2. Jenis Gua
• Gua lava : terbentuk akibat pergeseran permukaan tanah
akibat gejala keaktifan vulkanologi, biasanya sangat rapuh
karena terbentuk dari batuan muda (endapan lahar) dan tidak
memiliki ornamen batuan yang khas
• Gua litoral : sesuai namanya terdapat di daerah pantai, palung
laut ataupun di tebing muara sungai, terbentuk akibat terpaan
air laut (abrasi)
• Gua batu gamping (karst) : adalah fenomena bentukan gua
terbesar (70% dari seluruh gua di dunia). Terbentuk akibat
terjadinya peristiwa karst (pelarutan batuan kapur akibat
aktifitas air) sehingga tercipta lorong-lorong dan bentukan
batuan yang sangat menarik akibat proses kristalisasi dan
pelarutan gamping. Diperkirakan wilayah sebaran karst
Indonesia adalah yang terbesar di dunia
• Gua pasir, gua batu halit, gua es dsb. : adalah bentukan gua
yang sangat jarang dijumpai di dunia, hanya meliputi 5% dari
seluruh jumlah gua di dunia
3. Manajemen Penelusuran
• Sebelum penelusuran
• Non teknis
• Pengumpulan data dan informasi tentang gua yang akan disusur
• Pengurusan surat izin dan surat jalan yang dibutuhkan
• Teknis
• Perlengkapan dan logistik
• Jumlah personil
• Selama penelusuran
• Pembagian tugas dan wewenang dalam tim
• Setelah penelusuran
• Checking dan perawatan peralatan
• Evaluasi dan laporan kegiatan
12. Teknik Penelusuran Gua
• Texas system
• Menggunakan 2 hand Ascender yang dihubungkan dengan
Cowstail yang ujung pendek di posisi bawah di tambah foot loop,
sedangkan yang lain dilewatkan ke dalam penyambung chest
harness dan dipegang tangan.
• Frog Rig System
• Sistem ini sering di sebut dengan sit and stand system, karena saat
meniti tali digerakan seperti orang berdiri lalu duduk, sampai saat
ini cara ini paling banyak digunakan karena kenyamanan,
keamanan dan kecepatan.