SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
KELOMPOK 10
ENERGI
BIOGAS
2
ANDI
RIWANTO
19171015719
3
SOMADI
19271015704
4
MARSIUS K
SINAGA
19271015714
5
ISKANDAR
YUWONO
20171015703
6 MUHYIDDIN
SYARIF
20271015708
7 YUSUF RYANDI K
20271015709
1
ADI
PRASITIO
19171015104
DOSEN
Ir. Bantu Hotsan Simanullang, MT
AGENDA
PEMBAHASAN
PENGERTIAN
EBT
01 02 03 04 05 06 07 08
&
ENERGI
BIOGAS
DIGESTIFIKASI
&
KESETARAAN
FAKTOR
TERBENTUKNYA
BIOGAS
JENIS
DIGESTER
&
METANA
PEMANFAATAN
BIOGAS
&
PRINSIP
KERJA
POTENSI
BIOGAS DI
INA
&
KENDALA
PENERAPAN
BIOGAS
PENERAPAN
BIOGAS DI
LUAR
NEGERI
KESIMPULAN
&
SARAN
Sumber daya alam yang Pemanfaatannya saat ini sangat dibutuhkan untuk
menunjang kebutuhan hidup makhluk hidup terutama manusia. EBT pun dapat
menjadi sebuah energi yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan
(Sustainable Energy) hingga masa yang akan datang.
EBT ( Energi Baru Terbarukan)
 Energi yang dihasilkan dari limbah organik seperti kotoran ternak, atau limbah
dapur seperti sayuran yang sudah digunakan. Limbah-limbah tersebut akan
melalui proses urai yang dinamakan anaerobik digester di ruang kedap udara.
Energi Biogas
 Biogas yang dihasilkan oleh mikroorganisme merupakan campuran gas yang
terdiri atas metana (CH4), karbon dioksida, hidrogen, nitrogen dan gas lain
seperti H2S.
 Jumlah metana dalam biogas 54–70%, karbon dioksida 27–43%, gas lainnya
memiliki persentase kecil. Tingkat metana dalam biogas menentukan seberapa
besar nilai kalor biogas (nilai kalor metana: 590 – 700 Kcal/m3).
 Energi dalam biogas tak kalah dg bahan bakar gas yang berasal dari sumber
lainnya. Sebagai perbandingan, coalgas dan watergas masing-masing memiliki
kalor spesifik 586 Kcal/m3 dan 302 Kcal/m3. Nilai kalor biogas masih di bawah
gas alam (967 Kcal/m3).
Digestifikasi
Proses pembusukan bahan organik oleh bakteri anaerobik pada kondisi
tanpa udara, yang menghasilkan biogas dan pupuk cair
Bahan Organik
Bakteri Anaerobik
Alamiah Buatan
Dalam Air
(Rawa)
Dalam Usus
(Hewan)
Digester
Humus Biogas Tinja Biogas Pupuk Cair
Biogas
Kesetaraan
1 m3 biogas
Elpiji 0,46 kg
Minyak tanah 0,62 liter
Minyak solar 0,52 liter
Kayu bakar 3,5 kg
Bakteri anaerob sangat sensitif terhadap
perubahan suhu. Suhu optimum utk
terjadinya proses dekomposisi
anaerobik adalah sekitar 35oC. Bila suhu
terlalu rendah aktivitas bakteri akan
menurun dan mengakibatkan produksi
biogas akan menurun. Bila suhu terlalu
tinggi bakteri akan mati dan produksi
biogas akan terhenti.
Pengaruh pH dan
Alkalinitas
2
3
1
Pengaruh Suhu
Alkalinitas  besaran yg
menunjukkan jumlah karbonat
dalam larutan. Keasaman (pH)
sangat berpengaruh terhadap
proses dekomposisi anaerobik,
karena bakteri yang terlibat dalam
proses ini hanya bisa bertahan
hidup pada interval pH 6,5-8.
Semakin besar semakin banyak
gas dihasilkan.
Ukuran Reaktor Biogas
(digester)
Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Biogas
Kubah
Tetap
JENIS DIGESTER
Memiliki 2 bagian yaitu digester sebagai tempat pencerna
material biogas dan sebagai rumah bagi bakteri, baik bakteri
pembentuk asam ataupun bakteri pembentu gas metana..
Strukturnya harus kuat karena harus menahan gas agar tidak
terjadi kebocoran. Bagian yang kedua adalah kubah tetap (fixed-
dome). Dinamakan kubah tetap karena bentuknya menyerupai
kubah dan bagian ini merupakan pengumpul gas yang tidak
bergerak (fixed). Gas yang dihasilkan dari material organik pada
digester akan mengalir dan disimpan di bagian kubah.
Floating
Drum
 Keuntungan : biaya konstruksi lebih murah dibanding reaktor
terapung dan perawatannya lebih mudah.
 Kerugian : sering terjadi kehilangan gas pada bagian kubah,
tekanan gas tidak stabil/fluktuatif.
Memiliki bagian digester yang sama dengan reaktor kubah,
perbedaannya terletak pada bagian penampung gas menggunakan
peralatan bergerak menggunakan drum. Drum bisa bergerak naik turun
yang berfungsi untuk menyimpan gas hasil fermentasi dalam digester.
Pergerakan drum mengapung pada cairan dan tergantung dari jumlah
gas yang dihasilkan.
 Keuntungan : bisa melihat langsung volume gas yang tersimpan pada
drum karena pergerakannya. Karena tempat penyimpanan yang
terapung sehingga tekanan gas konstan.
 Kerugian : biaya material konstruksi dari drum lebih mahal, drum
mudah berkarat shg bagian pengumpul gas memiliki umur yang lebih
pendek dibandingkan jenis kubah tetap.
01
02
03
04
05
06
METANA
Metana bisa digunakan sebagai bahan
bakar  digunakan untuk berbagai
keperluan termasuk menggerakkan
generator listrik.
Jika konsentrasi gas metana kurang
dari 65%  hanya cocok untuk
kompor gas  harus dilakukan
pemurnian.
Hasil eksperimen : kotoran 2
ekor sapi bisa menghasilkan
biogas utk menyalakan 2 buah
lampu 45 watt selama 5 jam.
Sampah rumah tangga sebagian besar
berupa bahan organik (74%) dan sisanya
(26%) berupa bahan yang sulit terurai,
cukup banyak digunakan untuk biogas.
Secara umum, unsur dalam sampah
yang dapat dimanfaatkan menjadi
biogas adalah sebesar 69% saja.
Sampah rumah tangga yang volumenya
amat besar di perkotaan seharusnya
bisa dimanfaatkan untuk pembangkitan
energi listrik.
 Biogas digunakan pada mesin bakar internal untuk menghasilkan energi gerak.
Pemanfaatan Biogas
 Biogas juga bisa menggerakkan turbin gas sebagai penghasil tenaga gerak
dengan cara membakar gas metana hingga menghasilkan tekanan gas.
Energi Biogas
1. Tangki homogenization
2. Pemuat Biomasa padat
3. Bioreactor (digester)
4. Alat Pencampur (Pengaduk)
5. Gasholder (penyimpanan gas)
6. Pencampur (Pengaduk) air dan Sistem Panas
7. Sistem gas
8. Stasiun Pompa (pumping unit)
9. Sistem pembuangan berupa pupuk organic
(baik cair maupun padat)
10. Condensate extractor ( system pemisah antara
Bio-Gas dengan Uap air)
11. Co-generation unit (Unit pembangkitan
dengan bahan bakar Bio-Gas)
Sampah organik padat (pupuk, kotoran) diangkut oleh rel berjalan (conveyor) ke tanki
penyimpanan kotoran, di tangki utama sampah dicampur, setelah dicampur suhunya akan hangat
untuk itu diperlukan suhu ideal. Biasanya tangki penyimpanan mempunyai daya tampung untuk
2-3 hari. Sampah padat dapat diisi juga ke tangki itu untuk dicampur atau dimasukan ke digester
melalui keran pengisian. Sampah organik cair dipompa ke Pembangkit Listrik Tenaga Biogas
dengan pompa atau jalur pipa dari tempat penyulingan sampah organic cair. stasiun pompa
kotoran (SPS) dipisahkan dengan lokasi digester. Dari tangki pencampuran dan kran biomasa
(pupuk, kotoran atau tempat penyulingan air kotor) disalurkan ke Digester (reaktor Organik).
Didalam Digester sampah organic cair tadi diaduk dengan pengaduk, pengadukan ini sendiri
dilakukan dengan berbagai cara tergantung dengan bahan baku dan kelembamannya,
Pengadukan ini biasanya dilakukan oleh slopped mixer, mesin pengaduk tipe “paddle giant” atau
pengaduk tipe submersed. Didalam digester diperlukan pemanasan, pemanasan ini biasanya
dilakukan oleh air panas (suhu in 60o, suhu out 40o) Jika Pembangkit Listrik Tenaga Biogas
dilengkapi dengan unit co-generation, Pemanasan digester dapat dilakukan oleh generator yang
mendinginkan air. generator yang mendinginkan air mempunyai suhu 90° dan sebelum panas ini
disalurkan ke sistem Pemanas Digester, panas ini dicampur dengan air dengan suhu 40° sehingga
sistem pemanas menerima air dengan suhu 60°. Panas ini bertujuan untuk membantu proses
Fermentasi yang dilakukan oleh bakteri an-aerob (bakteri yang membantu dalm proses
penguraian) terhadap sampah organic yang dimasukan ke dalam digester. Proses penguraian ini
sendiri memerlukan waktu 20-40 hari tergantung dari ukuran partikel samaph cair dan ukuran
digester, setelah dilakukannya proses Fermentasi maka dihasilkan Bio-Gas ((50-70% Metana (CH4)
dan 50-30% carbon dioksida (CO2)) , dan Pupuk Organik (dalam bentuk padat maupun cair).
PRINSIP KERJA
Potensi
Biogas
di
Indonesia
PT Austindo Aufwind New
Energy
Kapasitas 1,8 MW
Pembangkit listrik tenaga biogas yang berlokasi di Perkebunan Pulau
Belitung adalah yang pertama dimiliki ANJ. Pembangkit ini dibangun
dan dikelola PT Austindo Aufwind New Energy (AANE) yang tujuan
utamanya mengurangi emisi gas rumah kaca dari perkebunan. Hal ini
dilakukan dengan mengikat gas metana yang dihasilkan dari proses
pembusukan limbah cair pabrik kelapa sawit (POME) dan
membakarnya untuk menghasilkan listrik.
PLTBg di Indonesia
03
02
01
Teknologi yang diterapkan kurang
praktis dan perlu pemeliharaan
yang seksama.
Kurang
sosialisasi.
Kurangnya pengetahuan masyarakat
(terutama para petani dan peternak)
tentang pemeliharaan digester.
Kendala Biogas belum populer di Indonesia ?
Produksi biogas dalam skala kecil sudah umum dilakukan di pedesaan. Akhir
1993, seperempat juta petani telah mempunyai digester biogas, dengan
produksi metan sekitar 1,2 miliar m3 per tahun .
CINA
Teknologi biogas telah berkembang dan didiseminasikan secara luas untuk
memenuhi kebutuhan energi di pedesaan, misalnya untuk pompa irigasi dan
listrik. Sampai saat ini telah dibangun lebih dari 2 juta digester dan
menyumbangkan hampir 200.000 pekerjaan tetap (KAROTTKI dan OLESEN,
1997). Setiap orang yang membangun instalasi biogas berhak mendapat
sumbangan uang dari pemerintah pusat .
INDIA
Telah sangat maju dalam hal pengembangan, pemasaran dan ekspor
renewable energy yang berasal dari angin dan biomasa.
DENMARK
PENERAPAN DI
NEGARA
Produksi biogas merupakan salah satu yang paling pesat dan telah dibangun
beberapa ratus konstruksi biogas (HARTMANN dan AHRING, 2005)
JERMAN
Membuat model integrasi sumber bahan baku yang berasal dari limbah kota
dan industri untuk menghasilkan tenaga listrik dan pupuk.
TANZANI
A
Teknologi biogas telah diperkenalkan sejak 1950. Tahun 1958 Tunnei
Technology Limited membangun sekitar 150 instalasi biogas di beberapa
negara bagian tersebut. Ada sekitar 600.000 peternak yang memiliki 2 - 6
sapi dengan sistem gembala yg berpotensi untuk proyek biogas. (NJOROGE,
2002)
KENYA
PENERAPAN DI
NEGARA
KESIMPULAN Saran
Sumber
Materi
Perlu di Sosialisasikan
kembali Mengenai EBT
Biogas Sehingga
masyarakat Indonesia
Memahami Mengenai EBT
tersebut dan dapat
diterapkan
Sumber bahan baku
biogas yang ada di
Indonesia tersedia secara
melimpah dan segera
dimanfaatkan secara
maksimal
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-
berita/melihat-lebih-dekat-pembangkit-listrik-biogas-
komersil-pertama-di-indonesia
https://environment-indonesia.com/articles/energi-
biogas-alternatif-ramah-lingkungan/
EDUCATION
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA YA...
PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA YA...PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA YA...
PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA YA...Nita_Arianty
 
Bab i biogas rina n
Bab i biogas rina nBab i biogas rina n
Bab i biogas rina nRidwan Anes
 
Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...
Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...
Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...Jajat Rohmana
 
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanPemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanNahdya Maulina
 
Energi Biomassa : biofuel, biodiesel, biogas,bioetanol
Energi Biomassa : biofuel, biodiesel, biogas,bioetanolEnergi Biomassa : biofuel, biodiesel, biogas,bioetanol
Energi Biomassa : biofuel, biodiesel, biogas,bioetanolN'fall Sevenfoldism
 
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternativeLimbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternativesuparman unkhair
 
Proceeding seminar nasional ir simon patabang mt
Proceeding seminar nasional ir simon patabang mtProceeding seminar nasional ir simon patabang mt
Proceeding seminar nasional ir simon patabang mtSimon Patabang
 
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatLap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatSimon Patabang
 
PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI BARU TERBARUKAN ...
PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI BARU TERBARUKAN ...PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI BARU TERBARUKAN ...
PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI BARU TERBARUKAN ...intan mustika
 
Makalah Biogas Kelompok 3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makalah Biogas Kelompok 3  Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung PandangMakalah Biogas Kelompok 3  Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makalah Biogas Kelompok 3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung PandangMuhammad Adnan
 
Ppt RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRESS ULIR S...
Ppt RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRESS ULIR S...Ppt RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRESS ULIR S...
Ppt RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRESS ULIR S...firmanahyuda
 

What's hot (19)

Biogas full
Biogas  fullBiogas  full
Biogas full
 
PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA YA...
PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA YA...PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA YA...
PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA YA...
 
Bab i biogas rina n
Bab i biogas rina nBab i biogas rina n
Bab i biogas rina n
 
Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...
Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...
Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...
 
Biogas jadi
Biogas jadiBiogas jadi
Biogas jadi
 
Lp km ir
Lp km irLp km ir
Lp km ir
 
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanPemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
 
Energi Biomassa : biofuel, biodiesel, biogas,bioetanol
Energi Biomassa : biofuel, biodiesel, biogas,bioetanolEnergi Biomassa : biofuel, biodiesel, biogas,bioetanol
Energi Biomassa : biofuel, biodiesel, biogas,bioetanol
 
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternativeLimbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternative
 
Proceeding seminar nasional ir simon patabang mt
Proceeding seminar nasional ir simon patabang mtProceeding seminar nasional ir simon patabang mt
Proceeding seminar nasional ir simon patabang mt
 
Slide penyuluhan
Slide penyuluhanSlide penyuluhan
Slide penyuluhan
 
Energy Biomass
Energy BiomassEnergy Biomass
Energy Biomass
 
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatLap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
 
Ppt energi biomassa
Ppt energi biomassaPpt energi biomassa
Ppt energi biomassa
 
PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI BARU TERBARUKAN ...
PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI BARU TERBARUKAN ...PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI BARU TERBARUKAN ...
PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI BARU TERBARUKAN ...
 
Makalah Biogas Kelompok 3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makalah Biogas Kelompok 3  Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung PandangMakalah Biogas Kelompok 3  Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makalah Biogas Kelompok 3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Biomassa
BiomassaBiomassa
Biomassa
 
Energi biomassa
Energi biomassaEnergi biomassa
Energi biomassa
 
Ppt RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRESS ULIR S...
Ppt RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRESS ULIR S...Ppt RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRESS ULIR S...
Ppt RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRESS ULIR S...
 

Similar to Energi Biogas Kelompok 10

Similar to Energi Biogas Kelompok 10 (20)

Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
Fix!!♥♥♥ edit
Fix!!♥♥♥ editFix!!♥♥♥ edit
Fix!!♥♥♥ edit
 
Slide penyuluhan energi terbarukan
Slide penyuluhan energi terbarukanSlide penyuluhan energi terbarukan
Slide penyuluhan energi terbarukan
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
Contoh karya ilmiah
Contoh karya ilmiahContoh karya ilmiah
Contoh karya ilmiah
 
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasarPembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
 
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
 
garuda1195212.pdf
garuda1195212.pdfgaruda1195212.pdf
garuda1195212.pdf
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao
 
Biogas kimter
Biogas kimterBiogas kimter
Biogas kimter
 
Laporan Praktikum PTPSP (Kompos, Biogas, Briket & Kepadatan Lalat)
Laporan Praktikum PTPSP (Kompos, Biogas, Briket & Kepadatan Lalat)Laporan Praktikum PTPSP (Kompos, Biogas, Briket & Kepadatan Lalat)
Laporan Praktikum PTPSP (Kompos, Biogas, Briket & Kepadatan Lalat)
 
2.Biogas pembuatan-konstruks
2.Biogas pembuatan-konstruks2.Biogas pembuatan-konstruks
2.Biogas pembuatan-konstruks
 
BIOGAS SEDERHANA PRESENTASI.ppt
BIOGAS SEDERHANA PRESENTASI.pptBIOGAS SEDERHANA PRESENTASI.ppt
BIOGAS SEDERHANA PRESENTASI.ppt
 
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4) TERHADAP JUMLAH GAS D...
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4)  TERHADAP JUMLAH GAS D...PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4)  TERHADAP JUMLAH GAS D...
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4) TERHADAP JUMLAH GAS D...
 
Makalah biogas dari cokelat
Makalah biogas dari cokelatMakalah biogas dari cokelat
Makalah biogas dari cokelat
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
Biomassa
BiomassaBiomassa
Biomassa
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
PERUMAHAN (1).pptx
PERUMAHAN (1).pptxPERUMAHAN (1).pptx
PERUMAHAN (1).pptx
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

Energi Biogas Kelompok 10

  • 1.
  • 2. KELOMPOK 10 ENERGI BIOGAS 2 ANDI RIWANTO 19171015719 3 SOMADI 19271015704 4 MARSIUS K SINAGA 19271015714 5 ISKANDAR YUWONO 20171015703 6 MUHYIDDIN SYARIF 20271015708 7 YUSUF RYANDI K 20271015709 1 ADI PRASITIO 19171015104 DOSEN Ir. Bantu Hotsan Simanullang, MT
  • 3. AGENDA PEMBAHASAN PENGERTIAN EBT 01 02 03 04 05 06 07 08 & ENERGI BIOGAS DIGESTIFIKASI & KESETARAAN FAKTOR TERBENTUKNYA BIOGAS JENIS DIGESTER & METANA PEMANFAATAN BIOGAS & PRINSIP KERJA POTENSI BIOGAS DI INA & KENDALA PENERAPAN BIOGAS PENERAPAN BIOGAS DI LUAR NEGERI KESIMPULAN & SARAN
  • 4. Sumber daya alam yang Pemanfaatannya saat ini sangat dibutuhkan untuk menunjang kebutuhan hidup makhluk hidup terutama manusia. EBT pun dapat menjadi sebuah energi yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan (Sustainable Energy) hingga masa yang akan datang. EBT ( Energi Baru Terbarukan)  Energi yang dihasilkan dari limbah organik seperti kotoran ternak, atau limbah dapur seperti sayuran yang sudah digunakan. Limbah-limbah tersebut akan melalui proses urai yang dinamakan anaerobik digester di ruang kedap udara. Energi Biogas  Biogas yang dihasilkan oleh mikroorganisme merupakan campuran gas yang terdiri atas metana (CH4), karbon dioksida, hidrogen, nitrogen dan gas lain seperti H2S.  Jumlah metana dalam biogas 54–70%, karbon dioksida 27–43%, gas lainnya memiliki persentase kecil. Tingkat metana dalam biogas menentukan seberapa besar nilai kalor biogas (nilai kalor metana: 590 – 700 Kcal/m3).  Energi dalam biogas tak kalah dg bahan bakar gas yang berasal dari sumber lainnya. Sebagai perbandingan, coalgas dan watergas masing-masing memiliki kalor spesifik 586 Kcal/m3 dan 302 Kcal/m3. Nilai kalor biogas masih di bawah gas alam (967 Kcal/m3).
  • 5. Digestifikasi Proses pembusukan bahan organik oleh bakteri anaerobik pada kondisi tanpa udara, yang menghasilkan biogas dan pupuk cair Bahan Organik Bakteri Anaerobik Alamiah Buatan Dalam Air (Rawa) Dalam Usus (Hewan) Digester Humus Biogas Tinja Biogas Pupuk Cair Biogas
  • 6.
  • 7. Kesetaraan 1 m3 biogas Elpiji 0,46 kg Minyak tanah 0,62 liter Minyak solar 0,52 liter Kayu bakar 3,5 kg
  • 8. Bakteri anaerob sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Suhu optimum utk terjadinya proses dekomposisi anaerobik adalah sekitar 35oC. Bila suhu terlalu rendah aktivitas bakteri akan menurun dan mengakibatkan produksi biogas akan menurun. Bila suhu terlalu tinggi bakteri akan mati dan produksi biogas akan terhenti. Pengaruh pH dan Alkalinitas 2 3 1 Pengaruh Suhu Alkalinitas  besaran yg menunjukkan jumlah karbonat dalam larutan. Keasaman (pH) sangat berpengaruh terhadap proses dekomposisi anaerobik, karena bakteri yang terlibat dalam proses ini hanya bisa bertahan hidup pada interval pH 6,5-8. Semakin besar semakin banyak gas dihasilkan. Ukuran Reaktor Biogas (digester) Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Biogas
  • 9. Kubah Tetap JENIS DIGESTER Memiliki 2 bagian yaitu digester sebagai tempat pencerna material biogas dan sebagai rumah bagi bakteri, baik bakteri pembentuk asam ataupun bakteri pembentu gas metana.. Strukturnya harus kuat karena harus menahan gas agar tidak terjadi kebocoran. Bagian yang kedua adalah kubah tetap (fixed- dome). Dinamakan kubah tetap karena bentuknya menyerupai kubah dan bagian ini merupakan pengumpul gas yang tidak bergerak (fixed). Gas yang dihasilkan dari material organik pada digester akan mengalir dan disimpan di bagian kubah. Floating Drum  Keuntungan : biaya konstruksi lebih murah dibanding reaktor terapung dan perawatannya lebih mudah.  Kerugian : sering terjadi kehilangan gas pada bagian kubah, tekanan gas tidak stabil/fluktuatif. Memiliki bagian digester yang sama dengan reaktor kubah, perbedaannya terletak pada bagian penampung gas menggunakan peralatan bergerak menggunakan drum. Drum bisa bergerak naik turun yang berfungsi untuk menyimpan gas hasil fermentasi dalam digester. Pergerakan drum mengapung pada cairan dan tergantung dari jumlah gas yang dihasilkan.  Keuntungan : bisa melihat langsung volume gas yang tersimpan pada drum karena pergerakannya. Karena tempat penyimpanan yang terapung sehingga tekanan gas konstan.  Kerugian : biaya material konstruksi dari drum lebih mahal, drum mudah berkarat shg bagian pengumpul gas memiliki umur yang lebih pendek dibandingkan jenis kubah tetap.
  • 10. 01 02 03 04 05 06 METANA Metana bisa digunakan sebagai bahan bakar  digunakan untuk berbagai keperluan termasuk menggerakkan generator listrik. Jika konsentrasi gas metana kurang dari 65%  hanya cocok untuk kompor gas  harus dilakukan pemurnian. Hasil eksperimen : kotoran 2 ekor sapi bisa menghasilkan biogas utk menyalakan 2 buah lampu 45 watt selama 5 jam. Sampah rumah tangga sebagian besar berupa bahan organik (74%) dan sisanya (26%) berupa bahan yang sulit terurai, cukup banyak digunakan untuk biogas. Secara umum, unsur dalam sampah yang dapat dimanfaatkan menjadi biogas adalah sebesar 69% saja. Sampah rumah tangga yang volumenya amat besar di perkotaan seharusnya bisa dimanfaatkan untuk pembangkitan energi listrik.
  • 11.  Biogas digunakan pada mesin bakar internal untuk menghasilkan energi gerak. Pemanfaatan Biogas  Biogas juga bisa menggerakkan turbin gas sebagai penghasil tenaga gerak dengan cara membakar gas metana hingga menghasilkan tekanan gas.
  • 12. Energi Biogas 1. Tangki homogenization 2. Pemuat Biomasa padat 3. Bioreactor (digester) 4. Alat Pencampur (Pengaduk) 5. Gasholder (penyimpanan gas) 6. Pencampur (Pengaduk) air dan Sistem Panas 7. Sistem gas 8. Stasiun Pompa (pumping unit) 9. Sistem pembuangan berupa pupuk organic (baik cair maupun padat) 10. Condensate extractor ( system pemisah antara Bio-Gas dengan Uap air) 11. Co-generation unit (Unit pembangkitan dengan bahan bakar Bio-Gas)
  • 13. Sampah organik padat (pupuk, kotoran) diangkut oleh rel berjalan (conveyor) ke tanki penyimpanan kotoran, di tangki utama sampah dicampur, setelah dicampur suhunya akan hangat untuk itu diperlukan suhu ideal. Biasanya tangki penyimpanan mempunyai daya tampung untuk 2-3 hari. Sampah padat dapat diisi juga ke tangki itu untuk dicampur atau dimasukan ke digester melalui keran pengisian. Sampah organik cair dipompa ke Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dengan pompa atau jalur pipa dari tempat penyulingan sampah organic cair. stasiun pompa kotoran (SPS) dipisahkan dengan lokasi digester. Dari tangki pencampuran dan kran biomasa (pupuk, kotoran atau tempat penyulingan air kotor) disalurkan ke Digester (reaktor Organik). Didalam Digester sampah organic cair tadi diaduk dengan pengaduk, pengadukan ini sendiri dilakukan dengan berbagai cara tergantung dengan bahan baku dan kelembamannya, Pengadukan ini biasanya dilakukan oleh slopped mixer, mesin pengaduk tipe “paddle giant” atau pengaduk tipe submersed. Didalam digester diperlukan pemanasan, pemanasan ini biasanya dilakukan oleh air panas (suhu in 60o, suhu out 40o) Jika Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dilengkapi dengan unit co-generation, Pemanasan digester dapat dilakukan oleh generator yang mendinginkan air. generator yang mendinginkan air mempunyai suhu 90° dan sebelum panas ini disalurkan ke sistem Pemanas Digester, panas ini dicampur dengan air dengan suhu 40° sehingga sistem pemanas menerima air dengan suhu 60°. Panas ini bertujuan untuk membantu proses Fermentasi yang dilakukan oleh bakteri an-aerob (bakteri yang membantu dalm proses penguraian) terhadap sampah organic yang dimasukan ke dalam digester. Proses penguraian ini sendiri memerlukan waktu 20-40 hari tergantung dari ukuran partikel samaph cair dan ukuran digester, setelah dilakukannya proses Fermentasi maka dihasilkan Bio-Gas ((50-70% Metana (CH4) dan 50-30% carbon dioksida (CO2)) , dan Pupuk Organik (dalam bentuk padat maupun cair). PRINSIP KERJA
  • 15. PT Austindo Aufwind New Energy Kapasitas 1,8 MW Pembangkit listrik tenaga biogas yang berlokasi di Perkebunan Pulau Belitung adalah yang pertama dimiliki ANJ. Pembangkit ini dibangun dan dikelola PT Austindo Aufwind New Energy (AANE) yang tujuan utamanya mengurangi emisi gas rumah kaca dari perkebunan. Hal ini dilakukan dengan mengikat gas metana yang dihasilkan dari proses pembusukan limbah cair pabrik kelapa sawit (POME) dan membakarnya untuk menghasilkan listrik. PLTBg di Indonesia
  • 16. 03 02 01 Teknologi yang diterapkan kurang praktis dan perlu pemeliharaan yang seksama. Kurang sosialisasi. Kurangnya pengetahuan masyarakat (terutama para petani dan peternak) tentang pemeliharaan digester. Kendala Biogas belum populer di Indonesia ?
  • 17. Produksi biogas dalam skala kecil sudah umum dilakukan di pedesaan. Akhir 1993, seperempat juta petani telah mempunyai digester biogas, dengan produksi metan sekitar 1,2 miliar m3 per tahun . CINA Teknologi biogas telah berkembang dan didiseminasikan secara luas untuk memenuhi kebutuhan energi di pedesaan, misalnya untuk pompa irigasi dan listrik. Sampai saat ini telah dibangun lebih dari 2 juta digester dan menyumbangkan hampir 200.000 pekerjaan tetap (KAROTTKI dan OLESEN, 1997). Setiap orang yang membangun instalasi biogas berhak mendapat sumbangan uang dari pemerintah pusat . INDIA Telah sangat maju dalam hal pengembangan, pemasaran dan ekspor renewable energy yang berasal dari angin dan biomasa. DENMARK PENERAPAN DI NEGARA
  • 18. Produksi biogas merupakan salah satu yang paling pesat dan telah dibangun beberapa ratus konstruksi biogas (HARTMANN dan AHRING, 2005) JERMAN Membuat model integrasi sumber bahan baku yang berasal dari limbah kota dan industri untuk menghasilkan tenaga listrik dan pupuk. TANZANI A Teknologi biogas telah diperkenalkan sejak 1950. Tahun 1958 Tunnei Technology Limited membangun sekitar 150 instalasi biogas di beberapa negara bagian tersebut. Ada sekitar 600.000 peternak yang memiliki 2 - 6 sapi dengan sistem gembala yg berpotensi untuk proyek biogas. (NJOROGE, 2002) KENYA PENERAPAN DI NEGARA
  • 19. KESIMPULAN Saran Sumber Materi Perlu di Sosialisasikan kembali Mengenai EBT Biogas Sehingga masyarakat Indonesia Memahami Mengenai EBT tersebut dan dapat diterapkan Sumber bahan baku biogas yang ada di Indonesia tersedia secara melimpah dan segera dimanfaatkan secara maksimal https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip- berita/melihat-lebih-dekat-pembangkit-listrik-biogas- komersil-pertama-di-indonesia https://environment-indonesia.com/articles/energi- biogas-alternatif-ramah-lingkungan/