Dokumen tersebut membahas pendekatan kerangka logis (logical framework approach) dalam perencanaan program. Terdiri dari beberapa bagian utama yaitu penjelasan konsep dasar perencanaan strategis, logical framework approach, tahap-tahap perencanaan menggunakan pendekatan ini, dan contoh pembuatan matriks kerangka logis beserta indikator-indikator kinerjanya.
4. BEBERAPA ISTILAH
• Perencanaan Strategis
• Logic Model ; Basic Logic Model & A Change
Theory of Logic Model
• Logical Framework Approach (LFA) vs LogFrame
Matrix
• Result Chain
• Cause-Efect Hyphotesis
• Stakeholder Analysis
5. Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan
suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan,
serta mengambil keputusan untuk
mengalokasikan sumberdayanya (termasuk modal &
sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini.
Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah
alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi
saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa
depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk
yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk
mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan.
( Kerzner , 2001 )
APA ITU PERENCANAAN STRATEGIS ?
14. APA ITU PENDEKATAN KERANGKA LOGIS
(Logical Framework Approach) ?
Logical Framework Approach / LFA adalah salah satu
alat analisis yang baik dalam perencanaan, penilaian,
tindak lanjut dan evaluasi suatu proyek dengan
menggunakan pendekatan logika.
LFA adalah jenis khusus model logika atau pendekatan
logika untuk membantu mengklarifikasi tujuan
proyek/program, mengidentifikasi hubungan kausatif
antara input, process, output, outcome dan impact.
16. 5 Tahap Perencanaan dgn
Logical Framework Approach
Sumber : Center for Development & Cooperation, Swiss
1. Ansitu
2. Alternatif
3. Visi
4. Strategi
5. Organisasi
17. Sumber : Center for Development & Cooperation, Swiss
5 Tahap Perencanaan dengan LFA
1. Analisis Situasi
2. Penilaian Alternatif
3. Visi yang diinginkan
4. Desain strategi
5. Desain organizational
18. 1. Analisis Situasi
Berbagai metode analisis :
• SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats),
• PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau
• STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological,
Regulatory).
• LoNGPESTLE Analysis (Local, National, Global, Political, Economic,
Social, Technological, Legal & Enviromental Analysis)
• Skeptical Analysis, Problem Tree, stakeholder analysis, fishbone
analysis, Economic Impact Analysis, etc
RPJMN 2020-2024 oleh Bappenas memperhatikan:
RPJP, Visi Indonesia 2045, HSR, Evaluasi RPJMN, SDGs, SKN & WHO
Building Block, SIK, Telemedicine. Health Economic Impact (Disability –
adjusted Life Year/DALY), Epidemiologi, ekologi, dinamika penduduk,
dll
19. 1. Analisis Situasi
1. 1. Stake Holder Analysis
Matrik Stakeholder Analysis berdasarkan “kekuasaan” &
“ketertarikannya” serta strategi pendekatannya
20. 1. Analisis Situasi
1. 2. Problem Tree Analysis
1. Identifikasi masalah utama
2. Identifikasi penyebab-penyebab langsung (lingkungan,
individu/genetik, perilaku
3. Identifikasi efek/dampak masalah (kerugian ekonomi,
morbiditas/mortalitas, opportunity loss, dll)
21. 1. Analisis Situasi
1. 3. Gali peluang dengan Brainstorming
1. Pancing partisipan untuk berpendapat
2. Tidak menggurui, hindari menilai pendapat orang lain’
3. Bikin caos, provokasi
4. Prinsip kuantitas bukan kualitas
5. Inventarisir semua➔ klastering ➔ temukan pola➔ pilih
22. 2. Penilaian Alternatif Pendekatan
1. Buat kerangka hubungan kausalitas (pohon masalah)
2. Clastering dan labelling (intervensi tunggal/mix)
3. Pertimbangkan ; potensi sukses, keberlanjutan, sosial kompatibilitas, kompetensi,
kapasitas institusi, teknologi, sarana, biaya (C/B), penerimaan secara politik
23. 3.1 Visioning
Gambaran kondisi masa depan yang diinginkan.
Visi itu : dibangun bersama, membangkitkan motivasi &
ownership, inspiratif, memberikan arah, tujuan dan
keyakinan, rational tetapi juga emotional.
3.2 Develop a Result Chain
Rantai hasil adalah alat untuk menggambarkan secara grafis
bagaimana perubahan seharusnya terjadi dan terdiri dari urutan
logis dari hipotesis sebab-akibat untuk konteks sosio-ekonomi
tertentu.
Didasarkan pada Cause-effect hypotheses→ “IF we do this AND
the assumptions are correct, THEN we will get that” akan tetapi
dengan arah terbalik dengan pernyataan “What has to happen
so that ...?” atau “Apa yang seharusnya terjadi agar ....?”
3. Consensus on Intended Change
24. 3.2 Develop a Result Chain
3. Consensus on Intended Change
• Apa yg harus terjadi
agar insiden Diare
turun→ ada 2 ;
peningkatan
penggunaan air
bersih & kebiasaan
higienis umum
meningkat
• Selanjutnya..Apa yg
harus terjadi agar
terjadi peningkatan
penggunaan air
bersih→ ada 2;
peningkatan Akses &
penanganan yg aman
• Dan selanjutnya...
Mulai Result/hasil → rumus
pernyataannya “Apa yang harus
terjadi agar ...?”
25. Elaborate Logframe Matrix
4. Project Strategy
LogFrame adalah tabel yang menggambarkan hubungan kausal
antara intervensi dan hasil yang diharapkan. Ini menunjukkan
asumsi-asumsi yang menjadi dasar hipotesis sebab-akibat dan
bagaimana keberhasilan akan diukur.
Apa yg
membuat
LogFrame
efektif ?
26. Kenapa LFA ?
Mengikutkan beberapa konsep management
yg hilang
Menjembatani antara strategi dengan aksi
Relatif mudah diadaptasi dan diexscalasi
27. Sejarah LFA ?
• 1969 USAID ➔ Apa hasil dari pemberian
Pinjaman/Hibah ke LN?
• Sebagai respon dibuat konsep LogFrame
• Kemudian disimplifikasikan dan diperbaiki
• Secara luas digunakan oleh donor2
28. LogFrame Matrik ; terdiri 4 kolom dan 4 baris. Kolom A & D
menggambarkan hypotesis sebab-akibat. Kolom B & C gambarkan
pengukuran keberhasilan.
Baris 1&2 → dampak yg diinginkan, baris 3&4 aktivitas & produk yg
direncanakan
33. Cause-effect relationship among objectives at
several levels
Inputs
Activities
Outputs
Purpose
Goal
under full control of
project management
beyond control of
project management
34. THE LOGIC OF A PROGRAMME: A SET OF
LINKED HYPOTHESES
GOAL
PURPOSE
ACTIVITIES
OUTPUTS
if
then
if
then
then
if
38. LOGICAL FRAMEWORK MATRIX
Hirarchy of
Objectives
Verifiable
Indicators
Means of
Vierification
Important
Assumptions
IMPACT
OUTCOME
OUTPUTS
ACTIVITIES Inputs
39. 4 PERTANYAAN PERENCANAAN &
LANGKAHNYA
1. Apa yang coba kita mau capai & kenapa? (Tujuan)
4. Bagaimana kita samapai kesana? (aktivitas)
2. Bagaimana kita akan mengukurnya? (Indikator)
3. Apa kondisi lain yang harus ada ? (asumsi2)
40. PERTANYAAN2 UTK ISI MATRIK
1. Apa yang coba kita mau
capai & kenapa?
Hirarchy of
Objectives
IMPACT Why?
OUTCOME Why?
OUTPUTS What?
ACTIVITIES Inputs
Verifiable
Indicators
Means of
Vierification
Important
Assumptions
2. Bagaimana
mengukurnya?
2. Apa Asumsi2-
nya?
2. Bagaimana sampai kesana ?
41. 3 ARAH LOGIS
1. Vertical Logic
Define & Align Objectives
2. Horizontal Logic
3. Zig zag Logic
Ukuran sukses & cara verifikasi
Menggabungkan asumsi2
42. FUNGSI INDIKATOR
1. Memperjelas apa, berapa & kapan suatu program/kegiatan
dilaksanakan.
2. Memperjelas siapa yang bertanggungjawab dan yang
melaksanakan indikator dimaksud.
3. Menciptakan konsensus yg dibangun bersama oleh pihak
terkait utk menghindari kesalahan interprestasi selama
pelaksanaan kegiatan dan dalam menilai kinerjanya.
4. Membangun dasar utk pengukuran, analisis & evaluasi
kinerja organisasi/unit kerja.
TENTANG INDIKATOR
43. Kriteria Indikator Kinerja yang baik
• Spesifik (Spesific)> IK dapat menggambarkan sesuai dengan kespesifikan
dari hasil program dan kegiatan yang akan diukur ( Kualitas pendidikan
diukur dengan Angka Kelulusan, APK,APM)
• Dapat diukur (Measurable) > IK dapat diukur secara obyektif baik yang
bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Jika ada dua pihak atau lebih
mengukur hasilnya akan sama
• Dapat dicapai ( Attainable)> IK dalam lingkup kendali sesuai tupoksi dan
mampu menyediakan datanya secara tepat dan akurat
• Sesuai dengan kinerja atau hasil yang diukur (Relevan) > IK harus
menggambarkan sedekat mungkin kesesuaiannya dengan hasil apa yang
akan diukur. ( Input- IK Input, Output-IK Output, Outcome- IK Outcome)
• Berjangka waktu tertentu (Time bound)> IK mempertimbangkan periode
waktu tertentu pencapaiannya
• Dapat dipantau dan dikumpulkan (Trackable) > Dapat ditelusur secara
jelas sumber datanya.
• vERI
44. Tipe Indikator Kinerja
• Kualitatif: menggunakan skala (misal: baik, cukup, kurang)
• Kuantitatif absolut: menggunakan angka absolut (misal: 30
orang, 80 unit)
• Persentase: menggunakan angka persentase (misal: 50%, 100%)
• Rasio: membandingkan angka absolut dengan angka absolut
lain yang terkait (misal: rasio jumlah guru dibandingkan jumlah
murid)
• Rata-rata: angka rata-rata dari suatu populasi atau total
kejadian (misal: rata-rata biaya pelatihan per peserta dalam
suatu diklat)
• Indeks: angka patokan dari beberapa variabel kejadian
berdasarkan suatu rumus tertentu (misal: indeks harga saham,
indeks pembangunan manusia)
45. 45
Masukan/Inputs:
adalah segala sesuatu yang dibutuhkan dalam rangka menghasilkan
keluaran/outputs.
IK Input: Alat Ukur yang mengindikasikan keberhasilan penggunaan inputs
Keluaran/ Outputs:
adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan atau non fisik) sebagai hasil
langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan yang
digunakan.
IK Keluaran/ Output: Alat ukur yang mengindikasikan keberhasilan pencapaian
keluaran (output) dari suatu kegiatan
Hasil/ Outcomes:
adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran/outputs atau
manfaat dari keluaran/outputs kegiatan/program. Outcome dapat dikelompokkan
dalam terdiri dari (i) immediate outcome/jk pendek, (ii) intermediate outcome/jk
menengah, (iii) Ultimate outcome/jk panjang
IK Outcome: Alat ukur yang mengindikasikan keberhasilan pencapaian hasil
(outcome) dari suatu program atau beberapa program karena adanya outputs
kegiatan.
Jenis Indikator Kinerja
46. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi
Impact
Outcomes
Outputs
Activities
Inputs Alokasi APBN Rp 5 triliun
• Membangun 4 hubs dan 54 pusat T&I di daerah
•Membangun 1,500 km kabel fiber optik
•Membangun 25,000 sambungan telephone dan
20,000 sambungan internet
•Meningkatnya produktifitas dan akses ke/dari pasar
•Menurunnya biaya transaksi bagi dunia usaha
•Meningkatnya usaha baru/pemula di daerah yang
dibangun teknologi IT
•Meningkatnya penggunaan telpon dan internet
• Terbangunnya 4 hubs dan 54 pusat IT di daerah
• Terbangunnya 1,500 km kabel fiber optik
• Terbangunnya 25,000 sambungan telephone dan
20,000 sambungan internet
Rendahnya penggunaan TIK di daerah dlm mendorong
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
Problems /
Needs
CONTOH Logicframe & Indikator
✓ Jumlah pusat TI yang terbangun
✓ Panjang kabel fiber optik yang
terpasang
✓ Jumlah sambungan telepon
✓ Jumlah sambungan internet
% penyerapan anggaran
✓ Jumlah kegiatan pembangunan pusat TI
yang dilaksanakan
✓ Jumlah kegiatan pemasangan kabel FO
yang dilaksanakan
✓ Jumlah kegiatan pemasangan sambungan
telepon dan internet yang dilaksanakan
✓ Angka produktivitas masyarakat
✓ Jumlah /volume transaksi
masyarakat
✓ % penurunan biaya transaksi
✓ Jumlah umkm baru
✓ Jumlah pengguna telpon dan
internat produktif
✓ Angka pertumbuhan PDRB sektor
✓ Angka income perkapita masyarakat
INDIKATOR KINERJA TARGET
...%
..rp
..x
...Rp
...%
..orang
Pst TI
...KM
..SST
...SSI
...keg
...keg
...keg
....%
47. LATIHAN (1)
1. Buat contoh Result Chain
2. Buat contoh Logical
Framework Matrix