1. PENGGUNAAN METODE BERMAIN
DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN
KONSEP SAINS DITAMAN KANAK-
KANAK RIYADLUL ULUM
DIKECAMATAN BANGIL KABUPATEN
PASURUAN
OLEH
NUR CHOLILAH
2. Latar belakang
Pembelajaran tematik terpadu diTK sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013 merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan beberapa muatan pelajaran dalam satu
pembelajaran.Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang
penulis lakukan selama ini, penulis menggunakan model
pembelajaran sentra dengan menggunakan pendekatan
sainstifik . Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam
level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3
(aplikasi),menganalisa(c4),(C5)mengevaluasi,menciptakan(6).
Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher
order thinking skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan
media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas
kaku dan anak-anak tampak tidak ceria
3. Jenis kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan
praktik baik ini adalah kegiatan pembelajaran
tematik dalam meningkatkan konsep sains di
Taman Kanak- Kanak.
4. Tujuan dan sasaran
Tujuan dan Sasaran
Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk
mendeskripsikan praktik baik penulis dalam
menerapkan pembelajaran berorientasi
higher order thiking skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah
siswaTK semester 1 diTK Riyadlul
Ulum....sebanyak 25 anak
5. Bahan dan materi kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah tematik dalam meningkatkan
pemahaman konsep sains diTaman kanak -kanak
No
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Pengetahuan
3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan,tanaman,cuaca,tanah,air,batu-batuan,dll )
3.8.1 Menunjuk nama dan kegunaan benda alam
Kompetensi Keterampilan
4.8 Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan lingkungan alam
(hewan,tanaman,cuaca,tanah,air,batu-batuan,dll)
4.8.1 Membuat hasil karya dalam bentuk gambar,bercerita,bernyanyi,dan gerak tubuh dari benda
alam
6. Cara melaksanakan kegiatan
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini
adalah menerapkan pembelajaran tematik daman konsep
sains diTaman kanak-kanak
.Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik
baik yang telah dilakukan penulis.
Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD
yang dapat diterapkan dalam pembelajara tematik.
Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di PUAD, penulis
memilih tema tanaman sayur jagung.
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi
7. media
Media pembelajaran yang digunakan dalam
praktik terbaik ini adalah sayur jagung asli
dan,gambar (b) video cara bertanam jagung
diambil dari you tube-, dan (c) lembar kerja
peserta didik (LKPD) .
Instrumen yang digunakan dalam penilaian
antara lain :ceklis per kelas,ceklis
individu,catatan anekdot,kumpulan hasil
karya,lembar penilaian obsrvasi,lembar unjuk
kerja ,lembar percakapan
8. Waktu dan Tempat Kegiatan
Praktek baik ini dilaksanakan pada tanggal 31
oktober 2019 ,bertempat diTK Riyadlul ulum
BANGIL
9. Hasil kegiatan
Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model sentra dengan
pendekatan sainstifik. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk
mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang
sesuai densitas pembelajaran megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model sentra dengan pendekatan
sainstifik meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge.
Penerapan model sentra dengan pendekatan sainstifik meningkatkan kemampuan siswa untuk
berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi topik yang
dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas
cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba
menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi HOTS dengan
menerapkan pendekatan sainstifik
10. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa
belum terbiasa belajar dengan pembelajaran
berorentasi HOTS,sarana dan prasarana yang
kurang memadai serta Lingkungan dan
dukungan orang tua (wali murid).Masalah
lainnya adalah guru tidak mempunyai
kompetensi yang memadai untuk membuat
video pembelajaran. Padahal selain sebagai
media pembelajaran,.Video juga merupakan
bentuk teks audiovisual yang juga harus
disajikan sesuai dengan rumusan KD.
11. Cara Mengatasi Masalah
Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan model
pendekatan sainstifik dapat membantu mereka lebih menguasai
materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang
apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking
skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS
membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran
dengan konsep pembelajaran hots. Kekurangan guru membuat
video pembelajaran dapat diatasi dengan mengunduh video
sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik dari youtube
maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain
menerapkan kegiatan literasi baca = tulis, siswa juga dapat
meningkatkan literasi digitalnya.
12. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.
Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran
sainstifik layak dijadikan praktik baik pembelajaran
berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan
siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir
kritis, dan pemecahan masalah.
Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) secara sistematis dan cermat, pembelajaran tematik
dengan model pembelajaran sainstifik yang dilaksanakan
tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.
13. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran sentra dengan pendekatan sainstifik,berikut disampaikan
rekomendasi yang relevan.
Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada LKPD dan buku
tetapi guru harus berani melakukan inovasi pembelajaran tematik yang
kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi
sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terpaku pada buku dan alat tulis . Kemampuan belajar dengan cara
ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih
tahan lama (tidak mudah lupa).
Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi
penulis untuk mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah wawasan guru
lain tentang pembelajaran HOTS.