SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
Bahasa Fushah dan ‘Ammiyah
• Dialek Quraisy pada perkembangannya menjadi bahasa Arab
fushah klasik, Sedangkan dialek-dialek lain menjadi bahasa
Arab ’Ammiyah klasik.
• Hal ini berlanjut hingga masa modern. Bahasa Arab fushah
menjadi bahasa Arab Fushah Modern yang elitis, apalagi dia
merupakan bahasa al-Qur’an, bahasa Tuhan yang senantiasa
dan selalu disakralkan dan digunakan sebagai sarana tulis
menulis.
• Berbeda dengan bahasa ‘Ammiyah. Bahasa pasaran ini diera
modern bermetamorfose menjadi berbagai macam dialek
modern yang digunakan oleh beberapa negara Timur Tengah
untuk komunikasi percakapan seharai-hari, yang levelnya
berada jauh dari Fushah. Selain itu bahasa ini juga dipengaruhi
oleh budaya-budaya Asing yang masuk kedalam bahasa Arab
Bahasa Arab Fusha
 Adalah ragam bahasa yang didominasi dialek Quraisy yang digunakan
dalam al-Qur’an, hadis, Syair dan prosa baik Jahili maupun abad keemasan
Islam yang telah dikodifikasi oleh pakar linguis Arab klasik maupun
modern dalam bentuk karya tulis. Bahasa fushah ini mampu bertahan dan
langgenghinggga sekarang, yang umurnya lebih dari 1400 tahun lebih.
 Ditinjau dari historisnya bahasa Arab dibagi manjadi 4 : 1) Bahasa Arab al-
Qadimah, 2) Bahasa Arab al-Jahili, 3) Bahasa Arab Fusha al-Turast (klasik)
4) bahasa Arab fushah al-Mu’ashirah (kontemporer). Hanya saja no. 2dan3
bisa dijadikan satu, dikarenakan keduanya sulit dibedakan, bahkan bahasa
Jahili&al-Qur’an merupakan dasar penciptaan kaidah-kaidah linguistik
Arab pasa zaman Umayyah, Abbasyiyah dan disnati pasca keduanya.
 Pembagian di atas masih sangat mungkin dipetakan lagi, tergantung dari
sudut Pandangnya.
 Untuk ciri-ciri bahasa Arab al-Qadimah sudah dijelaskan sebelumnya.
Bahasa Arab Fushah Klasik (Turast)
• Classical ArabicAdalah bahasa yang digunakan: 1) sekitar 2000 SM oleh
penduduk di sekitar Hejaz, 2) Tradisi syi’ir dan nasr Jahili dalam bentuk dialek
Quraisy, 3) bahasa al-Qur’anwa al-hadist, dan 4) Kitab-kitab klasik sebelum
tahun 1978 M. Untuk no. 2-4 ini bahasa Arab Fushah berada pada tradisi
Tulisan. Sehingga bahasa Arab fushahat-Turas merupakan bahasa yang
digunakan dalam tradisi tulis menulis. Pemetaan ini berada berdasarkan
generalisasi pada struktur gramatika bahasa Arab.
• Jika didasarkan pada stilistika (uslub)nya maka bahasa Arab al-Turas ini dibagi
lagi menjadi 4): 1) al-Jahiliyah, 2) al-Qur’aniyah, 3) al-hadisiyah, 4) al-kutubal-
turasiyah.
• Selain itu, al-kutub al-turasiyahini merupakan integrasi dan kristalisasi dari al-
Jahiliyah, al-Qur’aniyah, al-hadisiyahdan beberapa dialek pra islam terutama
Quraisy, Tamim, Huzail danThai.
• Al-kutub al-turasiyahdikodifikasi oleh individu pakar linguis Arab berdasarkan
beberapa mazhab linguistik Arab, diawali dari 1) Basrah, 2) Kufah, 3) Bagdad,
4) Mesir, 5) Syam, dan 6) Andalusia.
• Biasanya tujuan mempelajari bahasa Arab ini adalah mempelajari dan
mendalami; 1) Agama, 2) ilmu pengetahuan yang berbasis linguistik Arab, 3
Sejarah kebudayaan Islam
Beberapa ciri bahasa Arab Fushah Turas
• Ciri-ciri secara umum ini bak dari foniologi, morfologi dan
sintaksis sudah bisa dilihat dari al-Qur’an, hadis dan berbagai
karya-karya klasik. Selain itu pada pertemuan sebelumnya
beberapa sudah diutarakan. Berikut beberapa ciri-cirinya:
• Fonologi:
1. Konsonan berjumlah 28 dan vokalisasi 3 (fath,kasr dandam)
yang bisa bervariasi menjadi 6
2. Secara fonetis, pengucapan konsonan sangat ketat seperti
(‫ذ‬ ،‫ظ‬ ،‫)ث‬ sedangkan vokal akhir sebuah kata (I’rab) meski
waqf masih terucap dengan jelas.
3. Model tulisan belum mengenal tanda baca sempurna seperti
paragraf, titik, koma, syakal, dll. Bahkan al-Qur’an pada
awalnya tidak ada tanda hurf danharakat
4. Penulisan hamzah qata’ dan washl kurang ketat.
Lanjutan,,,,
• Morfologi:
1. Sistem Istiqaq yang terbagi menjadi minimal 4 (asgar,
akbar, sugra, kubra),akan dijelaskan pada pertemuan berikutnya
2. Metode aplikatif Sharaf yang sangat ketat dan
tertutup, bahkan terkesan sima’i.
3. Mengenal jam’ Qillahwa kasrah, misalnya ( ‫أحرف‬ ‫سبعة‬
/
‫)حروف‬
4. Asmilisasi didominasi kaidah Ta’rib, jika Tadkhil
biasanya ditambah dengan ya’ nisbah. pertemuan berikutnya
5. Banyak Idiom, misalnya fi’il+ harf jar+ maf’ul ( ‫عن‬ ‫بحث‬
/
‫في‬ )
6. Mayoritas kata dasar berupa tiga huruf atau semi tiga.
Lanjutan,,
• Sintaksis
1. Lebih banyak menggunakan struktur jumlahfi’liyah.
2. I’rab sebagai Ruh struktur gramatika bahasa Arab
3. Mengenal berbagai macam variasi status (kedudukan) kata
dalam kalimat, sehingga memunculkan berbagai macam teori
lingistik yang filosofis, misalnya Tanazu’, ‘amil ibtida’I, dll
4. Sering membuang kata, frasa, klausa dalam kalimat yang sudah
dianggap maklum, sehingga terkesan sangat ringkas dan padat.
Misalnya ( ،‫قبلها‬‫عما‬‫فصل‬‫إن‬‫االخرية‬‫لثالثة‬‫ا‬‫يف‬‫لك‬‫ذ‬‫له‬‫فيسن‬‫ثالث‬‫من‬‫بأكثر‬‫أوتر‬‫فلو‬
‫وإال‬
‫فال‬
. )
5. Variasi kata sambung (al-rawabit) cenderung sedikit variasai.
Bisanya rawabitnya berupa huruf ‘athaf, misalnya waw, Aw dan
summa.
6. Kata ganti (damir) yang merujuk ke belakang sangat jauh dari
kata yang dirujuk. Bahkan sampai berhalam-halaman.
lanjutann
• Stilistika: yang berorientasi semantik
• Pembolak balikan status di dalam kalimat yang sangat
bervariasi
• Ketepatan dalam pemilihan leksikal
• Makna-makna huruf (ma’ani al-harf) yang sangat
bervariasai dalam kalimat.
• Pembuangan maupun penambahan kata, frasa, klausa
bahkan kalimat yang mempunyai tujuan-tujuan dan
makna-makna tertentu.
• Pemilihan dan ketepatan variasi makna dari wazan-wazn
tertentu
• Tulisan-biasa tetap memperhatikan sisi keindahan bahasa,
sebagaimana syi’ir dan nasr. (‫املاء‬‫من‬‫)املاء‬
Ciri-ciri bahasa fushah Modern
• Fonologi
1. Konsonan berjumlah 28 dan vokalisasi 3 (fath,kasr
dandam) yang bisa bervariasi menjadi 6
2. Secara fonetis, pengucapan konsonan tidak terlalu
ketat seperti (‫ذ‬ ،‫ظ‬ ،‫)ث‬
3. vokal akhir sebuah kata (I’rab) dalam percakapan
cenderung tidak terbaca (waqf).
4. Sistem penulisannya dengan tanda baca yang
sempurna, hanya saja untuk harakat (syakl)
terkadang tidak ada.
5. Penulisan hamzah qata’ dan washl yang ketat.
Lanjutan
• Morfologi:
1. Metode aplikatif Sharaf yang tidak begitu ketat
2. Banyak kata dasar yang tidak dari 3 huruf (‫لوجية‬‫و‬‫)استيم‬
3. Perubahan pada harakat harf menyebabkan makna leksikal yang sangat
bervariasi (terutama masdar), bahkan terkadang jauh dari makna asalnya.
(1) ‫أربة‬: ikatan,simpu, dasi, 2)‫إربة‬ : cerdik,licik, tujuan,hasrat, 3)
‫ْد‬
‫ر‬َ
‫ب‬:dingin,kikiran, air liur,tidur, 4)‫ْد‬
‫ر‬ُ
‫ب‬: gaun, pakaian, selimut5)‫َد‬
‫ر‬َ
‫ب‬: es
4. Hanya mengenal jam’ Qillah. (‫أفعال‬ ،‫ِعلة‬
‫ف‬ ،‫أفعل‬ ،‫)أفعلة‬
5. Asmilisasi kaidah masdar dan tadkhil (‫لدمقراطي‬‫ا‬)
6. Cenderung sedikit idiom
7. Ada penembahan ta’ sebelum ya’ nisabah. (‫)اجمللتية‬
• Sintaksis
1. Lebih banyak menggunakan struktur jumlahismiyah.
2. Penggunaan tanda-tanda I’rab yang tidak begitu ketat
3. Cenderung deskriptif, sehingga linguistiknya tidak filosofis.
4. Struktur gramatika mirip dengan bahasa Inggris (linguistik umum) dan
berusaha membuat tenses-tenses tertentu, misalnya simpel present ( ‫كان‬
+
‫يفعل‬)/past prerfect ( ‫كان‬
+
‫قد‬
+
‫فعل‬ ) /future prefect ( ‫يكون‬
+
‫قد‬
+
‫فعل‬ ), dll.
Lanjutan..
5. Ta’ribisasasi dengan frasa na’ti dan Frasa idafi yang berbeda dengan klasik,
misalnya frasa idafi disela harf tertentu dan gabungan dari 3 ismlebih.
Bahkan tak jarak sebuah kata Asing yang dita’rib menjadi Frasa na’ti/idhafi,;
(Urethra: ‫ْل‬
‫و‬‫لب‬‫ا‬ ‫ِي‬
‫ر‬ْ
‫ج‬َ
‫م‬ ‫َاة‬
‫ن‬َ‫ق‬: saluran kencing— Myopia: rabun dekat: ‫َر‬‫ظ‬َ
‫ن‬‫ل‬‫ا‬ ‫ْر‬
‫ص‬َ‫ق‬
6. Variasi kata sambung (al-rawabit) sangat banyak ( ،‫أن‬ ‫وحيث‬ ،‫يظهر‬ ‫وهكذا‬ ،‫حيث‬ ‫من‬ ‫أما‬
،‫إىل‬ ‫باإلضافة‬ ،‫أن‬ ‫غري‬ ،‫سبق‬ ‫مما‬ ‫يتجلى‬‫و‬ ،‫أهم‬ ‫من‬ ‫لعل‬‫و‬ ،‫أن‬ ‫وهكذا‬ ،‫نة‬‫ر‬‫لقا‬‫ا‬‫ب‬ ‫يظهر‬ ‫إذا‬ ،‫هذا‬ ‫عدى‬ ‫لقد‬‫و‬ ،‫لرغم‬‫ا‬ ‫وعلى‬
‫لك‬‫ذ‬ ‫وغري‬ ،‫أهمية‬ ‫وتتضح‬ ،‫هي‬ ‫ما‬ ‫وأخرا‬ ،‫أن‬ ‫ومع‬ ،‫ذكره‬ ‫سبق‬ ‫مما‬ ‫يطهر‬ ،‫يتجه‬ ‫وبهذا‬
) )
7. Kata ganti (damir) merujuknya tidak terlalu jauh, kira-kira maksaimal 3
paragraf, karena paragraf kalimat sudah tertata dengan rapi
• Stilistika: yang berorientasi semantik
1. Status dalam kalimat cenderung teratur, linear dan baku, mirip bahasa
Inggris
2. Makna leksikal yang bercampur dengan bahasa serapan
3. Makna-makna (ma’anal-Harf) yang cendrung tidak beragam
4. Sedikit sekali penambahan kata, frasa, klausa bahkan kalimat yang
mempunyai tujuan-tujuan dan makna-makna tertentu, sehingga terkesan
padat dan standart.
5. Variasi makna dari wazan-wazntertentu yang terpengaruh bahasa asing
6. Rasa bahasa yang terkesan wajar dan tidak sastrawi dan simpel
Bahasa Arab modern
• Dinatara nama-namanya yaitu literaryArabic(contemporaryArabic), al-Fusha al-
Mu’ashirah, al-‘Arabiyahal-Mu’ashirah, al-‘Arabiyahal-Fusha al-Hadisah, al-Lugah
al-‘Arabiyahal-Musytarakah, al-Lugahal-‘Arabiyahal-Mu’asirahdan Arab
standardmodern(MSA)
• Adalah bahasa Arab pada zaman sekarang (setelah tahun 1798) yang
dipergunakan dalam; 1)sastra Arab modern, 2) bahasa ilmiah kontemporer,
dan 3) bahasa yang secara resmi dipakai sebagai bahasa komunikasi
internasional antar bangsa. terutama Timur-tengah (Liga Arab), 4)
Jurnalistik , 5) Akademik (ilmu pengetahuan)
• Pembakuan bahasa ini secara resmi dilakukan oleh Lembaga bahasa Arab
(Majma’ al-Lughahal-‘Arabiyah). Hanya saja, lembaga semacam ini berdiri di
bawah negara masing-masing , kalau memang di negara-negara tersebut
memilikinya seperti Damaskus, Mesir (Kairo), Irak, dan Yordania. Lembaga
ini masih bekerja sendiri-sendiri. Belum ada satu lembaga bahasa yang
menangani bahasa Arab Standar dengan lingkup meliputi seluruh wilayah
tutur bahasa Arab. Meskipun demikian, ragam ini dipahami oleh seluruh
penutur Arab yang mempelajarinya, karena dipakai secara luas dalam
berbagai media komunikasi lisan dan tulis dan tidak digunakan dalam
percakapan harian
BEBERAPA FAKTROR LANGGENGNYA ARAB
FUSHAH MODERN
 Bahasa umat Muslim di Dunia dan Sebagai ciri lain dari bahasa
al-Qur'an
 Bahasa resmi di Timur tengah 22 negara, di antaranya
digunakan di negara Afrika, seperti: Mauritania, Maroko,
Aljazair, Libya, Mesir, dan Sudan. Di Semenanjung Arabia
bahasa ini digunakan di negara-negara, seperti: Oman, Yaman,
Bahrain, Kuwait, Saudi, Qatar, Emirat Arab, jauh ke utara,
Yordania, Irak, Syiria, Libanon, dan Palestina. Bahasa Arab
juga merupakan bahasa orang-orang India Utara, sebagian
orang Turki, Iran, Portugal, dan Spanyol.
 Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa internasional dan
sebagai bahasa kerja di lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa
yang ditetapkan pada t18 desember 1974 / 3. ‫العلمي‬ ‫اليوم‬
‫العربية‬ ‫للغة‬
 Sistem ta'rib dan tadkhil yang sudah mengarah ke Arah mapan
Bahasa Arab ‘Ammiyah
• Adalah dialek-dialek bahasa Arab yang digunakan di
daerah-daerah tertentu dengan karakteristik tertentu di
dunia Arab (timteng).
• Macam-macam ‘Amiyyah sangat bervariasi. Namun secara
Historis bisa dipetakan menjadi 2, yaitu ‘Ammiyah klasik
(dialek-dialek yang digunakan sebelum dan sesudan islam,
2) ‘Ammiyah kontemporer (dialek-dialek yang digunakan
oleh beberapa negara-negara Timur Tengan (liga Arab).
Bisa juga dipetakan 3 dengan menambah bahasa Arab
‘Amiyah petengahan (zaman keemasan Islam), hanya saja
ini sangat sulit diidentifikasi bentuk-bentuk dan letak-
geografisnya.
• Untuk ‘Ammiyah Klasik sudah dibahas pada pertemuan
sebelumnya. Lihat dialek-dialek bahasa Arab
BAHASA ARAB ‘AMMIYAH MODERN
 Adalalah bahasa Arab yang digunakan oleh negara Timu Tengah /
bagian-bagian dari negara tersebut sebagai bahasa komunikasi antar
negara/ daerah masing-masing dengan karakteristik tertentu.
 Sama halnya dengan bahasa Arab Modern, bahasa ‘Ammiyah
Modern secara historis juga di awali pada tahun 1798 M.
 Bahasa ini dibagi menjadi tiga macam bentuk:
 ‘Ammiyah Mustaqqafin: ragam ammiyah yang terpengaruh Arab
Fushah dan peradaban kontemporer. Biasanya digunakan dalam
diskusi ilmiah, sastra, musik dan lain-lain
 ‘Ammiyah muthanawwirin: ragam ‘Ammiyah yang murni dipengaruhi
peradaban kontemporer. Bisanya digunakan dalam percakapan
dengan tetangga, teman, dan lain-lain
 ‘Ammiyah ummiyyin: ragam ‘mmiyah yang digunakan oleh orang
buta aksara (auladal-balad). Bahasa yang tidak dipengaruhi fushah
maupun peradaban modern.
RAGAM BAHASA ARAB ‘AMIIYAH DI TIMTENG
 Ragam bahasa Arab yang ddigunakan oleh masing-masing negara di Timur
tengah, yaitu:
1. Dialek Mesir ‫مصري‬
: Dipakai oleh sekitar 76 juta rakyat Mesir.
2. Dialek Maghribi ‫مغربي‬
: Dipakai oleh sekitar 20 juta rakyat Afrika Utara.
3. Dialek Levantine : Disebut juga Dialek Syam. Dipakai di Syria, Palestina, Lebanon
dan Gereja Maronit Siprus.
4. Dialek Iraq ‫عراقي‬
: Mempunyai perbedaan khusus, yaitu perbedaan dialek di utara
dan selatan Iraq
5. Dialek Arab Timur ‫بحريني‬
: Dipakai di Oman, di Arab Saudi dan di Irak bagian
Barat.
6. Dialek Teluk ‫خليجي‬
: Dipakai di daerah Teluk, yaitu di Qatar, Unu Emirat Arab dan
Saudi Arabia.
7. Hassā
nā
ya ‫حساني‬
: Dipakai di Mauritania dan Sahara Barat
8. Dialek Sudan ‫سوداني‬
: Dipakai di Sudan dan Chad
9. Dialek Hijazi ‫حجازي‬
: Dipakai di daerah barat dan utara Arab Saudi dan timur
Yordania
10. Dialek Najd ‫نجدي‬
: Dipakai di Najd, Arab Saudi
11. Dialek Yamani ‫يمني‬
: Dipakai di Yaman
12. Dialek Andalus ‫أندلسي‬
: Dipakai di Andalus sampai abad ke-17
13. Dialek Sisilia ‫سقلي‬
: Dipakai di Sisilia
BEBERAPA CIRI; MESIR DAN SAUDIYAH
 Fonologi: Setiap daerah mempunyai karakteristik fonem
tersendiri dan pada level inilah perbedaan yang paling mencolok
dengan bahasa fushah, secara umum terbagi menjadi 4 bagian:
1. Pengantian bunyi: Misalnya dialek mesir terdapat tujuh
konsonan yang mengalami penggantian bunyi, yaitu /ts/ → [t],
/dz/→ [d], /l/ → [n], /s/ → /h/, /j/ → [g], /q/→ [hamzah], dan
/ahmzah/ → [y], sedangkan vokal yaitu /a/ → [i], diftong /ai/ → [e:],
dan diftong /au/ → [o:]. Sedangkan Saudiyah, misalnya ada tiga
konsonan yang mengalami perubahan, yaitu konsonan /dz/ → d],
/ts/ → [t] dan /hamzah/→ [y], pergantian vokal meliputi vokal /a/
→ [i], diftong /ai/ [e:], dan diftong /au/ → [o:]: ( ‫مجيل‬
-
‫غميل‬ ) ( ‫نت‬‫أ‬
-
‫نت‬‫إ‬ )
2. Penambahan bunyi:Misalnya dialek mesir; Penambahan bunyi
di awal kata, bunyi ?i- yang ditambahkan di awal verba imperatif
dan bunyi bi- yang ditambahkan di awal verba perfektif dan
imperfektif. ( ‫تفضل‬
-
‫تتكلم‬ ،‫إتفضل‬
-
‫بتكلم‬ )Penambahan bunyi di tengah kata
berupa geminasi (tasydid) semivokal /y/ pada kata hiya dan
geminasi /w/ pada kata. Penambahan bunyi di akhir kata berupa
penambahan vokal /a/ sesudah ya’ mutakallim. sedangk Saudiyah
Penambahan bunyi di akhir kata berupa penambahan vokal /a/
setelah ya’ mutakallim yang berfungsi sebagai enklitik. ‫هي‬
-
َّ
‫ِي‬
‫ه‬
3. Pelesapan bunyi: Dalam dialek mesir ada yang di awal
kata, di tengah dan di akhir. Pelesapan bunyi di awal
kata kebanyakan berupa pelesapan /?hamzah/ dan vocal
yang mengikutinya (
‫ين‬‫أ‬ ‫من‬
-
‫منني‬
) . Pelesapan bunyi di tengah
kata berupa pelesapan /hamzah/ dan vokal /a/.
sedangkan dialek saudiyah seperti pelesapan bunyi di
awal, di tengah, dan di akhir kata (
‫جئت‬ ‫نا‬‫أ‬
-
‫جيت‬ ‫نا‬‫أ‬
) .
Pelesapan bunyi di awal kata jarang terjadi. Pelesapan
bunyi di tengah kata ada yang berupa pelesapan
konsonan dan ada pelesapan vokal. Pelesapan bunyi di
akhir kata berupa berupa pelesapan vokal, pelesapan
konsonan, dan pelesapan silabel. (
‫أخي‬ ‫يا‬
-
َ
‫ي‬ِ
‫و‬‫ياخ‬
4. Metatesis (penukaran tempat): dalan dialek Mesir,
(a) verba dengan struktur vokal a-a-i → a-i-a (
‫ِك‬
‫ت‬َ‫ر‬‫حض‬ ‫عند‬
-
‫َك‬‫ت‬ِ
‫ر‬‫حض‬ ‫عند‬ (b) kata dengan struktur vokal a-i → i-a. (
ُ
‫ع‬ِ
‫ج‬ْ
‫ر‬َ
‫ي‬
-
ُ
‫ع‬َ‫غ‬ْ
‫ر‬ِ
‫ي‬
) sedangkan dalam bahasa Saudiyah tidak ada.
 untuk morfologi bahasa ‘Ammiyah hanya mengenal
jamak qillah,
 Untuk sintaksis: tidak terlalu memperdulikan I’rab
dan struktur . Setelah ini akan dijelaskan problem I’rab

More Related Content

Similar to P12 FUSHA WA _AMIYYAH.pdf

Apa itu bahasa arab
Apa itu bahasa arabApa itu bahasa arab
Apa itu bahasa arab
Erfan Gazali
 
1 dasar dasar ilmu nahwu
1 dasar dasar ilmu nahwu1 dasar dasar ilmu nahwu
1 dasar dasar ilmu nahwu
Mus Taqim
 
Bahan kuliah ulumul qur'an
Bahan kuliah ulumul qur'anBahan kuliah ulumul qur'an
Bahan kuliah ulumul qur'an
Mohamad Athar
 
Bahasa Semit dan Karakteristiknya
Bahasa Semit dan KarakteristiknyaBahasa Semit dan Karakteristiknya
Bahasa Semit dan Karakteristiknya
Fakhri Cool
 

Similar to P12 FUSHA WA _AMIYYAH.pdf (20)

FAWATIH-AS-SUWAR.pptx tugas untuk memenuhi mata kuliah ulumul Qur'an
FAWATIH-AS-SUWAR.pptx tugas untuk memenuhi mata kuliah ulumul Qur'anFAWATIH-AS-SUWAR.pptx tugas untuk memenuhi mata kuliah ulumul Qur'an
FAWATIH-AS-SUWAR.pptx tugas untuk memenuhi mata kuliah ulumul Qur'an
 
Apa itu bahasa arab
Apa itu bahasa arabApa itu bahasa arab
Apa itu bahasa arab
 
URGENSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENDIDIKAN ISLAM
URGENSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENDIDIKAN ISLAMURGENSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENDIDIKAN ISLAM
URGENSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENDIDIKAN ISLAM
 
Final ATP_Bahasa Arab_Fase F (12345).pdf
Final ATP_Bahasa Arab_Fase F (12345).pdfFinal ATP_Bahasa Arab_Fase F (12345).pdf
Final ATP_Bahasa Arab_Fase F (12345).pdf
 
Makalah Kelompok BTQ.pdf
Makalah Kelompok BTQ.pdfMakalah Kelompok BTQ.pdf
Makalah Kelompok BTQ.pdf
 
fiqh lughah.pdf
fiqh lughah.pdffiqh lughah.pdf
fiqh lughah.pdf
 
tugas ppt pak khoiruddin.pptx
tugas ppt pak khoiruddin.pptxtugas ppt pak khoiruddin.pptx
tugas ppt pak khoiruddin.pptx
 
Kuliah e5
Kuliah e5Kuliah e5
Kuliah e5
 
1 dasar dasar ilmu nahwu
1 dasar dasar ilmu nahwu1 dasar dasar ilmu nahwu
1 dasar dasar ilmu nahwu
 
Bahasa%20Arab%20Sebagai%20sebuah%20Sistem.pptx
Bahasa%20Arab%20Sebagai%20sebuah%20Sistem.pptxBahasa%20Arab%20Sebagai%20sebuah%20Sistem.pptx
Bahasa%20Arab%20Sebagai%20sebuah%20Sistem.pptx
 
Materi 1 M5 KB4 Judul 1
Materi 1 M5 KB4 Judul 1Materi 1 M5 KB4 Judul 1
Materi 1 M5 KB4 Judul 1
 
metodologi-pembelajaran-bahasa-arab.ppt
metodologi-pembelajaran-bahasa-arab.pptmetodologi-pembelajaran-bahasa-arab.ppt
metodologi-pembelajaran-bahasa-arab.ppt
 
Bahan kuliah ulumul qur'an
Bahan kuliah ulumul qur'anBahan kuliah ulumul qur'an
Bahan kuliah ulumul qur'an
 
02-sejarah-aliran-ushul-fiqh.ppt
02-sejarah-aliran-ushul-fiqh.ppt02-sejarah-aliran-ushul-fiqh.ppt
02-sejarah-aliran-ushul-fiqh.ppt
 
Bahasa Semit dan Karakteristiknya
Bahasa Semit dan KarakteristiknyaBahasa Semit dan Karakteristiknya
Bahasa Semit dan Karakteristiknya
 
PART 4 QIRA'AH DAN RASMUL QURAN.pptx
PART 4 QIRA'AH DAN RASMUL QURAN.pptxPART 4 QIRA'AH DAN RASMUL QURAN.pptx
PART 4 QIRA'AH DAN RASMUL QURAN.pptx
 
kelompok 5.pptx
kelompok 5.pptxkelompok 5.pptx
kelompok 5.pptx
 
Tugas Nahwu VI
Tugas Nahwu VITugas Nahwu VI
Tugas Nahwu VI
 
RPS BAHASA ARAB NEW.pdf
RPS BAHASA ARAB NEW.pdfRPS BAHASA ARAB NEW.pdf
RPS BAHASA ARAB NEW.pdf
 
UAS_BAHASA_ARAB.pdf
UAS_BAHASA_ARAB.pdfUAS_BAHASA_ARAB.pdf
UAS_BAHASA_ARAB.pdf
 

P12 FUSHA WA _AMIYYAH.pdf

  • 1. Bahasa Fushah dan ‘Ammiyah • Dialek Quraisy pada perkembangannya menjadi bahasa Arab fushah klasik, Sedangkan dialek-dialek lain menjadi bahasa Arab ’Ammiyah klasik. • Hal ini berlanjut hingga masa modern. Bahasa Arab fushah menjadi bahasa Arab Fushah Modern yang elitis, apalagi dia merupakan bahasa al-Qur’an, bahasa Tuhan yang senantiasa dan selalu disakralkan dan digunakan sebagai sarana tulis menulis. • Berbeda dengan bahasa ‘Ammiyah. Bahasa pasaran ini diera modern bermetamorfose menjadi berbagai macam dialek modern yang digunakan oleh beberapa negara Timur Tengah untuk komunikasi percakapan seharai-hari, yang levelnya berada jauh dari Fushah. Selain itu bahasa ini juga dipengaruhi oleh budaya-budaya Asing yang masuk kedalam bahasa Arab
  • 2. Bahasa Arab Fusha  Adalah ragam bahasa yang didominasi dialek Quraisy yang digunakan dalam al-Qur’an, hadis, Syair dan prosa baik Jahili maupun abad keemasan Islam yang telah dikodifikasi oleh pakar linguis Arab klasik maupun modern dalam bentuk karya tulis. Bahasa fushah ini mampu bertahan dan langgenghinggga sekarang, yang umurnya lebih dari 1400 tahun lebih.  Ditinjau dari historisnya bahasa Arab dibagi manjadi 4 : 1) Bahasa Arab al- Qadimah, 2) Bahasa Arab al-Jahili, 3) Bahasa Arab Fusha al-Turast (klasik) 4) bahasa Arab fushah al-Mu’ashirah (kontemporer). Hanya saja no. 2dan3 bisa dijadikan satu, dikarenakan keduanya sulit dibedakan, bahkan bahasa Jahili&al-Qur’an merupakan dasar penciptaan kaidah-kaidah linguistik Arab pasa zaman Umayyah, Abbasyiyah dan disnati pasca keduanya.  Pembagian di atas masih sangat mungkin dipetakan lagi, tergantung dari sudut Pandangnya.  Untuk ciri-ciri bahasa Arab al-Qadimah sudah dijelaskan sebelumnya.
  • 3. Bahasa Arab Fushah Klasik (Turast) • Classical ArabicAdalah bahasa yang digunakan: 1) sekitar 2000 SM oleh penduduk di sekitar Hejaz, 2) Tradisi syi’ir dan nasr Jahili dalam bentuk dialek Quraisy, 3) bahasa al-Qur’anwa al-hadist, dan 4) Kitab-kitab klasik sebelum tahun 1978 M. Untuk no. 2-4 ini bahasa Arab Fushah berada pada tradisi Tulisan. Sehingga bahasa Arab fushahat-Turas merupakan bahasa yang digunakan dalam tradisi tulis menulis. Pemetaan ini berada berdasarkan generalisasi pada struktur gramatika bahasa Arab. • Jika didasarkan pada stilistika (uslub)nya maka bahasa Arab al-Turas ini dibagi lagi menjadi 4): 1) al-Jahiliyah, 2) al-Qur’aniyah, 3) al-hadisiyah, 4) al-kutubal- turasiyah. • Selain itu, al-kutub al-turasiyahini merupakan integrasi dan kristalisasi dari al- Jahiliyah, al-Qur’aniyah, al-hadisiyahdan beberapa dialek pra islam terutama Quraisy, Tamim, Huzail danThai. • Al-kutub al-turasiyahdikodifikasi oleh individu pakar linguis Arab berdasarkan beberapa mazhab linguistik Arab, diawali dari 1) Basrah, 2) Kufah, 3) Bagdad, 4) Mesir, 5) Syam, dan 6) Andalusia. • Biasanya tujuan mempelajari bahasa Arab ini adalah mempelajari dan mendalami; 1) Agama, 2) ilmu pengetahuan yang berbasis linguistik Arab, 3 Sejarah kebudayaan Islam
  • 4. Beberapa ciri bahasa Arab Fushah Turas • Ciri-ciri secara umum ini bak dari foniologi, morfologi dan sintaksis sudah bisa dilihat dari al-Qur’an, hadis dan berbagai karya-karya klasik. Selain itu pada pertemuan sebelumnya beberapa sudah diutarakan. Berikut beberapa ciri-cirinya: • Fonologi: 1. Konsonan berjumlah 28 dan vokalisasi 3 (fath,kasr dandam) yang bisa bervariasi menjadi 6 2. Secara fonetis, pengucapan konsonan sangat ketat seperti (‫ذ‬ ،‫ظ‬ ،‫)ث‬ sedangkan vokal akhir sebuah kata (I’rab) meski waqf masih terucap dengan jelas. 3. Model tulisan belum mengenal tanda baca sempurna seperti paragraf, titik, koma, syakal, dll. Bahkan al-Qur’an pada awalnya tidak ada tanda hurf danharakat 4. Penulisan hamzah qata’ dan washl kurang ketat.
  • 5. Lanjutan,,,, • Morfologi: 1. Sistem Istiqaq yang terbagi menjadi minimal 4 (asgar, akbar, sugra, kubra),akan dijelaskan pada pertemuan berikutnya 2. Metode aplikatif Sharaf yang sangat ketat dan tertutup, bahkan terkesan sima’i. 3. Mengenal jam’ Qillahwa kasrah, misalnya ( ‫أحرف‬ ‫سبعة‬ / ‫)حروف‬ 4. Asmilisasi didominasi kaidah Ta’rib, jika Tadkhil biasanya ditambah dengan ya’ nisbah. pertemuan berikutnya 5. Banyak Idiom, misalnya fi’il+ harf jar+ maf’ul ( ‫عن‬ ‫بحث‬ / ‫في‬ ) 6. Mayoritas kata dasar berupa tiga huruf atau semi tiga.
  • 6. Lanjutan,, • Sintaksis 1. Lebih banyak menggunakan struktur jumlahfi’liyah. 2. I’rab sebagai Ruh struktur gramatika bahasa Arab 3. Mengenal berbagai macam variasi status (kedudukan) kata dalam kalimat, sehingga memunculkan berbagai macam teori lingistik yang filosofis, misalnya Tanazu’, ‘amil ibtida’I, dll 4. Sering membuang kata, frasa, klausa dalam kalimat yang sudah dianggap maklum, sehingga terkesan sangat ringkas dan padat. Misalnya ( ،‫قبلها‬‫عما‬‫فصل‬‫إن‬‫االخرية‬‫لثالثة‬‫ا‬‫يف‬‫لك‬‫ذ‬‫له‬‫فيسن‬‫ثالث‬‫من‬‫بأكثر‬‫أوتر‬‫فلو‬ ‫وإال‬ ‫فال‬ . ) 5. Variasi kata sambung (al-rawabit) cenderung sedikit variasai. Bisanya rawabitnya berupa huruf ‘athaf, misalnya waw, Aw dan summa. 6. Kata ganti (damir) yang merujuk ke belakang sangat jauh dari kata yang dirujuk. Bahkan sampai berhalam-halaman.
  • 7. lanjutann • Stilistika: yang berorientasi semantik • Pembolak balikan status di dalam kalimat yang sangat bervariasi • Ketepatan dalam pemilihan leksikal • Makna-makna huruf (ma’ani al-harf) yang sangat bervariasai dalam kalimat. • Pembuangan maupun penambahan kata, frasa, klausa bahkan kalimat yang mempunyai tujuan-tujuan dan makna-makna tertentu. • Pemilihan dan ketepatan variasi makna dari wazan-wazn tertentu • Tulisan-biasa tetap memperhatikan sisi keindahan bahasa, sebagaimana syi’ir dan nasr. (‫املاء‬‫من‬‫)املاء‬
  • 8. Ciri-ciri bahasa fushah Modern • Fonologi 1. Konsonan berjumlah 28 dan vokalisasi 3 (fath,kasr dandam) yang bisa bervariasi menjadi 6 2. Secara fonetis, pengucapan konsonan tidak terlalu ketat seperti (‫ذ‬ ،‫ظ‬ ،‫)ث‬ 3. vokal akhir sebuah kata (I’rab) dalam percakapan cenderung tidak terbaca (waqf). 4. Sistem penulisannya dengan tanda baca yang sempurna, hanya saja untuk harakat (syakl) terkadang tidak ada. 5. Penulisan hamzah qata’ dan washl yang ketat.
  • 9. Lanjutan • Morfologi: 1. Metode aplikatif Sharaf yang tidak begitu ketat 2. Banyak kata dasar yang tidak dari 3 huruf (‫لوجية‬‫و‬‫)استيم‬ 3. Perubahan pada harakat harf menyebabkan makna leksikal yang sangat bervariasi (terutama masdar), bahkan terkadang jauh dari makna asalnya. (1) ‫أربة‬: ikatan,simpu, dasi, 2)‫إربة‬ : cerdik,licik, tujuan,hasrat, 3) ‫ْد‬ ‫ر‬َ ‫ب‬:dingin,kikiran, air liur,tidur, 4)‫ْد‬ ‫ر‬ُ ‫ب‬: gaun, pakaian, selimut5)‫َد‬ ‫ر‬َ ‫ب‬: es 4. Hanya mengenal jam’ Qillah. (‫أفعال‬ ،‫ِعلة‬ ‫ف‬ ،‫أفعل‬ ،‫)أفعلة‬ 5. Asmilisasi kaidah masdar dan tadkhil (‫لدمقراطي‬‫ا‬) 6. Cenderung sedikit idiom 7. Ada penembahan ta’ sebelum ya’ nisabah. (‫)اجمللتية‬ • Sintaksis 1. Lebih banyak menggunakan struktur jumlahismiyah. 2. Penggunaan tanda-tanda I’rab yang tidak begitu ketat 3. Cenderung deskriptif, sehingga linguistiknya tidak filosofis. 4. Struktur gramatika mirip dengan bahasa Inggris (linguistik umum) dan berusaha membuat tenses-tenses tertentu, misalnya simpel present ( ‫كان‬ + ‫يفعل‬)/past prerfect ( ‫كان‬ + ‫قد‬ + ‫فعل‬ ) /future prefect ( ‫يكون‬ + ‫قد‬ + ‫فعل‬ ), dll.
  • 10. Lanjutan.. 5. Ta’ribisasasi dengan frasa na’ti dan Frasa idafi yang berbeda dengan klasik, misalnya frasa idafi disela harf tertentu dan gabungan dari 3 ismlebih. Bahkan tak jarak sebuah kata Asing yang dita’rib menjadi Frasa na’ti/idhafi,; (Urethra: ‫ْل‬ ‫و‬‫لب‬‫ا‬ ‫ِي‬ ‫ر‬ْ ‫ج‬َ ‫م‬ ‫َاة‬ ‫ن‬َ‫ق‬: saluran kencing— Myopia: rabun dekat: ‫َر‬‫ظ‬َ ‫ن‬‫ل‬‫ا‬ ‫ْر‬ ‫ص‬َ‫ق‬ 6. Variasi kata sambung (al-rawabit) sangat banyak ( ،‫أن‬ ‫وحيث‬ ،‫يظهر‬ ‫وهكذا‬ ،‫حيث‬ ‫من‬ ‫أما‬ ،‫إىل‬ ‫باإلضافة‬ ،‫أن‬ ‫غري‬ ،‫سبق‬ ‫مما‬ ‫يتجلى‬‫و‬ ،‫أهم‬ ‫من‬ ‫لعل‬‫و‬ ،‫أن‬ ‫وهكذا‬ ،‫نة‬‫ر‬‫لقا‬‫ا‬‫ب‬ ‫يظهر‬ ‫إذا‬ ،‫هذا‬ ‫عدى‬ ‫لقد‬‫و‬ ،‫لرغم‬‫ا‬ ‫وعلى‬ ‫لك‬‫ذ‬ ‫وغري‬ ،‫أهمية‬ ‫وتتضح‬ ،‫هي‬ ‫ما‬ ‫وأخرا‬ ،‫أن‬ ‫ومع‬ ،‫ذكره‬ ‫سبق‬ ‫مما‬ ‫يطهر‬ ،‫يتجه‬ ‫وبهذا‬ ) ) 7. Kata ganti (damir) merujuknya tidak terlalu jauh, kira-kira maksaimal 3 paragraf, karena paragraf kalimat sudah tertata dengan rapi • Stilistika: yang berorientasi semantik 1. Status dalam kalimat cenderung teratur, linear dan baku, mirip bahasa Inggris 2. Makna leksikal yang bercampur dengan bahasa serapan 3. Makna-makna (ma’anal-Harf) yang cendrung tidak beragam 4. Sedikit sekali penambahan kata, frasa, klausa bahkan kalimat yang mempunyai tujuan-tujuan dan makna-makna tertentu, sehingga terkesan padat dan standart. 5. Variasi makna dari wazan-wazntertentu yang terpengaruh bahasa asing 6. Rasa bahasa yang terkesan wajar dan tidak sastrawi dan simpel
  • 11. Bahasa Arab modern • Dinatara nama-namanya yaitu literaryArabic(contemporaryArabic), al-Fusha al- Mu’ashirah, al-‘Arabiyahal-Mu’ashirah, al-‘Arabiyahal-Fusha al-Hadisah, al-Lugah al-‘Arabiyahal-Musytarakah, al-Lugahal-‘Arabiyahal-Mu’asirahdan Arab standardmodern(MSA) • Adalah bahasa Arab pada zaman sekarang (setelah tahun 1798) yang dipergunakan dalam; 1)sastra Arab modern, 2) bahasa ilmiah kontemporer, dan 3) bahasa yang secara resmi dipakai sebagai bahasa komunikasi internasional antar bangsa. terutama Timur-tengah (Liga Arab), 4) Jurnalistik , 5) Akademik (ilmu pengetahuan) • Pembakuan bahasa ini secara resmi dilakukan oleh Lembaga bahasa Arab (Majma’ al-Lughahal-‘Arabiyah). Hanya saja, lembaga semacam ini berdiri di bawah negara masing-masing , kalau memang di negara-negara tersebut memilikinya seperti Damaskus, Mesir (Kairo), Irak, dan Yordania. Lembaga ini masih bekerja sendiri-sendiri. Belum ada satu lembaga bahasa yang menangani bahasa Arab Standar dengan lingkup meliputi seluruh wilayah tutur bahasa Arab. Meskipun demikian, ragam ini dipahami oleh seluruh penutur Arab yang mempelajarinya, karena dipakai secara luas dalam berbagai media komunikasi lisan dan tulis dan tidak digunakan dalam percakapan harian
  • 12. BEBERAPA FAKTROR LANGGENGNYA ARAB FUSHAH MODERN  Bahasa umat Muslim di Dunia dan Sebagai ciri lain dari bahasa al-Qur'an  Bahasa resmi di Timur tengah 22 negara, di antaranya digunakan di negara Afrika, seperti: Mauritania, Maroko, Aljazair, Libya, Mesir, dan Sudan. Di Semenanjung Arabia bahasa ini digunakan di negara-negara, seperti: Oman, Yaman, Bahrain, Kuwait, Saudi, Qatar, Emirat Arab, jauh ke utara, Yordania, Irak, Syiria, Libanon, dan Palestina. Bahasa Arab juga merupakan bahasa orang-orang India Utara, sebagian orang Turki, Iran, Portugal, dan Spanyol.  Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa internasional dan sebagai bahasa kerja di lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa yang ditetapkan pada t18 desember 1974 / 3. ‫العلمي‬ ‫اليوم‬ ‫العربية‬ ‫للغة‬  Sistem ta'rib dan tadkhil yang sudah mengarah ke Arah mapan
  • 13. Bahasa Arab ‘Ammiyah • Adalah dialek-dialek bahasa Arab yang digunakan di daerah-daerah tertentu dengan karakteristik tertentu di dunia Arab (timteng). • Macam-macam ‘Amiyyah sangat bervariasi. Namun secara Historis bisa dipetakan menjadi 2, yaitu ‘Ammiyah klasik (dialek-dialek yang digunakan sebelum dan sesudan islam, 2) ‘Ammiyah kontemporer (dialek-dialek yang digunakan oleh beberapa negara-negara Timur Tengan (liga Arab). Bisa juga dipetakan 3 dengan menambah bahasa Arab ‘Amiyah petengahan (zaman keemasan Islam), hanya saja ini sangat sulit diidentifikasi bentuk-bentuk dan letak- geografisnya. • Untuk ‘Ammiyah Klasik sudah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Lihat dialek-dialek bahasa Arab
  • 14. BAHASA ARAB ‘AMMIYAH MODERN  Adalalah bahasa Arab yang digunakan oleh negara Timu Tengah / bagian-bagian dari negara tersebut sebagai bahasa komunikasi antar negara/ daerah masing-masing dengan karakteristik tertentu.  Sama halnya dengan bahasa Arab Modern, bahasa ‘Ammiyah Modern secara historis juga di awali pada tahun 1798 M.  Bahasa ini dibagi menjadi tiga macam bentuk:  ‘Ammiyah Mustaqqafin: ragam ammiyah yang terpengaruh Arab Fushah dan peradaban kontemporer. Biasanya digunakan dalam diskusi ilmiah, sastra, musik dan lain-lain  ‘Ammiyah muthanawwirin: ragam ‘Ammiyah yang murni dipengaruhi peradaban kontemporer. Bisanya digunakan dalam percakapan dengan tetangga, teman, dan lain-lain  ‘Ammiyah ummiyyin: ragam ‘mmiyah yang digunakan oleh orang buta aksara (auladal-balad). Bahasa yang tidak dipengaruhi fushah maupun peradaban modern.
  • 15. RAGAM BAHASA ARAB ‘AMIIYAH DI TIMTENG  Ragam bahasa Arab yang ddigunakan oleh masing-masing negara di Timur tengah, yaitu: 1. Dialek Mesir ‫مصري‬ : Dipakai oleh sekitar 76 juta rakyat Mesir. 2. Dialek Maghribi ‫مغربي‬ : Dipakai oleh sekitar 20 juta rakyat Afrika Utara. 3. Dialek Levantine : Disebut juga Dialek Syam. Dipakai di Syria, Palestina, Lebanon dan Gereja Maronit Siprus. 4. Dialek Iraq ‫عراقي‬ : Mempunyai perbedaan khusus, yaitu perbedaan dialek di utara dan selatan Iraq 5. Dialek Arab Timur ‫بحريني‬ : Dipakai di Oman, di Arab Saudi dan di Irak bagian Barat. 6. Dialek Teluk ‫خليجي‬ : Dipakai di daerah Teluk, yaitu di Qatar, Unu Emirat Arab dan Saudi Arabia. 7. Hassā nā ya ‫حساني‬ : Dipakai di Mauritania dan Sahara Barat 8. Dialek Sudan ‫سوداني‬ : Dipakai di Sudan dan Chad 9. Dialek Hijazi ‫حجازي‬ : Dipakai di daerah barat dan utara Arab Saudi dan timur Yordania 10. Dialek Najd ‫نجدي‬ : Dipakai di Najd, Arab Saudi 11. Dialek Yamani ‫يمني‬ : Dipakai di Yaman 12. Dialek Andalus ‫أندلسي‬ : Dipakai di Andalus sampai abad ke-17 13. Dialek Sisilia ‫سقلي‬ : Dipakai di Sisilia
  • 16. BEBERAPA CIRI; MESIR DAN SAUDIYAH  Fonologi: Setiap daerah mempunyai karakteristik fonem tersendiri dan pada level inilah perbedaan yang paling mencolok dengan bahasa fushah, secara umum terbagi menjadi 4 bagian: 1. Pengantian bunyi: Misalnya dialek mesir terdapat tujuh konsonan yang mengalami penggantian bunyi, yaitu /ts/ → [t], /dz/→ [d], /l/ → [n], /s/ → /h/, /j/ → [g], /q/→ [hamzah], dan /ahmzah/ → [y], sedangkan vokal yaitu /a/ → [i], diftong /ai/ → [e:], dan diftong /au/ → [o:]. Sedangkan Saudiyah, misalnya ada tiga konsonan yang mengalami perubahan, yaitu konsonan /dz/ → d], /ts/ → [t] dan /hamzah/→ [y], pergantian vokal meliputi vokal /a/ → [i], diftong /ai/ [e:], dan diftong /au/ → [o:]: ( ‫مجيل‬ - ‫غميل‬ ) ( ‫نت‬‫أ‬ - ‫نت‬‫إ‬ ) 2. Penambahan bunyi:Misalnya dialek mesir; Penambahan bunyi di awal kata, bunyi ?i- yang ditambahkan di awal verba imperatif dan bunyi bi- yang ditambahkan di awal verba perfektif dan imperfektif. ( ‫تفضل‬ - ‫تتكلم‬ ،‫إتفضل‬ - ‫بتكلم‬ )Penambahan bunyi di tengah kata berupa geminasi (tasydid) semivokal /y/ pada kata hiya dan geminasi /w/ pada kata. Penambahan bunyi di akhir kata berupa penambahan vokal /a/ sesudah ya’ mutakallim. sedangk Saudiyah Penambahan bunyi di akhir kata berupa penambahan vokal /a/ setelah ya’ mutakallim yang berfungsi sebagai enklitik. ‫هي‬ - َّ ‫ِي‬ ‫ه‬
  • 17. 3. Pelesapan bunyi: Dalam dialek mesir ada yang di awal kata, di tengah dan di akhir. Pelesapan bunyi di awal kata kebanyakan berupa pelesapan /?hamzah/ dan vocal yang mengikutinya ( ‫ين‬‫أ‬ ‫من‬ - ‫منني‬ ) . Pelesapan bunyi di tengah kata berupa pelesapan /hamzah/ dan vokal /a/. sedangkan dialek saudiyah seperti pelesapan bunyi di awal, di tengah, dan di akhir kata ( ‫جئت‬ ‫نا‬‫أ‬ - ‫جيت‬ ‫نا‬‫أ‬ ) . Pelesapan bunyi di awal kata jarang terjadi. Pelesapan bunyi di tengah kata ada yang berupa pelesapan konsonan dan ada pelesapan vokal. Pelesapan bunyi di akhir kata berupa berupa pelesapan vokal, pelesapan konsonan, dan pelesapan silabel. ( ‫أخي‬ ‫يا‬ - َ ‫ي‬ِ ‫و‬‫ياخ‬ 4. Metatesis (penukaran tempat): dalan dialek Mesir, (a) verba dengan struktur vokal a-a-i → a-i-a ( ‫ِك‬ ‫ت‬َ‫ر‬‫حض‬ ‫عند‬ - ‫َك‬‫ت‬ِ ‫ر‬‫حض‬ ‫عند‬ (b) kata dengan struktur vokal a-i → i-a. ( ُ ‫ع‬ِ ‫ج‬ْ ‫ر‬َ ‫ي‬ - ُ ‫ع‬َ‫غ‬ْ ‫ر‬ِ ‫ي‬ ) sedangkan dalam bahasa Saudiyah tidak ada.  untuk morfologi bahasa ‘Ammiyah hanya mengenal jamak qillah,  Untuk sintaksis: tidak terlalu memperdulikan I’rab dan struktur . Setelah ini akan dijelaskan problem I’rab