Modul ini membahas tentang substansi, strategi, dan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah. Dakwah diawali secara diam-diam kepada kerabat terdekat, kemudian secara terbuka setelah surah Al-Hijr turun. Dakwah mendapat tantangan berat dari Quraisy seperti ejekan, ancaman, dan boikot. Namun Nabi tetap tangguh dan berhasil menarik perhatian orang Madinah.
3. Panduan Belajar
Agar anda mendapatkan hasil yang optimal dalam menggunakan modul ini,
maka perhatikan petunjuk khusus berikut:
1. Sebelum memulai menggunakan modul, silakan berdoa kepada Allah SWT, agar
diberikan kemudahan dalam memahami materi ini dan dapat mengamalkan
dalam kehidupansehar-hari.
2. Anda sebaiknya membaca dari bagian pendahuluan, kegiatan pembelajaran,
rangkuman, dan evaluasi secaraurut.
3. Setiap akhir kegiatan pembelajaran, anda sebaiknya mengerjakan latihan soal
dengan jujur tanpa melihat kunci jawaban terlebihdulu.
4. Anda dikatakan tuntas apabila dalam mengerjakan latihan soal mendapatkan
nilai 70 dan berhakuntukmelanjutkan kegiatan pada pembelajaran selanjutnya.
5. Apabila anda belum tuntas pada materi sebelumnya, maka harus mempelajari
lagi uraian materinya , kemudian mengerjakan latihansoal.
Secara rinci, materi yang akan anda pelajari pada Kompetensi Dasar ini
adalah sebagai berikut:
1.10 Meyakini kebenaran dakwah Nabi Muhammad saw. di Makkah
1.10.1 Menerima kebenaran dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah
1.10.2 Meyakini kebenaran dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah
2.10 Bersikap tangguh dan rela berkorban menegakkan kebenaran sebagai
’ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Makkah.
2.10.1 Menunjukkan sikap tangguh dan rela berkorban menegakkan
kebenaran sebagai ’ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di
Makkah
2.10.2 Membiasakan sikap tangguh dan rela berkorban menegakkan
kebenaran sebagai ’ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di
Makkah
3.10 Menganalisis substansi, strategi, dan keberhasilan dakwah Nabi
Muhammad saw. di Makkah.
4. Substansi Dakwah
Rasulullah Saw di Mekkah
Meneladani Perjuangan Rasulullah
Saw di Mekkah
3.10.1 Menguraikan substansi dakwah Nabi Muhammad saw. periode
Makkah.
3.10.2 Menguraikan dakwah Nabi Muhammad saw. periode Makkah.
3.10.3 Menguraikan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw periode
Makkah
3.10.4 Menemukan pesan moral dari dakwah Nabi Muhammad SAW
periode Makkah
4.10 Menyajikan keterkaitan antara substansi dan strategi dengan keberhasilan
dakwah Nabi Muhammad saw. di Makkah.
4.10.1 Mempresentasikan substansi dan strategi dengan keberhasilan
dakwah Nabi Muhammad saw. di Makkah
4.10.2 Mempresentasikan pesan moral dari dakwah Nabi Muhammad
SAW periode Makkah
Untuk mempelajari materi pada setiap Bab/Kompetensi Dasar dalam
modul setiap bahasan akan disajikan peta konsep sebagai gambaran awal dan
arah pembahasan di setiap Kompetensi Dasar, silakan anda baca, pelajari dan
pahami.
Berikut ini akan disajikan peta konsep untuk materi Kontrol Diri,
Husnuzhon, dan Ukhuwah
Menunjukkan Sikap Tangguh dan Semangat Menegakkan Kebenaran
Diketahui dan diperolehnya perilaku mulia
Strategi Dakwah
Rasulullah Saw di Mekkah
5. Cek Kemampuan
Perjuangan yang telah dilewati oleh Rasulullah Saw untuk menyebarkan
Agama Islam dan membenahi Akhlaq kaum jahiliyah sangat penuh suka dan
duka, coba sebutkan apa rintangan Rasulullah Saw dalam penyebaran Agama
Islam yang anda ketahui?
Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran tatap muka dan mandiri peserta didik dapat menganalisis
substansi, strategi, dan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw. di Makkah;
menyajikan keterkaitan antara substansi dan strategi dengan keberhasilan
dakwah Nabi Muhammad saw. di Makkah; dengan penuh kejujuran,
disiplin dan tanggung jawab sehingga mereka meyakini kebenaran dakwah Nabi
Muhammad saw. di Makkah dan Bersikap tangguh dan rela berkorban
menegakkan kebenaran sebagai ’ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di
Makkah.
UraianMateri
A. Latar Belakang Masyarakat Makkah Sebelum Kedatangan Islam
1. Kondisi Masyarakat Jahiliyah
Masyarakat Makkah pada awal kenabian Muhammad SAW
dikenal dengan sebutan jahiliyah, yakni masyarakat yang tidak mengenal
Tuhan yang sebenarnya sebab patung dan batu menjadi sembahan
Tuhan mereka dan mereka hidup dalam kegelapan terutama yang
berkaitan dengan akhlak dan moral.
Masyarakat Arab waktu itu sudah menyimpang jauh dan ajaran
agama Tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu, seperti
Nabi Ibrahim A.S. Mereka umumnya beragama watsani atau agama
penyembah berhala. Berhala-berhala yang mereka puja itu mereka
6. letakkan di Ka’bah Baitullah yang jumlahnya mencapai 300 lebih. Di
antara berhala-berhala yang termashyur bernama: Ma’abi, Hubal,
Khuza’ah, Lata, Uzza, dan Manat.
Kebiasaan buruk lainnya dalam masyarakat jahiliyah adalah
suburnya tindak kejahatan, perjudian, mabuk-mabukan, pertikaian
antar suku, saling membunuh bahkan mengubur bayi perempuan yang
masih hidup menjadi kebiasaan mereka. Tatanan kehidupan masyarakat
tidak berjalan, yang berlaku hanyalah hukum rimba, siapalah yang kuat
dia yang berkuasa dan siapa yang menang dia yang berkuasa. Mereka
sudah tidak menjadikan ajaran para nabi terdahulu sebagai pedoman
hidupnya. Selain itu ada pula sebagian masyarakat Arab jahiliyah yang
menyembah malaikat dan bintang yang dilakukan kaum Sabi’in serta
menyembah matahari, bulan, dan jin yang diperbuat oleh sebagian
masyarakat di luar kota Mekah. Dalam situasi inilah Allah SWT
mengutus nabi Muhammad SAW untuk
menyampaikandakwah ajaran Islam
2. Karakter Bangsa Quraisy
1) Cerdas 2) Pemberani
3) Dermawan 4) Jujur
7. 5) Setia kawan 6) Sabar
7) Sombong 8) Pemarah
Substansi Dakwah Rasulullah Saw di Makkah
1. Kerasulan Nabi Muhammad Saw dan Wahyu Pertama
Ketika Nabi Muhammad saw menerima wahyu pertama, yaitu
ayat 1-5 surah al-‘Alaq pada tanggal 17 Ramadhan, sejak itu ia diangkat
menjadi nabi. Ketika ia
menerima ayat 1-7 surah al-
Muddașșir, ia pun diangkat
menjadi rasul. Setelah itu,
wahyu terputus. Nabi
Muhammad saw. merasa
gelisah dan bertanya-tanya,
apa yang harus disampaikan,
bagaimana
menyampaikannya, dan
kepada siapa disampaikan?
Dalam kegelisahannya,
turunlah surah ad Duha.
8. Pada awalnya Nabi saw Berdakwah secara rahasia dan hanya
mengajak orang-orang terdekat saja. Orang pertama yang menerima
dakwah Nabi adalah Siti Khadijah istrinya, kemudian Ali bin Abi Ţalib
sepupunya, dan Zaid bin Hari¡ah bekas budaknya.
Sementara itu, laki-laki dewasa yang pertama memeluk Islam
adalah Abu Bakar bin Quhafah. Melalui ajakan Abu Bakar, beberapa
orang menerima ajakannya, yaitu Usman bin ‘Affan, Abdur Rahman bin
‘Auf, Ţalhah bin ‘Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqqas, Zubair bin ‘Awwam.
Setelah itu, Abu ‘Ubaidah bin Jarrah dan beberapa penduduk Makkah
turut pula menyatakan keislamannya dan menerima ajaran yang dibawa
oleh Nabi Muhammad saw. Kegiatan dakwah secara rahasia ini
berlangsung selama tiga tahun.
Setelah perintah Allah Swt. turun melalui Surah asy-
Syu’arā/26:214-216 dan Surah Al-Hijr/15:94, Nabi Muhammad saw pun
melakukan dakwah secara terang-terangan (terbuka). Nabi
Muhammad saw mengumpulkan keluarganya di rumahnya. Setelah
selesai makan, ia pun menyampaikan maksudnya. Tiba-tiba Abu Jahal
menghentikan pembicaraan Nabi dan mengajak orang-orang untuk
meninggalkan tempat. Keesokan harinya, Nabi kembali megundang
keluarganya. Setelah makan, Nabi pun menyampaikan maksudnya dan
kembali Abu Jahal mengacaukan suasana dan mereka yang hadir pun
tertawa. Dalam keadaan riuh itu, Ali bin Abi Ţalib bangkit dan berkata,
“Wahai Rasulullah! Saya akan membantu Anda saya adalah lawan bagi
siapa saja yang menentangmu.”
Gagal mengajak kerabatnya, Nabi pun mengalihkan dakwahnya
kepada masyarakat Quraisy. Ia naik ke bukit Śafa dan menyeru manusia.
Orang-orang pun berkumpul dan Nabi Muhammad saw. pun
menyampaikan dakwahnya. Tiba-tiba Abu Jahal berteriak, “Celakalah
engkau, hai Muhammad! Apakah karena ini engkau mengumpulkan
9. kami?” Nabi Muhammad saw. hanya terdiam sambil memandangi
pamannya. Sesaat kemudian turunlah surah al-Lahab.
Dakwah Nabi mendapatkan tantangan dan perlawanan dari
Quraisy. Nabi dan sahabat-sahabatnya diejek, dicaci, dan disiksa. Tidak
cukup sampai di situ, mereka juga membujuk Nabi dan menawarkan
kekayaan, kehormatan, dan jabatan. Setelah ejekan, siksaan, dan
ancaman tidak dapat mencegah dakwah Nabi, orang-orang Quraisy
memboikot Nabi dan sahabatsahabatnya. Untuk menghindari siksaan,
Nabi memerintahkan sahabatnya hijrah ke Abisinia.
Setelah orang-orang Quraisy tidak mau menerima dakwah Nabi,
ia pun mengalihkan dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab di luar
Quraisy. Nabi mencoba mengajak orang-orang Ţhaif, namun ia ditolak,
bahkan diejek, diusir, dan dilempari. Nabi tidak berputus asa. Ia terus
menyampaikan dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab yang datang
berziarah ke Makkah setiap tahunnya. Dakwah Nabi mendapat
sambutan dari orang-orang Madinah dan Nabi pun mengadakan
Perjanjian Aqabah (pertama dan kedua). Setelah Perjanjian Aqabah
kedua, Nabi pun berhijrah ke Madinah.
Dakwah Nabi di Makkah berlangsung selama 13 tahun. Selama
itu Nabi menanamkan nilai-nilai tauhid dan mengajarkan akhlak mulia.
Nilai-nilai ketauhidan ini membuat Nabi dan sahabat-sahabatnya
tangguh menghadapi berbagai kesulitan dan rintangan serta tetap
bersemangat menyampaikan kebenaran. (untuk Lebih jelas silahkan
Baca Buku Pendidikan Agama Islam Kemendikbud 2017 hal 64 sampai
dengan 86)
B. Reaksi Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah saw
Sebagaimana yang telah disinggung pada bagian sebelumnya,
kaum kafir Quraisy terus berupaya menggalang kekuatan agar Rasulullah
saw. dan upayanya dalam penyebaran ajaran Islam dapat dihentikan.
Berbagai upaya mereka lakukan, mulai mengajak berdialog
10. dengan mengiming-imingi berbagai bantuan hingga kekerasan yang
dilakukan terhadap Rasulullah saw. dan para sahabat serta pengikut
ajarannya. Puncak dari kejengkelan mereka dengan cara memboikot
Rasulullah saw. dan para sahabatnya serta pengikutnya dari boikot
ekonomi dan politik. Apa yang menyebabkan mereka begitu keras
menolak dan geram terhadap ajaran yang dibawa Rasulullah saw.? Apa
yang salah dengan ajaran tentang kebenaran dan kasih sayang yang
merupakan idaman semua manusia beradab? Sebetulnya mereka
mengetahui dan memahami betul bahwa ajaran Ilahi yang dibawa
Rasulullah saw. adalah ajaran yang lurus, benar, dan haq.
Ada beberapa alasan kaum kafir menolak dan menentang ajaran
yang dibawa Rasulullah saw, di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Kesombongan dan Keangkuhan
Bangsa Arab jahiliah dikenal sebagai bangsa yang sangat angkuh dan
sombong. Mereka menganggap bahwa semua yang telah mereka
lakukan adalah sesuatu yang benar. Mereka menganggap bahwa tidak
salah dengan apa yang mereka lakukan. Kesombongan mereka
tercermin dari sya’ir-sya’ir yang mereka buat, terutama kesombongan
kaum Quraisy yang merasa suku mereka yang paling terhormat dan
paling berpengaruh. Mereka memandang bahwa mereka lebih mulia
dan tinggi derajatnya dari golongan bangsa Arab lainnya. Mereka tidak
menerima ajaran persamaan hak dan derajat yang dibawa Islam. Oleh
karenanya, mengakui dan menerima ajaran Islam yang dibawa oleh
Rasulullah saw. akan menurunkan dan menjatuhkan derajat dan
martabat serta mengancam kedudukan mereka.
2) Fanatisme Buta terhadap Leluhur
Kebiasaan yang telah mengakar kuat dan turun-temurun dalam
melaksanakan penyembahan berhala dan kemusyrikan lainnya,
11. menyebabkan mereka sangat sulit menerima ajaran tauĥid dan
menyembah Allah Swt. yang Ahad. Kebiasaan tersebut sudah
mengkristal dan berakar, mereka sangat sulit diberikan pemahaman
bertauĥīd. Tuhan bagi mereka diwujudkan dalam bentuk berhala-
berhala yang mereka buat sendiri sejak ratusan tahun lalu. Fanatisme
terhadap ajaran leluhur jelas-jelas telah menenggelamkan mereka ke
dalam kesesatan yang nyata. Fakta tersebut ditegaskan oleh Allah Swt.
dalam firmannya: “Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah
(mengikuti) apa yang diturunkan Allah Swt. dan (mengikuti) Rasul.”
Mereka menjawab, “Cukuplah bagi kami apa yang kami dapati nenek
moyang kami (mengerjakannya).” Apakah (mereka akan mengikuti) juga
nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak
mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?” (Q.S.al-
Mā’idah/5:104)
3) Eksistensi dan Persaingan Kekuasaan
Penolakan mereka terhadap ajaran Rasulullah saw. secara politis dapat
melemahkan eksistensi dan pengaruh kekuasaan mereka. Jika mereka
menerima Rasulullah saw. dengan ajaran yang dibawanya, tentu saja
akan berakibat pada lemahnya pengaruh dan kekuasaan mereka.
Kekuasaan dan pengaruh yang selama ini mereka dapatkan dengan
menghalalkan berbagai cara, tentu sangat bertolak belakang dengan
ajaran Rasulullah saw. Itulah sebabnya, mereka “mati-matian”
mempertahankan eksistensi dan keberadaan mereka untuk menolak
Rasulullah saw.
C. Ajaran-Ajaran Pokok Rasulullah Saw di Mekah
Secara implisit, risalah yang dibawa Nabi Muhammad Saw. pada periode
ini adalah sebagai berikut:
a) Mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya. Maksudnya
yaitu mengajak manusia untuk meninggalkan praktek-praktek syirik
12. menuju tauhid, dari praktek bid‘ah menuju ibadah sunah, dari
bergantung kepada berhala menjadi menghambakan diri kepada Allah
Swt., dari kafir menjadi muslim.
b) Mengesakan Allah Swt, yakni dengan menyembah hanya kepada
Allah Swt
c) Membebaskan manusia dari candu kemaksiatan dan perilaku
binatang lainnya.
d) Mensucikan diri dari kepercayaan syirik, kemaksiatan dan
perbuatan-perbuatan dosa lainnya.
e) Menghapus praktek perbudakan.
f) Mengangkat derajat manusia (terutama wanita) yang tenggelam
jauh ke lembah kenistaan. Di sisi Allah Swt manusia itu sama, yang
membedakan adalah tingkat ketakwaannya.
g) Mengajarkan beberapa syari’at yang langsung berhubungan
dengan Allah Swt. seperti salat.
Penilaian Pembelajaran
A. Uji Kompetensi
Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Nabi Muhammad saw menerima wahyu pertama, yaitu surah al-‘Alaq pada
tanggal 17 Ramadhan, sejak itu ia diangkat menjadi nabi. Pada waktu itu
Rasulullah menerima surah Al Alaq ayat …
A. Ayat 1-6
B. Ayat 1-4
C. Ayat 1-5
D. Ayat 1-7
E. Ayat 1-10
2. Rasulullah saw. Mulai berdakwah setelah turunnya wahyu kedua, yaitu
surat …
A. Al Fatihah ayat 1-7
B. Al Baqarah ayat 1-10
C. Muhammad ayat 1-5
D. Al Insan ayat 1-3
E. Al Mudassir ayat 1-7
13. 3. Pada awal dakwah Nabi secara terang-terangan, orang yang pertama
menentang Rasulullah adalah …
A. Umar bin Khatab
B. Abu Jahal
C. Abu Lahab
D. Abu Sufyan
E. Suku Quraisy
4. Dibawah ini yang termasuk ajaran pokok Rasulullah Saw, kecuali …
A. Membebaskan manusia dari candu kemaksiatan dan perilaku
binatang lainnya
B. Menghapus praktek perbudakan
C. Mengajarkan beberapa syari’at yang langsung berhubungan dengan
Allah Swt. seperti salat
D. Mensucikan diri dari kepercayaan syirik, kemaksiatan dan
perbuatan-perbuatan dosa lainnya
E. Menyembah berhala
5. Rasulullah bersikap pemaaf. Ketika nabi berdakwah, beliau dilempari batu
oleh penduduk …
A. Thaif
B. Yaman
C. Madinah
D. Makkah
E. Habsyi
6. Isi Risalah Nabi Muhammad SAW ketika memyampaikan wahyu kepada
penduduk Makkah yang paling penting dan paling mendasar ialah :
A. risalah ketauhidan
B. risalah muamalah
C. risalah keadilan
D. risalah pembinaan akhlak
E. risalah kemasyarakatan
7. Masyarakat Makkah sebelum datangnya risalah kerasulan Muhammad
SAW terkenal dengan sebutan jahiliyah, karena ….
A. banyak orang primitif
B. mereka menyembah patung
C. tidak mengenal Tuhan yang sebenarnya
D. berlaku hukum rimba
E. masyarakatnya jauh dari kota lain
14. 8. Faktor terpenting penyebab keberhasilan dakwah Rasulullah saw
adalah
....
A. kesempurnaan kejadian Rasulullah saw.
B. keluhuran akhlak pribadi Rasulullah saw.
C. ketinggian nasab Rasulullah saw.
D. ketepatan metode dakwah Rasulullah saw.
E. ketinggian kecerdasan Rasulullah saw.
9. Dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW secara
sembunyi-sembunyi berlangsung selama 3 tahun. Hal ini
dilakukan karena ….
A. untuk meletakkan dasar-dasar
B. masyarakat Arab sangat kejam
C. masyarakat arab tidak mengenal Tuhan yang sebenarnya
D. untuk mengatur strategi
E. perintah Allah SWT dalam surat Al-Mudatstsir : 1 – 7
10. Tersebut di bawah ini adalah taktor-faktor yang
menyebabkan orang- orang Quraisy menentang dakwah
Rasulullah SAW kecuali ….
A. Persaingan pengaruh dan kekuasaan
B. Persaingan dagang
C. Persamaan derajat
D. Takut di bangkitkan sesudah mati
E. Perniagaan patung