Dokumen tersebut membahas mengenai perencanaan sistem teras yang merupakan teknik konservasi tanah dengan metode sipil teknis untuk mencegah erosi. Perencanaan sistem teras dilakukan dengan menentukan kontur, mengukur kemiringan lereng, dan merancang teras sesuai kontur tanah untuk membentuk tampingan, guludan, dan saluran air. Termasuk di dalamnya adalah jenis-jenis teras seperti teras datar, kredit,
2. Teras adalah bangunan konservasi
tanah dan air yang dibuat dengan
penggalian dan pengurugan tanah,
membentuk bangunan utama berupa
bidang olah, guludan, dan saluran air
yang mengikuti kontur serta dapat
pula dilengkapi dengan bangunan
pelengkapnya seperti saluran
pembuangan air (SPA) dan terjunan
air yang tegak lurus kontur.(Yuliarta et
al., 2002).
5. Perencanaan Sistem Teras
TERAS “merupakan teknik konservasi tanah dengan
metode sipil teknis/mekanik”
Perancangan sistem teras dilakukan dengan metode Waterpass
Bagian-bagian yang ada di bangunan teras meliputi: Tampingan/talud,
guludan, saluran air dan SPAT
10. Teras Kebun
Kemiringan lereng : 10 – 30 %,
kedalaman tanah > 30 cm
Jenis erosi : erosi permukaan
Penggunaan lahan : tanaman kayu dg tanaman
penutup tanah
Talud teras ditanami dengan tanaman penutup
tanah/rumput
13. Step Acara Teras
1 Menentukan titik ikat
2 Membidik arah lereng sesuai derajat yang telah ditentukan
3
Mengukur kemiringan lereng menggunakan klinometer, abney level
semi otomatis dan abney level manual
4
Merancang teras dengan menggunakan water pass => memotong
kontur pada titik 1
5
Membuat garis kontur menggunakan bingkai A => searah kontur
6 Membuat Layout Patok
14. Step Acara Teras
7 Menggambar kontur (kompilasi)
8 Menggambar rancangan teras
9 Menggambar layout pohon