Ingin tahu cara pas untuk eksis dan gaul di internet? Manfaatkan social media semaksimal mungkin.
Cuplikan ini diambil dari buku E-Narcism, Gaul dan Eksis di Internet.
3. E-NARCISM
Penulis:
Pitra Satvika
Penerbit:
Pustaka Bina Swadaya
Jl. Gunung Sahari III/7
Jakarta Pusat 10610
Telp: (021) 4204402, 4255354
Fax: (021) 4208412
Email: kanayapress@gmail.com
Pemasaran:
Niaga Swadaya
Jl. Gunung Sahari III/7
Jakarta Pusat 10610
Telp: (021) 4204402, 4255354
Fax: (021) 4214821
Cetakan:
I. Jakarta, Mei 2009
Editor:
Hendracaroko Marpaung
Lay Out:
Albert Handriyanto
Desain Sampul:
Albert Handriyanto
ISBN 978-602-8496-14-8
4. DAFTAR ISI
Daftar Isi 1
Kata Pengantar 3
Masyarakat Digital Saat Ini 7
• Perkembangannya Hingga Kini ... 8
• Berkembangnya Situs Jejaring Sosial ... 12
• Blog dan Pesta Blogger ... 17
• Forum Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman ... 23
Membuka diri di Ranah Maya 29
30
Gaul dan Eksis di Internet
• Menciptakan Eksistensi Diri ...
• Menjadi Seorang Narsis yang Baik ... 39
• Menjaga Kerahasiaan Pribadi ... 47
• Narsisme Versus Kerahasiaan Pribadi ... 54
Sosialita Dunia Digital 59
• Interaksi Sosial Diri Kita ... 60
1
5. • Keaktifan Diri dalam Media Sosial ... 67
• Setiap Situs Komunitas Punya Pemirsanya Sendiri ... 70
• Unjuk Diri Melalui Facebook ... 82
• Berbagi Cerita dengan Microblog Plurk ... 91
• Mengarang Bersama dengan Cerpenista ... 98
• Mengecek Popularitas Diri ... 100
Membangun Konten yang Positif 107
• Pemanfaatan Blog untuk Ekspresi Diri ... 108
• Membangun Blog itu Sulit-sulit Mudah ... 114
• Rujukan Blog dengan Konten Berkualitas ... 121
• Kampanye Sosial Melalui Blog ... 127
• Kontribusi Konten Melalui Audio dan Video ... 133
• Perlindungan Hak Cipta Konten di Ranah Maya ... 138
Future Narcism 147
Seberapa Narsiskah Kita? 151
Profil Penulis 158
e-narcism
2
6. KATA PENGANTAR
Jutaan orang Indonesia menjelajah internet setiap harinya,
mengunjungi ratusan ribu situs dan blog. Pipa-pipa jaringan
dipenuhi oleh denyut-denyut data yang bergerak cepat kesana-
kemari. Pengiriman data dari beragam server yang tersebar di
dunia diterima oleh para pengguna yang mengaksesnya melalui
warnet, kantor, rumah, hingga ponsel.
Berdasarkan survei yang dilakukan majalah Mobile Guide,
sebanyak 36% memanfaatkan internet untuk melakukan aktivitas
browsing, dan 29% memanfaatkannya untuk beraktivitas di
jejaring sosial. Aktivitas terbesar memang dipakai untuk
menjelajah ranah maya, dengan mengunjungi beragam situs
lokal dan luar negeri. Menurut versi Alexa, di awal Mei 2009
Gaul dan Eksis di Internet
urutan situs favorit yang paling banyak dikunjungi pengguna
internet di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Google.co.id
2. Facebook.com
3. Yahoo.com
4. Google.com
3
7. 5. Blogger.com
6. Friendster.com
7. YouTube.com
8. Wordpress.com
9. Detik.com
10. Kaskus.us
Situs Google dan Yahoo! jelas menjadi tujuan utama, karena
melalui 2 gerbang itulah, kita mulai memulai penjelajahan kita
di ranah maya. Kita memanfaatkan 2 situs itu untuk mencari
informasi yang sesuai dengan kebutuhan kita. Wajar pula jika
situs Facebook, Friendster, YouTube, dan Kaskus pun termasuk
situs populer, karena melalui 4 situs inilah, kita berhubungan
sosial dengan para pengguna internet lainnya. Bisa dibilang, 4
situs ini merupakan situs media sosial yang paling populer di
negeri ini. Hal yang menarik pula adalah banyaknya pengguna
internet Indonesia yang mengakses situs layanan blog gratis
Blogger dan Wordpress. Ini artinya, banyak dari kita yang
minimal membaca tulisan-tulisan blog yang ditempatkan di
sana. Kunjungan ke banyak blog bisa menunjukkan kalau konten
blog memberikan informasi bermanfaat bagi para pembacanya.
Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh konsultan
IndoPacific Edelman dan komunitas Blogfam yang dirilis Mei 2009.
Dikatakan bahwa blog merupakan sumber informasi terpercaya
kedua di ranah maya, setelah portal berita. Hal ini disebabkan
karena konten blog merupakan pengalaman seseorang yang
bebas dari pengaruh/tekanan dari siapapun.
e-narcism
Begitu beragamnya situs tersebar di ranah maya bisa jadi
malah membuat kita bingung, situs mana yang sebenarnya tepat
untuk kebutuhan kita. Tentunya bukan sekedar menjadikan situs
4
8. itu sebagai bahan bacaan belaka, tapi juga menjadikannya sebagai
tempat kita bisa berinteraksi aktif di dalamnya. Tak berbeda
dengan kita berhubungan dengan teman-teman di lingkungan
sekolah, kampus, atau kantor. Kita ingin memiliki banyak
teman. Kita juga ingin agar orang lain memahami kapabilitas
dan kompetensi yang kita miliki. Begitu pula di ranah maya, kita
ingin eksis dan mendapat pengakuan dari banyak orang.
Kita harus terlebih dahulu memahami apa saja sebenarnya
kelebihan diri kita. Selanjutnya, baru kita memanfaatkan situs
yang tepat yang bisa menonjolkan kelebihan diri kita itu.
Kita bisa memanfaatkan kekuatan blog untuk menunjukkan
kemampuan kita menulis. Kita bisa memanfaatkan situs
Politikana (politikana.com) untuk menunjukkan pemikiran
kritis kita terhadap dunia politik. Kita juga bisa memanfaatkan
situs YouTube (youtube.com) untuk memamerkan karya video
kita. Kita bisa memanfaatkan Facebook (facebook.com) untuk
menjalin hubungan interpersonal dengan teman hingga klien
kita. Setiap situs memiliki komunitasnya sendiri-sendiri. Jangan
sampai terjadi, upaya yang kita bangun untuk menunjukkan
eksistensi diri, malah terbuang percuma karena kita berada di
tempat yang salah.
Melalui buku ini, kita akan melihat perkembangan dunia
internet di Indonesia belakangan ini dan bagaimana hal ini
Gaul dan Eksis di Internet
berpengaruh terhadap pertumbuhan beragam situs jejaring
sosial, forum, dan blog. Selanjutnya kita akan melihat cara-cara
membangun eksistensi diri, hingga menjadi seorang yang narsis
secara positif di ranah maya, dengan melibatkan diri secara aktif
di beragam media sosial. Beberapa contoh situs dan blog dengan
konten berbobot ikut disuguhkan sebagai contohnya. Tidak perlu
5
9. lagi kita merasa ragu atau takut untuk berinteraksi aktif secara
positif di ranah maya. Buku ini akan menjadi panduannya, agar
kita bisa lebih eksis dan gaul di internet.
Mari kita buka halaman pertama...
Pitra Satvika
Referensi:
• Majalah Mobile Guide edisi no 23, 2009.
• http://alexa.org/topsites/countries/ID.
• Survey Blogger Indonesia, IndoPacific Edelman dan Blogfam, 2009.
e-narcism
6
10. Masyarakat Digital
Saat Ini
Bersosialisasi tidak berarti melulu harus
berhubungan secara fisik.
11. PERKEmbANGANNyA HINGGA KINI
Siapa yang menyangka saat ini akses internet di
Indonesia semakin mudah dan murah. Memang kalau kita
membandingkannya dengan kondisi negara tetangga, masih
jauh dari kata ’baik.’ Namun, kalau membandingkannya dengan
kondisi 10 tahun lalu sungguh sangat berbeda.
Saya ingat ketika lulus kuliah satu dekade lalu, saya
masih menggunakan koneksi internet dial-up dimana untuk
berkoneksi dengan internet masih dibutuhkan jaringan telepon.
Kecepatannya pun sungguh lambat. Dengan modem 33.6 Kbps
yang saya punya saat itu, maksimal kecepatan yang saya dapat
hanya 6 Kbps. Seandainya seekor kura-kura bisa dimasukkan ke
dalam jaringan telepon, ia pasti akan bergerak jauh lebih cepat
daripada kecepatan data. Boro-boro menonton video, untuk
melihat gambar berukuran 100 Kb saja, membukanya sudah
setengah mati. Saat itu biaya koneksi masih dihitung berdasarkan
hitungan waktu, mengakibatkan biaya tinggi yang harus dibayar
setiap bulannya. Belum lagi biaya pemakaian telepon yang harus
saya bayar terpisah. Saat itu, saya hanya bisa membatasi diri
berkoneksi dengan internet selama maksimal 2 jam sehari. Takut
dompet saya jebol di akhir bulan.
Kini kondisinya sudah jauh berbeda (setidaknya untuk mereka
yang tinggal di kota besar). Koneksi internet melalui kabel, HSDPA,
dan 3G semakin populer. Meski belum bisa dikatakan berkoneksi
broadband dengan kecepatan data yang super cepat, setidaknya
koneksi saat ini sudah sangat memadai untuk kebutuhan
e-narcism
browsing, ngeblog, dan mengunggah foto. Sayangnya, masih agak
berat bagi sebagian besar dari kita untuk menyaksikan video
streaming (video yang ditayangkan secara langsung, dan tidak
8
12. diunduh), atau bahkan menggunggah berkas video berukuran
besar. Itulah sebabnya, belum banyak pelaku vidblogging (video
blogging) di Indonesia. Selain berat mengunggahnya, juga jarang
ada yang nanti menyaksikannya. Namun untungnya, kini harga
internet menjadi relatif lebih murah. Beberapa penyelenggara
jasa internet hanya membebankan biaya pemakaian sebesar
bandwidth yang dipakai, dan tidak berdasar waktu pemakaian
lagi. Harga yang ditawarkan menjadi lebih adil bagi konsumen.
Seiring dengan semakin mudah dan murahnya pemakaian
internet, memicu pula peningkatan pertumbuhan pengguna
internet Indonesia. Berdasarkan data APJII (Asosiasi Penyedia
Jasa Internet Indonesia) pada bulan Mei 2008 kemarin ada sekitar
25 juta pengguna internet, dengan penetrasi pertumbuhannya
10.5%. Hal ini meningkat dari survei yang dilakukan di tahun
sebelumnya, dimana pada bulan Mei 2007 hanya ada 20 juta
pengguna internet, dengan penetrasi pertumbuhannya masih
8,9%.
Sebanyak 25 juta pengguna internet ini memang hanya 10%
dari jumlah populasi rakyat Indonesia. Namun jangan salah,
jumlah ini menjadi sangat luar biasa bila dibandingkan dengan
populasi rakyat Singapura yang hanya 4,6 juta jiwa. Atau, jumlah
ini sama dengan populasi rakyat Malaysia, 25 juta jiwa. Tentunya
ini jelas bukan jumlah yang main-main. Kita di Indonesia
Gaul dan Eksis di Internet
punya potensi menjadi penyumbang konten terbesar sekaligus
pengkonsumsi bandwidth terbesar se-Asia Tenggara.
Akses yang dipakai pengguna internet ini bervariasi. Yang umum
dilakukan adalah melalui komputer pribadi, warnet, kampus, dan
kantor. Data yang dikeluarkan oleh Synovate Indonesia bahkan
9
13. mengatakan kalau 6% pengguna internet Indonesia mengaksesnya
dengan telepon mobile. Lebih mengejutkan lagi, ternyata Indonesia
menduduki peringkat kedua tertinggi yang mengunduh peramban
Opera Mini.
Internet semakin banyak yang diakses melalui telepon
genggam, dan umumnya dipakai untuk chat dan instant
messaging. Saya sendiri memanfaatkan Opera Mini untuk
mengecek email di Gmail, dan memantau aktivitas microblog
Plurk. Terkadang saya juga mengecek situs versi mobile Detik
(m.detik.com) dan 21 Cineplex (21cineplex.com) untuk membaca
berita terkini dan jadwal pemutaran film bioskop. Saya juga
sering melakukan instant messaging untuk berhubungan dengan
rekan-rekan saya di Yahoo! Messenger, dengan menggunakan
aplikasi eBuddy di telepon genggam saya.
Bila kita melihat daftar blog-blog aktif di Wordpress (wordpress.
com) dan Blogspot (blogspot.com), ditambah blog-blog yang
disediakan oleh penyedia lokal seperti Dagdigdug (dagdigdug.
com) dan Blogdetik (blogdetik.com), hingga pertengahan 2008
kemarin jumlahnya terus mengalami peningkatan. Meski bisa
jadi banyak blog dimiliki oleh orang yang sama, dan tidak semua
blog itu aktif diisi oleh pemiliknya, namun kita bisa mendapatkan
gambaran kasar kalau kini semakin banyak pengguna internet
Indonesia yang aktif melakukan kontribusi konten. Banyaknya
kompetisi blog diikuti dengan ramainya peserta Pesta Blogger
yang terselenggara pada Oktober 2007 dan November 2008
e-narcism
kemarin akan semakin memicu pertumbuhan pengguna blog
yang semakin meningkat.
Keaktifan pengguna internet Indonesia memang tidak
10
14. melulu ngeblog. Mayoritas aktivitas mereka saat ini adalah
berhubungan sosial dengan teman-teman mereka melalui situs
jejaring sosial seperti Friendster (friendster.com) dan Facebook
(facebook.com). Selanjutnya mereka juga membaca berita di
portal-portal Indonesia ternama, mengunduh lagu dan film (baik
legal maupun ilegal), bermain online game, menonton video di
YouTube (youtube.com), dan memajang karya mereka di situs
Flickr (flickr.com) dan Deviant Art (deviantart.com).
Seiring dengan semakin akrabnya internet di kalangan anak
muda, kebiasaan mereka pun ikut berubah. Komputer dan internet
sudah menjadi makanan anak muda sehari-hari, khususnya
mereka yang tinggal di kota. Bersosialisasi tidak berarti melulu
harus berhubungan secara fisik. Mereka banyak memanfaatkan
instant messaging, sistem komentar di Friendster, dan situs
microblog seperti Plurk (plurk.com) untuk menceritakan keadaan
mereka, ngobrol-ngobrol dari yang sekedar kenalan, bercanda,
hingga serius. Aktivitas yang tidak menuntut mereka untuk
beranjak dari bangku kamarnya.
Sudah menjadi hal yang biasa bila seseorang menjadi eksis
gara-gara melakukan kegiatan online. Beberapa orang menjadi
terkenal di komunitasnya karena ia aktif ngeblog dan aktif di
forum. Beberapa bahkan sempat mendapatkan sejumlah uang
hanya karena ia memanfaatkan media online yang kini ada untuk
Gaul dan Eksis di Internet
melakukan transaksi jual beli. Mulai pula banyak pedagang
mainan, perhiasan, atau buku yang lebih eksis di online daripada
mereka menjualnya melalui lapak-lapak toko.
Kebiasaan-kebiasaan inilah yang akan menjadi pembahasan buku
ini selanjutnya. Kita akan melihat alasan-alasan apa yang mendasari
11
15. mereka untuk aktif melakukan kontribusi melalui blog, jejaring sosial,
dan situs-situs sosial lainnya. Kita juga akan melihat bagaimana
situs-situs tersebut bisa menjadi ajang kenarsisan para anggotanya.
bERKEmbANGNyA SITuS JEJARING SoSIAl
Kebutuhan untuk kumpul-kumpul dan bersosialisasi sudah
menjadi kebutuhan setiap orang. Apalagi di negeri ini, kalau
nggak kumpul bersama teman-teman kok rasanya nggak afdol.
Di awal internet mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupannya
di Indonesia, sekitar tahun 2000, beberapa situs menjadi tujuan
untuk penyaluran hasrat kumpul melalui internet forum.
Jumlahnya masih sedikit, sehingga para pengguna yang juga
masih sedikit, cenderung berkumpul di tempat yang sama. Dari
beberapa forum yang sempat ada, yang masih bertahan hanyalah
Kaskus (kaskus.us) dan Kafegaul (kafegaul.com). Melalui internet
forum, kita bisa saling berkomentar menyampaikan pendapat di
dalam topik yang sudah ditentukan sebelumnya. Internet forum
ini bisa dikatakan sebagai cikal bakal perkembangan variasi
media sosial yang kemudian bermunculan.
e-narcism
Forum tempat berbagi pendapat di Kafe Gaul (kafegaul.com)
12
16. Media sosial ini kemudian berkembang menjadi populer
dengan munculnya konsep jejaring sosial, yang memiliki
interaktivitas lebih besar. Kita bisa melengkapi profil kita serinci
mungkin, lengkap dengan galeri foto yang kita punya. Kita lalu
bisa mencari dan melihat rekan-rekan kita lainnya, lalu kita bisa
menjadikannya sebagai seorang teman. Melalui jejaring sosial,
kita bisa melihat urutan rantai pertemanan seseorang. Kita bisa
menemukan teman-teman baru yang kita kenal karena mereka
kenal dengan teman kita.
Situs jejaring sosial yang masih banyak digunakan orang
Indonesia hingga saat ini adalah Friendster (friendster.com).
Didirikan tahun 2002, salah satu situs jejaring tertua ini boleh
beranggotakan siapa saja asalkan di atas 18 tahun. Saat ini
anggotanya mencapai lebih dari 50 juta orang, dengan aktivitas
terbesarnya kini dilakukan oleh anggota yang berasal dari
negara-negara Asia. Anggota yang berasal dari Indonesia sendiri
mencapai 2 juta orang, kedua terbanyak di Asia setelah Filipina
yang mencapai 3,5 juta orang. Lebih dari 80% orang Indonesia
yang bergabung dalam Friendster berusia 18-34 tahun. Saat ini
situs jejaring Friendster ini masih aktif penggunaannya, terutama
mereka yang duduk di bangku SMA dan awal-awal kuliah. Gaul dan Eksis di Internet
13
17. Situs jejaring sosial Friendster (friendster.com)
Kemudian muncul pula MySpace (myspace.com) yang punya
konsep pertemanan serupa dengan Friendster pada tahun 2004.
Yang membedakannya dengan Friendster, bahkan membuatnya
lebih populer daripada Friendster di Amerika Serikat adalah
fitur video dan musik. Situs MySpace lalu dipenuhi oleh banyak
anggota yang menyukai musik, suka membuat musik, dan lalu
memamerkannya ke anggota lain. Kunggulan lainnya adalah
setiap anggota bisa mendesain halaman profilnya sendiri. Hal ini
memberikan keunikan tersendiri, karena kita bisa menampilkan
desain yang sesuai dengan citra kita sendiri. Pola kesuksesan ini
pun lalu diadaptasi pula oleh Friendster di situsnya.
Yang kini fenomenal adalah situs jejaring Facebook (facebook.
com). Situs yang didirikan tahun 2004 ini awalnya hanyalah
terbatas untuk para anggota kampus Harvard. Semakin lama,
e-narcism
popularitasnya berkembang, hingga kampus-kampus lain ingin
ikut bergabung dengan jaringan Facebook. Sejak keanggotaan
Facebook dibuka untuk umum, anggotanya terus meningkat.
14
18. Hingga tahun 2007 situs jejaring sosial ini beranggotakan lebih dari
50 juta orang aktif, dengan pertambahan 1 juta orang baru setiap
minggunya. Anggota yang berasal dari Indonesia di awal Mei 2009
ini mencapai hampir 3.300.000 orang, dengan mayoritasnya berusia
18-24 tahun yang mencapai 1.300.000 orang dan 25-34 tahun yang
mencapai 1.000.000 orang. Pertumbuhannya sempat mencapai yang
tertinggi di dunia pada akhir April 2009 kemarin, hingga mencapai
159.000 anggota baru dalam seminggunya.
Kebanyakan pengguna Facebook adalah mereka yang sudah
bosan dengan Friendster yang tidak punya inovasi baru. Melalui
Facebook, para anggotanya bisa saling beradu permainan atau
kuis. Semakin banyak orang Indonesia yang beralih menggunakan
Facebook, semakin meningkat cepat jumlahnya. Mereka yang
ahli dalam hal pengembangan aplikasi, bisa membuat beragam
jenis permainan atau kuis yang terintegrasi dengan sistem yang
sudah disediakan oleh Facebook. Hal lain yang menarik dari
Facebook adalah foto galeri. Setiap anggota bisa melakukan tag
(penandaan) wajah anggota lainnya di foto. Anggota yang di-tag
lalu bisa menyimpan foto dan memasukkannya ke galeri foto
pribadinya.
Jenis Kelamin Rentang Usia
Gaul dan Eksis di Internet
laki-laki
perempuan
Anggota Facebook hingga Mei 2009 (sumber: CheckFacebook.com)
15
19. Baik Friendster, MySpace, maupun Facebook adalah buatan
luar. Indonesia pun memiliki situs jejaring sosial, yang memang
tidak semuanya populer. Salah satu situs jejaring sosial lokal
pertama adalah LiveConnector (liveconnector.com). Pembangunan
situs ini tidak lama setelah Friendster, dan hingga awal 2009
beranggotakan 700.000 orang. Yang membuat situs ini dikenal di
kalangan para ABG adalah fasilitas chat-nya (saat itu Friendster
belum punya fasilitas chat). Meski saat ini tidak seramai dulu,
situs ini masih menarik perhatian para ABG baru.
Situs-situs jejaring sosial buatan lokal lainnya kini semakin
banyak. Kini kebanyakan mereka berfokus pada segmen tertentu.
Dengan membatasi pada segmen tertentu, kita akan lebih mudah
menemukan teman-teman baru yang punya hobi atau kebiasaan
serupa.
Ada Bunda Gaul (bundagaul.com), Kafe Balita (kafebalita.com),
dan Ibu dan Anak (ibudananak.com) untuk ibu-ibu muda,
terutama mereka yang baru punya anak. Ada Aku Cinta Sekolah
(akucintasekolah.com) yang beranggotakan remaja-remaja yang
masih duduk di bangku sekolah. Ada pula Kongkoow (kongkoow.
com), Digli (digli.com), Fupei (fupei.com), Kombes (kombes.com),
Friend Play (friendplay.com), Take Friend (takefriend.com), Otofriends
(otofriends.com), dan Temanster (temanster.com), yang isinya tidak
berbeda jauh dengan Friendster.
Semua situs jejaring sosial ini mendasari kebutuhan yang sama,
e-narcism
yakni kumpul-kumpul. Kita bisa melihat rinci profil seseorang,
berkenalan dengan mengirimkannya pesan, lalu menjadikannya
sebagai teman. Beberapa orang bahkan menjadikan situs jejaring
16
20. sosial ini sebagai alat untuk mencari pacar. Perkenalan di ranah
maya ini lalu berlanjut melalui telepon dan SMS, hingga akhirnya
mereka pergi kencan. Bahkan percaya atau tidak, ada seorang
teman saya, yang karena Friendster, berhasil menemukan jodoh
dan menikahinya.
Blog DAN PESTA bloGGER
Setiap bulannya jumlah blog selalu bertambah, seiring dengan
bertambahnya pula jumlah blogger. Di seluruh dunia, tercatat
ada 7,8 juta blogger pada bulan Maret 2005. BBC memperkirakan
setiap satu detik lahir satu blog baru, dan mengestimasi ada
sekitar 88 juta blog saat ini. Lalu berapa populasi blog Indonesia
saat ini? Matt Mullenweg, pendiri aplikasi blog Wordpress,
pada kegiatan perdana Wordcamp Indonesia di bulan Januari
2009, mengatakan bahwa pengguna jasa blog gratis Wordpress
(wordpress.com) yang berasal dari Indonesia mencapai 143.000
selama 6 bulan terakhir. Bahkan, bahasa Indonesia adalah bahasa
ketiga terbanyak yang digunakan di situs itu, setelah bahasa
Inggris dan bahasa Spanyol. Situs pengguna jasa blog gratis
Blogspot (blogspot.com) menyatakan bahwa hingga Januari 2009
ini ada 587.000 blog yang berasal dari Indonesia. Penyedia jasa
blog gratis lokal Dagdigdug (dagdigdug.com) hingga Januari 2009
ini mencapai 9.000 blog, dan Blogdetik (blogdetik.com) mencapai
Gaul dan Eksis di Internet
23.000 blog. Hal ini belum menghitung para blogger di Multiply
(multiply.com) dan yang memasangnya di server sendiri, yang
entah berapa besar jumlahnya.
Jumlah blog ini mengalami peningkatan yang tajam, apalagi
sejak munculnya kegiatan tahunan Pesta Blogger (pestablogger.
com). Pertama kali Pesta Blogger diselenggarakan pada tanggal
17
21. PRoFIl PENulIS
Pitra Satvika
Lulusan sarjana dan magister
di Institut Teknologi Bandung
ini, bersama beberapa rekannya,
semenjak lulus membangun
Stratego (www.strategocorp.com)
yang bergerak di bidang interactive
communications. Bersama timnya di
Stratego, ia telah membantu banyak brand dalam penyusunan
konsep kreatif interaktif dan eksekusinya di ranah online
dan offline, yang di antaranya mencakup online strategy &
development, social media marketing, dan event’s technology
support.
Penulis aktif di blog Media Ide (media-ide.com) ini bersama
beberapa rekan penggila dunia internet lainnya, setiap
Gaul dan Eksis di Internet
bulannya juga menyelenggarakan event forum berbagi FreSh!
(freshyourmind.com) yang didatangi 50-100 orang di setiap
acaranya. Ia juga bisa ditemukan aktif di media sosial Facebook,
Plurk, dan Twitter. Untuk info lebih lengkap tentang dirinya,
silakan cari di Google ya!
158