3. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menganalisis dan mengamati laju reaksi untuk mendeskripsikan konsep laju reaksi.
2. Melakukan pengukuran dan perhitungan laju reaksi dan orde reaksi melalui eksperimen.
3. Mengamati dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan dapat
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dan proses industri.
4. Memahami variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol serta memanfaatkannya
dalam percobaan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
5. Menganalisis bahan literasi dari berbagai sumber untuk menemukan penerapan
nanoteknologi dalam pemanfaatan katalisator suatu proses industri yang efisien.
Kata Kunci: Laju reaksi, Orde/ Tingkat reaksi, Luas permukaan
sentuhan, Energi aktivasi, Katalisator
4. A. KONSEP LAJU REAKSI
Reaksi kimia menyangkut perubahan dari suatu pereaksi (reaktan) menjadi hasil reaksi (produk),
maka seperti halnya pada contoh di atas, laju reaksi dapat dinyatakan sebagai dalam dua cara
1. Berkurangnya jumlah pereaksi (reaktan) setiap satuan waktu.
atau
2. Bertambahnya jumlah hasil reaksi (produk) setiap satuan waktu.
Ukuran jumlah zat dalam reaksi kimia umumnya dinyatakan dengan konsentrasi molar atau molaritas
(M), dan satuan waktu biasanya dinyatakan dalam satuan sekon (detik). Maka laju reaksi dinyatakan
sebagai berkurangnya konsentrasi pereaksi atau bertambahnya konsentrasi zat hasil reaksi setiap
satu satuan waktu.
Satuan laju reaksi adalah mol dm-3detik-1 atau mol/liter detik . Satuan mol dm-3 atau molaritas ( M
), adalah satuan konsentrasi larutan.
6. B. HUKUM LAJU REAKSI
Hukum laju reaksi menyatakan hubungan antara laju reaksi dengan konsnentrasi awal pereaksi dan
tetapan laju reaksi (k), untuk reaksi,
p A + q B r C
Hukum laju reaksinya dinyatakan sebagai,
v = k [ A]m [B]n
dimana, v = laju reaksi ( mol dm-3 det-1 )
k = tetapan laju reaksi
m = tingkat reaksi (orde reaksi) terhadap A
n = tingkat reaksi (orde reaksi) terhadap B
[A] = konsentrasi awal A ( mol dm-3)
[B] = konsentrasi awal B (mol dm-3)
Koefisien persamaan reaksi tidak berhubungan dengan orde reaksi, dan harga k tergantung pada
suhu, jika suhunya tetap harga k juga tetap.
7. B. HUKUM LAJU REAKSI
Kurva laju reaksi terhadap konsentrasi dipengaruhi oleh orde reaksi.
Pada reaksi orde ke-0 perubahan konsentrasi awal pereaksi tidak mempengaruhi laju reaksi,
sedangkan pada reaksi orde-1 laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi awal pereaksi,
sedangkan pada reaksi orde-2 laju reaksi sebanding dengan konsentrasi awal pereaksi dipangkatkan
pangkat dua.
8. C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU
REAKSI
1. faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
9. C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU
REAKSI
1. faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
10. C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU
REAKSI
2. Teori Tumbukan
Pada dasarnya partikel-partikel suatu zat
selalu bergerak secara acak, pergerakan
partikel-partikel yang acak ini akan
menimbulkan terjadinya tumbukan antar
partikel dan menghasilkan energi.
Besarnya energi yang dihasilkan pada
tumbukan tersebut dipengaruhi oleh
kecepatan pergerakan dan posisi partikel
pada saat tumbukan terjadi.
11. C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU
REAKSI
3. Teori Tumbukan dan Faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi
a. Luas permukaan sentuhan dan teori
tumbukan
Makin luas permukaan semakin banyak
peluang terjadi tumbukan antar pereaksi,
makin banyak tumbukan yang terjadi
mengakibatkan makin besar peluang
terjadinya tumbukan tumbukan efektif,
akibatnya reaksi berlangsung lebih cepat.
12. C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU
REAKSI
3. Teori Tumbukan dan Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
b. Konsentrasi awal pereaksi dan teori tumbukan
Makin besar konsentrasi pereaksi berarti makin banyak partikel dan makin besar peluang terjadinya
tumbukan antar partikel. Semakin besar peluang terjadinya tabrakan antar partikel maka makin
banyak jumlah tumbukan effektif, dan semakin banyak tumbukan efektif berarti makin banyak
terjadinya reaksi pada waktu yang bersamaan, maka makin besar konsentrasi berakibat makin cepat
reaksi berlangsung.
c. Temperatur dan teori tumbukan
Berdasar teori kinetika, semakin tinggi temperatur partikel-partikel bergerak lebih cepat, akibatnya
tumbukan antar partikel akan menghasilkan energi yang lebih besar. Semakin besar energi hasil
tumbukan peluang untuk terjadinya reaksi semakin besar, maka reaksi semakin cepat bila
temperaturnya semakin tinggi.
14. C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU
REAKSI
3. Teori Tumbukan dan Faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
d. Peran Katalisator
Katalisator merupakan zat yang ditambahkan
dalam suatu reaksi yang fungsinya
mempercepat laju reaksi tetapi pada akhir
reaksi tidak mengalami perubahan. Dapat
dianalogikan bahwa katalisator adalah ‘mak
comblang”. Peran utama katalisator adalah
menurunkan energi aktivasi, sehingga energi
hasil tumbukan yang lebih rendah sudah dapat
menghasilkan reaksi.
16. C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU
REAKSI
3. Teori Tumbukan dan
Faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
e. Mengendalikan laju reaksi
untuk mencegah kerusakan
bahan pangan
17. C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU
REAKSI
3. Teori Tumbukan dan Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
f. Partikel Nano dan Laju Reaksi
Partikel nano telah banyak dimanfaatkan untuk sintesis berbagai produk, hal ini disebabkan partikel
nano mempunyai ukuran partikel yang sangat kecil. Beberapa reaksi kimia yang semula harus
dilakukan pada suhu yang sangat tinggi dapat dilakukan pada suhu rendah.
Teknologi nano menjadi terobosan besar dalam bidang katalisis. Rekayasa material nano
diimplementasikan untuk mengoptimalkan fungsi katalis dengan memperluas permukaan dan
menyusun struktur katalis yang lebih afektif. Penggunaan LiFePO2 yang berukuran nano
(nanostructure) pada sel baterai lithium telah terbukti efektif untuk meningkatkan daya dan
ketahanan baterai sehingga sekarang banyak baterai telepon genggam dengan ukuran kecil tetapi
kapasitas dan daya tahannya tinggi.
Editor's Notes
Dalam mata pelajaran fisika telah dibahas tentang laju atau kecepatan benda bergerak misalnya seseorang mengendarai sepeda motor sejauh 100 km ditempuh dalam waktu 2 jam. Orang tersebut mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 50 km/jam. Pernyataan ini mempunyai dua arti yaitu :
Bahwa jarak yang sudah ditempuh orang tersebut bertambah 50 km setiap 1 jam.
Bahwa jarak yang harus ditempuh orang tersebut berkurang sejauh 50 km setiap 1 jam.
Cara menghitung kecepatan demikian ini menghasilkan kecepatan rata-rata, karena selama mengendarai kendaraan mulai dari berangkat sampai tiba ditujuan tidak selalu mengendarai dengan laju 50 km/jam, tetapi ada kalanya berhenti, dipercepat atau diperlambat.