Dokumen tersebut membahas alternatif solusi dari beberapa masalah yang mungkin terjadi dalam pembelajaran, yaitu peserta didik tidak memperhatikan, perlunya waktu yang lama menjawab soal, sulitnya memahami pertanyaan, dan kurangnya penerapan HOTS. Alternatif solusi yang diusulkan antara lain menggunakan model pembelajaran kooperatif, metode penyelesaian soal tertentu, mengajukan pertanyaan untuk me
Banyak pendekatan-pendekatan dalam pembelajaran yang digunakan untuk menunjang proses dan hasil pembelajaran. Salah satu pendekatan itu yaitu Pendekatan Problem Solving.
Banyak pendekatan-pendekatan dalam pembelajaran yang digunakan untuk menunjang proses dan hasil pembelajaran. Salah satu pendekatan itu yaitu Pendekatan Problem Solving.
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 FASE C.
Modul ajar ini disusun untuk pembelajaran Matematika Kelas V SD Semester I. Materi pembelajaran dalam modul ini meliputi perkalian pecahan dengan bilangan bulat, pembagian pecahan dengan bilangan bulat. Perkalian dan pembagian pecahan merupakan materi yang sulit bagi siswa. Karena itu, perlu pembelajaran dengan model, metode, maupun media pembelajaran yang tepat.
Model dalam pembelajaran ini menggunakan Problem Based Learning. Dengan model ini diharapkan siswa akan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Demi menunjang model Problem Based Learning, metode dalam pembelajaran ini menggunakan diskusi kelompok. Untuk memecahkan permasalahan-permasalahan, para siswa berdiskusi bersama dalam satu kelompok. Lembar kerja siswa yang dikemas sedemikian rupa membantu para siswa menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan bulat. Dengan lembar kerja siswa juga dapat menumbuhkan semangat gotong royong dan bernalar kritis yang merupakan bagian dari profil pelajar Pancasila.
modulguruku.com
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 FASE C.
Modul ajar ini disusun untuk pembelajaran Matematika Kelas V SD Semester I. Materi pembelajaran dalam modul ini meliputi perkalian pecahan dengan bilangan bulat, pembagian pecahan dengan bilangan bulat. Perkalian dan pembagian pecahan merupakan materi yang sulit bagi siswa. Karena itu, perlu pembelajaran dengan model, metode, maupun media pembelajaran yang tepat.
Model dalam pembelajaran ini menggunakan Problem Based Learning. Dengan model ini diharapkan siswa akan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Demi menunjang model Problem Based Learning, metode dalam pembelajaran ini menggunakan diskusi kelompok. Untuk memecahkan permasalahan-permasalahan, para siswa berdiskusi bersama dalam satu kelompok. Lembar kerja siswa yang dikemas sedemikian rupa membantu para siswa menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan bulat. Dengan lembar kerja siswa juga dapat menumbuhkan semangat gotong royong dan bernalar kritis yang merupakan bagian dari profil pelajar Pancasila.
modulguruku.com
Analisis kritis jurnal ini membahas konsep dan sejarah perkembangan aliran perenialisme, tokoh-tokohnya, serta implementasinya dalam pendidikan Islam, sekaligus menyoroti pentingnya bahasa ibu dalam proses pembelajaran dan perannya dalam perkembangan awal bahasa seseorang yang diperoleh dari lingkungan keluarga, terutama dari ibu.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Analsis kritis jurnal ini diperoleh dari hasil membaca dan membandingkan jurnal yang berjudul Filsafat Pendidikan Dalam Pengembangan Sains
Berbasis Kearifan Lokal dan Manajemen kurikulum bahasa arab di madrasah: kajian problematika
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu menggunakan kata tanya "do you like...?" kepada teman-teman, orang tua, dan guru menggunakan bahasa tubuh yang baik dengan ramah dan tepat.
Pembelajaran unit ini, peserta didik akan mempelajari tentang kata tanya "do you like...?" kepada teman-teman, orang tua, dan guru menggunakan bahasa tubuh yang baik
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
Istilah profetik mempunyai makna kenabian, profetik menurut Kuntowijoyo adalah suatu tujuan yang ingin di capai untuk menjadi manusia kebebasan dan dekat dengan robnya. Terdapat 3 poin utama dari pembahasan teori profetik menurut Kuntowijoyo, terdiri dari nilai humanisasi, liberasi dan transendensi.
Analisis kritis jurnal ini membahas peran filsafat pendidikan dalam pembentukan moralitas siswa, mengkaji hubungan antara bahasa dan filsafat dalam konteks filsafat bahasa, serta menyoroti pentingnya pendidikan karakter yang melibatkan peran aktif orang tua dan guru. Artikel ini juga menekankan kompleksitas bahasa sebagai sistem simbol yang memengaruhi persepsi kita tentang realitas, serta pentingnya analisis kritis terhadap bahasa dalam memahami konsep-konsep filosofis.
1. LK. 2.2 Menentukan Solusi
Syakbaniansyah
201698367481
PPG-PGSD
No.
Eksplorasi alternatif
solusi
Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
1 Berdasarkan hasil literatur
ditemukan alternatif solusi
dari masalah peserta didik
tidak memperhatikan
dalam PBM sebagai
berikut:
1. Melakukan apersepsi
yang menarik.
2. Menggunakan media
dalam pembelajaran
3. Penggunaan model
kooperatif (Model
Picture and Picture/
Make A Match/ Think
Pair Share)
Adapun alternatif
solusi dari masalah
peserta didik tidak
memperhatikan
dalam PBM adalah
Penggunaan model
kooperatif (Model
Make A Match)
peserta didik kelas
VI tema 5 subtema
1 pembelajaran
Muatan IPA
Adapun alternatif solusi dari masalah
peserta didik tidak memperhatikan
dalam PBM adalah penggunaan
model kooperatif Make A Match.
Adapun langkah-langkah atau sintak
pembelajaran sebagai berikut:
1. Menyiapkan beberapa konsep/topik
yang cocok untuk sesi review
2. Membagikan kartu dan meminta
peserta didik memikirkan jawaban
atau soal dari kartu yang dipegang.
3. Mencari pasangan yang
mempunyai kartu yang cocok
dengan kartunya
4. Pengumpulan kartu dan
membagikan ulang, agar tiap
peserta didik mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya
Adapun alternatif solusi dari masalah peserta didik tidak
memperhatikan dalam PBM penggunaan model kooperatif
MAM dengan langkah-langkah atau sintak pembelajaran
sebagai berikut:
1. Menyiapkan beberapa konsep/topik yang cocok untuk
sesi review
a. Guru menyiapkan beberapa konsep/topik yang
cocok untuk sesi review
Adapun topik yang disiapkan adalah tentang
pengertian magnet, jenis-jenis dan sifat magnet,
serta cara membuat magnet.
b. Guru membagi konsep/topik menjadi dua yaitu
kartu soal dan kartu jawaban. Setiap kartu soal
memiliki warna kartu berbeda dengan kartu
jawaban. Setiap kartu soal memiliki topik berbeda
dengan kartu soal lainnya.
Contoh untuk kartu pertanyaan
Tahu kah kamu apa itu magnet?
Contoh untuk kartu jawaban
Magnet adalah suatu benda yang mampu menarik
benda lain di sekitarnya yang memiliki sifat khusus
2. Membagikan kartu dan meminta peserta memikirkan
jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.
2. a. Peserta didik menerima sebuah kartu yang
dibagikan guru secara acak berupa kartu pertanyaan
atau kartu jawaban
b. Setiap peserta didik memikirkan jawaban atau soal
dari kartu yang dipegang
3. Mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok
dengan kartunya
a. Peserta didik mencari pasangan yang mempunyai
kartu yang cocok dengan kartunya. Guru
memfasilitasi peserta didik dengan meminta peserta
didik membentuk dua shaf berhadapan, sesuai
dengan warna kartu yang didapatkan.
b. Peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya
sebelum batas waktu diberikan poin atau reward
oleh guru.
4. Pengumpulan kartu dan membagikan ulang, agar tiap
peserta didik mendapat kartu yang berbeda dari
sebelumnya
a. Peserta didik mengumpulkan kartu yang telah
dipasangkan.
b. Pembagian ulang kartu dengan setiap peserta didik
mendapatkan kartu/topik yang berbeda dari
permainan pertama.
c. Setiap peserta didik memikirkan jawaban atau soal
dari kartu yang dipegang dan permainan pun
dimulai kembali hingga beberapa kali.
d. Permainan diakhiri dengan menyimpulkan materi
yang telah dipelajari secara bersama-sama.
3. 2. Berdasarkan hasil literatur
ditemukan alternatif solusi
dari masalah perlunya
waktu yang lama dalam
menjawab soal numerasi
perkalian/pembagian
sebagai berikut:
1. Penggunaan metode
jarimatika pada
perkalian dasar
2. Penggunaan metode
persilangan garis
untuk perkalian dua
digit lebih
3. Menggunakan media
panlintarmatika pada
perkalian dasar
Berdasar beberapa
pertimbangan dan
saran teman sejawat
solusi dari masalah
perlunya waktu yang
lama dalam
menjawab soal
numerasi
perkalian/pembagian
adalah dengan
menggunakan
metode persilangan
garis pada mata
pelajaran
matematika materi
menghitung
keliling, luas dan
volume pada
bangun ruang
Adapun alternatif solusi dari masalah
perlunya waktu yang lama dalam
menjawab soal numerasi
perkalian/pembagian dengan
menggunakan metode persilangan
garis, adapun langkah-langkah atau
sintak pembelajaran sebagai berikut.
1. Buatlah garis-garis secara terpisah
dan bersilangan sesuai soal yang
akan dikerjakan
2. Buatlah lingkaran untuk
mengelompokkan jumlah titik
persilangan
3. Hitunglah jumlah titik persilangan
pada setiap kelompok
Adapun alternatif solusi dari masalah perlunya waktu yang
lama dalam menjawab soal numerasi perkalian/pembagian
dengan langkah-langkah atau sintak pembelajaran sebagai
berikut.
1. Buatlah garis-garis secara terpisah dan bersilangan
sesuai soal yang akan dikerjakan
a. Peserta didik diminta untuk mengamati soal terlebih
dahulu. Cotoh soal:
Diketahui sebuah kaleng cat berbentuk tabung.
Diameternya 14 cm dan tingginya 20 cm. Tentukan
luas permukaan kaleng tersebut!
b. Peserta didik diminta membuat garis-garis secara
terpisah dan bersilangan sesuai soal yang akan
dikerjakan. Contoh
Keterangan: Khusus untuk bilangan nol, maka garis
yang dibuat berupa garis putus-putus. Pembuatan
garis dimulai dari sebelah kanan yang mana
menempati bilangan satuan hingga semakin kekiri
semakin besar.
2. Buatlah lingkaran untuk mengelompokkan jumlah titik
persilangan
a. Peserta didik mengamati garis yang telah dibuat
pada tahap sebelumnya.
b. Peserta didik memberi titik pada setiap persilangan.
4. Keterangan: Setiap persilangan yang terjadi diberi
tanda titik, khusus persilangan yang terjadi pada
garis putus-putus tidak diberi tanda titik.
c. Peserta didik membuat lingkaran yang mencakup
setiap titik persilangan yang sejajar
Keterangan: Membuat lingkaran hanya pada titik
yang sejajar vertikal, persilangan yang sejajar
menempati bilangan yang sama. Lingkaran paling
kanan menempati bilangan satuan.
3. Hitunglah jumlah titik persilangan pada setiap
kelompok
a. Peserta didik menghitung jumlah titik pada setiap
lingkaran
b. Peserta didik menuliskan jumlah titik sesuai urutan
persilangan yang terjadi.
5. Keterangan: Bilangan yang memiliki angka lebih
dari sepuluh, maka akan dipindahkan pada tempat
bilangan yang lebih besar.
c. Peserta didik menuliskan jawaban pada kolom soal
yang telah disediakan.
6. Contoh vidio pelaksanaan metode persilangan garis
dapat dilihat pada web berikut
https://www.youtube.com/watch?v=g0iZzPT08Pk
3. Berdasarkan hasil
wawancara
ditemukan alternatif solusi
dari masalah sulitnya
peserta didik memahami
pertanyaan dalam bentuk
cerita/pertanyaan yang
memerlukan pemahaman
sebagai berikut:
1. Meminta peserta didik
membaca soal kembali
2. Guru mengajukan
pertanyaan kepada
peserta didik untuk
mengetahui apakah
soal sudah benar-
benar dipahami.
Berdasar beberapa
pertimbangan dan
saran teman sejawat
solusi dari masalah
perlunya waktu yang
lama dalam
menjawab soal
numerasi
perkalian/pembagian
pada materi
menghitung
keliling, luas dan
volume pada
bangun ruang di
kelas VI adalah
dengan
mengajukan
pertanyaan kepada
peserta didik untuk
mengetahui apakah
Adapun alternatif solusi dari masalah
peserta didik memahami pertanyaan
dalam bentuk cerita/pertanyaan yang
memerlukan pemahaman dengan
menggunakan metode Polya, adapun
langkah-langkah atau sintak
pembelajaran sebagai berikut.
1. Pemahaman Masalah
2. Perencanaan Strategi
3. Pelaksanaan Strategi
4. Pengecekan kembali
Adapun alternatif solusi dari masalah peserta didik
memahami pertanyaan dalam bentuk cerita/pertanyaan
yang memerlukan pemahaman dengan mengajukan
pertanyaan kepada peserta didik untuk mengetahui apakah
soal sudah benar-benar dipahami., adapun langkah-langkah
atau sintak pembelajaran sebagai berikut. Langkah
pembelajaran berdasarkan Polya bisa PJBL
1. Pemahaman Masalah
a. Peserta didik memahami apa yang diketahui dan
yang ditanyakan soal, hal tersebut dibuktikan
dengan cara menyebutkannya.
b. Peserta didik menuliskan model matematis tentang
apa yang diketahui dari soal. Contoh:
Diketahui : r tabung = 7 cm
t tabung = 14 cm
Ditanya : L Permukaan tabung = ....
c. Peserta didik diminta menganalisis model
matematis pekerjaan temannya tentang apa yang
diketahui dari soal dan bila ditemui kesalahan maka
7. 3. Guru menganalisis
hasil kerja peserta
didik
soal sudah benar-
benar dipahami.
(metode Polya)
peserta didik tersebut dapat memberikan solusi
penyelesaian soal yang benar.
2. Perencanaan Strategi
a. Peserta didik menentukan cara/langkah yang bisa
digunakan untuk menyelesaikan soal yang
diberikan
b. Peserta didik menuliskan model matematis tentang
cara/langkah penyelesaian soal.
Contoh:
L Permukaan tabung = 2πr (r + t)
c. Peserta didik diminta menganalisis model
matematis pekerjaan temannya tentang
cara/langkah penyelesaian soal dan bila ditemui
kesalahan maka peserta didik tersebut dapat
memberikan solusi penyelesaian soal yang benar.
3. Pelaksanaan Strategi
a. Peserta didik menggunakan cara/ rumus/ metode
yang telah direncanakan untuk menyelesaikan soal
yang diberikan.
Contoh:
L Permukaan tabung = 2πr (r + t)
L Permukaan tabung = 2 x
22
7
x 7 (7 + 14) Cm2
L Permukaan tabung = 2 x
22
7
x 7 (21) Cm2
L Permukaan tabung = 2 x 22 (21) Cm2
L Permukaan tabung = 924 Cm2
8. b. Peserta didik menuliskan model matematis tentang
kesimpulan dari penyelesaian soal tersebut.
Contoh:
Jika, jari-jari tabung 7 cm dan tinggi 25 cm, maka
luas permuakaan tabung adalah 235 cm2
4. Pengecekan kembali
a. Peserta didik diminta menganalisis pekerjaan
temannya tentang langkah-langkah penyelesaian
soal dan bila ditemui kesalahan maka peserta didik
tersebut dapat memberikan solusi penyelesaian soal
yang benar.
b. Peserta didik diminta menganalisis pekerjaan
temannya tentang kesimpulan dari penyelesaian
soal dan bila ditemui kesalahan maka peserta didik
tersebut dapat memberikan solusi penyelesaian soal
yang benar
4. Berdasarkan hasil
wawancara
ditemukan alternatif solusi
dari kurangnya penerapan
HOTS dalam
pembelajaran sebagai
berikut:
1. Guru memilih model
pembelajaran yang
memicu berpikir
kritis
2. Guru membuat media
pembelajaran
Berdasar beberapa
pertimbangan dan
saran teman sejawat,
solusi dari masalah
kurangnya
penerapan HOTS
dalam pembelajaran
adalah dengan
memilih model
pembelajaran yang
memicu berpikir
kritis Model
pembelajaran
(Problem Based
Learning)
Adapun alternatif solusi dari masalah
kurangnya penerapan HOTS dalam
pembelajaran adalah dengan memilih
model pembelajaran yang memicu
berpikir kritis (Problem Based
Learning) adapun langkah-langkah
atau sintak pembelajaran sebagai
berikut.
1. Orientasi peserta didik pada
masalah
2. Mengorganisasikan peserta didik
untuk belajar
3. Membimbing penyelidikan
individu maupun kelompok
Adapun alternatif solusi dari masalah kurangnya penerapan
HOTS dalam pembelajaran adalah dengan memilih model
pembelajaran yang memicu berpikir kritis (Problem
Based Learning), adapun langkah-langkah atau sintak
pembelajaran sebagai berikut.
1. Orientasi peserta didik pada masalah
a. Peserta didik mengamati vidio/gambar yang
disediakan oleh guru. Berupa cara menghilangkan
sifat-sifat kemagnetan dan penerapan magnet dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Peserta didik dipancing untuk berpikir kritis dengan
beberapa pertanyaan yang diajukan guru.
1) Apa yang kalian lihat pada vidio tersebut?
2) Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
3) Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?
9. 3. Penilaian oleh kepala
sekolah terhadap
pembelajaran yang
dilakukan guru
peserta didik kelas
VI tema 5 subtema
1 pembelajaran
Muatan IPA
4. Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
5. Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
a. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
secara heterogen
b. Penunjukkan ketua kelompok oleh peserta didik
dengan bimbingan dan arahan guru.
c. Peserta didik menerima lembar kerja kelompok
Berupa cara menghilangkan sifat-sifat kemagnetan
dan penerapan magnet dalam kehidupan sehari-hari.
d. Kelompok berdiskusi dan membagi tugas untuk
mencari data/bahan-bahan/alat yang diperlukan
untuk menyelesaikan masalah.
e. Ketua kelompok memastikan setiap anggota
memahami tugas masing-masing.
3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
a. Peserta didik diberikan waktu untuk melakukan
penyelidikan (mencari data/referensi/sumber)
dengan pendampingan guru
b. Peserta didik mengumpulkan bahan
(data/referensi/sumber) yang ia temukan dengan
pendampingan guru
c. Peserta didik menuliskan data yang telah ia temukan
untuk bahan diskusi kelompok dengan
pendampingan guru.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
a. Kelompok melakukan diskusi untuk menghasilkan
solusi pemecahan masalah dengan pendampingan
guru.
b. Ketua kelompok memastikan semua anggotanya
untuk memahami hasil diskusi.
10. c. Kelompok menuliskan laporan hasil diskusi hingga
terbentuk sebuah karya tulis.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
a. Setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok
yang lain memberikan apresiasi/masukan terhadap
kelompok yang melakukan presentasi.
b. Peserta didik merangkum/ membuat kesimpulan
sesuai dengan masukan yang diperoleh dari
kelompok lain dan bimbingan guru.
Keterangan: Pembuatan perangkat pembelajaran pada masalah ke-2 dan ke-3 akan melibatkan penggabungan model pembelajaran inovatif dengan solusi masalah
yang diberikan oleh narasumber. Hal tersebut dilakukan penulis guna menambah efektivitas solusi yang dipilih dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapi.