2. Dasar-dasar pengetahuan
• Apa itu uang?
• Problem kita setelah masuk dunia kerja: tidak melek literasi finansial.
• Tidak bisa membedakan mana aset dan mana liabilitas
• Tidak bisa melihat invisible cost dalam cicilan motor
• Tidak paham bahwa ada inflasi, sehingga nilai uang turun 7-10% setiap
tahun.
• Tidak bisa mengelola uang / pendapatan, sehingga pengeluaran lebih besar
dari pendapatan.
• Apa hal pertama yang harus Anda lakukan:
• Kenali dulu cash flow: gunakan Spendee
• Menabung sebelum konsumsi, bukan konsumsi sebelum menabung
• Assets allocation: lima pos keuangan Konsumsi, Investasi, Amal dan
Pajak, Dana Darurat, Dana Hari Tua
3. Konsep bisnis dan investasi
• Investasi:
• menjaga nilai uang dari gerusan inflasi
• financial goal: berhaji? punya rumah sendiri? biaya darurat?
• melepas ketergantungan dari gaji ini yang disebut sebagai kebebasan finansial, ketika passive
income bisa men-generate masukan sama dengan pengeluaran kita sebulan. Contoh: dalam
sebulan konsumsi kita Rp. 8 juta. Jika kita keluar dari pekerjaan kita hari ini, bisakah aset kita
memberi kontribusi sebesar Rp. 8 juta per bulan?
• Deposito tidak bisa menjadi pegangan, sebab suku bunga turun (pantau suku bunga BI)
• Contoh: saham, sukuk / obligasi (bagi hasil tetap, pajak kecil, ada perlindungan negara).
• Bisnis:
• Bisnis itu bukan profesi kita. Profesi bisa sebagai programmer, dosen, scientist, dsb., tapi harus ada
“income generator” lain.
• Bisnis di sini usahakan bisa berjalan secara autopilot, atau meminimalisasi keterlibatan kita.
• Contoh: properti (kontrakan, kos), joint venture di startup,
4. Memulai bisnis sendiri?
• Cari permasalahan dari calon customer / pain point?
• Identifikasi potensi/resources, dan hobi / passion mulai dari apa yang
kita suka dulu. Jika suka baca, bikin sesuatu yang relate dengan hobi kita,
ada marketnya, dan kita bisa jual (online bookstore misalnya).
• Ilmu bisnis ini luas sekali dan perlu “bersabar” berproses :
• Pajak dan pembukuan / akuntansi
• Ilmu marketing dan branding
• Pricing dan negosiasi
• Bagaimana melihat peluang bisnis
• Open mindset, mau belajar dan tidak minder.
• Baik jika kita punya mentor / guru pengusaha tulen yang sukses dan
mau sharing karena ilmu bisnis itu 30% teori dan 70% street smart / best
practices.
5. Cara berpikir orang yang memiliki literasi finansial (1/3)
Orang yang tidak punya literasi finansial Orang yang memiliki literasi finansial
Literasi finansial tidak penting, yang penting kita
bekerja keras dan beretika.
Bekerja keras, beretika, dan melek literasi
finansial sama pentingnya.
PNS/ASN bisa berharap dari dana pensiun saat
hari tua. Demikian juga karyawan perusahaan,
mengharapkan jaminan hari tua adalah sebuah
kemestian
Pensiun diambil dari potongan bulanan 10~30%
dari gaji, lalu di hari tua kita berharap dana
pensiun akan kita dapatkan sebesar gaji pokok?
Apakah hal tersebut masuk akal? Bagaimana
jika ada krisis ekonomi dan perubahan peraturan
pemerintah?
Semakin lama kita bekerja, seharusnya semakin
tinggi gaji yang akan kita dapatkan.
Value dari keahlian seseorang itu dihitung dari
pendapatan per jam. Cara terbaik adalah
meningkatkan value, sehingga pendapatan per
jam semakin tinggi.
Uang itu sumber dari segala kejahatan. Uang itu alat (tool). Baik dan tidaknya tergantung
bagaimana kita menggunakannya.
6. Cara berpikir orang yang memiliki literasi finansial (2/3)
Orang yang tidak punya literasi finansial Orang yang memiliki literasi finansial
Menabung dilakukan di akhir bulan, dengan
melihat sisa konsumsi
Menabung dan berinvestasi dilakukan di depan.
Uang untuk konsumsi harus “dibatasi” dan harus
cukup (saya hanya menggunakan 30%
pemasukan untuk konsumsi).
Mobil, motor, dan smartphone adalah aset Mobil, motor, dan smartphone pada dasarnya
adalah beban (liabilitas) karena ada penurunan
harga (harga jual < harga beli)
Mobil, motor, dan smartphone mewah dibeli dari
pendapatan aktif.
Mobil, motor, dan smartphone mewah diberi dari
passive income atau hasil investasi, sebab hal-
hal tersebut tidak menjadi aset.
Pemasukan yang besar adalah solusi masalah
keuangan.
Pemasukan yang besar hanya salah satu solusi,
solusi lain adalah bagaimana mengelola cash
flow agar tidak rugi dan memahami bagaimana
cara berinvestasi.
7. Cara berpikir orang yang memiliki literasi finansial (3/3)
Orang yang tidak punya literasi finansial Orang yang memiliki literasi finansial
Setiap warga negara wajib bayar pajak dan
kontribusi kepada negara.
Pajak yang tidak dikelola dengan baik adalah
hukuman bagi orang yang produktif dan hadiah
bagi pengangguran/pemalas.
Negara harus bertanggung jawab kepada
rakyatnya, bahkan ketika ada krisis ekonomi
sekalipun.
Tidak ada yang wajib bertanggung jawab kepada
diri kita, selain kita sendiri.
Bank adalah tempat menabung. Bank itu salah satu bentuk bisnis juga dan
mereka punya produk investasi. Kita harus hati-
hati dalam memilih produk investasi.
Pegawai atau karyawan tidak pantas berpikir dan
belajar berbisnis
Berbisnis adalah salah satu cara agar kita tidak
tergantung pada gaji, atau agar kondisi finansial
kita tidak diatur oleh orang lain.
Tidak perlu repot-repot memikirkan masa depan,
Allat SWT sudah mengatur rejeki manusia.
Allah SWT mengatur kadar rejeki, tapi
memikirkan masa depan adalah kewajiban yang
tidak bisa ditinggalkan jika tiba-tiba kita sakit
dan tidak bisa bekerja, apa solusinya? Kita harus
menjadi bagian dari solusi, bukan masalah