Tiga dokumen menggambarkan suasana malam yang sepi dan sendirian. Mengisahkan kerinduan akan kehadiran orang terkasih yang telah jauh. Menggunakan imajinasi untuk menemani rasa kesepian di malam hari.
Jual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Omong kosong tak berdusta
1. Omong Kosong Tak Berdusta
Aku berteman dengan gelap
Berteman dengan cahaya lilin
Aku tidurkan semua mahluk malam dengan alunan musik
Lembut menusuk alam mimpi membius mata sehat
Menghantarkan tenang dalam ketakutan
Biarlah gelap tetap gelap
Biarlah lilin tetap meredup
Perlahan akan lelah dalam asap dan padam
Dan saatnya malam menyelimuti alam dengan dingin
Aku bernyayi dalam hati
Melantunkan lagu yang tak bernada
Menghembuskan asap panas menghangatkan badan
Mengusir ngantuk dari mata
Agar tetap terjaga melihat rembulan yang malu-malu
Bulan tak berteman bintang
Bintang lelah memancarkan sinarnya
Istirahat di balik langit dibalik awan
Seakan enggan menyapa malam dengan sayap-sayapnya yang bersinar
Seakan bosan berdiri melihat sepi di antara angin sepoy
Angin sebentar-sebentar menggoda diriku
Melepaskan hangat aliran darahku
Mencoba merasuki kulit dan menusuk dagingku
Mencari celah kesepianku dalam tubuh
Agar dapat bertahan menjadi bagian dalam hangatku
Kini aku sendiri bertahan
Tak mau lagi terjaga juga tak mau lagi terlelap
Kini mata ini memandang angan
Melihat kenangan manis bersama mata yang telah jauh
Kini malam benar gelap
Dan dingin benar dingin
Dan lilin benar redup
Dan aku sendiri menulis cerita dalam lagu
Melukis kenangan dalam luka
Mengisahkan keindahan dalam tangis
Menyanyikan lagu merdu dalam pilu
Merayap mencari omong kosong yang lain
10:18
3/6/2014
2. Bulan Merah
Bulan sedang merah
Mungkin dia malu
Atau mingkin dia marah
Atau mingkin dia habis diriasi wajahnya
Atau mungkin habis minum darah
Atau mungkin dia memang merah
Atau??
Bulan sedang kemerah-merahan
Tampaknya bulan suka menyendiri di sore hari
Memandang jalanan aspal keras taK tau perasaan
Mendengar nyanyian kelelawar yang terbangun
Menikmati indahnya langit sore ditinggalkan mentari
Bulan itu masih merah
Entah mungkin ada yang sedang melukiskan
Mencoba bercerita tentang suatu rasa
Rasa sendiri di atas bulan merah
Rasa sendiri bersama bulan merah
Rasanya bulan tak mau merah
Seakan terlihat air mata melunturkan warnanya
Menyeka semua warna merah bagai darah
Nanti-nanti akan bersih kembali wajahnya
Dan bintang berani menatap dan menemaninya
Ah bulan tetap saja merah
Dan aku tetap saja memandanginya
Seperti aku ingin bercerita tentang kelopak mata yang jauh
Seakan dia ingin bercerita tentang lolongan anjing yang membuatnya ketakutan
Nanti bulan mungkin tetap merah
Biarlah tetap merah
Asalkan bulan bahagia
Walaupun aku tak mau bulan itu merah
Biarlah bulan itu merah
Mungkin itulah yang terbaik
06:45
3/15/2014
3. SUSUATU
Ahahaaha
Aku meminum susuatu
Seperti aku ingin susuatu
Yang mampu melukiskan suasana hatiku
Yang sedang dirundung susuatu
Hmmm
Agaknya aku masih lupa susuatu itu
Tapi aku masih ingin meminum susuatu itu
Tak apalah aku lupa,,
Yang penting susuatu itu menemani soreku yang sendiri
Membantu mencerna semua yang telah aku rasakan
Ahahaha
Aku jadi ketawa sendiri
Melihat susuatu yang akan aku minum
Tapi aku lupa apa nama susuatu itu
Ahahahaha
Aku jadi tertawa lagi
Melihat lucunya gelas berwarna putih
Putih karna minuman susuatu itu
Putih seingin aku warnakan hatiku yang berdarah-darah ini
Hmmm
Ahahaha
Aku mulai berhenti tertawa
Dan berfikir
Mencoba mengingat siapa dia
Dia adalah susuatu.,.,.
Menemani sebatang rokok lembut
Mencoba membakar lembar-lembar lama.,,.
4. AJAKAN HUJAN
Hujan mengajak aku berlari
Mencari arahnya mengalir
Mencari alasan tangisannya
Mendengar nyanyian lirihnya
Hujan mengajak aku terbangun
Menyelam dalam rintikannya
Melukis gerak bahasa wujudnya
Merangkai masa nanti dengan khayalan
Hujan mengajak aku menangis
Menyamar dalam tetesan air matanya
Menjerit dalam gemercik jejak langkahnya
Bernyanyi lagu sendu dalam alunan nadanya
Hujan mengajak aku berbicara
Menyusun bahasa dalam kebisuannya
Merangkai puisi dalam kata kosongnya
Mengisahkan tentang waktu yang mengendapkan wujudnya
Hujan mengajak aku pergi
Lari dan menghilang dari segala dimensi hidup
Bersembunyi dalam kenyataan takdir
Menyamarkan tangis dalam jeritannya
Hujan mengajak aku diam
Hujan mengajak aku berteriak
Hujan mengajak aku melara
Hujan mengajak aku bernyanyi
Hujan mengajak aku putus asa
Hujan mengajak aku bangkit
Hujan mengajak aku berlawanan dalam waktu
18/03/2014
5. BINTANG TAK MASALAH
Kemana bintang pergi malam ini
Langit gelap tak bersinar
Bagai layar hitam di atas panggung
Mengapa bintang pergi malam ini
Malam begitu sepi tak bersuara
Bagai kamarku saat aku melamun
Langit malam itu indah karena bintang
Bintang tak tampak jika tak ada malam
Dan aku duduk melamun mencari sepercik cahaya bintang
Untuk menghibur mata yang kosong tak terpandang arah
Diamku temani sepi
Kalut hatiku temani gelap
Nanti angan mimpiku temani malam
Berjuta bintang di langit
Hanya satu yang aku pandang
Ingin aku petik seperti buah mangga
Ingin aku kirim ke tempat dia berada, untuk menemaninya
Walau aku tahu dia telah mendua
Tak masalah langit tak berbintang
Tak masalah gelap tak bersuara
Agar aku lebih khusuk dalam lamunan
Memikirkan suatu yang telah terjadi
Mengharap suatu yang telah pergi
Tak masalah dia bahagia dan aku sendiri
Tak masalah dia lupa dan aku merindu
Walau telah lalu tapi aku tak rela
Walau telah malam tapi aku masih terjaga
Walau telah pergi tapi aku menanti
21/03/2014
09:19
6. ANGIN BEGINI 5/05/2014-21:09
Tak ada angin yang berhembus
Sekiranya mereka lelah merayapi dinding-dinding
Sekiranya mereka ingin terdiam di antara guliran waktu
Maka biarkanlah anak kijang berlari sendiri
Mencari persembunyian angin semilir
Nanti bisa menghapus tetesan keringat di dahinya
Maka biarkanlah anak ayam berteriak
Mencoba menangis merengek kepada induknya
Melepaskan ketakutan dibawah kepak sayap yang tebal
Tak ada angin berhembus
Berlarian bermain debu di jalan raya
Berkata dan bernyanyi di antara gilasan roda
Maka biarkanlah semua sayap terkembang
Berlari menjauh dari tanah tempat angin bermain
Meninggalkan pijakan tajam bekas kuku-kukunya
Maka biarkanlah semut waspada
Mengajak sanak saudara mencari manisnya dunia
Memilah-milah rasa di antara pahitnya jalanan
Tak ada lagi angin berhembus
Menari menggoda aliran darahku
Mengajak angan merangkai mimpi tinggalkan kepedihan
Maka biarkan aku melamun
Mencari bayangmu di antara memoriku
Menata kembali urutan kau menggoda senyumku
Maka biarkan aku mengenangmu
Aku simpan rapi setiap nada kata dan gerak tubuhmu
Aku rasakan sisa-sisa hangatnya genggaman tanganmu
Maka biarkan aku tetap mencari celah di hatimu
Seperti aku mencari persembunyian angin semilir
Seperti aku masih merasa dirimu merindukan kenakalanku
Maka biarkanlah rasa ini terungkap
Sesegar saat angin mengajak kulitku menari-nari
Selega embun pagi menanti angin menghampirinya
Maka biarkan semua begini
Nanti mungkin juga akan begini
Karna memang kita harus begini
Maka beginilah jadinya
7. SENASIP MANGKUK KOSONG
Kini kau diam menyimpan semua kata
Dan pergi sembunyi dibalik bayang tubuhmu
Kini aku diam menyimpan sejuta ungkapan
Dan duduk melamun bertanya kenapa kau berbeda
Mangkuk yang kau sediakan untukku akan tetap kosong
Jika kau tak mengisinya dengan bubur kacang ijo yang aku beli
Dan mangkuk itu akan benar-benar kosong selamanya
Jika kau tak mau mengerti apa maksud hatiku
Percuma saja ternyata apa yang aku berikan
Dan dirimupun tak mau menyesali semua yang kau buat sia-sia
Seakan semua akan berakhir
Dan aku pun harus pergi untuk sementara
Biarkan dirimu sendiri
Biarkan dirimu mencari
Biarkan diriku menghilang
Biarkan diriku terlupa
Kini kau sendiri menyimpan semua senyum
Dan kau mencari kata dibalik diam lamunanku
Kini aku menghilang membuang semua kecewa
Dan mencoba melupakan untuk dilupakan
Biarkan semua seperti mimpi
Dan biarlah mimpi tetap hanya dalam lelap
6/15/2014
1:11 pm
8. Saat Aku Kamu
Saat aku duduk sendiri, aku sepi
Aku tak berteriak
Aku tak bernyanyi
Aku tak berlari
Kurang lebih 1 – 5 detik, terlintas bayang wajahmu
Teringat tawa kecilmu
Terbayang impian bersamamu
Aku pun tersenyum kecil
Saat itu ..
Saat itu ..
Satu kata yang aku ucap : “rindu”..
Satu rasa yang aku rasa : “cinta “..
Satu nama yang aku sebut :”Sara” ..
Serasa dunia berputar cepat di bawah telapak kaki ku
Serasa mengajak aku menuju rumahmu
Serasa mengajak aku menyanyikan lagu rindu
Serasa mengajak aku menuliskan puisi cinta
Dan serasa apa yang kau miliki, mendamaikan hatiku ..
Dengan sederhananya, aku ungkapkan ..
Rasa ini abadi tak mau terganti
Dengan apa adanya, aku katakan ..
Kau lah yang aku mau
Saat aku duduk sendiri, aku sepi
Aku bayangkan ada dirimu disamping
Aku nyanyikan lagu rindu untukmu
Aku bacakan puisi cinta untukmu
Aku curahkan seluruh rasa sayangku padamu..
Selamat Ulang Tahun ,
Untuk Agnes Sarawati Ika Nurgaheni ..
Semoga Damai Kasih Tuhan Yesus selalu ada di hatimu..
Semoga hari-harimu selalu ada kebahagiaan ..
Semoga selalu mendapat rejeki yang berlimpah, kesehatan dan cinta kasih ..
Semoga aku bisa mendampingi hidupmu nanti ..
21-12-2014
9. MIRROR-MIRROR
Kini hanya ada bayangan tubuhku sendiri di cermin
Benar-benar sendiri
Tak ada yang aku peluk
Ataupun tersenyum karna aku goda
Kini hanya ada aku di alam maya itu
Aku singkirkan semua sisa kenangan yang menempel
Aku hilangkan semua bekas-bekas senyumnya di wajahku
Aku musnahkan semua harum tubuhnya dari kepalaku
Sampai hanya aku yang tersisa di cermin itu
Kini hanya cermin yang tau wajah asliku
Hanya cermin yang tau seperti apa tangisku
Yang tau seperti apa senyum bahagiaku
Yang tau seperti apa rupa sepi hatiku
Yang mungkin bisa mendengar cerita-cerita ngawur ku.
Kini hanya ada bayanganku sendiri di cermin
Benar-benar sendiri
Tanpa luka tanpa bahagia
Tanpa cerita tanpa tulisan
Tanpa tangisan dan jeritan, benar-benar aku sendiri melamun
Kini hanya cermin yang menemani hariku
Mengarahkan bagaimana cara menyisir rambut
Memperhatikan jenggotku yang sudah panjang
Menatap dalam mataku seakan ingin berkata mencaci bernyanyi juga menyanjung.
Terimakasih untuk cermin yang mau mengerti
Mengerti kegilaanku dan mengerti kebodohanku
Sebenarnya, cermin siapa yang aku pandang ?
Celakanya, aku tak punya cermin di kamar.
Jadi selama ini cermin mana dan bayangan siapa?
Kenapa aku bilang ada cermin dan ada bayangan?
Dan nyatalah benar kesendirian ini.
7-9-2014
3:36
10. Ekstrak Kulit Manggis
Jika malam itu sendiri, maka sepi
Seperti cerita sebelum kita tidur
Tanpa peraga, tanpa gambar, hanya angan
Dan akan menjadi mimpi dalam lelap
Kepulan asap menyelimuti lampu kamar
Memandang cerah terhadang kenangan
Berharap malam berteman bulan dan bintang
Agar sepi tak terlalu membunuh perasaanku
Kelelawar-kelelawar itu mungkin sudah bosan
Untuk mampir menengok jendela kamarku
Seakan menagih cerita tentang pagi
Yang tak sempat dia rasakan selama jam terbangnya
Ceritakanlah tentang mimpi indah, wahai malam
Dongengkanlah kisah cinta yang happy ending
Hibur anganku dengan kebohongan kalian
Nanti aku rasakan seakan melayang di antara awan cirus
Itu detak detik jam dinding mulai mengoceh
Membenarkan dan membela sepi yang membegalku
Dan sudahlah aku hanya bisa diam
Menggerutu dalam lamunanku, berteriak memaki dalam diamku
Sebenarnya apalah maunya raga ini
Memanggil kembali lubang luka berdarah dalam hati
Sesukanya saja aku lampirkan kenangan
Membuat dingin malam terasa tak berarti
Semoga saja semua hanya cerita dalam dongeng
Yang aku anggap nyata dalam kepalaku
Dan berharap malam masih panjang
Ingin aku bermimpi lebih lama lagi (>> status bb fadiyah)
Hey, ada kabar gembira...
Sekarang kulit manggis sudah ada ekstraknya ..
9:15 pm
23/07/14
11. Kini aku terjebak di dalam mimpi
Mimpi yang lama aku alami, memfosil dalam kerak otakku
Kini akku terjebak dalam angan
Angan yang selalu melayang, menghantui dalam kamar kumuhku
Kini aku masih saja bermimpi
Sudah minum kopi berkali-kali agar terjaga
Agar aku sadar itu hanya mimpi
Agar aku mau melepas angan yang tak jelas mana ujungnya
Kini aku mengharapkan mimpi itu
Ingin aku selalu terjaga agar tak lagi bermimpi
Ingin aku terlelap saja tanpa ada bayang atau angan
Kosong, tiba-tiba nanti pagi sudah menjarah gelap malam
Ah ini malam enaknya ya tidur saja
Meletakkan angan dalam lelap letih
Lalu menghitung rajutan bambu satu per satu
Lalu berbicara sendir bagai mempunyai kawan
Bercerita tentang kemarin dan nanti
Bernyanyi tentang tersendatnya jalan pulang
Ah memang ini malam enaknya tidur
Nanti pagi bangun kesiangan, dan malas bangun
Mencoba kembali tidur dan tak mau terjaga
Lemaskan badan hipnotis pikiran untuk malas
Mengundang peri mimpi menemani cerita khayalku
Dan,, aku mohon tidurkan aku sampai aku lupa luka ini lagi..
Enaknya membayangkan aku tertidur lagi
Melamun melelapkan mata meluapkan kecewanya ini
Coba aku minum ekstrak kulit manggis
Barang kali sembuh semua ini..
Aku lupa caranya mengantuk
Aku lupa caranya membuat dia rindu
Aku lupa alasannya mengapa aku cinta
12. Dulu ada mimpi dalam tidur
Membuat terasa nyata dan ada
Seperti indah sebelum pada waktunya
Kini ada derita dalam tidur
Membbuat terasa perih dan gundah
Seperti tak sadar meminum teh panas sebelum ditiup
Dulu dan kini memang beda
Dulu kau di sini, kini kau di sana
Dulu kau di hatiku, sekarang kau di hatinya
Dulu dan kini agak sama
Dulu kau bahagia, sekarang kau bahagia
Dulu kau indah denganku, sekarang kau indah dengannya
Dulu dan kini apa peduliku
Kau tetap bahagia dan aku tetap bermimpi
Apa pula pedulimu
Bahkan jangan-jangan hanya aku yang peduli
Pergilah kasih , gapai hidup barumu itu
Bahagialah dengan dia lebih saat bersamaku
Aku akan tertawa walau menangis
Aku akan tersenyum walau bersedih
Aku akan tetap mendoakanmu walau terluka
Bahagiamu adalah keinginanku
Walau ternyata tidak dengan olehku
titik dua bintang.. miss you mama ..
08/26/2014
05:33 am
13. Asudahlah
Perlahan aku mencoba merapikan kembali tatanan hatiku
Yang kembali berantakan kala itu
Kala itu aku menemukan mimpi lagi
Yang kala itu aku bermimpi terlalu dalam
Dan menjadi agak nyata dalam lelapku
Dan kala itu pula aku mengubah tatanan hatiku
Seperti kapal yag tertimpa meteor lalu diterjang badai lalu menghantam batu karang besar lalu
tertimpa gunung es lalu dikerubungi ikan paus raksasa lalu diperebutkan oleh gurami raksasa lalu
jatuh ke dasar lautan yang dalam lalu terseret arus laut yang dahsyat lalu dijadikan rumah ikan-ikan
kecil yang setiap hari terjadi perang diantara ikan hiu dan cumi-cumi dan ubur-ubur dan bintang laut
dan ikan hias dan ikan koki (kalau ada) dan kemungkinan ikan paus juga ikut berperang.
Tidak ada cahaya tidak ada nafas tidak ada jalan, hanya ada angan perih dan ahsudahlah
Mari kita sembunyikan tangis dari wajah ini
Mari kita simpan rengekan manusia lemah ini dari perilakunya
Mari kita berikan senyum kepada wajah yang putus asa ini
And why so serious?
Ada beberapa pilihan dan ada pula beberapa keputus-asaan yang mengikutinya
Ada beberapa mimpi dan ada beberapa kenyataan yang membuat pahit
Ada beberapa senyum dan ada beberapa tangis yang telah tersembunyi
Ada beberapa tawa yang telah ia bawa pergi
Pergi berlalu seperti angin
Pergi saja tanpa pamit dan alasan
Pergi tanpa ada harapan dan kata maaf apalagi kata rindu
Hanya pergi
Dan perlahan aku mencoba merapikan kembali tatanan hatiku ini
Perlahan aku tertawa lagi diantara perih ini
Karena tidak ada cukup waktu untukku bersedih
Walau aku sangat ingin waktu untuk itu ada
Nah sekarang biarlah dewasa ini pergi dan digantikan kebodohan
Sekarang biarlah tangis ini sirna tersamar oleh hujan yang tak tau kapan turun
Sekarang biarlah aku terjaga agar tak ada mimpi yang aku lihat
Karena sudah cukup aku tertidur
Sudah cukup aku
Sudah cukup
Ah sudahlah..,
8/27/2014 05:28
14. Asudahlah II
Memang ada kisah yang kadang tanpa berjudul
Kadang ada lagu yang tak bersyair
Ada pula cinta tak memiliki
Ada pula mimpi tak terdasarkan lelap
Dan saat semua terasa hampir sempurna padahal jauh
Dan saat semua terasa lengkap padahal masih sangat kurang
Dan saat semua terasa bahagia padahal banyak kepalsuan
Akhirnya hanya kecewa dan bersalah dan hanya bingung
Bingung kenapa mimpi harus membodohi kenyataan
Karang pastilah keras, surya pastilah silau, kutub pastilah dingin
Tapi tertawa bukan pasti bahagia, tersenyum bukan berarti senang
Gelap bukan pasti malam
Ah selalu saja waktu membuat aku merasa begitu lemah
Merasa begitu bodoh, bahagia, sedih, kecewa, bangga, putus asa, semangat,
Merasa semua rasa menjadi satu dalam waktu yang sama
Aku bayangkan jika nanti aku lihat ada bayangan lain dibalik tubuhmu
Nanti aku akan sadar betapa aku terlalu lama diam dan belajar
Hapuskan semua itu, aku mohon
Semua kemarin dan nanti
Agar sekarang terasa ringan saat aku melawan angin
Coba aku tidur lagi
Mungkin aku mendapat mimpi lain untuk aku cerna
Mungkin aku mendapat ah sudahlah ..
30/08/2014 10:50 am
15. Itu Saja
Biarkan aku puas memandangi wajahmu
Biarkan aku puas menikmati senyummu
Biarkan aku puas mendengar suaramu
Jangan kau terburu pergi dari hadapku
Karna aku ingin memilikimu tapi tak bisa
Karna aku ingin merindumu tapi tak pantas
Karna aku ingin menyayangimu tapi terlarang
Jangan kau terlalu jauh dari aura nafasku
Akan aku nikmati saja bayangmu
Akan aku serap saja mimpimu
Akan aku jaring saja sinar cantikmu
Jangan kau palingkan matamu dariku
Nanti, jika kau telah benar jauh
Akan aku kenang semua yang kau sisakan untukku
Akan aku simpan semua yang kau berikan padaku
Tapi jangan terlalu cepat kau jauh dariku
Nanti aku bisa menangis tanpa air mata
Sebelum aku menyadari kau memang bukan milikku
Nanti aku bisa bermimpi tanpa tertidur
Sebelum aku belajar cara merelakanmu jauh dariku
Pelan-pelan saja jika kau bisa mengerti
Aku masih ingin memandangi wajahmu
Nanti ..
Itu saja..
16. Itu Saja II
Aku mencoba menahan diri
Mencoba untuk tidak peduli
Agar air mata ini tak tau yang diinginkan hati
Agar hati ini tak mampu menerka maksud lidah
Yang biasanya meninggalkan sekarang ditinggalkan
Yang biasanya memberi rasa sekarang diberi rasa
Agar semua yang tersisa sampai di mata
Agar semua yang berlalu terlukis indah dalam kalbu
Ini kata-kata biarlah tersimpan rapat
Biar aku tata rapi dalam sajak tak berbaris
Jika dapat jekpot mungkin bisa aku beri nada
Nanti biar rembulan yang bernyanyi menghibur burung hantu
Biarkan aku sembunyikan muka melas ini
Biarkan aku pakai topeng pesta ini
Agar orang dewasa seperti orang bodoh
Agar orang tua seperti anak kecil
Biarkan saja nanti berlalu
Nanti mentari kembali sebelum rembulan sembunyi..
Biarkan dulu bintang2 kecil berlari
Biarkan mereka merangkai jaring2 mimpi
Biarkan malam ditemani tawa mereka
Nanti mentari akan tersenyum sebelum rembulan tertidur..
Biarkan mereka menjalani jalan yang terbaik
Karna mereka memang yang terbaik
Biarkan mereka pergi untuk kembali..
Itu saja.
17. Itu Saja III
Kenapa harus tidak bisa bersatu saat ada perbedaan?
Aku menerima perbedaan, tapi kamu menolak perbedaan.
Bagi kamu, bersama harus sama.
Apakah gelas harus ditutup dengan gelas?
Apakah kuali harus ditutup dengan kuali ?
Apakah kesempurnaan itu ada karena semua sama?
Kenapa kamu tidak menerima perbedaan jika yang berbeda itu bisa membuat kamu bahagia?
Apakah sejahat itu Penguasa surga?
Harus sama agar diberi kebahagiaan hidup?
Apakah semunafik itu cinta?
Harus sama agar diberi kesejatian
Itu saja.
18. Aku yang Meminta Aku yang Menerima
Aku yang meminta aku yang menerima
Saat aku butuh jawaban ya atau tidak
Saat aku ingin hati ini tenang atau gundah
Saat aku akan merasa senang atau kecewa
Saat aku meminta aku harap menerima
Saat aku menerima aku harap bahagia
Saat aku bahagia aku harap selamanya
Saat semuanya bukan itu, aku harap ini mimpi
Dan aku harap aku terjaga segera
Agar aku dapat menikmati mimpi itu
Agar aku dapat merasakan kekecewaan itu
Agar aku dapat menghapus apa yang aku rasa
Saat aku bertanya aku yang mendengar
Kau jawab dan kau tegaskan
Kau beri dan kau tinggalkan
Kau tertawa dan mungkin kau menangis
Kau diam dan kau tetap diam
Aku meminta dan kau memberi
Kau memberi dan kau pergi
Aku tetap dan kau berlari
Aku sendiri dan kau denganya
Aku terbangun dan tak mau mengenang
Aku bernyanyi dan kau lenyap
Aku berharap dan kau menjawab
Tidak.