SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
EVALUASI PENANGANAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis)
 DI TINGKAT PEDAGANG PESISIR PANTAI MELALUI ANALISIS
         KEMUNDURAN MUTU FISIK, PEMBIAYAAN,
      DAN PERBANDINGAN ES PADA KOTAK PENDINGIN




                      Andita Sayekti, STP
              M. Prasetya Kurniawan, STP, M.Sc
                Ir. Ag. Suryandono, M.App.Sc


       JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
           FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
             UNIVERSITAS GADJAH MADA
                    YOGYAKARTA
                       2011
LATAR BELAKANG


         Ikan merupakan bahan pangan yang mudah
                  rusak (highly perishable)

        Menurut DKP (2007), ikan cakalang merupakan
        jenis terbesar yang dihasilkan yaitu 7,12 % dari
               total produksi tangkap 4,73 juta ton

        Perlu penanganan khusus agar kesegaran ikan
                    dapat bertahan lama

        Tata cara penanganan ikan di tingkat pedagang
         pesisir pantai selatan Yogyakarta kurang baik
           sehingga tingkat kerugian (losses) tinggi
PERUMUSAN MASALAH

      Ikan cakalang merupakan salah satu
   komoditas perikanan tangkap tertinggi yang
            dikonsumsi di Yogyakarta

  Kesegaran ikan cakalang harus dijaga untuk
       mempertahankan umur simpan.

    Penggunaan jumlah dan jenis es dalam
     pendinginan belum ada patokannya.
BATASAN
MASALAH

   Objek penelitian adalah ikan cakalang (Katsuwonus
                        pelamis).
     Pengadaan obyek (ikan cakalang) diperoleh dari
      pedagang ikan di wilayah selatan Yogyakarta.
 Tempat pendinginan dan penyimpanan ikan yaitu cool box
                      styrofoam.

   Es batu yang digunakan adalah es halus (slush ice).

 Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari - Februari
                          2011.
 Penelitian terbatas pada sifat fisik (kadar air, tekstur, dan
                     perubahan berat).
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kemunduran mutu (deterioration) ikan
   cakalang secara fisik (kadar air, tekstur, dan
   perubahan berat) yang dipengaruhi perbandingan
   jumlah es selama penyimpanan dan biaya yang
   digunakan.
2. Mengetahui penentuan terbaik penyimpanan ikan
   cakalang dengan perbandingan ikan:es 1:1 dan 1:2.
3. Mengevaluasi tata cara penanganan ikan segar dan
   resiko kerugian
METODOLOGI PENELITIAN
1.   Obyek penelitian : ikan cakalang segar (Katsuwonus
     pelamis) yang diperoleh dari pedagang ikan di wilayah
     selatan Yogyakarta
2.   Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2011.
3.   Perlakuan penyimpanan ikan:es menggunakan perbandingan
     1:1 (B) dan 1:2 (C), serta A sebagai kontrol (tanpa es)
4.   Ukuran cool box yang digunakan :
         Panjang : 0,365 m
         Lebar : 0,28 m
         Tinggi : 0,29 m
         Tebal : 0,02 m
Skema Alat

        F
             T1




             B            D
C       T2

    A                  Keterangan :

                           Ikan Cakalang

                          Cool Box
                           Lokasi Termometer

        E         T1 < T2, dengan
                  T1 = suhu cool box (0C)
                  T2 = suhu ikan (0C)
% Kadar Air

                            Metode Pengujian

              1. Penentuan kadar air dengan termogravimetri
                                                  '
                               B S  B S
              % Kadar Air               x100%
                                 B S B
                     B = berat botol kosong
                     (B+S) = berat botol timbang + sampel
                     (B+S)’ = berat botol timbang + sampel setelah dikeringkan

              2. Penentuan tekstur menggunakan uji tusuk
                 “Universal Testing Machine” merk Zwick tipe DO-
                 FB0.5TS
3. Penentuan perubahan berat dengan
   membandingkan berat awal dengan berat akhir

                   berat akhir-berat awal
 Perubahan Berat                          x 100 %
                         berat awal
Mulai


DIAGRAM ALIR         Identifikasi Kemunduran Mutu Fisik Ikan Cakalang


 PENELITIAN           Studi Pustaka tentang Karakteristik Ikan Cakalang,
                             Cara Penanganan, dan Pendinginan


                   Penyimpanan ikan cakalang pada cool box dan es halus



                                      Penyimpanan ikan           Penyimpanan ikan
                                    dengan perbandingan        dengan perbandingan
        Penyimpanan ikan tanpa
                                    ikan:es 1:1 (Cool Box      ikan:es 1:2 (Cool Box
        es sebagai kontrol (Cool
                                   B), dengan penggantian     C), dengan penggantian
                Box A)
                                   es sehari dua kali pukul   es sehari dua kali pukul
                                    08.00 WIB dan 17.00        08.00 WIB dan 17.00
                                             WIB.                       WIB.


            Pengujian kadar            Pengujian kadar            Pengujian kadar
            air, tekstur, dan          air, tekstur, dan          air, tekstur, dan
            perubahan berat            perubahan berat            perubahan berat



                    Analisis Perubahan Fisik dan Kemunduran Mutu Ikan
                                         Cakalang


                         Penentuan Perbandingan Ikan dan Es Terbaik


                                        Kesimpulan


                                           Selesai
HASIL PENELITIAN
Perubahan Sifat Fisik Ikan Cakalang

   Sifat Fisik    Jenis Perlakuan   Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke-

                     (Ikan:Es)         0        1        2        3        4



                    A (kontrol)      74,56    75,65      -        -         -
     Kadar
                      B (1:1)        74,96    75,91    75,95    77,50    77,08
    Air (%)
                      C (1:2)        74,38    75,58    77,19    78,27    79,09

                    A (kontrol)      5,32     1,87       -        -         -

  Tekstur (N)         B (1:1)        4,88     5,12       -       3,07     4,83

                      C (1:2)        5,48     4,75       -       5,63     4,51

                    A (kontrol)      0,00     9,38       -        -         -
Perubahan Berat
                      B (1:1)        0,00     5,58      6,27    10,97     6,59
      (%)
                      C (1:2)        0,00     4,23     15,59     8,03     3,04
Kadar Air




    Kadar air ikan cakalang mengalami kenaikan, hal ini
    berhubungan dengan tekstur ikan cakalang yang
    mengalami pelunakan sehingga kandungan partikel cair
    meningkat.
Pengujian Tekstur




Aktivitas mikroorganisme yang menguraikan struktur protein dan
komponen lainnya menyebabkan terbebasnya air terikat. Aktivitas
tersebut menjadikan kadar air bertambah sehingga kekenyalan
daging berkurang, sehingga tekstur cakalang menjadi lunak.
Perubahan Berat




 Salah satu penyebab perubahan berat adalah dehidrasi, yang
 diakibatkan oleh adanya perbedaan kelembaban relatif (RH)
 antara produk yang didinginkan dengan lingkungannya. Massa air
 yang terdapat dalam daging ikan akan tertarik keluar terus
 menerus dalam bentuk uap air, sehingga menyebabkan susutnya
 berat ikan.
Biaya Es batu


1. Cool Box B
   Harga 1 plastik es batu ukuran 10 kg = Rp 7.500,00
   Total berat ikan 2,325 kg.
   Total penggunaan es batu = 10,12 kg.

                                     10,12
Jumlah rupiah yang dikeluarkan             x Rp 7.500,00 Rp 7.590,00
                                      10


Jadi, besar rupiah yang dikeluarkan untuk penggunaan es pada 1
             Rp 7.590,00
  kg ikan                  Rp 3.264,52/k g
              2,325 kg
2. Cool Box C
   Total Berat Ikan 2,565 kg.
   Total penggunaan es batu = 21,14 kg.
                                   21,14
   Jumlah rupiah yang dikeluarkan        x Rp 7.500,00 Rp15.855,00
                                     10

Jadi, besar rupiah yang dikeluarkan untuk penggunaan es
                   Rp 15.855,00
pada 1 kg ikan                   Rp 6.181,29/k g
                     2,565 kg
Biaya per hari
                                1567,50
                    2962,50


          4447,50


6877,50                               765



                                 1488,75
                      2152,50

      3183,75
KESIMPULAN & EVALUASI

1. Kemunduran mutu ikan cakalang secara fisik pada cool box A
  (kontrol), cool box B (1:1), dan cool box C (1:2) selama
  penyimpanan 4 hari adalah sebagai berikut :
 Kadar Air
  Kadar air pada penyimpanan cool box A, cool box B dan cool
  box C dari hari ke-0 sampai hari ke-4 menunjukkan kenaikan
  kadar air.
 Tekstur
  Tekstur pada penyimpanan cool box A, cool box B dan cool
  box C dari hari ke-0 sampai hari ke-4 fluktuatif dan cenderung
  mengalami penurunan tekstur.
 Perubahan Berat
  Perubahan berat pada penyimpanan cool box A, cool box B
  dan cool box C dari hari ke-0 sampai hari ke-4 fluktuatif dan
  cenderung mengalami penurunan berat.
2. Penyimpanan yang direkomendasikan adalah menggunakan
   perlakuan cool box B (ikan:es 1:1) karena nilai kadar air dan
   perubahan beratnya lebih stabil, dan biaya yang dikeluarkan
   dalam penggunaan es batu halus lebih rendah yaitu sebesar
   Rp 7.590,00 selama 4 hari penyimpanan.

3. Hasil ini selanjutnya akan dipergunakan untuk melakukan
   evaluasi tata cara penanganan ikan segar (GMP dan
   pengurangan kerugian/loses) dan resiko kerugian yang lebih
   banyak kepada para pelaku usaha di pesisir pantai selatan
   D.I.Yogyakarta.
SARAN

1. Pengujian pada ikan cakalang sebaiknya dilanjutkan
   dengan pengujian warna dan pH untuk mengetahui
   pengaruh perubahan fisik lainnya selama penyimpanan.
2. Perhitungan biaya masih dilakukan dalam skala
   laboratorium, sebaiknya diaplikasikan langsung ke
   pedagang ikan sehingga biayanya menjadi semakin
   rendah
EVALUASI IKAN CAKALANG

More Related Content

What's hot

Biofilm Pada Akuakultur dan Arah Pemanfaatan dan Pengontrolan Mikroba dalam B...
Biofilm Pada Akuakultur dan Arah Pemanfaatan dan Pengontrolan Mikroba dalam B...Biofilm Pada Akuakultur dan Arah Pemanfaatan dan Pengontrolan Mikroba dalam B...
Biofilm Pada Akuakultur dan Arah Pemanfaatan dan Pengontrolan Mikroba dalam B...Syauqy Nurul Aziz
 
Manajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikanManajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikandadangsopian05
 
Microsoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpal
Microsoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpalMicrosoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpal
Microsoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpalArie Bonuo™
 
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir RiauPpt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir RiauAziza Syilpa
 
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPE
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPEPERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPE
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPEMustain Adinugroho
 
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanLiswan Suhly
 
Parameter fisika air
Parameter fisika airParameter fisika air
Parameter fisika airLalu Firman
 
LABEL PANGAN.pptx
LABEL PANGAN.pptxLABEL PANGAN.pptx
LABEL PANGAN.pptxEra Wibowo
 
Bioper chapter 5 Fekunditas
Bioper chapter 5 FekunditasBioper chapter 5 Fekunditas
Bioper chapter 5 FekunditasAlfani Kurniawan
 
4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikanHeru Pramono
 

What's hot (20)

Biofilm Pada Akuakultur dan Arah Pemanfaatan dan Pengontrolan Mikroba dalam B...
Biofilm Pada Akuakultur dan Arah Pemanfaatan dan Pengontrolan Mikroba dalam B...Biofilm Pada Akuakultur dan Arah Pemanfaatan dan Pengontrolan Mikroba dalam B...
Biofilm Pada Akuakultur dan Arah Pemanfaatan dan Pengontrolan Mikroba dalam B...
 
7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc
 
Pasca Panen Udang
Pasca Panen UdangPasca Panen Udang
Pasca Panen Udang
 
Manajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikanManajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikan
 
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikanRomi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
 
Microsoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpal
Microsoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpalMicrosoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpal
Microsoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpal
 
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir RiauPpt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
 
Pemilihan spesies
Pemilihan spesiesPemilihan spesies
Pemilihan spesies
 
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPE
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPEPERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPE
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPE
 
Keamanan pangan 3
Keamanan pangan 3Keamanan pangan 3
Keamanan pangan 3
 
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidayaBDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
 
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
 
Parameter fisika air
Parameter fisika airParameter fisika air
Parameter fisika air
 
PPT bioindikator
PPT bioindikatorPPT bioindikator
PPT bioindikator
 
Plankton.pptx
Plankton.pptxPlankton.pptx
Plankton.pptx
 
Sistem imunitas ikan
Sistem imunitas ikanSistem imunitas ikan
Sistem imunitas ikan
 
LABEL PANGAN.pptx
LABEL PANGAN.pptxLABEL PANGAN.pptx
LABEL PANGAN.pptx
 
Bioper chapter 5 Fekunditas
Bioper chapter 5 FekunditasBioper chapter 5 Fekunditas
Bioper chapter 5 Fekunditas
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan
 

Similar to EVALUASI IKAN CAKALANG

51269-529-149259-1-10-20200502.pdf
51269-529-149259-1-10-20200502.pdf51269-529-149259-1-10-20200502.pdf
51269-529-149259-1-10-20200502.pdfSahrulSupial
 
Pertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdf
Pertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdfPertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdf
Pertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdftriwuland025
 
Laporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikanLaporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikankadri_himagri
 
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu air
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu airReaksi ikan terhadap perubahan suhu air
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu airMukhamad Mardiansyah
 
Teknologi pengawetan ikan 1
Teknologi pengawetan ikan 1Teknologi pengawetan ikan 1
Teknologi pengawetan ikan 1Aguss Aja
 
pengondisian ikan
pengondisian ikan pengondisian ikan
pengondisian ikan Kiki Amelia
 

Similar to EVALUASI IKAN CAKALANG (7)

51269-529-149259-1-10-20200502.pdf
51269-529-149259-1-10-20200502.pdf51269-529-149259-1-10-20200502.pdf
51269-529-149259-1-10-20200502.pdf
 
Pertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdf
Pertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdfPertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdf
Pertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdf
 
Laporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikanLaporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikan
 
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu air
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu airReaksi ikan terhadap perubahan suhu air
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu air
 
V3n2 rahman
V3n2 rahmanV3n2 rahman
V3n2 rahman
 
Teknologi pengawetan ikan 1
Teknologi pengawetan ikan 1Teknologi pengawetan ikan 1
Teknologi pengawetan ikan 1
 
pengondisian ikan
pengondisian ikan pengondisian ikan
pengondisian ikan
 

EVALUASI IKAN CAKALANG

  • 1. EVALUASI PENANGANAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TINGKAT PEDAGANG PESISIR PANTAI MELALUI ANALISIS KEMUNDURAN MUTU FISIK, PEMBIAYAAN, DAN PERBANDINGAN ES PADA KOTAK PENDINGIN Andita Sayekti, STP M. Prasetya Kurniawan, STP, M.Sc Ir. Ag. Suryandono, M.App.Sc JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2011
  • 2. LATAR BELAKANG Ikan merupakan bahan pangan yang mudah rusak (highly perishable) Menurut DKP (2007), ikan cakalang merupakan jenis terbesar yang dihasilkan yaitu 7,12 % dari total produksi tangkap 4,73 juta ton Perlu penanganan khusus agar kesegaran ikan dapat bertahan lama Tata cara penanganan ikan di tingkat pedagang pesisir pantai selatan Yogyakarta kurang baik sehingga tingkat kerugian (losses) tinggi
  • 3. PERUMUSAN MASALAH Ikan cakalang merupakan salah satu komoditas perikanan tangkap tertinggi yang dikonsumsi di Yogyakarta Kesegaran ikan cakalang harus dijaga untuk mempertahankan umur simpan. Penggunaan jumlah dan jenis es dalam pendinginan belum ada patokannya.
  • 4. BATASAN MASALAH Objek penelitian adalah ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Pengadaan obyek (ikan cakalang) diperoleh dari pedagang ikan di wilayah selatan Yogyakarta. Tempat pendinginan dan penyimpanan ikan yaitu cool box styrofoam. Es batu yang digunakan adalah es halus (slush ice). Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari - Februari 2011. Penelitian terbatas pada sifat fisik (kadar air, tekstur, dan perubahan berat).
  • 5. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kemunduran mutu (deterioration) ikan cakalang secara fisik (kadar air, tekstur, dan perubahan berat) yang dipengaruhi perbandingan jumlah es selama penyimpanan dan biaya yang digunakan. 2. Mengetahui penentuan terbaik penyimpanan ikan cakalang dengan perbandingan ikan:es 1:1 dan 1:2. 3. Mengevaluasi tata cara penanganan ikan segar dan resiko kerugian
  • 6. METODOLOGI PENELITIAN 1. Obyek penelitian : ikan cakalang segar (Katsuwonus pelamis) yang diperoleh dari pedagang ikan di wilayah selatan Yogyakarta 2. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2011. 3. Perlakuan penyimpanan ikan:es menggunakan perbandingan 1:1 (B) dan 1:2 (C), serta A sebagai kontrol (tanpa es) 4. Ukuran cool box yang digunakan : Panjang : 0,365 m Lebar : 0,28 m Tinggi : 0,29 m Tebal : 0,02 m
  • 7. Skema Alat F T1 B D C T2 A Keterangan : Ikan Cakalang Cool Box Lokasi Termometer E T1 < T2, dengan T1 = suhu cool box (0C) T2 = suhu ikan (0C)
  • 8. % Kadar Air Metode Pengujian 1. Penentuan kadar air dengan termogravimetri ' B S B S % Kadar Air x100% B S B B = berat botol kosong (B+S) = berat botol timbang + sampel (B+S)’ = berat botol timbang + sampel setelah dikeringkan 2. Penentuan tekstur menggunakan uji tusuk “Universal Testing Machine” merk Zwick tipe DO- FB0.5TS
  • 9. 3. Penentuan perubahan berat dengan membandingkan berat awal dengan berat akhir berat akhir-berat awal Perubahan Berat x 100 % berat awal
  • 10. Mulai DIAGRAM ALIR Identifikasi Kemunduran Mutu Fisik Ikan Cakalang PENELITIAN Studi Pustaka tentang Karakteristik Ikan Cakalang, Cara Penanganan, dan Pendinginan Penyimpanan ikan cakalang pada cool box dan es halus Penyimpanan ikan Penyimpanan ikan dengan perbandingan dengan perbandingan Penyimpanan ikan tanpa ikan:es 1:1 (Cool Box ikan:es 1:2 (Cool Box es sebagai kontrol (Cool B), dengan penggantian C), dengan penggantian Box A) es sehari dua kali pukul es sehari dua kali pukul 08.00 WIB dan 17.00 08.00 WIB dan 17.00 WIB. WIB. Pengujian kadar Pengujian kadar Pengujian kadar air, tekstur, dan air, tekstur, dan air, tekstur, dan perubahan berat perubahan berat perubahan berat Analisis Perubahan Fisik dan Kemunduran Mutu Ikan Cakalang Penentuan Perbandingan Ikan dan Es Terbaik Kesimpulan Selesai
  • 11. HASIL PENELITIAN Perubahan Sifat Fisik Ikan Cakalang Sifat Fisik Jenis Perlakuan Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- (Ikan:Es) 0 1 2 3 4 A (kontrol) 74,56 75,65 - - - Kadar B (1:1) 74,96 75,91 75,95 77,50 77,08 Air (%) C (1:2) 74,38 75,58 77,19 78,27 79,09 A (kontrol) 5,32 1,87 - - - Tekstur (N) B (1:1) 4,88 5,12 - 3,07 4,83 C (1:2) 5,48 4,75 - 5,63 4,51 A (kontrol) 0,00 9,38 - - - Perubahan Berat B (1:1) 0,00 5,58 6,27 10,97 6,59 (%) C (1:2) 0,00 4,23 15,59 8,03 3,04
  • 12. Kadar Air Kadar air ikan cakalang mengalami kenaikan, hal ini berhubungan dengan tekstur ikan cakalang yang mengalami pelunakan sehingga kandungan partikel cair meningkat.
  • 13. Pengujian Tekstur Aktivitas mikroorganisme yang menguraikan struktur protein dan komponen lainnya menyebabkan terbebasnya air terikat. Aktivitas tersebut menjadikan kadar air bertambah sehingga kekenyalan daging berkurang, sehingga tekstur cakalang menjadi lunak.
  • 14. Perubahan Berat Salah satu penyebab perubahan berat adalah dehidrasi, yang diakibatkan oleh adanya perbedaan kelembaban relatif (RH) antara produk yang didinginkan dengan lingkungannya. Massa air yang terdapat dalam daging ikan akan tertarik keluar terus menerus dalam bentuk uap air, sehingga menyebabkan susutnya berat ikan.
  • 15. Biaya Es batu 1. Cool Box B Harga 1 plastik es batu ukuran 10 kg = Rp 7.500,00 Total berat ikan 2,325 kg. Total penggunaan es batu = 10,12 kg. 10,12 Jumlah rupiah yang dikeluarkan x Rp 7.500,00 Rp 7.590,00 10 Jadi, besar rupiah yang dikeluarkan untuk penggunaan es pada 1 Rp 7.590,00 kg ikan Rp 3.264,52/k g 2,325 kg
  • 16. 2. Cool Box C Total Berat Ikan 2,565 kg. Total penggunaan es batu = 21,14 kg. 21,14 Jumlah rupiah yang dikeluarkan x Rp 7.500,00 Rp15.855,00 10 Jadi, besar rupiah yang dikeluarkan untuk penggunaan es Rp 15.855,00 pada 1 kg ikan Rp 6.181,29/k g 2,565 kg
  • 17. Biaya per hari 1567,50 2962,50 4447,50 6877,50 765 1488,75 2152,50 3183,75
  • 18. KESIMPULAN & EVALUASI 1. Kemunduran mutu ikan cakalang secara fisik pada cool box A (kontrol), cool box B (1:1), dan cool box C (1:2) selama penyimpanan 4 hari adalah sebagai berikut :  Kadar Air Kadar air pada penyimpanan cool box A, cool box B dan cool box C dari hari ke-0 sampai hari ke-4 menunjukkan kenaikan kadar air.  Tekstur Tekstur pada penyimpanan cool box A, cool box B dan cool box C dari hari ke-0 sampai hari ke-4 fluktuatif dan cenderung mengalami penurunan tekstur.  Perubahan Berat Perubahan berat pada penyimpanan cool box A, cool box B dan cool box C dari hari ke-0 sampai hari ke-4 fluktuatif dan cenderung mengalami penurunan berat.
  • 19. 2. Penyimpanan yang direkomendasikan adalah menggunakan perlakuan cool box B (ikan:es 1:1) karena nilai kadar air dan perubahan beratnya lebih stabil, dan biaya yang dikeluarkan dalam penggunaan es batu halus lebih rendah yaitu sebesar Rp 7.590,00 selama 4 hari penyimpanan. 3. Hasil ini selanjutnya akan dipergunakan untuk melakukan evaluasi tata cara penanganan ikan segar (GMP dan pengurangan kerugian/loses) dan resiko kerugian yang lebih banyak kepada para pelaku usaha di pesisir pantai selatan D.I.Yogyakarta.
  • 20. SARAN 1. Pengujian pada ikan cakalang sebaiknya dilanjutkan dengan pengujian warna dan pH untuk mengetahui pengaruh perubahan fisik lainnya selama penyimpanan. 2. Perhitungan biaya masih dilakukan dalam skala laboratorium, sebaiknya diaplikasikan langsung ke pedagang ikan sehingga biayanya menjadi semakin rendah