Dokumen ini membahas tentang pemilihan bahan baja karbon medium (Fe-Fe3C dengan 0,8% karbon) untuk pembuatan die casting melalui proses heat treatment yang terdiri dari austenitizing, quenching, dan tempering. Proses ini dimaksudkan untuk menciptakan die yang memiliki sifat kuat dan tangguh.
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
heat treatment die cast.pptx
1. Uts susulan
S AT R I A BAG U S W I B I S O N O 1 1 2 2 1 0 0 0 2 0
YO G A M A R A N AT H A S I L A E N 1 1 2 2 2 0 5 0 0 3
M I F TA H FAU Z A N K H A I R U L L A H 1 1 2 2 1 0 5 0 0 4
2. Die
Die adalah cetakan berbahan baja yang digunakan dalam proses die casting
Die berbahan baja biasa digunakan untuk proses pencetakan logam dengan suhu cair rendah dan
logam yang tidak bereaksi membentuk paduan dengan baja seperti timah hitam, timah putih, dan
seng. Logam cair melewati katup ke ruang casting, dimana ia ditekan dengan kecepatan tinggi ke
dalam die casting melalui gooseneck.
4. Masalah yang terjadi dalam
industri manufaktur
Komponen dies (cetakan) yang terbuat dari logam harus memenuhi kriteria kuat dan tangguh.
Die harus memiliki Kekuatan dimana sifat material yang satu ini ditentukan berdasarkan tegangan
paling besar saat material mampu renggang sebelum akhirnya rusak.
Die juga harus Tangguh dimana sifat material ini memiliki keistimewaan yakni mampu menahan
beban impact tinggi atau beban kejut.
Sedangkan dalam logam biasanya logam yang kuat bersifat rapuh dan tidak Tangguh.
5. Pemilihan bahan
Dalam upaya mengatasi tantangan dalam industri manufaktur, bahan yang dipilih untuk pembuatan
die adalah baja karbon medium atau Fe-Fe3C, 0.8% carbon. Bahan ini dipilih karena Baja karbon
medium dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuan panas austenitizing, quenching, dan
tempering. Jenis baja karbon medium banyak dipakai dalam kondisi hasil tempering sehingga struktur
mikronya martensit dan lebih kuat dari baja karbon rendah.
7. Penjelasan tiap proses heat
treatment
1. Austenitizing
Baja dipanaskan hingga temperature yang sesuai dimana susunan kristal baja dapat berubah fasanya
menjadi ferlit, perit, bainit dan martensit.
2. Quenching
Baja didinginkan secara cepat dengan dicelupkan ke dalam cairan yang sesuai untuk merubah fasanya
menjadi fasa martensit yang bersifat kuat namun rapuh.
3. Tempering
Baja yang terdiri dari mayoritas fasa martensit kemudian dipanaskan untuk membuat martensit yang kaku
menjadi martensit temper yang mengandung karbida spheroid halus yang bersifat Tangguh, karena
kristalnya berbentuk bulat dan tidak memiliki titik pemusatan tegangan yang menghasilkan titik rapuh.
9. Kesimpulan
Maka dengan ini kami menyimpulkan penyelesaian masalah untuk menciptakan die dengan karakter
Tangguh dan kuat adalah dengan menggunakan baja karbon medium yang melalui proses heat
treatment austenitizing, quenching, dan tempering. Dengan komposisi Fe-Fe3C dengan persentase
karbon 0.8%.
10. Sumber pustaka
Mardalena. 2013. pengaruh variasi tempering terhadap struktur mikro dan sifat tangguh baja k-460.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Lampung .