Dokumen tersebut merangkum tentang analisis resiko kesehatan lingkungan yang mencakup definisi, prinsip, dan analisis pemajanan. Definisi analisis resiko kesehatan lingkungan dijelaskan berdasarkan pedoman teknis kementerian kesehatan. Prinsipnya meliputi paradigma analisis resiko yang terdiri atas penelitian, asesmen risiko, dan pengelolaan risiko. Sedangkan analisis pemajanan digunakan untuk menentukan dosis zat berbahaya
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
kelompok 7 analisis pemajanan.pptx
1. NAMA ANGGOTA KELOMPOK 7
1.Amelia Novelina 1913201004
2.Disa Desfaryan 1913201033
3.Reni Afizah 1913201042
4.Syania Putri 1913201057
5.Widia Lestari 1913201058
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
‘’ANALISIS PEJANAN ’’
2. A. Definisi Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan (ARKL)
Di dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 876 tahun 2001 tentang Pedoman
Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL), ARKL didefinisikan
sebagai suatu pendekatan untuk mencermati potensi besarnya risiko yang dimulai
dengan mendeskripsikan masalah lingkungan yang telah dikenal dan melibatkan
penetapan risiko pada kesehatan manusia yang berkaitan dengan masalah lingkungan
yang bersangkutan. ARKL memberikan jawaban tentang risiko yang dapat diterima
atau ditoleransi dan bentuk pengelolaan risiko yang diperlukan
3. B. Prinsip Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan
a.Paradigma Analisis Resiko
analisis risiko mengenal dua istilah yaitu risk analysis dan risk assessment. Risk analysis
meliputi 3 komponen yaitupenelitian, asesmen risiko (risk assessment) atau ARKL dan pengelolaan
risiko. Di dalam prosesnya, analisis risiko dapat diilustrasikan sebagai berikut :
• Penelitian.
• Asesmen risiko (risk assessment).
• Pengelolaan risiko
4. C.Analisis pemajanan
Penilaian pajanan merupakan bagian penting dalam penilaian risiko. Pemajanan
adalah proses yang menyebabkan organisme kontak dengan bahaya lingkungan
berupa risk agent, sebagai jembatan yang menghubungkan ’bahaya’ dengan ’risiko’.
Pemajanan bisa terjadi karena risk agent terhirup dalam udara, tertelan bersama air
dan makanan, terserap lewat kulit atau kontak langsung dengan tubuh bagi bahaya
fisik seperti radiasi, panas, kebisingan atau getaran . Data untuk penilaian pajanan
dapat diperoleh dari pengukuran langsung (monitoring atau uji petik), model
matematis, atau perkiraan ilmiah lainnya. Analisis pemajanan digunakan untuk
menentukan dosis risk agent yang diterima individu sebagai asupan atau intake
5. Analisis pemajanan perlu memperhatikan semua rute (inhalasi, ingesi dan absorpsi) dan media
(udara, air, tanah, makanan, minuman) agar total intake bisa dihitung. Analisis rute pajanan biasanya
menghasilkan critical pathway, yaitu jalur pemajanan yang dominan. Pathway ini menyangkut
media lingkungan apa yang menjadi wahana risk agent itu dan dengan cara apa zat itu masuk ke
dalam tubuh. Sekali critical pathway ditemukan, jalurjalur lain kemungkinan kontribusinya kecil dan
boleh jadi bisa diabaikan. Perhitungan intake membutuhkan nilainilai default beberapa variabel
faktor pemajanan
C× R×tE × fE × D
I = t
Wb ×tavg
I = asupan (intake), mg/kg ×hari
C = konsentrasi risk agents, mg/M3
untuk medium udara, mg/L untuk air minum,
mg/kg untuk makanan/pangan
R = laju asupan atau konsumsi, 0,83 M3
/jam untuk inhalasi orang dewasa, L/hari
untuk air minum, g/hari untuk makanan
tE = Waktu pajanan, jam/hari
fE = Frekuensi pajanan, hari/tahun
Dt = Durasi pajanan, tahun (real time atau proyeksi, 30 tahun untuk nilai default
residensial)
Wb = Berat badan, kg
tavg = perioda waktu rata-rata (Dt×365 hari/ tahun untuk zat nonkarsinogen, 70
tahun×365 hari/tahun untuk zat karsinogen)