Hakikat agama menurut Islam adalah keyakinan akan kekuasaan Tuhan dan patuh kepada perintah-Nya. Tuhan menyampaikan ajaran melalui wahyu kepada Nabi untuk mencari keselamatan dunia dan akhirat serta mendapat ridho-Nya. Tanggung jawab utama manusia sebagai khalifah Allah adalah memakmurkan bumi dan memeliharanya dari kerusakan.
4. Kata hakikat (Haqiqat) merupakan kata benda yang
berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata “Al-Haqq”, dalam
bahasa Indonesia menjadi kata pokok yaitu kata “hak“ yang
berarti milik (ke¬punyaan), kebenaran, atau yang benar-benar
ada, sedangkan secara Etimologi Hakikat berarti inti sesuatu,
puncak atau sumber dari segala sesuatu.
Dapat disimpulkan bahwa Hakikat adalah kalimat atau
ungkapan yang digunakan untuk menunjukkan makna yang yang
sebenarnya atau makna yang paling dasar dari sesuatu seperti
benda, kondisi atau pemikiran.
5. Agama merupakan jalan yang diambil sebagai alternatif
bagi seseorang untuk mendapatkan keselamatan dalam
hidupnya. Keyakinan akan adanya kekuatan maha tinggi, yang
mengatur jalannya kehidupan memang sudah seharusnya
dipercayai oleh manusia. Karena sesuatu yang “ada” pasti ada
yang menciptakan. Dan yang menciptakan memiliki kedudukan
lebih tinggi dari yang diciptakan. Beragama harus dimulai
dengan keimanan kepada Tuhan. Mengimani Tuhan berarti
meyakini eksistensi dan sifat-sifat-Nya.
6. Hakikat agama adalah keyakinan akan adanya Tuhan yang
berkuasa, yang dipatuhi oleh hamba-Nya. Tuhan
menyampaikan ajarannya lewat wahyu-Nya kepada manusia.
Islam adalah agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW,
sebagai kelanjutan dan penyempurnaan agama yang dibawa
oleh para Nabi sebelumnya. Tujuan agama ini ialah untuk
mencari keselamatan hidup materi dan keselamatan hidup
spiritual, yang dalam istilah agama disebut: “keselamatan
dunia dan akhirat.”, dan puncaknya ingin mencapai rida Allah
Swt.
Definisi HakikatAgama
7. Islam telah lama menyorot tentang dimensi kemanusiaan. Hal Ini tidak lain karena
Islam hakikatnya adalah agama ketuhanan sekaligus agama kemanusiaan. Baca Juga Tiga
Alasan Islam Selalu Relevan dengan Berbagai Ruang dan Waktu Kalimat ini dibuktikan
dengan firman Allah di dalam Al-Quran “Kamu adalah umat terbaik diutus untuk manusia,
menyerukan kebaikan, mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah SWT” (Qs. Ali
Imran : (3):(110) ). Untuk tujuan kemanusiaan tersebut, ayat di atas lalu menguraikan secara
eksplisit bahwa peran yang mesti dilakukan oleh seorang muslim adalah menebar kebaikan
(al-amr bi al-ma’ruf), mencegah kejahatan (Al-nahy’an al munkar) serta beriman kepada
Tuhan (Al-imn bi Allah).
Dengan adanya dua konsep ini yang dibedah melalui ayat di atas, umat Islam
diharapkan mampu menjadi umat terbaik sebagai teladan dan panutan. Konsep umat terbaik
(Khair Ummah) sebagaimana dijelaskan dalam ayat tersebut sebenarnya ingin menegaskan
hakikat Islam adalah agama yang memelihara keseimbangan antara kemanusiaan dan
ketuhanan. Islam adalah agama sejak awal diturunkan untuk membawa misi perdamaian dan
perubahan bagi manusia). Hukum yang diturunkan melalui Nabi Muhammad saw. untuk
segenap manusia dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:Ilmu Tauhid, Ilmu Akhlak dan Ilmu Fiqh.
Secara garis besar hal tersebut merupakan hal-hal yang berkaitan satu dengan yang lainnya,
Sehingga terciptanya perpapuamn yang saling menyeimbangkan.
LANJUTAN
8. Memahami eksistensi dan martabat manusia
Eksistensi martabat manusia menurut pandangan Islam adalah
bahwasanya manusia diciptakan kedunia ini oleh Allah melaui berbagai
rintangan tentunya tiada lain untuk mengabdi kepadaNya, sehingga dengan
segala kelebihan yang tidak dimiliki mahluk Allah lainya tentunya kita dapat
memanfaatkan bumi dan isinya untuk satu tujuan yaitu mengharapkan ridho
dari Allah SWT. dan dengan segala potensi diri masing-masing kita berusaha
untuk meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan kita sehingga dapat selamat
Dunia dan Akhirat. Disebutkan bahwa:
“Dan aku tidak ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka mengabdi
kepadaku” (Q.S. Adz-Dzariyaat : 56)
Ayat diatas tersebut merupakan dalil yang berkenaan tentang keberadaan
manusia di dunia. Manusia di dunia untuk mengabdi kepada Allah SWT. Bentuk
pengabdiannya tersebut berupa pengakuan atas keberadaan Allah SWT,
melaksanakan perintahNya serta menjauhi laranganNya.
9. Memahami Tanggungjawab Manusia dalam
Pandangan “Hakekat Islam”
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Makna yang esensial dari kata ‘abd (hamba)
adalah ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan. Ketaatan, ketundukan dan kepatuhan hanya
layak diberikan kepada Allah, yang dicerminkan dalam ketaatan, kepatuhan, dan ketundukan
pada kebenaran dan keadilan. Sebagai hamba, tugas utama manusia adalah mengabdi
(beribadah) kepada Sang Khaliq; menaati perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
ِ
ةَمِّيَقْال
ِ
يند
َِكلَذ َو
ِ
َةاَكَّالز
وات
ِْؤي َو
ِ
َةالَّصال
وايمقي َو
ِ
َءاَفَنح
َِينِّالد
ِ
هَل
ِْخم
صِل
ِ
َ َّ
ّللا
وادبْعَيل
الإ
وارمأ
اَم َو
Artinya “Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya, dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya
mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang
lurus.” – (QS.98:5)
Lanjutan
10. Lanjutan
Tanggung Jawab Manusia sebagai Khalifah Allah
Tugas hidup yang dipikul manusia dimuka bumi adalah tugas kekhalifahan,
yaitu tugas kepemimpinan; wakil Allah di muka bumi untuk mengelola dan
memelihara alam. Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang
kekuasaan. Manusia menjadi khalifah, berarti manusia memperoleh mandat
Tuhan untuk mewujudkan kemakmuran di muka bumi. Dengan ketentuan bahwa
Seorang wakil yang melanggar batas ketentuan yang diwakili adalah wakil yang
mengingkari kedudukan dan peranannya serta mengkhianati kepercayaan yang
diwakilinya. Oleh karena itu dia diminta pertanggung jawaban, sebagaimana
firman Allah dalam surat fathir : 39 yaitu:
“Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa
yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran
orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada
sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan
menambah kerugian mereka belaka”.
11. Ada 2 peran penting sebagai Khalifah dimuka ini yang diamanahkan dan dilaksanakan manusia sampai hari
kiamat:
a. Memakmurkan Bumi (Al ‘Imarah).
Yakni dengan mengeksploitasi alam dengan sebaik-baiknya dengan adil dan merata dengan tetap menjaga
kekayaan agar tidak punah, supaya generasi berikutnya dapat melanjutkan exploitasi itu.
b. Ar Ri’ayah
Memelihara bumi dari upaya-upaya perusakan yang datang dari pihak manapun (ar ri’ayah). Melihara bumi
dalam arti luas termasuk juga memelihara akidah dan akhlak manusianya sebagai SDM (sumber daya manusia).
Memelihara dari kebiasaan jahiliyah, yaitu merusak dan menghancurkan alam demi kepentingan sesaat. Karena
sumber daya manusia yang rusak akan sangat potensial merusak alam. Oleh karena itu, hal semacam itu perlu
dihindari.
Dua peran di atas adalah yang di pegang manusia di muka bumi, sebagai khalifah dan ‘abdun
merupakan keterpaduan tugas dan tanggung jawab dengan kreatifitas dan amaliyah yang selalu berpihak pada
nilai-nilai kebenaran. ua sisi tugas dan tanggungjawab ini tertata dalam diri setiap muslim sedemikian rupa.
Apabila terjadi ketidakseimbangan, maka akan lahir sifat-sifat tertentu yang menyebabkan derajat manusia
meluncur jatuh ketingkat yang paling rendah, seperti firman Allah.
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia, dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” – (QS.95:4)
Lanjutan
12. Kesimpulan
Hakikat Agama dalam perspektif yang memposisikan manusia sebagai khalifah
dibumi merupakan salah satu dari kebesaran Allah swt. Dengan adanya agama yang
melekat pada pribadi merupakan karunia dari Allah dan untuk melakukan hal- hal
yang sesuai dengan ajaran dan tingkah laku yang mencerminkan bahwa agama islam
adalah agama perdamaian dan menyebarkan tauhid ke seluruh muka bumi.
Kebesaran Allah yang membuat pribadi memiliki akal untuk memilah atau memilih hal
yang harus dilakukan atau sebaliknya. Dengan begitu manusia dapat menjalankan
sesuatu hal dengan baik dan dengan cara halal pula. Agama Islam adalah agama
peradaban yang akan ada hingga akhir kiamat, Hal ini membuktikan bahwa allah yang
maha Agung telah melimpahkan rahmat nya serta karunianya pada manusia agar
tetap pada kaidah dan jalan yang benar di muka bumi. Hal- hal yang berkaitan pada
individu diatur dalam Alquran, yaitu kitab suci umat agama Islam dan Hakekat Agama
sebenarnya memiliki berbagai pandangan satu sama lain, dengan garis besar bahwa
haluanya yaitu kitab Al-quran dan hadist.