4. Definisi
Dismenore adalah nyeri haid yang
sedemikian hebatnya, sehingga
memaksa penderita untuk istirahat
dan meninggalkan pekerjaan atau
cara hidup sehari-hari untuk
beberapa jam atau beberapa hari.
Oleh karena hampir semua wanita
mengalami rasa tidak enak diperut
bawah sebelum dan selama haid
dan sering kali rasa mual maka
istilah dismenorea hanya dipakai
jika nyeri haid demikian hebatnya.
4
5. Klasifikasi
Dismenore
Dismenore terbagi menjadi 2 , yaitu dismenore primer dan
dismenore sekunder :
a. Desminore primer terjadi jika tidak ada penyakit organic, biasanya dari
bulan ke-6 sampai tahun ke-2 setelah menarke. Desminore ini seringkali
hilang saat berusia 25thn atau setelah wanita hamil dan melahirkan
pervagina.
b. Desminore sekunder dikaitkan dengan penyakit pelvis organic, seperti
endometriosis, penyakit radang pelvis, stenosis serviks, neoplasma ovarium
atau uterus dan polip uterus. IUD juga dapat menyebabkan desminore
sekunder. Desminore sekunder dapat disalah artikan sebagai desminore
primer aatau dapat rancu dengan komplikasi kehamilan dini. Pada kasus
pemeriksaan pelvis abnormal dibutuhkan evaluasi selanjutnya untuk
menentukan diagnosis
5
6. Etiologi
a. Dismenore Primer
✘ Secara umum, nyeri haid timbul akibat kontraksi disritmik miometrium
yang menampilkan satu gejala atau lebih, mulai dari nyeri yang ringan
sampai berat di perut bagian bawah, bokong, dan nyeri spasmodik di sisi
medial paha.
✘ Penyebab Dismenore Primer
a. Faktor endokrin
b. Kelainan organic
c. Faktor kejiwaan atau gangguan psikis
d. Faktor konstitusi
e. Faktor alergi
6
7. “
b. Dismenore sekunder mungkin di sebabkan oleh kondisi berikut :
1. Endometriosis
2. Polip atau fibroid uterus
3. Penyakit radang panggul
4. Perdarahan uterus disfungsional
5. Prolaps uterus
6. Maladaptasi pemakaian AKDR
7. Produk kontrasepsi yang tertinggal setelah abotus spontan, abortus terauputik,
atau ,melahirkan.
8. Kanker ovarium atau uterus.
7
8. Penanganan
✘ Diantara beberapa alternative penanganan, ada beberapa yang bisa kita
lakukan sendiri antara lain: Pemanasan, Latihan dan Obat-obatan.
a. pemanasan
Ini merupakan cara klasik yang cukup efektif, yang dengan cara sebagai berikut:
- Berendam pada bak yang berisi air hangat
- Menyeka perut bagian bawah dengan botol/bantal pemanas
Perlu berhati-hati disini yakni dalam mengatur suhu pemanas, sebab pemakaian
yang lama dengan suhu yang tinggi dapat melukai kulit. Bintik-bintik merah yang
tampak samar merupakan salah satu tanda kita telah berlebihan melakukannya.
8
9. Lanjutan….
b. latihan
Cara lain yang bisa kita upayakan untuk mengatasi nyeri atau kekejangan
haidh adalah dengan latihan atau olahraga secara teratur. Ada beberapa
bentuk latihan khusus yang telah dipraktikan oleh beberapa
penderita dismenorea, Alhamdulillah cukup efektif, yaitu sebagai berikut:
-Latihan pertama: Berdirilah kira-kira 50-70 cm disebelah kanan dinding dengan
kaki tegak lurus. Letakkan lengan kiri pada dinding setinggi bahu, sedang tangan
kanan dilipat ke pinggang
-Latihan kedua: Berdirilah dengan kedua kaki tegak, tangan diangkat tinggi-tinggi
sampai melampaui bahu. Kita putar kedua lengan ke salah satu sisi dan
berusaha menyentuh sisi luar kaki kiri dengan tangan kanan, dan sebaliknya.
Gerakan diulangi sebanyak 10 kali disetiap masing-masing sisi.
9
10. Lanjutan…
C. Obat-obatan
Bila nyeri demikian hebat dan perlu pertolongan segera, maka kita
bisa membeli obat-obatan anti nyeri yang dijual dipasaran bebas
tanpa harus dengan resep dokter, misalnya feminax, aspirin,
parasetamol dan lain-lain. Jangan lupa bacalah dengan teliti aturan
pemakaiannya.
Penanganan pada dismenorrhoe primer:
1. Nasehat mengenai makanan sehat, istirahat yang cukup, olah raga.
2. Pembrian obat analgetik
3. Obat analgetik yang sering diberikan adalah prevarat kombinasi aspirin,
fenaslein dan kafein.
4. Terapi hormoral
Tujuan terapi hormonal ialah menekan ovulasi.
10
12. ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI
PADA Nn. A DENGAN KELUHAN Dismenorea
12
I.PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF
Tanggal : 26 September 2019 Jam : 09.00 WIB
Tempat : BPM Ririn
1. Identitas Istri Identitas Suami
Nama : Nn. A Nama : -
Umur : 19 Tahum umur : -
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia suku/Bangsa : -
Agama : Islam Agama : -
Pendidikan : SMA Pendikan :-
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jl. Kemuning no 26 rt 02 rw 20 Kediri
13. Lanjutan…
13
2. Keluhan utama
Sakit perut pada saat haid yang dirasakan pada hari pertama. Sakit
yang dirasakan pada perut bagian bawah sampai punggung.
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Tidak pernah mengalami sakit yang serius seperti endometriosis
sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada penyakit keturunan seperti jantung, hipertensi, anemia
berat,dll.
14. Lanjutan…
14
5. Riwayat fungsi reproduksi
a. Riwayat menstruasi
- Menarche : 13 tahun
- Siklus : 30 hari
- Lamanya : ± 7 hari
- Banyaknya : 3-4x ganti pembalut
- Warna/ bau : Merah/ Normal
- Nyeri haid : Ada
- HPHT : 28 Agustus 2019
- Fluor Albus : Ada sebelum haid
- Warna Fluor Albus/ bau : Putih susu/Tidak
b. Riwayat kehamilan , persalinan, dan nifas yang lalu
Tidak ada
d. Tumor : Tidak ada
e. Infeksi : Tidak ada
f. Gangguan KB : Tidak ada
g. Riwayat perkawinan : Belum menikah
15. Lanjutan…
15
6. Pola kegiatan sehari-hari
a. Makan/ Minum
Freukensi : 3 x sehari
Macam : Nasi, lauk-pauk, sayur, kadang buah
Pantangan : Tidak ada
Minum : ± 8 gelas/ hari
b. Eliminasi
BAK
Freukensi : 4-6 x/ hari
Warna : Jernih
Konsistensi : Cair
Bau : Normal
Nyeri : Tidak ada
BAB
Freukensi : 1 x/ hari
Warna : Kuning
Konsistensi : Lembek
Bau : Khas
16. Lanjutan …
16
c. Istirahat
Tidur siang sekitar 1 jam dan tidur malam sekitar 8 jam .
c. Personal hygiene
Mandi : 2 x/ hari
Sikat Gigi : 3 x/ hari
Ganti pakaian : 2 x/ hari
d. Ketergantungan
Alergi : Tidak ada
Merokok : Tidak ada
Obat-obatan/ alcohol : Tidak ada
Jamu : Tidak ada
e. Keadaan psikologis,social dan spiritual
Status emosional : Stabil
Status social : Baik
Komunikasi dengan keluarga : Baik
Status ekonomi : -
17. ✘ II. DATA OBJEKTIF
✘ 1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Cukup
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : Stabil
Tanda-tanda vital
- TD : 110/60 mmHg
- Nadi : 84 x/ menit
- Pernafasan : 22 x/ menit
- Suhu : 36.5ºC
BB : 48 Kg
TB : 155 cm
Reflek Patella : (+)/(+)
17
18. Lanjutan…
18
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Rambut : Bersih, tidak rontok dan tidak berketombe
b. Mata
Konjungtiva : Pucat ( anemis )
Sclera : Putih ( an ikterik )
Kelopak mata : Tidak ada oedema
c. Mulut dan gigi : Bersih, tidak ada caries, tidak epulis, tidak gingivitis, tidak ada sariawan
d. Leher
• Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran
• Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
• Vena jungularis : Tidak ada pembesaran
e. Dada
• Jantung : Normal
• Paru-paru : Suara jernih
( tidak ada wheezing, dan ronchi )
19. lanjutan…
19
f. Payudara
• Pembesaran : Tidak ada
• Putting susu : Menonjol dan gatal
• Benjolan : Tidak ada
• Simetris : Iya, kanan dan kiri
• Nyeri : Ada nyeri tekan pada payudara kiri
• Pengeluaran : Belum ada
• Areola : Tidak ada hiperpigmentasi
• Tanda dimping : Tidak ada
• Retraksi : Tidak ada
• Kebersihan : Bersih
g. Punggung dan pinggang
• Posisi punggung : Normal
• Nyeri : Ada namun pada saat haid saja
h. Ektremitas
a. Ekstremitas Atas
• Oedema : Tidak ada
• Turgor kulit : Baik
b. Ekstremitas Bawah
• Oedema : Tidak ada
• Varises : Tidak ada
20. “
20
i. Abdomen
• Bekas luka operasi : Tidak ada
• Striae : Tidak ada
• Linea : Linea alba
• Nyeri : Ada nyeri tekan pada perut bagian bawah
dan teraba tegang.
j. Genitalia
• Vulva dan vagina : Tidak dilakukan
• Oedema : Tidak ada
• Pengeluaran : Darah, bau khas
• Banyaknya : 4 x ganti pembalut
• Anus : Tidak ada hemoroid
• Inspekulo : Tidak di lakukan
• Periksa Dalam : Tidak di lakukan
21. “
3. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
Tanggal 22 September 2019
Tempat : SIMA Lab
Hb : 10 gr%
Protein Urine : (-)
Glukosa Urine : (-)
b. USG : Tidak dilakukan
c. Papsmear : Tidak dilakukan
d. Dll : Tidak dilakukan
21
22. “
II. ANALISA/ INTREPETASI DATA
Diagnosa : Remaja usia 19 Tahun dengan Dismenorhea
III. PELAKSANAAN
Tanggal : 26 September 2019 Jam : 09.45 WIB
Pukul 09.45 WIB Memberitahu klien tentang hasil
pemeriksaan bahwa dismenore
yang dialaminya merupakan
dismenore primer yaitu rasa sakit
pada perut bagian bawah yang
menyertai menstruasi yang tidak
disebabkan oleh kelainan pada
rahim dan dapat menimbulkan
gangguan aktifitas sehari-hari. Klien
memahami kondisinya 22
(Ririn Setyowati)
23. 23
Pukul 09.55 WIB Memberikan KIE mengenai :
a. Dismenorhea
-Menjelaskan kepada klien bahwa
dismenorhea (nyeri haid ) merupakan hal
fisiologis yang di alami wanita usia
reproduksi.
-Memberitahukan bahwa dismenorhea
disebabkan oleh rahim yang berkontraksi
saat haid
b. Cara mengatasi dismenorhea :
-Menganjurkan klien berolahraga rutin
seperti jalan kaki.
-Menganjurkan klien beristirahat cukup
dengan membiasakan tidur cukup selama
periode menstruasi
untuk mengatasi rasa nyeri .
-Menganjurkan klien mengkompres dengan
handuk hangat/ botol yang berisi air
hangat diperut serta minum air hangat
atau mandi air hangat .
Klien mengerti dan bersedia
melaksanakan anjuran bidan
24. 24
Pukul 10.05 WIB
Memberikan tablet Fe sekali per hari untuk tambah
darah. Klien mengerti dan bersedia mengkonsumsi
Memberikan obat analgesik asam mefanamat tablet di
minum jika rasa sakit tidak dapat diatasi. Klien
memahami dan bersedia melaksanakan anjuran bidan
Pukul 10.15 WIB
25. Kesimpulan
25
1. Dismenore adalah kondisi medis yang terjadi sewaktu haid/menntruasi yang dapat
mengganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan yang ditandai dengan nyeriatau
rasa sakit didaerah perut maupun pinggul.
2. Dismenore dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri; yaitu dismenore spasmodic
dan dismenore kongestif, dan ada tidaknya kelainan atau penyebab yang dapat
diamati; yaitu dismedore primer dan dismenore sekunder
3. Penyebab dari nyeri haid ini belum ditemukan secara pasti meskipun telah banyak
penelitian yang dilakukan untuk mencaripenyebabnya. Ada beberapa factor yang
menyebabkan dismenore yaitu factor psikologis, factor endokrin, factor
konstitusi,anomaly uterus congenitaldan endometriosis.