Perang Puputan Margarana adalah pertempuran terakhir antara pasukan Indonesia di bawah pimpinan Kolonel Letnan I Gusti Ngurah Rai melawan pasukan Belanda di Desa Margarana, Bali pada 20 November 1946. Dalam pertempuran ini, seluruh pasukan Indonesia yang berjumlah 96 orang, termasuk Ngurah Rai, gugur melawan sekitar 400 pasukan Belanda. Peristiwa ini kini dijadikan sebagai peringatan perang kemerdekaan Indonesia.

1. PERANG
PUPUTAN
MAGARANA
XI MIPA 3

2. LATAR BELAKANG
VS
Pengakuan de facto atas wilayah
Indonesia:
Jawa, Madura, Sumatera
Mulai tanggal 1 Januari 1949
Belanda harus pergi.
Bali tidak termasuk dan menjadi
Negara Indonesia Timur di atas
kuasa Belanda.

3. KOMANDAN
Nama : I Gusti Ngurah Rai
Pangkat : Kolonel Letnan TNI Anumerta
Tempat : Desa Carangsari, Petang,
Kabupaten Badung, Bali, Hindia Belanda.
Lahir : 30 Januari 1917
Wafat : Marga, Tabanan, Bali, Indonesia.
20 November 1946 (umur 29)
Pengabdian : Indonesia
Dinas/cabang : Tentara
Perang : Pertempuran Margarana
Penghargaan : Pahlawan Nasional Indonesia

4. KRONOLOGI

5. KRONOLOGI

6. Pasukan Ngurah Rai mengadakan "Puputan" atau perang
habis-habisan di Desa Margarana sehingga pasukan yang
berjumlah 96 orang itu semuanya gugur, termasuk Ngurah
Rai sendiri di pihak Belanda ada lebih kurang 400 orang yang
tewas.

7. Untuk mengenang peristiwa tersebut pada tanggal 20
November 1946 dikenal dengan perang puputan margarana,
dan kini pada bekas arena pertempuran itu didirikan Tugu
Pahlawan Taman Pujaan Bangsa.