SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
FATWA
DEWAN SYARI’AH NASIONAL
Nomor: 31/DSN-MUI/VI/2002
Tentang
PENGALIHAN UTANG
ِ‫ﻢ‬‫ﻴ‬ِ‫ﺣ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ِ‫ﻦ‬‫ﻤ‬‫ﺣ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ِ‫ﷲ‬‫ﺍ‬ ِ‫ﻢ‬‫ﺴ‬ِ‫ﺑ‬
Dewan Syari’ah Nasional, setelah
Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk jasa pelayanan keuangan yang
menjadi kebutuhan masyarakat adalah membantu masyara-
kat untuk mengalihkan transaksi non-syari’ah yang telah
berjalan menjadi transaksi yang sesuai dengan syari’ah;
b. bahwa lembaga keuangan syari'ah (LKS) perlu merespon
kebutuhan masyarakat tersebut dalam berbagai produknya
melalui akad pengalihan utang oleh LKS;
c. bahwa agar akad tersebut dilaksanakan sesuai dengan
Syari’ah Islam, DSN memandang perlu menetapkan fatwa
mengenai hal tersebut untuk dijadikan pedoman.
Mengingat : 1. Firman Allah SWT, QS. Al-Ma’idah [5]:1:
ِ‫ﺩ‬‫ﻮ‬‫ﹸ‬‫ﻘ‬‫ﻌ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ِﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ﺍ‬‫ﻮ‬‫ﹸ‬‫ﻓ‬‫ﻭ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﺍ‬‫ﻮ‬‫ﻨ‬‫ﻣ‬‫ﺁ‬ ‫ﻦ‬‫ﻳ‬ِ‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻳ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﺎ‬‫ﻳ‬…
“Hai orang yang beriman! Penuhilah aqad-aqad itu…”.
2. Firman Allah SWT, QS. al-Isra’ [17]: 34:
…‫ﹰ‬‫ﻻ‬‫ﻮ‬‫ﹸ‬‫ﺌ‬‫ﺴ‬‫ﻣ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﺪ‬‫ﻬ‬‫ﻌ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﱠ‬‫ﻥ‬ِ‫ﺇ‬ ،ِ‫ﺪ‬‫ﻬ‬‫ﻌ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ِﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ﺍ‬‫ﻮ‬‫ﹸ‬‫ﻓ‬‫ﻭ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﻭ‬
“…dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti
diminta pertanggungan jawabnya.”
3. Firman Allah SWT, QS. al-Baqarah [2]: 275:
…‫ﺎ‬‫ﺑ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻡ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬‫ﻭ‬ ‫ﻊ‬‫ﻴ‬‫ﺒ‬‫ﺍﻟ‬ ُ‫ﷲ‬‫ﺍ‬ ‫ﱠ‬‫ﻞ‬‫ﺣ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﻭ‬…
“…dan Allah telah menghalalkan jual beli dan meng-
aramkan riba…”.
4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong
menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al-
Ma’idah [5]: 2:
…ِ‫ﻢ‬‫ﹾ‬‫ﺛ‬ِ‫ﻹ‬‫ﹾ‬‫ﺍ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﻮﺍ‬‫ﻧ‬‫ﻭ‬‫ﺎ‬‫ﻌ‬‫ﺗ‬ ‫ﹶ‬‫ﻻ‬‫ﻭ‬ ‫ﻯ‬‫ﻮ‬‫ﹾ‬‫ﻘ‬‫ﺘ‬‫ﺍﻟ‬‫ﻭ‬ ‫ﺮ‬ِ‫ﺒ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﻮﺍ‬‫ﻧ‬‫ﻭ‬‫ﺎ‬‫ﻌ‬‫ﺗ‬‫ﻭ‬
ِ‫ﺏ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻘ‬ِ‫ﻌ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﺪ‬‫ِﻳ‬‫ﺪ‬‫ﺷ‬ ‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﱠ‬‫ﻥ‬ِ‫ﺇ‬ ،‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﹸﻮﺍ‬‫ﻘ‬‫ﺗ‬‫ﺍ‬‫ﻭ‬ ،ِ‫ﻥ‬‫ﺍ‬‫ﻭ‬‫ﺪ‬‫ﻌ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬‫ﻭ‬.
31 Pengalihan Utang 2
Dewan Syariah Nasional MUI
“…dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu
kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”
5 Firman Allah SWT., QS. al-Baqarah [2]: 275:
‫ﻪ‬‫ﹸ‬‫ﻄ‬‫ﺒ‬‫ﺨ‬‫ﺘ‬‫ﻳ‬ ‫ِﻱ‬‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﻡ‬‫ﹸﻮ‬‫ﻘ‬‫ﻳ‬ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬‫ﹶ‬‫ﻛ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﻮ‬‫ﻣ‬‫ﹸﻮ‬‫ﻘ‬‫ﻳ‬ ‫ﹶ‬‫ﻻ‬ ‫ﺎ‬‫ﺑ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﹸﻮ‬‫ﻠ‬‫ﹸ‬‫ﻛ‬‫ﹾ‬‫ﺄ‬‫ﻳ‬ ‫ﻦ‬‫ﻳ‬ِ‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬
‫ﱠ‬‫ﻞ‬‫ﺣ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﻭ‬ ،‫ﺎ‬‫ﺑ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﹸ‬‫ﻞ‬‫ﹾ‬‫ﺜ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﻊ‬‫ﻴ‬‫ﺒ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬‫ﻧ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﹸﻮﺍ‬‫ﻟ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻗ‬ ‫ﻢ‬‫ﻬ‬‫ﻧ‬‫ﹶ‬‫ﺄ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ﻚ‬ِ‫ﻟ‬‫ﹶ‬‫ﺫ‬ ،‫ﺲ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﹸ‬‫ﻥ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻄ‬‫ﻴ‬‫ﺸ‬‫ﺍﻟ‬
ِ‫ﻣ‬ ‫ﹲ‬‫ﺔ‬‫ﹶ‬‫ﻈ‬ِ‫ﻋ‬‫ﻮ‬‫ﻣ‬ ‫ﻩ‬َ‫ﺀ‬‫ﺎ‬‫ﺟ‬ ‫ﻦ‬‫ﻤ‬‫ﹶ‬‫ﻓ‬ ،‫ﺎ‬‫ﺑ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻡ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬‫ﻭ‬ ‫ﻊ‬‫ﻴ‬‫ﺒ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ﻪ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﹶ‬‫ﻓ‬ ‫ﻰ‬‫ﻬ‬‫ﺘ‬‫ﻧ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻓ‬ ِ‫ﻪ‬‫ﺑ‬‫ﺭ‬ ‫ﻦ‬
‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ِﻴ‬‫ﻓ‬ ‫ﻢ‬‫ﻫ‬ ِ‫ﺭ‬‫ﺎ‬‫ﻨ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﺏ‬‫ﺎ‬‫ﺤ‬‫ﺻ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﻚ‬ِ‫ﺌ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬‫ﹸﻭ‬‫ﺄ‬‫ﹶ‬‫ﻓ‬ ‫ﺩ‬‫ﺎ‬‫ﻋ‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬‫ﻭ‬ ،ِ‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻟ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﻩ‬‫ﺮ‬‫ﻣ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﻭ‬ ،‫ﻒ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬
‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﻭ‬‫ﺪ‬ِ‫ﻟ‬‫ﺎ‬‫ﺧ‬
“Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan
lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang
demikian itu adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan
riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya
dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya
(terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi
(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”
6. Hadits Nabi riwayat Imam al-Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf
al-Muzani, Nabi s.a.w. bersabda:
‫ﱠ‬‫ﻞ‬‫ﺣ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﻭ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﹰ‬‫ﻻ‬‫ﹶ‬‫ﻼ‬‫ﺣ‬ ‫ﻡ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬ ‫ﺎ‬‫ﺤ‬‫ﹾ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﲔ‬ِ‫ﻤ‬ِ‫ﻠ‬‫ﺴ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﻦ‬‫ﻴ‬‫ﺑ‬ ‫ﺰ‬ِ‫ﺋ‬‫ﺎ‬‫ﺟ‬ ‫ﺢ‬‫ﹾ‬‫ﻠ‬‫ﺼ‬‫ﹶﻟ‬‫ﺍ‬
‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﻮ‬‫ﻤ‬ِ‫ﻠ‬‫ﺴ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬‫ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬‫ﱠ‬‫ﻞ‬‫ﺣ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﻭ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﹰ‬‫ﻻ‬‫ﹶ‬‫ﻼ‬‫ﺣ‬ ‫ﻡ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬ ‫ﹰﺎ‬‫ﻃ‬‫ﺮ‬‫ﺷ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﻢ‬ِ‫ﻬ‬ِ‫ﻃ‬‫ﻭ‬‫ﺮ‬‫ﺷ‬
‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬.
“Perjanjian boleh dilakukan di antara kaum muslimin
kecuali perjanjian yang mengharamkan yang halal atau
menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat
dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang
mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang
haram.”
7. Hadits Nabi riwayat Imam Ibnu Majah, al-Daruquthni, dan
yang lain, dari Abu Sa’id al-Khudri, Nabi s.a.w. bersabda:
‫ﺭ‬‫ﺍ‬‫ﺮ‬ِ‫ﺿ‬‫ﹶ‬‫ﻻ‬‫ﻭ‬ ‫ﺭ‬‫ﺮ‬‫ﺿ‬‫ﹶ‬‫ﻻ‬.
“Tidak boleh membahayakan (merugikan) diri sendiri
maupun orang lain.”
31 Pengalihan Utang 3
Dewan Syariah Nasional MUI
8. Kaidah Fiqh:
‫ﺎ‬‫ﻬ‬ِ‫ﻤ‬‫ﻳ‬ِ‫ﺮ‬‫ﺤ‬‫ﺗ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﹲ‬‫ﻞ‬‫ﻴ‬ِ‫ﻟ‬‫ﺩ‬ ‫ﱠ‬‫ﻝ‬‫ﺪ‬‫ﻳ‬ ‫ﹾ‬‫ﻥ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﹸ‬‫ﺔ‬‫ﺣ‬‫ﺎ‬‫ﺑ‬ِ‫ﻹ‬‫ﹾ‬‫ﺍ‬ ِ‫ﺕ‬‫ﹶ‬‫ﻼ‬‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ﻌ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ِﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ﹸ‬‫ﻞ‬‫ﺻ‬َ‫ﻷ‬‫ﹶ‬‫ﺍ‬
“Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan
kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”
‫ﺮ‬‫ﻴ‬ِ‫ﺴ‬‫ﻴ‬‫ﺘ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﺐ‬ِ‫ﻠ‬‫ﺠ‬‫ﺗ‬ ‫ﹸ‬‫ﺔ‬‫ﱠ‬‫ﻘ‬‫ﺸ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﹶ‬‫ﺍ‬
“Kesulitan dapat menarik kemudahan.”
ِ‫ﺓ‬‫ﺭ‬‫ﻭ‬‫ﺮ‬‫ﻀ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﹶ‬‫ﺔ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬ِ‫ﺰ‬‫ﻨ‬‫ﻣ‬ ‫ﹸ‬‫ﻝ‬ِ‫ﺰ‬‫ﻨ‬‫ﺗ‬ ‫ﺪ‬‫ﹶ‬‫ﻗ‬ ‫ﹸ‬‫ﺔ‬‫ﺟ‬‫ﺎ‬‫ﺤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﹶ‬‫ﺍ‬
“Keperluan dapat menduduki posisi darurat.”
ِ‫ﻉ‬‫ﺮ‬‫ﺸ‬‫ِﺎﻟ‬‫ﺑ‬ ِ‫ﺖ‬ِ‫ﺑ‬‫ﱠﺎ‬‫ﺜ‬‫ﹶﺎﻟ‬‫ﻛ‬ ِ‫ﻑ‬‫ﺮ‬‫ﻌ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ِﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ﺖ‬ِ‫ﺑ‬‫ﱠﺎ‬‫ﺜ‬‫ﹶﻟ‬‫ﺍ‬
“Sesuatu yang berlaku berdasarkan adat kebiasaan sama
dengan sesuatu yang berlaku berdasarkan syara’ (selama
tidak bertentangan dengan syari’at.”
Memperhatikan : Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syari’ah Nasional
pada hari Rabu, 15 Rabi’ul Akhir 1423 H. / 26 Juni 2002.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : FATWA TENTANG PENGALIHAN UTANG
Pertama : Ketentuan Umum
Dalam fatwa ini, yang dimaksud dengan:
a. Pengalihan utang adalah pemindahan utang nasabah dari
bank/lembaga keuangan konvensional ke bank/lembaga
keuangan syariah;
b. Al-Qardh adalah akad pinjaman dari LKS kepada nasabah
dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan
pokok pinjaman yang diterimanya kepada LKS pada waktu
dan dengan cara pengembalian yang telah disepakati.
c. Nasabah adalah (calon) nasabah LKS yang mempunyai
kredit (utang) kepada Lembaga Keuangan Konvensional
(LKK) untuk pembelian asset, yang ingin mengalihkan
utangnya ke LKS.
d. Aset adalah aset nasabah yang dibelinya melalui kredit dari
LKK dan belum lunas pembayan kreditnya.
Kedua : Ketentuan Akad
Akad dapat dilakukan melalui empat alternatif berikut:
Alternatif I 1. LKS memberikan qardh kepada nasabah. Dengan qardh
tersebut nasabah melunasi kredit (utang)-nya; dan dengan
demikian, asset yang dibeli dengan kredit tersebut menjadi
milik nasabah secara penuh (‫ﺍﻟﺘﺎﻡ‬ ‫ﺍﳌﻠﻚ‬).
2. Nasabah menjual aset dimaksud angka 1 kepada LKS, dan
dengan hasil penjualan itu nasabah melunasi qardh-nya
31 Pengalihan Utang 4
Dewan Syariah Nasional MUI
kepada LKS.
3. LKS menjual secara murabahah aset yang telah menjadi
miliknya tersebut kepada nasabah, dengan pembayaran
secara cicilan.
4. Fatwa DSN nomor: 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang al-Qardh
dan Fatwa DSN nomor: 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang
Murabahah berlaku pula dalam pelaksanaan Pembiayaan
Pengalihan Utang sebagaimana dimaksud alternatif I ini.
Alternatif II 1. LKS membeli sebagian aset nasabah, dengan seizin LKK;
sehingga dengan demikian, terjadilah syirkah al-milk antara
LKS dan nasabah terhadap asset tersebut.
2. Bagian asset yang dibeli oleh LKS sebagaimana dimaksud
angka 1 adalah bagian asset yang senilai dengan utang (sisa
cicilan) nasabah kepada LKK.
3. LKS menjual secara murabahah bagian asset yang menjadi
miliknya tersebut kepada nasabah, dengan pembayaran
secara cicilan.
4. Fatwa DSN nomor: 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang
Murabahah berlaku pula dalam pelaksanaan Pembiayaan
Pengalihan Utang sebagaimana dimaksud dalam alternatif
II ini.
Alternatif III 1. Dalam pengurusan untuk memperoleh kepemilikan penuh
(‫ﺍﻟﺘﺎﻡ‬ ‫ﺍﳌﻠﻚ‬) atas aset, nasabah dapat melakukan akad Ijarah
dengan LKS, sesuai dengan Fatwa DSN-MUI nomor
09/DSN-MUI/IV/2002.
2. Apabila diperlukan, LKS dapat membantu menalangi
kewajiban nasabah dengan menggunakan prinsip al-Qardh
sesuai Fatwa DSN-MUI nomor 19/DSN-MUI/IV/2001.
3. Akad Ijarah sebagaimana dimaksudkan angka 1 tidak boleh
dipersyaratkan dengan (harus terpisah dari) pemberian
talangan sebagaimana dimaksudkan angka 2.
4. Besar imbalan jasa Ijarah sebagaimana dimaksudkan angka
1 tidak boleh didasarkan pada jumlah talangan yang
diberikan LKS kepada nasabah sebagaimana dimaksudkan
angka 2.
Alternatif IV 1. LKS memberikan qardh kepada nasabah. Dengan qardh
tersebut nasabah melunasi kredit (utang)-nya; dan dengan
demikian, asset yang dibeli dengan kredit tersebut menjadi
milik nasabah secara penuh (‫ﺍﻟﺘﺎﻡ‬ ‫ﺍﳌﻠﻚ‬).
2. Nasabah menjual aset dimaksud angka 1 kepada LKS, dan
dengan hasil penjualan itu nasabah melunasi qardh-nya
kepada LKS.
3. LKS menyewakan asset yang telah menjadi miliknya
tersebut kepada nasabah, dengan akad al-Ijarah al-
Muntahiyah bi al-Tamlik.
31 Pengalihan Utang 5
Dewan Syariah Nasional MUI
4. Fatwa DSN nomor: 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang al-Qardh
dan Fatwa DSN nomor: 27/DSN-MUI/III/2002 tentang al-
Ijarah al-Muntahiyah bi al-Tamlik berlaku pula dalam
pelaksanaan Pembiayaan Pengalihan Utang sebagaimana
dimaksud dalam alternatif IV ini.
Ketiga : Ketentuan Penutup
1. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau
jika terjadi perselisihan di antara pihak-pihak terkait, maka
penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari’ah
setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.
2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan
diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 15 Rabi’ul Akhir 1423 H
26 Juni 2002 M
DEWAN SYARI’AH NASIONAL
MAJELIS ULAMA INDONESIA
Ketua, Sekretaris,
K.H.M.A. Sahal Mahfudh Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin

More Related Content

What's hot

Kel.10 al kafalah
Kel.10 al  kafalahKel.10 al  kafalah
Kel.10 al kafalah
Mulyanah
 
Kel.11 qardhul hasan
Kel.11 qardhul hasanKel.11 qardhul hasan
Kel.11 qardhul hasan
Mulyanah
 
Hukum jual beli kredit dalam
Hukum jual beli kredit dalamHukum jual beli kredit dalam
Hukum jual beli kredit dalam
Dade Nak'forcik
 

What's hot (19)

Makalah qardh al hasan
Makalah qardh al hasanMakalah qardh al hasan
Makalah qardh al hasan
 
07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)
 
Hiwalah, rahn, wakalah dan kafalah
Hiwalah, rahn, wakalah dan kafalahHiwalah, rahn, wakalah dan kafalah
Hiwalah, rahn, wakalah dan kafalah
 
Muamalat wahidah
Muamalat wahidahMuamalat wahidah
Muamalat wahidah
 
Hutang Piutang fiqh muamalah
Hutang Piutang fiqh muamalahHutang Piutang fiqh muamalah
Hutang Piutang fiqh muamalah
 
MAKALAH KAFALAH
MAKALAH KAFALAHMAKALAH KAFALAH
MAKALAH KAFALAH
 
Fiqh - Muamalah
Fiqh - MuamalahFiqh - Muamalah
Fiqh - Muamalah
 
Kel.10 al kafalah
Kel.10 al  kafalahKel.10 al  kafalah
Kel.10 al kafalah
 
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
 
Makalah muamalah
Makalah muamalahMakalah muamalah
Makalah muamalah
 
Kel.11 qardhul hasan
Kel.11 qardhul hasanKel.11 qardhul hasan
Kel.11 qardhul hasan
 
Fiqh Muamalah Akad kafalah
Fiqh Muamalah Akad kafalahFiqh Muamalah Akad kafalah
Fiqh Muamalah Akad kafalah
 
Riba dan bunga (kelompok 3)
Riba dan bunga (kelompok 3)Riba dan bunga (kelompok 3)
Riba dan bunga (kelompok 3)
 
Qardh dalam islam
Qardh dalam islamQardh dalam islam
Qardh dalam islam
 
19 qardh
19 qardh19 qardh
19 qardh
 
Hukum jual beli kredit dalam
Hukum jual beli kredit dalamHukum jual beli kredit dalam
Hukum jual beli kredit dalam
 
akuntansi syariah : akad murabahah
akuntansi syariah : akad murabahahakuntansi syariah : akad murabahah
akuntansi syariah : akad murabahah
 
11 kafalah
11 kafalah11 kafalah
11 kafalah
 
49 konversi akad-murabahah
49 konversi akad-murabahah49 konversi akad-murabahah
49 konversi akad-murabahah
 

Viewers also liked (20)

66 fatwa waran
66 fatwa waran66 fatwa waran
66 fatwa waran
 
62 fatwa ju'alah
62 fatwa ju'alah62 fatwa ju'alah
62 fatwa ju'alah
 
46 potongan tagihan-murabahah
46 potongan tagihan-murabahah46 potongan tagihan-murabahah
46 potongan tagihan-murabahah
 
01 giro
01 giro01 giro
01 giro
 
34 lc impor
34 lc impor34 lc impor
34 lc impor
 
06 istisna'
06 istisna'06 istisna'
06 istisna'
 
72 sbsn ijarah
72 sbsn ijarah72 sbsn ijarah
72 sbsn ijarah
 
77 murabahah emas
77 murabahah emas77 murabahah emas
77 murabahah emas
 
17 sanksi menunda-pembayaran
17 sanksi menunda-pembayaran17 sanksi menunda-pembayaran
17 sanksi menunda-pembayaran
 
37 puas
37 puas37 puas
37 puas
 
74 penjaminan syariah
74 penjaminan syariah74 penjaminan syariah
74 penjaminan syariah
 
14 sistem distribusi-hasil_usaha
14 sistem distribusi-hasil_usaha14 sistem distribusi-hasil_usaha
14 sistem distribusi-hasil_usaha
 
71 sale and-lease_back
71 sale and-lease_back71 sale and-lease_back
71 sale and-lease_back
 
57 lc kafalah-bil_ujrah
57 lc kafalah-bil_ujrah57 lc kafalah-bil_ujrah
57 lc kafalah-bil_ujrah
 
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
 
40 pasar modal-syariah
40 pasar modal-syariah40 pasar modal-syariah
40 pasar modal-syariah
 
54 syariah card
54 syariah card54 syariah card
54 syariah card
 
Technostress in Libraries
Technostress in LibrariesTechnostress in Libraries
Technostress in Libraries
 
CURICULUM VITAE
CURICULUM VITAECURICULUM VITAE
CURICULUM VITAE
 
Support staff of the year nominee 31 Aug 16
Support staff of the year nominee 31 Aug 16Support staff of the year nominee 31 Aug 16
Support staff of the year nominee 31 Aug 16
 

Similar to 31 pengalihan utang

Presentation Fiqh Muamalat
Presentation Fiqh MuamalatPresentation Fiqh Muamalat
Presentation Fiqh Muamalat
Razma
 
Makalah akuntansi syariah (akad murabahah) jiantari c 301 09 013
Makalah akuntansi syariah (akad murabahah) jiantari c 301 09 013Makalah akuntansi syariah (akad murabahah) jiantari c 301 09 013
Makalah akuntansi syariah (akad murabahah) jiantari c 301 09 013
Jiantari Marthen
 

Similar to 31 pengalihan utang (20)

30 pembiayaan prks
30 pembiayaan prks30 pembiayaan prks
30 pembiayaan prks
 
Fiqh_Muamalah_Hutang_Piutang.pptx
Fiqh_Muamalah_Hutang_Piutang.pptxFiqh_Muamalah_Hutang_Piutang.pptx
Fiqh_Muamalah_Hutang_Piutang.pptx
 
32 obligasi syariah
32 obligasi syariah32 obligasi syariah
32 obligasi syariah
 
Pembiayaan dalam ekonomi syariah
Pembiayaan dalam ekonomi syariahPembiayaan dalam ekonomi syariah
Pembiayaan dalam ekonomi syariah
 
Ppt jual beli syariah
Ppt jual beli syariahPpt jual beli syariah
Ppt jual beli syariah
 
Qord dalam lks
Qord dalam lksQord dalam lks
Qord dalam lks
 
04 murabahah
04 murabahah04 murabahah
04 murabahah
 
murabahah indonesia
murabahah indonesiamurabahah indonesia
murabahah indonesia
 
Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan MurabahahPembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah
 
05 salam
05 salam05 salam
05 salam
 
Fatwa dsn mui
Fatwa dsn muiFatwa dsn mui
Fatwa dsn mui
 
murabahah
murabahahmurabahah
murabahah
 
55 prks musyarakah
55 prks musyarakah55 prks musyarakah
55 prks musyarakah
 
Presentation Fiqh Muamalat
Presentation Fiqh MuamalatPresentation Fiqh Muamalat
Presentation Fiqh Muamalat
 
09 ijarah
09 ijarah09 ijarah
09 ijarah
 
Makalah akuntansi syariah (akad murabahah) jiantari c 301 09 013
Makalah akuntansi syariah (akad murabahah) jiantari c 301 09 013Makalah akuntansi syariah (akad murabahah) jiantari c 301 09 013
Makalah akuntansi syariah (akad murabahah) jiantari c 301 09 013
 
Fatwa dsn mui
Fatwa dsn muiFatwa dsn mui
Fatwa dsn mui
 
penyelesaian piutang-murabahah
penyelesaian piutang-murabahah penyelesaian piutang-murabahah
penyelesaian piutang-murabahah
 
Jual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishnaJual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishna
 
17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx
17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx
17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx
 

More from SiLvi FitrissaLam (19)

80 prinsip syariah-bursa_efek
80 prinsip syariah-bursa_efek80 prinsip syariah-bursa_efek
80 prinsip syariah-bursa_efek
 
78 mekanisme instrumen-puas
78 mekanisme instrumen-puas78 mekanisme instrumen-puas
78 mekanisme instrumen-puas
 
75 pedoman plbs
75 pedoman plbs75 pedoman plbs
75 pedoman plbs
 
73 musyarakah mutanaqisah
73 musyarakah mutanaqisah73 musyarakah mutanaqisah
73 musyarakah mutanaqisah
 
70 metode penerbitan-sbsn
70 metode penerbitan-sbsn70 metode penerbitan-sbsn
70 metode penerbitan-sbsn
 
69 sbsn
69 sbsn69 sbsn
69 sbsn
 
68 rah tasjily
68 rah tasjily68 rah tasjily
68 rah tasjily
 
67 fatwa anjak-piutang
67 fatwa anjak-piutang67 fatwa anjak-piutang
67 fatwa anjak-piutang
 
65 fatwa hmetd
65 fatwa hmetd65 fatwa hmetd
65 fatwa hmetd
 
64 fatwa sbis-ju'alah
64 fatwa sbis-ju'alah64 fatwa sbis-ju'alah
64 fatwa sbis-ju'alah
 
63 fatwa sbis
63 fatwa sbis63 fatwa sbis
63 fatwa sbis
 
61 penyelesaian utang-impor
61 penyelesaian utang-impor61 penyelesaian utang-impor
61 penyelesaian utang-impor
 
60 penyelesaian piutang-ekspor
60 penyelesaian piutang-ekspor60 penyelesaian piutang-ekspor
60 penyelesaian piutang-ekspor
 
59 obligasi mudharabah-konversi
59 obligasi mudharabah-konversi59 obligasi mudharabah-konversi
59 obligasi mudharabah-konversi
 
56 review ujrah
56 review ujrah56 review ujrah
56 review ujrah
 
53 tabarru asuransi
53 tabarru asuransi53 tabarru asuransi
53 tabarru asuransi
 
52 wakalah bil-ujrah_asuransi
52 wakalah bil-ujrah_asuransi52 wakalah bil-ujrah_asuransi
52 wakalah bil-ujrah_asuransi
 
51 mudharabah musytarakah-asuransi
51 mudharabah musytarakah-asuransi51 mudharabah musytarakah-asuransi
51 mudharabah musytarakah-asuransi
 
50 akad mudharabah-musytarakah
50 akad mudharabah-musytarakah50 akad mudharabah-musytarakah
50 akad mudharabah-musytarakah
 

31 pengalihan utang

  • 1. FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL Nomor: 31/DSN-MUI/VI/2002 Tentang PENGALIHAN UTANG ِ‫ﻢ‬‫ﻴ‬ِ‫ﺣ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ِ‫ﻦ‬‫ﻤ‬‫ﺣ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ِ‫ﷲ‬‫ﺍ‬ ِ‫ﻢ‬‫ﺴ‬ِ‫ﺑ‬ Dewan Syari’ah Nasional, setelah Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk jasa pelayanan keuangan yang menjadi kebutuhan masyarakat adalah membantu masyara- kat untuk mengalihkan transaksi non-syari’ah yang telah berjalan menjadi transaksi yang sesuai dengan syari’ah; b. bahwa lembaga keuangan syari'ah (LKS) perlu merespon kebutuhan masyarakat tersebut dalam berbagai produknya melalui akad pengalihan utang oleh LKS; c. bahwa agar akad tersebut dilaksanakan sesuai dengan Syari’ah Islam, DSN memandang perlu menetapkan fatwa mengenai hal tersebut untuk dijadikan pedoman. Mengingat : 1. Firman Allah SWT, QS. Al-Ma’idah [5]:1: ِ‫ﺩ‬‫ﻮ‬‫ﹸ‬‫ﻘ‬‫ﻌ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ِﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ﺍ‬‫ﻮ‬‫ﹸ‬‫ﻓ‬‫ﻭ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﺍ‬‫ﻮ‬‫ﻨ‬‫ﻣ‬‫ﺁ‬ ‫ﻦ‬‫ﻳ‬ِ‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻳ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﺎ‬‫ﻳ‬… “Hai orang yang beriman! Penuhilah aqad-aqad itu…”. 2. Firman Allah SWT, QS. al-Isra’ [17]: 34: …‫ﹰ‬‫ﻻ‬‫ﻮ‬‫ﹸ‬‫ﺌ‬‫ﺴ‬‫ﻣ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﺪ‬‫ﻬ‬‫ﻌ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﱠ‬‫ﻥ‬ِ‫ﺇ‬ ،ِ‫ﺪ‬‫ﻬ‬‫ﻌ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ِﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ﺍ‬‫ﻮ‬‫ﹸ‬‫ﻓ‬‫ﻭ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﻭ‬ “…dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.” 3. Firman Allah SWT, QS. al-Baqarah [2]: 275: …‫ﺎ‬‫ﺑ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻡ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬‫ﻭ‬ ‫ﻊ‬‫ﻴ‬‫ﺒ‬‫ﺍﻟ‬ ُ‫ﷲ‬‫ﺍ‬ ‫ﱠ‬‫ﻞ‬‫ﺣ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﻭ‬… “…dan Allah telah menghalalkan jual beli dan meng- aramkan riba…”. 4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma’idah [5]: 2: …ِ‫ﻢ‬‫ﹾ‬‫ﺛ‬ِ‫ﻹ‬‫ﹾ‬‫ﺍ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﻮﺍ‬‫ﻧ‬‫ﻭ‬‫ﺎ‬‫ﻌ‬‫ﺗ‬ ‫ﹶ‬‫ﻻ‬‫ﻭ‬ ‫ﻯ‬‫ﻮ‬‫ﹾ‬‫ﻘ‬‫ﺘ‬‫ﺍﻟ‬‫ﻭ‬ ‫ﺮ‬ِ‫ﺒ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﻮﺍ‬‫ﻧ‬‫ﻭ‬‫ﺎ‬‫ﻌ‬‫ﺗ‬‫ﻭ‬ ِ‫ﺏ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻘ‬ِ‫ﻌ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﺪ‬‫ِﻳ‬‫ﺪ‬‫ﺷ‬ ‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﱠ‬‫ﻥ‬ِ‫ﺇ‬ ،‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﹸﻮﺍ‬‫ﻘ‬‫ﺗ‬‫ﺍ‬‫ﻭ‬ ،ِ‫ﻥ‬‫ﺍ‬‫ﻭ‬‫ﺪ‬‫ﻌ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬‫ﻭ‬.
  • 2. 31 Pengalihan Utang 2 Dewan Syariah Nasional MUI “…dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” 5 Firman Allah SWT., QS. al-Baqarah [2]: 275: ‫ﻪ‬‫ﹸ‬‫ﻄ‬‫ﺒ‬‫ﺨ‬‫ﺘ‬‫ﻳ‬ ‫ِﻱ‬‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﻡ‬‫ﹸﻮ‬‫ﻘ‬‫ﻳ‬ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬‫ﹶ‬‫ﻛ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﻮ‬‫ﻣ‬‫ﹸﻮ‬‫ﻘ‬‫ﻳ‬ ‫ﹶ‬‫ﻻ‬ ‫ﺎ‬‫ﺑ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﹸﻮ‬‫ﻠ‬‫ﹸ‬‫ﻛ‬‫ﹾ‬‫ﺄ‬‫ﻳ‬ ‫ﻦ‬‫ﻳ‬ِ‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﱠ‬‫ﻞ‬‫ﺣ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﻭ‬ ،‫ﺎ‬‫ﺑ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﹸ‬‫ﻞ‬‫ﹾ‬‫ﺜ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﻊ‬‫ﻴ‬‫ﺒ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬‫ﻧ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﹸﻮﺍ‬‫ﻟ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻗ‬ ‫ﻢ‬‫ﻬ‬‫ﻧ‬‫ﹶ‬‫ﺄ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ﻚ‬ِ‫ﻟ‬‫ﹶ‬‫ﺫ‬ ،‫ﺲ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﹸ‬‫ﻥ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻄ‬‫ﻴ‬‫ﺸ‬‫ﺍﻟ‬ ِ‫ﻣ‬ ‫ﹲ‬‫ﺔ‬‫ﹶ‬‫ﻈ‬ِ‫ﻋ‬‫ﻮ‬‫ﻣ‬ ‫ﻩ‬َ‫ﺀ‬‫ﺎ‬‫ﺟ‬ ‫ﻦ‬‫ﻤ‬‫ﹶ‬‫ﻓ‬ ،‫ﺎ‬‫ﺑ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻡ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬‫ﻭ‬ ‫ﻊ‬‫ﻴ‬‫ﺒ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ﻪ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﹶ‬‫ﻓ‬ ‫ﻰ‬‫ﻬ‬‫ﺘ‬‫ﻧ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻓ‬ ِ‫ﻪ‬‫ﺑ‬‫ﺭ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ِﻴ‬‫ﻓ‬ ‫ﻢ‬‫ﻫ‬ ِ‫ﺭ‬‫ﺎ‬‫ﻨ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﺏ‬‫ﺎ‬‫ﺤ‬‫ﺻ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﻚ‬ِ‫ﺌ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬‫ﹸﻭ‬‫ﺄ‬‫ﹶ‬‫ﻓ‬ ‫ﺩ‬‫ﺎ‬‫ﻋ‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬‫ﻭ‬ ،ِ‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻟ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﻩ‬‫ﺮ‬‫ﻣ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﻭ‬ ،‫ﻒ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﻭ‬‫ﺪ‬ِ‫ﻟ‬‫ﺎ‬‫ﺧ‬ “Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni- penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” 6. Hadits Nabi riwayat Imam al-Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf al-Muzani, Nabi s.a.w. bersabda: ‫ﱠ‬‫ﻞ‬‫ﺣ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﻭ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﹰ‬‫ﻻ‬‫ﹶ‬‫ﻼ‬‫ﺣ‬ ‫ﻡ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬ ‫ﺎ‬‫ﺤ‬‫ﹾ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﲔ‬ِ‫ﻤ‬ِ‫ﻠ‬‫ﺴ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﻦ‬‫ﻴ‬‫ﺑ‬ ‫ﺰ‬ِ‫ﺋ‬‫ﺎ‬‫ﺟ‬ ‫ﺢ‬‫ﹾ‬‫ﻠ‬‫ﺼ‬‫ﹶﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﻮ‬‫ﻤ‬ِ‫ﻠ‬‫ﺴ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬‫ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬‫ﱠ‬‫ﻞ‬‫ﺣ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﻭ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﹰ‬‫ﻻ‬‫ﹶ‬‫ﻼ‬‫ﺣ‬ ‫ﻡ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬ ‫ﹰﺎ‬‫ﻃ‬‫ﺮ‬‫ﺷ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﻢ‬ِ‫ﻬ‬ِ‫ﻃ‬‫ﻭ‬‫ﺮ‬‫ﺷ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬. “Perjanjian boleh dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perjanjian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.” 7. Hadits Nabi riwayat Imam Ibnu Majah, al-Daruquthni, dan yang lain, dari Abu Sa’id al-Khudri, Nabi s.a.w. bersabda: ‫ﺭ‬‫ﺍ‬‫ﺮ‬ِ‫ﺿ‬‫ﹶ‬‫ﻻ‬‫ﻭ‬ ‫ﺭ‬‫ﺮ‬‫ﺿ‬‫ﹶ‬‫ﻻ‬. “Tidak boleh membahayakan (merugikan) diri sendiri maupun orang lain.”
  • 3. 31 Pengalihan Utang 3 Dewan Syariah Nasional MUI 8. Kaidah Fiqh: ‫ﺎ‬‫ﻬ‬ِ‫ﻤ‬‫ﻳ‬ِ‫ﺮ‬‫ﺤ‬‫ﺗ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﹲ‬‫ﻞ‬‫ﻴ‬ِ‫ﻟ‬‫ﺩ‬ ‫ﱠ‬‫ﻝ‬‫ﺪ‬‫ﻳ‬ ‫ﹾ‬‫ﻥ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﹸ‬‫ﺔ‬‫ﺣ‬‫ﺎ‬‫ﺑ‬ِ‫ﻹ‬‫ﹾ‬‫ﺍ‬ ِ‫ﺕ‬‫ﹶ‬‫ﻼ‬‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ﻌ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ِﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ﹸ‬‫ﻞ‬‫ﺻ‬َ‫ﻷ‬‫ﹶ‬‫ﺍ‬ “Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.” ‫ﺮ‬‫ﻴ‬ِ‫ﺴ‬‫ﻴ‬‫ﺘ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﺐ‬ِ‫ﻠ‬‫ﺠ‬‫ﺗ‬ ‫ﹸ‬‫ﺔ‬‫ﱠ‬‫ﻘ‬‫ﺸ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﹶ‬‫ﺍ‬ “Kesulitan dapat menarik kemudahan.” ِ‫ﺓ‬‫ﺭ‬‫ﻭ‬‫ﺮ‬‫ﻀ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﹶ‬‫ﺔ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬ِ‫ﺰ‬‫ﻨ‬‫ﻣ‬ ‫ﹸ‬‫ﻝ‬ِ‫ﺰ‬‫ﻨ‬‫ﺗ‬ ‫ﺪ‬‫ﹶ‬‫ﻗ‬ ‫ﹸ‬‫ﺔ‬‫ﺟ‬‫ﺎ‬‫ﺤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﹶ‬‫ﺍ‬ “Keperluan dapat menduduki posisi darurat.” ِ‫ﻉ‬‫ﺮ‬‫ﺸ‬‫ِﺎﻟ‬‫ﺑ‬ ِ‫ﺖ‬ِ‫ﺑ‬‫ﱠﺎ‬‫ﺜ‬‫ﹶﺎﻟ‬‫ﻛ‬ ِ‫ﻑ‬‫ﺮ‬‫ﻌ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ِﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ﺖ‬ِ‫ﺑ‬‫ﱠﺎ‬‫ﺜ‬‫ﹶﻟ‬‫ﺍ‬ “Sesuatu yang berlaku berdasarkan adat kebiasaan sama dengan sesuatu yang berlaku berdasarkan syara’ (selama tidak bertentangan dengan syari’at.” Memperhatikan : Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syari’ah Nasional pada hari Rabu, 15 Rabi’ul Akhir 1423 H. / 26 Juni 2002. MEMUTUSKAN Menetapkan : FATWA TENTANG PENGALIHAN UTANG Pertama : Ketentuan Umum Dalam fatwa ini, yang dimaksud dengan: a. Pengalihan utang adalah pemindahan utang nasabah dari bank/lembaga keuangan konvensional ke bank/lembaga keuangan syariah; b. Al-Qardh adalah akad pinjaman dari LKS kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan pokok pinjaman yang diterimanya kepada LKS pada waktu dan dengan cara pengembalian yang telah disepakati. c. Nasabah adalah (calon) nasabah LKS yang mempunyai kredit (utang) kepada Lembaga Keuangan Konvensional (LKK) untuk pembelian asset, yang ingin mengalihkan utangnya ke LKS. d. Aset adalah aset nasabah yang dibelinya melalui kredit dari LKK dan belum lunas pembayan kreditnya. Kedua : Ketentuan Akad Akad dapat dilakukan melalui empat alternatif berikut: Alternatif I 1. LKS memberikan qardh kepada nasabah. Dengan qardh tersebut nasabah melunasi kredit (utang)-nya; dan dengan demikian, asset yang dibeli dengan kredit tersebut menjadi milik nasabah secara penuh (‫ﺍﻟﺘﺎﻡ‬ ‫ﺍﳌﻠﻚ‬). 2. Nasabah menjual aset dimaksud angka 1 kepada LKS, dan dengan hasil penjualan itu nasabah melunasi qardh-nya
  • 4. 31 Pengalihan Utang 4 Dewan Syariah Nasional MUI kepada LKS. 3. LKS menjual secara murabahah aset yang telah menjadi miliknya tersebut kepada nasabah, dengan pembayaran secara cicilan. 4. Fatwa DSN nomor: 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang al-Qardh dan Fatwa DSN nomor: 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah berlaku pula dalam pelaksanaan Pembiayaan Pengalihan Utang sebagaimana dimaksud alternatif I ini. Alternatif II 1. LKS membeli sebagian aset nasabah, dengan seizin LKK; sehingga dengan demikian, terjadilah syirkah al-milk antara LKS dan nasabah terhadap asset tersebut. 2. Bagian asset yang dibeli oleh LKS sebagaimana dimaksud angka 1 adalah bagian asset yang senilai dengan utang (sisa cicilan) nasabah kepada LKK. 3. LKS menjual secara murabahah bagian asset yang menjadi miliknya tersebut kepada nasabah, dengan pembayaran secara cicilan. 4. Fatwa DSN nomor: 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah berlaku pula dalam pelaksanaan Pembiayaan Pengalihan Utang sebagaimana dimaksud dalam alternatif II ini. Alternatif III 1. Dalam pengurusan untuk memperoleh kepemilikan penuh (‫ﺍﻟﺘﺎﻡ‬ ‫ﺍﳌﻠﻚ‬) atas aset, nasabah dapat melakukan akad Ijarah dengan LKS, sesuai dengan Fatwa DSN-MUI nomor 09/DSN-MUI/IV/2002. 2. Apabila diperlukan, LKS dapat membantu menalangi kewajiban nasabah dengan menggunakan prinsip al-Qardh sesuai Fatwa DSN-MUI nomor 19/DSN-MUI/IV/2001. 3. Akad Ijarah sebagaimana dimaksudkan angka 1 tidak boleh dipersyaratkan dengan (harus terpisah dari) pemberian talangan sebagaimana dimaksudkan angka 2. 4. Besar imbalan jasa Ijarah sebagaimana dimaksudkan angka 1 tidak boleh didasarkan pada jumlah talangan yang diberikan LKS kepada nasabah sebagaimana dimaksudkan angka 2. Alternatif IV 1. LKS memberikan qardh kepada nasabah. Dengan qardh tersebut nasabah melunasi kredit (utang)-nya; dan dengan demikian, asset yang dibeli dengan kredit tersebut menjadi milik nasabah secara penuh (‫ﺍﻟﺘﺎﻡ‬ ‫ﺍﳌﻠﻚ‬). 2. Nasabah menjual aset dimaksud angka 1 kepada LKS, dan dengan hasil penjualan itu nasabah melunasi qardh-nya kepada LKS. 3. LKS menyewakan asset yang telah menjadi miliknya tersebut kepada nasabah, dengan akad al-Ijarah al- Muntahiyah bi al-Tamlik.
  • 5. 31 Pengalihan Utang 5 Dewan Syariah Nasional MUI 4. Fatwa DSN nomor: 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang al-Qardh dan Fatwa DSN nomor: 27/DSN-MUI/III/2002 tentang al- Ijarah al-Muntahiyah bi al-Tamlik berlaku pula dalam pelaksanaan Pembiayaan Pengalihan Utang sebagaimana dimaksud dalam alternatif IV ini. Ketiga : Ketentuan Penutup 1. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan di antara pihak-pihak terkait, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah. 2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 15 Rabi’ul Akhir 1423 H 26 Juni 2002 M DEWAN SYARI’AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA Ketua, Sekretaris, K.H.M.A. Sahal Mahfudh Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin