Evaluasi kurikulum adalah proses menilai rancangan, implementasi, hasil, dan dampak suatu kurikulum untuk memeriksa kinerjanya berdasarkan berbagai kriteria seperti efektivitas, relevansi, dan kelayakan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki program kurikulum dan memperlihatkan kesesuaiannya dengan tujuan pendidikan. Ada beberapa model evaluasi kurikulum seperti measurement, congruence, illumination, dan educational system evaluation.
5. H. S. Hamid Hasan (1988:13) evaluasi adalah suatu
proses pemberian pertimbangan mengenai nilai
dan arti sesuatu yang dipertimbangkan (dapat
berupa orang, benda, kegiatan, keadaan atau
sesuatu kesatuan tertentu, dengan berdasarkan
kriteria kriteria tertentu agar tidak dilakukan
dengan asal. Tanpa kriteria yang jelas apa yang
dilakukan bukanlah suatu proses yang dapat
diklasifikasikan sebagai evaluasi.
Prof. Dr. H. Said Hamid Hasan, M. A.
Jurusan :
Pendidikan Sejarah
Pendidikan :
BA Pendidikan Sejarah, IKIP Bandung, 1967
S-1 Pendidikan Sejarah, IKIP Bandung, 1969
S-2 Kurikulum, Macquarie Univ., Australia, 1978
S-3 Kurikulum, Macquarie Univ., Australia, 1985
Tmt. Guru Besar :
1 Desember 1995 (1 Januari 2001, inpassing)
Bidang Ilmu/Keahlian :
Pendidikan Sejarah/Penelitian
Pendidikan Sejarah/Evaluasi/Kurikulum
6. Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagi pedoman penyelengggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
(pasal 1 butir 19 UU No. 19 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional).
7. Evaluasi kurikulum adalah kegiatan yang sistematis
untuk menilai rancangan, implementasi, produk, dan
dampak suatu kurikulum.
Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa
kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari
berbagai kriteria. Indikator kinerja yang dievaaluasi
adalah efektivitas, relevansi, efisiensi dan kelaiakan
(feasibility program)
Pengertian Evaluasi Kurikulum
9. Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk
memeriksa tingkat ketercapaian tujuan
pendidikan yang ingin diwujudkan
melalui kurikulum yang bersangkutan.
Indikator kinerja yang akan dievaluasi
di sini adalah efektivitas program.
10. #01 Untuk Perbaikan Program
Diadakannya evaluasi di dalam proses pengembangan
kurikulum dimaksudkan untuk keperluan:
#02
Pertanggungjawaban
kepada Berbagai Pihak
#03
Penentuan Tindak Lanjut
Hasil Pengembangan
11. Fungsi evaluasi kurikulum
yang dikemukakan oleh
Tyler (1949)
Fungsi evaluasi kurikulum
yang dikemukakan oleh
Cronbach (1963)
Ia menyebutkan bahwa hasil evaluasi
adalah untuk memperbaiki kurikulum.
Dalam tulisannya yang berjudul “Course
Improvement through evaluation” menyebutkan
ada dua fungsi evaluasi kurikulum yang berbeda
yaitu memberikan bantuan untuk memperbaiki
kurikulum dan untuk memberikan penghargaan
Fungsi Evaluasi Kurikulum
12. Scriven mengemukakan pendapatnya yang tidak
sejalan dengan Cronbach dan juga bukan merupakan
pembelaan terhadap Tyler. Tulisan yang berjudul The
methodologi of evaluation itu membahas masalah
fungsi evaluasi secara lebih konseptual. Dalam
kalimat pembukaannya, Scriven mengatakan bahwa
konsepsi evaluasi pada waktu itu tidak mantap baik
secara filosofis maupun secara praktis.
Fungsi Evaluasi Kurikulum
14. Model Evaluasi Kurikulum
Measurement
Mengungkapkan perbedaan
individual maupun kelompok
Congruence
Pemeriksaan kesesuaian
antara tujuan pendidikan dan
hasil belajar yang dicapai
Illumination
Studi mengenai : pelaksanaan
program, pengaruh faktor
lingkungan, kebaikan-kebaikan
dan kelemahan program serta
pengaruh program terhadap
perkembangan hasil belajar.
Educational System
Evaluation
Perbandingan antara
performance setiap dimensi
program dan kriteria, yang akan
berakhir dengan suatu deskripsi
dan judgment
15. Evaluasi pada dasarnya adalah pengukuran
perilaku siswa untuk mengungkapkan
perbedaan individual maupun kelompok.
Hasil evaluasi digunakan terutama untuk
keperluan seleksi siswa, bimbingan
pendidikan dan perbandingan efektifitas
antara dua atau lebih program/metode
pendidikan.
Measurement
16. Konsep ini telah menghubungkan kegiatan
evaluasi dengan tujuan untuk mengkaji
efektivitas kurikulum yang sedang
dikembangkan. Dengan kata lain, konsep
congruence ini telah memperlihatkan
adanya “high degree of integration with the
instructional process.” Dengan mengkaji
efektivitas kurikulum dalam mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, hal ini
akan memberikan balikan kepada
pengembang kurikulum tentang tujuan-
tujuan mana yang sudah dan yang belum
dicapai.
Congruence
17. Sebagai reaksi terhadap konsep
measurement dan congruence yang
bersifat ‘terminal’ seperti telah disinggung
dalam bagian yang lalu, konsep illumination
menekankan pentingnya dilakukan evaluasi
yang berkelanjutan selama proses
pelaksanaan kurikulum sedang berlangsung
Illumination
18. Ditekankannya peranan kriteria (absolut
maupun relatif) dalam proses evaluasi
sangat penting artinya dalam memberikan
ciri-ciri khas bagi kegiatan evaluasi. Tanpa
kriteria kita tidak akan dapat menghasilkan
suatu informasi yang menunjukkan ada
tidaknya kesenjangan (discrepancy),
sedangkan informasi semacam inilah yang
diharapkan dari hasil evaluasi.
Educational System Evaluation
19. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
MANY
Do you have any questions?
adolffitran@gmail.com
08575987****
Or just raise your hand
Exit
Back to Main Menu