7. Open Educational Resources
(OERs) are teaching, learning and
research materials in any medium-
digital or otherwise – that reside in
the public domain or have been
released under an open license
that permits no-cost access, use,
adaptation and redistribution by
others with no, or limited
restrictions.
United Nations
Educational, Scientific and
Cultural Organization
9. Hybrid Learning for Indonesian
Teachers (HYLITE: PJJ S1 PGSD
- 23 LPTK)
DE for polytechnic by PENS
(Surabaya State Politechnics
for Electronics)
Dual Mode
Education Model
Correspondent
courses for teachers
Model UNNES
OERs Model in Indonesia (until 2008)
11. UT-MOOCs
http://moocs.ut.ac.id/
• Offering 18 MOOCs as part
of Community Services, with
more than 5.000 participants
for each course
• Completion rate average:
13.8%
• Promotion through digital
marketing (Facebook,
Twitter, Website)
• Platform: MOODLE 2.8
12. CIPUTRA UNIVERSITY
http://ciputrauceo.com/
• Offering MOOCs on Entrepreneur with more than
100.000 participants for each course
• Completion rate average: 4.1%
• Promotion through digital marketing (Facebook,
Instagram, Twitter, Website, & E-mail)
• No collaboration with other institution
• Funding for development MOOCs from Ciputra
Group
• Platform: Open edX
• Challenge: depending on outsourcing IT
13.
14.
15. Indonesian MOOCs (SPADA –
2014)
(http:
kuliahdaring.ristekdikti.go.id)
AKADEMISI
REGULATOR
KOMUNITAS RISET
MEDIA
INDUSTRI
SPADA
Indonesia
Sistem Pembelajaran Daring Indonesia
16. Learning Principles
in OERs
1.Learning is open
2.Learning is social
3.Learning is personal
4.Learning is augmented
5.Learning is multipresented
6.Learning is mobile
17. 17
United Nations
Educational, Scientific and
Cultural Organization
Creative Commons licenses allow any user in the world to download, copy, distribute, translate,
re-use, adapt, and build on them free of charge.
Creative Commons of OERs
18. Nothing is free, but the costs
can be covered and recovered
in different ways
21. Perbedaan
Modul Konvensional
dengan
Modul Hypercontent
MODUL
HYPERCONTENT
linear, prosedural, kaku
materi dipelajari secara runtut, tuntas,
tahapan demi tahapan
konten hanya berupa teks dan gambar
tidak melibatkan interaksi pembaca
non-linear, acak, fleksibel.
materi saling terjalin antara satu dengan yang lainnya
secara simultan.
Pembaca terlibat aktif & belajar dari sisi mana mereka
inginkan sesuai kebutuhannya.
menggunakan perangkat digital dengan beragam
format penyajian (teks, gambar, grafis, animasi, video,
audio, hyperlink).
MODUL
KONVENSIONAL
Open Educational Resources (OER) adalah pengajaran, pembelajaran, dan penelitian dalam media digital atau lainnya - yang berada di domain publik atau telah dirilis di bawah lisensi terbuka yang memungkinkan akses, penggunaan, adaptasi, dan redistribusi tanpa biaya oleh orang lain dengan tidak atau ada batasan terbatas.
Menawarkan 18 MOOC sebagai bagian dari Layanan Komunitas, dengan lebih dari 5.000 peserta untuk setiap kursus | Rata-rata tingkat penyelesaian: 13,8% | Promosi melalui pemasaran digital (Facebook, Twitter, Situs Web) | Platform: MOODLE 2.8.Sebuah Massive Open Online Course (MOOC) adalah sistem pembelajaran berupa kursus online secara besar-besaran dan terbuka dengan tujuan untuk memungkinkan partisipasi tak terbatas dan dapat diakses melalui web.
Menawarkan MOOCs tentang Pengusaha dengan lebih dari 100.000 peserta untuk setiap kursus | Rata-rata tingkat penyelesaian: 4.1% | Promosi melalui pemasaran digital (Facebook, Instagram, Twitter, Situs web, & E-mail) | Tidak ada kolaborasi dengan institusi lain | Pendanaan untuk pengembangan MOOCs dari Ciputra Group | Platform: Open edX | Tantangan: tergantung pada outsourcing IT.
Belajar terbuka | Belajar itu sosial | Belajar itu pribadi | Belajar ditingkatkan | Belajar itu multipresentasi (tdk hanya fokus pada satu sumber) | Belajar itu mobile.
Lisensi Creative Commons memungkinkan setiap pengguna di dunia untuk mengunduh, menyalin, mendistribusikan, menerjemahkan, menggunakan kembali, mengadaptasi, dan membangunnya secara gratis.
1. Self–paced Learning Modular (Bahan belajar mandiri) yaitu bahan belajar yang memungkinkan mahasiswa belajar dengan seminimal mungkin tanpa bantuan dari dosen.
2. Self-instruction, memungkinkan mahasiswa siswa mudah mengerti, menguasai materi atau mengikuti pembelajaran walau tanpa bantuan guru atau orang lain.
3. Self-contained, semua yang dibutuhkan: petunjuk belajar, tujuan pembelajaran, uraian materi, latihan, rangkuman, tes, dll. ada dalam satu paket utuh.
4. Modular, disusun sepenggal demi sepenggal [chunking], itulah sebabnya lebih dikenal dengan istilah Modul.
5. Learning activity, disajikan dalam bentuk aktivitas belajar – bukan sekedar bahan bacaan – mempelajari materi – memperdalam materi – menerapkan – mengerjakan tes.