Dokumen ini membahas tentang induktor murni pada rangkaian AC. Induktor murni akan menyebabkan tegangan keluaran mendahului arus masukan sebesar 90 derajat. Persamaan untuk rangkaian induktor murni adalah v = L(di/dt), di mana tegangan (v) proporsional dengan laju perubahan arus (di/dt) melalui induktansi (L). Rangkaian induktor murni memiliki impedansi berupa reaktan induktif (XL) yang

1. Induktor Murni
pada Rangkaian AC
Tryana Friselia - 1012211055

2. TRANSMISI LISTRIK

3. Konstruksi Transformator

4. Persamaan gelombang sinus: )
(
sin 
 
 t
a
y
t
y 
sin
4

t
y 
sin
2

2 gelombang dengan amplitudo berbeda tetapi berfase awal sama

5. 2 gelombang dengan amplitudo sama tetapi berfase
awal berbeda
t
y 
sin
4

)
4
/
(
sin
4 
 
 t
y

6. )
2
/
(
sin
4
1 
 
 t
y
)
2
/
(
sin
4
2 
 
 t
y
2 gelombang dengan amplitudo sama tetapi berfase
awal berbeda
Bagaimana jika y1 + y2 ?

7. Superposisi dua gelombang
Diagram Phasor:

8. Rangkaian resistor murni
i dan v sefase
t
I
i
t
V
v


sin
sin



9. Rangkaian Kapasitor Murni
i mendahului v sebesar 90o
C
Xc
t
Xc
V
i
t
V
v



/
1
cos
sin




10. Rangkaian Induktor Murni
v mendahului i sebesar 90o
L
XL
t
XL
I
v
t
I
i






cos
sin

12. Rangkaian RC untuk
Tapis Lolos Rendah
vi = vR + vC
Sudut fase diambil dari input ke output

13. Perbandingan keluaran dan masukan:
2
2
)
/
(
1
/
1
/
)
/
(
)
(
/
1
)
(
1
/
1
/
o
i
o
o
o
i
o
V
V
tg
R
XC
saat
RC
untuk
C
R
V
V















o
o
o
i
o
iii
ii
i
untuk
V
V
Bagaimana









)
)
)
/

14. Grafik vo/vi terhadap frekuensi
(di kertas semilog: linier-logaritmik

15. Frekuensi 3 dB
Besarnya Penguatan (Gain) biasa
dinyatakan dengan dB, dengan definisi:
Untuk :
 
i
o V
V
dB /
log
20 10

 
dB
frekuensi
disebut
atau
dB
Gain
diperoleh
R
X
saat
V
V
o
C
i
o
o
3
3
2
/
1
/










16. Rangkaian RC untuk Tapis Lolos
Tinggi
vi = vR + vC
Sudut fase diambil dari input ke output

17. Perbandingan keluaran dan masukan:
2
2
)
/
(
1
/
1
/
)
/
(
)
(
/
1
)
/
1
(
1
/
1
/







o
i
o
o
o
i
o
V
V
tg
R
XC
saat
RC
untuk
C
R
V
V







o
o
o
i
o
iii
ii
i
untuk
V
V
Bagaimana









)
)
)
/

18. Grafik vo/vi terhadap frekuensi