SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
HUKUM PERUBAHAN
KELAMIN
PENDAHULUAN
• Latar Belakang
• Maraknya fenomena LGBT yang terjadi di tengah masyarakat gelobal.
• Semkin banyaknya kasus intersex( cacat /kelainan kelamin) yang terjadi di
masyarakat
• Keinginan masyarakat mendapatkan fatwa keagamaan yang jelas tentang
fenomena operasi ganti kelamin
• Kepastian setatus kelamin bagi yang sudah terlanjur melakukan operasi ganti
kelamin di muka Hukum ( baik hukum Negara maupun agama)
Pengertian Kelamin (1)
• Menurut Faqih (2003), pengertian jenis kelamin merupakan
pensifatan atau pembagian jenis kelamin manusia yang ditentukan
secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu.
Misalnya, manusia jenis laki-laki adalah manusia yang memiliki ciri-
ciri : mempunyai penis dan memproduksi sperma. Sedangkan
perempuan memiliki alat reproduksi seperti rahim dan saluran untuk
melahirkan, memproduksi telur, memiliki vagina, dan mempunyai alat
untuk menyusui. Alat-alat tersebut secara biologis melekat dan tidak
bisa dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan. Secara permanen
tidak berubah dan merupakan ketentuan biologis atau sering
dikatakan sebagai ketentuan Tuhan atau kodrat.
KLASIFIKASI KELAMIN DALAM ISLAM
• Menurut Ibnu Arabi:
• Laki – Laki
• Perempuan
• Khuntsa
• Menurut Kasani
• Laki – Laki
• Perempuan
D. MASALAH MASALAH DALAM
PERKELAMINAN
• Ambiguous genitalia/hemafrodi/ intersex
• Ambiguous genitalia adalah kondisi langkah di mana penampilan organ kelamin bayi yang baru di lahirkan tidak jelas. Ciri dari orang yang
mengidap kelainan ini adalah:
• Memiliki ovarium dan testis dengan alat kelamin eksternal yang tidak jelas, laki –laki atau perempuan.
• Memiliki ovarium dan bentuk alat kelamin ekternal yang mirip penis.
• Memiliki alat kelamin wnita eksternal ( ter masuk vulva) dan testis yang tidak turun ke skrotum ( jadi kantung pelirnya tidak berisi testis)
• Diphalia
• Diphallia adalah kelainan medis dimana seorang pria lahir dengan dua penis. Kelainan ini sangat jarang terjadi. Diperkirakan hanya terdapat 100
kasus diphalia sampai saat ini.
• Hipospadia
• Hipospadia adalah suatu kelainan yang menyebabkan letak lubang kencing (uretra) bayi laki-laki menjadi tidak normal. Kondisi ini
merupakan kelainan bawaan sejak lahir
• Agenesis/atresia vagina
• Merupakan sebuah kelainan yang menyebabkan vagina berhenti berkembang.Tidak berkembangnya vagina menyebabkan seorang wanita dari
lahir memiliki vagina yang lebih pendek, hanya sebagian vaginanya, atau bahkan tidak memiliki vagina sama sekali.
• Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser (MRKH) syndrome
• Merupakan kasus dimana seoramg wanita terlahir dengan kondisi dengan organ reproduksi eksternal normal tapi organ reproduksi dalamnya
tidak berkembang shingga tidak memiliki rahim.
FATWA – FATWA TENTANG PERUBAHAN
KELAMIN
• NU
• a. Seorang laki-laki atau perempuan yang normal, karena sesuatu hal minta dioperasi
kelamin luarnya dirubah menjadi jenis kelamin yang berbeda atau berlawanan, ditetapkan
hukumnya haram. Alasannya, termasuk merubah jenis ciptaan Allah dan mengecoh orang lain.
Juga merujuk pada sejumlah teks dalam kitab-kitab tafsir Al-Qur’an, syarah al-hadits, kitab hadits
dan fiqh.
• b. Hukum operasi bagi seorang laki-laki atau perempuan yang kelamin dalamnya normal,
kelamin luarnya berlawanan dengan kelamin dalam, untuk disamakan dengan kelamin dalam.
Maka ditetapkan bahwa hukumnya mubah atau boleh apabila ada hajat syar’iyyat atau hajat yang
sangat penting. Dasarnya adalah teks dalam kitab tafsir al-Tabari, Fat alBari, dana sejumlah kitab
fiqh.
• c. Operasi bagi seseorang yang kelamin dalamnya normal, tetapi kelamin luarnya tidak
normal, bentuknya tidak sempurna bahwa hukumnya boleh, bahkan lebih utama. Dasarnya
adalah teks dalam kitab tafsir al-Qurtubi.
• d. Operasi kepada seseorang yang mempunyai kelamin luar dua jenis untuk mematikan salah
satunya maka hukumnya boleh.
FATWA – FATWA TENTANG PERUBAHAN
KELAMIN
• MUI (1) Fatwa operasi perubahan kelamin
• Pertama : mengubah alat kelamin dari pria menjadi wanita atau sebaliknya
yang dilakukan dengan sengaja, misalnya dengan operasi kelamin,
hukumnya haram.
• Kedua, membantu melakukan ganti kelamin sebagaimana poin pertama
hukumnya haram.
• Ketiga, penetapan keabsahan status jenis kelamin akibat operasi pergantian
alat kelamin sebagaimana poin pertama tidak dibolehkan dan tidak
memiliki implikasi hukum syari terkait pergantian tersebut.
• Keempat, kedudukan hukum jenis kelamin orang yang telah melakukan
operasi ganti kelamin sebagaimana poin pertama adalah sama dengan jenis
kelamin semula seperti belum dilakukan operasi ganti kelamin, mesti telah
memperoleh penetapan pengadilan.
FATWA – FATWA TENTANG PERUBAHAN
KELAMIN
• MUI (2) Fatwa Operasi Penyempurnaan Kelamin
• Pertama, menyempurnakan alat kelamin bagi seorang khuntsa, yaitu orang yang
mempunyai dua alat kelamin pria dan wanita, yang fungsi alat kelamin laki-lakinya lebih
dominan atau sebaliknya, melalui proses operasi penyempurnaan alat kelamin, maka
hukumnya diperbolehkan.
• Kedua, membantu melaksanakan penyempurnaan alat kelamin seperti dimaksud poin
pertama, diperbolehkan.
• Ketiga, pelaksanaan operasi penyempurnaan seperti dimaksud poin pertama itu harus
berdasarkan atas pertimbangan medis bukan hanya pertimbangan psikis semata.
• Keempat, penetapan keabsahan status jenis kelamin akibat operasi yg dimaksud poin
pertama dibolehkan sehingga memiliki implikasi hukum syari terkait penyempurnaan
tersebut.
• Kelima, kedudukan hukum jenis kelamin orang yang telah melakukan operasi dimaksud
poin pertama adalah sesuai dengan jenis kelamin setelah penyempurnaan sekalipun
belum mendapat penetapan pengadilan terkait perubahan status tersebut.
FATWA – FATWA TENTANG PERUBAHAN
KELAMIN
• MUHAMMADIYAH
• Majelis Tarjih yang menegaskan bahwa opersi ganti kelamin hukumnya
haram, sedangkan operasi penegasan kelamin hukumnya mubah. Opersi yang
motivasinya kenikmatan dalam dunia kosmetik bukan karena akibat kelainan
yang menuntut pertolongan hukumnya haram, dasar hukumnya Q.S An-Nisa/
4/ 4: 119.
FATWA – FATWA TENTANG PERUBAHAN
KELAMIN
• PERSIS
• a. Orang yang tergolong hermaprodit baik palsu atau tidak, wajib
diperjelas/dipertegas jenis kelaminnya.
• b. Operasi transeksual dalam upaya mempertegas/memperjelas jenis
kelamin sebagai alternatif pengobatan hukumnya boleh.
• c. Operasi yang sifatnya mengubah atau mengganti kelaminnya
haram.
KESIMPULAN
• Haram jika tidak ada hajat kesehatan pada operasi tersebut dan
sudah di ketahui jelas jenis kelaminya sebelum operasi. Andai pun
sudah terlanjur operasi, maka operasi tersebut tidak merubah jenis
kelamin awalnya secara FIQIH.
• Boleh / Mubah. Jika operasi tersebut untuk menentukan jenis kelamin
yang belum jelas. Kelamin orang yang melakukan operasi pada kasus
di atas, mengikuti hasil pasca operasi.
• Lebih utama atau bahkan wajib jika ketiadaan operasi akan
berpengaruh buruk pada yang bersangkutan.

More Related Content

Similar to HUKUM PERUBAHAN KELAMIN DALAM ISLAM

Transgender menurut islam
Transgender menurut islamTransgender menurut islam
Transgender menurut islamAmin Wicaksono
 
Islam dan kesehatan
Islam dan kesehatanIslam dan kesehatan
Islam dan kesehatanAnis Solihah
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniSeptian Muna Barakati
 
moral reasoning.pptx
moral reasoning.pptxmoral reasoning.pptx
moral reasoning.pptxRESMAWATI8
 
Masail Fiqhiyah (Aborsi)
Masail Fiqhiyah (Aborsi)Masail Fiqhiyah (Aborsi)
Masail Fiqhiyah (Aborsi)Marhamah Saleh
 
fasilitasi-seksualitas drg. Endang.ppt
fasilitasi-seksualitas drg. Endang.pptfasilitasi-seksualitas drg. Endang.ppt
fasilitasi-seksualitas drg. Endang.pptRamadhita Umitaibatin
 
Fasilitasi seksualitas
Fasilitasi seksualitasFasilitasi seksualitas
Fasilitasi seksualitasIman Sriyono
 
Bayi tabung
Bayi tabungBayi tabung
Bayi tabungMun Imah
 
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imunMakalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imunMJM Networks
 

Similar to HUKUM PERUBAHAN KELAMIN DALAM ISLAM (15)

Aborsi Etika.pptx
Aborsi Etika.pptxAborsi Etika.pptx
Aborsi Etika.pptx
 
Transgender menurut islam
Transgender menurut islamTransgender menurut islam
Transgender menurut islam
 
Islam dan kesehatan
Islam dan kesehatanIslam dan kesehatan
Islam dan kesehatan
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
moral reasoning.pptx
moral reasoning.pptxmoral reasoning.pptx
moral reasoning.pptx
 
Masail Fiqhiyah (Aborsi)
Masail Fiqhiyah (Aborsi)Masail Fiqhiyah (Aborsi)
Masail Fiqhiyah (Aborsi)
 
fasilitasi-seksualitas drg. Endang.ppt
fasilitasi-seksualitas drg. Endang.pptfasilitasi-seksualitas drg. Endang.ppt
fasilitasi-seksualitas drg. Endang.ppt
 
Fasilitasi seksualitas
Fasilitasi seksualitasFasilitasi seksualitas
Fasilitasi seksualitas
 
Bayi tabung
Bayi tabungBayi tabung
Bayi tabung
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Kespro Remaja
Kespro RemajaKespro Remaja
Kespro Remaja
 
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imunMakalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

HUKUM PERUBAHAN KELAMIN DALAM ISLAM

  • 2. PENDAHULUAN • Latar Belakang • Maraknya fenomena LGBT yang terjadi di tengah masyarakat gelobal. • Semkin banyaknya kasus intersex( cacat /kelainan kelamin) yang terjadi di masyarakat • Keinginan masyarakat mendapatkan fatwa keagamaan yang jelas tentang fenomena operasi ganti kelamin • Kepastian setatus kelamin bagi yang sudah terlanjur melakukan operasi ganti kelamin di muka Hukum ( baik hukum Negara maupun agama)
  • 3. Pengertian Kelamin (1) • Menurut Faqih (2003), pengertian jenis kelamin merupakan pensifatan atau pembagian jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu. Misalnya, manusia jenis laki-laki adalah manusia yang memiliki ciri- ciri : mempunyai penis dan memproduksi sperma. Sedangkan perempuan memiliki alat reproduksi seperti rahim dan saluran untuk melahirkan, memproduksi telur, memiliki vagina, dan mempunyai alat untuk menyusui. Alat-alat tersebut secara biologis melekat dan tidak bisa dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan. Secara permanen tidak berubah dan merupakan ketentuan biologis atau sering dikatakan sebagai ketentuan Tuhan atau kodrat.
  • 4. KLASIFIKASI KELAMIN DALAM ISLAM • Menurut Ibnu Arabi: • Laki – Laki • Perempuan • Khuntsa • Menurut Kasani • Laki – Laki • Perempuan
  • 5. D. MASALAH MASALAH DALAM PERKELAMINAN • Ambiguous genitalia/hemafrodi/ intersex • Ambiguous genitalia adalah kondisi langkah di mana penampilan organ kelamin bayi yang baru di lahirkan tidak jelas. Ciri dari orang yang mengidap kelainan ini adalah: • Memiliki ovarium dan testis dengan alat kelamin eksternal yang tidak jelas, laki –laki atau perempuan. • Memiliki ovarium dan bentuk alat kelamin ekternal yang mirip penis. • Memiliki alat kelamin wnita eksternal ( ter masuk vulva) dan testis yang tidak turun ke skrotum ( jadi kantung pelirnya tidak berisi testis) • Diphalia • Diphallia adalah kelainan medis dimana seorang pria lahir dengan dua penis. Kelainan ini sangat jarang terjadi. Diperkirakan hanya terdapat 100 kasus diphalia sampai saat ini. • Hipospadia • Hipospadia adalah suatu kelainan yang menyebabkan letak lubang kencing (uretra) bayi laki-laki menjadi tidak normal. Kondisi ini merupakan kelainan bawaan sejak lahir • Agenesis/atresia vagina • Merupakan sebuah kelainan yang menyebabkan vagina berhenti berkembang.Tidak berkembangnya vagina menyebabkan seorang wanita dari lahir memiliki vagina yang lebih pendek, hanya sebagian vaginanya, atau bahkan tidak memiliki vagina sama sekali. • Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser (MRKH) syndrome • Merupakan kasus dimana seoramg wanita terlahir dengan kondisi dengan organ reproduksi eksternal normal tapi organ reproduksi dalamnya tidak berkembang shingga tidak memiliki rahim.
  • 6. FATWA – FATWA TENTANG PERUBAHAN KELAMIN • NU • a. Seorang laki-laki atau perempuan yang normal, karena sesuatu hal minta dioperasi kelamin luarnya dirubah menjadi jenis kelamin yang berbeda atau berlawanan, ditetapkan hukumnya haram. Alasannya, termasuk merubah jenis ciptaan Allah dan mengecoh orang lain. Juga merujuk pada sejumlah teks dalam kitab-kitab tafsir Al-Qur’an, syarah al-hadits, kitab hadits dan fiqh. • b. Hukum operasi bagi seorang laki-laki atau perempuan yang kelamin dalamnya normal, kelamin luarnya berlawanan dengan kelamin dalam, untuk disamakan dengan kelamin dalam. Maka ditetapkan bahwa hukumnya mubah atau boleh apabila ada hajat syar’iyyat atau hajat yang sangat penting. Dasarnya adalah teks dalam kitab tafsir al-Tabari, Fat alBari, dana sejumlah kitab fiqh. • c. Operasi bagi seseorang yang kelamin dalamnya normal, tetapi kelamin luarnya tidak normal, bentuknya tidak sempurna bahwa hukumnya boleh, bahkan lebih utama. Dasarnya adalah teks dalam kitab tafsir al-Qurtubi. • d. Operasi kepada seseorang yang mempunyai kelamin luar dua jenis untuk mematikan salah satunya maka hukumnya boleh.
  • 7. FATWA – FATWA TENTANG PERUBAHAN KELAMIN • MUI (1) Fatwa operasi perubahan kelamin • Pertama : mengubah alat kelamin dari pria menjadi wanita atau sebaliknya yang dilakukan dengan sengaja, misalnya dengan operasi kelamin, hukumnya haram. • Kedua, membantu melakukan ganti kelamin sebagaimana poin pertama hukumnya haram. • Ketiga, penetapan keabsahan status jenis kelamin akibat operasi pergantian alat kelamin sebagaimana poin pertama tidak dibolehkan dan tidak memiliki implikasi hukum syari terkait pergantian tersebut. • Keempat, kedudukan hukum jenis kelamin orang yang telah melakukan operasi ganti kelamin sebagaimana poin pertama adalah sama dengan jenis kelamin semula seperti belum dilakukan operasi ganti kelamin, mesti telah memperoleh penetapan pengadilan.
  • 8. FATWA – FATWA TENTANG PERUBAHAN KELAMIN • MUI (2) Fatwa Operasi Penyempurnaan Kelamin • Pertama, menyempurnakan alat kelamin bagi seorang khuntsa, yaitu orang yang mempunyai dua alat kelamin pria dan wanita, yang fungsi alat kelamin laki-lakinya lebih dominan atau sebaliknya, melalui proses operasi penyempurnaan alat kelamin, maka hukumnya diperbolehkan. • Kedua, membantu melaksanakan penyempurnaan alat kelamin seperti dimaksud poin pertama, diperbolehkan. • Ketiga, pelaksanaan operasi penyempurnaan seperti dimaksud poin pertama itu harus berdasarkan atas pertimbangan medis bukan hanya pertimbangan psikis semata. • Keempat, penetapan keabsahan status jenis kelamin akibat operasi yg dimaksud poin pertama dibolehkan sehingga memiliki implikasi hukum syari terkait penyempurnaan tersebut. • Kelima, kedudukan hukum jenis kelamin orang yang telah melakukan operasi dimaksud poin pertama adalah sesuai dengan jenis kelamin setelah penyempurnaan sekalipun belum mendapat penetapan pengadilan terkait perubahan status tersebut.
  • 9. FATWA – FATWA TENTANG PERUBAHAN KELAMIN • MUHAMMADIYAH • Majelis Tarjih yang menegaskan bahwa opersi ganti kelamin hukumnya haram, sedangkan operasi penegasan kelamin hukumnya mubah. Opersi yang motivasinya kenikmatan dalam dunia kosmetik bukan karena akibat kelainan yang menuntut pertolongan hukumnya haram, dasar hukumnya Q.S An-Nisa/ 4/ 4: 119.
  • 10. FATWA – FATWA TENTANG PERUBAHAN KELAMIN • PERSIS • a. Orang yang tergolong hermaprodit baik palsu atau tidak, wajib diperjelas/dipertegas jenis kelaminnya. • b. Operasi transeksual dalam upaya mempertegas/memperjelas jenis kelamin sebagai alternatif pengobatan hukumnya boleh. • c. Operasi yang sifatnya mengubah atau mengganti kelaminnya haram.
  • 11. KESIMPULAN • Haram jika tidak ada hajat kesehatan pada operasi tersebut dan sudah di ketahui jelas jenis kelaminya sebelum operasi. Andai pun sudah terlanjur operasi, maka operasi tersebut tidak merubah jenis kelamin awalnya secara FIQIH. • Boleh / Mubah. Jika operasi tersebut untuk menentukan jenis kelamin yang belum jelas. Kelamin orang yang melakukan operasi pada kasus di atas, mengikuti hasil pasca operasi. • Lebih utama atau bahkan wajib jika ketiadaan operasi akan berpengaruh buruk pada yang bersangkutan.