SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
WIWIK WIJANINGSIH
SEJARAH MIKROBIOLOGI
 Mikrobiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari
kehidupan mahluk yg bersifat mikroskopik yg disebut
mikroorganisme/ jasad renik yi mahluk yg mempunyai
ukuran sel sangat kecil dimana setiap selnya hanya
dapat dilihat dg mikroskop
 Sejarah mikrobiologi dimulai th 1674 : Anton van
Leeuwenhoek menemukan adanya kehidupan didlm
setetes air danau yg diamati menggunakan suatu lensa
gelas
 Benda2 tsb yg disebut “animalcules” terlihat dlm bbrp
bentuk, ukuran dan warna.
 Sebelumnya ada generasi spontan : mahluk hidup dapat
terbetuk scr spontan dari benda2 mati atau bahan
organik yg telah mengalami pembusukan
 Leeuwenhoek : sel2 hidup selalu berasal dari benih
(germ)
 Francesco Redi : percabaan pada daging
 Lazzaro spalanzani : suspensi bahan organik
 Nicholas Appert : pengawetan dg pemanasan
 Louis Pasteur : labu pasteur berbentuk bulat ujung huruf
U
 Menemukan fermentasi anggur dan bir dan pencegahan
penyakit antraks dan rabies
 John Tyndall : pemanasan yg dilakukan Louis Pasteur
tidak cukup membunuh semua bakteri
 Robert Koch : pemakaian medium padat menggunakan
gelatin dan agar untuk mengisolasi mo
Postulat Koch
1. Jasad renik dapat ditemukan sebagai
penyebab suatu gejala penyakit tertentu
2. Jasad renik tersebut dapat diisolasi di lab
sebagai kultur murni
3. Kultur murni tsb dapat menimbulkan
penyakit dg gejala spesifik bila
diinokulasikan pada hewan sehat yg sensitif
4. Dari hewan yg dibuat menjadi sakit tsb,
jasad renik tsb dapat diisolasi kembali dg
sifat2 spt jasad renik semula
SEL PROKARIOTIK DAN
EUKARIOTIK
PENDAHULUAN
Makhluk hidup dapat dibedakan atas tiga kategori :
(1) tanaman, (2) hewan, dan (3) protista
 Yang termasuk dalam kategori protista adalah
semua makhluk hidup yang tidak tergolong
hewan atau tanaman
 dibedakan atas dua kelompok ; (1) protista
tingkat rendah atau prokariot, dan (2) protista
tingkat tinggi atau eukariot.
Organisme yang tergolong dalam
prokariot dan eukariot :
 Protista rendah (prokariot): bakteri,
rickettsia dan Chlamydia,
mikoplasma, ganggang biru-hijau
 Protista tinggi (eukariot) : Fungi
(kapang, khamir, jamur): ganggang,
protozoa.
Perbedaan sel prokariot dan
eukariot
 Perbedaan yang penting antara sel prokariot dan
eukariot adalah dalam struktur inti selnya.
 Kata eukariot dari kata Latin “eu” = sejati, dan “karyo”
= keseluruhan inti sel,
 sel yang tergolong eukariot mempunyai inti sel
(nukleus) sejati, yaitu suatu struktur yang dikelilingi
oleh membran inti di mana di dalamnya terdapat
kromosom yang mengandung komponen keturunan,
 Sebaliknya sel prokariot tidak mempunyai inti sejati,
dan komponen keturunannya terdapat di dalam
molekul DNA tunggal atau kromoson yang letaknya
bebas di dalam sitoplasma
Eukariort dapat dibedakan atas beberapa
grup dengan ciri-ciri spesifik:
 Fungi; bersifat osmotrofik (menyerap hara), tidak
melakukan fotosintesis, reproduksi secara seksual
dan aseksual, dinding sel mengadung sterol dan
kitin, terdiri dari khamir (uniseluler), kapang
(soenositik/membentuk miselia), dan jamur
(mushroom).
 Ganggang; bersifat osmotrofik, mengandung pigmen
fotosintesis dan melakukan fotosintesis , uniseluler
sampai multiseluler.
 Protozoa bersifat pagotrofik (mengambil hara
dengan cara menelan mengunakan bagian dari
sitoplasmanya) kebanyakan tidak melakukan
fotosintesis, uniseluler, bergerak menggunakan silia,
Susunan sel protista terdiri dari komponen
atau beberapa struktur yang dapat
dibedakan dalam dua kelompok :
 Struktur tetap, yang dipunyai oleh semua sel dan
mungkin penting untuk kelangsungan hidupnya,
misalnya membran sitoplasma, komponen genetik
yaitu DNA, dan ribosoma.
 Struktur tidak tetap, yang dipunyai oleh beberapa sel
(tidak semua sel), dan mungkin mempunyai fungsi
tertentu, misalnya dinding sel, flagella, pili/silia,
kapsul, lapisan lendir, beberapa organ sel, vakuola
gas dan spora.
Membran sitoplasma
 Membran sitoplasma terletak di antara
sitoplasma dan dinding sel
 Pada sel prokariot dan eukariot, membran ini
mempunyai susunan dasar yang sama yaitu
terdiri dari fosfolipid dan protein sehingga
membentuk membran berlapis ganda yang
mengandung grup hidrofobik dan grup hidrofilik
atau ionik.
 Protein pada membran kebanyakan bersifat
hidrofobik, sedangkan bagian lainnya berikatan
dengan grup ionic dari fosfolipid.
 Perbedaan antara membran sitoplasma pada sel
prokariot dan eukariot adalah dalam hal jenis
fosfolipid dan protein yang menyusun membran,
Selain itu, membran eukariot mengandung sterol,
sedangkan membrane prokariot tidak mengandung
sterol kecuali pada mikoplasma.
 Fungsi sterol pada membran sitoplasma belum
diketahui dengan jelas, tetapi diduga mempengaruhi
stabilitas membran.
 Beberapa antibiotik yang dapat bereaksi dengan
sterol bersifat aktif terhadap sel eukariot, tatapi tidak
terhadap sel prokariot, mungkin karena
mempengaruhi susunan dan fungsi membran
eukariot.
 Pada sel prokariot yang tidak mengandung
sterol, komposisi membran kira-kira terdiri dari
60 % protein dan 40% lipid fosfolipid. Membran
sitoplasma mempunyai ketebalan kira-kira 75 A
(0,0075 µm).
 Membran sitoplasma mempunyai pori-pori yang
mungkin dapat terbuka dan tertutup karena
adanya grup asam lemak pada fosfolipidnya.
Membran juga mempunyai mekanisme spesifik
untuk keluar masuknya senyawa atau zat hara
dari atau ke dalam sel.
Struktur genetik
Sel Prokariot
 Sel prokariot tidak mempunyai nukleus sejati seperti
halnya sel eukariot. Komponen genetik yaitu DNA
(deoxyribonucleic acid) disimpan di dalam suatu
organ nukleus yaitu kromosom,berbentuk seperti
benang yang tidak dikelilingi oleh membran, DNA
tersebut sangat panjang dibandingkan dengan
ukuran selnya
 Oleh karena itu, setiap kromoson terdiri dari satu
molekul DNA yang dilipat lipat dengan sangat padat
sehingga kira-kira menjadi 10% dari isi selnya
 Beberapa bakteri yang tergolong bakteri enterik
mempunyai DNA di luar kromosom yang disebut
plasmid.
 Plasmid adalah DNA ekstrakromosom yang tidak
diperlukan untuk pertumbuhan sel, sehingga pada
keadaan tertentu dapat hilang atau bertambah tanpa
membahayakan selnya.
 Plasmid mempunyai beberapa fungsi di antaranya ;
(1) berfungsi dalam pertukaran atau perpindahan
komponen genetik di antara sel, dan (2) menentukan
sifat ketahanan bakteri terhadap senyawa kimia
termasuk antibiotik dan obat-obatan, DNA
mengandung grup fosfat, oleh karena itu bermuatan
negatif.
 Di dalam sel, muatan negatif tersebut dinetralisasi
oleh Mg2+ dan basa organik seperti spermin,
spermidin dan putresin. Pada sel eukariot, muatan
Sel Eukariot
 Pada sel eukariot, DNA terdapat di dalam
kromosom yang terletak di dalam suatu
membran yang disebut nukleus
 Pada beberapa sel eukariot, nukleus merupakan
struktur dengan panjang beberapa mikrometer
dan mudah dilihat dengan mikroskop biasa tanpa
pewarnaan sedangkan pada sel-sel yang lebih
kecil diperlukan pewarnaan khusus untuk dapat
melihat DNA.
 Membran nukleus mempunyai struktur yang
lebih komplek di bandingkan membran-membran
lainnya di dalam sel. Membran nukleus bagian
dalam biasanya berupa kantung sederhana,
tetapi bagian luarnya pada beberapa tempat
menyambung dengan endoplasmik retikulum.
 Membran nukleus mempunyai pori-pori tempat
keluar masuknya makromolekul dan partikel-
partikel lainnya dari atau ke dalam nukleus..
Salah satu contoh pada sel eukariot adalah
sintesis komponen-komponen ribisoma di dalam
nukleus yang kemudian dikeluarkan melalui pori-
pori dan berfungsi di dalam sitoplasma.
Ribosoma
 Ribosoma merupakan komponen penting untuk
sintesis protein di dalam sel, dan terdiri dari 60%
RNA (ribonucleis acid) dan 40% protein dengan
ukuran garis tengah sekitar 20 nm
 Ukuran atau besar ribosom dinyatakan dlm
satuan konstan sedimentasi yi 70S (unit
Svedberg) pd sel prokariot dan 80S pd sel
eukariot
 Ribosoma terdiri dari dua unit yang tidak sama
besar yaitu:
Unit yang lebih kecil dan terdiri dari satu
molekul 16S RNA ribosoma dan kira-kira 20
 Unit yang lebih besar terdiri dari satu
molekul 23S RNA, satu molekul 5S RNA
dan kira-kira 50 protein ribosoma
 Di dalam sel, ribosoma sering terdapat
dalam bentuk kumpulan yang disebut
poliribosoma, di mana sekumpulan
ribosoma saling dihubungkan melalui satu
molekul RNA messenger (mRNA) yang
panjang.
Dinding sel Sel Prokariot
 Hampir semua sel prokariot mempunyai dinding
sel kecuali mikoplasma. Pada dinding sel
prokariot terdapat lapisan tegar yang disebut
peptidoglikan, yaitu suatu struktur rantai yang
terdiri dari turunan-turunan gula yaitu N-
asetilglukosamin (G) dan asam N-asetilmuramat
(M), serta beberapa asam amino yaitu L-alanin ,
D-alanin, asam D-glutamat, dan lisin atau asam
diaminopimelat (ADP).
 Perbedaan susunan dinding sel bakteri gram positif dan
gram negatif mengakibatkan perbedaan dalam sifat-
sifaat pewarnaanya, seperti yang dilakukan oleh
Christian Gram (1884), Gram melakukan pewarnaan di
mana mula-mula sel diwarnai dengan suatu zat warna
basa yaitu violet kristal. Setelah kelebihan zat warna
dicuci dengan air, diberi larutan Iodium (Lugol) sehingga
terbentuk suatu kompleks antara violet kristal dan
yodium. Pencucian selanjutnya dengan alkohol akan
mencuci kompleks tersebut keluar dari dinding sel bakteri
gram negatif, tetapi tidak pada sel bakteri gram positif
karena lapisan peptidoglikan pada dinding selnya yang
sangat tebal. Pewarnaan selanjutnya dengan saftranin
menyebabkan sel bakteri gram negatif berwarna merah
karena menyerap safranin, sedangkan bakteri gram
positif tetap berwarna biru seperti warna violet kristal.
 Selama pertumbuhan sel, terjadi
sintesis dinding sel baru sebelum sel
melakukan pembelahan pada bakteri
gram positif, sintesis dinding sel
hanya terjadi di bagian tengah tempat
terbentuknya sekat (septum),
sedangkan pada bakteri gram negatif
sintesis dinding sel baru terjadi selang
seling dengan dinding sel yang lama.
Sel Eukariot
 Dinding sel eukariot pada umumnya lebih tebal
dibandingkan dengan dinding sel prokariot. Salah
satu grup eukariot, yaitu ganggang, dinding selnya
terdiri dari lelulosa, kecuali pada dua grup ganggang
yaitu diatom dan krisofita. Satu grup ganggang
lainnya yaitu kokolitofora (coccolithophores) dinding
selnya mengandung lapisan tipis selulosa dan sisik-
sisik yang terdiri dari kalsium karbonat. Dinding sel
eukariot yang terdiri dari senyawa-senyawa
anorganik seperti pada diatom dan kokolitifora
disebut frustula. Dinding sel ganggang juga
mengandung polisakarida lainnya yaitu manan,
xilan, senyawa pektat, dan protein.
 Dinding sel fungi juga mengandung polimer glukosa
dengan ikatan beta-1,4 (selulosa) atau beta-1,3, dan
kitin yaitu suatu polimer N-asetilgulukosamin dengan
ikatan beta1,4 yang merupakan senyawa yang
terdapat juga pada eksoskeleton dari serangga dan
krustasea, selulosa ditemukan pada beberapa fungi
tingkat rendah, sedangkan pada beberapa fungi
tingkat rendah lainnya dan fungi tingkat tinggi seperti
khamir, jamur dan kebanyakan kapang, dinding
selnya terdiri dari polimer glukosa dengan ikatan
beta1,3. Dinding sel khamir mengandung kitin
dalam jumlah kecil atau tidak mengandung kitin
sama sekali. Kitin biasanya tidak ditemukan pada
dinding sel eukariot yang mengandung selulosa.
PROKARIOT EUKARIOT
Tidak memiliki inti yang sebenarnya, materi
inti tersebar dalam sitoplasma karena tidak
mempunyai membrane inti
Memiliki nucleus yang sebenarnya karena
materi inti dilingkupi oleh membrane inti
Memiliki DNA yang lebih sederhana, lebih
sedikit mengandung pasangan basa
nukleotida, berbentuk sirkuler
Memiliki DNA yang lebih kompleks, lebih
banyak mengandung pasangan basa
nukleotida, sehingga harus digulung pada
protein histon (ada histonnya)
Hanya memiliki kromosom tunggal Memiliki kromosom lebih dari 1 (satu)
Tidak memiliki intron, hanya ekson Memiliki intron dan ekson
Memiliki operon Tidak memiliki operon
Proses transkipsi dan translasi dapat terjadi
secara simultan
Transkipsi terjadi di inti, dan translasi terjadi di
sitoplasma. Keduanya tidak dapat berjalan
secara bersamaan.
Proses transkipsi terjadi lebih sederhana Transkipsi lebih rumit terjadi, dikarenakan
akses RNA polymerase terhadap DNA lebih
lama akibat DNA dikemas secara kompak
dengan protein histon
Proses regulasi sintesis protein lebih
sederhana
Proses regulasi sintesis proteinnya lebih
kompleks

More Related Content

Similar to SEJARAH MIKROBIOLOGI

Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
jumat Bologi (lm) xi ips angga
jumat Bologi (lm) xi ips anggajumat Bologi (lm) xi ips angga
jumat Bologi (lm) xi ips anggaRiyanAdita
 
File (1)
File (1)File (1)
File (1)ludrudy
 
BIOLOGI SEL_KELOMPOK 1_KELAS 1J_TUGAS PPT_Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik....
BIOLOGI SEL_KELOMPOK 1_KELAS 1J_TUGAS PPT_Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik....BIOLOGI SEL_KELOMPOK 1_KELAS 1J_TUGAS PPT_Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik....
BIOLOGI SEL_KELOMPOK 1_KELAS 1J_TUGAS PPT_Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik....Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Modul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA Full
Modul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA FullModul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA Full
Modul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA FullAriefiandra Ariefiandra
 
Kelompok 7 biologi
Kelompok 7 biologiKelompok 7 biologi
Kelompok 7 biologisopian2121
 
Bio dasar 1 kelompok 6 mengenai sel
Bio dasar 1 kelompok 6 mengenai selBio dasar 1 kelompok 6 mengenai sel
Bio dasar 1 kelompok 6 mengenai selMeri Septiani
 
PPT SEL EUKARIOTIK DETA.pdf
PPT SEL EUKARIOTIK DETA.pdfPPT SEL EUKARIOTIK DETA.pdf
PPT SEL EUKARIOTIK DETA.pdfMasyithahFauzi
 
Struktur bakteri (Kelas X)
Struktur bakteri (Kelas X)Struktur bakteri (Kelas X)
Struktur bakteri (Kelas X)Safira Indriati
 
PPT Biomolekuler - Sel ( Kimia 2016 UNJ - Dika S & Rischa Yulia )
PPT Biomolekuler - Sel ( Kimia 2016 UNJ - Dika S & Rischa Yulia )PPT Biomolekuler - Sel ( Kimia 2016 UNJ - Dika S & Rischa Yulia )
PPT Biomolekuler - Sel ( Kimia 2016 UNJ - Dika S & Rischa Yulia )Dika Ramadhan
 
PPT Biomolekuler - Sel ( Kimia 2016 UNJ - Dika S & Rischa Yulia )
PPT Biomolekuler - Sel ( Kimia 2016 UNJ - Dika S & Rischa Yulia )PPT Biomolekuler - Sel ( Kimia 2016 UNJ - Dika S & Rischa Yulia )
PPT Biomolekuler - Sel ( Kimia 2016 UNJ - Dika S & Rischa Yulia )Dika Ramadhan
 
bab SEL.ppt
bab SEL.pptbab SEL.ppt
bab SEL.pptAlfan66
 

Similar to SEJARAH MIKROBIOLOGI (20)

Ppt sel
Ppt selPpt sel
Ppt sel
 
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA
 
jumat Bologi (lm) xi ips angga
jumat Bologi (lm) xi ips anggajumat Bologi (lm) xi ips angga
jumat Bologi (lm) xi ips angga
 
File (1)
File (1)File (1)
File (1)
 
BIOLOGI SEL_KELOMPOK 1_KELAS 1J_TUGAS PPT_Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik....
BIOLOGI SEL_KELOMPOK 1_KELAS 1J_TUGAS PPT_Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik....BIOLOGI SEL_KELOMPOK 1_KELAS 1J_TUGAS PPT_Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik....
BIOLOGI SEL_KELOMPOK 1_KELAS 1J_TUGAS PPT_Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik....
 
Sel prokariotik
Sel prokariotikSel prokariotik
Sel prokariotik
 
Modul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA Full
Modul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA FullModul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA Full
Modul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA Full
 
XIA Bab 1 Sel - Organel Sel
XIA Bab 1 Sel - Organel SelXIA Bab 1 Sel - Organel Sel
XIA Bab 1 Sel - Organel Sel
 
Organel sel
Organel selOrganel sel
Organel sel
 
Organel Sel
Organel Sel Organel Sel
Organel Sel
 
Kelompok 7 biologi
Kelompok 7 biologiKelompok 7 biologi
Kelompok 7 biologi
 
Bio dasar 1 kelompok 6 mengenai sel
Bio dasar 1 kelompok 6 mengenai selBio dasar 1 kelompok 6 mengenai sel
Bio dasar 1 kelompok 6 mengenai sel
 
PPT SEL EUKARIOTIK DETA.pdf
PPT SEL EUKARIOTIK DETA.pdfPPT SEL EUKARIOTIK DETA.pdf
PPT SEL EUKARIOTIK DETA.pdf
 
Struktur bakteri (Kelas X)
Struktur bakteri (Kelas X)Struktur bakteri (Kelas X)
Struktur bakteri (Kelas X)
 
PPT Biomolekuler - Sel ( Kimia 2016 UNJ - Dika S & Rischa Yulia )
PPT Biomolekuler - Sel ( Kimia 2016 UNJ - Dika S & Rischa Yulia )PPT Biomolekuler - Sel ( Kimia 2016 UNJ - Dika S & Rischa Yulia )
PPT Biomolekuler - Sel ( Kimia 2016 UNJ - Dika S & Rischa Yulia )
 
PPT Biomolekuler - Sel ( Kimia 2016 UNJ - Dika S & Rischa Yulia )
PPT Biomolekuler - Sel ( Kimia 2016 UNJ - Dika S & Rischa Yulia )PPT Biomolekuler - Sel ( Kimia 2016 UNJ - Dika S & Rischa Yulia )
PPT Biomolekuler - Sel ( Kimia 2016 UNJ - Dika S & Rischa Yulia )
 
Biomolekuler (Sel) Rischa & Dika
Biomolekuler (Sel) Rischa & DikaBiomolekuler (Sel) Rischa & Dika
Biomolekuler (Sel) Rischa & Dika
 
bab SEL.ppt
bab SEL.pptbab SEL.ppt
bab SEL.ppt
 
Sel
SelSel
Sel
 
SEL DAN ORGANEL.pptx
SEL DAN ORGANEL.pptxSEL DAN ORGANEL.pptx
SEL DAN ORGANEL.pptx
 

Recently uploaded

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 

Recently uploaded (10)

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 

SEJARAH MIKROBIOLOGI

  • 2.  Mikrobiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari kehidupan mahluk yg bersifat mikroskopik yg disebut mikroorganisme/ jasad renik yi mahluk yg mempunyai ukuran sel sangat kecil dimana setiap selnya hanya dapat dilihat dg mikroskop  Sejarah mikrobiologi dimulai th 1674 : Anton van Leeuwenhoek menemukan adanya kehidupan didlm setetes air danau yg diamati menggunakan suatu lensa gelas  Benda2 tsb yg disebut “animalcules” terlihat dlm bbrp bentuk, ukuran dan warna.  Sebelumnya ada generasi spontan : mahluk hidup dapat terbetuk scr spontan dari benda2 mati atau bahan organik yg telah mengalami pembusukan  Leeuwenhoek : sel2 hidup selalu berasal dari benih (germ)
  • 3.  Francesco Redi : percabaan pada daging  Lazzaro spalanzani : suspensi bahan organik  Nicholas Appert : pengawetan dg pemanasan  Louis Pasteur : labu pasteur berbentuk bulat ujung huruf U  Menemukan fermentasi anggur dan bir dan pencegahan penyakit antraks dan rabies  John Tyndall : pemanasan yg dilakukan Louis Pasteur tidak cukup membunuh semua bakteri  Robert Koch : pemakaian medium padat menggunakan gelatin dan agar untuk mengisolasi mo
  • 4. Postulat Koch 1. Jasad renik dapat ditemukan sebagai penyebab suatu gejala penyakit tertentu 2. Jasad renik tersebut dapat diisolasi di lab sebagai kultur murni 3. Kultur murni tsb dapat menimbulkan penyakit dg gejala spesifik bila diinokulasikan pada hewan sehat yg sensitif 4. Dari hewan yg dibuat menjadi sakit tsb, jasad renik tsb dapat diisolasi kembali dg sifat2 spt jasad renik semula
  • 6. PENDAHULUAN Makhluk hidup dapat dibedakan atas tiga kategori : (1) tanaman, (2) hewan, dan (3) protista  Yang termasuk dalam kategori protista adalah semua makhluk hidup yang tidak tergolong hewan atau tanaman  dibedakan atas dua kelompok ; (1) protista tingkat rendah atau prokariot, dan (2) protista tingkat tinggi atau eukariot.
  • 7. Organisme yang tergolong dalam prokariot dan eukariot :  Protista rendah (prokariot): bakteri, rickettsia dan Chlamydia, mikoplasma, ganggang biru-hijau  Protista tinggi (eukariot) : Fungi (kapang, khamir, jamur): ganggang, protozoa.
  • 8. Perbedaan sel prokariot dan eukariot  Perbedaan yang penting antara sel prokariot dan eukariot adalah dalam struktur inti selnya.  Kata eukariot dari kata Latin “eu” = sejati, dan “karyo” = keseluruhan inti sel,  sel yang tergolong eukariot mempunyai inti sel (nukleus) sejati, yaitu suatu struktur yang dikelilingi oleh membran inti di mana di dalamnya terdapat kromosom yang mengandung komponen keturunan,  Sebaliknya sel prokariot tidak mempunyai inti sejati, dan komponen keturunannya terdapat di dalam molekul DNA tunggal atau kromoson yang letaknya bebas di dalam sitoplasma
  • 9. Eukariort dapat dibedakan atas beberapa grup dengan ciri-ciri spesifik:  Fungi; bersifat osmotrofik (menyerap hara), tidak melakukan fotosintesis, reproduksi secara seksual dan aseksual, dinding sel mengadung sterol dan kitin, terdiri dari khamir (uniseluler), kapang (soenositik/membentuk miselia), dan jamur (mushroom).  Ganggang; bersifat osmotrofik, mengandung pigmen fotosintesis dan melakukan fotosintesis , uniseluler sampai multiseluler.  Protozoa bersifat pagotrofik (mengambil hara dengan cara menelan mengunakan bagian dari sitoplasmanya) kebanyakan tidak melakukan fotosintesis, uniseluler, bergerak menggunakan silia,
  • 10. Susunan sel protista terdiri dari komponen atau beberapa struktur yang dapat dibedakan dalam dua kelompok :  Struktur tetap, yang dipunyai oleh semua sel dan mungkin penting untuk kelangsungan hidupnya, misalnya membran sitoplasma, komponen genetik yaitu DNA, dan ribosoma.  Struktur tidak tetap, yang dipunyai oleh beberapa sel (tidak semua sel), dan mungkin mempunyai fungsi tertentu, misalnya dinding sel, flagella, pili/silia, kapsul, lapisan lendir, beberapa organ sel, vakuola gas dan spora.
  • 11. Membran sitoplasma  Membran sitoplasma terletak di antara sitoplasma dan dinding sel  Pada sel prokariot dan eukariot, membran ini mempunyai susunan dasar yang sama yaitu terdiri dari fosfolipid dan protein sehingga membentuk membran berlapis ganda yang mengandung grup hidrofobik dan grup hidrofilik atau ionik.  Protein pada membran kebanyakan bersifat hidrofobik, sedangkan bagian lainnya berikatan dengan grup ionic dari fosfolipid.
  • 12.  Perbedaan antara membran sitoplasma pada sel prokariot dan eukariot adalah dalam hal jenis fosfolipid dan protein yang menyusun membran, Selain itu, membran eukariot mengandung sterol, sedangkan membrane prokariot tidak mengandung sterol kecuali pada mikoplasma.  Fungsi sterol pada membran sitoplasma belum diketahui dengan jelas, tetapi diduga mempengaruhi stabilitas membran.  Beberapa antibiotik yang dapat bereaksi dengan sterol bersifat aktif terhadap sel eukariot, tatapi tidak terhadap sel prokariot, mungkin karena mempengaruhi susunan dan fungsi membran eukariot.
  • 13.  Pada sel prokariot yang tidak mengandung sterol, komposisi membran kira-kira terdiri dari 60 % protein dan 40% lipid fosfolipid. Membran sitoplasma mempunyai ketebalan kira-kira 75 A (0,0075 µm).  Membran sitoplasma mempunyai pori-pori yang mungkin dapat terbuka dan tertutup karena adanya grup asam lemak pada fosfolipidnya. Membran juga mempunyai mekanisme spesifik untuk keluar masuknya senyawa atau zat hara dari atau ke dalam sel.
  • 14. Struktur genetik Sel Prokariot  Sel prokariot tidak mempunyai nukleus sejati seperti halnya sel eukariot. Komponen genetik yaitu DNA (deoxyribonucleic acid) disimpan di dalam suatu organ nukleus yaitu kromosom,berbentuk seperti benang yang tidak dikelilingi oleh membran, DNA tersebut sangat panjang dibandingkan dengan ukuran selnya  Oleh karena itu, setiap kromoson terdiri dari satu molekul DNA yang dilipat lipat dengan sangat padat sehingga kira-kira menjadi 10% dari isi selnya
  • 15.  Beberapa bakteri yang tergolong bakteri enterik mempunyai DNA di luar kromosom yang disebut plasmid.  Plasmid adalah DNA ekstrakromosom yang tidak diperlukan untuk pertumbuhan sel, sehingga pada keadaan tertentu dapat hilang atau bertambah tanpa membahayakan selnya.  Plasmid mempunyai beberapa fungsi di antaranya ; (1) berfungsi dalam pertukaran atau perpindahan komponen genetik di antara sel, dan (2) menentukan sifat ketahanan bakteri terhadap senyawa kimia termasuk antibiotik dan obat-obatan, DNA mengandung grup fosfat, oleh karena itu bermuatan negatif.  Di dalam sel, muatan negatif tersebut dinetralisasi oleh Mg2+ dan basa organik seperti spermin, spermidin dan putresin. Pada sel eukariot, muatan
  • 16. Sel Eukariot  Pada sel eukariot, DNA terdapat di dalam kromosom yang terletak di dalam suatu membran yang disebut nukleus  Pada beberapa sel eukariot, nukleus merupakan struktur dengan panjang beberapa mikrometer dan mudah dilihat dengan mikroskop biasa tanpa pewarnaan sedangkan pada sel-sel yang lebih kecil diperlukan pewarnaan khusus untuk dapat melihat DNA.
  • 17.  Membran nukleus mempunyai struktur yang lebih komplek di bandingkan membran-membran lainnya di dalam sel. Membran nukleus bagian dalam biasanya berupa kantung sederhana, tetapi bagian luarnya pada beberapa tempat menyambung dengan endoplasmik retikulum.  Membran nukleus mempunyai pori-pori tempat keluar masuknya makromolekul dan partikel- partikel lainnya dari atau ke dalam nukleus.. Salah satu contoh pada sel eukariot adalah sintesis komponen-komponen ribisoma di dalam nukleus yang kemudian dikeluarkan melalui pori- pori dan berfungsi di dalam sitoplasma.
  • 18. Ribosoma  Ribosoma merupakan komponen penting untuk sintesis protein di dalam sel, dan terdiri dari 60% RNA (ribonucleis acid) dan 40% protein dengan ukuran garis tengah sekitar 20 nm  Ukuran atau besar ribosom dinyatakan dlm satuan konstan sedimentasi yi 70S (unit Svedberg) pd sel prokariot dan 80S pd sel eukariot  Ribosoma terdiri dari dua unit yang tidak sama besar yaitu: Unit yang lebih kecil dan terdiri dari satu molekul 16S RNA ribosoma dan kira-kira 20
  • 19.  Unit yang lebih besar terdiri dari satu molekul 23S RNA, satu molekul 5S RNA dan kira-kira 50 protein ribosoma  Di dalam sel, ribosoma sering terdapat dalam bentuk kumpulan yang disebut poliribosoma, di mana sekumpulan ribosoma saling dihubungkan melalui satu molekul RNA messenger (mRNA) yang panjang.
  • 20. Dinding sel Sel Prokariot  Hampir semua sel prokariot mempunyai dinding sel kecuali mikoplasma. Pada dinding sel prokariot terdapat lapisan tegar yang disebut peptidoglikan, yaitu suatu struktur rantai yang terdiri dari turunan-turunan gula yaitu N- asetilglukosamin (G) dan asam N-asetilmuramat (M), serta beberapa asam amino yaitu L-alanin , D-alanin, asam D-glutamat, dan lisin atau asam diaminopimelat (ADP).
  • 21.  Perbedaan susunan dinding sel bakteri gram positif dan gram negatif mengakibatkan perbedaan dalam sifat- sifaat pewarnaanya, seperti yang dilakukan oleh Christian Gram (1884), Gram melakukan pewarnaan di mana mula-mula sel diwarnai dengan suatu zat warna basa yaitu violet kristal. Setelah kelebihan zat warna dicuci dengan air, diberi larutan Iodium (Lugol) sehingga terbentuk suatu kompleks antara violet kristal dan yodium. Pencucian selanjutnya dengan alkohol akan mencuci kompleks tersebut keluar dari dinding sel bakteri gram negatif, tetapi tidak pada sel bakteri gram positif karena lapisan peptidoglikan pada dinding selnya yang sangat tebal. Pewarnaan selanjutnya dengan saftranin menyebabkan sel bakteri gram negatif berwarna merah karena menyerap safranin, sedangkan bakteri gram positif tetap berwarna biru seperti warna violet kristal.
  • 22.  Selama pertumbuhan sel, terjadi sintesis dinding sel baru sebelum sel melakukan pembelahan pada bakteri gram positif, sintesis dinding sel hanya terjadi di bagian tengah tempat terbentuknya sekat (septum), sedangkan pada bakteri gram negatif sintesis dinding sel baru terjadi selang seling dengan dinding sel yang lama.
  • 23. Sel Eukariot  Dinding sel eukariot pada umumnya lebih tebal dibandingkan dengan dinding sel prokariot. Salah satu grup eukariot, yaitu ganggang, dinding selnya terdiri dari lelulosa, kecuali pada dua grup ganggang yaitu diatom dan krisofita. Satu grup ganggang lainnya yaitu kokolitofora (coccolithophores) dinding selnya mengandung lapisan tipis selulosa dan sisik- sisik yang terdiri dari kalsium karbonat. Dinding sel eukariot yang terdiri dari senyawa-senyawa anorganik seperti pada diatom dan kokolitifora disebut frustula. Dinding sel ganggang juga mengandung polisakarida lainnya yaitu manan, xilan, senyawa pektat, dan protein.
  • 24.  Dinding sel fungi juga mengandung polimer glukosa dengan ikatan beta-1,4 (selulosa) atau beta-1,3, dan kitin yaitu suatu polimer N-asetilgulukosamin dengan ikatan beta1,4 yang merupakan senyawa yang terdapat juga pada eksoskeleton dari serangga dan krustasea, selulosa ditemukan pada beberapa fungi tingkat rendah, sedangkan pada beberapa fungi tingkat rendah lainnya dan fungi tingkat tinggi seperti khamir, jamur dan kebanyakan kapang, dinding selnya terdiri dari polimer glukosa dengan ikatan beta1,3. Dinding sel khamir mengandung kitin dalam jumlah kecil atau tidak mengandung kitin sama sekali. Kitin biasanya tidak ditemukan pada dinding sel eukariot yang mengandung selulosa.
  • 25.
  • 26. PROKARIOT EUKARIOT Tidak memiliki inti yang sebenarnya, materi inti tersebar dalam sitoplasma karena tidak mempunyai membrane inti Memiliki nucleus yang sebenarnya karena materi inti dilingkupi oleh membrane inti Memiliki DNA yang lebih sederhana, lebih sedikit mengandung pasangan basa nukleotida, berbentuk sirkuler Memiliki DNA yang lebih kompleks, lebih banyak mengandung pasangan basa nukleotida, sehingga harus digulung pada protein histon (ada histonnya) Hanya memiliki kromosom tunggal Memiliki kromosom lebih dari 1 (satu) Tidak memiliki intron, hanya ekson Memiliki intron dan ekson Memiliki operon Tidak memiliki operon Proses transkipsi dan translasi dapat terjadi secara simultan Transkipsi terjadi di inti, dan translasi terjadi di sitoplasma. Keduanya tidak dapat berjalan secara bersamaan. Proses transkipsi terjadi lebih sederhana Transkipsi lebih rumit terjadi, dikarenakan akses RNA polymerase terhadap DNA lebih lama akibat DNA dikemas secara kompak dengan protein histon Proses regulasi sintesis protein lebih sederhana Proses regulasi sintesis proteinnya lebih kompleks