SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
BAI’
(JUAL-BELI)/
(SALE AND PURCHASE)
BAI’ (JUAL-BELI)
BAI’ AL- MURABAHAH
Murabahah adalah satu bentuk jual-beli yang bersifat
amanah.
Definisi secara fiqh: Bai’ al-Murabahah adalah akad
jual beli atas barang tertentu, dimana transaksi jual-
beli tersebut menyebutkan dengan jelas barang yang
diperjual-belikan termasuk harga pokok pembelian
dan keuntungan yang diambil.
Bai’ al-Murabahah dapat di lakukan untuk
pembelian secara pemesanan dan biasa disebut
sebagai murabahah kepada pemesan pembelian
(KPP).
BAI’ AL- MURABAHAH
Landasan Syariah
Al-Qur’an
......
“...Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba..”
(al-Baqarah : 275)
Al-Hadits
Dari Suhaib ar-Rumi r.a. bahwa Rasullulah saw. Bersabda, “Tiga hal yang di
dalamnya terdapat keberkahan : jual beli secara tangguh, muqaradhah
(mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan
rumah, bukan untuk di jual.“ (HR Ibnu Majah).
BAI’ AL- MURABAHAH
Rukun jual beli murabahah yang disepakati oleh jumhur ulama
adalah:
1)Penjual (ba’i), yaitu pihak yang memiliki barang untuk dijual atau
pihak yang ingin menjual barangnya. Dalam transaksi pembiayaan
murabahah di perbankan syariah merupakan pihak penjual.
2)Pembeli (musytari) yaitu pihak yang membutuhkan dan ingin
membeli barang dari penjual, dalam pembiayaan murabahah nasabah
merupakan pihak pembeli.
3)Barang/objek (mabi’) yaitu barang yang diperjual belikan. Barang
tersebut harus sudah dimiliki oleh penjual sebelum dijual kepada
pembeli, atau penjual menyanggupi untuk mengadakan barang yang
diinginkan pembeli.
4)Harga (tsaman). Harga yang disepakati harus jelas jumlahnya dan
jika dibayar secara hutang maka harus jelas waktu pembayaranya.
5)Ijab qabul (sighat) sebagai indikator saling ridha antara kedua pihak
(penjual dan pembeli) untuk melakukan transaksi.
BAI’ AL- MURABAHAH
Syarat Bai’ al-Murabahah
a. Penjualan memberitahu biaya modal kepada nasabah.
b. Kontrak pertama harus syah sesuai dengan rukun yang di tetapkan.
c. Kontrak harus bebas dari riba.
d. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang
sesudah pembelian.
e. Penjualan harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian misalnya jika pembelian di lakukan secara utang.
Secara prinsip, jika syarat dalam (a), (d), atau (e) tidak dipenuhi, pembeli
memiliki pilihan :
Melanjutkan pembelian seprti apa adanya,
Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidak setujuan atas barang yang di
jual,
Membatalkan kontrak.
Bila produk tidak dimiliki penjual, sistem yang digunakan adalah murabahah
kepada pemesan pembelian (murabahah KPP)
BAI’ AL- MURABAHAH
Beberapa Ketentuan Umum dari Bai’ al-Murabahah:
a. Jaminan
b. Utang dalam murabahah KPP
c. Penundaan pembayaran oleh debitor mampu
d. Bangkrut
Aplikasi dalam Perbankan
Murabahah KPP umumnya dapat diterapkan pada produk
pembiayaan untuk pembelian barang-barang investasi, baik
domestik maupun luar negri, seperti melalui letter of credit
(L/C). Tetapi tidak tepat, apabila diterapkan pada skema modal
kerja.
BAI’ AL- MURABAHAH
Manfaat Bai’ al-Murabahah:
Bai’ al-murabahah memberi banyak manfaat kepada
bank syariah, salah satunya adalah adanya
keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari
penjual dengan harga jual kepada nasabah.
Resiko yang harus diantisipasi dalam akad Bai’ al-
Murabahah:
1. Default atau kelalaian
2. Fluktuasi harga komparatif
3. Penolakan nasabah
4. Dijual
BAI’ AL- MURABAHAH
BAI’ AS-SALAM
As-salam merupakan istilah dalam bahasa Arab
yang mengandung makna penyerahan.
Dalam pengertian yang sederhana, bai’ as-salam
berarti pembelian barang yang di serahkan di
kemudian hari atau ditangguhkan, sedangkan
pembayaran di lakukan dimuka menurut syarat-
syarat tertentu.
BAI’ AS-SALAM
Landasan Syariah:
a.Al-Qur’an: Qs. Al-Baqarah:282
b.Al- Hadits: HR Ibnu Majah
( ) 
Rukun Bai’ as-Salam:
1.Muslam atau pembeli
2.Muslam ilaih atau penjual
3.Modal atau uang
4.Muslam fiihi atau barang
5.Sighat atau ucapan
BAI’ AS-SALAM
Syarat Bai’ as-Salam:
a. Modal Transaksi Bai’ as-Salam
1) Harus Diketahui
2) Penerimaan Pembayaran Salam
b. Al-Muslam Fiihi (Barang)
1) Harus spesifik dan dapat diakui sebagai utang
2) Harus bisa diidentifikasi secara jelas untuk mengurangi kesalahan akibat kurangnya
pengetahuan tentang macam barang tersebut
3) Penyerahan barang dilakukan dikemudian hari.
4) Kebanyakan ulama mensyaratkan penyerahan barang harus ditunda pada suatu waktu
kemudian, tetapi mazhab Syafi’i membolehkan penyerahan segera.
5) Bolehnya menentukan tanggal waktu di masa yang akan datang untuk penyerahan barang.
6) Tempat penyerahan
7) Penggantian muslam fiihi dengan barang lain.
BAI’ AS-SALAM
BAI’ AS-SALAM
Salam Paralel:
Salam pararel berarti melaksanakan dua transaksi Bai’ as-salam antara bank dan nasabah, dan
antara bank dan pemasok (suplier) atau pihak ketiga lainnya secara simultan.
Modal/harga yang dibayarkan dalam salam tidak boleh dalam bentuk utang, melainkan bentuk
tunai yang dibayarkan segera.
Perbedaan Bai’ as-Salam dengan Ijon:
Dalam ijon, barang yang dibeli tidak diukur atau ditimbang secara jelas dan spesifik. Demikian
juga penetapan harga beli, sangat bergantung kepada keputusan sepihak si tengkulak yang
seringkali sangat dominan dan menekan petani yang posisinya lebih lemah.
Adapun transaksi Bai’ as-salam mengharuskan adanya dua hal berikut
1) Adanya keridhaan yang utuh antara kedua belah pihak
2) Pengukuran dan spesifikasi barang yang jelas.
BAI’ AS-SALAM
Aplikasi dalam Perbankan
•Bai’ as-salam biasanya dipergunakan pada pembiayaan bagi
petani dengan jangka waktu yang relatif pendek, yaitu 2-6 bulan.
•Ba’i as-salam juga dapat diaplikasikan pada pembiayaan barang
industri.
Manfaat
Manfaat Bai’ as-salam adalah sellisih harga yang didapat dari
nasabah dengan harga jual kepada pembeli.
BAI’ AS-SALAM
muslam
muslam
BAI’ AL-ISTISHNA’
Istishna’ atau pemesanan secara bahasa artinya:
meminta di buatkan.
Secara muamalah, istishna’ berarti suatu perjanjian
jual-beli antara mustashni’ (pemesan/pembeli) dan
shani’ (produsen/penjual), dimana barang (mashnu’)
yang akan diperjual-belikan harus dipesan terlebih
dahulu dengan kreteria yang jelas.
Landasan Syariah:
Mengingat bai’ al-istishna’ merupakan lanjutan dari bai’ as-salam maka secar umum landasan
syariah yang berlaku pada bai’ as-salam juga berlaku pada bai’ al-istishna’.
Meskipun demikian, mazhab Hanafi menyetujui kontrak istishna’ atas dasar istishan karena
alasan-alasan berikut ini.
a. Masyarakat telah mempraktikkan bai’ al-istishna’ secara luas dan terus menerus tanpa ada
keberatan sama sekali. Hal demikian menjadikan bai’ al-istishna’ sebagai kasus ijma atau
konsensus umum.
b. Di dalam syariah dimungkinkan adanya penyimpangan terhadap qiyas berdasarkan ijma
ulama.
c. Keberadaan bai’ al-istishna’ didasarkan atas kebutuhan masyarakat.
d. Bai’ al-istishna’ sah sesuai dengan aturan umum mengenai kebolehan kontrak selama tidak
bertentangan dengan nash atau aturan syariah.
Sebagian fuqaha kontemporer berpendapat bahwa bai’ al-istishna’ adalah sah atas dasar qiyas
dan aturan umum syariah karena itu memang jual-beli biasa dan si penjual akan mampu
mengadakan barang tersebut pada saat penyerahan. Demikian juga kemungkinan terjadi
perselisihan atas jenis dan kualitas barang dapat diminimalkan dengan pencantuman
spesifikasi dan ukuran-ukuran serta barang material pembuatan barang tersebut.
BAI’ AL-ISTISHNA’
BAI’ AL-ISTISHNA’
Istishna’ Paralel
Dalam sebuah kontrak bai’ al-istishna’, bisa saja pembeli mengijinkan pembuat menggunakan
sub kontraktor untuk melaksanakan kontrak tersebut. Dengan demikian, pembuat dapat
membuat kontrak istishna’ kedua untuk memenuhi kewajiban pada kontrak pertama. Kontrak
baru ini dikenal sebagai istishna’ paralel.
Beberapa konsekuensi saat bank islam menggunakan kontrak istishna’ paralel:
• Bank Islam sebagai pembuat pada kontrak pertama merupakan satu-satunya pihak yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kewajibannya. Istishna’ paralel atau subkontrak
untuk sementara harus dianggap tidak ada. Dengan demikian, sebagai Shani’ pada kontrak
pertama, bank tetap bertanggung jawab atas setiap kesalahan, kelalaian, atau pelanggaran
kontral yang berasal dari kontrak paralel.
• Penerima subkontrak pembuatan pada istishna’ paralel bertanggungjawab terhadap bank
islam sebagai pemesan. Dia tidak mempunyai hubungan hukum secara langsung dengan
nasabah pada kontrak pertama akad. bai’ al-istishna’ kedua merupakan kontrak paralel,
tetapi bukan merupakan bagiam atau syarat untuk kontrak pertama. Dengan demikian,
kedua kontrak tersebut tidak mempunyai kaitan hukum sama sekali.
• Bank sebagai shani’ atau pihak yang siap membuat atau mengadakan barang, bertanggung
jawab kepada nasabah atas kesalahan pelaksanaan subkontraktor dan jaminan yang timbul
darinya. Kewajiban inilah yang membenarkan keabsahan istishna’ paralel, juga menjadi
dasar, bahwa bank boleh memungut keuntungan kalau ada.
BAI’ AL-ISTISHNA’
Perbedaan As-Salam dan Al-Istishna’
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

sistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasilsistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasilnelifaizah
 
Presentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBAPresentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBAAini29
 
Sesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pptSesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pptpadlah1984
 
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan MusyarakahSkema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah12345mimi
 
Kelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahKelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahPT. TERSERAH ANDA
 
Gharar dan Maisir Dalam Ekonomi Islam
Gharar dan Maisir Dalam Ekonomi IslamGharar dan Maisir Dalam Ekonomi Islam
Gharar dan Maisir Dalam Ekonomi Islamdinidewindaru
 
Analisis laporan keuangan bank syariah
Analisis laporan keuangan bank syariahAnalisis laporan keuangan bank syariah
Analisis laporan keuangan bank syariahImba Alfiani
 
PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHheckaathaya
 
Makalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahMakalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahHana Rosmawati
 
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)Marhamah Saleh
 

What's hot (20)

Presentasi ijarah
Presentasi ijarahPresentasi ijarah
Presentasi ijarah
 
sistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasilsistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasil
 
Pegadaian syariah ppt
Pegadaian syariah pptPegadaian syariah ppt
Pegadaian syariah ppt
 
Presentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBAPresentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBA
 
Sesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pptSesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
Sesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
 
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan MusyarakahSkema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
 
Kelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahKelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariah
 
akad wadiah
akad wadiahakad wadiah
akad wadiah
 
Gharar dan Maisir Dalam Ekonomi Islam
Gharar dan Maisir Dalam Ekonomi IslamGharar dan Maisir Dalam Ekonomi Islam
Gharar dan Maisir Dalam Ekonomi Islam
 
Rahn (Gadai Syariah)
Rahn (Gadai Syariah)Rahn (Gadai Syariah)
Rahn (Gadai Syariah)
 
Analisis laporan keuangan bank syariah
Analisis laporan keuangan bank syariahAnalisis laporan keuangan bank syariah
Analisis laporan keuangan bank syariah
 
Jual beli dalam islam
Jual beli dalam islamJual beli dalam islam
Jual beli dalam islam
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Presentasi+wadiah
Presentasi+wadiahPresentasi+wadiah
Presentasi+wadiah
 
PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAH
 
Fiqh Muamalah Akad kafalah
Fiqh Muamalah Akad kafalahFiqh Muamalah Akad kafalah
Fiqh Muamalah Akad kafalah
 
Pegadaian syari’ah
Pegadaian syari’ahPegadaian syari’ah
Pegadaian syari’ah
 
Makalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahMakalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariah
 
MAKALAH KAFALAH
MAKALAH KAFALAHMAKALAH KAFALAH
MAKALAH KAFALAH
 
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
 

Similar to Ppt jual beli syariah

Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahTugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahBernard Anjas
 
Bab 8 Kontrak Musawwamah
Bab 8   Kontrak MusawwamahBab 8   Kontrak Musawwamah
Bab 8 Kontrak MusawwamahWanBK Leo
 
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAHfissilmikaffah1
 
Bab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syaria
Bab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syariaBab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syaria
Bab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syariaIkaAlini
 
Makalah akuntansi syariah (akad murabahah) jiantari c 301 09 013
Makalah akuntansi syariah (akad murabahah) jiantari c 301 09 013Makalah akuntansi syariah (akad murabahah) jiantari c 301 09 013
Makalah akuntansi syariah (akad murabahah) jiantari c 301 09 013Jiantari Marthen
 
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...nishannisa
 
Konsep Pembiayaan Murabahah
Konsep Pembiayaan MurabahahKonsep Pembiayaan Murabahah
Konsep Pembiayaan Murabahahprofhelmy
 
akuntansi istisnha'
akuntansi istisnha'akuntansi istisnha'
akuntansi istisnha'Bunny Amhy
 
Kel.3 murabahah
Kel.3 murabahahKel.3 murabahah
Kel.3 murabahahMulyanah
 
murabahah indonesia
murabahah indonesiamurabahah indonesia
murabahah indonesiaMasghani
 
akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
 akuntansi syariah PRESENTASI.pptx akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
akuntansi syariah PRESENTASI.pptxsantiuna
 
Presentas
PresentasPresentas
Presentasriza
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasiriza
 
Pembiayaan dalam ekonomi syariah
Pembiayaan dalam ekonomi syariahPembiayaan dalam ekonomi syariah
Pembiayaan dalam ekonomi syariahRendy Wijaksano
 
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...Kanaidi ken
 
Solusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi Kapitalisme
Solusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi KapitalismeSolusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi Kapitalisme
Solusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi KapitalismeSuryono .
 

Similar to Ppt jual beli syariah (20)

Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahTugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
 
Bab 8 Kontrak Musawwamah
Bab 8   Kontrak MusawwamahBab 8   Kontrak Musawwamah
Bab 8 Kontrak Musawwamah
 
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
 
Bab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syaria
Bab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syariaBab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syaria
Bab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syaria
 
Makalah akuntansi syariah (akad murabahah) jiantari c 301 09 013
Makalah akuntansi syariah (akad murabahah) jiantari c 301 09 013Makalah akuntansi syariah (akad murabahah) jiantari c 301 09 013
Makalah akuntansi syariah (akad murabahah) jiantari c 301 09 013
 
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...
 
Al- murabahah
Al- murabahahAl- murabahah
Al- murabahah
 
Konsep Pembiayaan Murabahah
Konsep Pembiayaan MurabahahKonsep Pembiayaan Murabahah
Konsep Pembiayaan Murabahah
 
akuntansi istisnha'
akuntansi istisnha'akuntansi istisnha'
akuntansi istisnha'
 
Kel.3 murabahah
Kel.3 murabahahKel.3 murabahah
Kel.3 murabahah
 
04 murabahah
04 murabahah04 murabahah
04 murabahah
 
murabahah indonesia
murabahah indonesiamurabahah indonesia
murabahah indonesia
 
akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
 akuntansi syariah PRESENTASI.pptx akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
 
Bank Syariah
Bank SyariahBank Syariah
Bank Syariah
 
Presentas
PresentasPresentas
Presentas
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Pembiayaan dalam ekonomi syariah
Pembiayaan dalam ekonomi syariahPembiayaan dalam ekonomi syariah
Pembiayaan dalam ekonomi syariah
 
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...
 
31 pengalihan utang
31 pengalihan utang31 pengalihan utang
31 pengalihan utang
 
Solusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi Kapitalisme
Solusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi KapitalismeSolusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi Kapitalisme
Solusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi Kapitalisme
 

Recently uploaded

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 

Recently uploaded (20)

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 

Ppt jual beli syariah

  • 3. BAI’ AL- MURABAHAH Murabahah adalah satu bentuk jual-beli yang bersifat amanah. Definisi secara fiqh: Bai’ al-Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana transaksi jual- beli tersebut menyebutkan dengan jelas barang yang diperjual-belikan termasuk harga pokok pembelian dan keuntungan yang diambil. Bai’ al-Murabahah dapat di lakukan untuk pembelian secara pemesanan dan biasa disebut sebagai murabahah kepada pemesan pembelian (KPP).
  • 4. BAI’ AL- MURABAHAH Landasan Syariah Al-Qur’an ...... “...Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba..” (al-Baqarah : 275) Al-Hadits Dari Suhaib ar-Rumi r.a. bahwa Rasullulah saw. Bersabda, “Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan : jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk di jual.“ (HR Ibnu Majah).
  • 5. BAI’ AL- MURABAHAH Rukun jual beli murabahah yang disepakati oleh jumhur ulama adalah: 1)Penjual (ba’i), yaitu pihak yang memiliki barang untuk dijual atau pihak yang ingin menjual barangnya. Dalam transaksi pembiayaan murabahah di perbankan syariah merupakan pihak penjual. 2)Pembeli (musytari) yaitu pihak yang membutuhkan dan ingin membeli barang dari penjual, dalam pembiayaan murabahah nasabah merupakan pihak pembeli. 3)Barang/objek (mabi’) yaitu barang yang diperjual belikan. Barang tersebut harus sudah dimiliki oleh penjual sebelum dijual kepada pembeli, atau penjual menyanggupi untuk mengadakan barang yang diinginkan pembeli. 4)Harga (tsaman). Harga yang disepakati harus jelas jumlahnya dan jika dibayar secara hutang maka harus jelas waktu pembayaranya. 5)Ijab qabul (sighat) sebagai indikator saling ridha antara kedua pihak (penjual dan pembeli) untuk melakukan transaksi.
  • 6. BAI’ AL- MURABAHAH Syarat Bai’ al-Murabahah a. Penjualan memberitahu biaya modal kepada nasabah. b. Kontrak pertama harus syah sesuai dengan rukun yang di tetapkan. c. Kontrak harus bebas dari riba. d. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian. e. Penjualan harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian misalnya jika pembelian di lakukan secara utang. Secara prinsip, jika syarat dalam (a), (d), atau (e) tidak dipenuhi, pembeli memiliki pilihan : Melanjutkan pembelian seprti apa adanya, Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidak setujuan atas barang yang di jual, Membatalkan kontrak. Bila produk tidak dimiliki penjual, sistem yang digunakan adalah murabahah kepada pemesan pembelian (murabahah KPP)
  • 7. BAI’ AL- MURABAHAH Beberapa Ketentuan Umum dari Bai’ al-Murabahah: a. Jaminan b. Utang dalam murabahah KPP c. Penundaan pembayaran oleh debitor mampu d. Bangkrut Aplikasi dalam Perbankan Murabahah KPP umumnya dapat diterapkan pada produk pembiayaan untuk pembelian barang-barang investasi, baik domestik maupun luar negri, seperti melalui letter of credit (L/C). Tetapi tidak tepat, apabila diterapkan pada skema modal kerja.
  • 8. BAI’ AL- MURABAHAH Manfaat Bai’ al-Murabahah: Bai’ al-murabahah memberi banyak manfaat kepada bank syariah, salah satunya adalah adanya keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan harga jual kepada nasabah. Resiko yang harus diantisipasi dalam akad Bai’ al- Murabahah: 1. Default atau kelalaian 2. Fluktuasi harga komparatif 3. Penolakan nasabah 4. Dijual
  • 10. BAI’ AS-SALAM As-salam merupakan istilah dalam bahasa Arab yang mengandung makna penyerahan. Dalam pengertian yang sederhana, bai’ as-salam berarti pembelian barang yang di serahkan di kemudian hari atau ditangguhkan, sedangkan pembayaran di lakukan dimuka menurut syarat- syarat tertentu.
  • 11. BAI’ AS-SALAM Landasan Syariah: a.Al-Qur’an: Qs. Al-Baqarah:282 b.Al- Hadits: HR Ibnu Majah ( )  Rukun Bai’ as-Salam: 1.Muslam atau pembeli 2.Muslam ilaih atau penjual 3.Modal atau uang 4.Muslam fiihi atau barang 5.Sighat atau ucapan
  • 12. BAI’ AS-SALAM Syarat Bai’ as-Salam: a. Modal Transaksi Bai’ as-Salam 1) Harus Diketahui 2) Penerimaan Pembayaran Salam b. Al-Muslam Fiihi (Barang) 1) Harus spesifik dan dapat diakui sebagai utang 2) Harus bisa diidentifikasi secara jelas untuk mengurangi kesalahan akibat kurangnya pengetahuan tentang macam barang tersebut 3) Penyerahan barang dilakukan dikemudian hari. 4) Kebanyakan ulama mensyaratkan penyerahan barang harus ditunda pada suatu waktu kemudian, tetapi mazhab Syafi’i membolehkan penyerahan segera. 5) Bolehnya menentukan tanggal waktu di masa yang akan datang untuk penyerahan barang. 6) Tempat penyerahan 7) Penggantian muslam fiihi dengan barang lain.
  • 14. BAI’ AS-SALAM Salam Paralel: Salam pararel berarti melaksanakan dua transaksi Bai’ as-salam antara bank dan nasabah, dan antara bank dan pemasok (suplier) atau pihak ketiga lainnya secara simultan. Modal/harga yang dibayarkan dalam salam tidak boleh dalam bentuk utang, melainkan bentuk tunai yang dibayarkan segera. Perbedaan Bai’ as-Salam dengan Ijon: Dalam ijon, barang yang dibeli tidak diukur atau ditimbang secara jelas dan spesifik. Demikian juga penetapan harga beli, sangat bergantung kepada keputusan sepihak si tengkulak yang seringkali sangat dominan dan menekan petani yang posisinya lebih lemah. Adapun transaksi Bai’ as-salam mengharuskan adanya dua hal berikut 1) Adanya keridhaan yang utuh antara kedua belah pihak 2) Pengukuran dan spesifikasi barang yang jelas.
  • 15. BAI’ AS-SALAM Aplikasi dalam Perbankan •Bai’ as-salam biasanya dipergunakan pada pembiayaan bagi petani dengan jangka waktu yang relatif pendek, yaitu 2-6 bulan. •Ba’i as-salam juga dapat diaplikasikan pada pembiayaan barang industri. Manfaat Manfaat Bai’ as-salam adalah sellisih harga yang didapat dari nasabah dengan harga jual kepada pembeli.
  • 17. BAI’ AL-ISTISHNA’ Istishna’ atau pemesanan secara bahasa artinya: meminta di buatkan. Secara muamalah, istishna’ berarti suatu perjanjian jual-beli antara mustashni’ (pemesan/pembeli) dan shani’ (produsen/penjual), dimana barang (mashnu’) yang akan diperjual-belikan harus dipesan terlebih dahulu dengan kreteria yang jelas.
  • 18. Landasan Syariah: Mengingat bai’ al-istishna’ merupakan lanjutan dari bai’ as-salam maka secar umum landasan syariah yang berlaku pada bai’ as-salam juga berlaku pada bai’ al-istishna’. Meskipun demikian, mazhab Hanafi menyetujui kontrak istishna’ atas dasar istishan karena alasan-alasan berikut ini. a. Masyarakat telah mempraktikkan bai’ al-istishna’ secara luas dan terus menerus tanpa ada keberatan sama sekali. Hal demikian menjadikan bai’ al-istishna’ sebagai kasus ijma atau konsensus umum. b. Di dalam syariah dimungkinkan adanya penyimpangan terhadap qiyas berdasarkan ijma ulama. c. Keberadaan bai’ al-istishna’ didasarkan atas kebutuhan masyarakat. d. Bai’ al-istishna’ sah sesuai dengan aturan umum mengenai kebolehan kontrak selama tidak bertentangan dengan nash atau aturan syariah. Sebagian fuqaha kontemporer berpendapat bahwa bai’ al-istishna’ adalah sah atas dasar qiyas dan aturan umum syariah karena itu memang jual-beli biasa dan si penjual akan mampu mengadakan barang tersebut pada saat penyerahan. Demikian juga kemungkinan terjadi perselisihan atas jenis dan kualitas barang dapat diminimalkan dengan pencantuman spesifikasi dan ukuran-ukuran serta barang material pembuatan barang tersebut. BAI’ AL-ISTISHNA’
  • 19. BAI’ AL-ISTISHNA’ Istishna’ Paralel Dalam sebuah kontrak bai’ al-istishna’, bisa saja pembeli mengijinkan pembuat menggunakan sub kontraktor untuk melaksanakan kontrak tersebut. Dengan demikian, pembuat dapat membuat kontrak istishna’ kedua untuk memenuhi kewajiban pada kontrak pertama. Kontrak baru ini dikenal sebagai istishna’ paralel. Beberapa konsekuensi saat bank islam menggunakan kontrak istishna’ paralel: • Bank Islam sebagai pembuat pada kontrak pertama merupakan satu-satunya pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kewajibannya. Istishna’ paralel atau subkontrak untuk sementara harus dianggap tidak ada. Dengan demikian, sebagai Shani’ pada kontrak pertama, bank tetap bertanggung jawab atas setiap kesalahan, kelalaian, atau pelanggaran kontral yang berasal dari kontrak paralel. • Penerima subkontrak pembuatan pada istishna’ paralel bertanggungjawab terhadap bank islam sebagai pemesan. Dia tidak mempunyai hubungan hukum secara langsung dengan nasabah pada kontrak pertama akad. bai’ al-istishna’ kedua merupakan kontrak paralel, tetapi bukan merupakan bagiam atau syarat untuk kontrak pertama. Dengan demikian, kedua kontrak tersebut tidak mempunyai kaitan hukum sama sekali. • Bank sebagai shani’ atau pihak yang siap membuat atau mengadakan barang, bertanggung jawab kepada nasabah atas kesalahan pelaksanaan subkontraktor dan jaminan yang timbul darinya. Kewajiban inilah yang membenarkan keabsahan istishna’ paralel, juga menjadi dasar, bahwa bank boleh memungut keuntungan kalau ada.
  • 21. Perbedaan As-Salam dan Al-Istishna’