4. Pengalaman Pekerjaan
– Pembenahan Arsip di intansi negeri dan
swasta
– Mengajar kearsipan di instansi negeri dan
swasta
– Menjadi Sekretaris Tim Penilai Arsiparis,
Auditor, Perencana, Analis Kepegawaian,
Pranata Humas, Perancang Peraturan
Perundangan,
5. DASAR HUKUM
UU. Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
UU. Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
PP.Nomor: 16/ 1994 tentang Jabatan Fungsional PNS;
PP Nomor: 28/ 2012 tentang Pelaksanaan UU Nomor 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan
Perpres Nomor: 15 Tahun 2017 tentang Tunjangan Jabatan Arsiparis
Per. Menpan dan RB Nomor : 48 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis
jo. Permenpan dan RB Nomor: 13 Tahun 2017
Perka ANRI Nomor 5/2016 tentang Inpassing Arsiparis
Perka ANRI Nomor 5/2016 tentang Standar Kualitas Hasil Kerja Arsiparis
Perka ANRI Nomor 6/2016 tentang Sertifikasi Arsiparis
Perka ANRI Nomor 4/ 2017 tentang Pelaksanaan Tugas JFA
Perka ANRI Nomor 5/ 2017 tentang Pedoman Penilaian Arsiparis
Perka ANRI Nomor 6/ 2017 tentang Tata Cara Pengangkatan PNS Dalam JFA
melalui Penyesuaian/Inpassing
7. PENGERTIAN RUMPUN JABATAN
Jabatan Fungsional adalah Kedudukan yg menunjukkan
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang PNS
dalam suatu satuan organisasi yg dalam pelaksanaan
tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan
tertentu serta bersifat mandiri
Rumpun Jabatan Fungsional terdiri Jabatan Fungsional
Ketrampilan dan Jabatan Fungsional Keahlian
8. TUJUAN PEMBINAAN
JABATAN FUNGSIONAL
Peningkatan profesionalisme;
Pembinaan karier pegawai;
Peningkatan kemampuan tugas
umum pemerintahan dan
pembangunan.
9. KRITERIA JABATAN
FUNGSIONAL KETERAMPILAN
Mempunyai teknis, prosedur kerja dan pelatihan
teknis dengan sertifikasi;
Memiliki etika profesi yg ditetapkan oleh organisasi
profesi;
Dapat disusun dalam suatu jenjang jabatan
berdasarkan tingkat keterampilan;
Pelaksanaan tugas bersifat mandiri;
Diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi organisasi.
10. KRITERIA JABATAN
FUNGSIONAL KEAHLIAN
Mempunyai metodologi, teknik analisis yg
didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan;
Memiliki etika profesi yg ditetapkan oleh
organisasi profesi;
Dapat disusun dalam suatu jenjang jabatan
berdasarkan tingkat keahlian;
Pelaksanaan tugas bersifat mandiri;
Diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi organisasi.
11. ARSIPARIS
ARSIPARIS adalah seorang PNS yang memiliki kompetensi di
bidang kearsipan yang diperoleh melalui pendidikan formal
dan/atau pendidikan dan pelatihan kearsipan serta mempunyai
fungsi, tugas, dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan
kearsipan yang diangkat oleh pejabat yang berwenang di
lingkungan lembaga negara, pemerintahan daerah,
pemerintahan desa dan satuan organisasi PTN
Arsiparis Kategori Keterampilan adalah arsiparis dgn kualifikasi
teknisi atau penunjang profesional yg pelaksanaan tugas &
fungsinya mensyaratkan penguasaan pengetahuan teknis
kearsipan
Arsiparis Kategori Keahlian adalah arsiparis dgn kualifikasi
profesional yg pelaksanaan tugas & fungsinya mensyaratkan
penguasaan ilmu pengetahuan & teknologi kearsipan
12. KEDUDUKAN
JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
Sebagai tenaga profesional di bidang
kearsipan yang memiliki kemandirian dan
independen dalam melaksanakan fungsi,
tugas, dan kewenangannya pada lembaga
negara, pemerintahan daerah termasuk desa
dan perguruan tinggi negeri.
Merupakan jabatan karier yang diduduki oleh
PNS.
Dalam kedudukannya sebagai tenaga
profesional, Arsiparis memiliki fungsi, tugas,
13. FUNGSI dan TUGAS
ARSIPARIS
Menjaga TERCIPTANYA ARSIP dari kegiatan yang dilakukan oleh lbg
pemerintah, pemda, lbg pendidikan, prsh, orpol, dan ormas
Menjaga ketersediaan arsip yang AUTENTIK dan TERPERCAYA sbg alat
bukti yang sah
Menjaga TERWUJUDNYA PENGELOLAAN ARSIP yang andal, dan
pemanfaatan arsip sesuai ketentuan per UU an
Menjaga KEAMANAN DAN KESELAMATAN arsip yang berfungsi untuk
menjamin arsip-arsip yang berkaitan dengan hak-hak keperdataan rakyat
melalui pengelolaan dan pemanfataan arsip yang autentik dan terpercaya.
Menjaga KESELAMATAN DAN KELESTARIAN arsip sebagai bukti
pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara;
Menjaga KESELAMATAN ASET NASIONAL dalam bidang ekonomi, sosial,
politik, budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai identitas dan jati diri
bangsa;
MENYEDIAKAN INFORMASI guna meningkatkan kualitas pelayanan publik
dalam pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.
14. c. melakukan penelusuran arsip pada pencipta arsip berdasarkan
penugasan oleh pimpinan pencipta arsip atau kepala lembaga
kearsipan sesuai dengan kewenangannya dalam rangka
penyelamatan arsip.
b. menutup penggunaan arsip yang menjadi tanggung jawabnya
oleh pengguna arsip yang tidak berhak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
a. menutup penggunaan arsip yang menjadi tanggung jawabnya
oleh pengguna arsip apabila dipandang penggunaan arsip dapat
merusak keamanan informasi dan/atau fisik arsip;
KEWENANGAN ARSIPARIS
15. IV / e
IV / d
IV / c
IV / b
IV / a
III / d III / d
III / c III / c
III / b III / b
III / a III / a
II / d
II / c
ARSIPARIS AHLI PERTAMA
ARSIPARIS AHLI MADYA
ARSIPARIS AHLI MUDA
Pendidikan serendahnya S1
TINGKAT KETERAMPILAN GOL. RUANG
ARSIPARIS PENYELIA
ARSIPARIS MAHIR
ARSIPARIS TERAMPIL
Pendidikan Serendahnya SLTA (INPASSING)
ARSIPARIS AHLI UTAMA
PEMBAGIAN JENJANG JABATAN
DAN PANGKAT
JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
16. POLA PENDEKATAN
JABATAN KATEGORI KETERAMPILAN
BERSIFAT
KOORDINASI
TUSI UTAMA
TUSI LANJUTAN
TUSI TK DASAR
PENYELIA
MAHIR
TERAMPIL
PEMULA
17. POLA PENDEKATAN
JABATAN KATEGORI KEAHLIAN
PROFESIONAL
TERTINGGI
PROFESIONAL
TINGGI
PROFESIONAL TK
LANJUTAN
PROFESIONAL TK
DASAR
AHLI UTAMA
AHLI MADYA
AHLI MUDA
AHLI PERTAMA
19. TUGAS POKOK ARSIPARIS SESUAI
PERMENPAN NO.48/2015
ARSIPARIS
PENGELOLAAN
ARSIP DINAMIS
PENGELOLAAN
ARSIP STATIS
PEMBINAAN
KEARSIPAN
PENGOLAHAN DAN
PENYAJIAN ARSIP
MENJADI
INFORMASI
20. TUGAS TAMBAHAN ARSIPARIS
Peran serta dalam kegiatan ilmiah;
Melakukan kajian/telaah kearsipan;
Menemukan teknologi tepat guna;
Menjadi anggota profesi;
Menjadi anggota dalam Tim Penilai Kinerja Arsiparis;
Memperoleh penghargaan
Mengajar/melatih kearsipan
Menulis karya ilmiah kearsipan;
Melakukan penyusunan & penyiapan bahan materi
kearsipan
Melaksanakan tugas lain yg berkaitan dgn tugas
pokok jabatan
23. PERSYARATAN KOMPETENSI (PP 28/2012 Pasal 153-155)
dan
SERTIFIKASI (PP 28/2012 Pasal 25)
PEJABAT STRUKTURAL DI
BIDANG KEARSIPAN
• Sarjana (S-1) Kearsipan; atau
• Sarjana (S-1) Non Kearsipan dan
Diklat Kearsipan
ARSIPARIS
TINGKATAHLI
• Sarjana (S-1) Kearsipan; atau
• Sarjana (S-1) Non Kearsipan dan
Diklat Kearsipan
• Duduk dalam jabatan yang
mempunyai fungsi, tugas, dan
tanggung jawab melaksanakan
kegiatan kearsipan
ARSIPARIS
TINGKAT TERAMPIL
• Diploma III (D-III) Kearsipan; atau
• Diploma III (D-III) Non Kearsipan
dan Diklat Kearsipan
• Duduk dalam jabatan yang
mempunyai fungsi, tugas, dan
tanggung jawab melaksanakan
kegiatan kearsipan
Sertifikasi arsiparis dilaksanakan terhadap arsiparis yang mengikuti uji kompetensi.
Arsiparis yang mengikuti dan lulus uji kompetensi berhak memperoleh sertifikat kompetensi
kearsipan. Penyelenggaran sertifikasi arsiparis adalah ANRI sesuai dengan peraturan
perundangan.
Tahun 2009 - 2014 ANRI telah dilakukan uji kompetensi terhadap 751 peserta dan yang lulus
dan memperoleh sertifikat baru sejumlah 466 orang, Sertifikasi tersebut dilaksanakan
berdasarkan teknis kegiatan kearsipan tertentu seperti: Pengelolaan Arsip Dinamis,
Pengelolaan Arsip Statis, Penyusunan JRA, Pengelolaan Arsip Vital, dan Tim Penilai Arsiparis.
25. PENGANGKATAN PERTAMA ...
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional
Arsiparis untuk mengisi lowongan FORMASI
Jabatan Fungsional Arsiparis yang telah ditetapkan
melalui pengadaan Calon PNS.
Calon PNS sebagaimana dimaksud PALING LAMA
1 (SATU) tahun setelah diangkat menjadi PNS harus
diangkat dalam Jabatan Fungsional Arsiparis.
Calon PNS yang berijazah D.III, dan S1/D.IV bidang
ilmu lain wajib mengikuti dan lulus Pendidikan dan
Pelatihan Fungsional Arsiparis.
26. SYARAT PNS yang diangkat untuk PERTAMA KALI
dalam JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
1. berijazah Diploma III
(D.III) bidang kearsipan
atau bidang ilmu lain
yang ditentukan oleh
instansi pembina;
2. pangkat paling rendah
Pengatur Tingkat I,
golongan ruang II/c; dan
3. nilai kinerja paling kurang
bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir.
1. berijazah Sarjana
(S1)/Diploma IV (D.IV)
bidang kearsipan atau
bidang ilmu lain yang
ditentukan oleh instansi
pembina;
2. pangkat paling rendah
Penata Muda, golongan
ruang III/a; dan
3. nilai kinerja paling kurang
bernilai baik dalam 1 (satu)
KATEGORI KETERAMPILAN KATEGORI KEAHLIAN
27. ALIH JABATAN
Arsiparis Kategori Keterampilan yang
memperoleh ijazah S1/D.IV dapat diangkat
dalam Jabatan Fungsional Arsiparis Kategori
Keahlian, apabila memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
TERSEDIA FORMASI untuk Jabatan
Fungsional Arsiparis Kategori Keahlian;
telah lulus Pendidikan dan Pelatihan
PENJENJANGAN Jabatan Arsiparis; dan
lulus SERTIFIKASI KOMPETENSI
PENJENJANGAN Jabatan Arsiparis.
28. ALIH JABATAN
Pangkat, golongan ruang dan jenjang
jabatan fungsional Arsiparis Tingkat
Keterampilan yang beralih kedalam Jabatan
Fungsional Arsiparis Tingkat Keahlian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan jenjang
kompetensi.
29. PENGANGKATAN DARI
JABATAN LAIN TINGKAT KEAHLIAN
1. Tersedia formasi untuk JFA kategori Keahlian;
2. Berijazah Sarjana (S1)/Diploma IV (D.IV) bidang
kearsipan atau bidang ilmu lain yang ditentukan
oleh instansi pembina;
3. Pangkat paling rendah Penata Muda, golongan
ruang III/a (keahlian);
4. Memiliki pengalaman di bidang kearsipan paling
kurang 2 (dua) tahun;
5. Nilai kinerja paling kurang bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir; dan
6. Usia paling tinggi 3 (tiga) tahun sebelum batas
usia pensiun (BUP)
30. PENGANGKATAN DARI
JABATAN LAIN TINGKAT
KETRAMPILAN
1. Tersedia formasi untuk JFA kategori ketrampilan;
2. Berijazah Sarjana Diploma DIII bidang kearsipan
atau bidang ilmu lain yang ditentukan oleh
instansi pembina;
3. Pangkat paling rendah Pengatur, golongan ruang
III/a (keahlia) dan Pengatur II-c;
4. Memiliki pengalaman di bidang kearsipan paling
kurang 2 (dua) tahun;
5. Nilai kinerja paling kurang bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir; dan
6. Usia paling tinggi 3 (tiga) tahun sebelum batas
usia pensiun (BUP)
31. PNS yang berijazah D.III, dan S1/D.IV bidang ilmu
lain, wajib mengikuti dan lulus Pendidikan dan
Pelatihan Fungsional Arsiparis.
PNS yang diangkat dalam jabatan fungsional
arsiparis, paling lama 1 (satu) tahun sejak diangkat
dalam jabatan Arsiparis harus lulus sertifikasi
kompetensi penjenjangan Jabatan Arsiparis.
Jabatan/pangkat bagi PNS tsb ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang sesuai dengan kualifikasi
jenjang kompetensi yang diperoleh.
PENGANGKATAN DARI
JABATAN LAIN (AHLI dan TRAMPIL)
32. KENAIKAN PANGKAT
Persyaratan dan mekanisme kenaikan pangkat
pejabat fungsional Arsiparis dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Kenaikan pangkat dilakukan dengan
memperhatikan ketersediaan formasi.
Selain memenuhi syarat kinerja (memenuhi angka
kredit kumulatif), Arsiparis yang akan dinaikkan
jabatannya setingkat lebih tinggi harus mengikuti
dan lulus uji kompetensi.
33. ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK KENAIKAN PANGKAT
JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS KETERAMPILAN
TUGAS POKOK
JENJANG JABATAN/ GOLONGAN RUANG DAN
ANGKA KREDIT KUMULATIF
PEMULA TERAMPIL MAHIR PENYELIA
II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d
Melakukan kegiatan
pengelolaan arsip dinamis,
pengelolaan arsip statis,
pembinaan kearsipan dan
pengolahan dan penyajian arsip
menjadi informasi
15 20 20 20 50 50 100 100
JUMLAH 15 20 20 20 50 50 100 100
JUMLAH MINIMAL PER
TAHUN
3.75 5 5 5 12.5 12.5 25 25
ANGKA KREDIT KOMULATIF UNTUK KATEGORI
KETERAMPILAN
34. ANGKA KREDIT KOMULATIF UNTUK KATEGORI
KEAHLIAN
ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK KENAIKAN PANGKAT
JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS KATEGORI KEAHLIAN
TUGAS POKOK
JENJANG JABATAN/ GOLONGAN RUANG DAN
ANGKA KREDIT KUMULATIF
AHLI PERTAMA AHLI MUDA AHLI MADYA AHLI UTAMA
III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
Melakukan kegiatan pengelolaan
arsip dinamis, pengelolaan arsip
statis, pembinaan kearsipan dan
pengolahan dan penyajian arsip
menjadi informasi
50 50 100 100 150 150 150 200 200
JUMLAH 50 50 100 100 150 150 150 200 200
JUMLAH MINIMAL PER TAHUN 12.5 12.5 25 25 37.5 37.5 37.5 50 50
35. PEMBERHENTIAN
SEMENTARA
Arsiparis diberhentikan sementara dari
jabatannya, apabila:
Diberhentikan sementara sebagai PNS;
Menjalani cuti di luar tanggungan negara,
kecuali untuk persalinan anak keempat dan
seterusnya;
Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam)
bulan; atau
Ditugaskan secara penuh di luar jabatan
Arsiparis.
36. PNS yang berijazah SLTA dapat diinpasing ke dalam
jabatan Arsiparis Tingkat Terampil dengan syarat :
Tersedia Formasi ;
Pernah bekerja di bidang kearsipan paling kurang 2 tahun ;
Lulus Uji kompetensi/Sertifikasi ( Mengumpulkan
portofolio/pekerjaan kearsipan yg pernah dilakukan);
Portofolio dan makalah/presentasi dilakukan di ANRI ;
ANRI mengeluarkan Rekomentasi layak/tdknya menjadi
arsipris ;
Instansi Pengusul menerbitkan SK pengangkatan sebagai
arsiparis.
Waktu Inpasing paling lama Desember 2016.
INPASSING…. 1)
37. KETENTUAN LAIN-LAIN
Untuk kepentingan dinas dan pengembangan karier,
Arsiparis dapat dipindahkan ke dalam jabatan
lainnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Keputusan Pembebasan Sementara terhadap
jabatan fungsional Arsiparis yang dilakukan karena
tidak terpenuhi angka kredit untuk kenaikan
pangkat/jabatan satu tingkat lebih tinggi yang
dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/3/M.PAN/3/2009 tentang Jabatan Fungsional
Arsiparis dan Angka Kreditnya, dinyatakan tidak
berlaku sejak bulan Januari Tahun 2014 sampai
dengan Peraturan Menteri ini berlaku.
38. TUNJANGAN ARSIPARIS
(Perpres Nomor 15 Tahun 2017
JABATAN
KETERAMPILAN
Arsiparis Terampil
Arsiparis Mahir
Arsiparis Penyelia
KEAHLIAN
Arsiparis Ahli
Pertama
Arsiparis Ahli Muda
Arsiparis Ahli Madya
Arsiparis Ahli Utama
(Rp)
Rp. 350.000,-
Rp. 420.000,-
Rp. 700.000,-
Rp. 520.000,-
Rp. 800.000,-
Rp. 1.100.000,-
Rp. 1.300.000,-
39. PNS yang berijazah D.III atau S1 dapat diinpasing ke
dalam jabatan Arsiparis dengan syarat :
Tersedia Formasi ;
Bekerja di bidang kearsipan paling kurang 2 tahun ;
Lulus Uji kompetensi/Sertifikasi ( Mengumpulkan
portofolio/pekerjaan kearsipan yg pernah dilakukan--gol IIId
kebawah dan Mengumpulkan makalah/presentasi --gol IV
ke atas);
Portofolio dan makalah/presentasi dilakukan di ANRI ;
ANRI mengeluarkan Rekomentasi layak/tdknya menjadi
arsipris ;
Instansi Pengusul menerbitkan SK pengangkatan sebagai
arsiparis.
Waktu Inpasing paling lama Desember 2018.
INPASSING…. 2)
41. ANCAMAN GANGGUAN
Ketahanan
informasi rawan
bilamana gagal
mengamankan
informasi yang
bersifat strategis
bagi kepentingan
negara/ pemerintah;
Informasi akan
dikuasai dan dikelola
oleh tenaga kerja
asing
Indonesia mempunyai
pangsa informasi yg besar
sehingga diminati oleh
tenaga kerja asing (TKA)
SDM Kearsipan yang
berasal dari luar negeri
umumnya sudah dibekali
dengan kemampuan
penguasaan TIK;
SDM kearsipan Indonesia
belum semua menguasai
bahasa asing dan TIK
ANCAMAN & GANGGUAN
42. HAMBATAN
Masih adanya pandangan orang Indonesia mengenai
SDM Kearsipan sebagai orang-orang yang terbuang
dan ‘diarsipkan’
Belum adanya pengakuan terhadap SDM Kearsipan
dalam bentuk pemberian tunjangan profesi khusus bagi
pengelola arsip (sbg catatan khusus PNS sudah
mendapat tunjangan jabatan)
SDM Kearsipan Indonesia belum ‘bulat’ diakui sebagai
suatu profesi sehingga sulit berkembang sebagaimana
profesi yg lain
43. TANTANGAN
Peran arsip sebagai objek dalam membangun ‘good
governanve’ dengan mengedepankan transparansi dalam
pengelolaan informasi, akuntabilitas melalui
pendokumentasian yg utuh & dpt dipertanggungjawabkan,
serta partisipasi publik dalam melakukan akses informasi
semakin optimal.
Partisipasi publik & badan publik dalam layanan informasi
melalui pergeseran paradigma dari prinsip LAME (Limited
Acces Maximum Exception) menuju MALE (Maximum
Acces Limited Exception) yaitu keterbukaan informasi
publik semakin meningkat.
Pendayagunaan pengelolaan arsip sbg informasi yang
berkualitas & memenuhi standar internasional sesuai ISO
44. PROFESI
Merupakan pekerjaan yang memenuhi persyaratan
tertentu (keahlian khusus), seperti :
- intelektual (mengikuti diklat)
- berorientasi kepada jasa untuk orang lain
- keberhasilan bukan diukur dengan uang
melainkan seberapa manfaat bagi orang lain
- kemandirian
- ada organisasi profesinya
- kode etik/ standar etika
Orang yang melaksanakan profesinya bertindak sesuai
norma & standar profesi disebut ‘profesional’
45. ETIKA PROFESI
Norma atau aturan yg secara tegas
menyatakan apa yg baik dan benar, dan apa
yg tidak baik dan tidak benar bagi kalangan
profesi
Merupakan pegangan/ pedoman yg harus
ditaati oleh anggota profesi, dan ditetapkan
oleh organisasi profesi (AAI)
46. PARADIGMA PERMENPAN
JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
NOMOR: 3/ 2009
- Pengangkatan dalam
jabatan berdasarkan jumlah
angka kredit, ada proporsi
penilaian 80% kegiatan
utama dan 20% kegiatan
penunjang, serta
persyaratan melakukan
pengembangan profesi
untuk tingkat Arsiparis
Madya dan Utama
NOMOR: 48/ 2014
- Pengangkatan dalam
jabatan berdasarkan
formasi, nilai kinerja
Arsiparis, dan lulus
uji kompetensi
47. PARADIGMA PERMENPAN
JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
NOMOR: 3/ 2009
- Penilaian kegiatan
Arsiparis dilakukan
oleh Tim Penilai
Pusat dan Tim
Penilai Instansi (Unit
kerja ANRI, Provinsi,
Kab/Kota)
NOMOR: 48/ 2014
- Penilaian Kinerja
dilakukan oleh
1. Pejabat Penilai
Kinerja (atasan
langsung Arsiparis)
2. Tim Penilai Kinerja:
a. Tingkat Instansi
Pembina atau
b. Tingkat Instansi)
48. PENILAIAN KINERJA
Menetapkan
SKP yg disusun
Arsiparis pada
awal tahun
Memberikan
penilaian
kinerja Arsiparis
(NILAI SKP dan
NILAI
Meverifikasi hasil penilaian
SKP Pejabat Penilai (khusus
NILAI PERILAKU
kewenangan milik Pejabat
Penilai)
Menetapkan Angka Kredit
Kumulatif
Memberikan bahan
pertimbangan (rekomendasi)
kepada Pejabat Pembina
Kepegawaian dlm
pengembangan karier PNS
PEJABAT PENILAI
(atasan langsung)
TIM PENILAI KINERJA
49. PARADIGMA PERMENPAN
JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
NOMOR: 3/ 2009
- Ada pembebasan
sementara jika tidak
memenuhi angka kredit
kumulatif yang ditentukan
- Arsiparis bekerja tidak
terikat kepada unit kerja,
sehingga dapat
bereksplorasi dalam
meningkatkan
kompetensinya
- Hasil kerja Arsiparis
semata-mata untuk meraih
angka kredit dan karier
NOMOR: 48/ 2014
- Tidak ada pembebasan
sementara meskipun angka kredit
tidak terpenuhi
- Arsiparis memprioritaskan
pekerjaan tugas dan fungsi unit
kerjanya
- Hasil kerja Arsiparis selain
menjadikan arsiparis lebih
profesional juga mengutamakan
STANDAR KUALITAS HASIL
KERJA dan mendukung tugas
pokok dan fungsi unit
51. STANDAR KUALITAS
HASIL KERJA ARSIPARIS
Standar Kualitas Hasil Kerja Arsiparis, Persyaratan mutu
suatu kegiatan kearsipan yang harus dipenuhi oleh
Arsiparis untuk mendapatkan penilaian kinerja
Panduan bagi :
1. Pejabat Fungsional Arsiparis, untuk menyiapkan
bahan
penilaian kinerja sesuai dengan SKP pada satuan unit
kerja;
2. Pejabat Penilai Kinerja (atasan langsung), untuk
mengotrol
pencapaian tugas pokok Arsiparis dgn SKP dalam
mendukung
52. KRITERIA/KOMPONEN
STANDAR KUALITAS
Hasil Kerja, bukti fisik yang dihasilkan dari setiap kegiatan
kearsipan;
Batasan, penjelasan mengenai hasil kerja dari setiap kegiatan
kearsipan;
Ketentuan Teknis, pengendali teknis dalam mekanisme/tahapan
dari kegiatan kearsipan yg wajib dilaksanakan
Manfaat, hasil kerja Arsiparis yang dapat dimanfaatkan secara
langsung/tidak langsung bagi kegiatan dan/atau unit kerja lain;
Format, bentuk satuan hasil kerja yang harus dipenuhi dari setiap
hasil kerja;
Volume dan Waktu, jumlah minimal produk yang harus dikerjakan
dan waktu yang harus ditempuh Arsiparis dalam melaksanakan
pekerjaan sesuai SKP
KOMPONEN tersebut, merupakan persyaratan yg harus
dipenuhi dalam melakukan pekerjaan kearsipan dan
53. TUGAS & HASIL KERJA ARSIPARIS
KATEGORI KEAHLIAN (AHLI
PERTAMA)…1
TUGAS HASIL KERJA DIMANA
1. Menyeleksi arsip inaktif yang
dimusnahkan
2. Melakukan pemusnahan arsip
3. Menyeleksi arsip inaktif yang
akan diserahkan
3. Melaksanakan penyerahan arsip
statis
4. Melakukan penelusuran sumber
data/referensi dalam rangka
penyusunan guide arsip
- Laporan + Daftar arsip
inaktif yg dimusnahkan
- Daftar arsip yg
dimusnahkan + BA
- Laporan + Daftar arsip
statis yg diusulkan serah
-Daftar arsip statis + BA
- Laporan
Unit
Kearsipa
n
Unit
Kearsipa
n
Unit
Kearsipa
n
Unit
Kearsipa
n
54. TUGAS & HASIL KERJA ARSIPARIS
KATEGORI KEAHLIAN (AHLI
PERTAMA)…2)
TUGAS HASIL KERJA DIMANA
5. Melakukan rewashing arsip
microfilm/microfiscfe yg telah
dipreservasi
6. Melakukan
penelusuran/pemindaian arsip
dlm rangka pameran
7. Melakukan penyusunan
katalog/display pameran
8. Melakukan pelayanan arsip
statis
9. Melakukan penelusuran
- Daftar arsip statis yg
dipreservasi
- Laporan + Daftar hasil
penelusuran arsip/
pemindaian arsip
- Katalog/Display
pameran
- Layanan jasa
penelusuran arsip
-Laporan
Lembag
a
kearsipa
n
UK + LK
UK + LK
LK
Unit
55. TUGAS & HASIL KERJA ARSIPARIS
KATEGORI KEAHLIAN (AHLI
PERTAMA)…3)
TUGAS HASIL KERJA DIMANA
10.Melakukan
penilaian prestasi
kerja arsiparis
11.Melakukan
identifikasi &
pengolahan data
- Verifikasi hasil
penilaian
- Identifikasi
dalam daftar
arsip inaktif,
vital & statis
Penci
pta
arsip
+ LK
PA +
LK
56. TUGAS & HASIL KERJA ARSIPARIS
KATEGORI KEAHLIAN (AHLI
MUDA)…1
TUGAS HASIL KERJA DIMANA
1. Menilai arsip inaktif yang akan
dimusnahkan
2. Menilai arsip inaktif yang akan
diserahkan
3. Melaksukan identifikasi salinan
atentik arsip terjaga
4. Memberikan layanan arsip
terjaga
5. Melakukan identifikasi khazanah
arsip untuk penyusunan daftar
- Laporan + Daftar arsip
usul musnah yg telah
dinilai
- Laporan + Daftar arsip
statis usul serah yg telah
dinilai
- Laporan
- Laporan
- Laporan
LK
UK
Pencipta
arsip
PA
(PPID)
LK
57. TUGAS & HASIL KERJA ARSIPARIS
KATEGORI KEAHLIAN (AHLI
MUDA)…2
TUGAS HASIL KERJA DIMANA
6. Melakukan penelusuran
data/referensi untuk penyusunan
daftar arsip
7. Melakukan pembuatan skema arsip
untuk penyusunan daftar arsip
8. Melakukan penataan &
penyimpanan arsip statis
9. Melakukan penulisan rancangan
guide arsip
10. Melakukan perbaikan hasil
penelaahan rancangan guide arsip
11. Melakukan identifiasi, verifikasi &
metode penentuan arsip yg akan
dipreservasi/direproduksi
12. Melakukan identifikasi & penilaian
- Laporan
- Skema
- Laporan
- Rancangan guide
arsip
- Guide arsip
- Daftar
- Laporan
LK
LK
LK
LK
LK
LK
UK + LK
58. TUGAS & HASIL KERJA ARSIPARIS
KATEGORI KEAHLIAN (AHLI
MUDA)…3
TUGAS HASIL KERJA DIMANA
13. Melakukan pengelolaan arsip
sejarah lisan
14. Melakukan penyiapan penyusunan
naskah sumber arsip
15. Melakukan rencana teknis pameran
arsip
16. Melakukan pelayanan arsip statis
(layanan kajian khazanah/
transliterasi
17. Memberikan bimtek kearsipan
18. Memberikan penyuuhan kearsipan
19. Memberikan fasilirtasi kearsipan
20. Melakukan penelusuran referensi
untuk penyusunan SOP/NSPK
- Laporan + transkrip
- Laporan
- Laporan
- Laporan/
transliterasi
- Laporan
- Laporan
- Laporan
- Laporan
LK
LK
PA + LK
LK
UP+UK+L
K
UP+UK+L
K
UP+UK+L
K
59. TUGAS & HASIL KERJA ARSIPARIS
KATEGORI KEAHLIAN (AHLI
MUDA)…4
TUGAS HASIL KERJA DIMANA
21. Menyusun DIM dalam rangka
penyusunan NSPK
Instansi/Regional
22. Menyusun rancangan /konsepsi
SOP/NSPK daerah/instansi
23. Melaksanakan kegiatan audit
kearsipan dalam rangka
pengawasan/akreditasi
24. Melakukan monev SIK
25. Melaksanakan kegiatan uji
kompetensi
- DIM
- Konsepsi
- Risalah/Data
verifikasi/Laporan
pengamatan
lapangan/transkrip
- Laporan
- Laporan/ Materi
bahan uji/rekapitulasi
nilai/ Keputusan hasil
penilaian Sertifikat
- Hasil verifikasi
ANRI
PA + LK
ANRI+LK
ANRI+ LK
ANRI
PA+LK
60. TUGAS & HASIL KERJA ARSIPARIS
KATEGORI KEAHLIAN (AHLI
MUDA)…5
TUGAS HASIL KERJA DIMANA
27.Melakukan identifikasi
dan pengolahan data
arsip terjag
28.Melakukan entri dan
penyajian data
informasi untuk SIKN
& JIKN
- Daftar
- Daftar
ANRI
ANRI
+ LK
61. TUGAS & HASIL KERJA ARSIPARIS
KATEGORI KEAHLIAN (AHLI
MADYA)…1
TUGAS HASIL KERJA DIMANA
1. Melakukan identifikasi, penilaian,
verifikasi penyusunan naskah
JRA/JRD
2. Melakukan identifikasi, penilaian,
verifikasi untuk pemusnahan
arsip
3. Melakukan verifikasi arsip statis
yg akan diserahkan
4. Melakukan identifikasi khazanah
arsip untuk penyusunan guide
arsip
5. Melakukan referensi/sumber
data untuk penyusunan
inventaris arsip
6. Membuat skema arsip untuk
- Laporan Telaah
- Telaah
persetujuan/pertimbangan
- Laporan
- Laporan
- Laporan
- Skema
- Laporan
ANRI
ANRI+L
K
UK
LK
LK
LK
LK
62. TUGAS & HASIL KERJA ARSIPARIS
KATEGORI KEAHLIAN (AHLI
MADYA)…2
TUGAS HASIL KERJA DIMANA
8. Melakukan penulisan invetaris
arsip
9. Melakukan penilaian
penyusunan penerbitan naskah
sumber arsip
10. Memberikan pelayanan arsip
statis (layanan konsultasi
pengenalan sumber khazanah
arsip
11. Memberikan bimkos
penyelenggaraan kearsipan
12. Melakukan bimtek instrumen
pengawasan/akreditasi
13. Menyusun DIM untuk NSPK
Nasional
- Inventaris Arsip
- Laporan
- Laporan
- Laporan
- Laporan
- DIM
-Konsepsi
- Naskah akademik
LK
LK
LK
LK
LK
ANRI
ANRI
LK+ UK
63. TUGAS & HASIL KERJA ARSIPARIS
KATEGORI KEAHLIAN (AHLI
MADYA)…3
TUGAS HASIL KERJA DIMANA
16. Melakukan supervisi
penyelenggaraan kearsipan
17. Menyusun rencana kerja audit
(RKA), laporan audit
18. Melakukan wawancara dalam
rangka akreditasi
19. Menyusun rekomendasi hasil
akreditasi
20. Melakukan anaisis rencana
kebutuhan JFA
21. Melakukan evaluasi tugas &
fungsi JFA
22. Menyusun materi uji kompetensi
23. Memberi penilaian kompetensi
- Inventaris Arsip
-Laporan
- Laporan
- Ringkasan ekslusif
- Laporan
- Laporan
- Materi bahan uji
kompetensi
- Hasil penilaian
UK + LK
LK
ANRI +
LK
ANRI
ANRI
UK +LK
UK +LK
ANRI
ANRI
64. TUGAS & HASIL KERJA ARSIPARIS
KATEGORI KEAHLIAN (AHLI
UTAMA)…1
TUGAS HASIL KERJA DIMANA
7. Menyusun pemberian
pertimbangan penghargaan
kearsipan bagi lembaga
kearsipan
8. Menyusun pemberian
pertimbangan sanksi bagi
pencipta arsip dan lembaga
kearsipan
9. Melakukan penilaian uji
kompetensi (kompetensi
arsiparis)
10. Melakukan evaluasi
paskasertifikasi
11. Melakukan penilai prestasi
kinerja
- Laporan
- Laporan
- Laporan Hasil Penilaian
- Laporan
- Hasil verifikasi
ANRI
+LK
ANRI
+LK
Asesor
ANRI
ANRI
65. TUGAS & HASIL KERJA ARSIPARIS
KATEGORI KEAHLIAN (AHLI
UTAMA)…2
TUGAS HASIL KERJA DIMANA
1. Melakukan evaluasi dan
penilaian pengelolaan arsip
dinamis
2. Melakukan identifikasi dan
analisis arsip dalam rangka
penyusunan DPA
3. Melakukan identifikasi dan
analisis dlm rangka pemberian
penghargaan/imbalan terhadap
pelindungan & penyelamatan
arsip statis
4. Melakukan evaluasi & penilaian
pengelolaan arsip statis
5. Menyusun naskah akademik
kearsipan tingkat
- Laporan
- Laporan +DPA
- Laporan
- Lapora
- Naskah akademik
- Laporan
ANRI
ANRI
+LK
ANRI+L
K
LK
UK +LK
66. TUGAS TAMBAHAN
ARSIPARIS
Peran serta dalam kegiatan ilmiah
Melakukan kajian/analisis/telaah (policy breef)
Menemukan & mengembangkan teknologi tepat guna bid.
Kearsipan
Menjadi anggota organisasi profesi
Menjadi anggota dlm Tim Penilai Prestasi Kinerja
Mendapatkan penghargaan/tanda jasa kehormatan
Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya yg sederajat
Mengajar/melatih bid kearsipan
Menulis karya ilmiah bid kearsipan
Melakukan penyusunan bahan
bintek/bimkos/penyuluhan/bahan ajar/modul/apresiasi
Melaksanakan tugas lain yg berkaitan dgn tugas pokok
67. ASPEK PENILAIAN
STANDAR KUALITAS HASIL KERJA
Semakin terpenuhinya kelengkapan
kriteria/komponen Standar Kualitas
Hasil Kerja maka Arsiparis
memperoleh nilai kualitas yang
optimal; dan
Nilai kualitas tersebut akan
berkurang begitu ada
kriteria/komponen yang kurang
68. BUKTI KERJA ARSIPARIS
Untuk mendukung kualitas hasil kerja maka
Arsiparis yang melaksanakan kegiatan kearsipan
wajib mengumpulkan kelengkapan bahan
penilaian kinerja sesuai bukti kerja Arsiparis.
Bukti kerja Arsiparis meliputi :
- Bukti fisik dari setiap kegiatan kearsipan;
- Dasar untuk melakukan kegiatan kearsipan,
dapat berupa Surat Keputusan (SK), surat
perintah/ surat tugas, instruksi tertulis, instruksi
lisan
maupun mandiri.
69. PENILAIAN KINERJA
Penilaian kinerja dilakukan oleh Pejabat
Penilai Kinerja (atasan langsung Arsiparis)
Di verifikasi oleh Tim Penilai Kinerja Instansi
atau Tim Penilaian Kinerja Instansi Pembina
Penilaian Kinerja dilakukan terhadap
1. SKP (tugas pokok + tugas tambahan)
dengan memberi NILAI KUALITAS terhadap
kualitas hasil kerja Arsiparis sesuai STANDAR
KUALITAS HASIL KERJA ARSIPARIS
2. Perilaku Arsiparis
71. NILAI KINERJA
TUGAS POKOK
Setiap tugas pokok dari pekerjaan
kearsipan memperoleh hasil NILAI
KUALITAS
Nilai Kualitas diberikan sesuai
STANDAR KUALITAS HASIL KERJA
Jumlah nilai kualitas tugas pokok
dalam SKP dibagi dengan jumlah
kegiatan tugas pokok, selanjutnya
ditambah dengan nilai kualitas tugas
tambahan
72. NILAI KUALITAS TUGAS POKOK
100
90
75
60
50
Hasil kerja sempurna sesuai ketentuan
teknis, format, volume dan waktu.
Hasil kerja memenuhi ketentuan teknis
dan format, namun volume dan/atau
waktu belum sesuai SKP.
Hasil kerja memenuhi ketentuan teknis,
namun format belum terpenuhi masih
ada yg kurang lengkap.
Hasil kerja masih ditemukan kesalahan
besar.
Hasil kerja tidak didukung oleh bukti
NILAI URAIAN PENILAIAN
73. NILAI KUALITAS TUGAS TAMBAHAN
NILAI KUALITAS 1, apabila melakukan
tugas tambahan sejumlah 1-3 kali
NILAI KUALITAS 2, apabila melakukan
tugas tambahan sebanyak 4 -6 kali
NILAI KUALITAS 3, apabila melakukan
tugas tambahan sebanyak lebih dari 7
kali
74. CONTOH HASIL KERJA ;
Melakukan pemberkasan arsip aktif
HASIL KERJA
KETENTUAN
TEKNIS
NORMA
WAKTU
MANFAAT
FORMAT
VOLUME
Daftar Arsip Aktif
(1) Pemberkasan berdasarkan klasifikasi arsip; (2)
Pemberkasan arsip dilakukan setelah arsip diregistrasi; dan (3)
Daftar arsip aktif terdiri atas Daftar Berkas dan Daftar Isi
Berkas;
Standar waktu minimal atau rata-rata untuk melakukan
pekerjaan
Daftar dapat digunakan sebagai sarana penemuan kembali
arsip aktif di unit pengolah.
1) Penyusunan daftar dilakukan setiap semester atau 2 kali
75. CONTOH FORMAT; Daftar Arsip Aktif
No Kode
Klasifikas
i
Nomo
r
berka
s
Uraian
Informasi
Berkas
Uraian
Informa
si Arsip
Tangga
l
Jumla
h
Ket.
Klasifik
asi
Akses
&
Keama
nan
Arsip
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
76. CONTOH PENILAIAN KINERJA dari
HASIL KERJA DAFTAR ARSIP AKTIF
100
90
75
60
50
Hasil kerja ditemukan kesalahan
besar karena pemberkasan yg
dilakukan tidak berdasarkan
klasifikasi arsip
NILAI KUALITAS URAIAN PENILAIAN
77. ANGKA KREDIT KUMULATIF
DALAM PENILAIAN KINERJA
ANGKA KREDIT KUMULATIF diperoleh dari
hasil nilai kinerja yang dikonversi sebagai
berikut:
1. Nilai kinerja > 91 (SANGAT BAIK)
mendapatkan angka kredit sebesar 150%
dari angka kredit kumulatif yg harus
dicapai setiap tahun
2. Nilai kinerja 76 – 90 (BAIK) mendapatkan
angka kredit sebesar 125% dari angka
kredit kumulatif yg harus dicapai setiap
tahun
78. ANGKA KREDIT KUMULATIF
DALAM PENILAIAN KINERJA
3. Nilai kinerja 61 - 75 (CUKUP) mendapatkan
angka kredit sebesar 100% dari angka
kredit kumulatif yg harus dicapai setiap
tahun
4. Nilai kinerja 51 – 60 (KURANG)
mendapatkan angka kredit sebesar 75%
dari angka kredit kumulatif yg harus
dicapai setiap tahun
5. Nilai kinerja < 50 (BURUK) mendapatkan
angka kredit sebesar 50% dari angka
kredit kumulatif yg harus dicapai setiap
tahun
79. CONTOH PENGHITUNGAN
PENILAIAN KINERJA
- Seorang Arsiparis bernama MUKIDI
yang telah menduduki jabatan Arsiparis
Ahli Pertama dgn pangkat III-b ingin
mendapatkan kenaikan
jabatan/pangkat menjadi Arsiparis Ahli
Muda/III-c maka ybs harus
mendapatkan angka kredit kumulatif
100
80. CONTOH PENGHITUNGAN
PENILAIAN KINERJA
- MUKIDI memiliki NILAI KINERJA 78 masing-
masing berasal dari Tugas Pokok (75) + Tugas
Tambahan (3), maka ybs mendapatkan NILAI
KINERJA 78 x 60 % yaitu sebesar 46,8
- Selanjutnya nilai perilaku kerja yg menjadi
kewenangan Pejabat Penilai kinerja, MUKIDI
mendapatkan NILAI PERILAKU KERJA
sebesar 86 x 40% = 34,4
81. NILAI KINERJA ARSIPARIS
UNSUR YANG DINILAI Jumlah
a. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) 78
x
60% 46,8
1. Orientasi Pelayanan 86
……
…
………
2. Integritas 86
……
…
………
3. Komitmen 87
……
…
………
b. Perilaku
Kerja
4. Disiplin 85
……
…
………
5. Kerjasama 86
……
…
………
6. Jumlah
430
……
…
………
7. Nilai rata-rata 86
……
…
………
8. Nilai Perilaku Kerja 86
x
40%
34,4
JUMLAH 81,2
NILAI KINERJA BAIK
82. CONTOH PENGHITUNGAN
PENILAIAN KINERJA
- PENILAIAN KINERJA yang diperoleh MUKIDI
merupakan jumlah dari NILAI SKP ditambah
NILAI PERILAKU, menjadi
- (46,8 + 34,4) sebesar 81,2 dengan sebutan
konversi BAIK
- Dengan demikian hasil ANGKA KREDIT
KUMULATIF diperoleh sebesar 125% x 25 =
31,25
- Artinya MUKIDI jika ingin naik
jabatan/pangkkat harus mendapatkan lagi
angka kredit kumulatif sebesar (100 – 31,25)
83. Instansi : ........ Periode : ..............
ARSIPARIS YANG DINILAI
1 Nama :
2 NIP :
3 Nomor Seri Karpeg :
4 Tempat tanggal lahir :
5 Jenis Kelamin :
6
Pangkat/Golongan
ruang/TMT
:
7 Jabatan/TMT :
8 Unit kerja :
9 Instansi :
KONVERSI ANGKA KREDIT
Hasil Penilaian Kinerja
Angka kredit
minimal yang
harus dicapai
setiap tahun
Angka kredit yang didapat
ANGKA SEBUTAN
PROSENT
ASE
(kolom 3 x kolom 4)
1 2 3 4 5
81,2 BAIK 125% 25 31,25
KONVERSI ANGKA KREDIT