6. Al-Qur’an menurut bahasa berasal dari bahasa Arab (Qara’a-
yaqra’u- qur’anan) yang artinya membaca atau bacaan.
Al-Qur’an menurut istilah Wahyu Allah yang diturunkan kepada
malaikat Jibril secara berangsur-angsur sebagai pedoman
kehidupan umat manusia dan bernilai ibadah bagi orang yang
membacanya.
7. Hadist berasal dari kata Hadasta yang artinya baru,
peristiwa, muda, perkataan atau cerita.
Hadist menurut istilah adalah segala sikap, perbuatan,
perkataan atau penetapan (taqrir) Rasulullah Saw.
HADIST_
1) hadist qoul yaitu hadist yang berupa ucapan Nabi Saw.
2) hadist fi’il yaitu hadist yang berupa perbuatan Nabi Saw.
3) hadist taqriri yaitu keadaan Nabi Saw. Mendiamkan (tidak
menyanggah atau menyetujui apa yang dilakukan oleh para sahabat.
9. Fungsi Al-Qur’an dalam Islam
1) Sebagai sumber ajaran atau hukum Islam yang pertama
2) Sebagai konfirmasi dan informasi terhadap hal-hal yang tidak diketahui oleh
akal
3) Sebagai petunjuk umat manusia ke jalan yang lurus
4) Pengoreksi dan penyempurna kitab yang terdahulu, (Injil, Zabur, taurat)
10. Fungsi Al-Qur’an bagi kehidupan manusia
1) Al-Huda (sebagai petunjuk: QS. Al-Baqarah ayat 2)
َِكِلٰذ
ُِبٰتِكْلا
ِ
َل
َِبْيَر
ِ
ِهْيِف
ىدُه
َِنْيِقَّتُملِل
“inilah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya petunjuk bagi orang-orang
yang bertakwa”.
11. Fungsi Al-Qur’an bagi kehidupan manusia
2) Al-furqan (sebagai pembeda antara hak dan batil) QS. Al-furqan ayat 1
َِكَرٰبَت
ِيذَّلا
ِ
َلَّزَن
َِانَقْرُفْلا
ىَٰلع
ِ
ِهدْبَع
َِن ُْوكَيِل
َِنْيِمَلٰعْلِل
ِ
رْيِذَن
ا
“Maha suci Allah yang telah menurunkan Furqon (Al-Qur’an) kepada hamba-
Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam
(jin dan manusia).”
12. Fungsi Al-Qur’an bagi kehidupan manusia
3) As-syifa’ (penyembuh atau obat QS. Al-Isra: 82)
ِ
ْل ِ
زَنُنَو
َِنِم
ِِنٰاْرُقْلا
اَم
َِوُه
ِ
ُءاَفِش
ِ
ةَمْحَرَّو
َِنْيِنِمْؤُملِل
“Dan kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan
Rahmat bagi orang yang beriman”.
13. Fungsi hadist
1) Menguatkan dan menegaskan hukum-hukum yang ada dalam Alquran
2) Menjelaskan atau merincikan ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat mujmal
(global)
3) Menetapkan dan mengadakan hukum-hukum yang tidak ada dalam Al-
Qur’an, karena hadist sumber hukum Islam yang kedua
4) Membatasi keumuman ayat Al-Qur’an