SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
REKAYASA GEMPA
NAMA : IRAWAN SAPUTRA
NIM : 17.1003.222.01.0687
KELAS : B
Kriteria Dasar Perencanaan
Struktur Bangunan Tahan Gempa
Beban gempa merupakan beban yang sangat tidak dapat diperkirakan
baik besarnya, arahnya, maupun saat terjadinya.
PENDAHULUAN
Prosedur analisis yang paling sederhana dan yang langsung dapat
digunakan untuk menentukan pengaruh dari beban gempa terhadap
struktur bangunan adalah prosedur analisis statik.
Analisis Struktur Terhadap Beban Gempa
Beban gempa secara stattik adalah gaya-gaya horisontal yang bekerja
pada struktur bangunan akibat pengaruh pergerakan tanah yang
diakibatkan gempa, dengan gaya-gaya statik yang ekuivalen.
Beban Gempa Statik Ekuivalen
Analisis dinamik pada perencanaan struktur bangunan gedung tahan
gempa dilakukan jika diperlukan evaluasi yang lebih akurat dari distribusi
gaya-gaya gempa yang bekerja pada struktur bangunan gedung
Prosedur Analisis Dinamik
Di dalam standar perencanaan struktur terhadap gempa pada umumnya
dicantumkan konsep dari prosedur analisis statik maupun analisis dinamik
Pemilihan Cara Analisis
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
BAB 5
Pada tahap awal dari perencanaan (preliminary design) struktur bangunan
gedung tahan gempa, konfigurasi dari denah bangunan, material struktur
dan bentuk atau sistem struktur, harus ditentukan terlebih dahulu.
Kriteria Dasar Perencanaan
5.6
Banyak kejadian menunjukkan bahwa kesalahan di dalam memilih
konfigurasi struktur, jenis material yang digunakan, serta sistem struktural
dari bangunan, dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kehancuran secara
menyeluruh dari struktur bangunan tersebut, akibat pembebanan berulang
yang disebabkan oleh pengaruh gempa. Hal ini disebabkan karena struktur
bangunan tidak mempunyai kinerja dan respon yang baik pada saat terjadi
gempa, serta tidak mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap pengaruh
beban gempa yang bersifat dinamik, meskipun telah dilakukan prosedur
perencanaan struktur tahan gempa.
5.1 PENDAHULUAN
5.2 Beban Gempa Statik Ekuivalen
Analisis statik hanya boleh dilakukan untuk struktur-struktur bangunan dengan bentuk yang
sederhana dan beraturan atau simetris, yang tidak menunjukkan perbandingan yang menyolok dalam
perbandingan antara berat dan kekakuan pada tingkat-tingkatnya. Prosedur analisis statik ini hanyalah
suatu cara pendekatan yang menirukan pengaruh dinamik dari beban gempa yang sesungguhnya. Untuk
struktur-struktur bangunan gedung lainnya yang tidak begitu mudah untuk diperkirakan perilakunya
terhadap pengaruh gempa (struktur dengan bentuk yang tidak beraturan), harus di analisis dengan
prosedur analisis dinamik. Struktur-struktur bangunan yang beraturan, dapat juga dianalisis dengan
prosedur analisis dinamik jika diinginkan menggunakan :
1. Pengaruh Beban Gempa Horisontal
Pengaruh beban gempa horisontal dapat bekerja pada masing-masing arah dari sumbu utama
bangunan, atau pada kedua arah sumbu utama dari struktur bangunan secara bersamaan. Kombinasi
pembebanan yang perlu ditinjau untuk merencanakan kekuatan dari kolom-kolom struktur adalah :
Beban gravitasi + 100% beban gempa arah X + 30% beban gempa arah Y
Beban gravitasi + 30% beban gempa arah X + 100% beban gempa arah Y
Beban gravitasi yang ditinjau pada perhitungan di atas adalah
beban mati ditambah dengan beban hidup yang direduksi.
Kombinasi pembebanan yang menghasilkan keadaan yang
paling berbahaya bagi kolom-kolom struktur dan elemen-
elemen vertikal struktur penahan gempa seperti dinding geser
(shear wall), dinding inti (core wall), adalah yang digunakan
untuk perencanaan. Pengaruh dari bekerjanya beban gempa
secara bersamaan pada elemen-elemen horisontal struktur
seperti balok, pelat, atau elemen-elemen horisontal lainnya
adalah kecil, sehingga dapat diabaikan.
Gambar 5-1. Arah bekerjanya beban gempa
pada struktur bangunan
2. Pengaruh Beban Gempa Vertikal
Selain percepatan gerakan tanah pada arah horisontal, pada saat terjadi gempa terdapat juga percepatan
gerakan tanah berarah vertikal. Gerakan tanah kearah vertical ini ini dapat mengakibatkan pengaruh beban gempa
berarah vertikal yang bekerja pada struktur bangunan. Beban vertikal statik ekuivalen yang harus ditinjau bekerja ke atas
atau ke bawah, besarnya dihitung sebagai perkalian antara Faktor Respon Gempa vertikal Cv dengan beban gravitasi,
termasuk beban hidup yang sesuai. Faktor Respon Gempa vertikal Cv dapat dihitung menurut persamaan Cv = y .Am.I,
dimana koefisien y bergantung pada Wilayah Gempa tempat struktur bangunan berada. Besarnya harga untuk koefisien
y adalah 0,5 sampai 0,8. Am adalah percepatan tanah maksimum, dan I adalah Faktor Keutamaan struktur bangunan.
3. Pengaruh Beban Gravitasi Vertikal
Beban gravitasi vertikal pada struktur bangunan dapat terdiri dari kombinasi antara beban mati dan beban
hidup. Beban-beban hidup yang bekerja pada struktur bangunan pada umumnya dapat direduksi pada saat dilakukan
analisis beban gempa pada struktur tersebut, sehubungan dengan kecilnya kemungkinan bekerjanya beban hidup penuh
dan pengaruh beban gempa penuh secara bersamaan pada struktur secara keseluruhan. Tujuan mereduksi beban hidup
ini adalah untuk mendapatkan desain struktur yang cukup ekonomis. Besarnya beban mati dan beban hidup dapat
dihitung dengan mengacu pada standar pembebanan yang berlaku.
Tujuan dari analisis statik adalah untuk menyederhanaan prosedur perhitungan. Prosedur
analisis statik yang sering digunakan pada praktek perencanaan struktur bangunan gedung, adalah
Analisis Beban Gempa Nominal Statik Ekuivalen. Pada metode ini diasumsikan bahwa gaya horisontal
akibat gempa yang bekerja pada suatu elemen struktur, besarnya ditentukan berdasarkan perkalian
antara suatu koefisien atau konstanta, dengan berat atau massa dari elemen-elemen struktur tersebut.
Besarnya beban Gempa Nominal statik ekuivalen yang digunakan untuk perencanaan struktur
ditentukan oleh tiga hal, yaitu oleh besarnya Gempa Rencana, oleh tingkat daktilitas yang dimiliki
struktur, dan oleh nilai faktor tahanan lebih yang terkandung di dalam struktur. Berdasarkan pedoman
gempa yang berlaku di Indonesia yaitu Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Rumah dan
Gedung (SNI 03-1726-2002)., besarnya Beban Gempa Nominal (V) yang bekerja pada struktur
bangunan, ditentukan menurut persamaan :
V =C .I Wt
R
Dimana, I adalah Faktor Keutamaan Struktur, C adalah nilai Faktor Respon Gempa yang
didapat dari Respon Spektrum Gempa Rencana untuk waktu getar alami fundamental struktur T, dan
Wt ditetapkan sebagai jumlah dari beban mati ditambah beban hidup yang direduksi. R adalah Faktor
Reduksi Gempa yang besarnya tergantung dari besarnya tingkat daktilitas struktur.
5.3 Beban Gempa Statik Ekuivalen
Pada struktur bangunan gedung yang tinggi atau struktur bangunan gedung dengan bentuk
atau konfigurasi yang tidak beraturan, analisis dinamik diperlukan untuk mengevaluasi secara akurat
respons dinamik yang terjadi dari struktur. Analisis dinamik perlu dilakukan pada struktur-struktur
bangunan gedung dengan karakteristik sebagai berikut :
•Gedung-gedung dengan konfigurasi struktur sangat tidak beraturan
•Gedung-gedung dengan loncatan-loncatan bidang muka yang besar
• Gedung-gedung dengan kekakuan tingkat yang tidak merata
•Gedung-gedung yang tingginya lebih dari 40 meter
Posedur analisis dinamik yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya beban gempa
pada struktur seperti yang tercantum di dalam standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur
Rumah dan Gedung (SNI 03-1726-2002), adalah metode Analisis Ragam Spektrum Respon (Spectral
Modal Analysis) dan Analisis Respon Dinamik Riwayat Waktu (Time History Analysis).
5.4 Prosedur Analisis Dinamik
Pada analisis respon dari struktur terhadap gempa, semakin teliti
prosedur perhitungan yang digunakan, akan semakin handal dan ekonomis
struktur bangunan yang direncanakan. Dari sudut pandang rekayasa
struktur, untuk melakukan analisis yang memadai bagi suatu sistem struktur
perlu dipertimbangkan beberapa hal antara lain, ukuran dan bentuk struktur,
kepentingan dan kegunaan struktur, serta hal-hal lain yang berhubungan
dengan kondisi tanah dasar dan wilayah kegempaan.
Untuk struktur bangunan yang kecil dan tidak bertingkat, elemen-
elemen struktural dan non-strukturalnya tidak perlu didesain khusus
terhadap pengaruh gempa. Dalam hal ini hanya diperlukan adanya detail
struktural yang baik dari elemen-elemen struktur tersebut, serta harus
memenuhi persyaratan minimum seperti yang ditetapkan dalam standar
konstruksi bangunan yang berlaku.
5.5 Pemilihan Cara Analisis
Yang perlu diperhatikan oleh seorang perencana struktur di
dalam merancang struktur tahan gempa adalah bahwa, bentuk
atau konfigurasi struktur akan berpengaruh terhadap respons
statik maupun respons dinamik dari struktur, di dalam menerima
beban gempa. Jika suatu struktur mempunyai bentuk atau
konfigurasi yang tidak menguntungkan terhadap pengaruh
gempa, maka struktur tersebut tidak akan mempunyai ketahanan
yang baik di dalam menerima beban gempa, meskipun elemen-
elemen strukturalnya sudah direncanakan tahan terhadap
pengaruh gempa.
5.6 Kriteria Dasar Perencanaan
Rekayasa gempa irawan saputra   17.1003.222.01.0687 - kelas b

More Related Content

What's hot

Tugas 2 Rek. gempa_
Tugas 2 Rek. gempa_Tugas 2 Rek. gempa_
Tugas 2 Rek. gempa_M Al Muki
 
Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa
Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Bangunan Tahan GempaKriteria Dasar Perencanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa
Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Bangunan Tahan GempaNovikeDianUtami
 
Tugas ii mk ii c_siti fatimah
Tugas ii mk ii c_siti fatimahTugas ii mk ii c_siti fatimah
Tugas ii mk ii c_siti fatimahSitiFatimah485
 
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2cahyaagrounds
 
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVEREVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVEREdi Supriyanto
 
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)Irfan Yusuf
 
Sni 03-1726-2003-gempa
Sni 03-1726-2003-gempaSni 03-1726-2003-gempa
Sni 03-1726-2003-gempamuhammad iqbal
 
Rekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPTRekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPTDoniAsep2
 
131226 id-analisis-kestabilan-lereng-dengan-metode
131226 id-analisis-kestabilan-lereng-dengan-metode131226 id-analisis-kestabilan-lereng-dengan-metode
131226 id-analisis-kestabilan-lereng-dengan-metodeArPanjiPutra
 
344296720 sni-gempa-2002-pdf
344296720 sni-gempa-2002-pdf344296720 sni-gempa-2002-pdf
344296720 sni-gempa-2002-pdfDoby Yuniardi
 
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodo
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodoPresentasi konteks7 189-s-restu&widodo
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodoRestu Faizah
 

What's hot (20)

Tugas 2 Rek. gempa_
Tugas 2 Rek. gempa_Tugas 2 Rek. gempa_
Tugas 2 Rek. gempa_
 
Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa
Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Bangunan Tahan GempaKriteria Dasar Perencanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa
Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa
 
Tugas ii mk ii c_siti fatimah
Tugas ii mk ii c_siti fatimahTugas ii mk ii c_siti fatimah
Tugas ii mk ii c_siti fatimah
 
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
 
126 182-1-pb
126 182-1-pb126 182-1-pb
126 182-1-pb
 
363 599-1-pb
363 599-1-pb363 599-1-pb
363 599-1-pb
 
Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3
 
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVEREVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
 
780 1487-1-sm
780 1487-1-sm780 1487-1-sm
780 1487-1-sm
 
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
 
Sni 03-1726-2003-gempa
Sni 03-1726-2003-gempaSni 03-1726-2003-gempa
Sni 03-1726-2003-gempa
 
Rekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPTRekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPT
 
131226 id-analisis-kestabilan-lereng-dengan-metode
131226 id-analisis-kestabilan-lereng-dengan-metode131226 id-analisis-kestabilan-lereng-dengan-metode
131226 id-analisis-kestabilan-lereng-dengan-metode
 
Metode felenius
Metode feleniusMetode felenius
Metode felenius
 
konsep-struktur-beton-tahan-gempa
konsep-struktur-beton-tahan-gempakonsep-struktur-beton-tahan-gempa
konsep-struktur-beton-tahan-gempa
 
344296720 sni-gempa-2002-pdf
344296720 sni-gempa-2002-pdf344296720 sni-gempa-2002-pdf
344296720 sni-gempa-2002-pdf
 
Rekayasa gempa
Rekayasa gempaRekayasa gempa
Rekayasa gempa
 
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodo
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodoPresentasi konteks7 189-s-restu&widodo
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodo
 
Ipi146549
Ipi146549Ipi146549
Ipi146549
 
Sistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momenSistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momen
 

Similar to Rekayasa gempa irawan saputra 17.1003.222.01.0687 - kelas b

Rekayasa gempa ppt
Rekayasa gempa pptRekayasa gempa ppt
Rekayasa gempa pptMBAYU2
 
Materi kuliah rekayasa_gempa
Materi kuliah rekayasa_gempaMateri kuliah rekayasa_gempa
Materi kuliah rekayasa_gempayuni helmi
 
Structure Evaluation of Multi-Story Building With Pushover Analysis due to Fu...
Structure Evaluation of Multi-Story Building With Pushover Analysis due to Fu...Structure Evaluation of Multi-Story Building With Pushover Analysis due to Fu...
Structure Evaluation of Multi-Story Building With Pushover Analysis due to Fu...RizqullahRafi1
 
Muh. Azhar Syukur_SKK Gedung.pptx
Muh. Azhar Syukur_SKK Gedung.pptxMuh. Azhar Syukur_SKK Gedung.pptx
Muh. Azhar Syukur_SKK Gedung.pptxMuhammadAyyub36
 
muh-230920003505-45a3cb4a.pdf
muh-230920003505-45a3cb4a.pdfmuh-230920003505-45a3cb4a.pdf
muh-230920003505-45a3cb4a.pdfFitriHariyanti4
 
Konstruksi baja pada gedung bertingkat parto
Konstruksi baja pada gedung bertingkat partoKonstruksi baja pada gedung bertingkat parto
Konstruksi baja pada gedung bertingkat partoRizki Darmawan
 
revisi-ppt-gempa-bab-5.pptx
revisi-ppt-gempa-bab-5.pptxrevisi-ppt-gempa-bab-5.pptx
revisi-ppt-gempa-bab-5.pptxdarmadi ir,mm
 
MEKANIKA REKAYASa i_2020-03-08 02-31-04000.PPTX
MEKANIKA REKAYASa i_2020-03-08 02-31-04000.PPTXMEKANIKA REKAYASa i_2020-03-08 02-31-04000.PPTX
MEKANIKA REKAYASa i_2020-03-08 02-31-04000.PPTXyosevinaMsc
 

Similar to Rekayasa gempa irawan saputra 17.1003.222.01.0687 - kelas b (14)

Rekayasa gempa ppt
Rekayasa gempa pptRekayasa gempa ppt
Rekayasa gempa ppt
 
Gempa kolom
Gempa kolomGempa kolom
Gempa kolom
 
Materi kuliah rekayasa_gempa
Materi kuliah rekayasa_gempaMateri kuliah rekayasa_gempa
Materi kuliah rekayasa_gempa
 
vol3.1.2
vol3.1.2vol3.1.2
vol3.1.2
 
Structure Evaluation of Multi-Story Building With Pushover Analysis due to Fu...
Structure Evaluation of Multi-Story Building With Pushover Analysis due to Fu...Structure Evaluation of Multi-Story Building With Pushover Analysis due to Fu...
Structure Evaluation of Multi-Story Building With Pushover Analysis due to Fu...
 
144966125 filosofi-perencanaan
144966125 filosofi-perencanaan144966125 filosofi-perencanaan
144966125 filosofi-perencanaan
 
Fema302a 5.4
Fema302a 5.4Fema302a 5.4
Fema302a 5.4
 
Time history analysis
Time history analysisTime history analysis
Time history analysis
 
Muh. Azhar Syukur_SKK Gedung.pptx
Muh. Azhar Syukur_SKK Gedung.pptxMuh. Azhar Syukur_SKK Gedung.pptx
Muh. Azhar Syukur_SKK Gedung.pptx
 
muh-230920003505-45a3cb4a.pdf
muh-230920003505-45a3cb4a.pdfmuh-230920003505-45a3cb4a.pdf
muh-230920003505-45a3cb4a.pdf
 
Konstruksi baja pada gedung bertingkat parto
Konstruksi baja pada gedung bertingkat partoKonstruksi baja pada gedung bertingkat parto
Konstruksi baja pada gedung bertingkat parto
 
revisi-ppt-gempa-bab-5.pptx
revisi-ppt-gempa-bab-5.pptxrevisi-ppt-gempa-bab-5.pptx
revisi-ppt-gempa-bab-5.pptx
 
MEKANIKA REKAYASa i_2020-03-08 02-31-04000.PPTX
MEKANIKA REKAYASa i_2020-03-08 02-31-04000.PPTXMEKANIKA REKAYASa i_2020-03-08 02-31-04000.PPTX
MEKANIKA REKAYASa i_2020-03-08 02-31-04000.PPTX
 
Struktur Atap gedung
Struktur Atap gedungStruktur Atap gedung
Struktur Atap gedung
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 

Recently uploaded (8)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 

Rekayasa gempa irawan saputra 17.1003.222.01.0687 - kelas b

  • 1. REKAYASA GEMPA NAMA : IRAWAN SAPUTRA NIM : 17.1003.222.01.0687 KELAS : B
  • 2. Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa
  • 3. Beban gempa merupakan beban yang sangat tidak dapat diperkirakan baik besarnya, arahnya, maupun saat terjadinya. PENDAHULUAN Prosedur analisis yang paling sederhana dan yang langsung dapat digunakan untuk menentukan pengaruh dari beban gempa terhadap struktur bangunan adalah prosedur analisis statik. Analisis Struktur Terhadap Beban Gempa Beban gempa secara stattik adalah gaya-gaya horisontal yang bekerja pada struktur bangunan akibat pengaruh pergerakan tanah yang diakibatkan gempa, dengan gaya-gaya statik yang ekuivalen. Beban Gempa Statik Ekuivalen Analisis dinamik pada perencanaan struktur bangunan gedung tahan gempa dilakukan jika diperlukan evaluasi yang lebih akurat dari distribusi gaya-gaya gempa yang bekerja pada struktur bangunan gedung Prosedur Analisis Dinamik Di dalam standar perencanaan struktur terhadap gempa pada umumnya dicantumkan konsep dari prosedur analisis statik maupun analisis dinamik Pemilihan Cara Analisis 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 BAB 5 Pada tahap awal dari perencanaan (preliminary design) struktur bangunan gedung tahan gempa, konfigurasi dari denah bangunan, material struktur dan bentuk atau sistem struktur, harus ditentukan terlebih dahulu. Kriteria Dasar Perencanaan 5.6
  • 4. Banyak kejadian menunjukkan bahwa kesalahan di dalam memilih konfigurasi struktur, jenis material yang digunakan, serta sistem struktural dari bangunan, dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kehancuran secara menyeluruh dari struktur bangunan tersebut, akibat pembebanan berulang yang disebabkan oleh pengaruh gempa. Hal ini disebabkan karena struktur bangunan tidak mempunyai kinerja dan respon yang baik pada saat terjadi gempa, serta tidak mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap pengaruh beban gempa yang bersifat dinamik, meskipun telah dilakukan prosedur perencanaan struktur tahan gempa. 5.1 PENDAHULUAN
  • 5. 5.2 Beban Gempa Statik Ekuivalen Analisis statik hanya boleh dilakukan untuk struktur-struktur bangunan dengan bentuk yang sederhana dan beraturan atau simetris, yang tidak menunjukkan perbandingan yang menyolok dalam perbandingan antara berat dan kekakuan pada tingkat-tingkatnya. Prosedur analisis statik ini hanyalah suatu cara pendekatan yang menirukan pengaruh dinamik dari beban gempa yang sesungguhnya. Untuk struktur-struktur bangunan gedung lainnya yang tidak begitu mudah untuk diperkirakan perilakunya terhadap pengaruh gempa (struktur dengan bentuk yang tidak beraturan), harus di analisis dengan prosedur analisis dinamik. Struktur-struktur bangunan yang beraturan, dapat juga dianalisis dengan prosedur analisis dinamik jika diinginkan menggunakan : 1. Pengaruh Beban Gempa Horisontal Pengaruh beban gempa horisontal dapat bekerja pada masing-masing arah dari sumbu utama bangunan, atau pada kedua arah sumbu utama dari struktur bangunan secara bersamaan. Kombinasi pembebanan yang perlu ditinjau untuk merencanakan kekuatan dari kolom-kolom struktur adalah :
  • 6. Beban gravitasi + 100% beban gempa arah X + 30% beban gempa arah Y Beban gravitasi + 30% beban gempa arah X + 100% beban gempa arah Y Beban gravitasi yang ditinjau pada perhitungan di atas adalah beban mati ditambah dengan beban hidup yang direduksi. Kombinasi pembebanan yang menghasilkan keadaan yang paling berbahaya bagi kolom-kolom struktur dan elemen- elemen vertikal struktur penahan gempa seperti dinding geser (shear wall), dinding inti (core wall), adalah yang digunakan untuk perencanaan. Pengaruh dari bekerjanya beban gempa secara bersamaan pada elemen-elemen horisontal struktur seperti balok, pelat, atau elemen-elemen horisontal lainnya adalah kecil, sehingga dapat diabaikan. Gambar 5-1. Arah bekerjanya beban gempa pada struktur bangunan
  • 7. 2. Pengaruh Beban Gempa Vertikal Selain percepatan gerakan tanah pada arah horisontal, pada saat terjadi gempa terdapat juga percepatan gerakan tanah berarah vertikal. Gerakan tanah kearah vertical ini ini dapat mengakibatkan pengaruh beban gempa berarah vertikal yang bekerja pada struktur bangunan. Beban vertikal statik ekuivalen yang harus ditinjau bekerja ke atas atau ke bawah, besarnya dihitung sebagai perkalian antara Faktor Respon Gempa vertikal Cv dengan beban gravitasi, termasuk beban hidup yang sesuai. Faktor Respon Gempa vertikal Cv dapat dihitung menurut persamaan Cv = y .Am.I, dimana koefisien y bergantung pada Wilayah Gempa tempat struktur bangunan berada. Besarnya harga untuk koefisien y adalah 0,5 sampai 0,8. Am adalah percepatan tanah maksimum, dan I adalah Faktor Keutamaan struktur bangunan. 3. Pengaruh Beban Gravitasi Vertikal Beban gravitasi vertikal pada struktur bangunan dapat terdiri dari kombinasi antara beban mati dan beban hidup. Beban-beban hidup yang bekerja pada struktur bangunan pada umumnya dapat direduksi pada saat dilakukan analisis beban gempa pada struktur tersebut, sehubungan dengan kecilnya kemungkinan bekerjanya beban hidup penuh dan pengaruh beban gempa penuh secara bersamaan pada struktur secara keseluruhan. Tujuan mereduksi beban hidup ini adalah untuk mendapatkan desain struktur yang cukup ekonomis. Besarnya beban mati dan beban hidup dapat dihitung dengan mengacu pada standar pembebanan yang berlaku.
  • 8. Tujuan dari analisis statik adalah untuk menyederhanaan prosedur perhitungan. Prosedur analisis statik yang sering digunakan pada praktek perencanaan struktur bangunan gedung, adalah Analisis Beban Gempa Nominal Statik Ekuivalen. Pada metode ini diasumsikan bahwa gaya horisontal akibat gempa yang bekerja pada suatu elemen struktur, besarnya ditentukan berdasarkan perkalian antara suatu koefisien atau konstanta, dengan berat atau massa dari elemen-elemen struktur tersebut. Besarnya beban Gempa Nominal statik ekuivalen yang digunakan untuk perencanaan struktur ditentukan oleh tiga hal, yaitu oleh besarnya Gempa Rencana, oleh tingkat daktilitas yang dimiliki struktur, dan oleh nilai faktor tahanan lebih yang terkandung di dalam struktur. Berdasarkan pedoman gempa yang berlaku di Indonesia yaitu Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Rumah dan Gedung (SNI 03-1726-2002)., besarnya Beban Gempa Nominal (V) yang bekerja pada struktur bangunan, ditentukan menurut persamaan : V =C .I Wt R Dimana, I adalah Faktor Keutamaan Struktur, C adalah nilai Faktor Respon Gempa yang didapat dari Respon Spektrum Gempa Rencana untuk waktu getar alami fundamental struktur T, dan Wt ditetapkan sebagai jumlah dari beban mati ditambah beban hidup yang direduksi. R adalah Faktor Reduksi Gempa yang besarnya tergantung dari besarnya tingkat daktilitas struktur. 5.3 Beban Gempa Statik Ekuivalen
  • 9. Pada struktur bangunan gedung yang tinggi atau struktur bangunan gedung dengan bentuk atau konfigurasi yang tidak beraturan, analisis dinamik diperlukan untuk mengevaluasi secara akurat respons dinamik yang terjadi dari struktur. Analisis dinamik perlu dilakukan pada struktur-struktur bangunan gedung dengan karakteristik sebagai berikut : •Gedung-gedung dengan konfigurasi struktur sangat tidak beraturan •Gedung-gedung dengan loncatan-loncatan bidang muka yang besar • Gedung-gedung dengan kekakuan tingkat yang tidak merata •Gedung-gedung yang tingginya lebih dari 40 meter Posedur analisis dinamik yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya beban gempa pada struktur seperti yang tercantum di dalam standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Rumah dan Gedung (SNI 03-1726-2002), adalah metode Analisis Ragam Spektrum Respon (Spectral Modal Analysis) dan Analisis Respon Dinamik Riwayat Waktu (Time History Analysis). 5.4 Prosedur Analisis Dinamik
  • 10. Pada analisis respon dari struktur terhadap gempa, semakin teliti prosedur perhitungan yang digunakan, akan semakin handal dan ekonomis struktur bangunan yang direncanakan. Dari sudut pandang rekayasa struktur, untuk melakukan analisis yang memadai bagi suatu sistem struktur perlu dipertimbangkan beberapa hal antara lain, ukuran dan bentuk struktur, kepentingan dan kegunaan struktur, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan kondisi tanah dasar dan wilayah kegempaan. Untuk struktur bangunan yang kecil dan tidak bertingkat, elemen- elemen struktural dan non-strukturalnya tidak perlu didesain khusus terhadap pengaruh gempa. Dalam hal ini hanya diperlukan adanya detail struktural yang baik dari elemen-elemen struktur tersebut, serta harus memenuhi persyaratan minimum seperti yang ditetapkan dalam standar konstruksi bangunan yang berlaku. 5.5 Pemilihan Cara Analisis
  • 11. Yang perlu diperhatikan oleh seorang perencana struktur di dalam merancang struktur tahan gempa adalah bahwa, bentuk atau konfigurasi struktur akan berpengaruh terhadap respons statik maupun respons dinamik dari struktur, di dalam menerima beban gempa. Jika suatu struktur mempunyai bentuk atau konfigurasi yang tidak menguntungkan terhadap pengaruh gempa, maka struktur tersebut tidak akan mempunyai ketahanan yang baik di dalam menerima beban gempa, meskipun elemen- elemen strukturalnya sudah direncanakan tahan terhadap pengaruh gempa. 5.6 Kriteria Dasar Perencanaan