1. BERCERMIN DARI SHIRAHRASULULLAH
1. Tidak kompromi dengankebatilanwalauditawari harta,wanitadankekuasaan
2. Rasulullahterusberdakwah:menyerukan ‘aqidah,pandanganhidup, pemikiran,dan
pemahamanIslamserayamenjelaskankekeliruan segalabentuk pemikiran,pandangan
hidupsesat,kepercayaandantradisi nenekmoyangjahilliyah danmembuktikan
kebatilannya
3. Rasulullahmembongkarkebathilan ide-ide,pemikiran,sistem hidupjahiliyyah
4. Rasulullah melakukanpergolakanpolitikdenganparapenguasa,mengkritikkebijakan
yang salah
5. Rasul memperluasdakwahnyakeluarMekah
SIKAPKITA
1. Konsistenmeneladani metode dakwahRasulullah
2. Tetapistiqomahdanberani menyampaikanIslamyanglurus,walautidaksesuai dengan
keinginanpenguasa
3. Meningkatkanlevel perjuanganuntukpenerapanIslamkaffah:AgarpenderitaanumatIslam
berakhirdankeagunganIslamdankemuliaanumatnyaterwujud
4. Terusmengkaji Islamuntukmempertajamlisankita,dantidakterjebakdenganide bathil
5. Menyandarkansemuaurusandakwahini hanyakepadaAllah
Seseorang yang bersabarpada hariituseperti seseorang yang memegang sesuatudiatasbara api,
seseorang yang beramalpada hariitusama pahalanya dengan 50 orang yang beramal
sepertinya.”Seseorang bertanya kepada Rasulullah ‘alaihisshalaatu wasallamyang artinya:“Ya
Rasulullah,pahala 50 orang darimereka?” Rasulullah ‘alaihisshalaatuwasallamberkata:“Pahala 50
orang darikalian (para SahabatRasulullah ‘alaihisshalaatu wasallam)”
HADIST AL GHUROBA
Artinya: Islammuncul pertamakali dalamkeadaanterasingdanakankembali terasingsebagaimana
mulainya,makaberbahagialahorang-orangyangterasingtersebut.Parasahabatbertanya,“Wahai
Rasulullah,siapaal-ghurabaini?RasulullahSAW.Bersabda,“Merekaadalahorang yang melakukan
perbaikan ketikamanusia sudah rusak” (Hadistdiriwayatkanoleh ath-Thabrâni dalamal kabir)
2. DAKWAH RASUL
Kehidupan Rasulullah adalah kehidupan dakwah, yakni kehidupan mengemban dakwah
Islam kepada seluruh umat manusia secara kaffah serta perjuangan menghadapi segala
macam bentuk pemikiran kufur dan kehidupan jahiliyah
Dakwah Rasulullah : dakwah fikriyyah, dakwah siyasiyah, dan dakwah ‘asykariyah
Dakwah fikriyyah : menyebarkan ‘aqidah, pandangan hidup, pemikiran, dan
pemahaman Islam seraya mendobrak segala bentuk pemikiran, pandangan hidup sesat
dan menghancurkan semua bentuk kepercayaan dan tradisi nenek moyang jahiliyyah
Dakwah siyasiyah : mengarahkan umat pada terbentuknya suatu kekuatan sebagai
pelindung dan pendukung agar dakwah dapat tersebar luas ke seluruh dunia
Dakwah ‘askariyah : dakwah yang dilancarkan melalui strategi dan taktik dalam jihad
fi sabilillah
Keberhasilan dakwah Rasulullah diawali dengan seruan aqidah Islam yang mampu mengubah
pemikiran, perasaan, perilaku, dan pandangan hidup sehingga terwujud generasi sahabat yang
mampu meneruskan risalah dakwah hingga tersebar ke seluruh pelosok dunia
Setelah itu, Rasul menegakkan pemerintahan Islam di Madinah
PERIODESASI DAKWAH
Periode Makkah
tahap pembinaan dan pengkaderan (tatsqif wa takwin)
tahap penyebaran dakwah dan perjuangan (tafa’ul wa kifah)
Periode Madinah
penerapan Islam di dalam kehidupan negara (tathbiq ahkam Al Islam)
1. PEMBINAAN DAN PENGKADERAN
Pemberian pemahaman yang mendalam dan penghayatan yang tinggi akan Islam
Tak pernah berhenti menelanjangi ide-ide yang bertentangan dengan Islam
Sejak awal Rasulullah menyebarkan Islam baik dakwah ruhiyah (perihal keakhiratan)
maupun siyasiyah (mengarah pada terbentuknya kekuatan).
2. TAFA’UL WA KIFAH (Interaksi dan Perjuangan)
Proses interaksi dengan masyarakat secara terang-terangan
Membongkar ide-ide, pemikiran, sistem hidup jahiliyyah
Pergolakan politik dengan para penguasa
Membongkar rencana orang-orang kafir
Mencari dukungan dari “orang kuat” (tholabun nushrah)
3. 3. PENERAPAN HUKUM ISLAM
Sejak hijrah, Rasulullah mendirikan pemerintahan Islam (Daulah Islamiyah) sebagai
pelaksana hukum Islam dan pengemban risalah Islam ke seluruh penjuru dunia
Membuat tonggak-tonggak kenegaraan
TONGGAK KENEGARAAN RASULULLAH :
Pembangunan masjid sebagai pusat pembinaan dan pusat komando
Mempersaudarakan muhajirin dan anshar
Menyusun Piagam madinah (Watsiqoh Madinah) sebagai UUD
Hubungan luar negeri, strategi politik dan militer (mengirim surat untuk para
penguasa lain, perang bagi penghalang dakwah, memerangi qabilah yang berkhianat,
menjadikan daulah Islamiyah sebagai kekuatan yang disegani)
Di Makkah Rasulullah SAW lebih sebagai seorang Rasul, da’I, muballigh, imam,
tokoh politik, dan pemimpin jama’ah muslimin
Di Madinah Rasulullah SAW tidak saja sebagai seorang Rasul tetapi sekaligus
seorang kepala negara Islam
Keberhasilan para da’I penerus risalah dakwah sangat ditentukan oleh sejauh mana
kesetiaan seorang pengemban dakwah mengikuti jejak Rasulullah SAW ini.
“KEHIDUPAN SEPERTI ZAMAN NABI HANYA AKAN DAPAT DICAPAI DENGAN
CARA YANG DITEMPUH OLEH NABI.”