2. يِلْهَأَو ْمُكَسُفْنَأ واُق واُنَمآ َينِذَّلا اَهُّيَأ اَي
َج ِحْلاَو ُاسَّنال اَهُدوُقَو اًارَن ْمُك
ُةَار
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu..(QS. At Tahrim : 6)
Larangan Meninggalkan Anak Yang Lemah
ًفٰع ِ
ض ًةَّي ِ
رُذ ْمِهِفْلَخ ْنِم ا ُْوكَرَت ْوَل َنْيِذَّلا َ
شْخَيْلَو
َيْلَو َ ه
ّٰللا واُقَّتَيْلَف ْْۖمِهْيَلَع ا ْوُفاَخ ا
ْوُل ْوُق
ً
ًل ْوَق ا
ًادْيِدَس
Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan
keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya.
Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara
dengan tutur kata yang benar. (QS. An Nisa’:9)
3. Umar bin Khattab RA berkata : Ada tiga hak
anak
Mendapatkan bapak/ibu yang
terbaikMendapatkan nama yang
baikMendapatkan tarbiyah terbaik (Islam)
Umar bin Khattab RA berkata : Ada tiga
hak anak
Mendapatkan bapak/ibu yang terbaik
Mendapatkan nama yang baik
Mendapatkan tarbiyah terbaik (Islam)
Anak adalah Aset
“Jika manusia meninggal, maka terputuslah
amalannya, kecuali tiga perkara; shadaqah
jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak
yang shalih yang mendo’akannya”
“Sesunguhnya Allah ta’ala akan
mengangkat derajat seorang hamba yang
shalih di surga. Kemudian dia akan berkata,
‘Wahai Rabb-ku, bagaimana hal ini bisa
terjadi padaku? Maka Allah menjawab, Hal
itu dikarenakan do’a yang dipanjatkan
anakmu agar kesalahanmu diampuni.’”
(HR. Ahmad).
4. ANAK
(FITRAH)
YAHUDI
NASRANI
MAJUSI
TAKWA
Al Furqon : 74
KEBANGGAAN DUNIA
Al kahfi : 46
FITNAH
Al Anfal : 28
MUSUH
Attaghobun : 14
ْلا ىَلَع ُدَل ْوُي ٍد ْوُل ْوَم ُّلُك
ِ
رْعُي ىَّتَح ،ِةَرْطِف
ُهْنَع َب
ِنَادِوَهُي ُهاَوَبَأَف ،ُهُناَسِل
ِهِناَر ِ
َِّنُي ْوَأ ِه
ِهِناَس ِجَمُي ْوَأ
“Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah
hingga ia fasih (berbicara). Kedua orang tuanyalah
yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
(HR Bukhori & Muslim)
Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan
kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-
isteri kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), dan jadikanlah
kami imam bagi orang-orang yang
bertakwa
Harta dan anak-anak adalah perhiasan
kehidupan dunia tetapi amalan-amalan
yang kekal lagi saleh adalah lebih baik
pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik
untuk menjadi harapan.
Dan ketahuilah, bahwa
hartamu dan anak-
anakmu itu hanyalah
sebagai cobaan dan
sesungguhnya di sisi
Allah-lah pahala yang
besar
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara
isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh
bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan
jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta
mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
5.
6. Tantangan Zaman Hari Ini…
Pornografi & pornoaksi: prostitusi
menghantui rumah kita
Kekerasan di sekolah :
menghancurkan mental dan
kepribadian
Kecanduan Games :
menghancurkan semangat
belajar dan konsentrasi
Narkoba
7. Imam Ibnu Qoyyim berkata:
Betapa banyak orang yang menyengsarakan anaknya, buah hatinya di
dunia dan akhirat karena ia tidak memperhatikannya, tidak
mendidiknya dan memfasilitasi syahwat (keinginannya), sementara dia
mengira telah memuliakannya padahal dia telah merendahkannya. Dia
juga mengira telah menyayanginya padahal dia telah mendzaliminya.
Maka hilanglah bagiannya pada anak itu di dunia dan akhirat. Jika Anda
amati kerusakan pada anak-anak, penyebab utamanya adalah ayah.
(Tuhfatul maudud 1/242)
9. Kebutuhan anak menghadapi kehidupan
• Karakter atau sikap mental yang kokoh:
kemampuan menyelesaikan masalah,
percaya diri, tidak mudah putus asa, mau
bekerjasama, kreatif, berkomunikasi
dengan baik,dll
• Kecerdasan emosi
• Keimanan yang kuat dan aqidah yang
benar
10. • Karakter dan Life skill dibangun
melalui interaksi bersama anak
setiap hari.mari melihat bagaimana
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
salam berinteraksi dengan anak…
13. Anak - anak di Zaman Nabi
• Usamah bin Zaid, menjadi panglima pada usia 18
tahun melawan tentara Romawi dan menang
• Abdullah bin Abbas,sudah disertakan dalam
musyawarah urusan yang berat di usia
remaja.menyadarkan 20 ribu khawarij alam satu
majelis.dan dewasanya menjadi gubernur di bashrah
15. Penghapal al-Qur’an di Usia Dini
Imam Syafi’i (150 H-204H) . Hafal Al-Quran ketika usia 7 tahun.
• Imam Ath-Thabari ( 224 H – 310 H), ahli tafsir . Hafal Al- Quran usia 7 tahun . Usia 8
tahun menjadi imam shalat. Menulis hadits usia 9 tahun.
• Ibnu Qudamah ( 541 H – 620 H). Hafal Al-Quran usia 10 tahun.
• Ibnu Sina ( 370 H- 428 H), Hafal Al-Quran umur 5 tahun.
• Ibnu Khaldun ( 732 H- 808 H). Hafal Al-Quran usia 7 tahun.
• As-Suyuthi (w: 911 H), hapal al-Qur’an sebelum umur 8 tahun, Umar bin Abdul Aziz
hapal al-Qur’an saat masih kecil
• Ibnu Hajar al-Atsqalani (w: 852 H) hapal al-Qur’an usia 9 tahun
Jamaluddin al-Mizzi (w: 742 H), hapal al-Qur’an saat kecil
17. “perintahkan anakmu untuk
melaksanakan sholat di saat mereka
berusia 7 tahun dan pukullah mereka
karena sholat-yakni tidak
mengerjakannya-di saat mereka telah
berusia 10 tahun”
1 . M e m p e r h a t i k a n
P e r k e m b a n g a n A n a k D a l a m
M e n d i d i k
18. Fase Perkembangan Anak
Lahir-1 tahun : masa membangun
kepercayaan
2-3 tahun : masa membangun
kemandirian
4-5 tahun : masa membangun inisiatif. Aktif
dan tegas dalam mengeksplorasi dunia melalui
imajinasi dan pengalaman
6-12 tahun : masa untuk berkarya
tunjukan prestasi. Mengembangkan bakat
dan kemampuan;mencapai kompetensi.
Umur 12-18 tahun : Masa mengembangkan
identitas, menerima diri sendiri, dan mandiri
19. 2. Bangun Hubungan Yang Erat
Dengan Anak Melalui Bermain
Rosulullah SAW bersabda, “Siapa yang
memiliki anak, hendaklah ia bermain
bersamanya dan menjadi sepertinya.
Siapa yang mengembirakan hati
anaknya, maka ia bagaikan
memerdekakan hamba sahaya. Siapa
yang bergurau (bercanda) untuk
menyenangkan hati anaknya, maka ia
bagaikan menangis karena takut
kepada Allah ‘Azza wa Jalla”. [HR Abu
Daud dan At Tirmidzi).
20. Kisah Rasul Dengan cucunya
• Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menjulurkan
lidahnya kepada Husain. Husain melihat merahnya
lidahnya dan iapun tersenyum riang karenanya.
• Diriwayatkan dari jabir, ia berkata, ”aku menemui
Rasulullah SAW & beliau sedang berjalan dengan 4
kakinya, dan diatas punggungnya ada Hasan dan Husain.
Beliau lalu berkata.”sebaik-baik onta adalah onta kalian
berdua dan sebaik-baik penunggang adalah kalian
berdua”
21. 3. Membangun kemampuan berpikir anak
• Kisah anak muda yang minta ijin berzinah kepada
rasul.Cara rasul menanggapinya membantu anak
remaja itu menggunakan pikirannya untuk
mengambil keputusan atas dirinya.
• Penting bagi anak memiliki kemampuan
menyelesaikan masalahnya sendiri karena
sepanjang hidupnya akan selalu menghadapi
permasalahan dan pilihan
22. 4.Berinteraksilah dengan
lembut kepada anak
Rasulullah SAW bersabda, ”sesungguhnya,sikap lembut tidak
ada pada sesuatu kecuali pasti membuatnya indah dan tidak
dicabut dari sesuatu kecuali pasti mengeruhkannya”
Perlakuan kasar kepada anak hanya akan membuat anak
bertambah membangkang atau bahkan membenci
orangtuanya.Karenanya bersikaplah lemah lembut namun tetap
tegas kepada anak.
23. 5 . Pujila h a na k untuk memotivasinya
• Rasulullah memotivasi Abdullah bin umar di saat
Abdullah masih kecil dengan ucapan
beliau,”sebaik-baik lelaki adalah Abdullah bila ia
sholat di malam hari. Setelah mendengar ucapan
Rasulullah tersebut, Abdullah tidak tidur malam
kecuali sedikit.
• Pujian yang baik hendaknya ditujukan kepada
perilakunya dan bukan sekedar memuji
orangnya.
24. 6.Menghindari banyak Me nc a c i d a n
me nc e la a na k
• Anas Bin Malik mengungkapkan,”aku telah
melayani Rasulullah selama sepuluh tahun
dan beliau tidak pernah mengatakan hal
buruk kepadaku atau mengatakan
kepadaku,”mengapa kau lakukan
ini,”atau”mengapa tidak lakukan ini?”
25. 7. Keteladanan (bimbingan melalui
perilaku langsung di hadapan anak)
• Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam
melewati seorang anak kecil yang sedang
menguliti kambing.Beliau lalu berkata
kepadanya,”menepilah!aku akan
memperlihatkan caranya padamu.”beliau lalu
memasukkan tangannya antara kulit dan
darah lalu melepaskan kulitnya dari arah
tersebut sehingga keketiaknya.