Program Nasional (PROGNAS) di rumah sakit mencakup 5 sasaran yaitu: 1) peningkatan kesehatan ibu dan bayi melalui pelayanan PONEK 24 jam, 2) penurunan angka tuberkulosis, 3) penurunan HIV/AIDS, 4) penurunan stunting dan wasting, 5) pelayanan keluarga berencana. Tujuan PROGNAS adalah meningkatkan pencapaian target kesehatan nasional.
5. PROGRAM NASIONAL (PROGNAS)
SASARAN I
• Peningkatan Kesehatan Ibu dan Bayi
SASARAN Il
• Penurunan Angka Kesakitan Tuberkulosis/TBC
SASARAN III
• Penanggulangan HIV/AIDS
SASARAN IV
• Penurunan prevalensi stunting dan wasting
SASARAN V
• Pelayanan Keluarga Berencana
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13. Acuan Peraturan Perundang-undangan
• Keputusan MenKes RI Nomor 1051/MENKES/SK.XI/2008 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24
jam di Rumah Sakit
• Peraturan Presiden RI Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan
Tuberkulosis
• Peraturan MenKes RI Nomor 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan
Tuberkulosis
• Peraturan MenKes RI Nomor 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan
HIV/AIDS
• Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan
Penurunan Stunting
• Peraturan MenKes RI Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standard Antropometri
Anak
14. Acuan Peraturan Perundang-undangan
• Peraturan MenKes RI Nomor 78 Tahun 2013 tentang
Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit
• Pedoman Proses Asuhan Gizi Terstandar ( PAGT) olrh KemenKes RI
Th 2014
• Peraturan Presiden RI Nomor 87 Th 2014 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluaega, Keluarga Berencana
dan Sistem Informasi Keluarga
15. Regulasi RS
• Regulasi tentang pelayanan PONEK 24 jam
• Regulasi tentang pelayanan HIV/AIDS
• Regulasi tentang penanggulangan Tuberkulosis
• Regulasi tentang pelayanan gizi RS
• Regulasi tentang pelayanan Keluarga Berencana RS
16. Rencana Kerja RS
• Rencana Kegiatan Pelayanan PONEK
• Rencana Kegiatan Penanggulangan HIV/AIDS
• Rencana Kegiatan Penanggulangan tuberculosis
• Rencana Kegiatan Program Gizi
• Rencana Kegiatan menurunkan prevalensi stunting dan wasting
• Rencana Kegiatan Pelayanan keluarga berencana rumah sakit
17. PROGNAS 1
• Pedoman Penyelenggaraan Obstetri Neonatal emergensi
Komprehensif (PONEK) 24 jam di Rumah Sakit
18. Upaya Pelayanan PONEK
1. Stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatan definitive
2. Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang
Tindakan
3. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparotomi dan
sektio sesaria
4. Perawatan intensif ibu dan bayi
5. Pelayanan asuhan antenatal risiko tinggi
19. PROGNAS 1
• Pedoman Rawat gabung ibu dan bayi
• Pedoman Pelaksanaan Program Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi
• Pedoman Pelayanan Kesehatan Bayi berat Lahir Rendah (BBLR)
dengan perawatan Metode Kanguru di RS dan jejaringnya
34. Pertanyaan
1. Mencakup apa saja Program Nasional di Rumah Sakit?
- Peningkatnan kesehatan ibu dan bayi
- Penurunan angka kesakitan Tuberkulosis/TBC
- Penurunan angka kesakitan HIV/AIDS.
- Penurunan prevalensi stunting dan wasting.
- Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit
2. Apa tujuan PROGNAS?
• Agar mampu meningkatkan akselerasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang kesehatan
sehingga upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meningkat segera terwujud dan mendukung tercapainya
target pembangunan nasional.
3. Apakah elemen untuk meningkatkan kesehatan Ibu dan Bayi? Melaksakan program PONEK(Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif) 24 jam dan 7 hari seminggu
35. Pertanyaan
4. Apa saja yang meliputi PONEK?
• Pelayanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal 24 jam.
• Pelayanan IMD (Inisiasi Menyusui Dini), rawat gabung, asi eksklusif, PMK (Perawatan Metode Kanguru), BBLR
dan pusat rujukan pelayanak kesehatan ibu dan bayi bagi saranan pelayanan kesehatan.
5. Apa Maksud dan Tujuan PONEK? melakukan pembinaan kepada jejaring rujukan seperti Puskesmas, Klinik
bersalin, praktek perseorangan dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
6. Apa saja Standar Pelayanan Ponek?
• Respon time pelayanan PONEK di IGD 5 menit
• Respon time pelayanan operasi SC < 30 menit
• Respon time pelayanan transfusi darah < 60 menit
• Respon time pelayanan ruang bersalin < 30 menit
36. Pertanyaan
7. Pelayanan HIV/ AIDS apa yang dilakukan di RSIA Melinda?
* RSIA Melinda melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan pedoman rujukan ODHA
* Meningkatkan fungsi pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT)
• Pelayanan yang dilakukan di RSIA Melinda adalah screening Laboratorium
8. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dari infeksi di fakes. Infeksi pada pajanan okupasional di layanan kesehatan
dapat dicegah dengan mentaati praktek PPl yang standar, yaitu:
* Kebersihan tangan
* Alat Pelindung Diri (APD)
* Etika batuk/kebersihan pernafasan
* Penempatan pasien
* Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
* Pengelolaan lingkungan
* Pengelolaan linen
* Praktik penyuntikan yang aman
* Praktik pencegahan infeksi untuk prosedur lumbal punksi
* Perlindungan dan kesehatan karyawan dengan melaksanakan tatalaksana pasca pajanan
37. Pertanyaan
9. Bagaimana Tatalaksana Pasca Pajanan HIV?
* jangan panik, tapi selesaikan segera dalam 4 jam pertama
* Eliminasi pajanan dengan cara Cuci segera dengan air mengalir dan sabun/antiseptik setelah terjadinya
pajanan
* Desinfeksi luka (dan daerah sekitar kulit dengan salan satu;
* Povidon lodin 2.5%: selama 5 menit
* Alkohol 70%: selama 3 menit
* Chlorhexidine cetrimide: (Bekerja melawan HIV, tetapi tidak terhadap HBV)
* Telaah pajanan
* Tentukan terapi profilaksis pasca pajanan; Berikan obat Profilaksis Pasca Pajanan secepat mungkin (1-2 jam
pertama), sebelum 72 jam (Bila pajanan Risiko Rendah, pemberian obat PPP setelah 72 jam tidak efektif dan
bila pajanan Risiko Tinggi, tetap berikan obat PPP sebelum 7 hari pertama). PPP diberikan selama 30 hari
* Catat dan laporkan ke Panitia Penanganan Infeksi di Rumah Sakit (PIRS), Panitia Keselamatan & Kesehatan
Kerja (K3), dan atasan langsung
* Tes HIV atau anti HBS segera setelah terjadinya pajanan sampai 6 bulan pasca pajanan
* Tindak lanjut dengan evaluasi laboratorium, Follow up dan dukungan psikososial
38. Pertanyaan
10. Apa yang dilakukan RSIA Melinda untuk menurunkan angka kesakitan Tuberkulosis?
* Melakukan promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan yang benar dan komprehensif mengenai
pencegahan penularan, pengobatan, pola hidup bersih dan sehat (PHBS)
* Pemberian BCG sebagai upaya pencegahan infeksi TB
* RSIA Melinda melakukan Screening TB
* RSIA Melinda melaksanakan penanggulangan TB sesuai dengan pedoman rujukan.
11. Kegiatan apa saja yang dapat dilakukan untuk membantu menurunkan angka kesakitan Tuberkulosis?
• Promosi Kesehatan
• Pencegahan penularan
• Pengobatan
• Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan sasaran yaitu pasien dan keluarganya, pengunjung serta staff RS
39. Pertanyaan
12.Apa yang dilakukan RSIA Melinda untuk menurunkan prevalensi Stunting dan Wasting?
* Kegiatan sosialisasi dan pelatihan staf tenaga kesehatan rumah sakit tentang Program Penurunan Stunting dan Wasting.
* Peningkatan efektifitas intervensi spesifik
• a) Program 1000 HPK.
• b) Suplementasi Tablet Besi Folat pada ibu hamil,
• c) Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil.
• d) Promosi dan konseling IMD dan ASI Eksklusif.
• e) Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA),
• f) Pemantauan Pertumbuhan (Pelayanan Tumbuh Kembang bayi dan balita).
• g) Pemberian Imunisasi.
• h) Pemberian Makanan Tambahan Balita Gizi Kurang.
• i) Pemberian Vitamin A.
• j) Pemberian taburia pada Baduta (0-23 bulan)
• k) Pemberian obat cacing pada ibu hamil
* Penguatan sistem surveilans gizi
• a) Tata laksana tim asuhan gizi meliputi Tata laksana Gizi Stunting, Tata Laksana Gizi Kurang, Tata Laksana Gizi Buruk (Pedoman Pencegahan dan
Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita).
• b) Pencatatan dan Pelaporan kasus masalah gizi melaluiaplikasi ePPGBM (Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).
• C) Melakukan evaluasi pelayanan, audit kesakitan dan kematian, pencatatan dan pelaporan gizi buruk dan stunting dalam Sistem Informasi Rumah
Sakit (SIRS).
* Melaksanan pelayanan sebagai pusat rujukan kasus stunting dan kasus wasting
40. Pertanyaan
13. Apa tujuan program keluarga berencana di RSIA Melinda?
• Untuk menurunkan angka kematian ibu dan percepatan penurunan stunting
14. Apakah kunci keberhasilan Program Keluarga berencana Rumah Sakit (PKBRS)?
• Ketersediaan alat dan obat kontrasepsi, sarana penunjang pelayanan kontrasepsi
dan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi serta manajemen yang handal
15. Tingkat Jenis Pelayanan Keluarga Berencana di RSIA Melinda adalah?
• Pelayanan Tingkat Sederhana di poliklinik kandungan yang melayani program
keluarga berencana paska melahirkan dan paska keguguran, melakukan konseling
dan promosi kesehatan mengenai KB