Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Proposisi merupakan pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar atau salah. Terdapat beberapa jenis proposisi seperti proposisi analisis, sintesis, positif, negatif, universal, partikular, singular, kategorik, hipotesis. Proposisi juga memiliki berbagai oposisi seperti kontrari, subkontrari, kontradiktori, dan subalternasi.
2. PROPOSISI
Mata kuliah : Logika Saintifik
Dosen pembimbing : Samsul Arifin,
M. Kom. I
Kelompok 8:
1. Ma’rifatus Zahroh
2. M. Ali Najich
3. Nur Kholifah
3. PENGERTIAN ROPOSISI
Proposisi adalah pernyataan dalam
bentuk kalimat yang dapat dinilai benar
dan salahnya
Proposisi terdiri atas tiga unsur,
yaitu subjek, predikat,dan
kopula (penghubung
antara subjek da predikat)
4. Kata kopula yang dapat digunakan dalam
bahasa Indonesia ialah adalah, ialah, itu,
dan sebagainya.
Misalnya:
Kalimat biasa: Semua manusia fana
Ternyata masih ada manusia biadab
Proposisi logika: Semua manusia adalah fana
Sebagian manusia adalah biada
6. •1Proposisi Analisis dan Sintesis
Proposisi analisis merupakan keputusan
yang muncul manakala ada analisis
‘keseluruhan’ dan ‘bagian’. Keputusan analisis berdasarkan
analisis dan tidak bisa dicapai melalui pengalaman
yang terkadang berlaku umum dan mutlak.
Keputusan ini disebut a priori.
Sedangkan Proposisi sintesis dimiliki orang
melalui pengalaman (lewat sentuhan indera),
keputusan ini disebut keputusan a prosteriori.
7. •2Proposisi Positif dan Proposisi
Negatif
Proposisi positif adalah proposisi
kaegorik yang meniadakan adanya
hubungan antara subjek dan predikat,
dalam hal ini dikui bahwa subjek
menjadi bagian dari predikat
Proposisi negatif adalah proposisi
kategorik yang menegasi atau
mengingkari adanya hubungan
antara subjek dan predikat.
8. •3Proposisi Universal, Partikular, dan
Singular
universal
• universal
• semua,
segenap,
tiap-tiap,
masing-
masing,
setiap, siapa
pun juga, apa
pun juga,
tidak satu
pun
partikular
• partikular
• sebagian,
kebanyaka
n,
beberapa,
tidak
semua,
sebagian
besar,
hampir
seluruh,
rata-rata.
singular
• singular
• biasanya
pembilangny
a tidak
dinyatakan
11. Proposisi Kategoris
Proposisi kategoris
adalah pernyatan yang
menetapkan relasi
sesuatu (predikat) pada
sesuatu yang lain
(subjek) atau menafikan
relasi sesuatu (predikat)
dari sesuatu yang lain
(subjek ).
1
12. Proposisi Hipotesis adalah pernyataan yang
menetapkan ralasi antara satu proposisi
dengan proposisi yang lain atau menafikan
relasi anatara satu proposisi dengan proposisi
yang lain.
2 •Proposisi Hipotesis
14. KONTRARI (A-E)
Oposisi kontrari (Perlawanan) adalah pertentangan
dalam kualitasnya saja, sedangkan kuantitas
sebelumnya adalah universal.
A: Semua polotikus curang
E: semua polotikus tidak curang.
• Dalam pertentangan ini jika keputusan pertama benar, maka
keputusan lainnya salah, tapi jiks keputusan prtama salah, ada
kemugkinan yang lain salah.
1
15. SUB KONTRARI (I-O)
Pengertian
• Oposisi Subkontrari (setengah perlawanan) adalah
pertengahan dalam kualitasnya, sedangkan kuantitas
kedua proposisi adalah partikular.
Contoh:
• I: Sebagian dosen kaya
• O: Sebagian dosen tidak kaya
Dalam oposisi ini, jika keputusan pertama benar,
maka yang kedua mungkin benar, mungkin salah.
Tetapi jika keputusan pertama salah, maka tentu
yang kedua benar.
2
16. OPOSISI KONTRADIKTORI (A-O DAN E-I)
pengertian
• Pertentangan kontradiktori adalah pertentangan dalam kuantitas
(wilayah) dan kualitas (bentuk) keputusan.
contoh
• A: Semua yang sukses rajin.
• O: Sebagian yang sukses tidak rajin.
• E: Semua orang saleh didak pendengki.
• I: Sebagian orang saleh pendengki
keterangan
• Di dalam oposisi ini jika ada satu yang benar, maka yang lain tentu
salah, tidak mungkin keduanya salah atau keduanya benar.
3
17. OPOSISI SUBALTERNASI (A-I DAN E-O)
pengertian
subalternasi atau
superimplikasi
merupakan
pertentangan dalam
kuantitas, yang
dalam dua
pernyataan
manakala term
subyek dan predikat
pernyataan itu
sama, juga sama-
sama dalam
kualitas.
contoh
A: Semua
mahasiswa BKI
rajin.
I: Sebagian
mahasiswa BKI
rajin.
E: Semua karyawan
tidak malas.
O: Sebagian
karyawan tidak
malas.
keterangan
Hubungan implikasi
mempunyai sifat
bisa benar
keduanya, salah
keduanya, atau satu
benar dan satu
salah.
4