SlideShare a Scribd company logo
Muh. Iqbal Haqi
HARDENING PADA BAJA KARBON TINGGI
(Hardening In High Carbon Steel)
Oleh :
Muh. Iqbal Haqi
Lisensi Tutorial:
Copyright © 2006 Oke.or.id
Seluruh tulisan di oke.or.id dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk
tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis
dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Diperbolehkan untuk
mengedit , mengubah dan menerbitkan ulang dengan syarat tetap menyertakan atribut penulis
dan oke.or.id. Untuk Tujuan komersial harap menghubungi penulis atau oke.or.id
Muh. Iqbal Haqi
Bahan-bahan pada saat sekarang khususnya logam semakin baik dan
rumit, digunakan pada peralatan modern yang memerlukan bahan dengan
kekuatan impak dan ketahanan fatigue yang tinggi disebabkan meningkatnya
kecepatan putar dan pergerakan linear serta peningkatan frekwensi pembebanan
pada komponen. Untuk mendapatkan kekuatan dari bahan tersebut dapat
dilakukan dengan proses perlakuan panas. Perlakuan panas adalah suatu proses
pemanasan dan pendinginan logam dalam keadaan padat untuk mengubah sifat-
sifat fisis logam tersebut. Melalui perlakuan panas yang tepat, tegangan dalam
dapat dihilangkan, besar butiran dapat diperbesar atau diperkecil, ketangguhan
dapat ditingkatkan atau dapat dihasilkan suatu permukaan yang keras disekeliling
inti yang ulet.
Besi dan baja mempunyai kandungan unsur utama yang sama yaitu Fe, hanya
kadar karbon lah yang membedakan besi dan baja, penggunaan besi dan baja
dewasa ini sangat luas mulai dari perlatan yang sepele seperti jarum, peniti
sampai dengan alat – alat dan mesin berat.berikut ini disajikan klasifikasi baja :
1. Menurut komposisi kimianya:
a. Baja karbon (carbon steel), dibagi menjadi tiga yaitu;
• Baja karbon rendah (low carbon steel)  machine, machinery dan mild
steel
- 0,05 % - 0,30% C.
Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin. Penggunaannya:
- 0,05 % - 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets,
screws, nails.
- 0,20 % - 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings.
• Baja karbon menengah (medium carbon steel)
- Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah.
- Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong. Penggunaan:
- 0,30 % - 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.
- 0,40 % - 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits,
screwdrivers.
Muh. Iqbal Haqi
- 0,50 % - 0,60 % C : hammers dan sledges.
• Baja karbon tinggi (high carbon steel)  tool steel
- Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % - 1,50
% C
Penggunaan
- screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers,
vise jaws, knives, drills. tools for turning brass and wood, reamers, tools
for turning hard metals, saws for cutting steel, wire drawing dies, fine
cutters.
b. Baja paduan (alloy steel)
Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:
1. Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan
sebagainya)
2. Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
3. Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)
Untuk membuat sifat-sifat spesial
Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:
1. Low alloy steel, jika elemen paduannya ≤ 2,5 %
2. Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 %
3. High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %
Kekerasan didefinisikan sebagai ketahanan sebuah benda (benda kerja)
terhadap penetrasi/daya tembus dari bahan lain yang kebih keras penetrator).
Kekerasan meru-pakan suatu sifat dari bahan yang sebagian besar dipengaruhi
oleh un-sur-unsur paduannya dan kekerasan suatu bahan tersebut dapat berubah
bila dikerjakan dengan cold worked seperti pengerolan, penarikan, pemakanan
dan lain-lain serta kekerasan dapat dicapai sesuai kebutuhan dengan perlakuan
panas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil kekerasan dalam perlakuan panas
antara lain; Komposisi kimia, Langkah Perlakuan Panas, Cairan Pendinginan,
Temperatur Pemanasan, dan lain-lain Proses hardening cukup banyak dipakai di
Muh. Iqbal Haqi
Industri logam atau bengkel-bengkel logam lainnya.Alat-alat permesinan atau
komponen mesin banyak yang harus dikeraskan supaya tahan terhadap tusukan
atau tekanan dan gesekan dari logam lain, misalnya roda gigi, poros-poros dan
lain-lain yang banyak dipakai pada benda bergerak. Dalam kegiatan produksi,
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu produksi adalah merupakan
masalah yang sangat sering dipertimbangkan dalam Industri dan selalu dicari
upaya-upaya untuk mengoptimalkannya. Pengoptimalan ini dilakukan mengingat
bahwa waktu (lamanya)
menyelesaikan suatu produk adalah berpengaruh besar terhadap biaya produksi.
Hardening dilakukan untuk memperoleh sifat tahan aus yang tinggi,
kekuatan dan fatigue limit/ strength yang lebih baik. Kekerasan yang dapat dicapai
tergantung pada kadar karbon dalam baja dan kekerasan yang terjadi akan
tergantung pada temperatur pemanasan (temperatur autenitising), holding time
dan laju pendinginan yang dilakukan serta seberapa tebal bagian penampang
yang menjadi keras banyak tergantung pada hardenability.
Langkah-langkah proses hardening adalah sebagai berikut :
1. melakukan pemanasan (heating) untuk baja karbon tinggi 200
-300
diatas
Ac-1 pada diagram Fe-Fe3C, misalnya pemanasan sampai suhu 8500
,
tujuanya adalah untuk mendapatkan struktur Austenite, yang salah sifat
Austenite adalah tidak stabil pada suhu di bawah Ac-1,sehingga dapat
ditentukan struktur yang diinginkan. Dibawah ini diagram Fe-Fe3C dibawah
ini :
Muh. Iqbal Haqi
Gambar : diagram keseimbangan Fe-Fe3C
2. Penahanan suhu (holding), Holding time dilakukan untuk mendapatkan
kekerasan maksimum dari suatu bahan pada proses hardening dengan
menahan pada temperatur pengerasan untuk memperoleh pemanasan
yang homogen sehingga struktur austenitnya homogen atau terjadi
kelarutan karbida ke dalam austenit dan diffusi karbon dan unsur
paduannya. Pedoman untuk menentukan holding time dari berbagai jenis
baja:
• Baja Konstruksi dari Baja Karbon dan Baja Paduan Rendah Yang
mengandung karbida yang mudah larut, diperlukan holding time yang
singkat, 5 - 15 menit setelah mencapai temperatur pemanasannya
dianggap sudah memadai.
Muh. Iqbal Haqi
• Baja Konstruksi dari Baja Paduan Menengah Dianjurkan
menggunakan holding time 15 -25 menit, tidak tergantung ukuran
benda kerja.
• Low Alloy Tool Steel Memerlukan holding time yang tepat, agar
kekerasan yang diinginkan dapat tercapai. Dianjurkan menggunakan
0,5 menit per milimeter tebal benda, atau 10 sampai 30 menit.
• High Alloy Chrome Steel Membutuhkan holding time yang paling
panjang di antara semua baja perkakas, juga tergantung pada
temperatur pema-nasannya. Juga diperlukan kom-binasi temperatur
dan holding time yang tepat. Biasanya dianjurkan menggunakan 0,5
menit permilimeter tebal benda dengan minimum 10 menit,
maksimum 1 jam.
• Hot-Work Tool Steel Mengandung karbida yang sulit larut, baru akan
larut pada 10000 C. Pada temperatur ini kemungkinan terjadinya
pertumbuhan butir sangat besar, karena itu holding time harus
dibatasi, 15-30 menit. High Speed Steel Memerlukan temperatur
pemanasan yang sangat tinggi, 1200-13000C.Untuk mencegah
terjadinya pertumbuhan butir holding time diambil hanya beberapa
menit saja.
Misalkan kita ambil waktu holding adalah selama 15 menit pada suhu 8500
.
3. Pendinginan. Untuk proses Hardening kita melakukan pendinginan secara
cepat dengan menggunakan media air. Tujuanya adalah untuk
mendapatkan struktur martensite, semakin banyak unsur karbon,maka
struktur martensite yang terbentuk juga akan semakin banyak. Karena
martensite terbentuk dari fase Austenite yang didinginkan secara cepat.
Hal ini disebabkan karena atom karbon tidak sempat berdifusi keluar dan
terjebak dalam struktur kristal dan membentuk struktur tetragonal yang
ruang kosong antar atomnya kecil,sehingga kekerasanya meningkat.
Muh. Iqbal Haqi
Gambar : kurva pendinginan pada diagram TTT (time-temperature-
transformation)
Dari diagaram pendinginan diatas dapat dilihat bahwa dengan pendinginan
cepat (kurva 6) akan menghasilkan struktur martensite karena garis
pendinginan lebih cepat daripada kurva 7 yang merupakan laju pendinginan
kritis (critical cooling rate) yang nantinya akan tetap terbentuk fase austenite
(unstable). Sedangkan pada kurva 6 lebih cepat daripada kurva 7,sehingga
Muh. Iqbal Haqi
terbentuk struktur martensite yang kekerasanya berkisar antara 600 BHN-
750 BHN, tetapi bersifat rapuh karena tegangan dalam yang besar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan proses hardening pada baja karbon tinggi
akan meningkatkan kekerasanya. Dengan meningkatnya kekerasan, maka
efeknya terhadap kekuatan adalah sebagai berikut :
• Kekuatan impact (impact strength) akan turun karena dengan meningkatnya
kekerasan, maka tegangan dalamnya akan meningkat. Karena pada
pengujian impact beban yang bekerja adalah beban geser dalam satu
arah , maka tegangan dalam akan mengurangi kekuatan impact.
• Kekuatan tarik (tensile sterngth) akan meningkat. Hal ini disebabkan karena
pada pengujian tarik beban yang bekerja adalah secara aksial yang
berlawanan dengan arah dari tegangan dalam, sehingga dengan naiknya
kekerasan akan meningkatkan kekuatan tarik dari suatu material.

More Related Content

What's hot

Kbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okky
Kiki Zakiyah
 
Material teknik
Material teknikMaterial teknik
Material teknik
Endang Hastutiningsih
 
Presentasi Baja/Steel "Civil Engineering"
Presentasi Baja/Steel "Civil Engineering"Presentasi Baja/Steel "Civil Engineering"
Presentasi Baja/Steel "Civil Engineering"Besar Dharma
 
Struktur Baja
Struktur BajaStruktur Baja
Struktur Baja
TianPs27
 
Bab%20 ii
Bab%20 iiBab%20 ii
Bab%20 ii
Muhammad Ridwan
 
Text bahasa inggeris teknik
Text bahasa inggeris teknikText bahasa inggeris teknik
Text bahasa inggeris teknikxamprank
 
Desain struktur portal baja dan detailing
Desain struktur portal baja dan detailingDesain struktur portal baja dan detailing
Desain struktur portal baja dan detailingrhtrusli
 
Besi tuang
Besi tuangBesi tuang
Besi tuang
Raudin Malik
 
Contoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-PContoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-P
Mahros Darsin
 
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8
Asraf Malik
 
02. apa itu annealing
02. apa itu annealing02. apa itu annealing
02. apa itu annealing
Apri Nurrohmat
 
Baja xxx
Baja xxxBaja xxx
Baja xxx
MMM Ainul Wafiq
 
Proses pembuatan besi tuang
Proses pembuatan besi tuangProses pembuatan besi tuang
Proses pembuatan besi tuang
Putri Mawardani
 
Struktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetakStruktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetakفهرودين سفي
 
Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)
Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)
Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)
Dewi Izza
 

What's hot (18)

Kbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okky
 
Baja struktural
Baja strukturalBaja struktural
Baja struktural
 
Baja ppt kelompok 6 hilman
Baja ppt kelompok 6 hilmanBaja ppt kelompok 6 hilman
Baja ppt kelompok 6 hilman
 
Material teknik
Material teknikMaterial teknik
Material teknik
 
Presentasi Baja/Steel "Civil Engineering"
Presentasi Baja/Steel "Civil Engineering"Presentasi Baja/Steel "Civil Engineering"
Presentasi Baja/Steel "Civil Engineering"
 
Struktur Baja
Struktur BajaStruktur Baja
Struktur Baja
 
Bab%20 ii
Bab%20 iiBab%20 ii
Bab%20 ii
 
Text bahasa inggeris teknik
Text bahasa inggeris teknikText bahasa inggeris teknik
Text bahasa inggeris teknik
 
Desain struktur portal baja dan detailing
Desain struktur portal baja dan detailingDesain struktur portal baja dan detailing
Desain struktur portal baja dan detailing
 
Besi tuang
Besi tuangBesi tuang
Besi tuang
 
Contoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-PContoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-P
 
Besi tuang
Besi tuangBesi tuang
Besi tuang
 
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8
 
02. apa itu annealing
02. apa itu annealing02. apa itu annealing
02. apa itu annealing
 
Baja xxx
Baja xxxBaja xxx
Baja xxx
 
Proses pembuatan besi tuang
Proses pembuatan besi tuangProses pembuatan besi tuang
Proses pembuatan besi tuang
 
Struktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetakStruktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetak
 
Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)
Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)
Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)
 

Viewers also liked

Hemodiyaliz Su Arıtma Sistemleri Eğitimi
Hemodiyaliz Su Arıtma Sistemleri EğitimiHemodiyaliz Su Arıtma Sistemleri Eğitimi
Hemodiyaliz Su Arıtma Sistemleri Eğitimi
Vatek Çevre Teknolojileri
 
Autocad lt 2010__tips_and_tricks
Autocad lt 2010__tips_and_tricksAutocad lt 2010__tips_and_tricks
Autocad lt 2010__tips_and_tricks
Handry J
 
Gandhi cusine 1
Gandhi cusine 1Gandhi cusine 1
Gandhi cusine 1
gandhicuisineusa
 
Groundwater geology-week-2-2-20101
Groundwater geology-week-2-2-20101Groundwater geology-week-2-2-20101
Groundwater geology-week-2-2-20101
Handry J
 
Perangkat lunak-software-komputer
Perangkat lunak-software-komputerPerangkat lunak-software-komputer
Perangkat lunak-software-komputer
Handry J
 

Viewers also liked (6)

Hemodiyaliz Su Arıtma Sistemleri Eğitimi
Hemodiyaliz Su Arıtma Sistemleri EğitimiHemodiyaliz Su Arıtma Sistemleri Eğitimi
Hemodiyaliz Su Arıtma Sistemleri Eğitimi
 
Autocad lt 2010__tips_and_tricks
Autocad lt 2010__tips_and_tricksAutocad lt 2010__tips_and_tricks
Autocad lt 2010__tips_and_tricks
 
Gandhi cusine 1
Gandhi cusine 1Gandhi cusine 1
Gandhi cusine 1
 
Groundwater geology-week-2-2-20101
Groundwater geology-week-2-2-20101Groundwater geology-week-2-2-20101
Groundwater geology-week-2-2-20101
 
Abstract pi
Abstract piAbstract pi
Abstract pi
 
Perangkat lunak-software-komputer
Perangkat lunak-software-komputerPerangkat lunak-software-komputer
Perangkat lunak-software-komputer
 

Similar to File4433938146f4f

13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
OsamaOsama30
 
97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr
97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr
97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr
Serdadu Syahrul
 
1. pengecoran logam
1. pengecoran logam1. pengecoran logam
1. pengecoran logam
Ravi Pratama
 
Juleha
JulehaJuleha
Juleha
Juleha Usmad
 
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinyaM Arif
 
pengaruh preheat
pengaruh preheatpengaruh preheat
pengaruh preheat
Subi Yanto
 
member,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdf
member,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdfmember,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdf
member,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdf
LukmanulHakim157577
 
Ht of martensitic stainless steels
Ht of martensitic stainless steelsHt of martensitic stainless steels
Ht of martensitic stainless steelsEgi Maulana
 
pengetahuan material jack.pptx
pengetahuan material jack.pptxpengetahuan material jack.pptx
pengetahuan material jack.pptx
imandarajat
 
metalrolling-161223051244 (2).pdf
metalrolling-161223051244 (2).pdfmetalrolling-161223051244 (2).pdf
metalrolling-161223051244 (2).pdf
FirdausFikri3
 
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdfPENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
Rahma750999
 
Bab 1 bahan pada pengecoran logam
Bab 1 bahan pada pengecoran logamBab 1 bahan pada pengecoran logam
Bab 1 bahan pada pengecoran logam
yudhi prasetyo
 
ppt KLPOK 8.pptx
ppt KLPOK 8.pptxppt KLPOK 8.pptx
ppt KLPOK 8.pptx
MuhammadZevio
 
Aging hardening sipppp oke
Aging hardening sipppp okeAging hardening sipppp oke
Aging hardening sipppp oke
violabonver
 
4 nur subeki (2)
4 nur subeki (2)4 nur subeki (2)
4 nur subeki (2)Alen Pepa
 
Jurnal Tentang Mesin 2
Jurnal Tentang Mesin 2Jurnal Tentang Mesin 2
Jurnal Tentang Mesin 2Alen Pepa
 
4. proses manufacturing
4. proses manufacturing4. proses manufacturing
4. proses manufacturing
Niko Sh
 
SEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptxSEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptx
RizkiCahBaegh
 

Similar to File4433938146f4f (20)

13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
 
97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr
97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr
97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr
 
1. pengecoran logam
1. pengecoran logam1. pengecoran logam
1. pengecoran logam
 
Proses perlakuanpanas
Proses perlakuanpanasProses perlakuanpanas
Proses perlakuanpanas
 
Juleha
JulehaJuleha
Juleha
 
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
 
pengaruh preheat
pengaruh preheatpengaruh preheat
pengaruh preheat
 
member,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdf
member,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdfmember,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdf
member,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdf
 
Ht of martensitic stainless steels
Ht of martensitic stainless steelsHt of martensitic stainless steels
Ht of martensitic stainless steels
 
pengetahuan material jack.pptx
pengetahuan material jack.pptxpengetahuan material jack.pptx
pengetahuan material jack.pptx
 
metalrolling-161223051244 (2).pdf
metalrolling-161223051244 (2).pdfmetalrolling-161223051244 (2).pdf
metalrolling-161223051244 (2).pdf
 
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdfPENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
 
Bab 1 bahan pada pengecoran logam
Bab 1 bahan pada pengecoran logamBab 1 bahan pada pengecoran logam
Bab 1 bahan pada pengecoran logam
 
ppt KLPOK 8.pptx
ppt KLPOK 8.pptxppt KLPOK 8.pptx
ppt KLPOK 8.pptx
 
Aging hardening sipppp oke
Aging hardening sipppp okeAging hardening sipppp oke
Aging hardening sipppp oke
 
Heat Treatment
Heat TreatmentHeat Treatment
Heat Treatment
 
4 nur subeki (2)
4 nur subeki (2)4 nur subeki (2)
4 nur subeki (2)
 
Jurnal Tentang Mesin 2
Jurnal Tentang Mesin 2Jurnal Tentang Mesin 2
Jurnal Tentang Mesin 2
 
4. proses manufacturing
4. proses manufacturing4. proses manufacturing
4. proses manufacturing
 
SEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptxSEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptx
 

Recently uploaded

LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
Ggproject
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
fauzandika
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
ssuser283069
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
khalisahumairahh
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 

Recently uploaded (13)

LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 

File4433938146f4f

  • 1. Muh. Iqbal Haqi HARDENING PADA BAJA KARBON TINGGI (Hardening In High Carbon Steel) Oleh : Muh. Iqbal Haqi Lisensi Tutorial: Copyright © 2006 Oke.or.id Seluruh tulisan di oke.or.id dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Diperbolehkan untuk mengedit , mengubah dan menerbitkan ulang dengan syarat tetap menyertakan atribut penulis dan oke.or.id. Untuk Tujuan komersial harap menghubungi penulis atau oke.or.id
  • 2. Muh. Iqbal Haqi Bahan-bahan pada saat sekarang khususnya logam semakin baik dan rumit, digunakan pada peralatan modern yang memerlukan bahan dengan kekuatan impak dan ketahanan fatigue yang tinggi disebabkan meningkatnya kecepatan putar dan pergerakan linear serta peningkatan frekwensi pembebanan pada komponen. Untuk mendapatkan kekuatan dari bahan tersebut dapat dilakukan dengan proses perlakuan panas. Perlakuan panas adalah suatu proses pemanasan dan pendinginan logam dalam keadaan padat untuk mengubah sifat- sifat fisis logam tersebut. Melalui perlakuan panas yang tepat, tegangan dalam dapat dihilangkan, besar butiran dapat diperbesar atau diperkecil, ketangguhan dapat ditingkatkan atau dapat dihasilkan suatu permukaan yang keras disekeliling inti yang ulet. Besi dan baja mempunyai kandungan unsur utama yang sama yaitu Fe, hanya kadar karbon lah yang membedakan besi dan baja, penggunaan besi dan baja dewasa ini sangat luas mulai dari perlatan yang sepele seperti jarum, peniti sampai dengan alat – alat dan mesin berat.berikut ini disajikan klasifikasi baja : 1. Menurut komposisi kimianya: a. Baja karbon (carbon steel), dibagi menjadi tiga yaitu; • Baja karbon rendah (low carbon steel)  machine, machinery dan mild steel - 0,05 % - 0,30% C. Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin. Penggunaannya: - 0,05 % - 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails. - 0,20 % - 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings. • Baja karbon menengah (medium carbon steel) - Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah. - Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong. Penggunaan: - 0,30 % - 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles. - 0,40 % - 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers.
  • 3. Muh. Iqbal Haqi - 0,50 % - 0,60 % C : hammers dan sledges. • Baja karbon tinggi (high carbon steel)  tool steel - Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % - 1,50 % C Penggunaan - screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers, vise jaws, knives, drills. tools for turning brass and wood, reamers, tools for turning hard metals, saws for cutting steel, wire drawing dies, fine cutters. b. Baja paduan (alloy steel) Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu: 1. Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya) 2. Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah 3. Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi) Untuk membuat sifat-sifat spesial Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi: 1. Low alloy steel, jika elemen paduannya ≤ 2,5 % 2. Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 % 3. High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 % Kekerasan didefinisikan sebagai ketahanan sebuah benda (benda kerja) terhadap penetrasi/daya tembus dari bahan lain yang kebih keras penetrator). Kekerasan meru-pakan suatu sifat dari bahan yang sebagian besar dipengaruhi oleh un-sur-unsur paduannya dan kekerasan suatu bahan tersebut dapat berubah bila dikerjakan dengan cold worked seperti pengerolan, penarikan, pemakanan dan lain-lain serta kekerasan dapat dicapai sesuai kebutuhan dengan perlakuan panas. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil kekerasan dalam perlakuan panas antara lain; Komposisi kimia, Langkah Perlakuan Panas, Cairan Pendinginan, Temperatur Pemanasan, dan lain-lain Proses hardening cukup banyak dipakai di
  • 4. Muh. Iqbal Haqi Industri logam atau bengkel-bengkel logam lainnya.Alat-alat permesinan atau komponen mesin banyak yang harus dikeraskan supaya tahan terhadap tusukan atau tekanan dan gesekan dari logam lain, misalnya roda gigi, poros-poros dan lain-lain yang banyak dipakai pada benda bergerak. Dalam kegiatan produksi, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu produksi adalah merupakan masalah yang sangat sering dipertimbangkan dalam Industri dan selalu dicari upaya-upaya untuk mengoptimalkannya. Pengoptimalan ini dilakukan mengingat bahwa waktu (lamanya) menyelesaikan suatu produk adalah berpengaruh besar terhadap biaya produksi. Hardening dilakukan untuk memperoleh sifat tahan aus yang tinggi, kekuatan dan fatigue limit/ strength yang lebih baik. Kekerasan yang dapat dicapai tergantung pada kadar karbon dalam baja dan kekerasan yang terjadi akan tergantung pada temperatur pemanasan (temperatur autenitising), holding time dan laju pendinginan yang dilakukan serta seberapa tebal bagian penampang yang menjadi keras banyak tergantung pada hardenability. Langkah-langkah proses hardening adalah sebagai berikut : 1. melakukan pemanasan (heating) untuk baja karbon tinggi 200 -300 diatas Ac-1 pada diagram Fe-Fe3C, misalnya pemanasan sampai suhu 8500 , tujuanya adalah untuk mendapatkan struktur Austenite, yang salah sifat Austenite adalah tidak stabil pada suhu di bawah Ac-1,sehingga dapat ditentukan struktur yang diinginkan. Dibawah ini diagram Fe-Fe3C dibawah ini :
  • 5. Muh. Iqbal Haqi Gambar : diagram keseimbangan Fe-Fe3C 2. Penahanan suhu (holding), Holding time dilakukan untuk mendapatkan kekerasan maksimum dari suatu bahan pada proses hardening dengan menahan pada temperatur pengerasan untuk memperoleh pemanasan yang homogen sehingga struktur austenitnya homogen atau terjadi kelarutan karbida ke dalam austenit dan diffusi karbon dan unsur paduannya. Pedoman untuk menentukan holding time dari berbagai jenis baja: • Baja Konstruksi dari Baja Karbon dan Baja Paduan Rendah Yang mengandung karbida yang mudah larut, diperlukan holding time yang singkat, 5 - 15 menit setelah mencapai temperatur pemanasannya dianggap sudah memadai.
  • 6. Muh. Iqbal Haqi • Baja Konstruksi dari Baja Paduan Menengah Dianjurkan menggunakan holding time 15 -25 menit, tidak tergantung ukuran benda kerja. • Low Alloy Tool Steel Memerlukan holding time yang tepat, agar kekerasan yang diinginkan dapat tercapai. Dianjurkan menggunakan 0,5 menit per milimeter tebal benda, atau 10 sampai 30 menit. • High Alloy Chrome Steel Membutuhkan holding time yang paling panjang di antara semua baja perkakas, juga tergantung pada temperatur pema-nasannya. Juga diperlukan kom-binasi temperatur dan holding time yang tepat. Biasanya dianjurkan menggunakan 0,5 menit permilimeter tebal benda dengan minimum 10 menit, maksimum 1 jam. • Hot-Work Tool Steel Mengandung karbida yang sulit larut, baru akan larut pada 10000 C. Pada temperatur ini kemungkinan terjadinya pertumbuhan butir sangat besar, karena itu holding time harus dibatasi, 15-30 menit. High Speed Steel Memerlukan temperatur pemanasan yang sangat tinggi, 1200-13000C.Untuk mencegah terjadinya pertumbuhan butir holding time diambil hanya beberapa menit saja. Misalkan kita ambil waktu holding adalah selama 15 menit pada suhu 8500 . 3. Pendinginan. Untuk proses Hardening kita melakukan pendinginan secara cepat dengan menggunakan media air. Tujuanya adalah untuk mendapatkan struktur martensite, semakin banyak unsur karbon,maka struktur martensite yang terbentuk juga akan semakin banyak. Karena martensite terbentuk dari fase Austenite yang didinginkan secara cepat. Hal ini disebabkan karena atom karbon tidak sempat berdifusi keluar dan terjebak dalam struktur kristal dan membentuk struktur tetragonal yang ruang kosong antar atomnya kecil,sehingga kekerasanya meningkat.
  • 7. Muh. Iqbal Haqi Gambar : kurva pendinginan pada diagram TTT (time-temperature- transformation) Dari diagaram pendinginan diatas dapat dilihat bahwa dengan pendinginan cepat (kurva 6) akan menghasilkan struktur martensite karena garis pendinginan lebih cepat daripada kurva 7 yang merupakan laju pendinginan kritis (critical cooling rate) yang nantinya akan tetap terbentuk fase austenite (unstable). Sedangkan pada kurva 6 lebih cepat daripada kurva 7,sehingga
  • 8. Muh. Iqbal Haqi terbentuk struktur martensite yang kekerasanya berkisar antara 600 BHN- 750 BHN, tetapi bersifat rapuh karena tegangan dalam yang besar. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan proses hardening pada baja karbon tinggi akan meningkatkan kekerasanya. Dengan meningkatnya kekerasan, maka efeknya terhadap kekuatan adalah sebagai berikut : • Kekuatan impact (impact strength) akan turun karena dengan meningkatnya kekerasan, maka tegangan dalamnya akan meningkat. Karena pada pengujian impact beban yang bekerja adalah beban geser dalam satu arah , maka tegangan dalam akan mengurangi kekuatan impact. • Kekuatan tarik (tensile sterngth) akan meningkat. Hal ini disebabkan karena pada pengujian tarik beban yang bekerja adalah secara aksial yang berlawanan dengan arah dari tegangan dalam, sehingga dengan naiknya kekerasan akan meningkatkan kekuatan tarik dari suatu material.