
Pembangunan drainase dengan melibatkan masyarakat kampung kumuh
(Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong)
Pemeliharaan drainase dengan melibatkan masyarakat kampung kumuh
ASPEK EKONOMI
k) Indikator sasaran 11; Berkurangnya jumlah pengangguran terbuka di kampung
kumuh dari 75% menjadi 10%
Kebijakan; Menyediakan kesempatan kerja bagi masyarakat kampung kumuh
Program peningkatan kesempatan kerja bagi masyarakat kampung kumuh
(Program peningkatan kesempatan kerja), dengan kegiatan:
Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja
Penyiapan tenaga kerja siap pakai
Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat kampung kumuh
(Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja)
l) Indikator sasaran 12; Berkembangnya 37 UMKM dengan tenaga kerja lokal di
kampung kumuh
Kebijakan; Menyediakan akses pengembangan kewirausahaan bagi masyarakat
miskin kampung kumuh
Program pengembangan sistem permodalan usaha bagi masyarakat kampung
kumuh (Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil
menengah), dengan kegiatan:
Sosialisasi bantuan modal bagi masyarakat kampung kumuh (Sosialisasi
dukungan informasi penyediaan permodalan)
Koordinasi penggunaan dana pemerintah bagi usaha masyarakat kampung
kumuh (Koordinasi penggunaan dana pemerintah bagi usaha mikro kecil
menengah)
Pemantauan pengelolaan dana pemerintah bagi usaha masyarakat kampung
kumuh (Pemantauan pengelolaan penggunaan dana pemerintah bagi usaha
mikro kecil menengah)
Pengembangan sarana pemasaran produk usaha masyarakat kampung
kumuh (Pengembangan sarana pemasaran produk usaha mikro kecil
menengah)
Penyelenggaraan pembinaan usaha dan peningkatan usaha bagi masyarakat
kampung kumuh (Penyelenggaraan pembinaan industri rumah tangga,
industri kecil dan industri menengah)
Penyelenggaraan promosi hasil usaha masyarakat kampung kumuh
(Penyelenggaraan promosi produk usaha mikro kecil menengah)
13. ASPEK SOSIAL
m) Indikator sasaran13; Meningkatnya status gizi baik masyarakat kampung kumuh
menjadi 100%
Kebijakan; Melaksanakan bantuan perbaikan gizi masyarakat kampung kumuh
Program perbaikan gizi masyarakat kampung kumuh (Program perbaikan gizi
masyarakat), dengan kegiatan
Pemberian tambahan makanan dan vitamin bagi masyarakat miskin
kampung kumuh (Pemberian tambahan makanan dan vitamin)
Pemberdayaan masyarakat melalui kelompok atau organisasi masyarakat
untuk pencapaian keluarga sadar gizi di kampung kumuh (Pemberdayaan
masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi)
n) Indikaator sasaran 14; Meningkatnya penyediaan pembiayaan kesehatan masyarakat
miskin di kampung kumuh menjadi 100%
Kebijakan; Menyediakan pelayanan kesehatan gratis untuk masyarakat kampung
kumuh
Program pelayanan kesehatan masyarakat miskin di kampung kumuh (Program
pelayanan kesehatan penduduk miskin), dengan kegiatan:
Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat miskin di kampung kumuh
o) Indikator sasaran 15; Meningkatnya kesadaran masyarakat miskin di kampung
kumuh untuk menjalani hidup sehat menjadi 100%
Kebijakan; Meningkatkan kesadaran hidup sehat bagi masyarakat kampung kumuh
Program promosi kesehatan pada masyarakat miskin kampung kumuh (Program
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat), dengan kegiatan:
Penyuluhan pola hidup sehat kepada masyarakat kampung kumuh
(Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat)
p) Indikator sasaran16; Meningkatnya pelaksanaan pencegahan penyakit menular di
kampung kumuh menjadi 100%
Kebijakan; Melaksanakan pencegahan penyakit menular di kampung kumuh
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular di kampung kumuh
(Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular), dengan kegiatan:
Penyemprotan/ fogging sarang nyamuk di kampung kumuh (Penyemprotan/
fogging sarang nyamuk)
Pemberian vaksinasi penyakit menular secara gratis untuk anak dan balita di
kampung kumuh (Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah)
Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular di kampung
kumuh (Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular)
Peningkatan imunisasi di kampung kumuh (Peningkatan imunisasi)
Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi pencegahan dan
pemberantasan penyakit bagi masyarakat kampung kumuh (Peningkatan
komunikasi, informasi dan edukasi pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular)
q) Indikator sasaran17; Meningkatnya peserta KB di kampung kumuh menjadi 75%
Kebijakan; Meningkatkan pemahaman dan pelayanan KB masyarakat kampung
kumuh
Program keluarga berencana di kampung kumuh (Program keluarga berencana),
dengan kegiatan:
14. Penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi masyarakat kampung
kumuh
(Penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin)
Penyuluhan dan pembinaan keluarga berencana untuk masyarakat kampung
kumuh
(Pembinaan keluarga berencana)
r) Indikator sasaran18; Terberantasnya buta huruf di kampung kumuh sebesar 100%
Kebijakan; Memberantas buta huruf di kampung kumuh
Program pendidikan non formal di kampung kumuh (Program pendidikan non
formal), dengan kegiatan:
Penyelenggaraan pendidikan keaksaraan bagi masyarakat yang belum melek
huruf di kampung kumuh (Pengembangan pendidikan keaksaraan)
s) Indikator sasaran19; Meningkatnya penyelenggaraan pelatihan keterampilan bagi
masyarakat di kampung kumuh menjadi 100%
Kebijakan; Meningkatkan keterampilan bagi masyarakat kampung kumuh untuk
perbaikan kondisi ekonomi dan sosial
Program pendidikan non formal di kampung kumuh (Program pendidikan non
formal), dengan kegiatan:
Penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup bagi masyarakat miskin
kampung kumuh (Pengembangan pendidikan kecakapan hidup)
Penyelenggaraan pendidikan keterampilan bagi masyarakat di kampung
kumuh (Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan)
t) Kebijakan;Mengembangkan lembaga kemasyarakatan sebagai wadah pemberdayaan
dan keterlibatan masyarakat dalam perbaikan kondisi fisik, sosial dan ekonomi
kampung kumuh
Indikator sasaran20; Meningkatnya keberdayaan masyarakat kampung kumuh
dalam perbaikan dan pemeliharaan kampung kumuh menjadi 100%
Program peningkatan keberdayaan masyarakat kampung kumuh dalam
memperbaiki kondisi fisik, sosial dan ekonomi (Program peningkatan
keberdayaan masyarakat), dengan kegiatan:
Penyelenggaraan pendampingan bagi penguatan fungsi lembaga dan
organisasi masyarakat di kampung kumuh (Penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan tenaga teknis dan masyarakat)
Pembentukan/ penguatan lembaga dan organisasi masyarakat di kampung
kumuh (Pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat)
Indikator sasaran 21; Meningkatnya keterlibatan masyarakat kampung kumuh dalam
perbaikan dan pemeliharaan kampung kumuh menjadi 100%
Program peningkatan partisipasi masyarakat kampung kumuh dalam
memperbaiki kondisi fisik, sosial dan ekonomi (Program peningkatan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan), dengan kegiatan:
Pendampingan pelaksanaan musyawarah pembangunan oleh masyarakat
kampung kumuh (Pelaksanaan musyawarah pembangunan)
Pembinaan kelompok masyarakat kampung kumuh peduli pembangunan
(Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan)