Dokumen tersebut membahas tentang teori psikologi dan pendidikan Ibnu Sina. Secara ringkas:
1. Ibnu Sina lahir di Bukhara pada tahun 370 H dan meninggal pada 428 H. Ia memiliki pengetahuan luas terutama dalam ilmu hikmah, mantiq, dan matematika.
2. Teori psikologinya menekankan hubungan antara jiwa dan tubuh yang kuat untuk memastikan individuasi jiwa tetapi cukup lemah untuk mem
2. HUBUNGAN TEORI IBNU SINA
DALAM BIDANG PSIKOLOGI DENGAN PENDIDIKAN
BIOGRAFI TEORI HUBUNGAN
3. BIOGRAFI IBNU SINA
Syeikhur Rais, Abu Ali Husein bin Abdillah
bin Hasan bin Ali bin Sina, yang dikenal
dengan sebutan Ibnu Sina atau Aviciena lahir
pada tahun 370 hijriyah di sebuah desa
bernama Khormeisan dekat Bukhara. Sejak
masa kanak-kanak, Ibnu Sina yang berasal
dari keluarga bermadzhab Ismailiyah sudah
akrab dengan pembahasan ilmiah terutama
yang disampaikan oleh ayahnya. Dalam
umur 18 tahun, Ibnu Sina sudah menguasahi
ilmu seperti hikmah, mantiq, dan
matematika dengan berbagai cabangnya.
Ibnu Sina wafat pada tahun 428 hijriyah
pada usia 58 tahun.HOME
4. TEORI IBNU SINA
"pendidikan harus diarahkan pada
pengembangan seluruh potensi yang dimiliki
seseorang ke arah perkembangannya yang
sempuma, yaitu perkembangan fisik, intelektual
dan budi pekerti."
5. Psikologi Ibnu Sina mengharuskan hubungan
antara tubuh dan jiwa cukup untuk memastikan
individuasi jiwa yang kuat, tapi cukup lemah
untuk memungkinkan keabadiannya. Ibnu sina
alasan psikologi tentang fisiologi, yang berarti
akunnya jiwa adalah salah satu yang
berhubungan hampir seluruhnya dengan ilmu
alam tubuh dan kemampuannya persepsi.
Dengan demikian, koneksi filsufi antara jiwa dan
tubuh dijelaskan hampir seluruhnya oleh
pemahamannya tentang persepsi; dengan cara
ini, persepsi tubuh interrelates dengan akal
manusia immaterial.
HOME
6. HUBUNGAN TEORI IBNU SINA
DENGAN PENDIDIKAN
Konsep Pendidikan Ibnu Sina
1. Tujuan Pendidikan
Menurut Ibnu Sina, bahwa tujuan pendidikan
harus diarahkan pada pengembangan
seluruh potensi yang dimiliki seseorang ke
arah perkembangannya yang sempurna,
yaitu perkembangan fisik, intelektual dan
budi pekerti.
7. 2. Kurikulum
Untuk usia anak 3 sampai 5 tahun misalnya,
menurut Ibnu Sina perlu diberikan mata
pelajaran olahraga, budi pekerti, kebersihan, seni
suara, dan kesenian.
untuk usia 6 sampai 14 tahun menurut Ibnu Sina
adalah mencakup pelajaran membaca dan
menghafal al-qur’an, pelajaran agama, pelajaran
sya’ir dan pelajaran olah raga.
untuk usia 14 tahun ke atas menurut Ibnu Sina
mata pelajaran yang diberikan amat banyak
jumlahnya, namun pelajaran tersebut perlu
dipilih sesuai dengan bakat dan minat si anak.
8. 3. Metode Pengajaran
• uraian tentang berbagai metode tersebut
memperlihatkan adanya keinginan yang besar
dari ibnu sina terhadap keberhasilan pengajaran.
• setiap metode yang ditawarkannya selalu dilihat
dalam presfektif kesesuaiannya dengan bidang
studi yang diajarkannya serta tingkat usia peserta
didik.
• metode pengajaran yang ditawarkan Ibnu Sina
juga selalu memperhatikan minat dan bakat si
anak didik.
• metode yang ditawarkan ibnu Sina telah
mencakup pengajaran yang menyeluruh mulai
dari tingkat taman kanak-kanak sampai dengan
tingka perguruan tinggi.
9. 4. Konsep Guru
Ibnu Sina mengatakan bahwa guru yang baik
adalah berakal cerdas, beragama,
mengetahui cara mendidik akhlak, cakap
dalam mendidik anak, berpenampilan
tenang, jauh dari berolok-olok dan main-main
dihadapan muridnya, tidak bermuka masam,
sopan santun, dan suci murni
10. 5. Konsep Hukuman dalam Pengajaran
Ibnu Sina pada dasarnya tidak berkenan
menggunakan hukuman dalam kegiatan
pengajaran. Namun jika memang harus
menggunakan hukuman harus dilakukan
dengan hati-hati. Sikap humanistic ini sangat
sejalan dengan alam demokrasi yang
menuntut keadilan, kemanusiaan,
kesederajatan, dan sebagainya
HOME