Studi ini membahas etnomamalia dan penggunaan mamalia oleh masyarakat lokal untuk berbagai kepentingan seperti pangan, ritual, pengobatan tradisional, dan lainnya. Jenis-jenis mamalia yang digunakan antara lain daging, tulang, bulu, dan organ dalam seperti empedu. Bagian tubuh tersebut diyakini memiliki manfaat kesehatan seperti mengandung zat anti inflamasi dan antioksidan. Studi ini juga membahas be
3. APA ITU
ETNOBIOLOGI?
ETNOBIOLOGI MERUPAKAN STUDI
ILMIAH ANTARDISIPLIN MENGENAI
BAGAIMANA MAKHLUK HIDUP LAIN
ATAU AGEN HAYATI
DIPERLAKUKAN ATAU
DIPERGUNAKAN DALAM BERBAGAI
MACAM KEBUDAYAAN MANUSIA.
BIDANG INI MEMPELAJARI
HUBUNGAN DINAMIS ANTARA
MANUSIA, BIOTA, DAN
LINGKUNGAN, DARI MASA LALU
YANG JAUH HINGGA SAAT INI.
4. DEFINISI DAN RUANG LINGKUP
. . .
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang menjadi
pusat mega biodiversitas tertinggi di dunia. Salah satu
keanekaragaman hayati yang penting keberadaannya di Indonesia
yaitu keanekaragaman mamalia. Mamalia merupakan hewan
vertebrata (bertulang belakang) yang mempunyai kelenjar susu,
melahirkan anak serta memiliki rambut. Kehidupan mamalia
mempunyai peran penting dalam ekologi, sosial, ekonomi dan
budaya (A. Fahmi, 2021).
6. APA ITU
ETNOMAMALIA?
. . .
Pemanfaatan Mamalia oleh masyarakat
lokal sebenarnya telah terjadi sejak
zaman dahulu kala untuk memenuhi
berbagai kepentingan terkait kehidupan
keseharian masyarakat.
Pemanfaatan Mamalia oleh masyarakat
lokal ini merupakan bagian kecil dari
disiplin ilmu yang disebut
Etnozoologi - Etnomamalia
7. MENGENAL MAMALIA
KORELASI DENGAN ETNOMAMALIA
Kata mamalia merupakan ciptaan dari Carl Linnaeus. Mamalia berasal
dari bahasa latin mamma yang memiliki arti puting. Kata ini pertama kali
dikemukakan pada 1758. Hewan mamalia dikenal dan disebut sebagai
hewan menyusui karena mamalia menyusui anak-anaknya.
Mamalia memiliki kelenjar susu sebagai sumber makanan. Sebagian besar
mamalia berkembang biak dengan cara melahirkan anak-anaknya, tetapi
ada beberapa mamalia yang tidak melahirkan atau bertelur. Mamalia
jenis ini disebut dengan monotremata memiliki kelenjar susu, tetapi tidak
memiliki puting. Karenanya, monotremata ini masih digolongkan mamalia.
10. MANFAAT ETNOMAMALIA
Hewan yang digunakan sebagai sumber obat
tradisional biasanya adalah hewan yang telah
mati dan diolah. Bagian-bagian hewan yang
biasanya digunakan sebagai obat tradisional
antara lain: daging, tanduk, tulang, ekor, bulu,
kuku, lemak, empedu, dan hati. Adapun produk
hewan yang bisa digunakan sebagai obat
tradisional adalah urin, feses, madu, dan susu.
. . .
14. Ethnozoological Studies
for Medecine of Animal
in Sambulangan Village
in North Bulagu's
Regency Banggai Island
(WAHYUDIN DKK, 2022)
KAJIAN ARTIKEL JURNAL
TERAKREDITASI
15. Kajian
Etnozoologi
Untuk
Obat-Obatan
Masyarakat
Dayak
Belangin
di
Kecamatan
Ngabang
Kabupaten
Landak.
TUJUAN
Banggai Kepulauan merupakan salah
satu Kabupaten yang terletak di
Sulawesi Tengah yang memiliki banyak
kelimpahan fauna yang dimana belum
diketahui manfaat dan kegunaan
lainya. Sehingga tujuan dari penelitian
ini untuk mengetahui jenis hewan obat
dan penyakit yang dapat disembuhkan
terhadap pemanfaatan hewan sebagai
pengobatan tradisional di Desa
Sambulangan Kabupaten Banggai
Kepulauan.
METODE
Metode penelitian yang digunakan
adalah dengan Data penelitian
yang didapatkan dianalisis dengan
menggunakan analisis deskriptif
kualitatif. Dalam penelitian ini hasil
analisis deskriptif disajikan dalam
tabel dan bentuk gambar spesies
hewan yang berkhasiat obat
beserta manfaat dan bagian organ
hewan yang digunakan sebagai
obat serta proses pengolahanya.
16. HASIL
Bagian hewan obat yang biasanya
digunakan pada masyarakat Desa
Sambulangan yaitu empedu, telur,
daging, madu, dan perut serta ada
juga penggunaan hewan obat
dengan menggunakan seluruh tubuh
hewan obat tersebut, karena
dipercaya hewan yang digunakan
sebagai bahan obat tradisional
mempunyai manfaat lebih baik bila
dibandingkan dengan hewan
lainnya.
17. HASIL
HASIL
Hal ini disebabkan karena hewan atau
organ-organ hewan tersebut memiliki
zat gizi yang tinggi atau kandungan
senyawa-senyawa yang berpotensi
menyembuhkan penyakit seperti kadar
asam, senyawa anti peradangan, anti
oksidan dan senyawa lainnya yang
memiliki kemampuan menyembuhkan
sebuah penyakit.
18. Ethnozoological Studies
for Medecine of Dayak
Belangin in Mu’un Village
Ngabang District Landak
Regency
(MARIA DKK, 2018)
KAJIAN ARTIKEL JURNAL
TERAKREDITASI
19. Kajian
Etnozoologi
Untuk
Obat-Obatan
Masyarakat
Dayak
Belangin
di
Kecamatan
Ngabang
Kabupaten
Landak.
TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan data jenis-jenis hewan
apa saja yang dimanfaatkan untuk
obatobatan oleh Masyarakat Dayak
Belangin, Desa Mu’un, Kecamatan
Ngabang, Kabupaten Landak, serta
mendapatkan data pemanfaatan
hewan untuk obat-obatan oleh
Masyarakat Dayak Belangin, Desa
Mu’un, Kecamatan Ngabang,
Kabupaten Landak. Manfaat Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan
informasi yang jelas tentang
pengetahuan lokal etnozoologi suku
Dayak Belangin.
METODE
Metode penelitian yang digunakan
adalah dengan cara wawancara
mendalam terhadap responden
yang terpilih dan menggunakan
metode survey. Pemilihan
responden dilakukan dengan
menggunakan teknik metode
snowball sampling yaitu dengan
menentukan responden kunci untuk
kemudian menentukan responden
lainnya berdasarkan informasi dari
responden sebelumnya, demikian
untuk seterusnya
20. HASIL
Konsumsi satwa oleh Masyarakat
Dayak Belangin Desa Mu’un tidak
hanya untuk pangan tetapi juga
memanfaatkan satwa untuk
pengobatan. Beberapa jenis penyakit
yang dapat disembuhkan seperti
kencing manis, asma, flu, malaria,
gigitan hewan berbisa, tipes, sakit
pinggang bahkan terdapat satwa
yang dipercaya dapat menyembuhkan
segala jenis penyakit
21. HASIL
HASIL
Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut jumlah jenis satwa yang
dimanfaatkan oleh Masyarakat Dayak
Belangin untuk obat yaitu 10 spesies.
Bagian tubuh hewan yang dimanfaatkan
antara seluruh tubuh, empedu, usus, geliga,
tulang, lemak dan madu. Pengolahannya
dengan cara dibakar, direbus dan
direndam, sementara pemanfaatannya
dengan cara dimakan, direbus dan dioles.
22. DAFTAR
PUSTAKA
ANDI ACHMAD FAHMI (2021)
Etnozoologi Pengetahuan Masyarakat Lokal Terhadap Pemanfaatan
Kelelawar (Ordo chiroptera) Untuk Pengobatan Asma di Kecamatan
Lalabata Kabupaten Soppeng
WAHYUDIN ABDUL KARIM1, MOHAMAD FAHRI
HARUNA, RIDRIKSAN SOLANI NDEKANO, FIRGA
NABILA LIGE (2022)
Etnozoologi Terhadap Pemanfaatan Hewan Sebagai Pengobatan
Tradisional di Desa Sambulangan Kecamatan Bulangi Utara
MARIA HENINGSIH, M. SOFWAN ANWARI, AHMAD
YANI (2018)
Kajian Etnozoologi Untuk Obat-Obatan Masyarakat Dayak Belangin di
Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak.
RATNA SARI, M. SOFWAN ANWARI, M. DIRHAMSYAH
(2021)
Etnozoologi Masyarakat Melayu Desa Kumpang Tengah Kecamatan
Sebangki Kabupaten Landak.