Batik Cirebon memiliki motif yang unik dan khas. Ada dua kelompok motif yaitu batik Keraton yang klasik dengan motif seperti Singa Payung dan batik Pesisiran yang lebih atraktif dengan warna dan motif seperti Kapal Kompeni. Sentra batik Cirebon terletak di desa Trusmi dan sekitarnya. Motif batik Cirebon dapat digolongkan menjadi lima jenis yaitu Wadasan, Geometris, Pangkaan, Byur, dan Semarangan.
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
BatikCirebon
1. BATIK CIREBON
Cirebon merupakan salah satu daerah penghasil batik yang memiliki motif unik dan khas.
Batik Cirebon termasuk ke dalam kelompok batik Pesisiran. Namun sebagian batik Cirebon
termasuk dalam kelompok batik Keraton, yaitu Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman.
Batik keraton termasuk batik klasik, misalnya motif Paksinaga Liman, Megamendung, Patran
Keris, Singa Payung, Singa Barong, dan lain sebagainya.
1. Batik Cirebon Motif Kereta Singa Barong
Batik Cirebon Pesisiran dipengaruhi oleh karakter penduduk masyarakat pesisiran yang pada
umumnya memiliki jiwa terbuka dan mudah menerima kebudayaan dari luar. Daerah sekitar
pelabuhan biasanya banyak orang luar singgah, berlabuh hingga terjadi perkawinan beda
etnis dan terjadilah asimilasi atau pembauran budaya. Warna-warnan batik pesisiran lebih
atraktif dengan menggunakan banyak warna. Contoh batik pesisiran antara lain Kapal
Kompeni, Penari Cina, Pekalis, Semarangan, dan lain lain.
2. Batik Kompeni Motif Penari
Sentra Batik Cirebon terletak kurang lebih 4 km arah barat pusat kota Cirebon, atau dari
stasiun kereta api Kejaksan atau alun alun kota Cirebon. Tepatnya di desa Trusmi dan desa
sekitarnya yaitu desa Gamel, Kaliwulu, Wotgali, Kalitengah dan Panembahan yang terletak
di kecamatan Plered.
2. Proses pembatikan dikerjakan dengan teknik tulis dan cap. Namun untuk pertimbangan
ekonomis diproduksi secara besar-besaran dengan cara disablon atau printing di pabrik-
pabrik. Walaupun kain yang dihasilkan dengan proses seperti ini sebenarnya tidak bisa
disebut dengan batik.
Motif Batik Cirebon pada dasarnya dapat digolongkan menjadi lima jenis, yaitu Wadasan,
Geometris, Pangkaan, Byur, dan Semarangan.
Wadasan, jenis ini ditandai dengan adanya beberapa ornamen dan benda-benda yang
bersumber dari Kraton Cirebon, termasuk ornamen wadasan itu sendiri. Kelompok jenis ini
biasanya disebut batik Keraton. Adapun nama-nama motif yang termasuk jenis Kratonan,
diantaranya: Singa Payung, Naga Saba, Taman Arum, Mega Mendung, dan lain sebagainya.
3. Batik Cirebon Motif Singa Payung
Geometris, jenis motif ini ditandai dengan proses pendesainannya selalu menggunakan alat
bantu penggaris. Sebelum dibatik, kain harus diberi garis-garis terlebih dahulu. Yang
termasuk ke dalam jenis ini adalah Motif Tambal Sewu, Liris, Kawung, Lengko-lengko, dan
lain-lain.
4. Batik Cirebon Motif Kawung Rambutan
3. Pangkaan (Buketan), batik dengan motif pangkaan yaitu menampilkan pelukisan pohon atau
rangkaian bunga-bungaan yang lengkap dengan ujung pangkalnya dan sering sekali
dilengkapi burung atau kupu-kupu. Nama-nama motif ini diantaranya adalah Pring Sedapur,
Kelapa Setundun, Soko Cina, Kembang Terompet, dan lain-lain.
5. Batik Cirebon Motif Megamendung
Dalam perkembangannya, motif megamendung mengalami banyak perkembangan dan
dimodifikasi sesuai permintaan pasar. Motif megamendung dikombinasi dengan motif
hewan, bunga atau motif lain. Sesungguhnya penggabungan motif seperti ini sudah dilakukan
oleh para pembatik tradisional sejak dulu, namun perkembangannya menjadi sangat pesat
dengan adanya campur tangan dari para perancang busana. Selain motif, warna motif
megamendung yang awalnya biru dan merah, sekarang berkembang menjadi berbagai macam
warna. Ada motif megamendung yang berwarna kuning, hijau, coklat dan lain-lain.