2. i
Sekapur Sirih
Mother Science, demikianlah para pendahulu, Bapak-bapak Geografi
menggelari bidang studinya ini. Memang terdengar berlebihan, namun sebenarnya
ingin menegaskan pada kita bahwa Geografi sebagai sebuah studi ilmiah tidak bias
berdiri sendiri. Maka perlu dijelaskan, seperti yang telah disampaiakn pada
pembelajaran pendahuluan di Semester satu bahwa terdapat beberapa cabang dalam
Geografi dan diperliukan juga beberapa ilmu bantu untuk bebrapa kajian yang
bersifat khusus.
Jika dikemudian hari anada berasa Geografi rasa kimia, mak memanglah
demikian adanya, dalam beberapa sajian data yang menggambarkan proses-proses
yang terjadi dalam dinamika perubahan muka bumi terjadi beberapa proses secra
kimiawi.
“Ini Geografi atau matematika sih ?” tanya temanmu misalnya. Pertanyaan
yang bias saja muncul, ketika kita harus berjibaku memindahkan jarring-jaring
astronomis (garis lintang dan bujur) saat mempraktikan salah satu system
proyeksi. Mengapa demikian, karema kita mesti mengenal dasar-dasar rumus
bangun dan ruang serta mental imaginer kita terhadap perubahan-perubahan bentuk
yang dirubah menjadi bidang.Lebih terasa matematikanya, tatkala harus
menghiitung perbedaan waktu anatara satu wilayah dengan wilayah lainnya secara
akurat, Mengapa, karena kadangkala anggapan remeh kita terhadap suatu solusi
soal melupakan langkah-langkah konversi dianatara satuan yang berbeda. Dalam
kasus ini, konversi dari satuan derajat, menit dan detik lingkaran kedalam satuan
waktu yang sebelumnya pemberi soal tak menghadirkannya, melainkan dalam satuan
waktu. Akibatnya perlu penggunaan rumus phytagoras, jika kedua wilayah terseut
tidak disatu garis yang sama (sejajar).
Anda akan merasakan Gepgrafi rasa Fisika, tatkala. Dalam melakukan
perbandingan kekuatan interaksi yang dianalagikan, bahkan mengambil contoh rumus
dari Rumus Gravitasinya Newton, dimana Kekuatan Interaksi anatar wilayah
berbanding lurus dengan jumlah penduduk kedua wilayah tersebut dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak dianatara kedua wilayah. Bukankah grafitasi sebuah
benda berbanding lururs dengan masa jenis benda tersebut dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jari-jarinnya ?
Jika anada nanti merasakan Geografi rasa Biologi jangan kaget, karena
dasar-dasar Bilogi yang pernah dibealajarkan di SMP akan terpakai saat anada
menpelajari Geografi. Demikian pula, pastinya dengan Ekonomi, Sejarah serta
Sosiologi. Jangan lupa, Geografi Fisik Gegrafi Sosial dan Geografi Teknik
Ilmu berkelana untuk bercerita, Ilmu Gaul, itulah Geografi. Salam Bumi !!!
3. ii
, DAFTAR ISI
Sekapur Sirih …………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. ii
DINAMIKA LITOSER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN …… 1
1. IDENTITAS ……………..……………………………………………… 1
Faktual …………………………………………………………..… 1
Konseptual …………………………………………………………….. 3
2, PETA KONSEP …………………………………………………………….. 20
3. KEGIATAN BELAJAR …………………………………………………….. 22
DINAMIKA ATMOSER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN .. 37
1. IDENTITAS ……………..……………………………………………… 37
Faktual …………………………………………………………….. 37
Konseptual …………………………………………………………….. 40
2, PETA KONSEP …………………………………………………………….. 51
3. KEGIATAN BELAJAR …………………………………………………….. 53
DINAMIKA LITOSER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN …... 61
1. IDENTITAS ……………..……………………………………………… 61
Faktual …………………………………………………………….. 61
Konseptual …………………………………………………………….. 63
2, PETA KONSEP …………………………………………………………….. 75
3. KEGIATAN BELAJAR …………………………………………………….. 77
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 84
4. GEO-3.5/4.5/2/1-1
1
A. Nama Mata Pelajaran : Geografi
B. Semester : 2
C. Kompetensi Dasar :
D. Materi Pokok : Dinamika Litosfer dan Dampaknya
terhadap Kehidupan.
E. Alokasi Waktu : 3 JP x 6 Pertemuan
F. Tujuan Pembelajaran :
G. Materi Pembelajaran :
Sedikitnya kita pernah mendengar beberapa bencana yang terjadi di Indonesia,
mulai dari Gempa Tektonik beserta Tsunami yang berdampak luas pada kehidupan
masyarakat sseperti halnya yang terjadi di Aceh, Kep. Mentawai. Ditambah kemudian
dengan Gempa tanpa Tsunami yang terjadi di Padang dan Yogjakarta. Belum lagi, jika
ditambah dengan kejadian serupa dalam skala yang lebih kecil, seperti halnya di
Pangandaran dan Larantuka NTT. Fenomena Gunung Meletus pun, kemudian meambah
duka kita, Mulai dari Gunung Merapi, Gunung Sinabung di Sumatera Utara dan Gunung
Agung di Bali, beberapa minggu yang lalu.
Bencana-bencana yang disebutkan diatas, telah mengingatkan posisi wilayah kita
dibumi ini. Setidaknya menyadarkan kita bahwa hukum-hukum alam yang bekerja secara
berkesinambungan sebagi sebuah sistem yang sangat besar. Sistem yang bekerja dalam
siklus sintesa (sebab-akibat) yang teratur dari semua fenomena yang terjadi dibumi kita
ini.
I. IDENTITAS
DINAMIKA LITOSFER DAN
DAMPAKNYA TERHADAP
KEHIDUPAN
Faktual
3.5 Menganalisis dinamika Litosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
4.5 Menyajikan proses dinamika Litosfer dengan menggunakan peta, bagan,
gambar, tabel, grafik, video, dan/atau animasi
Melalui pembelajaran berbasis aktivitas diharapkan peserta
didik mampu memahami Dinamika Litosfer dan dampaknya terhapap
Kehidupan dengan penuh rasa syukur, ingin tahu, teliti dan
bertanggung jawab.
5. GEO-3.5/4.5/2/1-1
2
Keteraturan, itulah yang kemudian kita pelajari dari Ilmu Pengetahuan. Dari ilmu
pengetahuanlah kita bisa banyak belajar dan mengambil manfaat bagaimana membangun
anggapan-anggapan ilmiah (asumsi) yang berdasarkan kumpulan fakta yang terakumulasi
menjadi data geografis/ kebumian. Data yang kemudian diolah sebagai bahan informasi
bagi kita dan masyarakat untuk kemudian dijadikan dasar penentuan sikap dan pemilihan
tindakan yang urgen (mendesak) dikala fenomena geosfer (gejala kebumian) hadir
sebagai bencana, maupun yang menguntungkan manusia. Ilmu Pengetahuanlah yang
memberikan tuntunan logis kepada kita untuk bersikap dan bertindak secara rasional,
terukur dan berkesinambungan. Sebagai contoh nyata, pada materi Pembelajaran
Geografi, fenomena geosfer berupa bencana alam semisal tsunami, gempa tektonik serta
gunung meletus merupakan fenomena/gejala alam yang dikaji didalamnya. Dikaji dari
mulai asal tenaga, ciri pergerakan, bentukan dipermukaan bumi serta dampaknya
kehidupan manusia.
Penentuan sikap dan pemilihan tindakan yang rasional, efisien dan efektif pada
setiap bencana yang terjadi sebagai akibat siklus alamiah hanya akan didapatkan dari
mitigasi bencana yang tentunya merujuk pada data. Dari datalah, kemudian trend/
kecenderungan sebuah fenomena geosfer dapat diminimalisir dampak negatifnya dan
dioptimalkan dampak positifnya.
Kembali kepada masalah fenomena geosfer, khususnya yang disebutkan pada
alinea pertama tadi, maka dasar-dasar pengetahuan tentang “dinamika litosfer” yang akan
kita kaji di bagian ini tidak menjadikan fenomen tsunami, gempa tektonik serta gunung
meletus menjadi fenomena yang terlalu asing bagi kita.
Dinamika (perubahan) yang berlangsung cepat pada kondisis fisik bumi kita ini,
khususnya di Wilayah Indonesia, menggambarkan betapa masyarakat kita menempati
wilayah permukaan bumi, khususnya litosfer (kulit bumi), yang sanagat dinamis. Guru-
guru IPS di SD dan Geografi di SMP pun telah menjelaskan posisi Indonesia yang berada
dipertemuan dua jalur pegunungan dunia, yakni Sirkum Pasifik dan Mediteranian yang
bertemu di Laut Banda. Belum lagi ditambah dengan Jalur Pegunungan Australia Timur
yang memasuki Wilayah Indonesia melalui Papua.
Secara tektonik, Samudera Hindia di sebelah Barat Pulau Sumatera serta sebelah
selatan Jawa, Bali Lombok, Flores, hingga Kepulauan Tanimbar yang dibatasi Laut
Arafura merupakan Batas Lempeng Eurasia yang merupakan zone subduksi/ tumbukan
dengan Batas Lempeng Indo-Australia yang meliputi India, Samudera Hindia dan Papua
(termasuk didalmnya Kepulauan Aru). Sementara di sebelah Utara Wilayah Indonesia
pun terdapat Zone Subduksi antara Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Pasifik,
tepatnya di Pantai Utara Papua Bagian Timur. Mengapa hanya Pantai Utara Papua
sebelah Timur saja, karena Pantai Utara Papua sebelah Baratnya merupakan Zone
subduksi antara Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng yang lainnya, yakni Lempeng
Laut Filipina.
Pada lapisan terluar dari Litosfer yang sangat terpengaruh dan sangat dinamis,
terakumulasi pula tubuh alam yang disebut dengan tanah. Tanah inilah yang memberikan
konstribusi signifikan bagi habitat berbagai flora-fauna. Tanah yang berasal dari
akumulasi bahan organik dan anorganik ini sangat terpengaruh oleh faktor-faktor iklim
dan juga siklus hidrologi yang terjadi.
6. GEO-3.5/4.5/2/1-1
3
Keaneka-ragaman yang menjadi salah satu sumber daya dan kekhasan Indonesia
inilah yang kemudian memperkenalkan Indonesia menjadi salah satu alternatif bagian
wilayah bumi yang sangat refresentatif dihuni manusia untuk berpuluh-puluh tahun
mendatang.
Kondisi Geografis Indonesia yang sedemikian rupa (sangat menuntungkan), tidak
lantas menjadikan Indonesia melesat tinggal landas dari negara berkembang menuju
negara maju. Ada satu pertanyaan yang mendasar yang perlu kita renungkan pada realita
tersebut : “ Apakah mungkin ketidak tahuan, atau kekurang-tahuan, atau mungkinkah
ketidak-ingin-tahuan yang menyebabkan lambatnya pencapaian kita sebagai negara maju
?”
Merujuk pada dari pertanyaan diatas, maka pemebelajaran geografi di Sekolah
Menengah Aatas khususnya, harus mulai bisa membuat anda sekalian, para pesertsa didik
terstimulan/ terangsang dan terbelalak, ketikamendapatkan informasi kebumian,
terkhusus Geografi ke-Indonesiaan.
Pernyataan kurang up-date dikalangan muda pun, seharusnya mulai didasari
ukuran-ukuran pengetahuan yang tidak hanya yang bersifat pragmatis (esaat), melainkan
harus mulai mempertimbangkan ukuran-ukuran yang lebih visioner (melihat beberapa
langkah kedepan). Mengapa ?
Jawabannya, karena dinamika Litosfer yang terjadi dibumi ini seharusnya bisa
dioptimalkan dampak positifnya bagi kelangsungan hidup manusia. Kecerdasan
memahami, mensikapi serta bertindak terhadap fenomena yang terjadi harus didasarkan
pada pertimbangan-pertimbangan saintifik (keilmuan). Tentu saja ketika kecerdasan ini
harus diasah melalui berbagai model pembelajaran.
Pada bahasan materi “Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan”
saya mengajak anda untuk berlatih menyelesaikan kasus-kasus keilmuan yang disajikan
dalam berbagai kasus yang faktual, melalui pendekatan geografi (keruangan, kewilayahan
dan kelingkungan).
Data berupa Informasi-informasi khazanah keilmu-bumian, khususnya aspek
fisiknya, yakni Litosfer (lapisan kulit bumi) yang didapatkan diluar UKBM ini, baik via
media cetak, maupun elektronik diharapkan dapat semakin mendekatkan anda sekalian
(kontekstual). Model Pembelajaraan yang dipilih pun, yakni Problem Base Learning
yang memungkinkan anda sekalian mengekspresikan kemampuan untuk mengeksplorasi
data untuk kemudian dijadikan landasan-landasan kesimpulan diakhir analisis yang telaah
dilakuka tentang masalah yang dikaji.
I. Karakteristik Lapisan-Lapisan Bumi.
Hampir aetiap saat kita selalu dihadapkan pada fenomena alam di lingkungan
sekitar kita, yang merupakan bentuk dari gejala- gejala geografi, misalnya; kedaaan
iklim, cuaca, banjir, erosi, gunung,melertus, gempa bumi, dan sebagainya. Pada
peristiwa gempa bumi misalnya, merupakan peristiwa pergerakan atau patahan yang
Konseptual
7. GEO-3.5/4.5/2/1-1
4
terjadi di lapisan paling luar dari bumi yang disebut litosfer.Litosfer adalah lapisan
kerak bumi yang memiliki ketebalan ± 1.200 kilometer. Pada kerak bumu ini
strukturnya didominasi oleh unsure silium (Si) dan magnesium (Mg), sedangkan di
lapisan bawahnya lagi mengandung unsure persenyawaan sulfide. Sedangkan pada
lapisan intibumi mengandung besi dan nikel. Ketebalan masing-masing lapisan bumi
dapat dideteksi melalui gelombang gempa yang dibiaskan atau dipantulkan oleh
lapisan-lapisan bumi tersebut
Penampang lapisan-lapisan Bumi
Ketebalan kulit bumi tidak merata, karena selain proses endogen yang
berasal dari dalam bumi, juga bisa dari proses yang terjadi secara eksogen atau di laur
bumi. Berikut ini dijelaskan lapisan-lapisan bumi adalah sebagai berikut.
A. Litosfer adalah lapisan yang terletak paing luar dari bumi, di atas lapisan
pengantara. Lapisan ini memiliki ketebalan ± 200 kilometer, dengan berat jenis
rata-rata 2,8 gram/cm3
. Litosfer terbagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berukut
1) Lapisan silium dan aluminium (Sial) adalah lapisan yang terletak pling luar dari
kulit bumi, yang tersusun atas logam silium (Si) dan Aluminium (Al) dalam
bentuk senyawa SiO2 dan Al2O3. Pada lapisan ini terdapat batuan sediment,
granit, andesit, batuan metamorffosis, dan lapisan ini terdapat di daratan dan
benua. Lapisan silium dan aluminium
Merupakan lapisan kerak yang padat dan kaku, dengan ketebalan rata-rata ± 35
kilometer. Lapisan kerak ini dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut.
a) Kerak benua, merupakan lapisan padat yang terdiri dari batuan beku granit
pad bagian atasnya dan batuan Kerak samudra, merupakan lapisan padat
yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas.
2) Lapisan silium dan magnesium (Sima) adalah lapisan kulit bumi yang disusunoleh
logam-logam silium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO dan MgO.
Lapisan ini meiliki berat jenis lebih berat dibandingkan lapisan Sial karena
mengandung besi dan magnesium. Sifat dari lapisan Sima cenderung elastis
dengan ketebalan rata-rata ± 65 kilometer
B. Lapisan pengantara adalah lapisan yng terdapat di atas lapisan nife ( nikel dan
ferum) dengan ketebalan ± 1.700 kilometer. Berat jenis lapisan ini 5 gram/cm3
.
lapisan pengantara sering juga disebut lapisan mantel yang merupakan bahan cair
yang bersuhu tinggi dan pijar.
8. GEO-3.5/4.5/2/1-1
5
C. Barisfer adalah lapisan inti bumi yang merupakan benda padat yang tersusun dari
lapisan nife (nikel dan ferum). Jari-jari barisfer ± 3.470 kilometer, dan batas
terluar lapisan ini kira-kira berada ± 2.900 kilometer dari permukaan bumi.
Berdasarkan uraian di atas membuktikan bahwa bumi terdiri dari lapisan-lapisan
yang meiliki sifat dan cirri yang berbeda-beda.
Perhatikan gambar penampang bumi berikut ini :
II. Proses Tektonisme dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan.
Pengaruh dari dalam bumi berupa suatu tenaga yang sangat besar sehingga
dapat membentuk muka bumi yang beraneka ragam. Tenaga yang berasal dari dalam
bumi disebut tenaga endogen. Tenaga yang berasal dari luar bumi disebut tenaga
eksogen. Tenaga eksogen bersifat merusak bentuk permukaan bumi yang dibangun
atas tenaga endogen.
Tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme dan seisme, sedangkan tenaga
eksogen meliputi pengikisan dan pengendapan..
Tekonisme aalah tenaga yang bersal dari kulit bumi yang menyebabkan perubahan
lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertical. Tenaga tektonik adalah
tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan gerak naik dan turun lapisan
kulit bumi. Gerak itu meliputi gerak orogenetik dan gerak epirogenetik.
A. Gerak Orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan retakan
disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang
sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat.
1) lipatan, yaitu gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan
berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulity bumi
berkerut atau melipat, kerutan atau lipatan bumi ini yang nantinya menjadi
pegunungan. Punggung lipatan dinamakan antiklinal, daerah lembah (sinklinal)
yang sanagt luas dinamakan geosinklinal, ada beberapa lipatan yaitu lipatan
tegak miring, rebah, menggantung, isoklin dan kelopak.
a. lipatan tegak d. lipatan menggantung
10. GEO-3.5/4.5/2/1-1
7
retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi. Magma dapat berbentuk gas padat dan
cair.
Proses terjadinya vulkanisme dipenngaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup
ke lithosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian
dalam dinamakan instrusi magma.
Sedangkan penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi
magma.
A. Intrusi magma
Intrusi magma adalahperistiwa manyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan,
tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi :
1. Batolit, yaitu batuan yang terbentuk di dalam dapur magma
2. Lakolit, yaitu batuan beku yang terbentuk di antara dua lapisan lithosfer dan
menekn ke atas sehingga bagian atas terbentuk cembung, sedangkan bagian
bawah berbentuk datar.
3. Sill, yaitu batuan beku dalam yang terbentuk di antara dua lapiasan lithosfer
yang bentuknya tipis dan pipih.
4. Gang, yatiu batuan beku yang pipih dan melebar.
5. Apofisa, yaitu batuan beku yang relative kecil yang terbentuk di cabang-
cabang gang.
B. Ekstrusi magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar permukaan
bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjdi bila tekanan gas cukup kuat dan
ada retakan pada kulit bumi. Ekstrusi magma dapat dibedakan menjadi :
1. Jenis erupsi berdasarkan kekuatannya.
a) Erupsi eksplosif, yaitu erupsi berupa ledakan kuat dan mnyemburkan
material-material gunung berapi ke udara. Pada erupsi ini, magma
kental dan pijar terdorong keluar. Magma kental akan membeku menjadi
bahan vulkanik. Magma pijar ada yang akan mengalir di permukaan bumi,
ada yang tersembur ke udara dan membeku, ada juga yang terlempar keluar.
Magma yang membeku di udara ini berupa lapili dan pasir. Adapun magma
pijar yang terlempar dan membeku menjadi batu apung.
b) Erupsi efusif, yaitu erupsi berupa lelehan lava melalui retakan pada badan
gunung,. Erupsi efusif biasanya tidak terlalu kuat.
c) Erupsi campuran, yaitu erupsi yang terjadi selang-seling antara erupsi
eksplosif dan erupsi efusif. Akibatnya lereng gunung menjadi berlapis-
lapisdan terdiri atas bermacam-macam batuan.
2. Jenis erupsi berdasarkan bentuk keluarnya/letusannya.
a) Erupsi linier, yaitu erupsi yang terjadi jika magma keluar melaui
retakan/patahan /garis/yang memanjang.
b)Erupsi areal, yitu erupsi yng terjadi jika magma keluar pada daerah yng luas
dan biasanya dekat dengan sumber magma.
11. GEO-3.5/4.5/2/1-1
8
c) Erupsi sentral, yaitu erupsi yang terjadi jika magma keluar melaui lubang
kepundan gunung berapi dengan mengeluarkan material-material gunung
berapi sehingga membentuk kerucut—kerucut (gunung berapi) tersendiri.
Perhatikan gambar berikut ini. !
Gunung merupakan tonjolan pada kulit bumi yang terdiri dari lereng dan puncak.
Rangkaian dari gunung-gunung membentuk pengunungan. Gunung dan pegunungan
terbentuk karena adanya tenaga endogen.
Apabila suatu tempat di pemukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan
magma maka terbentuklah gunung berapi.
Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
a. Gunung api strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung api kerucut. Letusan pada
gunung api kerucut termasuk letusan kecil. Letusan pada gunung api kerucut
termasuk letusan kecil, letusan dapat berupa lelhan batuan yang panas dan cair.
Seringnya terjadi lelehan menyebabkan lereng gunung berlapis-lapis. Oleh karena
itu, gunung api ini disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di
Sumatera, Jawa, bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut.
b. Gunung api maar.
Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar tidak
banyak, gunung berapi ini terbentuk karena ada letusan besar yang membentuk
lubang besar pada puncak yang disebut kawah. Gunung api maar memiliki
corong. Contohnya Gunung Lamongan Jawa Timur dengan kawahnya Klakah
c. Gunung api perisai
Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api perisai
contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi karena
magma cair keluar dengan tekanan rendah hamper tanpa letusan. Lereng gunung
yang terbentuk menjadi sangat landai
Pada umumnya bentuk gunung berapi di Indonesia adalah strato (kerucut).
Gunung berapi yang pernah meltus, umumnya berpuncak datar. Oleh karena itu, di
Indonesia sering terjadi peristiwa gunung meletus. Magma yang keluar ke
permukaan bumi ada yang padat,cair dan gas. Material yang dikeluarkan oleh
gunung api tersebut antara lain :
1. Eflata (material padat) berupa lapili, kerikil, pasir dan debu.
2. Lava dan lahar, berupa material cair.
3. Eksalasi (gas) berupa nitrogen belerang dan gas asam
12. GEO-3.5/4.5/2/1-1
9
Ciri-ciri gunung api yang akan meletus, antara lain :
Suhu di sekitar gunung naik
Mata iar menjadi kering
Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang-kadang disertai getaran (gempa).
Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan
Binatang di sekitar gunung bermigrasi.
Tanda-tanda pasca vulkanik, Gunung api yng berhenti atau padam setelah meletus,
biasanya terdapat tanda-tanda sebagai berikut :
Ditemukan sumber air panas
Ditemukan bahan-bahan sumber gas atau ekshalasi yang terdiri atas solfatar
(sumber gas belerang), mofet (sumber gas asam arang), dan fumarol (sumber gas
uap air);
Adanya geyser (semburan air panas dari celah atu retakan batuan) serta;
Adanya makdani (mata iar panas yang banyak menngandung mineral belerang)
Tanda-tanda ini menandakan intrusi magma yang terus mendesak, ke
permukaan, apabila desakan ini cukup kuat, yang terjadi adalah letusan gunung
berapi. Setelah terjadi letusan Gunung itu mengalami istirahat, tetapi aktifitas gunung
tersebut masih berlangsung, sehingga suatu saat dapat menegluarkan suatu tanda-
tanda aktif kembali.
Sumber gas ini ada yang sangat berbahaya bagi kehidupan. Bahkan dapt
mematikan misalnya yang terjadi pada Kawah Sinila (Dieng) disampinag berbahaya,
gejala post vulkanik bermanfaat juga bagi kehidupan manusia, bahkan dapat juga
dijadikan objek wiasta, Misalnya air panas dan kawah gunung berapi.
Danau vulkanik
Setelah gunung merapi meletus atas kepundannya yang kedap air dapat menampung
air dan membentuk danau. Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat
letusan gunung yang kuat sehingga menghancurkan bagian puncaknya,kemudian
membentuk sebuah cekunngan besar, cekungnan menampung air dan membentuk
danau.
Contoh danau vulkanik, antara lain : danau di puncak gunung lokon di Sulawesi
Utara dan Dnau Kelimutu di Flores.
Manfaat dan kerugian vulkanisme
Peristiwa vulkanik selain memberikan manfaat juga dapat menimbulkan kerugian
harta benda maupun jiwa. Keuntungan yang kita peroleh setelah vulkanisme
berlangsung antara lain :
1. abu vulkanik yang disemburkan menyuburkan tanah pertanian di sekita gunung
api.
2. bahan galian, seperti belerang, besi, emas, perak, pasir, batu, dan batu apung
banyak terdapat di daerah bekas vulkan.
3. panas bumi (geothermal) yang ditimbulkan oleh aktiovitas magma dapat
dimanfaaatkan sebagai pembangkit liostrik tenaga panas bumi.
4. gunung berapi yang tinggi sebagai daerah penangkap hujan sehingga tanah subur
dengan curah hujan yang tinggi memunculkan hutan alami yang sangat lebat.
13. GEO-3.5/4.5/2/1-1
10
5. gejala pascavulkanis merupakan objek pariwisata yang menarik
Kerugian yang kita alami terutama adalah berupa jiwa danharta benda, karena :
1. Kebakaran hutan akibat aliran lava pijar
2. Tebaran abu yang sangat tebal dn meluas dapat meruak kesehatan dan
mengotori sarana yang ada
3. Gempa bumi (vulkanik) yang dapat ditimbulkannya dapat merusak
bangunan
Gambar dibawah menjelaskan perjalanan Lava dari dalam perut bumi hingga muncul
diperkaan sert tipe-tipe letusan gunung berapi yang meliputi sifat, kedalaman serta
kekentalan magmanya.
IV. Proses Seisme dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan.
Macam-macam jenis gempa bumi (seisme )adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan factor penyebabnya, sebagi berikut.;
Gempa tektonik atau gempa dislokasi adalah gempa yang terjadi karena proses
dislokasi atau pergerakan lapisan batuan. Kekuatan gempa tektonik ini
biasanya besar, dan meliputi daerah yang sangat luas.
Gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi karena pengaruh aktivitas magma
di dalam litosfer, sebelum pada saat dan sesudah gunung api meletus.
Gempa runtuhan (terban) adalah gempa yang disebabkan karena runtuhnya
massa m,engisi ruang kosong di dalam litosfer. Gempa ini sering terjadi di
daerah bertopografi kartz atau kapur, dan didaerah pertambangan.
b. Berdasarkan jarak pusat gempa atau hiposentrum, gempa dibedakan
sebagai beikut;
Gempa dalam jika hiposentrumnya terletak 300 -700 km di
bawah permukaan bumi.
Gempa pertengahan atau intermedier jika hiposentrumnya
terletak 100-300 km di bawah permukaan bumi
Gempa dangkal jika hiposentrumnya kurang dari 100 km di
bawah permukaan bumi
c. Berdasarkan bentuk episentrum, gempa dibedakan sebagai berikut
Gempa linier jika episentrum berbentuk garis, seperti gempa dislokasi atau
gempa tektonik karena patahan.
14. GEO-3.5/4.5/2/1-1
11
Gempa sentral jika episentrumnya berbentuk titik, seperti gempa gunung api
dan gempa runtuhan
d. Berdasarkan jarak episentral, yaitu jarak antara pusat gempa di permukaan bumi
(episentrum) dengan alat pencatat gempa (seismograf) yang dihitung secara
horizontal
Gempa local, apabila jaraknya lebih dari 10.000 kilometer
Gempa jauh. Apabila jaraknya sekitar 10.000 kilometer
Gempa sangat jauh, apabila jaraknya lebih dari 10.000 kilometer
e. Berdasarkan letak episentrum, gempa dibedakan menjadi sebagai
berikut
Gempa daratan, jika episentrumnya terletak di darat
Gempa laut, jika episentrumnya terletak di asar laut
Cara mencari jarak episentral dapat dilakukan dengan menggunakan
hukum Laska, yaitu dengan rumus ∆ = (S-P) – 1’) X 1 megameter
V. Proses Tenaga Eksogen dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan.
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak
permukaan bumi, seperti: air, angin, organisme, sinar matahari, dan es.
Tenaga eksogen dapat mengakibatkan hal-hal sebagai berikut ini.
A. Pelapukan (weathering)
Pelapukan atau weathering, yaitu kerusakan kulit bumi karena pengaruh cuaca,
sperti: suhu, curah hujan, kelembaban, dan angin.
Pelapukan dibedakan sebagai berikut.
1. Pelapukan mekanis atau fisis disebabkan oleh perbedan suhu yang sangat besar
antara siang dan malam.
2. Pelapukan khemis atau kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat peristiwa
kimia melalui air.
3. Pelapukan organis, yaitu pelapukan yang disebabkan oleh proses organis, seperti
pelapukan batuan karena terkena daun yang membusuk atau akar tumbuhan
yang dapat menembus batuan atau sarang burung pada batuan cadas.
B. Pengikisan (erotion/ erosi)
Pengikisan (erosi)suatu proses pelepasan dan pemindahan massa batuan (termasuk
tanah) secara alamiah dari suatu tempat ke tempat lain oleh zat pengangkut (air,
udara, gletser, air laut) di pemukaan bumi.
Berdasarkan tenaganya Erosi terbagi kedalam beberapa macam
1. Pengikisan air (ablasi)
Proses ini dilakukan oleh air yang mengalir, baik di dalam tanah maupun di
sungai, atau bahkan di permukaan tanah ketika hujan. Untuk proses erosi sungai,
dapat menentukan tingkat usia sungai, yaitu sebagai berikut.
1) Sungai stadium muda (young streams) dengan ciri-ciri sebagi berikut.
Proses erosi sangat aktif, baik secara horizontal maupun vertical
Pengikisan vertical lebih kuat dibandingkan pengikisan horizontal
Lembahnya mempunyai lereng yang terjal berbentuk huruf V
15. GEO-3.5/4.5/2/1-1
12
Banyak dijumpai air terjun
2) Sungai stadium dewasa (mature streams) dengn cirri-ciri sebagai berikut
Kecepatan airnya mulai berkurang
Lerengnya tidak terlalu curam, berbentuk huruf U
Erosi ke bawah tidak begitu kuat.
3) Sungai stadium tua (old streams) dengan cirri sebagai berikut.
Proses erosi sangat kecil, sedimentasi sangat besar
Terdapat dataran banjir (flood plain)
Dijumpai adanya meander.
2. Pengikisan oleh angin (deflasi)
Pengikisan yang dilakukan oleh angin sering dengan deflasi. Proses ini banyak
dijumpai di daerah gurun yang terdapat tiupan angin kencang disertai pasir dan
kerikil, melalui bongkahan-bongkahan batuan. Hasil dari pengikisan ini adalah
batu jamur ( muchroom rock).
3. Pengikisan oleh gletser (glasial)
Pengikisan oleh gletser disebut pengikisan glacial. Proses ini banyak terjadi di
daerah kutub, atau tempat lain seperti Pegunungan Himalaya.
4. Pengikisan oleh air laut (abrasi)
Pengikisan yang dilakukan oleh air laut dinamakan abrasi atau erosi marine.
Hasil bentukan proses abrasi, meliputi sebagai berikut.
Cliff, yaitu pantai yang berdinding curam dan terjal
Relung, yaitu cekungan-cekungan yang terdapat di dinding cliff
Dataran abrasi, yaitu hamparan wilayah pendataran akibat abrasi
Pantai fyord, adalah pantai berlekak-lekuk jauh menjorok kea rah daratan
Pantai skeren adalah pantai seperti fyord, tetapi lekukannya tidak terlalu
dalam
C. Pengendapan (Sedimentasi)
Pengendapan atau sedimetasi adalah proses pengendapan material batuan
dari hasil pengikisan (erosi) air, angina, gelombang laut, dan gletser. Sedimentasi
dapat terjadi di daratan sekitar sungai, danau, atau di laut.
Berdasarkan tenaga alam pengangkutnya, sedimentasi dapat dibedakan menjadi
empat, yaitu sebagai berikut :
Sedimentasi aquatis, sedimentasi yang diangkut oleh air
Sedimentasi marine, sedimentasi yang diangkut oleh air laut.
Sedimentasi aeris (aeolis), sedimentasi yang diangkut oleh angin
16. GEO-3.5/4.5/2/1-1
13
Sedimentasi glacial, sedimentasi yang diangkut oleh gletser
Berdasarkan tempat pengendapannya, sedimentasi dapat dibedakan menjadi lima
macam, yaitu sebagai berikut.
Sedimentasi flufial, yaitu sediment yang terdapat di sungai
Sediment marine, yaitu sediment yang terdapt di dasar laut
Sediment terestris, sediman yang terdapat di daratan
Sediment limnis, yaitu sediment yang terdapat di rawa atau danau.
Sediment glacial, yaitu sediment yang terdapat di aderah es.
D. Gerakan batuan (mass wasting)
Mass wasting atau pergerakan massa batuan merupakan gerakan
serpihan batuan karena proses pelapukan dan sedimentasi yang menuruni lereng
karena adanya pengaruh gaya gravitasi (gaya berat).
Peristiwa mass wasting dapat merubah bentang alam, khususnya jika
skalanya besar. Salah satu contoh mass wasting adalah tanah longsor. Saat ini,
tanah longsor termasuk bencana yang berbahaya karena dapat merusak
permukiman dalam waktu singkat sehingga mengakibatkan banyak korban jiwa
maupun materi.
Faktor yang Mempengaruhi Mass Wasting meliputi kemiringan lereng, pengaruh
gravitasi, dan pengaruh air. Berikut adalah penjelasan untuk tiap faktor mass
wasting :
1. Kemiringan lereng
Semakin besar sudut kemiringan lereng dan semakin rendah gaya gesek pada
pada lereng tersebut, maka lereng tersebut semakin beresiko terhadap mass
wasting, begitu juga sebaliknya.
2. Pengaruh gravitasi
Semakin besar sudut kemiringan lereng, maka semakin besar pula komponen
gravitasi yang bekerja sejajar dengan lereng sehingga benda – benda semakin
cenderung menuruni lereng.
3. Pengaruh air
Keberadaan air di antara butiran batuan atau tanah dapat mengurangi
kekohesifan natar mineral sehingga mudah terurai. Keberadaan air juga
menambah beban dan tanah menjadi tidak stabil.
17. GEO-3.5/4.5/2/1-1
14
Jenis - Jenis Mass Wasting dapat dihapal dengan mencermati tabel berikut ini
Penamaan dari tabel diatas adalah mendahulukan nama material dikuti gerakannya,
misal rock slide, mud flow, rock fall dan sebagainya. Berikut ini adalah penjelasan
dari jenis – jenis mass wasting
1) Tanah longsor (land slide) dan longsoran batu (rock slide)
Tanah longsor merupakan massa batuan yang meluncur dengan cepat ke bawah
dengan sedikit atau tanpa aliran material. Terdapat dua bentuk utama tanah
longsor, yaitu longsoran batu (rock slide) dan runtuhan tanah (slump).
Longsoran batu berupa massa batuan induk yang meluncur turun pada bidang
miring yang rata, seperti patahan. Disisi lain runtuhan tanah adalah massa
batuan yang meluncur pada bidang miring yang cekung (berlubang)
2) Guguran batu (rock fall)
Guguran batu atau rock fall merupakan proses mass wasting yang paling cepat.
Fenomena ini berupa massa batuan yang menggelinding bebas menuruni seuah
tebing yang curang. Ukuran batu yang gugur dapat bervariasimulai dari batu
kecil hingga batu sebesar rumah.
3. Rayapan tanah (soil creep)
Rayapan tanah adalah proses gerakan tanah yang sangat lambat. Proses ini
ditandai dengan pembengkokan lapisan batuan, tiang telepon, pagar,
monument menjadi miring, dan dinding bangunan retak.
4. Aliran lumpur (mud flow)
Aliran lumpur merupkan fenomena yang berupa lumpur yang mengalir
menuruni lereng pada daerah perbukitan dan pergunungan. Aliran lumpur
dapat terjadi pada perbukitan di daerah gurun pasir yang mengalami hujan
deras. Selain itu, aliran lumpur juga dapat terjadi pada daerah gunung yang
baru meletus. Prosesnya dipengaruhi oleh hujan yang membawa abu dan debu
vulkanik sisa letusan.
5. Aliran tanah (land flow atau earth flow)
Aliran tanah umumnya terjadi pada daerah yang beriklim lembab dan berlereng
curam. Fenomena ini terjadi dalam beberapa jam dan menghasilkan timbunan
material berbentuk seperti undakan.
18. GEO-3.5/4.5/2/1-1
15
5. Denudasi
Dalam geologi, denudasi adalah serangkaian proses panjang yang mengakibatkan
pengikisan permukaan Bumi dan berujung pada berkurangnya ketinggian dan
relief bentang alam dan lanskap.
Denudasi adalah salah satu contoh tenaga eksogen yang mengakibatkan
perendahan relief daratan. Karena denudasi, permukaan bumi semakin berkurang
ketinggiannya. Pegunungan dan perbukitan makin lama makin rendah, karena
proses tenaga eksogen seperti pelapukan, erosi, tanah longor dan kemudian terjadi
proses pengangkutan atau transportasi dan sedimentasi. Bentuk muka bumi akibat
denudasi ialah penelpain yaitu dataran yang luas dan semakin melandai ke laut.
Peneplain (dataran yang nyaris sejajar dengan garis pantai) terluas di dunia
adalah di bagian utara Siberia.
VI. Pembentukan Tanah dan Persebaran Jenis Tanah.
Tanah (bahasa Yunani: pedon, lapisannya disebut pedosfer) adalah bagian kerak
bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah adalah bagian kerak bumi
yang tersusun atas mineral dan bahan organik yang merupakan lapisan kerak bumi
yang berada di lapisan paling atas,yang juga merupakan tabung reaksi alami yang
menyangga seluruh kehidupan yang ada di bumi. Tanah juga merupakan alat
produksi untuk menghasilkan produksi pertanian.Sebagai alat produksi tanah
memiliki peranan-peranan yang mendorong berbagai kebutuhan diantaranya adalah
sebagai alat produksi, maka peranannnya yaitu sebagai tempat pertumbuhan
tanaman, menyediakan unsur-unsur makanan, sumber air bagi tanaman, dan tempat
peredaran udara.
Tanah mempunyai ciri khas dan sifat-sifat yang berbeda-beda antara tanah di
suatu tempat dengan tempat yang lain. Sifat-sifat tanah itu meliputi fisika dan sifat
kimia. Beberapa sifat fisika tanah antara lain tekstur, struktur dan kadar lengas tanah.
Untuk sifat kimia menunjukkan sifat yang dipengaruhi oleh adanya unsur maupun
senyawa yang terdapat di dalam tanah tersebut. Beberapa contoh sifat kimia yaitu
reaksi tanah (pH), kadar bahan organik dan Kapasitas Pertukaran Kation (KPK).
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah
mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus
sebagai penopang akar.
Ilmu yang mempelajari proses-proses pembentuan tanah beserta faktor-faktor
pembentuknya,klasifikasi tanah, survey tanah dan cara-cara pengamatan dilapangan
disebut pedologi. Apabila tanah dipelajari dalam hubungannya dengan pertumbuhan
tanaman disebut edaphologi.
Pembentukan tanah di bagi menjadi empat tahap, yaitu :
19. GEO-3.5/4.5/2/1-1
16
1. Batuan yang tersingkap ke permukaan bumi akan berinteraksi secara langsung
dengan atmsosfer dan hidrosfer. Pada tahap ini lingkungan memberi pengaruh
terhadap kondisi fisik.
2. Berinteraksinya batuan dengan atmosfer dan hidrosfer memicu terjadinya
pelapukan kimiawi.
3. Setelah mengalami pelapukan, bagian batuan yang lapuk akan menjadi lunak.
Lalu air masuk ke dalam batuan sehingga terjadi pelapukan lebih mendalam. Pada
tahap ini di lapisan permukaan batuan telah ditumbuhi calon makhluk hidup. Pada
tahap ke tiga ini batuan mulai ditumbuhi tumbuhan perintis. Akar tumbuhan
tersebut membentuk rekahan di lapisan batuan yang ditumbuhinya. Di sini
terjadilah pelapukan biologis.
4. Di tahap yang terakhir tanah menjadi subur dan ditumbuhi tanaman yang relatif
besar.
Komponen-komponen tanah, meliputi air, udara, bahan mineral serta bahan
organik. Adapun 5 Faktor-Faktor Pembentuk Tanah adalah iklim, organisme, bahan
induk, relief / topografi serta waktu.
Iklim bekerja dalam pembentukan tanah, melalui proses pelapukan
fisika/mekanik, batuan hancur karena pengaruh cuaca. Organisme bekerja pada
proses pembentukan tanah, misalnya pada pelapukan biologi oleh lumut dan akar
pohon yang dapat menghancurkan batu. Batuan asal pembentuk tanah yaitu batuan
beku, sedimen dan metamorf.
Adapun komposisi tanah dalam keadan normal digambarkan sebagai berikut :
Profil (enampang melintang) atau disebut juga Horison Tanah meliputi :
Horison O merupakan horison organik
Horison A disebut sebagai Top soil (lapisan atas tanah ) merupakan daerah elusiasi
(pencucian) yang sudah tercampur dengan bahan mineral
Horison B disebut juga sebagai Sub soil (lapisan bawah tanah) merupakan horison
iluviasi (penimbunan) dari Horison A
Horison C disebut juga sebagai Regresif Rock (pecahan batuan) merupakan horison
yang sedikit mengalami pelapukan
HoriSon D disebut juga sebagai Bed Rock (batuan induk) merupakan batuan induk
yang belum mengalami pelapukan.
Untuk lebih jelasnya, bisa melihat gambar dibawah ini :
20. GEO-3.5/4.5/2/1-1
17
Sifat kimia tanah, diantaranya adalah pH/ derajat keasaman tanah yang
diklasifikasikan sbb. :
Sangat Asam untuk pH tanah lebih rendah dari 4,5
Asam untuk pH tanah berkisar antara 4,5 s/d 5,5
Agak Asam untuk pH tanah berkisar antara 5,6 s/d 6,5
Netral untuk pH tanah berkisar antara 6,6 s/d 7,5
Agak Alkalis/ Basa untuk pH tanah berkisar antara 7,6 s/d 8,5
Alkalis/ Basa untuk pH tanah lebih besar dari 8,5.
Salah satu metode untuk mengurangi keasaman dan basa tanah :
Tanah yang terlalu masam dapat dinaikkan pH dengan menambahkan kapur
Tanah yang terlalu basa dapat dinaikkan pH dengan menambahkan belerang.
Fisik tanah diantaranya warna dan tekstur tanah, dimana warna tanah
dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, semakin tinggi kandungan bahan
organik tanah, maka akan semakin hitam atau gelap. Sedangkan Tekstur Tanah
terdiri berbagai ukuran yang dibagi menjadi tiga ukuran utama yaitu: pasir yang
ukurannya 2 – 0,06 mm, debu berukuran 0,06 – 0,002 mm
Dan lempung > 0,002 mm.
Beberapa Jenis Tanah di Indonesia, diantaranya, Aluvial, Regosol, litosol, Podzolik,
Organosol/Gambut dan Andosol
1. Jenis tanah alluvial yang banyak terdapat di sekitar dataran banjir sungai. Banyak
terdapat di pantai utara jawa, pantai timur sumatera dan kalimatan. Tanah ini
sering disebut tanah hasil endapan memiliki teksturnya halus berpasir (keabu-
abuan) dan unsur hara tinggi.
21. GEO-3.5/4.5/2/1-1
18
2. Tanah Regosol adalah jenis tanah muda yang banyak terdapat di gunung vulkanik
dan pantai berupa lumpur pasir.
3. Tanah Litosol sering disebut tanah berbatu banyak terdapat di bukit dan gunung.
4. Tanah Podzolik memiliki tekstur lempung dan pasir, bersifat agak asam dan
memiliki warna merah hingga kuning.
5. Jenis tanah organosol memiliki warna hitam hingga kecoklat-coklatan karena
berasal dari bahan organik. Wilayahnya meliputi sumatera timur, kalimantan, dan
Papua.
6. Jenis tanah andosol memiliki ciri tekstur kasar dan halus, sifatnya subur,
warnanya kelabu, berasal dari abu vulkanik dan banyak terdapat di sumatera dan
jawa.
VII. Pemanfaatan dan Konservasi Tanah.
Tanah merupakan sumberdaya alam yang sangat potensial, sehingga dari tanahlah
didapatkan beberapa manfaat untuk kehidupan manusia, diantaranya :
1. Penyediaan unsur hara untuk tumbuhan.
2. Sumber mata air.
3. Penyedia makanan untuk biota tanah, khususnya pengurai.
4. Sebagai habitat hidup dan melakukan kegiatan (manusia, hewan dan
tumbuhan).
5. Sumber bahan baku barang kerajinan atau perabot rumah tangga.
6. Memiliki nilai ekonomis yaitu sebagai aset yang dapat disewakan atau diperjual
belikan
7. Mengandung barang tambang atau bahan galian yang berguna untuk manusia.
Konservasi tanah adalah serangkaian strategi pengaturan untuk mencegah erosi
tanah dari permukaan bumi atau terjadi perubahan secara kimiawi atau biologi
akibat penggunaan yang berlebihan, salinisasi, pengasaman, atau akibat
kontaminasi lainnya.
Metode konservasi tanah dapat dibagi dalam tiga golongan utama yaitu
metoda vegetatif, metoda mekanik, dan metoda kimia).
Metoda vegetatif merupakan penggunaan tanaman atau tumbuhan dan sisa-
sisanya untuk mengurangi daya rusak hujan yang jatuh, mengurangi jumlah
dan daya rusak aliran permukaan dan erosi.
22. GEO-3.5/4.5/2/1-1
19
Metode mekanik merupakan semua perlakukan fisik mekanis yang
diberikan terhadap tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran
permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah
Metode kimia merupakan penggunaan preparat kimia sintetis atau alami.
Adapun Strategi-strategi yang biasanya dipakai pada
konservasi tanah, yaitu:
1. pemilihan vegetasi penutup lahan
2. pencegahan erosi
3. pengaturan kadar garam
4. pengendalian keasaman
5. meningkatkan kelestarian organisme tanah yang menguntungkan
6. pencegahan dan remediasi tanah dari kontaminasi
7. mineralisasi
Strategi lainnya yang biasa dipergunakan dalam bidang pertanian yaitu:
1. pertanian tanpa pengolahan tanah
2. pengolahan tanah berkontur
3. alur penahan angin (windbreak)
4. rotasi tanaman
5. penggunaan pupuk alami
6. mengistirahatkan lahan
VIII. Lembaga-Lembaga yang Menyediakan dan Memanfaatkan Data Geologi di
Indonesia.
Peta geologi dan data tanah dalam pembangunan nasional memiliki peran
penting sebagai penunjang dan pendukung berbagai progam rencana
pembangunan di suatu wilayah yang meliputi tahap perencanaan,pelaksanaan,dan
evaluasi .Semua informasi dari peta geologi yang menyajikan berbagai informasi
berupa jenis dan sebaran batuan ,struktur,morfologi,dan kemiringan
lereng,kerentaan tanah,dan informasi variasi batuan sangat diperlukan ,terutama
dalam pengambilan keputusan layak tidaknya suatu wilayah bagi peruntukan yang
diinginkan.
Secara ringkas,berikut uraian mengenai kegunaan peta geologi dan data tanah:
Eksplorasi sumber daya mineral(mineral air tanah) dan energy (migas
konvensional-nonkonvensional), Kawasan rawan bencana alam geologi
(gempa,tsunami,letusan gunung berapi ,dan longsor)
Rencana pembangunan dan tata ruang (klasifikasi kualitas lahan permukiman
dan potensi air tanah), Transportasi dan komunikasi (rancangan jaringan
jalan,listrik,pipa,dan jaringan kabel telepon).
Lembaga- lembaga Penyedia Data Geologi di Indonesia, diantaranya :
1. Badan Geologi Nasional, melalui survey-surveynya.
2. LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), melalui Remote
sensing (Penginderaan jauhnya).
23. GEO-3.5/4.5/2/1-1
20
3. BIG (Badan Informasi Geospasial), Perumusan dan pengendalian kebijakan
teknis di bidang informasi geospasial; melalui pemetaan lapangan dan Remote
sensing (Penginderaan jauhnya).
4. BPN (Badan Pertanahan Nasional), melalui survey dan pemeataan lapangan
yang berkenaaan dengan tanah (Lapisan teratas/ cover dari Litosfer)
Adapun Lembaga- lembega yang Memanfaatkan Data Geologi di Indonesia,
diaantaranya :
1. Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), untuk penyesuaian
dalam perencanaan pembangunan tata-ruang wilayah.
2. BMKG (Badan Meteorologi, Klimmatologi dan Geofisika), untuk
mengkolaborasi dan memformulasi data geologi, sebagai bahan informasi atas
prediksi-prediksi dampak dinamika cuaca yang terjadi.
3. BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), sebagai bahan acuan/
rujukan mitigasi bencana yang terjadi dimasyarakat.
4. Perusahaan-perusahan milik BUMN, BUMD, maupun swasta Nasional serta
Internasional.
5. Masyarakat umum.
Sebelum ke Peta Konsep, Fahami diagram alir dibawah ini.
Selanjutnya, Fahami Peta Konsepnya dengan baik !
Proses Tenaga
Eksogen dan
Pengaruhnya
terhadap
Kehidupan.
Proses Seisme dan
Pengaruhnya
terhadap
Kehidupan
Pembentukan
Tanah dan
Persebaran
Jenis Tanah
Lembaga-Lembaga
yang Menyediakan
dan Memanfaatkan
Data Geologi
di Indonesia
RESUME
(RANGKUMAN)
Pemanfaatan dan
Konservasi
Tanah.
22. PETA KONSEP
Karakteristik
Lapisan-
Lapisan Bumi
Proses
Vulkanisme dan
Pengaruhnya
terhadap
Kehidupan
Proses
Tektonisme
dan
Pengaruhnya
terhadap
Kehidupan
24. GEO-3.5/4.5/2/1-1
21
A. PETUNJUK PENGGUNAAN UKBM
Lapisan
Tanah
(PEDOSFER)
Fisik
Kimia
Bioligi
s
L
I
T
O
S
F
E
R
PELAPUKAN
(WEATHERING
)
L
I
T
O
S
F
E
R
E
N
D
O
G
E
N
E
K
S
O
G
E
N
AKTIVITAS MAGMA
(VULKANISME)
PERGERAKAN KERAK
BUMI
(TEKTONISME)
GEMPA
(SEISME)
PENGIKISAN
(EROTION)
PENGENDAPAN
(SEDIMENTATION)
)
ROMBAKAN
(DENUDATION)
GUGURAN BATUAN
(MASS WASTING)
3. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Epirogenetik
TEKTONIS
MEOrogenetik
TEKTONIS
MEIntrusi
TEKTONIS
MEEkstrusi
TEKTONIS
ME
Vulkanik
Ekstrusi
TEKTONISstrusi
TEKTONIS
ME
Terban (Runtuhan)
Tektonik
TEKTONIS
ME
25. GEO-3.5/4.5/2/1-1
22
Seperti yang telah disampaikan pada UKBM (Unit Kegiatan Pembelaran
Mandiri) Semester 1 yang lalu, maka sangat penting, sekali lagi saya katakan,
“sangat penting untuk memperhatikan hal-hal berikut ini .” (lihat, bapak kasih
bold untuk bagian ini, karena apa ?. PENTING brooooth, Siiiiist ! Jangan sampai
terlewat membacanya).
1. Baca materi utama pada UKBM ini sampai tuntas (INGAT ! sampai
TUNTAS)
2. Ikuti langkah – langkah yang terdapat pada kegiatan pembelajaran secara
seksama, teliti, dan berurutan. (shabar, karena shabar itu awal kesuksesan).
3. Selesaikan setiap lembar pekerjaan yang diharuskan untuk dikerjakan pada
setiap kegiatan pembelajaran. (Nah, ini syarat utama untuk mendapatkan nilai
memuaskan).
4. Kalian boleh menanyakan kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan dalam
kegiatan pembelajaran pada UKBM ini kepada guru bidang studi kalian
(artinya, tidak hanya saat KBM saja).
5. Kalian kerjakan latihan – latihan yang telah disediakan pada UKBM ini dan
diperbolehkan mencari secara mandiri latihan soal yang lain pada sumber
lain, baik buku paket ataupun pembelajaran online. (ini asyik, tapi jangan
sampai gagal focus, kesana-kemari).
6. Lakukan pengukuran mandiri mengenai pencapaian kalian. (Istilah kerennya
EVADIR/ Evaluasi diri/ menilai diri-sendiri).
7. Apabila kalian merasakan sudah siap dan mencapai standar pencapaian
minimum kalian berhak mengajukan ujian atau evaluasi pencapaian
kompetensi (Perhatikan Peta konsepnya, sekali lagi).
8. Apabila kalian mampu mencapai Standar Ketuntasan Belajar Minimum,
kalian berhak untuk melanjutkan ke UKBM Selanjutnya. (Insya Allah, kalian
dimudahkan, Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.).
9. Tetap Semangat untuk Menjadi Yang Terdepan dan Terbaik dalam Prestasi,
karena kita SMANSA dan SMANSA itu, BEDA, BEDA dan JUARA !
SEMANGAAAAAT !!!!
10. Selamat Bekerja.
B. KEGIATAN PENDAHULUAN
Materi Pembelajaran kali ini meliputi hal-hal mendasar yang harus anda ketahui
yang berhubungan Dinamika Litosfer dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan.
Model Pembelajaran yang kita digunakan adalah Problem Base Learning.
(Pembelajaran Pemecahan Masalah). Model ini cenderung dilakukan secara kelompok,
maka jangan lupa, sebaiknya kalian selalu bekerja dalam kelompok. Berdasarkan pada
jumlah siswa/i per rombongan belajar (per kelas) di SMANSA KOTA SUKABUMI
36, maka bergabunglah dalam kalian di salah satu dari 12 kelompok yang ada.
Anggota dan penamaan kelompok bisa meneruskan yang lalu atau berubah. Sebagai
salah satu alternatif, untuk mengingatkan pada bahasan kita, maka kalian bisa memilih
salah satu istilah di Peta konsep pada bahasan ini. ( Litosfer, Endogen, Eksogen,
26. GEO-3.5/4.5/2/1-1
23
Tektonisme, Vulkanisme, Seisme, Weathering, Erotion/ Erosi, Sedimentation/
Sedimentasi, Mass Wasting, Denudation/ Denudasi da Pedosfer (Lapisan Tanah).
Tugas-tgas bersama kalian, diantaranya memahami secara substansial (intinya)
definisi (batasan, pengertian) tentang segal sesuatu secara konseptual segala sesuatu
yang terurai dipaparan pertama. Faktual adalah wacana (perbincangan) yang pernah,
kadang-kadang, atau bahkan sering kalian dengar, lihat, baca dan simak diberbagai
media yang ada. Berhubung semakin merebaknya keaneka-ragaman bentuk media,
setidaknya untuk hal ini, jika belum pernah, atau lupa menyimak. Bersiaplah di
pencarian google engine atau search engine lainnya untuk mulai menjelajah . Contoh
Klik : :
https://www.google.co.id/search?dcr=0&ei=vGZLWpbAE8SX0gSg2obwBg&q=gejal
a+aktual+litosfer+saat+ini&oq=gejala+aktual+litosfer+saat+ini&gs_l=psy-
ab.3...18162.27540.0.27964.17.14.3.0.0.0.232.1373.0j8j1.9.0....0...1c.1.64.psy-
ab..6.0.0....0.fSsHlhvZzHA, ini adalah hasil pencarian atas keyword : gejala aktual
litosfer saat ini. Pilih salah satu link yang bisa menjadi gerbang bagi anda untuk.
Begitupun untuk Fakta-fakta kekinian pada materi lainnya, jika berkenaan dengan
faktual, berarti kita harus menggunaan keyword pencarian yang menggunakan kata-
kata yang mengandung makan kekinian. Sebegai penegas, saya kasih anda beberapa
istilah yang berkenaan dengan istilah “faktual” ; aktual, saat ini, setahun ini, dekade
ini, fakta, peristiwa serta kata-kata lain yang relevan dengan hal kita cari.
Tentu hal ini bukan sesuatu yang baru buat generasi anda, tapi kadang hal itu
terlupakan, karena sudah diangaap sangat “remeh-temehnya”. Ingat, banyak yang
bekerja, tapi merka bekerja tidak efektif (tepat sasaran, tepat guna) dan efisien (hemat
waktu), karena mereka melupakan atau manganggap remeh prosedur atau tahapan.
Menaiki tangga satu-persatu lebih menyelamatkan dari pada, kita melangkahinya
secara melompat-lompat, apalagi jika kita ingin mencapai puncak yang jaraknya
cukup jauh, seperti halnya menuju Pusat Situs Gunung Padang atau Stupa teratas dari
candi Borobudur.
Pada bagian kedua di Konseptual, serap dengan seksama definisi, kategorisasi
atau klasifikasi (jenis-jenis, macam-macam, bentuk-bentuk) sampai dengan conth-
contoh di lapangan.
Setelah membaca yang bersifat konseptual tersebut, maka pada tahap akhir
Sekali lagi, ingat selalu tahapan-tahapannya !!!
Catatan Tambahan Penting !
Bapak sudah sediakan sebuah blog yang cukup refresentatif untuk sumber data suplemen
(pelengkap). Klik selalu ini untuk tujuan tsb. https://adefathurahman.blogspot.co.id/ atau
juga, jika ingin view yang maksimal di android, bisa kunjungi link ini :
http://app.appsgeyser.com/5506541/GEOGRAPHY%20LEARNING%20Reference
C. KEGIATAN INTI
KEGIATAN BELAJAR 1
Mengacu pada Model Pembelajaran Base Learning, maka pada kegiatan belajar
ini, anda semua diharapkan untuk membuat sebuah uraian yang disertai
gambar, berdasarkan pada kesimpulan hasil diskusi kelompok tentang
27. GEO-3.5/4.5/2/1-1
24
“Pembagian lapisan-lapian bumi berdasarkan sifat fisik dan sifat kimianya.”
Diakhir kesimpulan sertakan , minimal masing-masing satu dari dampak positif
dan negatif yang dirasakan langsung ataupun tidak langsung dari gejala
lapisan- lapisan kulit bumi ini terhadap kehidupan dimuka bumi, khususnya di
Indonesia.
Jadi, anda semua harus membagi jam temu muka ini menjadi 2 sesi :
1. Sesi pertama untuk searching atau explore data dan diskusi
2. Sesi kedua, mengelola kelompok untuk menghasilkan produk berupa
kesimpulan yang diwakili oleh point-point yang dianggap penting untuk
ditampilkan, sebagai hasil dari eksplor dan diskusi yang telah dilakukan.
KEGIATAN BELAJAR 2
1. Berdasarkan Sifat Fisiknya, lpisan-lapisan bumi terbagi mejadi
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
2. Berdasarkan Sifat Kimianya, lpisan-lapisan bumi terbagi mejadi
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Dampak positif sifat fisik lapisan bumi terhadap kehidupan di Indonesia.
.........................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
Dampak negatif sifat fisik lapisan bumi terhadap kehidupan di Indonesia.
.........................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
.
Dampak positif sifat kimia lapisan bumi terhadap kehidupan di Indonesia.
.........................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
...............................................................................................................
Dampak negatif sifat kimia lapisan bumi terhadap kehidupan di Indonesia.
.........................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
.
28. GEO-3.5/4.5/2/1-1
25
Seperti pada kegiatan pertama, maka anda semua diharapkan untuk membuat
sebuah uraian yang disertai gambar, berdasarkan pada kesimpulan hasil diskusi
kelompok yaang berkenaan dengan :
1. Contoh fenomena/ gejala epirogenetik masa lalu yang tersaji/ dapat dilihat
pada saat ini.
2. Contoh fenomena/ gejala orogenetik masa lalu yang tersaji/ dapat dilihat
pada saat ini.
3. Dampak Negatif tenaga epirogenetik terhadap wilayah negara kita.
4. Dampak Negatif tenaga orogenetik terhadap wilayah negara kita.
5. Dampak Positif tenaga epirogenetik terhadap wilayah negara kita.
6. Dampak Positif tenaga orogenetik terhadap wilayah negara kita.
Jangan lupa untuk membagi jam pertemuan ini menjadi 2 sesi.
1. Sesi pertama untuk searching atau explore data dan diskusi
2. Sesi kedua mengelola kelompok untuk menghasilkan produk, berupa
kesimpulan yang diwakili oleh point-point yang dianggap penting
disajikan, sebagai hasil dari eksplore dan diskusi yang telah dilakukan.
1.
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
2.
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
3.
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
........
4.
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
5.
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
..................................................................................................
30. GEO-3.5/4.5/2/1-1
27
4. Menjelaskan masing-masing satu contoh peristiwa gempa vulkanik dan
gempa terban (runtuhan) yang pernah terjadi di Indonesia.
5. Mengaplikasikan penggunaan Rumus Laska untuk menentukan jarak
episentrum dari seismograf dengan cara membuat contoh soal dan
pengerjaannya.
Jangan lupa untuk membagi jam pertemuan ini menjadi 2 sesi.
1. Sesi pertama untuk searching atau explore data dan diskusi
2. Sesi kedua mengelola kelompok untuk menghasilkan produk, berupa
kesimpulan yang diwakili oleh point-point yang dianggap penting untuk
dilporkan, sebagai hasil dari eksplore dan diskusi yang telah dilakukan.
1. Peristiwa Vulkanisme di Indonesia beserta tipe letusannya :
a. ..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
b. ..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
2. Dampak Positif kedua gejala vulkanis di jawaban no. 1
a. ..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
b. ..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
Dampak Negatif kedua gejala vulkanis di jawaban no. 1
a. ..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
b. ..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
31. GEO-3.5/4.5/2/1-1
28
1. Dampak negatif gempa tektonik di Aceh, Padang dan Yogja beberapa tahun ke
belakang :
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Dampak Positif
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
4. Contoh peristiwa gempa vulkanik dan gempa terban
(runtuhan) yang pernah terjadi di Indonesia.
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
5. Contoh penggunaan Rumus Laska untuk menentukan jarak episentrum dari seismograf
beserta dengan pengerjaannya.
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
32. GEO-3.5/4.5/2/1-1
29
KEGIATAN BELAJAR 4
Setelah membaca bagian konseptual, maka perhatikanlah, via berbagai sumber
informasi, gejala-gejala alam yang memiliki ciri/ karakteristik seperti diuraian
secara konseptual sebelumnya, yang terdapat di Indonesia.
1. Contoh lokasi akibat proses pelapukan.
2. Contoh lokasi akibat proses pengikisan.
3. Contoh lokasi akibat proses pengendapan.
4. Contoh lokasi akibat proses mass wasting.
5. Contoh lokasi akibat proses denudasi.
Sertakan/ lengkapi dengan gambar dan uraiannya.
Jangan lupa melewati prosedur baku untuk mendapatkan hasil yang
memuaskan dengan cara membagi alokasi waktu jam temu muka ini menjadi 2
sesi.
1. Sesi pertama untuk searching atau explore data dan diskusi
2. Sesi kedua mengelola kelompok untuk menghasilkan produk, berupa uraian
atas penugasan atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan di Kegiatan
Belajar ke-4 ini.
1. Contoh lokasi akibat proses pelapukan :
..........................................................................................................................................
2. Contoh lokasi akibat proses pengikisan :
..........................................................................................................................................
33. GEO-3.5/4.5/2/1-1
30
3. Contoh lokasi akibat proses pengendapan.
..........................................................................................................................................
4. Contoh lokasi akibat proses mass wasting.
..........................................................................................................................................
5. Contoh lokasi akibat proses denudasi
..........................................................................................................................................
34. GEO-3.5/4.5/2/1-1
31
KEGIATAN BELAJAR 5
Merujuk pada paparan pada bagian konseptual, selanjutnya manfaatkan semua
sumber informasi dari berbagai jenis media pembelajaran (off line dan on line)
yang memberikan gambaran lebih kontekstual (hadir dikeseharian kita).
Kegiatan pembelajaran yang menunjukkan tingkat ketuntasan belajar anda,
hanya akan bisa dilakukan, jika anda sanggup memberikan Rangkuman atas
pertanyaan-pertanyaan :
1. Bagaimana tahapan proses pembentukan tanah berlangsung, hubungkan
dengan yang terjadi ditempat terdekat atau disekitar anda !
2. Jelaskan contoh persebaran 3 jenis tanah yaang ada di Kota/ Kabupaten
Sukabumi. Selanjutnya, perhatikan :
Beberapa kegiatan yang jarang dilirik, tetapi memberikan
gambaran pemanfaatan Sumber daya tanah yang menyertakan upaya
konservasinya telah dan sedang dilakukan oleh Masyarakat kita di Sukabumi.
Sebagai contoh, saya gambarkan Masyarakat Baduy Sukabumi, baik di Cipta
gelar, maupun dusun lainnya, dimana masyarakat dengan kearifan lokalnya,
melakukan pengolahan lahan untuk dimanfaatkan dan juga melakukan upaya
konservasinya.
Ada juga masyarakat lainnya yang bekerja di Perusahaan Sereh
Wangi di Nagrak. Merka melakukan pergiliran lahan dalam kegitan budi daya
tanaman sereh, sebagai upaya peremajaan tanah agar tetap terjaga ketersediaan
unsur hara dan organisme pengurainya.
Pada kegiatan belajar 5 ini anda bersama kelompok, dapat memilih
salah satu, diantara banyak contoh seperti dua contooh diatas. Sebuah kegiatan
pemanfaatan lahan tanah yang disertai upaya konservasinya di wilayah lain di
Sukabumi. Uraikan semua yang dilakukan kelompok masyarakat atau
perusahaan pengolah hasil bumi atau penambangan yang kalian pilih.
Uraikan tahapan kegiatannya, maupun jangka waktu pengerjaan serta
material/ bahan-bahan yang digunakan untuk kegiatan tersebut.
Lakukan kemampuan jelajah data kalian untuk melengkapi data
melalui media cetak, maupun elektronik, seperti halnya yang bapak
alternatifkan dibawah ini :
Telusurilah dari berbagai url, baik harian lokal seperti ini
: http://radarsukabumi.com/ atau yang berskala regional seperti ini
: http://www.pikiran-rakyat.com/ dan yang berskala nasional seperti
ini http://www.republika.co.id/ dan ini : http://www.kompas.com/ atau
yang lainnya.
Sertakan pula informasi dari lembaga pemerintahan di
: https://sukabumikab.go.id/portal/ dan http://sukabumikota.go.id/ jika ada
data yang mendukung.
Sertakan pula dari buku-buku diperpustakaan, tentunya yang relevan
dengan apa yang kamu pilih untuk dijadikan contoh.
Buatlah gambaran tersebut selengkap yang kamu bisa, agar mendapatkan
nilai yang memuaskan.
35. GEO-3.5/4.5/2/1-1
32
Jangan Lupa untuk memperhatikan definisi-definisi dan klasifikasi
pada#Konseptual# sub pokok bahasan dari kajian kita tentang
“Pemanfaatan dan Konservasi tanah.” yang wajib kalian baca sampai
dengan tuntas sebelumnya. Setelah membaca yang bersifat konseptual
tersebut, maka pergunakanlah definisi-definisi dan klasifikasi tersebut
yang relevan (berkesusaian dengan yang kalian gambar-uraikan
(deskripsikan).
KEGIATAN BELAJAR 6
1. Proses pembentukan tanah hasil pengamatan daerah sekitar
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Persebaran jenis tanah di Kota/Kabupaten Sukabumi (3 jenis)
A. .................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
B. . .........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
C. . ..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
3. Contoh Kegiatan pemanfaatan lahan tanah yg disertaiupaya konservasinya di
wilayah Kota/Kabupaten Sukabumi
36. GEO-3.5/4.5/2/1-1
33
Berdasarkan paparan konseptual pada sub materi ini, maka pencarian dari berbagai
sumber lain untuk menjelaskan lebih lengkap tentang kewenangan, tugas dan fungsi
lembaga-lembaga berikut.
LATIHAN SOAL
1. BADAN GEOLOGI NASIONAL (BGN)
Kewenangan : ...................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Tugas dan Fungsi :
............................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
2. BADAN INFORMASI GEOSPATIAL (BIG)
Kewenangan : ...................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Tugas dan Fungsi :
............................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
3. LEMBAGA ANTARIKSA DAN PENERBANGAN NASIONAL (LAPAN)
Kewenangan : ...................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Tugas dan Fungsi :
............................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
4. BADAN PERENNCANAAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)
Kewenangan : ...................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Tugas dan Fungsi :
............................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
5. BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA (BMKG)
Kewenangan : ...................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Tugas dan Fungsi :
............................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
………............................................................................................................................
.........................................................................................................................................
37. GEO-3.5/4.5/2/1-1
34
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar !
1. Berikut ini yang dimaksud dengan litosfer adalah……..
a. Kulit bumi yang terdiri atas beberapa lapisan
b. Lapisan kerak bumi yang paling luar yang terdiri atas batuan
c. Bentuk bumi paling atas
d. Lapisan yang tersusun atas batuan dan unsur-unsur lain
e. Lapisan selubung bumi
2. lapisan paling dalam dari litosfer sebagian besar tersusun atas oksida……..
a. batuan sediment
b. silium aluminium
c. barium dan magnesium
d. aluminium dan barium
e. nikel dan ferum
3. Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Berikut ini
merupakan gejala alam oleh tenaga eksogen adalah……
a. Letusan gunung berapi
b. Gempa bumi
c. Gerak orogenetik
d. Gerak epirogenetik
e. Pelapukan batuan
4. Gempa bumi yang terjadi karena proses dislokasi atau pergesran lapisan
batuan disebut gempa
a. Vulkanik b. terban c. dalam d. tektonik e. runtuhan
5. Proses abrasi laut, emghasilkan cliff. Yang dimaksud dengan cliff adalah……
a. Cekungan –cekungan di dinding pantai
b. Pantai yang berkelok-kelok danjauh menjorok kea rah lautan
c. Pantai yang berdinding curam dan terjal
d. Dataran pantai akibat sedimentasi
e. Sedimentasi yang disebabkan oleh air laut
6. Berdasarkan tenaga pengangkutnya, dikenal istilah sedimentasi aeolis,
maksudnya adalah……….
a. Sedimentasi yang diangkut oleh air
b. Sedimentasi yang diangkut oleh gletser
c. Sedimentasi yang diangkut oleh angin
d. Sedimentasi yang diangkut oleh air laut
e. Sedimentasi karena aliran lahar
7. Sisipan magma yang membeku pada dua lapisan litosfer berbentuk tipis dan
lebar adalah...
38. GEO-3.5/4.5/2/1-1
35
a. Batolit d. diatrema
b. Lakolit e. sills
c. Retas
8. Naiknya suatu dartan sehingga permukaan laut menglami penurunan
merupakan akibat dari proses…
a. Vulknisme d. epirogenesa positif
b. Gempa bumi e. epirogenesa negatif
c. orogenesa
9. Tenaga yang berasal dari dalam bumi yang bersifat membangun adalah
tenaga…
a. Endogen d. inti bumi
b. Eksogen e. geotermal
c. weathering
10. Lapisan inti bumi yang padat dan panas adalah…
a. Litosfer d. mantel
b. Astenosfer e. mesosfer
c. barisfer
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci Jawaban yang terdapat di bagian belakang
UKBM ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di
bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar
ini.
Rumus : Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar X 100%
10
Arti tingkat penguasaan yang anda capai :
90% - 100% = baik sekali
80% - 89 % = baik
79% - 79% = sedang
- 69% = kurang
Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat meneruskan dengan
UKBM berikutnya. Tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi kegiatan Belajar 1 terutama bagian yang belum Anda kuasai.
39. GEO-3.5/4.5/2/1-1
36
KUNCI JAWABAN
1. b
2. c
3. e
4. d
5. c
6. c
7. b
8. e
9. a
10. c
Gunakan Halaman kosong ini untuk membuat konsep atau perhitungan atau yang
sejenisnya >> Jangan dibiarkan kosong, sayang.
40. GEO-3.5/4.5/2/2-2
37
A. Nama Mata Pelajaran : Geografi
B. Semester : 2
C. Kompetensi Dasar :
D. Materi Pokok : Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya
terhadap Kehidupan.
E. Alokasi Waktu : 3 JP x 6 Pertemuan
F. Tujuan Pembelajaran :
G. Materi Pembelajaran :
Isu Pemanasan Global merupakan isu kontemporer yang berhubungan dengan
kondisi fisik atmosfer bumi kita. Tidak tanggung-tanggung isu ini kemudian membuat
dinamika kehidupan manusia yang sebelumnya sangat Antropo sentris (hanya
berorientasi pada kepentingan manusia) dalam melakukan interaksi dengan
lingkungannya, khususnya lingkungan fisik.
Perubahan kondisi lingkungan fisik yang terjadi yang seharusnya berlangsung
secara alamiah (siklus alamiah), ternyata pada beberapa dekade ini mendapat pengaruh
yang luar biasa dari perilaku manusia, sehingga terjadi percepatan siklus yang
membahayakan kelestarian kehidupan makhluk hidup dibumi. Perubahan lingkungan
biogeofisik : pelelehan es di kutub, kenaikan mutu air laut, perluasan gurun pasir,
Faktual
I. IDENTITAS
DINAMIKA ATMOSFER DAN
DAMPAKNYA TERHADAP
KEHIDUPAN
Melalui pembelajaran berbasis aktivitas diharapkan peserta
didik mampu memahami Dinamika Atmosfer dan dampaknya terhapap
Kehidupan dengan penuh rasa syukur, ingin tahu, teliti dan bertanggung jawab.
3.6 Menganalisis dinamika Atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
4.6 Menyajikan proses dinamika Atmososfer dengan menggunakan peta, bagan,
gambar, tabel, grafik, video, dan/atau animasi
41. GEO-3.5/4.5/2/2-2
38
peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna, migrasi fauna
dan hama penyakit.
Perubahan iklim merupakan pergeseran jangka panjang dalam iklim, seperti
suhu, curah hujan, dan angin. Perubahan iklim biasa disebut juga pemanasan global, yang
mengacu secara khusus untuk peningkatan suhu bumi. Pemanasan inilah yang pada
akhirnya menyebabkan perubahan iklim.
Tak dapat kita pungkiri bahwa iklim global saat ini telah berubah dan
membuat suhu udara menjadi lebih hangat. Banyak pendapat dari para ilmuwan yang
menyatakan aktivitas manusia berpengaruh pada perubahan iklim. Kegiatan manusia
yang melepaskan polusi mengakibatkan polusi tersebut terperangkap di atmosfer,
menyebabkan “efek rumah kaca” yang menghangatkan bumi. CO2 (Karbon dioksida)
CH4 (Metan) dan CFC (clouroflouorocarbon) telah mengurai O3 (ozon) menjadi Gas
Rumah Kaca (O2 dan klorin) .Kegiatan manusia yang melepaskan emisi gas rumah kaca
termasuk pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak, batu bara, propana, solar, gas
alam, dan bensin .Kegiatan lain termasuk juga pembangkit listrik, proses industri,
pertanian, dan kehutanan. Apa yang kemudian terjadi ?
Kasus kanker kulit, katarak pada mata dan kanker mata, menurunnya
imunitas tubuh manusia, , penurunan produksi tanaman serta kematian hewan liar pun
meningkat. Hujan Asam, Proses Persenyawaan emisi zat pencemaran udara dengan air
hujan mencipta senyawa asam yang berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup (proses
korosi menjadi lebih cepat, iritasi pada kulit, gangguan pernapasan, serta pengasaman
lapisan tanah.
Sementara itu, pertumbuhan penduduk dunia yang tidak berbanding lurus
dengan kesadaran untuk berperilaku hidup yang sadar lingkungan. Sehingga
meningkatnya kebutuhan sumber daya alam dan ruang. Desertifikasi lahan
(penggurunan), yang menurunkan kempampuan daya dukung lingkungan pun semakin
meningkat. Proses pennurunan produktifitas , penipisan lahan bagian atas karena aktivitas
manusia, penurunan keaneragaman hayati akibat pencemaran limbah B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun) yang dihasilkan dari berbagai aktifitas manusia.
Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai warga bumi untuk turut berperan
serta mengatasi perubahan Iklim yang sedang dialami bumi, dimulai dari hal-hal kecil
yang dapat dilakukan oleh semua orang dari rumah tempat kita tinggal, diantaranya
penghematan bahan bakar, penggantian bahan bakar berbasis fossil dengan sumber energi
baru/terbarukan, atau penanaman hutan kembali (absorber alami). Perlu kita ingat bahwa
peran serta kita dalam menghijaukan Bumi bukan hanya kita yang menikmati, tapi juga
anak cucu kita kelak.
Indonesia rentan terhadap dampak perubahan iklim. Kenaikan muka air laut,
gangguan di sektor pertanian dan ketahanan pangan jadi ancaman di depan mata.
Kebakaran lahan menjadi tentangan terberat. Meski sering disebut-sebut, istilah
perubahan iklim di Indonesia belum tergolong populer. Masih diperlukan penerjemahan
ke bahasa sehari-hari yang lebih mengena dan dapat dirasakan langsung dampaknya oleh
masyarakat umum.
42. GEO-3.5/4.5/2/2-2
39
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyatakan bahwa 2016 adalah tahun
terpanas dalam sejarah. Suhu atmosfer Bumi rata-rata naik 1,1 derajat celsius dalam
setahun. “Tahun 2016 adalah tahun ekstrem bagi iklim global dan dinyatakan sebagai
tahun terpanas yang tercatat,” ucap Sekretaris Jenderal Organisasi Meteorologi Dunia
(WMO), Petteri Taalas. Hal ini mengakibatkan anomali iklim dunia termasuk Indonesia.
Ahli kelautan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Alan Koropitan,
menguatkan bahwa dampak serius yang dialami Indonesia ialah dampak perlahan dan
dampak segera. Dampak segeranya adalah menguatnya energi badai tropis. “Badai tropis
tak melintas ekuator, tapi mengarah ke area dengan garis lintang lebih tinggi. Saat energi
badai menguat, ekor badai berdampak serius untuk Indonesia,” jelasnya. Buktinya, badai
tropis Yvette terbentuk di Samudra Hindia pada 21 Desember 2016, memicu hujan
ekstrem sehingga ada banjir besar di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Curah hujan saat
itu mencapai 208 milimeter per hari. Dampak lainnya untuk Indonesia adalah kematian
terumbu karang (reef bleaching). Pada tahun 2016 lalu, kematian terumbu karang terjadi
di perairan selatan sampai Wakatobi.
Saat ini perpolitikan di dunia tidak lagi hanya terfokus dengan hubungan antar
negara, tetapi isu lingkungan dan perubahan iklim global pun menjadi isu panas dalam
hubungan internasional. Global climate change atau perubahan iklim global saat ini
menjadi salah satu topik yang perlu diperhatikan oleh seluruh negara di dunia karena
menjadi sebuah tanggung jawab yang harus diemban bersama. Negara-negara di dunia
kini juga mulai membuat kebijakan yang mendukung pelestarian lingkungan yang
memungkinkan aktivitas manusia, terutama bidang ekonomi, berjalan beriringan dengan
pelestarian lingkungan dan pencegahan memburuknya perubahan iklim.
Beragam inovasi pada teknologi pemanfaatan energi saat ini dilakukan oleh
beberapa negara, terutama Jepang, Amerika Serikat, dan beberapa negara lainnya
termasuk Indonesia. Indonesia sendiri mengembangkan sebuah proyek pembentukan
energi dengan pemasangan wind turbine di beberapa tempat di Indonesia, yaitu di
Megamendung, Bogor Nirwana Residence, dan Menteng. Wind turbine ini berasal dari
perusahaan tersebut dan proyek ini dilakukan di Indonesia karena kekuatan angin
Indonesia dianggap cukup baik untuk memutar baling-baling wind turbine yang dapat
menghasilkan energi listrik. Selain itu, ia juga memiliki lima panel solar cell yang juga
membentuk energi listrik dari energi matahari dengan daya sebesar 205 watt setiap
panelnya. Baik wind turbine maupun solar cell ini pada dasarnya dapat membantu
pasokkan energi listrik yang tentunya ramah bagi lingkungan.
Padahal Indonesia memiliki potensi energi terbarukan cukup tinggi, namun
sangat tertinggal. Dia contohkan, aksi bertolak belakang dengan Kesepakatan Paris dalam
menurunkan emisi dengan rencana pemerintah masih mengandalkan energi batu bara.
Berdasarkan lembaga riset Renewable Energy Country Attractiveness Index
(Recai), daya tarik investasi energi terbarukan Indonesia tak baik. Pada Oktober 2016,
Indonesia menempati peringkat ke-38 dari 40 negara, namun Mei 2017, posisi Indonesia
tak lagi disana.
43. GEO-3.5/4.5/2/2-2
40
Forum masyarakat sipil untuk kebijakan luar negeri antara lain terdiri dari
IESR, Migrant Care, Prakarsa, Walhi, PWYP, dan TuK Indonesia menyatakan dukungan
pada kesimpulan rekomendasi C20 dalam pertemuan di Hamburg, 19 Juni 2017.
Rekomendasi itu antara lain, desakan pada penghentian perlakuan atas lingkungan, lautan
dan atmosfer seolah tempat pembuangan sampah tanpa batas untuk beragam jenis polusi
dan gas rumah kaca. Juga melaksanakan segera Kesepakatan Paris dengan strategi iklim
jangka panjang dengan menghapuskan bahan bakar fosil.
Indonesia memiliki lahan gambut tropis signifikan, memiliki hutan hujan
terbesar ketiga di dunia. Kita berharap penanganan perubahan iklim, misal, pesan tentang
investasi dan pembangunan Indonesia dalam energi terbarukan dan bagaimana Indonesia
mendorong industri ramah lingkungan. Lebih penting lagi, pemikiran tentang
Pembangunan Indonesia yang berkelanjutan harus menjadi dasar setiap keputusan dan
kebijakan yang dibuat.
A. Karakteristik Lapisan-Lapisan Atmosfer Bumi.
Atmosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu atmos yang artinya uap dan spaira
yang artinya adalah bola atau lingkaran. Sehingga atmosfer dapat diartikan sebagai
lapisan udara yang menyelimuti bumi. Ketebalan atmosfer kira-kira lebih dari 1.000
km, di mana komposisinya terdiri atas nitrogen (78.08%),oksigen (20,95%), argon
(0,95%),krbon dioksida (0,034%), dan sisanya berupa gas-gas lain seperti neon,
helium, ozon, krypton, metana, dan xenon. Ozon merupakan satu gas dalam atmosfer
yng jumlahnya sangat sedikit, tetapi sangat berguna bagi kehidupan di muka bumi
ini,karena dapat menyerap sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari. Seandainya
radiasi sianr ultraviolet tidak diserap oleh ozon, maka ketika sampai di umi akan
menimbulkan malapetaka bagi kehidupan di bumi karena akan membakar kulit,
memecahkan pembuluh darah, meyebabkan penyakit kulit, dn bahaya-bahaya
lainnya. Namun, dalam jumlah sedikit, sinar ultraviolet digunakan oleh tumbuh-
tumbuhan untuk proses fotosintesis, dan membantu manusia membentuk vitamin D
dalam tubuh manusia.
Atmosfer dapat dibagi menjaadi lima lapisan mulai dari bawah, yaitu troposfer,
mesosfer, termosfer dan eksosfer
1. Troposfer
Merupakan lapisan paling bawah dengan ketebalan rata-rata 12 km.
Ketebalan lapisan troposfer di setiap tempat berbeda-beda. Di daerah kutub
tebalnya sekitar 8 -9 km, didaerah lintang sedang kira-kira 11 km, dan di daerah
equator/khatulistiwa kira-kira 16 km. Lapisan ini sangat besar pengaruhnya
terhadap kehidupan di bumi, karena terjadi peristiwa-peristiwa cuaca seperti
angina, hujan, awan, dan halilintar, serta keadaan iklim. Suhu udara pada lapisan
Konseptual
44. GEO-3.5/4.5/2/2-2
41
ini setiap kenaikan 100 meter dari atas permukaan air laut, akan berkurang sekitar
0,6 0
C.
2. Stratosfer
Stratosfer berada pad ketinggian sekitar 12-50 km, dengan ditanai adanya
proses intervensi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring denngan
ketinggian mulai dari -560
C sampai 30
C. Di strtosfer tidk ditemukan lagi uap air,
awan, maupun debu atmosfer. Ozon terkonsentrasi pada lapisan ini sehingga
merupakan tempat penyarinngan sinar ultraviolet.
3. Mesosfer
Ketebakannya kira-kira 35 km (50- 85 km dpal), dengan temperature
kurng dri -810C, dan merupakan lapisan pelindung bumi dari kejatuhan meteor,
sebab meteor sudah terbakar dan hancur pada lapisan ini.
4. Termosfer/ Ionosfer
Berada pada ketinggian 85-500 km. Pada lapisan ini trjadi kenaikan suhu secara
tajam akibat penyerapan sinar X dan ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari.
Pada ketinggian sekitar 100 km ke atas, terjadi proses ionisasi yang menyebabkan
terkonsentrasinya ion positif (proton) dan ion negative (electron), sehingga pad
ketinggian tersebut sering disebut ionosfer. Termosfer bagian atas, suhu udara
mencapai 1.1000C sampai 1.6500C. Selain itu, pada lapisan ini merupakan
lapisan terjadinya refleksi (pantulan) gelombang radio yang dipancarkan dari
bumi untuk kemudian diterima di tempat lain.
5. Eksosfer
Merupakan lapisan atmosfer yang paling luar yang berada di atas ketinggian 500
sampai 1.000 km. Pengaruh gaya berat pada lapisan ini sangat kecil, karena terdapat
kandungan gas hydrogen.
B. Pengukuran Unsur-Unsur Cuaca dan Interpretasi Data Cuaca.
Cuaca adalah keadaan rata-rata udara pada suatu daerah yang sempit pada waktu
yang relatif singkat, sedangkan iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada periode atau
waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas.
45. GEO-3.5/4.5/2/2-2
42
Unsur-unsur cuaca meliputi beberapa hal, yaitu dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain sebagai berikut.
1. Suhu udara atau temperatur
Tinggi rendahnya suhu udara suatu tempat banyak dipernngaruhi
oleh beberapa factor, antara lain sebagai berikut
a. Sudut sinar datang
b. Lamanya penyinaran
c. Keadaan awan dan lengas udara
d. Ketinggian suatu tempat
Setiap naik sekitar 100 meter di derah tropis, mengalami penurunan temperatur
kira-kira 0,6 0
C, sehingga dapat dirumuskan : T = 26.3 – 0.6 h
Keterangan :
T : Temperatur rata-rata suatu wilayah
26,3: temperature rata-rata di daerah tropis, 0,6 : konstanta temperatur
h: tinggi tempat
e. Macam permukaan bumi
2. Angin
Angin adalah gerakan massa udara dari daerah yang bertekanan maksimum atau
daerah kerapatan udaranya tinggi ke daerah yang bertekanan minimum atau daerah
yang kerapatan udaranya renggang.
Hukum Buys Ballot, yang berbunyi sebagai berikut.
a. Angin bergerak dari daerah yang bertekanan udara maksimum ke daerah yang
bertekanan minimum.
b. Di belahan bumi utara angina dibelokkan ke kanan, sedangkan di belahan
bumi selatan arahnya dibelokkan ke kiri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan angin adalah sebagai berikut.
Perbedaaan tekanan udara di dua tempat (gradient barometris)
Relief permukaan bumi
Letak suatu tempat
Ketinggian suatu tempat
Panjangnya siang dan malam.
Macam-macam angin berdasarkan gerakan dan sifatnya dibagi sebagai berikut .
a. Angin pasat dan angin antipasat
Angin pasat adalah angina yang bertiup di dua daerah bertekanan
maksimum subtropika utara dan selatan secara terus menerus, menuju kea
rah equator atau khatulistiwa. Sedangkan angina anti pasat adalah angina
yang gerakannya berlawanan dengan angina pasat.
b. Angin muson (monsoon) atau angina musim
46. GEO-3.5/4.5/2/2-2
43
Angin muson bertiup setiap stengah tahun berganti arah dan
berlawanan, di Indonesia terjadinya angin muson disebabkan Karena hal-
hal berikut.
1. perbedaan sifat dan kapasitas daratan yang berbeda engan lautan
2. pergeseran semu matahari, seakan-akan setengah tahun berada di
belahan bumi utara dan setengan tahun berada di belahan bumi
selatan
3. perbedaan tekanan udara di antara benua-benua karena intensitas
pemanasan yang berbeda.
Berdasarkan sifat dan asalnya, angina muson dibedakan menjadi dus, yaitu
angina muson barat dan angina muson timur.
1) Angin muson barat, bertiup pad bulan Oktober – Maret dari arah
barat laut (Asia) kea rah selatan (Australia). Angin ini bersifat basah
dan lembab, karena melewati Samudra Indonesia dan Laut Cina
Selatan. Pada bulan-bulan tersebut di Indonesia umunya merupakan
musim penghujan.
2) Angin muson timur, bertiup pad bulan April – september dari
Australia ke Asia. Angin muson timur bersifat kering, uap air sedikit,
dan panas, sehingga di Indonesia terjadi musim kemarau.
c. Angin lokal
Angin lokal terjadi pada wilayah yang relatif sempit yang dipengaruhi oleh
sifat daratan dan perairan, intensitas pemanasan matahari dan ketinggian.
3. Tekanan udara
Udara memiliki kekuatan untuk menekan .Hal itu disebabkan udara memiliki
massa. Tekanan uang dihasilkan disebut tekanan udara. Makin tinggi tempat, makin
rendah tekanan udara karena kerapatan udara makin kecil. Besarnya tekanan udara
dinyatakan dengan milibar (mb).
Besarnya tekanan udara bergantung pada beberapa factor, antara lain:
Temperature (pada daerah bersuhu udara tinggi, tekanan udara lebih rendah)
Uap air (makin besar jumlah uap air, makin kecil tekanan udaranya)
Ketinggian (makin tinggi tempat dari permukaan laut, makin reandah tekanan
udaranya)
Tekanan udara antara sangat dipengaruhi oleh kerapatan (densitas) udara
itu sendiri. Di permukaan lautdensitas udara mencapai 1,23 kg/mm, dan
menghasilkan tekanan sebesar 760 mm Hg, setara dengan 1.013,25 mb atau 1
satuan atmosfer (1 Atm).
4. Kelembaban udara
Kelembaban udara adalah kandungan uap air dalam massa
udara. Hal ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap kondisi cuaca suatu
wilayah. Kelembaban udara terbagi menjadi tiga yaitu :
47. GEO-3.5/4.5/2/2-2
44
a. Kelembaban spesifik, yaitu perbandingan uap air yang terkandung dalam setiap
unit massa udara
b. Kelembaban absolute, yaitu perbandingan uap air dalam setiap volume udara
atau densitas uap air dalam udara.
c. Kelembaban relative atau kelembaban nisbi (RH), mempunyai dua pengertian.
Perbandingan jumlah uap air yang secara nyata dengan jumlah air maksimum
yang mampu dikandung oleh setiap unit volume udara suhu yang sama.
Perbandinngan tekanan uap air yng ada secara nyata dengan tekanan uap
maksimum pada suhu yang sama.
RH = kelembaban nisbi dalam persen
e = kandungan uap air hasil pengukuran secara langsung
E = kemampuan maksimum udara dapt menampung uap air
5. Awan
Awan adalah uap air di dalam udara yang mengalami proses kondensasi atau
pengembunan membentuk titik-titik air.
Menurut bentuknya, awan dapat digolongkan menjadi empat yaitu;
a. Awan kumulus, yaitu awan putih bergumpal, sering tampak pada sore hari
b. Awan stratus, yaitu awan yang berbentuk seperti selimut berlapis-lapis.
c. Awan nimbus, yaitu awan gelap dengan bentuk tidak menentu, biasanya
pertanda akan hujan
d. Awan sirus, yaitu awan tipis bagai tabir.
Menurut ketinggiannya, awan digolongkan menjadi empat, yaitu;
a. Awan tinggi(lebih dari 6.000 m), meliputi sirus (awan yang bentuknya seperti
bulu burung), awan sirostratus (awan yang bentuknya seperti kelambu putih),
dan sirokumulus (awan yang bentuknya seperti gerombolan domba).
b. Awan sedang (2.000 – 6.000 m), meliputi altocumulus (awan yang bentuknya
bergumpal-gumpal) dan altostratus (awan yang bentuknya berlapis-lapis tebal).
c. Awan rendah (di bawaah 2.000 m), meliputi stratus (awan yang bentuknya
merata dan berlapis-lapis), stratocumulus ( awan yang tebal, luas, dan
bergumpal-gumpal), serta nimbostratus (awan yang bentuknya tidak terartur dan
dapat menimbulkan hujan).
d. Awan yang terjadi akibat udara naik (terendah 500-1.500 m), meliputi kumulus
(awan tebal yang bagian dasarnya rata horizontal) dan kumulonimbus (awan
degan besar yang berbentuk menara atau gunung).