1. KRITERIA DASAR PERENCANAAN
STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA
SITI FATIMAH
17.1003.222.01.0656
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
SEMARANG
2. Ketentuan dalam perencanaan struktur
bangunan di daerah rawan gempa
- Tata Letak dari Struktur
- Perencanaan Kapasitas (Capasity Design) dengan
konsep strong column-weak beam
- Pendetailan yang baik dari elemen-elemen struktur
3. Kriteria dasar untuk merencanakan tata letak
struktur bangunan di daerah rawan gempa
1. Struktur bangunan harus mempunyai bentuk yang sederhana,
kompak dan simetris
2. Struktur bangunan tidak boleh terlalu langsing, baik pada
denahnya maupun potongannya, serta mempunyai kekakuan yang
cukup
3. Distribusi dari massa, kekakuan dan kekakuan disepanjang tinggi
bangunan diusahakan seragam dan menerus
4. Elemen-elemen vertikal dari struktur (kolom) harus dibuat lebih
kuat dari elemen-elemen horizontal dari struktur (balok)
4. Analisis Struktur Terhadap Beban Gempa
Untuk struktur-struktur bangunan gedung lainnya yang tidak begitu mudah
untuk diperkirakan perilakunya terhadap pengaruh gempa (struktur dengan
bentuk yang tidak beraturan), harus di analisis dengan prosedur analisis
dinamik. Perubahan-perubahan bentuk yang terjadi pada struktur akibat
beban gempa yang bersifat dinamik, akan menyebabkan simpangan-
simpangan yang tidak beraturan, sehingga gaya-gaya inersia yang
ditimbulkan oleh pengaruh gempa menjadi tidak beraturan pula.
6. Pengaruh Beban Gempa Horizontal
Kombinasi pembebanan yang perlu di tinjau:
Beban gravitasi + 100% beban gempa arah X + 30% beban gempa arah Y
Beban gravitasi + 30% beban gempa arah X + 100% beban gempa arah Y
7. Pengaruh Beban Gempa Vertikal
Komponen vertikal gerakan tanah akibat gempa relatif akan semakin besar,
jika semakin dekat dengan pusat gempa dari lokasi yang ditinjau.
Perhitungan beban gempa kearah vertikal akibat pergerakan tanah, tidak
tergantung pada waktu getar alami dan tingkat daktilitas struktur.
8. Pengaruh Beban Gravitasi Vertikal
Kombinasi antara Beban Mati dan Beban Hidup.
Beban-beban hidup direduksi agar mendapatkan desain struktur yang
cukup ekonomis.
9. Beban Gempa Statik Ekuivalen
Analisis Beban Gempa Nominal Statik Ekivalen merupakan metode
pendekatan dari sifat-sifat dinamik yang sebenarnya dari beban gempa
yang bekerja pada struktur.
Tiga hal yang menentukan besarnya beban Gempa Nominal statik ekuivalen
:
1. Besarnya gempa rencana
2. Tingkat daktilitas yang dimiliki struktur
3. Nilai faktor tahanan yang terkandung di dalam struktur
10. Prosedur Analisis Dinamik
Analisis dinamik perlu dilakukan pada struktur-struktur bangunan gedung
dengan karakteristik sebagai berikut :
- Gedung-gedung dengan konfigurasi struktur sangat tidak beraturan
- Gedung-gedung dengan loncatan-loncatan bidang muka yang besar
- Gedung-gedung dengan kekakuan tingkat yang tidak merata
- Gedung-gedung yang tingginya lebih dari 40 meter
11. Prosedur Analisis Dinamik
a. Analisis Ragam Spektrum Respons
b. Analisis Respons Dinamik Riwayat Waktu
c. Ragam Getar Struktur
12. Analisis Ragam Spektrum Respons
Dapat dipakai untuk menentukan respons elastis dari struktur
bangunan tidak beraturan dengan Banyak Derajat Kebebasan
(BDK) yang didasarkan pada kenyataan bahwa respon suatu
struktur merupakan superposisi dari respon masing-masing
ragam getarnya.
13. Material dari Struktur
Kriteria material struktur agar mampu menahan pengaruh beban
gempa :
1. Perbandingan antara kekuatan dan berat dari material
struktur, harus cukup besar.
2. Material struktur harus mempunyai kemampuan untuk
berdeformasi (bersifat daktail).
3. Sifat degradasi kekuatan dan degradasi kekakuan dari
material struktur, harus cukup rendah.
4. Keseragaman Kekuatan dan Kekakuan
5. Harga yang ekonomis
14. Jenis Struktur
1. Struktur Baja
2. Struktur Komposit
3. Struktur Kayu
4. Struktur Beton Bertulang
5. Struktur Beton Pracetak
6. Struktur Beton Prategang
7. Struktur Pasangan Bata