Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)Yahya M Aji
Berikut merupakan kumpulan lirik lagu Rhoma Irama yang dirangkum dari berbagai sumber. Jumlah lirik keseluruhan adalah 260+ lagu, dari A sampai Z.
Selamat menikmati!!
Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)Yahya M Aji
Berikut merupakan kumpulan lirik lagu Rhoma Irama yang dirangkum dari berbagai sumber. Jumlah lirik keseluruhan adalah 260+ lagu, dari A sampai Z.
Selamat menikmati!!
ANTOLOGI SYAIR KELAS 9J - SMPN 1 CIPANAS - JAGUAR PETANG TIGA PULUHAldi Aldinar
ANTOLOGI SYAIR 9 J - SMPN 1 CIPANAS
JAGUAR PETANG TIGA PULU
Syair ini terdiri dari berbagai genre, tema, perasaan, dan kisah yang ber beda. dari mulai kisah asmara, rindu, pengkhianatan,dan lain sebagainya yang sangat kompilasi dengan bahasa gugahan yamg sederhana, tak bisa diterka setiap kepengarangannya misterius, maka bacalah !!!!!!
ANTOLOGI SYAIR KELAS 9J - SMPN 1 CIPANAS - JAGUAR PETANG TIGA PULUHAldi Aldinar
ANTOLOGI SYAIR 9 J - SMPN 1 CIPANAS
JAGUAR PETANG TIGA PULU
Syair ini terdiri dari berbagai genre, tema, perasaan, dan kisah yang ber beda. dari mulai kisah asmara, rindu, pengkhianatan,dan lain sebagainya yang sangat kompilasi dengan bahasa gugahan yamg sederhana, tak bisa diterka setiap kepengarangannya misterius, maka bacalah !!!!!!
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. ADINDA
Adinda oh sayang adinda
Namamu tiada duanya
Adinda oh sayang adinda
Dikau intan permata
Sejuknya embun dinihari
Sesejuk tutur senyum kau beri
Hangatnya sinar matahari
Sehangat cinta yang kau beri
Sejak ku mengenal dikau
Dunia nampak indak kemilau
Aku hidup hanya untukmua
Jangan jangan jangan tingggalkan daku
Adinda oh sayang adinda
Cintamu tiada duanya
Adinda oh buah hatiku
Kau dan aku selalu satu
Adinda dikaulah embun pagi
Adinda dikaulah matahari
Adinda dikau permata hati
Adinda . . . cintamu . . . . .
Adinda . . . . .
CINTA
Ke gurun engkau ikut
Ke kutub engkau turut
Bersama sehidup semati
Demikian kau ucapkan janji
Menangis kita berdua
Tertawa bersama
Tapi kini kau ingkari
Segalanya kau tak peduli lagi
Dan yang lebih menyakitkan kalbu
Kau bercumbu di depanku
Oh, Tuhan tunjukkanlah dosa dan salahku
Mudahnya dia buat janji Semudah dia
ingkar janji Alangkah kejamnya cinta Oh,
alangkah pedihnya Kejam oh kejam Pedih
oh pedih Cinta oh cinta
CITRA
Dari jauh kudatang, senyum itu kurindu
Pada dikau kekasih seorang Rindu
kutekan, nafsu menggoda Menanti saatnya
bertemu Pita merah membara, hati terurai
bunga Dikau duduk tersenyum di situ
Senyuman mesra, angguk perlahan Kau
teguhkan hati yang gersang Citra,
engkaulah bayangan Lukisan dirimu, dikau
sayang pujaanku Kau isi agar hidupmu
bersatu Dalam hatiku Citra, suratan yang
duka Meski jauh terpisahkan Bersatu
dalam impian Kekasihku, Citra
TUHAN
Tuhan, tempat aku berteduh
Dimana aku mengeluh dengan segala
peluh
Tuhan, Tuhan Yang Maha Esa
Tempat aku memuja dengan segala doa
Aku jauh, Engkau jauh
Aku dekat, Engkau dekat
Hati adalah cermin
Tempat pahala dan dosa bertarung
Tuhan, Tuhan Yang Maha Esa
Tempat aku memuja dengan segala doa
Aku jauh, Engkau jauh
Aku dekat, Engkau dekat
Hati adalah cermin
Tempat pahala dan dosa bertarung
Tuhan, Tuhan Yang Maha Esa
Tempat aku memuja dengan segala doa
HIDUP
Seraut wajah duka Merintih terluka
Nyatanya mengira Kemarin kau ceria Tak
sangka hari ini Kesusahan telah tiba Dalam
hidup sering lupa Suka duka datang
berganti Hanya suka yang kau nanti Derita
yang datang Kau tak sudi Suka duka yang
berganti Tak mungkin kau bisa hindari
Dalam duka dunia sempit Jeritmu
menuding Oh nasib (ke langit) Cintailah
2. dukamu Hiasan hidupmu Pelita jiwamu
Sayangilah sukamu Hiburan hidupmu
Terangi duniamu Dalam duka datang
hikmah Dalam suka engkau lengah
BUNGA FLAMBOYAN
Senja itu Flamboyan berguguran Seorang
dara memandang Terpukau ... Satu-satu
Daunnya berjatuhan Berserakan di
pangkuan bumi Bunga flamboyan itu
diraihnya Wajahnya terlihat sayu
Flamboyan berguguran Berjatuhan,
berserakan Sejak itu sang dara
berharapkan Esok lusa kan bersemi
kembali
BUNGA KENANGAN
Bunga mawar bunga yang
Indah
Tiada mekar di kala duka
Bunga mawar bunga
Kenangan
Mekar di kala senang
Bunga mawar bunga yang
Indah
Tiada mekar di kala duka
Bunga mawar bunga
Kenangan
Mekar di kala senang
Langit hitam hati kelam
Gelisah menunggu
Seperti kau sinar terang
Seperti bicara
Oh, sayang
Maaf, sayang
Esok ku kan dating
CALON MERTUA
Sungguh ku mau menemanimu Tuk
mengarungi hidup ini Bersamamu
kekasihku Sungguh ku mampu
mencintaimu Sepenuh hati oh cintaku
Selamanya' Janganlah kau pergi
Tinggalkan diriku Lupakanlah semua Masa
yang telah lalu Hanyalah untukmu
Kuserahkan cintaku Hanya kau dan aku
Dan Tuhan yang tahu segalanyaPaling
kesel sama calon mertua Yang tak ngerti
acara anak muda Paling kesel sama calon
mertua Yang tak ngerti acara anak muda
Paling sebel sama calon mertua
Berpacaran selalu diawasinya Paling sebel
sama calon mertua Berpacaran selalu
diawasinya Paling mangkel sama calon
mertua Kita apel dia ngobrol bersama
Paling mangkel sama calon mertua Kita
apel dia ngobrol bersama Paling bandel itu
calon mertua Sudah malem tak mau tidur
juga Paling bandel itu calon mertua Sudah
malem tak mau tidur juga Tengah malam
kita pulang Pacaran tak berkesan Dilangit
ada bulan berkata oh kasihan Karena
calon mertua hati terasa hampa Malam
minggu kelabu Lesu sudahlah tentu
CINTA TERLARANG
Bulan tersenyum lembut,memeluk diriku
Haru biru di jantung teringat kau juwitaku
inginku berlari mengejar tirai yang kelabu
Batas Cintaku dan Cintamu Hari yang
Indah dimana kita berdua Denyut Jantung
dua Insan dalam gairah asmara Sehari
serasa sekejap didalam pelukan Kita
menangis karena harus berpisah Indah
Cinta Terlarang gundah cinta di larang
Tiada Restu Orang Tua Luka Karena Cinta
Sangat Susah Obatnya Gairah nafsu
dendam dan Rindu berusaha bertemu Hari
yang Indah dimana kita berdua Denyut
Jantung dua Insan dalam gairah asmara
Sehari serasa sekejap didalam pelukan
Kita menangis karena harus berpisah
Indah Cinta Terlarang gundah cinta di
3. larang Tiada Restu Orang Tua Luka
Karena Cinta Sangat Susah Obatnya
Gairah nafsu dendam dan Rindu berusaha
bertemu Cinta Terlarang Cinta yang susah
untuk dikekang Indahnya Cinta ..hmmmm
.. Indahnya Cinta .. hmmmm .. Cinta .. ohh
.. Cinta .. Hmmm Cinta Cinta ....
DENGAN PUISI
Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta
Dibatas cakrawala
Dengan puisi aku mengenang
Lama nian dia akan datang
Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengutuk
Nafas jaman yang busuk
Dengan puisi aku berdo'a
Perkenankanlah kiranya
DIDALAM RIDUNYA AKU
Sejak kau tuliskan cintamu kasih Sungai
yang kering berombak kembali Menyusuri
liku bumimu Ke dasar samudera hatimu
Sejak kau hadirkan cintamu kasih Ku
bertanya pada bumi dan langit Haruskah
kuturuti rindu dendam Dalam angan-angan
Reff : Di dalam rindunya aku Barangkali
engkau yang tahu Gejolak hati yang bisu
Menantimu Di dalam rindunya aku Hanya
angin yang bercumbu Bukankan sewaktu-
waktu Engkau milikku Sejak putuskan
cintamu kasih Beribu lembar kertas kutulisi
Kuterbangkan dalam anganmu
Menaburkan kasih padamu
HITAM KELAM
Menjelang malam tiba Di dalam keredupan
senja Terdengar tangisan nan duka
menghiba Resah dan hancur luluh hatinya
Adakah tentang cinta Terwujud tanpa air
mata Mungkin tak terjangkau oleh
ratapannya Andai dunia bagai dalam surga
Di lembah bukit terhina Ia hidup ditelan
masa Hitam kelam dunia semakin kelam
Pernahkah pelacur itu melabuhkan cinta
Terulang pandangannya Terlihat terangnya
gemilang Bagai seribu tahun yang kini
hilang Di saat kekasihnya t'lah datang
Terlampau dikatakan Teramat pilu
dibayangkan Kisah setangkai bunga di tepi
jalan Sungguh sesal masa yang telah silam
JANJI BAHAGIA
Di puncak bukit Telah saling janji Telah
terjadi Janji sehidup semati Bunga harapan
Yang telah mekar semalam Tersenyum
riang Ramah mengulurkan tangan Bahagia
... Dengarlah dengar Aku bernyanyi Kasih
bersemi Gemuruh badai di hati Di puncak
bukit Telah disalingkan janji Telah terjadi
Janji sehidup semati Bahagia
KUTATAP WAJAHMU
Kutatap wajahmu Lagu kunyanyikan Bagai
daun Jatuh bertebaran Kuusap wajahmu
Kubisikkan kata Hanyut sudah Di balik
awan kelam Jumpa pertama Awal senja
Bayangan indah Cinta ... Bunga mekar
indah Merah, merah segar
4. MELATI PUTIH
Putih indah berseri Mekar harum mewangi
Melati suntingan hati ... hm ... hm ... hm ...
Kau lambang kesucian Cinta yang abadi
Yang selalu dirindukan Bila tiba saatnya
Kumbang datang padamu Menghisap sari
madumu ... hm ... hm ...hm ... Kau akan
jatuh layu Setelah dia pergi Meninggalkan
dirimu Apa daya masa remajamu Telah
hilang terbawa angin senja Tiada lagi arti
Warna putih bagimu Oh melati, oh melati ...
hm ... hm ... hm ... Kau akan jatuh layu
Setelah dia pergi Meninggalkan dirimu Oh
melati, oh melati Oh melati, oh melati
PELABUHAN HATI
Layar perahu kubentangkan Ke samudra
cinta Gelombang badai menerpaku Akan
kudus cintaku Pelabuhan hati Daku rindu
Kini kupautkan hatimu Di pintu hatiku
SEMALAM DI MALAYSIA
Aku pulang dari rantau
Bertahun-tahun di negri orang, oh Malaysia
Oh di mana kawan dulu
Kawan dulu yang sama berjuang, oh
Malaysia
Kekasih hatipun telah pula hilang
Hilang tiada pesan
Aduhai nasib, apakah daya
Cinta hamba jiwaku merana, mana dinda
Inilah kisahku semalam di Malaysia
Diri t'rasa sunyi
Aduhai nasib, apakah daya
Aku hanya seorang pengembara yang hina
SENDIRI LAGI
Sendiri Kini aku sendiri lagi Entah susah
entah hati pedih Tak peduli Sendiri
Mungkin lebih baik begini Tak perduli apa
yang terjadi Biarkan Dimanapun aku
berada Jangan datang atau titip salam
Tanda cinta Kututup Mata dan hati untuk
cinta Karena antara engkau dan aku T'lah
terlarang ada cinta ... Masih terbayang
dalam ingatanku Waktu kau mengambil
putusanmu Kau pergi dengan wajah penuh
duka Kau bisikkan kau tetap menyinta
Sendiri Berteman sedih dan air mata
Bercumbu dengan duka nestapa Dan
merana Mengapa Harus terlambat kita
berjumpa Demikian pernah kau ucapkan
Dengan derai air mata ... Dulu segalanya
indah bercahaya Kini hambar sudah tiada
makna Dulu pernah dengan tawa canda ria
Kini hilang menusuk dan sendu Lara ...
oh,... sendiri
TAJAM TAK BERTEPI
Tiada tergambarkan Dalam kata-kata
Perasaan sedih ini Maka kuungkapkan
lewat nada Syair lagu ini Telah kunyatakan
namun t'lah kuduga Jawaban yang kan
kuterima Rasa penasaran dalam hatiku
Tajam tak bertepi Selangkah demi
selangkah Kau turutkan kata hati Sampai
jauhke ujung bukit Yang berbatas langit
Kapalku t'lah hancur Badanpun t'lah luka
Bahkan hati t'lah berkeping Tetap tak
kutemukan jawaban
ANTARA KABUL DAN BEIRUT
Datanglah.. datanglah.. Siapa yang ingin
berperang Ke antara Kabul dan Beirut
Dengarlah.. dengarlah.. Hymne perang
berlagu kencang Kian hari kian meluas
Antara Kabul dan Beirut Antara Kabul dan
Beirut Apinya minyak, apinya nafsu Apinya
mesiu Membakar semuanya Antara Kabul
dan Beirut Antara Kabul dan Beirut
5. Persaudaraan, keberanian Keserakahan
Tercecer jadi puing Disana yang lemah
bisa kuat Yang kuat bisa saja kalah
Lihatlah.. lihatlah.. Amerika ditendang Iran
Rusia payah di Afghanistan Tahukah..
tahukah ' Begin, Arafat, Assad, Khomeiny
Khadafy, Kamal, Reagan, Andropov Siapa
yang jadi pahlawan ' Atau semuanya sia-
sia Bilakah semua kan berakhir '
Kehancuran atau kebangkitan '
BALADA GADIS DESA
Bunga manis yang tumbuh di desa Kini
mekar dan harum mewangi Banyak
kumbang yang datang mengganggu
Dengan membawa impian Tergodalah
imanmu akan khayalan Hidup bertabur
cahya di ibukota Tanpa do'a tulus dua
orang tua Berbekal khayal engkau
berangkat jua Tiada sadar, kenyataan
Khayalan, jauh berbeda ... Satu tahun
terlewatlah sudah Harapan tinggal harapan
Ibukota tumpuan harapan Kepalsuan yang
kau dapatkan Hujan mengiring dikau
menangis pilu Senyum pahit kini
tersungging memelas Malu kembali
kepada orang tua Bunga indah dari desa
kini layu Kini tinggal bayi kurus Yang ada
dalam rahimmu Terbayanglah sejuta
kekasih Tak satupun menampakkan diri
Jalan akhir yang kini kau tempuh Putus
asa bunuh diri Bunga desa yang kini telah
tiada Engkau salah satu korban kepalsuan
Ibukota bukan tumpuan harapan Sama
seperti kota kota dunia Kepalsuan, selimut
indah Asmara hidup seketika
BALADA SEORANG BIDUAN
Dari sebuah desa Berbekal gitar tua
Datang di ibukota Dengan penuh harapan
Jadi seorang biduan, jadi seorang biduan
Oh biduan pujaan Pujaan tua muda Kau
ditaburi cahaya Dan sinar kekaguman Dan
riuhnya tepukan, dan riuhnya tepukan
Meskipun kau tersenyum Namun orangpun
tahu Apa isi hatimu Tatkala kau lagukan
Lagumu lagu sendu Perjalanan hidupmu
Ditinggal kekasihmu
BALADA SEORANG PENYIAR
Tiada lembah tiada gunung Tiada kota
tiada dusun Suaramu terdengar merayu
Mengantarkan lagu-lagu Baik siang
maupun malam Baik suka maupun duka
Kau arungi gelombang suara Kau hampiri
pendengarmu Dikau penyiar pujaan
pendengarmu Suaramu ... sungguh merdu
Dikau penyiar pujaan pendengarmu
Suaramu ... sungguh merdu Pendengarmu
tak kenal wajahmu Pendengarmu tak mau
tau rumahmu Suaramu pengenalmu
Menyentuh merayap kalbu Di udara, hilang
suaramu Di udara, terasa kelam Lagu
merdu, terasa kelabu Kemanakah
gerangan tuan Dikau penyiar pujaan
pendengarmu Suaramu ... sungguh merdu
Dikau penyiar pujaan pendengarmu
Suaramu ... merdu
KITA ADALAH SATU
Segala yang ada di dunia ini adalah cinta
kasih Tuhan Dia beri satu kelebihan kita
tinggi di atas yang lainnya Janganlah ragu
dalam bertindak tak baik berpangku tangan
isilah lagi hari-harimu untuk bekal kelak di
masa datang Kawan, kita ini satu mari
membagi kasih dan sayang Jangan siakan
mereka di dalam derita Ulurkan tanganmu
kawan bisa merubah nasib mereka
Sehingga dapat tersenyum di sela dukanya
yang hitam Segala yang ada di dunia ini
adalah cinta kasih Tuhan Dia beri satu
kelebihan kita tinggi di atas yang lainnya
Begini aku perduli kamu tak baik berbeda
jalan Mungkin hanya dengan kata-kata
bisa berbagi suka dan duka
6. MELATI DARI JAYAGIRI
Melati dari Jayagiri Kuterawang keindahan
kenangan Hari-hari lalu di mataku Tatapan
yang lembut dan penuh kasih ... Kuingat di
malam itu Kau beri daku senyum
kedamaian Hati yang teduh dalam
dekapan Dan kubiarkan kau kecup bibirku
Mentari kelak kan tenggelam Gelap kan
datang dingin mencekam Harapanku
bintang kan terang Memberi sinar dalam
hatiku Kuingat di malam itu Kau beri daku
senyum kedamaian Mungkinkah akan
tinggal kenangan Jawabnya tertiup di angin
lalu
RINDU KAMI PADAMU
Rindu kami padamu ya rasul Rindu tiada
terpera Berabad jarak darimu ya rasul
Serasa dikau di sini Cinta ikhlasmu pada
manusia Bagai cahaya suarga Dapatkah
kami membalas cintamu Secara bersahaja
Rindu kami padamu ya rasul Rindu tiada
terpera Berabad jarak darimu ya rasul
Serasa dikau di sini Cinta ikhlasmu pada
manusia Bagai cahaya suarga Dapatkah
kami membalas cintamu Secara bersahaja
Rindu kami padamu ya rasul Rindu tiada
terpera Berabad jarak darimu ya rasul
Serasa dikau di sini