Setiap detik pada hembusan nafas dalam
kehidupan manusia sejatinya adalah butirbutir kenikmatan dari Allah Azza Wa Jalla.
Sebanyak nikmat tersebut maka sebesar
pula tanggung jawab manusia dihadapan
Allah Azza Wa Jalla kelak dihari akhir.
Umurmu, untuk apa kau habiskan, waktumu,
bagaimana kau gunakan, hartamu, kepada
siapa engkau habiskan. Maka mohonlah
kepada Allah Azza Wa Jalla jangan sampai
nikmat tersebut kita sia-siakan apalagi jika
tak mensyukurinya.
2. Setiap detik pada hembusan nafas dalam
kehidupan manusia sejatinya adalah butir-
butir kenikmatan dari Allah Azza Wa Jalla.
Sebanyak nikmat tersebut maka sebesar
pula tanggung jawab manusia dihadapan
Allah Azza Wa Jalla kelak dihari akhir.
Umurmu, untuk apa kau habiskan, waktumu,
bagaimana kau gunakan, hartamu, kepada
siapa engkau habiskan. Maka mohonlah
kepada Allah Azza Wa Jalla jangan sampai
nikmat tersebut kita sia-siakan apalagi jika
tak mensyukurinya.
Luruskan niat, ilmuilah diri, minta pertolongan
Allah Azza Wa Jalla. Semoga melalui ikhtiar
menjadi guru Al Fatih, Allah hadirkan kembali
generasi yang membawa kegemilangan
Islam.
3. Kehidupan kita pada setiap peristiwanya
adalah sesuatu yang harus dimaknai,
diperhitungkan. Sebab orang dalam
perjalanan yang tidak pandai
memperhitungkan bekal maka akan
berbahaya di tengah perjalanan.
(ﺎﱠﻣ ࣱ
ﺲۡﻔَﻧ ۡﺮ ُ
ﻨﻈَﺘۡﻟَو َﻪﱠٱﻟﻠ ۟ﻮاُﻘﱠﺗٱ ۟ﻮاُﻨََاﻣء َِﯾﻦﺬﱠٱﻟ ﺎَﻬﱡﯾَﺄ
ٰۤـَﯾ
َﻮنُﻠَﻤۡﻌَﺗ ﺎَﻤِﺑ ُۢﺮﯿِﺒَﺧ َﻪﱠٱﻟﻠ ﱠنِإ َۚﻪﱠٱﻟﻠ ۟ﻮاُﻘﱠﺗٱَو ࣲۖﺪَِﻐﻟ ۡ
ﺖَﱠﻣﺪَﻗ)
[Surah Al-Hashr 18]
"Wahai orang-orang yang beriman!
Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap orang memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah
Mahateliti terhadap apa yang kamu
kerjakan."
4. Jauh melampaui programmer. Melalui takdir
Allah semua sudah terprogram. Dia adalah
sebaik-baik dzat yang memberi bahasa
pemrograman kepada manusia.
Beruntunglah orang yang bisa mengambil
hikmah tersebut.
Duduknya para mahasiswa pada setiap
perkuliahan AGA tidaklah kebetulan. Maka
berdoalah kepada Allah agar mendapstkan
ilmu yang bermanfaat. Bukan meminta doa
untuk mendapat ilmu yang banyak, tetapi
ilmu haruslah bermanfaat. Maknailah setiap
ilmu yang kita pelajari, terapkan dalam
kehidupan. Kemudian ajarkan sehingga ilmu
tersebut berbekas kepada pendengarnya.
ًﻼَﻤَﻋَو ،ًﺒﺎﱢﻴ َ
ﻃ ًﻗﺎْزِرَو ،ًِﻌﺎﻓﺎَﻧ ًﻤﺎْﻠِﻋ َ
ﻚُﻟَﺄ ْ
ﺳَأ ﻲﱢﻧإ ﱠﻢُﻬﱠاﻟﻠ
ﻼﱠﺒَﻘَﺘُﻣ
5. ( َلَﺰﻧَأَو ࣰءۤﺎَﻨِﺑ َءۤﺎَﻤ ﱠ
ٱﻟﺴَو ﺎ ࣰ
ﺷٰ َﺮِﻓ َ
ضۡرَ ۡ
ٱﻷ ُﻢُﻜَﻟ َﻞَﻌَﺟ ِیﺬﱠٱﻟ
َ
ﻼَﻓ ۖۡﻢُﻜﱠﻟ ﺎࣰﻗۡزِر ِ
تٰ َﺮَﻤﱠﺜٱﻟ َﻦِﻣ ۦِﻪِﺑ َجَﺮۡﺧَﺄَﻓ ࣰءۤﺎَﻣ ِءۤﺎَﻤ ﱠ
ٱﻟﺴ َﻦِﻣ
َﻮنُﻤَﻠۡﻌَﺗ ۡﻢُﺘﻧَأَو ࣰادَاﺪﻧَأ ِﻪﱠِﻠﻟ ۟ﻮاُﻠَﻌۡﺠَﺗ)
[Surat Al-Baqarah 22]
"(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai
hamparan bagimu dan langit sebagai atap,
dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari
langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu
buah-buahan sebagai rezeki untukmu.
Karena itu janganlah kamu mengadakan
tandingan-tandingan bagi Allah, padahal
kamu mengetahui."
A. Langit sebagai Tempat Datangnya
Rizki
Pembahasan :
Air yang Allah Azza Wa Jalla turunkan ialah
menjadi sebab tumbuhnya tanaman, di
antaranya ada yang menghasilkan buah-
buahan. Sebagai rizki untuk manusia.
6. (ٰۤﻰﱠﺘَﺣ ۖۦِِﻪﺘَﻤۡﺣَر َۡیﺪَﯾ َﻦۡﯿَﺑ اَۢﺮ ۡ
ﺸُﺑ َﺢٰـَﯾﱢﺮٱﻟ ُﻞ ِ
ﺳۡﺮُﯾ ِیﺬﱠٱﻟ َﻮُﻫَو
ِﻪِﺑ ﺎَﻨۡﻟَﺰﻧَﺄَﻓ ࣲ
ﺖﱢﯿﱠﻣ ࣲﺪَﻠَﺒِﻟ ُﻪٰـَﻨۡﻘ ُ
ﺳ ࣰ
ﺎﻻَﻘِﺛ ﺎࣰﺑﺎَﺤ َ
ﺳ ۡ
ﺖﱠﻠَﻗَأ ۤاَذِإ
ُجِﺮۡﺨُﻧ َ
ِﻚﻟٰ َﺬَﻛ ِۚ
تٰ َﺮَﻤﱠﺜٱﻟ ﻞﱢُﻛ ﻦِﻣ ۦِﻪِﺑ ﺎَﻨۡﺟَﺮۡﺧَﺄَﻓ َءۤﺎَﻤۡٱﻟ
َونُﺮﱠﻛَﺬَﺗ ۡﻢُﻜﱠﻠَﻌَﻟ ٰﻰَﺗۡﻮَﻤۡٱﻟ)
Dialah yang meniupkan angin sebagai
pembawa kabar gembira, mendahului
kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga
apabila angin itu membawa awan mendung,
Kami halau ke suatu daerah yang tandus,
lalu Kami turunkan hujan di daerah itu.
Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu
berbagai macam buah-buahan. Seperti
itulah Kami membangkitkan orang yang telah
mati, mudah-mudahan kamu mengambil
pelajaran. (Al A'raf: 57)
Apa yang manusia nikmati baik berupa buah
atau rizki yang lain kembalinya ke buah.
Sumbernya dari air yang diturunkan Allah
dari langit. Hingga ada ungkapan, jangan
khawatir masalah rizki, rizki kita ada di
langit.
7. Pembahasan :
Ada sebuah daerah yang tandus dan kering.
Kemudian para penduduknya berharap
kapan turun hujan. Lalu Allah Azza Wa Jalla
utus angin berhembus dan awan-awan yang
mengandung hujan. Angin menjadi kabar
gembira bagi orang yang menantikan
sebentar lagi akan turun hujan.
Sebuah kabar gembira dan pemenang
bahwa rizki kita dilangit, maka janganlah
khawatir. Kalau ada kesulitan rizki lihatlah
angin yang berhembus lalu hujan turun.
B. Langit sebagai Tempat Datangnya
Azab
Langit selain sebagai tempat turunnya rizki
juga bisa menjadi tempat datangnya azab.
Bukan hanya kabar gembira. Gambaran
mengerikan tentang peristiwa mengerikan
yang terjadi di langit:
8. ( ࣱ
قۡﺮَﺑَو ࣱﺪۡﻋَرَو ࣱ
ﺖٰـَﻤُﻠ ُ
ﻇ ِِﯿﻪﻓ ِءۤﺎَﻤ ﱠ
ٱﻟﺴ َﻦﱢﻣ ࣲ
ﺐﱢﯿ َ
ﺼَﻛ ۡوَأ
َرَﺬَﺣ ِﻖِﻋٰ َﻮ ﱠ
ٱﻟﺼ َﻦﱢﻣ ﻢ ِِﻬﻧاََاذء ِۤﯽﻓ ۡﻢُﻬَﻌِﺒٰـ َ
ﺻَأ َﻮنُﻠَﻌۡﺠَﯾ
َﯾﻦِﺮِﻔٰـَﻜۡﭑﻟِﺑ ُۢ
ﯿﻂِﺤُﻣ ُﻪﱠٱﻟﻠَو ِۚ
تۡﻮَﻤۡٱﻟ)
Pembahasan :
Hujan lebat yang Allah Azza Wa Jalla
turunkan selain menjadi rizki juga bisa
menjadi azab. Kemudian kilatan petir yang
bisa menyambar siapa yang dikehendaki
Allah.
"Atau seperti (orang yang ditimpa) hujan
lebat dari langit, yang disertai kegelapan,
petir dan kilat. Mereka menyumbat telinga
dengan jari-jarinya, (menghindari) suara
petir itu karena takut mati. Allah meliputi
orang-orang yang kafir. " (Al-Baqarah :19)
C. Langit sebagai Tempat Tinggal
Malaikat
Allah Azza Wa Jalla berfirman :
9. (ﻢُﻜﱡﺑَر ۡﻢُﻛﱠﺪِﻤُﯾ نَأ ۡﻢُﻜَﯿِﻔۡﻜَﯾ ﻦَﻟَأ َِﯿﻦﻨِﻣۡﺆُﻤِۡﻠﻟ ُﻮلُﻘَﺗ ۡذِإ
َِﯿﻦﻟَﺰﻨُﻣ ِﺔَﻜ ﯩ
ٰۤـَﻠَﻤۡٱﻟ َﻦﱢﻣ ࣲ
ﻒٰـََاﻟء ِﺔَﺜٰـَﻠَﺜِﺑ)
Pembahasan :
Ayat di atas menunjukkan bahwa langit
merupakan tempat tinggal para malaikat.
Hal ini juga dijelaskan dalam kitab Al-
jawabul Al-Kafi
(Ingatlah), ketika engkau (Muhammad)
mengatakan kepada orang-orang beriman,
“Apakah tidak cukup bagimu bahwa Allah
membantu kamu dengan tiga ribu malaikat
yang diturunkan (dari langit)?” (Ali Imran :
124)
Para malaikat yang membawa ruh manusia
yang telah wafat itu menjawab, “Ini ruh
Fulan bin Fulan,” dengan nama panggilan
terbaiknya semasa dahulu di dunia.
10. Hingga mereka sampai ke langit. Mereka
minta agar pintu langit dibukakan, maka
dibukakanlah bagi mereka lalu diiringi oleh
para malaikat dari seluruh penjuru langit
hingga ke langit selanjutnya, sampai
akhirnya ke langit yang ketujuh.
11. Terdapat beberapa 'ibrah dari penciptaan
langit yang dapat diambil:
1. Agar selalu bersyukur
ِﺎرَﻬﱠﻨاﻟَو ِﻞْﻴﱠاﻟﻠ ِ
ف َ
ِﻼﺘْﺧاَو ِ
ضْرَ ْ
اﻷَو ِ
اتَوﺎَﻤ ﱠ
اﻟﺴ ِﻖْﻠَﺧ ِﻲﻓ ﱠنِإ
ًادﻮُﻌُﻗَو ﺎًﺎﻣَﻴِﻗ َﱠﷲ َونُﺮُﻛْﺬَﻳ َِﻳﻦﺬﱠاﻟ ِ
ﺎبَﺒْﻟَ ْ
اﻷ ِﻲﻟوُ ِ
ﻷ ٍ
ﺎتَﻳ َ
ﻵ
ِ
ضْرَ ْ
اﻷَو ِ
اتَوﺎَﻤ ﱠ
اﻟﺴ ِﻖْﻠَﺧ ِﻲﻓ َونُﺮﱠﻜَﻔَﺘَﻳَو ْﻢ ِﻬِﺑﻮُﻨُﺟ ٰ
َ
ﲆَﻋَو
ِﺎرﱠﻨاﻟ َ
ابَﺬَﻋ ﺎَﻨِﻘَﻓ َ
ﻚَﻧﺎَﺤْﺒ ُ
ﺳ ً
ﻼ ِﺎﻃَﺑ اَﺬ َٰﻫ َ
ﺖْﻘَﻠَﺧ ﺎَﻣ ﺎَﻨﱠﺑَر
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): “Ya Rabb kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka”. [Ali ‘Imran:190-191]
12. 2. Agar manusia tidak sombong
(ﺎَﻬٰﯩَﻨَﺑ ُۚءۤﺎَﻤ ﱠ
ٱﻟﺴ ِمَأ ﺎًﻘۡﻠَﺧ ﱡﺪ َ
ﺷَأ ۡﻢُﺘﻧََأء)
Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat
ataukah langit yang telah dibangun-Nya? (Q.S.
An Naziat : 27)
3. Kebesaran dan kekuasaan Allah Azza Wa
Jalla mampu menciptakan langit yang kokoh
(ﺎَﻤِﺑ ُۢﺮﯿ ِ
ﺼَﺑ ُﻪﱠٱﻟﻠَو ِۚ
ضۡرَ ۡ
ٱﻷَو ِ
تٰ َﻮٰـَﻤ ﱠ
ٱﻟﺴ َ
ﺐۡﯿَﻏ ُﻢَﻠۡﻌَﯾ َﻪﱠٱﻟﻠ ﱠنِإ
َﻮنُﻠَﻤۡﻌَﺗ)
Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di
langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat
apa yang kamu kerjakan. (Al Hujurat : 18)
Jika manusia ingin sesumbar, atas
kesempurnaan karya yang telah dibuatnya.
Maka pasti akan ditemukan kecacatan dari
karya tersebut. Dan mudah bagi kacamata
orang lain untuk melihatnya.
13. Tidaklah selembar daun jatuh kecuali Allah
mengetahuinya. Janganlah kita khawatir dengan
urusan duniawi kita. Hal tersebut tidak
sebanding dengan bagaimana Allah mengurus
urusan langit dan bumi. Mudah bagi Allah untuk
menyelesaikan semua permasalahan manusia.
Manusia yang merasa hidupnya sempit, pasti
tidak mentadabburi langit. Maka lihatlah langit.
Ada Dzat Maha Besar dibalik penciptaan itu
semua. Dan Allah mampu menyelesaikan
permasalahan manusia yang sangat pelik.
Langit tak hanya berfungsi pada kehidupan
dunia, akan tetapi ayat-ayatnya menggeret
manusia untuk ingat akan kiamat.
تَﺮ َ
ﻄَﻔٱﻧ ُءۤﺎَﻤ ﱠ
ٱﻟﺴ اَذِإ
"Apabila langit terbelah" (Q.S Al-Infithar : 1)
14. Ayat-ayat tersebut mengajarkan kepada orang-
orang yang mengobservasi langit agar tidak
hanya melihat fungsinya bagi bumi tapi juga ke
depan terjadinya kiamat agar kita
mempersiapkan dengan sebaik-baiknya.
Gambaran itu harus hadir setiap hari.
Perjalanan Isra Mi'raj yang dialami Nabi
Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam
menghibur Nabi akan tanda-tanda kekuasaan
Allah. Mi'raj menembus bintang, langit kesatu
hingga ketujuh. Rasullulah
Shalallahu'alaihinwassalam menyadari apa yang
terjadi menimpa dirinya begitu kecil
dibandingkan kebesaran Allah Azza Wa Jalla
dari segala penciptaannya.
16. Didalam Al-Qur'an setidaknya disebutkan empat
benda langit yakni :
1) ٌ
ﺲ ْﻤ َ
ﺷ / Syamsun / Matahari
2) ٌﺮَﻤَﻗ / Qomarun / Bulan
3) ٌﻢْﺠَﻧ / Najmun / Bintang
4) ٌ
ﺐَﻛْﻮَﻛ / Kaukabun / Planet
Secara umum benda yang bisa kita lihat di
langit adalah ٌﻢْﺠَﻧ / bintang. Diantara bintang
tersebut ada yang disebut ٌ
ﺲ ْﻤ َ
ﺷ / matahari.
ٌ
ﺲ ْﻤ َ
ﺷ / matahari ialah bagian dari bintang
yang bisa kita lihat di siang hari. ٌﺮَﻤَﻗ / bulan
ialah benda bercahaya lainnya yang bisa kita
lihat malam hari.
Perbedaan antara bulan dan matahari dalam
Al-Qur'an termaktub pada surat berikut:
17. َلِﺎزَﻨَﻣ ُۥهَرﱠﺪَﻗَو اٗرﻮُﻧ َﺮَﻤَﻘۡٱﻟَو ٗءﺂَﻴ ِ
ﺿ َ
ﺲۡﻤ ﱠ
ٱﻟﺸ َﻞَﻌَﺟ ِيﺬﱠٱﻟ َﻮُﻫ
ﱠ
ﻻِإ َ
ِﻚﻟَٰذ ُﻪﱠٱﻟﻠ َ
ﻖَﻠَﺧ ﺎَﻣ َۚ
ﺎب َ
ﺴِﺤۡٱﻟَو َِﻴﻦﻨ ﱢ
ٱﻟﺴ َدَﺪَﻋ ْﻮاُﻤَﻠۡﻌَﺘِﻟ
َﻮنُﻤَﻠۡﻌَﻳ ٖمۡﻮَﻘِﻟ ِ
ﺖَٰﻳٓ ۡ
ٱﻷ ُﻞ ﱢ
ﺼَﻔُﻳ ۚﱢ
ﻖَﺤۡﭑﻟِﺑ
Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan
bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan
tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui
bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah
tidak menciptakan demikian itu melainkan
dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang
mengetahui.
-Surat Yunus, Ayat 5
18. Matahari dikatakan bersinar ٗءﺂَﻴ ِ
ﺿ artinya ia
mampu mengeluarkan cahayanya sendiri.
Adapun bulan dikatakan bercahaya اٗرﻮُﻧ ia
memantulkan cahaya dari matahari maupun
bintang lainnya.
Berbicara mengenai cahaya اٗرﻮُﻧ. Allah Azza Wa
Jalla dalam Surat Nur : 35 berfirman,
ﺎَِﯿﻬﻓ ࣲة ٰﻮَﻜ ۡ
ﺸِﻤَﻛ ۦِهِﻮرُﻧ ُﻞَﺜَﻣ ِۚ
ضۡرَ ۡ
ٱﻷَو ِ
تٰ َﻮٰـَﻤ ﱠ
ٱﻟﺴ ُرﻮُﻧ ُﻪﱠٱﻟﻠ
ٌۖﺎحَﺒ ۡ
ﺼِﻣ
Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan
bumi.
Kata اٗرﻮُﻧ lebih umum maknanya dibanding kata
ٗءﺂَﻴ ِ
ﺿ . Cahaya ada yang bersifat panas dan
tidak. Ada yang dapat dilihat manusia dan juga
tidak. Sinar infrared, gamma, UV semunya
kepunyaan Allah.
19. Pembahasan menarik mengenai bENda-benda
langit lainnya ada di dalam Surat Yusuf ayat 4:
(ﺎࣰﺒَﻛۡﻮَﻛ َﺮ َ
ﺸَﻋ َﺪَﺣَأ ُ
ﺖۡﯾَأَر ﯽﱢﻧِإ ِ
ﺖَﺑَﺄ
ٰۤـَﯾ ِﯿﻪِﺑَ ِ
ﻷ ُ
ﻒ ُ
ﻮﺳُﯾ َﺎلَﻗ ۡذِإ
َِﯾﻦﺪِﺠٰـ َ
ﺳ ِﯽﻟ ۡﻢُﻬُﺘۡﯾَأَر َﺮَﻤَﻘۡٱﻟَو َ
ﺲۡﻤ ﱠ
ٱﻟﺸَو)
(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada
ayahnya, “Wahai ayahku! Sungguh, aku
(bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari
dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.”
Sebelas bintang dimaknai sebagai kesebelas
saudara Nabi Yusuf alaihis salam, matahari
yang menyinarkan cahaya sebagai ayahnya,
dan bulan sebagai ibunya.
Penciptaan benda-benda langit juga membantu
manusia untuk mengetahui perhitungan tahun
dan hisab dalam keperluan ibadah dan
kalenderisasi umat islam.